23
Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya PENDAHULUAN Mekanika fluida dan hidrolika adalah bagian dari mekanika terpakai (Applied Mechanics) yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik sipil. Mekanikafluida dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat- sifat dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida (cairandan gas), adapun Hidrolika didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang berlaku, serta perilaku cairan terutama air baik dalam keadaan diam maupun bergerak atau mengalir. Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan ber-ubah secara kontinyu apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser sekecil apapun. Dalam keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan, fluida tidak mampu menahan gaya geser yang bekerja padanya,dan oleh sebab itu fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisahan massa. GAS : Tidak mempunyai permukaan bebas, dan massanya selalu berkembang mengisi Seluruh volume ruangan, sertadapat dimampatkan. CAIRAN: mempunyai permukaan bebas, dan massanya akan mengisi ruangan sesuai dengan volumenya, serta tidak termampatkan. DIMENSI: adalah besaran terukur mewujudkan karakteristik suatu obyek. 1. Massa( m ) 2. Panjang( L ) 1

Rangkuman Mekanika Fluida

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

PENDAHULUAN

Mekanika fluida dan hidrolika adalah bagian dari mekanika terpakai (Applied

Mechanics) yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik sipil.

Mekanikafluida dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat

dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida (cairandan gas), adapun Hidrolika

didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum yang

berlaku, serta perilaku cairan terutama air baik dalam keadaan diam maupun bergerak atau

mengalir.

Fluida adalah suatu zat yang mempunyai kemampuan ber-ubah secara kontinyu

apabila mengalami geseran, atau mempunyai reaksi terhadap tegangan geser sekecil apapun.

Dalam keadaan diam atau dalam keadaan keseimbangan, fluida tidak mampu menahan gaya

geser yang bekerja padanya,dan oleh sebab itu fluida mudah berubah bentuk tanpa pemisahan

massa.

GAS : Tidak mempunyai permukaan bebas, dan massanya selalu berkembang mengisi

Seluruh volume ruangan, sertadapat dimampatkan.

CAIRAN: mempunyai permukaan bebas, dan massanya akan mengisi ruangan sesuai

dengan volumenya, serta tidak termampatkan.

DIMENSI: adalah besaran terukur mewujudkan karakteristik suatu obyek.

1. Massa( m )

2. Panjang( L )

3. Waktu( t )

SATUAN: adalah suatu standar yang mengukurdimensi, yang penggunaannya harus

konsisten menurut sistem satuan yang digunakan.

Sistem Satuan Internasional

Satuan Massa (kg)

Satuan Panjang (m)

SatuanWaktu (t)

Satuan Gaya (Newton disingkat N)

Volume (m3)

Kecepatan (m/det)

1

Page 2: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Percepatan (m/det2)

Kerja (Joule disingkat J)

Tekanan (N/m2) atau Pascal (P)

Satuan untuk gaya yang bekerja, didalam Sistem ini diturunkan dari hukum Newton II yaitu:

dimana:

F = gaya dalam Newton (N)

m = massa dalam kilo gram (kg)

a = percepatan dalam m/det2

atau:

Suatu gaya sebesar 1 N (Newton) mempercepat suatu massa sebesar 1 kg (kilogram) pada

harga percepatan sebesar 1 m/det2.

Dalam hal ini :

1 N = 1 kg . m/det2 = 1 kgm/det2

Selain sistem Satuan Internasional (SI) di Indonesia masih banyak yang menggunakan

sistem satuan MKS, dimana didalam sistem ini kilogram (kg) digunakan sebagai satuan berat

atau gaya. Dalam hal ini satuan massa adalah kilo gram massa (kgm), sehingga Pers diatas

menjadi terbentuk:

dimana:

G = gaya berat dalam kilo gram gaya (kgf)

m = massa dalam kilo gram massa (kgm)

g = gaya gravitasi dalam m/det2

Dalam hal ini :

1 kgm = 1g kgf

2

F = m . a

G = m . g

Page 3: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

KEKENTALAN (VISKOSITAS)

Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu sifat cairan yang

menentukan besarnya perlawanan terhadap gaya geser. Viskositas terjadi terutama karena

adanya interaksi antara molekul-molekul cairan.

Gambar 1.1 Perubahan bentuk akibat dari penerapan gaya-gaya geser tetap

Apabila tegangan geser τ = F/A

dimana :

τ = Tegangan geser

π = Viskositas dinamik

u/zo= perubahan sudut atau kecepatan sudut dari garis

Agar berlaku umum u/zo dapat dinyatakan dalam du/dz yang disebut gradien kecepatan.

