Resensi Anak Perawan Di Sarang Penyamun

Embed Size (px)

Citation preview

Resensi Novel: ANAK PERAWAN DISARANG PENYAMUN Karya: Sutan Takdir Alisyahbana oleh Visya Septiana XII IPA 1 DINAS PENDIDIKAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 BENGKULU TAHUN PELAJARAN 2010/2011 KATA PENGANTAR PujisyukurpenulisucapkanataskehadiratAllahSWT,yangtelah memberikanrahmatdanhidayah-Nyasehinggapenulisdapat menyelesaikanresensiinitepatwaktu.Novelyangpenulisresensi berjudul'AnakPerawanDisarangPenyamun,karyaSutanTakdir Alisyahbana. Tujuanpenulisanresensiiniadalahuntukmemenuhitugasmata pelajaranBahasaIndonesia.Padaresensiini,mungkinmasihterdapat kesalahandalampenulisannya.Maka,penulismengharapkankritikdan saranyangbersiIatmembangundemikesempurnaanresensiinimaupun tulisan-tulisan yang akan penulis buat di masa yang akan datang. Penulisjugamengucapkanterimakasihpadagurupembimbingyang telahmemberidorongandanbimbingannyadalammenyelesaikantugas resensi ini. Akhirkata,penulisberharapresensiinidapatbergunabagipembaca maupun bagi penulis. Bengkulu, 1 Desember 2010 Penulis, Judul Buku: Anak Perawan Disarang Penyamun Pengarang: Sutan Takdir Alisyahbana Penerbit: Dian Rakyat Tahun terbit: 2007 Cetakan: 18 Warna sampul: Biru dan Oranye Jumlah Halaman: 126 halaman Harga Buku: Rp 25.000 Pelaku utama: O Medasing O Sayu O H. Sahak O Samad O Nyi Hajjah Andun Pelaku Sampingan :Pelaku yang mati: O Sanip- H. Sahak O Tusin- Nyi Hajjah Andun O Amat- Sanip O Sohan- Tusin O Sima- Amat O Bedul- Sohan O Istri Bedul Unsur Intrinsik O Tema: Petualangan dan percintaan O Alur: Alur maju O Gaya Bahasa: Menggunakan majas personiIikasi, seperti 'angin bersiul di atas atap jerami. Selain itu juga menggunakan majas Asosiasi, contohnya 'Wajah Sayu yang cantik bak bidadari. Majas lainnya adalah pleonasme, yaitu menggunakan penjelasan yang tidak perlu, seperti 'Medasing masukke dalam gubuk. Kata 'masuk seharusnya tidak perlu ditambahkan 'ke dalam, karena menjelaskan hal yang sama.O Setting: Di hutan, di kota Pagar Alam, di lembahEndikat,O Amanat:Manusiabisamemperbaikikesalahannyadi masa lalu, dan kita harus bisa saling memaaIkan.O Penokohan dan perwatakan:1. Medasing Di awal cerita, Medasing adalah tokoh antagonis,karena ia adalah seorang perampokyangkeji dan tidakkenal belaskasihan.Hal ini dibuktikan dengan percakapan antar tokoh dan perbuatan Medasing yang tegamembunuh HajiSahakketikamerampoknya.Namun, di akhircerita,Medasingmalahmenjaditokohprotagonis,karenadi dalamcerita,iatelahbertaubatkarenamelihatNyiHajjahAndun yang sakit keras, dan meninggal dunia seketika ia melihat anaknya pulang. 2. Sayu Sayu adalah tokoh protagonis, sebab di awal hingga di akhir cerita Sayu tidak pernah berbuat kejahatan. Wataknya yang lemah lembut dan sabar diperlihatkan dari tutur katanya dan perilakunya terhadap tokoh lain. 3. Samad Samadadalahtokohantagonis,dapatdibuktikandengansiIatnya yanglicikdenganmenghianatiparapernyamun,danmencoba membawa Sayu kabur dari sarang penyamun. Baik dari percakapan tokohmaupundiceritakanpengarang,Samadberkarakterlicik, penghianat, dan jahat. 4. Nyi Hajjah Andun NyiHajjahAndunadalahseorangiburapuhyangsangat menyayangikeluarganya.Terbuktidenganmeninggalnyasuami tercinta,Haji Sahak, danhilangnyaSayu, iamenderita sakit keras, daniameninggalketikaputrinyakembalimunculdihadapannya setelah lama hilang. 5. Haji Sahak HajiSahakadalahtokohprotagonisdiceritaini,karenaiatidak banyakmelakukankejahatan,danseorangayahyangbertanggung jawabataskeluarganya.Halinidibuktikandenganpercakapan antar tokoh, dan penuturan pengarang. Secara umum, penokohan di novel ini tidak begitu kontras. Di satu sisi,seorangtokohbisamenjaditokohantagonisdanbisajuga menjaditokohprotagonis.Tokoh-tokohyanglainnyajugatidak jauh berbeda. Pelaku sampingan lebih banyak yang berwatak 'abu-abu, atau bisa dibilang tidak antagonis, dan tidak protagonis.

