14
PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN 1. I. PENDAHULUAN Dewasa ini orang dan generasi muda pada umumnya melihat sebelah mata terhadap wirausaha, padahal berwirausaha banyak manfaatnya. Menjadi usahawan bagi sebagian orang dan ini tidak sedikit jumlahnya, adalah hal yang sangat menakutkan. Banyak yang berfikir bahwa menjadi pedagang atau wirausahawan sangat beresiko tinggi (kerugian, bangkrut dan sebagainya), sedangkan menjadi seorang pekerja sangat kecil resiko yang akan dihadapi. Sesungguhnya menjadi pegawai juga beresiko tinggi, seperti: PHK, Pemotongan gaji, pensiun, minimnya gaji yang diperoleh, dsb. Artinya dalam hal ini apapun pekerjaan yang kita pilih semuanya mengandung resiko yang tidak kecil. Menjadi wirausahawan jelas beresiko tinggi tetapi hal itu seimbang dengan yang akan diperoleh dari hasil berwirausaha yang mungkin jika berhasil dan sukses akan memperoleh pendapatan dan penghasilan yang sangat menggiurkan. Untuk itu maka seorang wirausahawan harus mau dan mampu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Peningkatan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas. Berkenan dengan hal itu, kami sebagai bagian dari masyarakat akan mengadakan pelatihan membuat produk chemical laundry dan bush washing untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia agar para pemuda, korban PHK dan Putus Sekolah bisa berkarya dan tidak lagi menjadi beban keluarga dan masyarakat. Kegiatan ini merupakan langkah positif yang dapat memotivasi generasi muda dalam upaya menciptakan peluang usaha dan menumbuhkan jiwa wirausaha.“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara pemerintah, pihak akademis dan Jogja Enterprenuer dalam upaya memotivasi generasi muda untuk berwirausaha dan berperan dalam membangun perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dapat menggerakkan generasi muda untuk mencontoh para pengusaha muda yang telah terjun dan berhasil dalam membangun kariernya melalui dunia wirausaha, dan diharapkan mampu mencetak pengusaha-pengusaha muda yang membuka lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan

Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

  • View
    7.642

  • Download
    305

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN 

 

1. I.             PENDAHULUAN

Dewasa ini orang dan generasi muda pada umumnya melihat sebelah mata terhadap wirausaha, padahal berwirausaha banyak manfaatnya. Menjadi usahawan bagi sebagian orang dan ini tidak sedikit jumlahnya, adalah hal yang sangat menakutkan. Banyak yang berfikir bahwa menjadi pedagang atau wirausahawan sangat beresiko tinggi (kerugian, bangkrut dan sebagainya), sedangkan menjadi seorang pekerja sangat kecil resiko yang akan dihadapi. Sesungguhnya menjadi pegawai juga beresiko tinggi, seperti: PHK, Pemotongan gaji, pensiun, minimnya gaji yang diperoleh, dsb. Artinya dalam hal ini apapun pekerjaan yang kita pilih semuanya mengandung resiko yang tidak kecil. Menjadi wirausahawan jelas beresiko tinggi tetapi hal itu seimbang dengan yang akan diperoleh dari hasil berwirausaha yang mungkin jika berhasil dan sukses akan memperoleh pendapatan dan penghasilan yang sangat menggiurkan. Untuk itu maka seorang wirausahawan harus mau dan mampu meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.

Peningkatan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produktifitas. Berkenan dengan hal itu, kami sebagai bagian dari masyarakat akan mengadakan pelatihan  membuat produk chemical laundry dan bush washing untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia agar para pemuda, korban PHK dan Putus Sekolah bisa berkarya dan tidak lagi menjadi beban keluarga dan masyarakat.

Kegiatan ini merupakan langkah positif yang dapat memotivasi generasi muda dalam upaya menciptakan peluang usaha dan menumbuhkan jiwa wirausaha.“Kegiatan ini merupakan bentuk sinergitas antara pemerintah, pihak akademis dan Jogja Enterprenuer dalam upaya memotivasi generasi muda untuk berwirausaha dan berperan dalam membangun perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dapat menggerakkan generasi muda untuk mencontoh para pengusaha muda yang telah terjun dan berhasil dalam membangun kariernya melalui dunia wirausaha, dan diharapkan mampu mencetak pengusaha-pengusaha muda yang membuka lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan membantu usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.