Maka dalam bentuk differensial dapat dinyatakan :

Persamaan diatas disebut Hukum Newton dari kekentalan atau :

3

Page 4: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Dalam sistem satuan SI, tegangan geser dinyatakan dalam N/m2 dan gradien kecepatan adalah

dalam (m/det)/m maka satuan dari viskositas dinamik adalah :

Perbandingan antara kekentalan dinamik dan kerapatan disebut kekentalan kinematik, yaitu :

yang mempunyai dimensi luas tiap satuan waktu dan satuannya adalah : m2/det.

Viskositas kinematis dari cairan sangat dipengaruhi oleh temperatur, demikian pula

dengan viskositas dinamik. Oleh karena itu harga-harga viskositas dinamik μ dan viskositas

kinematis ϑ dalam hubungannya dengan temperatur dapat dinyatakan dalam bentuk grafik

atau dalam bentuk tabel.

Adapun persamaan yang digunakan adalah suatu persamaan sederhana yaitu :

Dimana :

ϑ = viskositas kinematis (m2/det)

Te= temperatur (Co)

Tabel Sifat-Sifat Air

4

Page 5: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Tabel Sifat-Sifat Air Lanjutan

Tabel Satuan Dalam SI

5

Page 6: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Suatu cairan dimana viskositas dinamiknya tidak tergantung pada temperatur, dan

tegangan gesernya proposional (mempunyai hubungan liniear) dengan gradien kecepatan

dinamakan suatu cairan Newton. Perilaku viskositas dari cairan ini adalah menuruti Hukum

Newton untuk kekentalan seperti yang dinyatakan dalam Pers.(1.9). Dengan demikian maka

untuk cairan ini grafik hubungan antara tegangan geser dan gradien kecepatan merupakan

garis lurus yang melalui titik pusat salib sumbu seperti pada Gambar Kemiringan garis

tersebut menunjukkan besarnya viskositas.

Gambar Perilaku viskositas cairan Cairan

Cairan yang perilaku viskositasnya tidak memenuhi Pers.(1.9) dinamakan cairan Non

Newton. Cairan Non Newton mempunyai tiga sub grup yaitu :

1. Cairan dimana tegangan geser hanya tergantung pada gradien kecepatan saja, dan

walaupun hubungan antara tegangan geser dan gradien kecepatan tidak linier, namun

tidak tergantung pada waktu setelah cairan menggeser.

2. Cairan dimana tegangan geser tidak hanya tergantung pada gradien kecepatan tetapi

tergantung pula pada waktu cairan menggeser atau pada kondisi sebelumnya.

3. Cairan visco-elastis yang menunjukkan karakteristik dari zat pada elastis dan cairan

viskus.

6

Page 7: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

KERAPATAN CAIRAN DAN KERAPATAN RELATIF

Kerapatan Cairan

Kerapatan cairan adalah suatu ukuran dari konsentrasi massa dan dinyatakan dalam

bentuk massa tiap satuan volume. Oleh karena temperatur dan tekanan mempunyai pengaruh

(walaupun sedikit) maka kerapatan cairan dapat didefinisikan sebagai : massa tiap satuan

volume pada suatu temperatur dan tekanan tertentu.

Kerapatan dari air pada tekanan standard/tekanan atmosfer (760 mm Hg) dan temperatur 4 oC

adalah 1000 kg/m3.

Kerapatan relatif

Kerapatan relatif ( S ) adalah suatu cairan ( specific density ) didefinisikan sebagai

perbandingan antara kerapatan dari cairan tersebut dengan kerapatan air.

Dengan demikian harga ( S ) tersebut tidak berdimensi.Walaupun temperatur dan tekanan

mempunyai pengaruh terhadap kerapatan namun sangat kecil sehingga untuk keperluan

praktis pengaruh tersebut diabaikan.

