Prospek Pengembangan Kompos

  • Upload
    eko

  • View
    216

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

prospek pengembangan kompos

Citation preview

APROSPEK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT (TTG) DALAM PENGOMPOSAN SAMPAH PERKOTAAN DI INDONESIAPengomposan Skala Keluarga (Hobbies)Kenapa sulit memasyarakatkan pengelolaan sampah menjadi kompos di sumber penghasilnya yakni rumah tangga, hotel dan restoran? Salah satunya karena dipersepsikan membuat kompos itu rumit, memerlukan tanah bedeng (WINDROWS) sekurangnya (2 x 6) m, menghasilkan bau dan memerlukan bahan mineral kotoran hewan- abu-sekam dan bahan lain yang berfungsi sebagai starter dan kesemuanya bahan itu memang sulit didapatkan di kota. Tanah bedeng ukuran 12 m2 sekalipun tidaklah murah, belum lagi protes warga sekitar akibat bau yang ditimbulkannya. Demikian juga bahan kotoran hewan maupun limbah kayu dan sejenisnya bukan hal mudah didapatkan di kota.Perkembangan teknologi yang didorong dari kebutuhan masyarakat telah mampu melahirkan kultur dan kebiasaan baru. Pengembangan teknologi komposter dan bio reaktor sederhana, saat ini telah mampu membuktikan dan melahirkan proses perubahan sosial dari membuang sampah menjadi membuat kompos di rumah dan restoran. Prinsip pengomposan melalui percepatan dekomposisi menggunakan jasad renik- mikroorganisma- dalam media bagi berlangsungnya proses homogenisasi dan aerasi telah menjadi pemandangan baru di beberapa wilayah kota Bandung dan sekitarnya bahkan kota lain seperti Surabaya, Jakarta, Bogor dan Jayapura. Kebutuhan akan oxygen ( aerasi optimal ) dan homogenisasi ( membalik bahan kompos) telah dimodifikasi dan dimanipulasi dengan teknik pemberian lubang, penyediaan aerator dan sistim rotary. Dengan modifikasi itu, proses dekomposisi dalam media pengomposan- yang kemudian dinamakan komposter, telah merobah persepsi orang kota bahwa membuat kompos menjadi mudah. Pembuatan kompos yang digambarkan oleh teknik open windrows mulai diperkaya dan telah mulai dirobah oleh adanya pengenalan alat komposter di rumah-rumah. Di berbagai negara maju, komposter, sudah lazim dan bahkan kewajiban rutin anggota keluarga mengumpulkan sampah organik ( sisa makanan, sisa bahan masak dapur dan hasil pertanian serta bahan makhluk hidup lainnya dijadikan kompos dalam komposter. Dengan alat sebesar tong sampah, bahan organik di dekomposisi oleh aktivator dan mineral, akan dihasilkan kompos dalam 5 sampai 14 hari saja tergantung jumlah dan jenis serta komposisi sampah yang akan diolah.Kebutuhan mikroorganisma guna percepatan proses dekomposisi sampah dilakukan melalui kegiatan isolat mikroba dari bahan terdekomposisi sampah kota itu sendiri (skema 1) sementara, kebutuhan akan penggembur dan energi dalam percepatan proses dekomposisi diambil dari bahan-bahan mineral ( zeolit, dedak, dan sejenisnya ) menjadi suatu mineral penggembur ( bulking agent ) yang keduanya disimpan dalam kemasan yang bersih dan sehat. Sementara media dekomposisi yang sempurna bagi masuknya aliran oksigen ( aerasi) secara maksimal dibuat dari plastik HDE 10 mm, PVC dan paralon standar SNI. Maka jadilah komposter - seharga tong sampah biasa.Kompos yang baik mengandung unsur hara makro Niotrogen > 1,5 % , P2o5 (Phosphat) > 1 % dan K20 (Kalium ) > 1,5 %, disamping unsur mikro lainnya. C/N ratio antara 15-20 , diatas atau dibawah itu kurang baik. Untuk kepentingan bisnis, pupuk kompos yang dihasilkan harus mempunyai kualitas yang ajek dan supply yang berkesinambungan.Pupuk kompos untuk tanaman organik, jika unsur haranya kurang dapat ditambah dengan bahan organik lainnya. Nitrogen dapat ditambahkan urine ternak, mikroba pengikat Nitrogen, pupuk organik yang berasal dari hewani seperti ikan, darah, dll. Phosphat dapat ditambahkan dari pupuk guano atau rock phosphat, dapat juga dicampurkan dengan mikroba pelepas phosphat. Kalium dapat ditambahkan dari arang/abu batok kelapa/kelapa sawit, abu bekas incenerator, dll. Pupuk kompos yang tidak diperuntukkan bagi tanaman organik, selain dari campuran di atas dapat pula diberikan campuran dengan pupuk buatan. Jadi, pupuk seperti ini hanya dipergunakan untuk tanaman nonorganik. Karena bahan baku sampah tidak tetap, diperlukan campuran dengan bahan lain agar kualitasnya terjaga. Quality control harus diterapkan di sini, sehingga orang yang membeli benar-benar puas. Berbagai jenis jasad renik ikut berperan dalam pembuatan kompos dan merupakan proses biologis. Jasad renik dapat berperan dengan baik jika dalam proses pengomposan, lingkungan sesuai baginya(suhu, bahan organis, pH, kelembaban udara).Pengomposan atau dekomposisi merupakan penguraian dan pemantapan bahan-bahan organik secara biologi dalam temperatur termofilik (temperatur yang tinggi) dengan hasil akhir bahan yang cukup bagu untuk digunakan pada tanah tanpa merugikan lingkungan. Temperatur termofilik terjadi karena kelembaban dan suasana aerasi tertentu. Setelah temperatur tercapai, mikroorganisme dapat aktif menguraikan bahan organik.PELAKSANAANALATCangkulSabitGemborPlastikBAHANSampah rumah tangga (sisa sayuran, kulit buah, sisa ikan, daging segar, daun, sisa makanan)Cairan bioaktivatorCARA KERJAPilih sampah organik seperti sisa makanan, sisa ayuran, kulit buah,sisa ikan, dan daging segar agar terpisah dari sampah. Sampah berupa platik, kardus bekas minyak, oli, beling, dan air sabun harus dipisahkan agar prosesnya berjalan cepat.Sampah yang berukuran besar seperti batang tanaman, sayuran daun, atau kulit buah yang kera ebaiknya dirajan terlebih dahulu agar pembusukan sempurna. Selain itu volume sampah yang terapung juga semakin banyak.Siapkan cairan bioaktivator boisca, yakni salah satu bioaktivator yang bisa digunakan untuk mempercepat proses pengomposan. Bioaktivator ini berfungsi untuk membantu mempercepat proses pembusukan. Tata cara penggunaannnya adalah:Siapkan prayer ukuran 1 literIsi sprayer dengan air, sebaiknya gunakan air sumur karena tidak menggunakan kaporit,Tambahkan boisca ke dalam sprayer dengan perbandingan 1 liter air ditambah dengan 1-2 tutup botol boicaKocok-kocok sampai merata, setelah itu cairan siap digunakan.Setelah sampahnya terkumpul dan dirajang maukkan seluruhnya ke dalam komposter, lalu semprotkan boisca hingga merata ke seluruh sampah dan tutup rapat komposterPada awal pemakaian, komposter baru bia menghasilkan lindi (air sampah) atau kompos.