Materi yang diberikan meliputi, Menumbuhkan Jiwa kewirausahaan, Kiat melihat dan memberdayakan peluang bisnis, Merintis usaha dan model pengembangan, Manajemen kewirausahaan dan Resiko, Studi Kelayakan Usaha serta Pelatihan pemuatan produk bush washing seperti : detergen, hand soap, pemerbersih kaca dan lantai, pelembut dan pelicin pakaian, dll.

Selanjutnya peserta  yang telah selesai mengikuti pelatihan dan telah tumbuh kecakapan serta ketrampilan khususnya sense of Business, maka akan terus ditumbuh kembangkan  jiwa kewirausahaan untuk  membuka wawasan guna menciptakan unit bisnis baru.

1. II.          MAKSUD dan TUJUAN

Page 2: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

         Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan keterampilan kepada generasi muda agar mempunyai keahlian dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraannya dengan berwirausaha.

         Adapun tujuan diadakannya kegiatan pelatihan kewirausahaan ini adalah :

1. Meningkatkan kemampuan berwirausaha bagi para generasi muda. 2. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualiatas, kreatif sebagai bekal dalam

berwirausaha.3. Membangun jejaring bisnis dan menciptakan wirausaha pemula.4. Mengembangkan home industri.

1. III.       BENTUK KEGIATAN

Bentuk kegiatan berupa pelatihan/kursus  bagi generasi muda dan wirausahawan  dengan kapasitas 50 peserta yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kegiatan ini bekerjasama dengan JCC UPN Veteran Yogyakarta. Pelatihan/kursus yang diberikan adalah “chemical laundry dan Bush Washing”, dimana setiap peserta diajarkan membuat produk kimia laundry dan produk pembersih. Pengajar pelatihan/kursus ini berjumlah 3 orang. Peserta yang mengikuti pelatihan ini akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak JCC UPN Veteran Yogyakarta. Selain itu bagi peserta yang berminat mengembangkan dan memasarkan produk mendapatkan free franches dari Jogja Enterprenuer.

1. IV.       PESERTA

Peserta kegiatan pelatihan ini adalah wirausahawan, pemuda, anak-anak putus sekolah, korban phk, mahasiswa dan umum. Kegiatan pelatihan ini bersifat teruka bagi siapa saja yang berminat  menjadi usahawan dan mengembangkan usaha dibidang chemical laundry dan bush washing.

1. V.          WAKTU dan TEMPAT PELAKSANAAN

Waktu yang direncanakan adalah pada awal bulan . Pelaksanaan dimulai pukul 09.00 – 03.00 setiap hari di , dimana setiap kelompok mendapat jam pelatihan selama 6 jam setiap pertemuan selama 2 kali. Pelaksanaan pelatihan/kursus ini kira-kira selama lebih kurang hari.

1. VI.       SUSUNAN PANITIA

Pelindung                       : -

Penanggung Jawab        :

Panitia Pelaksana           :

Pelatih / Tentor               : Dwi Sadono Basuki, STP.

1. VII.    ANGARAN KEGIATAN

Untuk penyelenggaraan kegiatan ini dibutuhkan anggaran dengan perincian sebagai berikut :

Page 3: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

a. Biaya pengajar @ Rp. 00.000,-

b. Perlengkapan dan bahan-bahan pelatihan Rp. 00.000,-

c. Kesekretariatan Rp. 100.000,-

d. Konsumsi pengawas Rp. 200.000,-

e. Publikasi dan Dokumentasi Rp. 100.000,-

f. Biaya lain-lain Rp. 50.000,-

Rp. 65.000.000,-

Sumber Dana

a. Peserta @ Rp. 1.000.000,- x 50 orang Rp. 50.000.000,-

b. JCC UPN Veteran Yogyakarta Rp. 500.000,-

c. Donatur & Alumni Rp. 14.500.000,-

Rp. 65.000.000,-

1. VIII.  BANTUAN dan FASILITAS

Dalam kegiatan ini, kami memerlukan bantuan fasilitas maupun dukungan moril dan materiil dari pihak JCC UPN Veteran Yogyakarta, berupa :