Sinopsis: Disebuahhutanyangsangatlebatdanjauhdarikehidupan masyarakatpedesaan,terdapatsebuahgubuksederhanayangdidiami limaoranglaki-lakiberbadankekardanbertubuhkuat.Merekaadalah Medasing,Sanip,Tusin,Amat,danSohan,penyamunyangbiasa merampashartaparasaudagarkayayangmelewatilembahendikat, sebuah lembah terpencil jauh di dalam hutan. Suatu ketika, seorang saudagar kaya bernama Haji Sahak akan pergi berdagang ke Palembang. Dari Pagar Alam ke Palembang itu, Haji Sahak membawa berpuluh-puluhkerbaudan beberapa macam barang dagangan lainnya.Istridananakperawannyajugaikutpergibersamanyapergike Palembang. Sepulangnyadariberdagang,ditengah-tengahperjalanan, rombonganHajiSahakbermalamdilembahendikat.Padamalamitulah rombonganHajiSahakdirampokolehsekawananpenyamunyang dipimpin oleh Medasing. Dalam perkelahian pada malam itu,HajiSahak mati terbunuh oleh Medasing. Istri Haji Sahak pingsan melihat suaminya terbunuh.Dilainpihak,Sohan,anakbuahmedasingjugaterbunuholeh pengawalHajiSahakyangberhasilkabur.Amat,anakbuahMedasing yanglainnyapunikutterlukaparah.SetelahpuasmerampashartaHaji Sahak,Medasingdanketigaanakbuahnya,Sanip,Tusin,danAmat meninggalkantempattersebutuntukkembalikegubukmereka.Akan tetapi, Sayu, anak perawan Haji Sahak itu tidak mereka bunuh. Kemudian Sayu ikut dibawa ke sarang penyamun oleh para penyamun itu.DisarangpenyamunituternyatasudahmenunggusiSamad,mata-matakawananpenyamunituyangselalumemberikanmerekainIormasi tentangsaudagarkayayangakanmelewatilembahendikat.Maksud kedatangan samad adalah untuk meminta bagian hasil merampok mereka. BarusebentarSamadberadadisarangpenyamunitu,ialangsungjatuh hati pada Sayu yang memang sangat cantik. Secara diam-diam dia berniat membawaSayularidarisarangpenyamunitu.Danniatnyadibisikan kepadaSayusecaradiam-diam.SamadberjanjipadaSayubahwadia akan mengembalikan Sayu kepada ibunya yang ia ketahui masih hidup.AwalnyaSayuterbujukolehrayuandanjanji-janjiSamad.Dalam dirinyasudahmemutuskanuntukikutlaribersamaSamad.Akantetapi sebelumniatuntukkaburterlaksana,Sayumulaimenangkapgelagat tidakbaikdariSamad.Diamulairagudantidakpercayadenganjanji-janjiSamaditu.Walaupundenganberathati,iamemutuskanuntuk sementara akan tetap tinggal di sarang penyamun itu. SetelahberhasildansuksesmerampokkeluargasaudagarHaji Sahak,rupanyadalamperampokan-perampokanMedasingdan kawananyaselanjutnyaseringmengalamikegagalan.Kegagalan perampokan yang mereka lakukan sebenarnya disebabkan karena rencana merekaselaludibocorkanolehSamad.Samadselalumembocorkan rencanaMedasingkepadaSaudagardanpedagangkayayangakan merekarampok.Itusebabnya,setiapkalimerekamenyerangpara pedagangatausaudagaryanglewat,merekapastimendapatperlawanan yangluarbiasa.AkibatnyaanakbuahMedasingbanyakyangmeninggal ataupun terluka parah. Lama-kelamaan anak buah Medasing hanya tersisa seorangsaja,yaituSanip.NamunSanipakhirnyajugamatiketika keduanya berburu rusa. Medasing sendiri