5
PROPOSAL INVESTASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG 2012

Proposal Kerjasama Investasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal Kerjasama Investasi

Citation preview

Page 1: Proposal Kerjasama Investasi

PROPOSALINVESTASI PENGGEMUKAN SAPI POTONG

2012

Page 2: Proposal Kerjasama Investasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang berdampak langsung pada peningkatan

pendapatan perkapita penduduk telah menyebabkan meningkatnya permintaan dan

konsumsi daging, termasuk daging sapi. Hal ini tampak jelas dari pertumbuhan jumlah sapi

yang dipotong maupun daging sapi yang dikonsumsi secara nasional beberapa tahun

terakhir.

Sementara pada sisi lain pertumbuhan populasi sapi secara nasional tidak mampu

mengimbangi pertumbuhan jumlah pemotongan. Sehingga berakibat adanya kelebihan

permintaan di bandingkan penyediaan.

Dalam rangka menanggulangi masalah tersebut, telah ditempuh upaya untuk

mencukupi kebutuhan sapi dan daging sapi dengan cara l ain mengimpor baik dalam bentuk

sapi, sapi potong, daging sapi maupun semen untuk IB. Diantara yang banyak diimpor

tersebut adalah impor sapi potong.

Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas daging sapi potong di dalam Negeri, baik

yang berasal dari sapi potong impor maupun sapi potong lokal, telah banyak berkembang

akhir-akhir ini berbagai usaha penggemukan sapi potong yang dilakukan oleh para

Pengusaha Peternakan Besar ataupun para peternak kecil di Indonesia. Bagi peternak kecil,

yang kebanyakan adalah petani di desa-desa, usaha penggemukan sapi ini merupakan

alternatif yang bisa di lakukan untuk menambah pendapatan keluarga. Dengan

penggemukan selama 2 sampai 6 bulan, akan dapat di peroleh hasil berupa nilai tambah

berat badan sapi potong dengan kualitas dagingnya yang lebih baik.

Kegiatan penggemukan sapi ini bisa di lakukan oleh sejumlah peternak kecil secara

bersama-sama dengan mengadakan kerjasama kemitraan secara terpadu dengan

Pengusaha Peternakan Besar yang memiliki kegiatan impor sapi bakalan atau pedangang

sapi lokal dan pemasaran sapi hasil penggemukan yang dilakukannya.

B. Tujuan

1. Mendorong pengembangan usaha kecil penggemukan sapi potong pada khususnya.

2. Mendorong pengembangan usaha kecil peternakan penggemukan sapi sehingga

mampu meningkatkan produksi sapi potong dalam rangka memenuhi kebutuhan

daging di Indonesia.

3. Mampu meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat

sekitar pada umumnya dan anggota kelompok khususnya.

C. Teknologi Penggemukan Sapi

Page 3: Proposal Kerjasama Investasi

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh peternak tradisional dalam peternakan sapi

adalah produktivitas ternak sapi yang rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya

produktivitas adalah pemilihan dan pemberian pakan ternak yang tidak sesuai dengan

sistem penggemukan sapi modern.

Para petani tradisional hanya terbiasa menggunakan jerami dan hijau-hijauan sebagai

makanan pokok untuk ternak sapi. Sedangkan untuk penggemukan sapi agar lebih

intensif dan produktifitas menjadi tinggi maka makanan dengan kandungan protein dan

karbohidrat yang tinggi sangat diperlukan.

Kendala makanan ternak tersebut kami atasi dengan penggunaan konsentrat sapi yang

telah diuji coba, adapun pemberian pakan konsentrat ini diberikan sebanyak 2% dari

bobot sapi. Selain konsentrat sebagai makanan pokok, ditambahkan pula jerami yang

telah difermentasi dan singkong sebagai tambahan karbohidrat untuk ternak sapi.

Dengan menggunakan pola makanan tersebut, dapat diperkirakan kenaikan rata-rata

berat badan sapi per ekor adalah minimal 1 kg/ekor/hari.

Page 4: Proposal Kerjasama Investasi

D. Konsep Usaha

Konsep dari usaha penggemukan sapi ini adalah bagi hasil yang melibatkan pemilik

modal dan kelompok ternak selaku pengelola. Bagi hasil dari usaha ini adalah :

- Pemilik modal : 30%

- Kelompok ternak : 70%

Bagi hasil diambil dari laba bersih penjualan sapi.

E. Hak dan Kewajiban

1. Pemilik Modal

Memberikan dana sebagai modal untuk pembelian ternak sapi.

2. Kelompok ternak

a. Bertanggung jawab terhadap kegiatan sehari-hari di peternakan.

b. Memberikan formula pakan yang tepat.

c. Memberikan pengawasan dalam pemeliharaan sapi.

d. Melakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan ternak.

e. Melakukan pencatatan dan evaluasi terhadap ternak yang dikelola.

f. Memberikan laporan tertulis kepada investor paling lambat tanggal 10 tiap bulan.

g. Memberikan pakan.

h. Melaporkan jika ada ternak yang sakit.

i. Bertanggung jawab terhadap keamanan dan kesehatan ternak.

j. Bertanggung jawab atas pelaporan penggunaan dana kepada pemilik modal.

k. Bertanggung jawab atas pemasaran sapi.

F. Analisa Usaha Pengemukkan Sapi Potong

Modal yang dibutuhkan untuk kegiatan peternakan 300 ekor sapi potong adalah sebesar Rp. 2.752.500.000 (Dua Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Dua Juta Lima Ratus ribu Rupiah).

Page 5: Proposal Kerjasama Investasi

LAMPIRAN

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA PENGGEMUKAN SAPI