1. Peminjaman Ruangan

2. Bantuan biaya

3. Restu dan izin dari JCC dan semua pihak

1. IX.       CONTAC PERSON

Untuk keterangan/informasi lebih lanjut mengenai program pelatihan kewirausahaan yang kami tawarkan silahkan hubungi :

Dwi Sadono Basuki

Phone : 0274 6826339

1. X.          REKENING

Dwi Sadono Basuki

Mandiri Cabang Suryatomo

Page 4: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

137-00-0649044-1

1. XI.       PENUTUP

Demikian proposal kegiatan ini kami susun dengan harapan memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Atas perhatian, dukungan dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

1. XII.    LAMPIRAN1. 1.      JCC UPN Veteran Yogyakarta

JCC UPN merupakan salah satu unit bisnis dari Bagian Kerjasama dan Alumni UPN Veteran Yogyakarta, beralamat di Gedung Rektorat Lantai 2 Bagian Kerjasama dan Alumni Jl. SWK lingkar utara 104, Condongcatur Yogyakarta 55283.

JCC UPN memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang Rekrutmen dan Seleksi, serta telah membantu banyak perusahaan dan organisasi ternama dalam mengisi kebutuhan karyawan tingkat manajerial maupun staf profesional. JCC UPN juga memiliki program lokakarya, seminar dan pelatihan untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. JCC UPN mendukung adanya kegiatan pelatihan kewirausahaan untuk menciptakan usahawan pemula dan membangun jaringan bisnis baru sehingga terciptanya lapangan pekerjaan baru.

1. 2.      Jogja Enterprenuer Center

Page 5: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

1. LATAR BELAKANG SITUASI         Tingginya angka pengangguran di kalangan anak muda, hanya merupakan fenomena

gunung es dari buruknya sistem pendidikan di Indonesia. Anak-anak muda hanya menjadi pelengkap dari roda perekonomian, atau justru menjadi beban pemerintah. Pemerintah tidak menempatkan keberadaan anak muda sebagai investasi yang strategis untuk kemajuan bangsa atau mempersiapkan pendidikan kaum muda untuk dapat berkompetisi di pasar global.

         Setiap tahunnya, ribuan anak tidak dapat mengenyam pendidikan gratis dan berkualitas, karena sekolah-sekolah favorit mensyaratkan Nilai Evaluasi Murni yang tinggi, sehingga hanya anak-anak yang pintar secara akademis yang dapat sekolah. Akibatnya anak-anak tersebut, khususnya anak-anak dari keluarga miskin terpaksa berhenti sekolah atau melanjutkan pendidikan di sekolah yang buruk kualitasnya. Contohnya beberapa sekolah swasta yang buruk, anak lebih banyak berada di luar sekolah karena ketiadaan guru, guru yang tidak terlatih dan fasilitas yang tidak memadai. Dampak sekolah akan menghasilkan tenaga kerja yang tidak terdidik.

         Pemerintah Indonesia telah meratifikasi the Convention on the Rights of the Child (1989). Salah satu komitmen dari Konvensi ini yaitu pendidikan yang menunjang pengembangan personal, bakat, mental dan fisik anak untuk mencapai pengembangan diri secara optimal ( development of the child’s personality, talents and mental and physical abilities to their fullest potential). Pemerintah sendiri sudah menyadari dengan mengembangkan pendidikan kecakapan hidup. Sekolah perlu mengembangkan kecakapan akademik, personal, sosial dan vokasional. Pendekatan ini telah dimasukan dalam Strategi Pendidikan Nasional 2004-2009, namun dalam prakteknya strategi ini belum dikembangkan di sekolah-sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya pelatihan guru dan tidak memadai fasilitas yang diberikan di sekolah.