terluka sangat parah, tangannya patah karena jatuh ke dalam jurang.Setelah Sanip meninggal dunia, di sarang penyamun itu tinggal Sayu danMedasingsaja.SewaktuMedasingterlukaparah,Sayubingung sekali.Persediaanmakananmerekamakinmenipis.Denganpenuhrasa kekhawatiran dan rasa takut, Sayu mendekati Medasing. Dia tidak sampai hatimelihatnyadalamkeadaanparah.Hatinuraninyatergerakingin mencoba merawat luka-luka yang diderita oleh Medasing. Selama iniMedasingmemang terkenal tidak suka bicara. Dia hanya bicara pada hal-hal yang penting saja. Namun lama kelamaan antara Sayu danMedasinginimenjadiakrab.Medasingsukamembicarakan pengalamanhidupnya.DariceritaMedasingtentangbagaimanaia sebelummenjadiseorangpenyamunyangsangatditakutisekarangini, Medasingbukanlahketurunanseorangpenyamun.Medasingketurunan orangbaik-baik.DuluMedasinganakseorangsaudagarkaya.Ayah Medasingyangkayaitudirampoksecarakejamolehsegerombolan penjahat.Keduaorangtuanyadibantaidandibunuholehgerombolan penjahatitu.Diasendiri,karenamasihkecilsekali,tidakdibunuholeh gerombolantersebut.Medasinglaludibawakesaranggerombolan. Karenapimpinanpenyamunitutidakpunyaanak,Medasingbegitu disayanginya.Dialaludiangkatolehkepalapenyamunitusebagai anaknya. Setelah ayah angkatnya meninggal dunia, pimpinan gerombolan penyamun langsung dipegang Medasing. Jadigerombolanperampokyangdiapimpinsekaranginiadalah gerombolanpenyamunwarisandariayahangkatnya.Medasingsendiri takpernahbercita-citainginmenjadipenyamun,apalagimenjadi pimpinanperampok.Karenasejakkecilhidupnyadidalamlingkungan perampokterus,sehinggaMedasingtidaktahupekerjaanlainselain merampok. Hati Sayu menjadi luluh juga mendengar penuturan Medasing tentangsejarahhidupnya.RasabencidandendampadaMedasinglama kelamaanmenjadiluntur.Kemudiandenganpenuhkesabarandanpenuh kasih sayang yang tulus, Sayu merawatnya sampai sembuh. Persediaan makanan dalam hutan sudah habis. Sayu sangat khawatir akankeadaan itu.Itulahsebabnya dia mencoba mengajak Medasing agar bersediakeluardaripersembunyiannya.Karenamenyadariakan kenyataan itu Medasing akhirnya setuju dengan ajakan Sayu. Dan mereka keluar dari hutan menuju kota Pagar Alam. SesampainyadikotaPagarAlam,keduanyalangsungmenujuke rumah Sayu. Tapi ketika sampai di rumahnya, Sayu sangat terkejut, sebab rumahitusekarangbukanmilikkeluarganyalagi,tapisudahmenjadi milikoranglain.Menurutpenuturanpenghunibaruitu,ibunyatelah menjualrumahtersebutuntukmembayaruanghasilpenjualankerbau oranglainyangtelahdirampoksaatitu,ternyataHajiSahakhanya membantu menjualkan kerbau orang lain, bukanlah kerbau miliknya. Nyi HajjahAndunsekarangtinggalmenjadiorangmiskindipinggiran kampung,dengankeadaansakitkeras,bersamadenganSima,anak angkatnya. Disaatibunyasedangkritis,Sayumunculdihadapannya.Saking bahagianyaNyiHajjahAndunmelihatputrinya,sakitnyapunseketika lenyap,tergantikanolehrasaterkejut,danakhirnyaiapunmeninggal. MenyaksikankenyataanituhatiSayuhancur,Medasingsendirijuga