Upload
muga-milana
View
82
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Kasus ( Masalah Utama)
Nyeri akibat luka post operasi Sectio Caesarea.
Definisi :
Nyeri adalah keadaan dimana indiidu mengalami dan mengeluh adanya
ketidaknyamanan hebat atau sensasi ketidaknyamanan.
Luka adalah terputusnya suatu hubungan (kontinuitas) jaringan tubuh.
Sectio Caesarea adalah operasi perut untuk mengeluarkan anak dari kandungan.
II. Etiologi
Nyeri dapat terjadi karena beberapa sebab, diantaranya yaitu :
1. Biologis : adanya invasi mikroorganisme
2. Kimia : nyeri timbul karena rangsangan/kerusakan (mis. terkena basa
kuat/ asam kuat
3. Mekanik : nyeri timbul karena ujung saraf bebas mengalami kerusakan karena
terjadi trauma (benturan, tersayat, terjepit)
4. Elektrik : pengaruh aliran listrik yang kuat mengenai reseptor nyeri akibat
kekejangan otot/ kerusakan akibat terbakar oleh listrik.
III. Proses Terjadinya Masalah
Adanya luka pada daerah tertentu baik disengaja atau tidak, tubuh untuk
pertama kalinya akan mengalami vasokontriksi yang diikuti oleh pelepasan zat
prostaglandin. Setelah itu, hal tersebut ditransmisikan ke thalamus yang berada di
corteks cerebro sehingga menimbulkan persepsi nyeri.
a. Pohon masalahSectio Caesarea
Luka/ diskontinuitas gang. rasa aman: cemas
jaringan adanya m . o vasokontriksi potensi terjadi infeksi pelepasan prostaglandin
transmisi ke thalamus di corteks cerebro nyeri merangsang saraf otonom syaraf-syaraf kaku mengaktifasi norepinephrine otot tegang s. simpatis mengaktifasi RAS pergerakan terbatas mengaktifkan kerja organ tubuh aktifitas terganggu
REM menurun gang. pola aktifitas Px terjaga
gang. pola istirahat tidur
b. Masalah keperawatan & data yang perlu dikaji
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri
DS : klien mengeluh nyeri pada area luka di daerah abdomen bawah
DO: - klien tampak meringis
- keadaan luka: area luka berwarna kemerahan, ada pus/tidak, luka
basah/kering
2. Potensial terjadinya infeksi
DS: klien mengatakan nyeri tersayat-sayat, tertusuk-tusuk, atau tertekan benda
tajam
DO: keadaan luka apakah berwarna merah/kuning, ada pus/tidak, luka
basah/ kering
3. Gangguan pola aktifitas
DS: klien mengeluh sakit ketika bergerak
DO: - klien tampak meringis jika menggerakkan badannya
- mobilisasi berkurang
- klien tampak hati-hati bila bergerak
4. Gangguan pola istirahat tidur
DS: - klien mengeluh sulit tidur karena rasa nyeri
- klien sering terbangun jika rasa nyeri datang
DO: - mata klien tampak merah dan konjungtiva pucat
- klien tampak lesu dan gelisah
- lama tidur < 6 jam
5. Gangguan rasa aman: cemas
DS: klien bertanya apakah lukanya akan segera sembuh
DO: - klien tampak cemas
- klien tampak tegang
IV. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan adanya luka operasi
2. Potensial terjadinya infeksi berhubungan dengan invasi m.o terhadap
kontinuitas jaringan yang terputus.
3. Gangguan pola aktifitas berhubungan dengan adanya nyeri pada abdomen
4. Gangguan pola istirahat: tidur berhubungan dengan adanya nyeri
5. Gangguan rasa aman: cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
keluarga dan klien terhadap luka operasi
V. Rencana Tindakan Keperawatan
No Diagnosa
Keperawatan
Tujua
n
Perencanaan
Intervensi
Rasiona
l
1. Gang. rasa
nyaman:nyer
i, b.d adanya
luka operasi
Setelah dilakukan
intervensi
diharapkan nyeri
dapat berkurang
dengan kriteria:
- klien tidak
mengeluh nyeri,
- klien tidak
Observasi
TTV
Dengan
observasi dapat
menentukan
intervensi yang
akan dila-kukan
& untuk
mengontrol ke-
majuan/kemundu
meringis.