2. LATAR BELAKANG PROYEKProyek ini akan mengembangkan model partisipasi dan jejaring anak muda dari kelompok yang kurang beruntuk, baik melalui sekolah maupun pendidikan luar sekolah. Anak muda usia 25-34 tahun akan dibangun kesadaran kritisnya dan difasilitasi untuk dapat berpartisipasi dalam organisasi-organisasi kepemudaaan untuk dapat mengembangkan kemampuan dalam bidang kewirausahaan. Mereka akan dimediasi dengan jejaring di tingkat lokal, nasional dan regional. Kesadaran kritis penting untuk mengetahui kelemahan dan kekuatannya serta membuat rencana untuk mewujudkan mimpi mereka.

Yayasan BUMI dan Institut Entrepreneur Indonesia ( IEI ) sebuah lembaga yang staf-staf di dalamnya memiliki kompetensi dalam pendekatan berbasis hak, khususnya remaja dan pemuda. Melalui peningkatan peran guru, pemimpin-pemimpin lokal, dan stakeholder lain, anak-anak muda tersebut akan difasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah dapat memperbaiki kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan untuk anak muda. Diharapkan model ini dapat diadaptasi untuk perubahan kebijakan di tingkat nasional.

Dengan metode-metode partisipatif, anak-anak muda dapat mengemukakan kondisi yang terjadi yang menghambat pengembangan diri mereka serta mengidentifikasi solusi-solusi yang dapat mereka lakukan untuk memperbaiki diri mereka sendiri. Melalui organisasi kepemudaan dan jejaring anak-anak muda, mereka diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di kalangan mereka.

Page 6: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

3.      TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM

GOALAnak muda laki dan perempuan (25 - 35 tahun) dari kelompok yang kurang beruntung memperoleh kesempatan untuk mewujukan potensinya dalam lingkungan yang mendukung partisipasi dalam pengembangan kewirausahaan

TUJUANMemperkuat jejaring dan partisipasi pemimpin muda untuk mengatasi rendahnya kesempatan kerja dengan pengembangan ketreampilan usaha produktif

4. STRATEGI

OUTCOME, OUTPUT DAN AKTIVITAS

Outcome1.       50 pemimpin muda yang mewakili organisasi kampus, karang taruna dan komunitas lainnya

mendapat penguatan sebagai fasilitator kewirausahaan2.       Pengambil kebijakan memiliki kesadaran dan mereview kebijakan di bidang kewirausahaan

khusunya untuk kaum muda

Outcome # 1: 50 pemimpin muda membangun jejaring kaum muda di tingkat daerah dan kabupaten untuk pengembangan kewirausahaan.

Output1.1.             100 kaum muda memperoleh fasilitasi dan supervisi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan

dalam kewirausahaan dengan modul Start and Improve Your Business1.2.             Rencana aksi untuk mewujudkan aspirasi kaum muda menciptakan inkubator bisnis

AktivitasOutput # 1.1.: 100 kaum muda memperoleh pelatihan dan supervisi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan dalam kewirausahaan

1.1.1.        Pengembangan modul teknis pelatihan pemimpin muda dalam kegiatan usaha1.1.2.        Pelatihan 100 kaum muda mengenai kewirausahaan, untuk perbaikan issu ketenaga-kerjaan, dan

pendidikan kecakapan hidup1.1.3.        Monitoring yang partisipatif untuk memberikan supervisi dan feedback bagi kaum muda untuk lebih

berperan aktif.

Output # 1.2.: Pemerintah daerah dan nasional memberi dukungan dana dan moral untuk memperkuat peran anak muda dalam memperjuangkan issue Kewirausahaan Pemuda

1.2.1.        Pertemuan reguler dengan stakeholder dan masyarakat untuk mendukung kaum muda dalam mengembangkan usaha

1.2.2.        Lobby oleh kaum muda kepada pengambil kebijakan; bupati, pejabat daerah, DPRD dan tokoh-tokoh agama untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya penanganan kaum muda

Page 7: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

1.2.3.        Exsibisi dan pameran kreasi kaum muda untuk mengkampanyekan kegiatan usaha produktif pemuda

Outcome # 2: Pengambil kebijakan memiliki kesadaran dan mereview kebijakan di bidang kewirausaahn bagi kaum muda.