7

Page 8: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

BERAT JENIS DAN KEMAMPATAN

BeratJenis

BeratJenis (specific weight) γ dari suatu benda adalah besarnya gaya grafitasi yang

bekerja pada suatu massa dari suatu satuan volume, oleh karena itu berat jenis dapat

didefinisikan sebagai: berat tiap satuan volume.

dimana:

γ = berat jenis dengans atuan N/m3 untuk sistem SI atau kgf/m3 untuk sistem MKS

ρ = kerapatan zat, dalam kg/m3 untuk sistem SI, atau kgm (kilogram massa) untuk sistem

MKS

g = percepatan gravitasi= 9,81 m/det2

Kemampatan

Telah diuraikan dimuka cairan merupakan zat yang tidak termampatkan

(incompressible). Namun perlu diperhatikan bahwa cairan dapat berubah bentuk karena

tegangan geser atau termampatkan oleh tekanan pada suatu volume cairan tersebut. Dengan

demikian maka untuk kondisi-kondisi dimana terjadi perubahan tiba-tiba atau perubahan

besar dalam tekanan maka kemampatan cairan menjadi penting. Kemampatan dinyatakan

dengan harga K.

Harga K untuk air pada temperatur 20oC adalah sekitar 2,18 x 109 N/m2 pada tekanan

atmosfe rdan bertambah secara linier sampai sekitar 2,86 x 109 N/m3pada suatu tekanan1000

atmosfer jadi dalam kondisi pada temperatur 20oC.

dimana P adalah tekanan terukur (gage pressure) dalam N/m3. Untuk keperluan praktis air

dapat dipertimbangkan sebagai cairan tak termampatkan (incompressible fluid). Namun ada

pengecualiannya, yaitu fenomena “water hammer” yang terjadi di dalam saluran tertutup

apabila terjadi penutupan katub turbin secara tiba-tiba.

8

Page 9: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

dimana :

K = modulus elastisitas

dp = penambahan tekanan

dV = pengurangan volume

V = volume awal

Tanda (-) di dalam persamaan tersebut menunjukkan bahwa pertambahan tekanan

mengurangi volume.

Karena dV/V tidak berdimensi maka : K dinyatakan dalam satuan dari tekanan p atau

gaya tiap satuan luas. Apabila yang dipertimbangkan adalah satuan massa cairan maka

modulus elastisitas K dapat dinyatakan dalam persamaan :

Karena ρV = tetap dan d (ρV) = 0 atau dV/V = -dρ/ρ

9

Page 10: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

TEGANGAN PERMUKAAN DAN KAPILARITAS

Tegangan permukaan

Tegangan permukaan untuk suatu permukaan air-udara adalah 0,073 N/m pada

temperatur ruangan. Adanya tegangan permukaan tersebut menaikkan tekanan didalam suatu

tetesan cairan. Untuk suatu tetesan cairan dengan diameter D, tekanan internal p diperlukan

untuk mengimbangi gaya tarik karena tegangan permukaan σ, dihitung berdasarkan gayayang

bekerja pada suatu belahan tetesan cairan seperti pada Gambar dibawah ini :

Gambar Gaya-gaya yang bekerja pada tetesan air

dimana:

p = tekanan, dalam (N/m2)

σ = tegangan permukaan dalam (N/m)

d = diameter tetesan dalam (m)

10

Page 11: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Kapilaritas

Kapilaritas terjadi disebabkan oleh tegangan permukaan oleh gaya kohesi dan adhesi.

Hal ini dapat dilihat pada suatu pipa vertikal diameter kecil (pipa kapiler) yang dimasukkan

kedalam suatucairan.

Keseimbangan tercapai apabila :

Sehingga kenaikan kapilaritas dapat dihitung yaitu :

dimana:

h = tinggi kenaikan kapilaritas (m)

σ = tegangan permukaan (N/m2)

ρ = kerapatan cairan (kg/m3)

g = gaya gravitasi (m/det2)

d = diameter pipa kapilar (m)

θ = sudut antara tegangan permukaan dan dinding pipa vertikal

11

Page 12: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

TEKANAN UAP

Salah satu cara untuk menjelaskan besarnya tekanan uap, diambil suatu pipa diameter

kecil berisi cairan yang ditutup disalah satu ujungnya (tube). Ujung yang satu lagi terbuka

dan dibenamkan didalam suatu bak berisi cairan yang sama dengan cairan didalam pipa,

seperti pada gambar :

Tekanan atmosfer menahan kolom cairan didalam pipa, tetapi apabila pipa ditarik lebih

tinggi, tekanan diujung atas pipa menurun sampai dibawah tekanan uap. Dalam hal ini cairan

akan melepaskan diri dari ujung pipa. Dengan tekanan pada permukaan dasar pipa sama

dengan tekanan atmosfir, keseimbangan gaya dapat digunakan untuk menunjukkan hubungan

antara tekanan uap, tekanan atmosfer dan panjang dari kolom cairan :

dimana :

Pu = tekanan uap dalam Pa (Pascal)

Patm = tekanan atmosfer

A= luas penampang pipa

γ = berat jenis cairan

Tekanan uap jenuh cairan pada temperatur 20oC ditunjukkan di dalam tabel (1.4) dan

untuk air pada temperatur berbeda ditunjukkan di dalam tabel (1.5).