Atur
posisi px
senyaman
mungkin
Ajarkan
teknik
relaksasi,
nafas da-
lam
Kolabo-
rasi anal-
getik de-
ngan dok-
ter.
ran yang diha-
rapkan/ tidak.
Posisi nyaman
dapat mencegah
kelelahan otot,
menurunkan tek.
lokal & memper-
lancar sirkulasi
umum.
Teknik relaksasi
akan mengurangi
rasa nyeri & me-
ngalihkan perha-
tian klien dari
rasa rasa nyeri.
Pemberian anal-
getik dapat
menghilangkan
rasa nyeri klien.
2. Potensial ter-
jadinya
infeksi b.d
adanya invasi
m.o terhadap
kontinuitas
jar. yang ter-
putus.
Infeksi tidak
terjadi dengan
kriteria:
- tidak terdapat
tanda-tanda pera-
dangan (rubor,
dolor, kalor,
rumor)
Cuci ta-
ngan sebe-
lum mela-
kukan in-
tervensi
pada px
Lakukan
perawatan
luka de-
ngan tek-
nik septik
aseptik
Anjurkan
px & kelu-
Mencuci tangan
dapat memini-
malisir m.o yang
ada pada tangan
teknik septik
aseptik dapat
mencegah invasi
m.o terhadap
luka
dengan menjaga
kebersihan diri
arga untuk
menjaga
kebersihan
diri
dapat menghin-
darkan klien dari
potensial terjadi-
nya infeksi.
3. Gang.pola
aktifitas b.d
adanya nyeri
pada
abdomen
Klien dapat mela-
kukan aktifitas-
nya secara normal
dengan kriteria:
- klien tidak
mengeluh sakit
ketika bergerak,
- klien tidak meri-
ngis,
- mobilisasi (+)
Bantu
klien
untuk ber-
aktifitas
secara
bertahap
(aktif)
Bantu
klien
dalam me-
lakukan
aktifitas
yang berat
Beri moti-
vasi klien
untuk ber-
aktifitas
secara
mandiri.
Beraktifitas seca-
ra bertahap akan
menurunkan
komplikasi tirah
baring mis. lecet
pada kulit yang
tertekan
Dengan dibantu
klien tidak akan
merasa kelelahan
karena tidak
banyak energi
yang terkuras.
Pemberian
motivasi akan
mendorong klien
untuk beraktifi-
tas secara mandi-
ri.
4. Gang. pola
istirahat tidur
b.d adanya
nyeri
Pola istirahat
tidur klien dapat
terpenuhi dengan
kriteria:
- px dapat tidur
sesuai dengan
kebutuhannya
(tidak < 6 jam)
- mata klien tidak
tampak merah &
Ciptakan
suasana
tenang di
sekitar
klien
Ciptakan
lingk. se-
nyaman
mungkin
Suasana tenang
dapat membantu
klien untuk dapat
beristirahat
Lingk. yang
nyaman akan
memberikan ke-
nyamanan klien
dalam
konjungtiva tidak
pucat
- klien tidak tam-
pak lesu dan geli-
sah.
Batasi pe-
ngunjung
beristirahat.
Dengan memba-
tasi pengunjung
waktu istirahat
px tidak
terganggu
5. Gang. rasa
aman: cemas
b.d kurang-
nya pengeta-
huan keluar-
ga & px
terhadap luka
operasi
Gang. aman
cemas dapat ter-
atasi dengan
kriteria:
-rasa cemas
hilang
- px tidak tampak
tegang
Jelaskan
pada klien
tentang
luka yang
diderita-
nya
Beri
motivasi
px untuk
tetap op-
timis akan
kesembuh
an luka-
nya
Libatkan
keluarga
dalam me-
motivasi
px.
Dengan penjela-
san tsb px akan
menerima keada-
an yang menim-
pa dirinya
Klien akan ter-
motivasi untuk
selalu optimis
akan kesembu-
han lukanya
yang dapat
membantu
kesembuhannya
Dukungan kelu-
arga dapat mem-
bantu proses pe-
nyembuhan px.