Output2.1.             Adanya analisa dan rekomendasi mengenai dampak kebijakan dan peraturan daerah untuk

pengembangan usaha untuk pemuda2.2.             DPRD dan pengambil kebijakan di Kabupaten Padang Lawas menyadari pentingnya pengembangan

usaha di kalangan pemuda

AktivitasOutput # 2.1. Adanya analisa dan rekomendasi mengenai dampak kebijakan dan peraturan daerah untuk

issue kewirausahaan Pemuda

.

2.1.1. Pengembangan desain studi partisipatif dengan kaum muda mengenai situasi pendidikan kecakapan hidup dan kewirausahaan

2.1.2. Studi partisipatif oleh kaum muda untuk mengkaji issue ketenaga-kerjaan dan wirausaha2.1.3. Workshop diseminasi hasil studi kepada pengambil kebijakan, tokoh agama dan tokoh masyarakat

dan pengembangan rencana aksi bersama.

Output # 2.2. DPRD dan pejabat pemerintah kabupaten Kolaka menyadari pentingnya hak anak muda dan perlunya perbaikan issue wirausaha

2.2.1. Lobby untuk penyampaian hasil studi kepada pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat/agama. 2.2.2. Pertemuan rutin untuk monitoring implementasi rencana aksi workshop 2.2.3. Distribusi laporan perkembangan rencana aksi workshop

Indikator Outcome1.       50 pemimpin muda yang di Kabupaten Kolaka aktif dalam jejaring kaum muda untuk issu

kewirausahaan dan pendidikan kecakapan hidup.2.       Terdapat hasil review dan rencana tindak lanjut dari pengambil kebijakan untuk pengembangan dan

perbaikan peraturan daerah.3.       Kabupaten memberikan kesempatan bagi pada kaum muda untuk berpartisipasi dalam kebijakan

dan kampanye issu ketenaga-kerjaan dan kewirausahann

5.ORGANISASI PELAKSANA

Yayasan Bina Upaya Mandiri Indonesia ( BUMI FOUNDATION ) dan INSTITUT ENTREPRENEUR INDONESIA, kedua lembaga lembaga ini berupaya mengadvokasi dan mendorong individu-individu, lembaga-lembaga dan pengambil kebijakan untuk mengembangkan investasi yang tepat untuk anak muda khususnya dalam pengembangan kewirausahaan.

