Upload
hayhayati
View
312
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Oleh :
dr. H. Hatmoko
2010
Prurigo
Kulit bentol menghitam
cakmoki
PRURIGO November , 2010
dr. H. Hatmoko Page 2
KODE ICD-10 : L28.1 : Prurigo Nodularis
Prurigo ( Prurigo von Hebra ), secara umum adalah
penyakit kulit yang ditandai dengan gangguan kulit
berbentuk papula dan nodul (ukurannya bervariasi),
berwarna kecoklatan hingga kehitaman (hiperpigmentasi),
kronis (berlangsung lebih 6 minggu) dan bersifat kumat-
kumatan (residif).
Penyakit ini tidak berbahaya. Meski begitu, penderita
Prurigo von Hebra merasa sangat risih, gak nyaman,
bahkan menjadi gak PD. Ini dapat dimaklumi karena pada
kulit penderita Prurigo von Hebra timbul bentol-bentol berwarna kehitaman dan menebal, terutama di
daerah anggota badan (ekstrimitas).
PENYEBAB
Hingga kini, penyebab Prurigo belum diketahui. Diduga berhubungan dengan faktor emosional atau
faktor psikis. Hal ini dilandasi fakta bahwa rasa gatal muncul terutama ketika penderita Prurigo
mengalami stress atau ketegangan emosional.
Bagimana hingga menjadi papula kecoklatan dan menghitam ?
Menurut Prof. Daniel J Hogan, MD, penebalan dan hiperpigmentasi pada papula Prurigo dipicu oleh
trauma mekanis: penekanan, sentuhan, gesekan, garukan (sengaja ataupun tidak sengaja) karena
rasa gatal ataupun rasa tak nyaman pada papula.
Selebihnya, proses kelainan yang terjadi pada Prurigo belum diketahui.
Angka Kejadian
Prurigo von Hebra dapat mengenai semua ras dan semua umur. Frekuensi terbanyak dijumpai pada
usia dewasa dan usia lanjut.
Semula diyakini bahwa Prurigo von Hebra lebih sering dialami wanita dibanding pria, namun tak ada
bukti akurat yang mendukung anggapan tersebut.
PRURIGO November , 2010
dr. H. Hatmoko Page 3
GEJALA / TANDA-TANDA
Tanda-tanda umum yang kerap dijumpai pada Prurigo,
antara lain:
Dijumpai lesi berbentuk papula dan nodul, berjumlah
tunggal (Prurigo Simplex) maupun multiple (banyak).
Penebalan dan hiperpigmentasi sehingga Prurigo
berwarna kecoklatan hingga kehitaman.
Gatal pada saat-saat tertentu, terutama ketika
penderita mengalami ketegangan psikis.
Lokasi tersering timbulnya Prurigo adalah anggota badan (ekstrimitas), terutama di permukaan
bagian depan paha dan tungkai bawah hingga kaki.
Ukuran lesi bervariasi, menebal, keras, berwarna merah kecoklatan hinggga kehitaman.
Adakalanya mengalami pengelupasan di permukaan lesi.
PENGOBATAN
Mengingat bahwa penyebab pasti timbulnya Prurigo belum diketahui, maka pengobatan lebih
ditujukan untuk meredakan keluhan (simptomatis) dan meminimalisir bekasnya.
Obat-bat yang lazim digunakan pada Prurigo, diantaranya:
Antihistamin, untuk meredakan gatal, misalnya: Loratadine 10 mg atau Cetirizine 10 mg,
diminum 1x1. Obat ini relatif tidak mengantuk dibanding antihistamin jenis lain.
Obat topikal ( krim, salep, gel ): steroid anti-inflamasi.
Injeksi dengan steroid intralesi. Pada umumnya menggunakan Triamcinolone asetonide. Dosis
rata-rata: 0,5 – 1 cc hingga maksimal 5 cc setiap sekali pengobatan.
CATATAN:
Perlu dipahami bahwa Prurigo bersifat residif ( mudah kambuh ). Untuk itu diperlukan kesabaran dan
ketelatenan bagi penderita Prurigo dalam mengobati penyakitnya jika sewaktu-waktu penyakitnya
mengalami kekambuhan.
PRURIGO November , 2010
dr. H. Hatmoko Page 4
Persoalan lain yang paling tidak disukai penderita Prurigo adalah masalah kosmetik. Hiperpigmentasi
ataupun bekas hitam kerap menjadi momok yang seolah tak kunjung hilang bagi penderita Prurigo.
Pada usia anak-anak, bekas Prurigo sebaiknya tidak perlu diobati dengan obat-obat anti
hiperpigmentasi karena pulit anak masih dalam masa pertumbuhan. Biasanya, kulit anak akan pulih
sedikit demi sedikit seiring dengan bertambahnya usia dan tubuh kembang anak.
Adapun pada dewasa, untuk meminimalisir bekas hitam ( hiperpigmentasi ) sebaiknya berobat ke
dokter spesialis kulit agar dapat dipilihkan obat yang sesuai dengan kondisi masing-masing kulit
penderita. Sekali lagi, diperlukan kesabaran dan ketelatenan karena pengobatan untuk meminimalisir
bekas hitam memerlukan waktu lama, berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Referensi:
1. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin, FK Unair, 2008
2. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, FKUI, 2005
3. Marwali Harahap, Prof. Dr, Ilmu Penyakit Kulit, 2000
Semoga bermanfaat.
Samarinda, 6 Nopember 2010
cakmoki