hancurhatinya.Kenyataantelahmenyadarkandirinyabetapakejamnya diaselamaini.Diabegitumenyesal.Diasangatmaludanberdosapada Sayu dan keluarganya. SejakituMedasingberubahtotalhidupnya.Iamulaiberternakdan bertani,sehinggaiamenjadiseorangsaudagarkayayangtaatakan agama.IapunmenikahiSayudanmemilikiduaoranganak.Limabelas tahunkemudianMedasingberangkatketanahsuci.Kembalinyadari tanahsuci,ramaiorang-orangkampungmenyambutkedatangannyadi lembahEndikat.Malamkedatangannyadaritanahsuci,diadakanacara makan bersama seluruh warga kampung. Malam semakin larut, penduduk kampungpunberistirahatdibalai-balai.Medasing,yangkinitelah bergantinamamenjadiHajiKarimbelumtidur.Iamemandangjauhke pepohonan.Terbayangiasewaktuiamasihmenjadipenyamundulu,ia seringbersembunyidibalikpepohonansebelumiamerampokdan membunuhsaudagar-saudagaryanglewatdilembahEndikat,tempatia, keluarganya, dan orang-orang kampung itu beristirahat sekarang.Tiba-tiba pintu penginapan ada yang mengetuk. Ternyata orang yang mengetuk pintu itu adalah Samad. Haji Karim masih kenal dengan Samad sebabSamadadalahanakbuahnyasendiriyangselalauiaberitugas sebagaipengintaiparasaudagaryangsedanglewatsebelumdirampok. HajikarimyangtidaklainadalahMedasingitu,mengajakSamadagar bersediahidupbersamanya.NamunSamadmenolak,karenaiamerasa malupernahmencobamencelakakanMedasingsewaktumasihmenjadi penyamundulu.AkhirnyaHajiKarimmemberikanSamadsedikituang, kemudian Samad pun pergi. Akhirnya, Haji Karim dan keluarganya hidup bahagia sampai akhir hayat mereka. Kelebihan dan kekurangan buku Kelebihan buku: O Alur yang digunakan adalah alur maju, jadi mudah dimengerti O Pilihan kata atau diksi yang mudah dimengerti O Carapengarangmenggambarkansettingataulatarpadacerita sangat menarik, sehingga cerita terasa lebih hidup O Sampul novel yang menarik dan sesuai dengan isi novel. Kekurangan buku: O Bagianceritayangmembahastentanghalyangkurangmenarik terlalubanyakporsinya,sepertisaatNyiHajjahAndunyangsakit kerasdantiapharinyaselalumenangisikematiansuaminyadan kehilangan anaknya. O Padanovelinitidakdiceritakanbagaimanadandimanatokoh-tokoh yang meninggal dikuburkan. Riwayat hidup pengarang: Sutan TakdirAlisyahbana, (Natal, Sumatera Utara, 11 Februari 1908 - Jakarta, 17 Juli 1994), adalah sastrawan Indonesia. Menamatkan HKS di Bandung (1928), meraih Mr.dari Sekolah TinggidiJakarta (1942),danmenerimaDr. Honoris CausadariUI (1979) dan Universiti Sains, Penang, Malaysia (1987). Ayah STA, Raden Alisyahbana Sutan Arbi, ialah seorang guru. Selain itu, dia juga menjalanipekerjaan sebagaipenjahit, pengacara tradisional(pokrolbambu),dan ahli reparasijam.Selainitu,diajugadikenalsebagaipemainsepakbolayanghandal. KakekSTAdikenalsebagaiseseorangyangdianggapmemilikipengetahuanagama danhukumyangluas,dandiatasmakamnyatertumpukbuku-bukuyangsering disaksikanterbuangbegitusajaolehSTAketikadiamasihkecil.Kabarnya,ketika kecil