11
Rangkuman Buku Sosiologi BAB I Nama : Muhammad Kamal Fahrurizal NIM : 1003260 Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi Program Studi : Pendidikan Sosiologi S-1

Rangkuman Bab 1 Buku Sosiologi Suatu Pengantar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Rangkuman Bab 1 Buku Sosiologi Suatu Pengantar

Rangkuman Buku Sosiologi

BAB I

Nama : Muhammad Kamal Fahrurizal

NIM : 1003260

Mata Kuliah : Pengantar Sosiologi

Program Studi : Pendidikan Sosiologi S-1

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Page 2: Rangkuman Bab 1 Buku Sosiologi Suatu Pengantar

A. Pendahuluan

Untuk menunjang dan menambah pengetahuan seputar mata kuliah

Pengantar Sosiologi, maka sangat penting bagi mahasiswa untuk membaca

buku-buku Sosiologi ataupun juga buku-buku lain yang masih ada kaitannya

dengan Sosiologi. Dan dalam proses membaca itu, untuk lebih memudahkan

bagi mahasiswa mengerti dan paham serta dapat mengambil poin-poin penting

dalam buku tersebut, kegiatan merangkum buku atau membuat resume dari

buku yang mahasiswa baca akan sangat membantu.

Maka dari itu, kali ini penulis akan memaparkan rangkuman BAB I dari

buku karangan Soerjono Soekanto yang berjudul “Sosiologi Suatu Pengantar”.

Diharapkan setelah membaca lalu membuat rangkuman dari isi buku ini, penulis

dapat lebih mampu untuk menyerap atau memahami isi dari buku ini serta

mengetahui apa-apa saja poin-poin penting atau poin-poin utama yang termuat

dalam buku ini.

Mohon maaf bila dalam rangkuman ini banyak terdapat kesalahan atau

kekurangan, karena penulis sendiri masih dalam tahap pembelajaran. Saran dan

kritikan membangun akan sangat bermanfaat bagi penulis.

Penulis,

M. Kamal Fahrurizal

B.

Page 3: Rangkuman Bab 1 Buku Sosiologi Suatu Pengantar

B. Substansi Bacaan

Sebenarnya, seorang awam yang untuk pertama kali mempelajari

Sosiologi, tanpa dia sadari dia telah mengenal sedikit tentang Sosiologi. Karena,

semenjak dia hidup, dia telah menjadi anggota masyarakat dan sudah mempunyai

pengalaman dalam dunia sosial. Sosiologi mengalami perkembangan yang cukup

lama, walaupun ilmu Sosiologi masih relatif muda. Sosiologi secara umum

berasal dari ilmu Filsafat yang lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu

pengetahuan. Ilmu Sosiologi muncul berawal dari kompleksitas masalah yang

terjadi di masyarakat, sehingga menuntut suatu metode untuk mengatasi masalah

tersebut. Dengan demikian dapat dimengerti bahwa Sosiologi adalah ilmu yang

mempelajari masyarakat, kehidupan kelompok, serta gejala-gejala sosial yang

terdapat dalam pergaulan hidup. Dengan ringkas sosiologi pada hakikatnya ingin

mengetahui keadaan yang sebenarnya dari hidup masyarakat.

Mengenai sifat dan hakikat Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dapat

dijelaskan melalui pendapat Robert Bierstedt berikut ini:

1. Sosiologi adalah suatu ilmu yang termasuk kedalam rumpun ilmu-ilmu

sosial;

2. Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yang normatif, akan tetapi disiplin

ilmu yang kategoris. Maksudnya, Sosiologi membatasi diri pada apa yang

terjadi atau seharusnya terjadi;

3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science);

4. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak;

5. Sosiologi memiliki tujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan

pola-pola umum;

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional;

7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum.

Objek dari ilmu Sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut

hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam

masyarakat. Masyarakat mencakup beberapa unsur, yaitu:

1. Adanya manusia yang hidup bersama;

2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama;

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan;

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama.

Page 4: Rangkuman Bab 1 Buku Sosiologi Suatu Pengantar

Istilah masyarakat di atas menunjuk pada sejumlah manusia yang telah

hidup bersama dengan mereka menciptakan peraturan-peraturan pergaulan, lalu

tercipta pula keadaan-keadaan pergaulan yang akhirnya menciptakan kebudayaan

masyarakat tersebut.

Ada dua metode dalam Sosiologi:

1. Kualitatif, tidak bisa diukur dengan angka tetapi nyata dalam

masyarakat (metode historis, komparatif);

2. Kuantitatif, bisa diukur dengan angka, dengan mempergunakan

skala, indeks, tabel dan formula (metode statistik, sociometry).

Metode lainnya:

1. Deduktif, berdasarkan hal-hal yang bersifat umum kemudian ditarik

ke hal-hal yang lebih khusus;

2. Induktif, berdasarkan hal-hal yang khusus lalu diambil

generalisasinya.

Perkembangan Sosiologi di Indonesia, terutama dari segi pengajaran dan

penulisannya, telah dikemukakan oleh Soerjono Soekanto yang disadur dari Selo

Soemardjan dan Soelaeman Soemardi. Kemudian, disarikan oleh Soedjono

Dirdjosisworo yang mengemukakan dua fase perkembangan, yakni materi

Sosiologi sebelum dan sesudah PD-II yang intinya sebagai berikut:

1. Awal Sosiologi di Indonesia

a) Unsur-unsur yang mengandung nilai sosiologis telah ada di kalangan

pujangga Indonesia, seperti pada:

1) Ajaran “Wulung Reh” Mangkunegoro IV dari Surakarta;

2) Ajaran-ajaran Ki Hadjar Dewantara di bidang pendidikan,

kepemimpinan dan kekeluargaan yang diterapkan dalam lembaga

pendidikan asuhan beliau, yaitu Taman Siswa.