12

Page 13: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

13

Page 14: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

PRINSIP PASKAL

Prinsip Paskal :: “Tekanan yang diberikan pada suatu cairan yang tertutup diteruskan

tanpa berkurang ke tiap titik dalam fluida dan ke dinding bejana.”

Dongkrak hidrolik adalah aplikasi yang penting dari Prinsip Paskal Juga digunakan

dalam rem hidrolik, pengangkat mobil dll.

Karena A2>A1, maka F2>F1

14

Page 15: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

PRINSIP ARCHIMEDES

Archimedes : “Sebuah benda yang tenggelam seluruhnyaatau sebagian dalam suatu fluida

diangkat ke atas oleh sebuah gaya yang samadengan berat fluida yang dipindahkan.”

Benda Terendam

► Gaya apung ke atas adalah B =ρ fluida gVbenda

► Gaya gravitasi ke bawah adalah w= mg = ρbenda gVbenda

► Gaya neto adalah B-w=(ρfluida-ρbenda)gVbenda

Benda akan mengapung atau tenggelam, bergatung pada arah gaya neto

ΔF = B = (P2 – P1) A , dengan

P2 = P1 + ρgh, maka

B = P1 + ρgh – P1) A = ρfluidaghA = ρfluidagV

15

Page 16: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Besarnya gaya apung selalu sama dengan berat fluida yang dipindahkan

Gaya apung adalah sama untuk benda yang ukuran,bentuk, dan kerapatannya sama. Gaya

apung adalah gaya yang dikerjakan oleh fluida. Sebuah benda tenggelam atau mengapung

bergantung pada hubungan antara gaya apung dan gaya berat.

Gerak Fluida

Aliran Streamline

Aliran Streamline

Setiap partikel yang melewati sebuah titik bergerak tepat sepanjang lintasan yang

diikuti oleh partikel-partikel lain yang melewati titik sebelumnya di sebut juga aliran

laminar.

Streamline adalah lintasan streamline yang berbeda tidak saling memotong streamline

pada suatu titik menyatakan juga arah aliran fluida pada titik tersebut.

Aliran Turbulen

Aliran menjadi tak tentu

Tidak mencapai sebuah nilai kecepatan tertentu.

Muncul keadaan yang menyebabkan perubahan kecepatan secara tiba-tiba

Arus Eddy (arus pusar) merupakan sifat dari aliran turbulen.

Viskositas

Viskositas adalah kadar gesekan internal dalam fluida.

Gesekan internal diasosiasikan dengan resistansi (hambatan) antara dua lapisan fluida

yang bergerak relatif satu terhadap yang lain.

16

B = ρfluidaVg = wfluida

Page 17: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Sifat Fluida Ideal

Nonviskos

Tidak ada gesekan internal antar lapisan dalam fluida

Incompressible

Kerapatannya konstan

Steady

Kecepatan, kerapatan dan tekanan tidak berubah terhadap waktu

Bergerak tanpa adanya turbulen

Tidak ada arus eddy yang muncul.

Persamaan Kontinuitas

A1v1 = A2v2

Perkalian antara luas penampang pipa dengan laju fluida adalah konstan.

Laju fluida tinggi ketika fluida di pipa yang luas penampangnya sempit dan

laju fluida rendah ketika fluida di tempat yang luas penampangnya besar

Av dinamakan laju alir.

Persamaan Bernoulli

Menghubungkan tekanan dengan laju fluida dan ketinggian.

Persamaan Bernoulli adalah konsekuensi dari kekekalan energi yang diaplikasikan

pada fluida ideal.

Asumsinya fluid incompressible, nonviskos, dan mengalir tanpa turbulen.

17

Page 18: Rangkuman Mekanika Fluida

Eka Wijaya (03071001061) Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

Menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi kinetik per satuan volume, dan energi

potensial per satuan volume mempunyai nilai yang sama pada semua titik sepanjang

streamline.

Bagaimana mengukur laju aliran fluida: Venturi Meter

Menunjukan aliran fluida yang melalui pipa horisontal.

Laju aliran fluida berubah jika diametrnya berubah.

Fluida yang bergerak cepat memiliki tekanan yang lebih kecil dari fluida yang

bergerak lebih lambat.

18