STAbukan seorangkutubuku,danlebih senangbermain-maindiluar. Setelah lulusdarisekolahdasarpadawaktuitu,STApergikeBandung,danseringkali menempuhperjalanantujuhharitujuhmalamdariJawakeSumaterasetiapkalidia mendapatliburan.Pengalamaninibisaterlihatdaricaradiamenuliskankarakter YusuI di dalam salah satu bukunya yang paling terkenal: Layar Terkembang. SetelahlulusdariHogereKweekschooldiBandung,STAmelanjutkanke HooIdacteCursusdiJakarta(Batavia),yangmerupakansumberkualiIikasitertinggi bagigurudiHindiaBelandapadasaatitu.DiJakarta,STAmelihatiklanlowongan pekerjaanuntukBalaiPustaka,yangmerupakanbiropenerbitanpemerintah administrasiBelanda.Diaditerimasetelahmelamar,dandidalambiroitulahSTA bertemudenganbanyakintelektual-intelektualHindiaBelandapadasaatitu,baik intelektualpribumimaupunyangberasaldariBelanda.Salahsatunyaialahrekan intelektualnya yang terdekat, Armijn Pane. Sampaiakhirnyahayatnya,iabelummewujudkancita-citaterbesarnya, menjadikanbahasaMelayusebagaibahasapengantarkawasandiAsiaTenggara.Ia kecewa,bahasaIndonesiasemakinsurutperkembangannya.Padahal,bahasaitu pernahmenggetarkandunialinguistiksaatdijadikanbahasapersatuanuntuk penduduk di 13.000 pulau di Nusantara. Karya-karyanya O Tak Putus Dirundung Malang (novel, 1929) O Dian Tak Kunjung Padam (novel, 1932) O Tebaran Mega (kumpulan sajak, 1935) O Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia (1936) O Layar Terkembang (novel, 1936) O Anak Perawan di Sarang Penyamun (novel, 1940) O Puisi Lama (bunga rampai, 1941) O Puisi Baru (bunga rampai, 1946) O Pelangi (bunga rampai, 1946) O Pembimbing ke FilsaIat (1946) O Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia (1957) O The Indonesian language and literature (1962) O Revolusi Masyarakat dan Kebudayaan di Indonesia (1966) O Kebangkitan Puisi Baru Indonesia (kumpulan esai, 1969) O Grotta Azzura (novel tiga jilid, 1970 & 1971) O Values as integrating vorces in personality, society and culture (1974) O The Iailure oI modern linguistics (1976) O Perjuangan dan Tanggung Jawab dalam Kesusastraan (kumpulan esai, 1977) O Dari Perjuangan dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia sebagai Bahasa Modern (kumpulan esai, 1977) O Perkembangan Sejarah Kebudayaan Indonesia Dilihat dari Segi Nilai-Nilai (1977) O Lagu Pemacu Ombak (kumpulan sajak, 1978) O Amir Hamzah Penyair Besar antara Dua Zaman dan Uraian Nyanyian Sunyi (1978) O Kalah dan Menang (novel, 1978) O Menuju Seni Lukis Lebih Berisi dan Bertanggung Jawab (1982) O Kelakuan Manusia di Tengah-Tengah Alam Semesta (1982) O Sociocultural creativity in the converging and restructuring process oI the emerging world (1983) O Kebangkitan: Suatu Drama Mitos tentang Bangkitnya Dunia Baru (drama bersajak, 1984) O Perempuan di Persimpangan Zaman (kumpulan sajak, 1985) O Seni dan Sastra di Tengah-Tengah Pergolakan Masyarakat dan Kebudayaan (1985) O Sajak-Sajak dan Renungan (1987).