3) Hasil penelitian para ilmuwan Belanda sebelum PD-II yakni karya-

karya C. van Vollenhoven, Snouck Hurgornye, Ter Haar,

Duyvendak, dan Van Dijk.

4) Kuliah Sosiologi pada Sekolah Tinggi di Jakarta yang sebagian

besar bersifat filsafat sosial dan teoritis berdasarkan buku-buku

karya Alfes Vierkandt, Leopold von Wiese, Bienrens de Haan,

dan Steinmentz. Namun untuk waktu tertentu 1934/1935 pemberian

kuliah Sosiologi oleh sementara Guru Besar yang menentukan

Page 5: Rangkuman Bab 1 Buku Sosiologi Suatu Pengantar

materi kuliah menganggap Sosiologi tidak penting bagi studi hukum

positif.

2. Perkembangan Sosiologi setelah PD-II

a) Pemberian kuliah Sosiologi yang pertama setelah kemerdekaan di

Akademi Politik di Yogyakarta oleh Soenaryo Kolopaking.

b) Sejak 1950 mulai ada beberapa ahli Indonesia yang mendalami

pengetahuannya tentang Sosiologi.

c) Buku pertama tentang Sosiologi yang berbahasa Indonesia terbit pada

tahun 1946 yang ditulis oleh Djody Gondokusumo. Tahun 1950

diterbitkan “Diktat Kuliah Sosiologi” oleh Bardosono.

d) Hasan Shadly, menulis buku pelajaran Sosiologi pertama yang

berbahasa Indonesia yang memuat bahan-bahan Sosiologi modern. Pada

1950-an tulisan P.J. Bouman “Algemene Maat’s Choppijleer” yang

telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia banyak dipergunakan

sebagai buku untuk pelajaran Sosiologi, kemudian buku Mayor Polak

“Sosiologi, Suatu Pengantar Ringkas dan Pengantar Sosiologi

Pengetahuan, Hukum, dan Politik” yang terbit tahun 1967.

e) Pada 1962 Selo Soemardjan menulis “Social Changes in Yogyakarta”

yang merupakan disertasinya di Cornell University (AS). Selanjutnya

bersama dengan Soelaeman Soemardi, beliau menyusun buku

“Setangkai Bunga Sosiologi” yang terbit pada tahun 1964.

f) Sejak 1970-an mulai banyak tulisan-tulisan Sosiologi dan Sosiologi

hukum yang antara lain ditulis oleh Satjipto Rahardjo, Soerjono

Soekanto, Soedjono Dirdjosisworo, dan lain-lain.

g) Pada dasawarsa ini sejumlah universitas negeri yang memiliki fakultas-

fakultas ilmu sosial dan politik, memberi kuliah Sosiologi. Telah ada

pula ada jurusan Sosiologi pada beberapa fakultas.

Page 6: Rangkuman Bab 1 Buku Sosiologi Suatu Pengantar

C. Analisis dan Komentar

Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat secara

keseluruhan, meliputi struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk

perubahan-perubahan sosial, hubungan antara manusia dengan manusia,

manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formil, materil,

statis atau dinamis, menjadi ilmu pengetahuan yang sangat penting diajarkan

kepada para mahasiswa, khususnya dalam bidang-bidang ilmu sosial. Agar

mahasiswa dapat hidup berdampingan dengan masyarakat secara lebih baik, dan

bisa mengatasi permasalahan yang terjadi di masyarakat secara lebih bijak dan

akhirnya akan tercipta suatu masyarakat yang madani.

Perkembangan sosiologi di Indonesia menuju ke arah yang positif, hal

itu bisa dilihat dari telah banyaknya buku-buku hasil karya anak negeri yang

terbit dan menjadi sumber bagi mahasiswa serta pelajar lainnya dalam

mendalami Sosiologi. Selain itu juga, telah banyaknya Universitas-universitas

yang telah membuka jurusan Sosiologi, dan mengajarkan mata kuliah Sosiologi

sampai ke tingkat yang lebih tinggi daripada tingkat persiapan. Dari jurusan

Sosiologi itulah diharapkan sumbangan dan dorongan lebih besar untuk

mempercepat dan memperluas perkembangan Sosiologi di Indonesia untuk

kepentingan umum dan masyarakat.

Akan tetapi, sayangnya penelitian-penelitian sosiologis di Indonesia

belum mendapat tempat yang sewajarnya. Sosiologi tidak mungkin

menghasilkan hal-hal yang berlaku mutlak, karena setiap manusia memiliki

perbedaan atau kekhususan sehingga sulit untuk menerapkan teori-teori

sosiologi secara umum. Apalagi masyarakat Indonesia adalah masyarakat

majemuk yang terdiri dari beratus-ratus suku. Dalam hal ini masih diperlukan

usaha yang tekun dan keras untuk menempatkan sosiologis pada tempat yang

wajar.

Sumber Bacaan:

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar, Edisi Baru. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada.

Wulansari, Dewi. 2009. Sosiologi Konsep dan Teori. Bandung: Refika Aditama.