Page 8: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

Lembaga ini memfokuskan programnya pada 3 pilar utama; yaitu ADVOKASI KEBIJAKAN, KONSULTASI dan PENGUATAN JEJARING ORGANISASI PEMUDA. Advokasi kebijakan dimaksukan untuk mereformasi kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan dan investasi yang tepat agar terciptanya lingkungan yang positif bagi pemenuhan hak pemuda. Tenaga-tenaga di lembaga ini memiliki kompetensi dalam pengembangan usaha mikro dan menengah bagi keluarga dan masyarakat serta pengembangan keuangan mikro. Staff lembaga lembaga ini merupakan fasilitator-fasilitator yang dapat menggerakan dan memperkuat kelompok masyarakat dan anak muda yang kurang beruntung untuk dapat secara mandiri dan aktif dalam mengembangkan potensinyaPenguatan jejaring relawan bertujuan untuk memperkuat dan memperluas dukungan dari relawan-relawan yang memiliki militansi tinggi dalam pencapaian visi dan misi lembaga. Jejaring relawan dilakukan dengan memperkuat pendekatan peer educator (pendidik sesama), pendampingan dan mentoring kepada remaja-remaja dan pemuda-pemudi, pertemuan dan refleksi reguler. Dukungan dari jejaring relawan ini diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar bagi anak muda untuk pemenuhan hak-hak mereka. Disamping itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk dapat berpartisipasi melalui kegiatan relawan ini. Penguatan relawan juga dimaksudkan untuk mengembangkan model-model yang aplikatif berdasarkan pendekatan berbasis hak. Model-model ini antara lain melalui pengembangan pendidikan alternatif dan inklusif bagi pemuda , pelatihan kecakapan hidup (melalui pengembangan kreativitas dan potensi pemuda yang menempatkan pemuda sebagai aktor perubahan), pengembangan program stimulasi, pengembangan usaha ekonomi mikro dan menengah serta lembaga keuangan mikro. Melalui model-model ini, diharapkan terdapat lembaga-lembaga donor yang tertarik untuk mendanai replikasi dan pengembangan model ini.6.STRUKTUR ORGANISASIYayasan Bina Upaya Mandiri Indonesia ( BUMI FOUNDATION) dan IEI merekrut 5 orang sebagai fasilitator di Kabupaten Kolaka untuk memperkuat peran kaum muda dalam pelaksanaan program ini. Disamping itu juga akan merekrut 2 orang tenaga administrasi dan keuangan yang tugasnya sebagai koordinator dalam administrasi, pembukuan dan keuangan proyek ini. Dalam proyek ini, BUMI FOUNDATION dan IEI akan memperkuat peran pemimpin muda untuk terlibat secara aktif dalam perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi.

7.KEBERLANJUTAN

Proyek ini merupakan upaya awal memperkuat kemampuan kaum muda untuk memfasilitasi dan memediasi mereka untuk menjadi pemimpin-pemimpin muda, khususnya untuk issu ketenaga-kerjaan dan pendidikan kecapakan hidup. Melalui model ini, kelompok ini memperoleh dukungan yang luas dari kaum muda, masyarakat dan pemerintah. Dengan memfasilitasi dengan stakeholder strategis dan lembaga donor, kelompok ini dapat terus mengangkat issu ini untuk mendorong perubahan sosial dan kebijakan. Mereka diharapkan akan menjadi pemimpin pada masa yang akan datang yang peduli issu-isu di kalangan anak muda. Dengan ketrampilan dalam advokasi perubahan kebijakan, jejaring dan memiliki leadership skills. Pada masa yang akan datang, diharapkan mereka akan menjadi motor perubahan sosial.

8,PENYEBARLUASAN INOVASI

Melalui penguatan jejaring kaum muda di tingkat lokal, nasional dan regional, mereka dapat memdorong pemerintah untuk memperhatikan issue-issue yang terjadi di lingkunan mereka; seperti pengangguran dan usaha produktif

9. GARIS BESAR MATERI PELATIHAN

Page 9: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

Dalam Program ini garis besar materi yang akan disampaikan mengacu Modul SIYB (Start and Improve Your Business ) dari ILO-UN.

a. Pengetahuan Materi

1. Revolusi Motivasi Hidup dan Berusaha

2. Menumbuhkan Jiwa dan Karakter Entrepreneur

3. Membaca Peluang Usaha

4. Teknik Menciptakan Ide Usaha

5. Berani Mulai Usaha

6. Therapy Bisnis : Menang dengan Keberanian

7. Bagaimana Mengawali Sebuah Usaha ?

8. Kiat Marketing Usaha

9. Kiat Mengelola Keuangan Usaha

10.        Kiat Mencari Permodalan Usaha

11. Manajemen Produksi Usaha

12. Cara Jitu Promosi

13. Kepemimpinan Usaha

14. Business Game : Usaha

15. Pembuatan Rencana Usaha

16. Pembahasan Studi Kasus usaha

17. Wawancara Bisnis Individu

b. Ketrampilan Melatih-pendampingan

18. Kiat Menyiapkan Program Training

19. Kiat Menjadi Fasilitator

20. Kiat Menguasai panggung

21. Time Management Training

20. Monitor & Evaluasi Training

21. Strategi Penganggaran Training

22. Memahami Strategi Pendampingan Bisnis

23. Kiat Pendampingan Laboratorium Usaha

24. Strategi Menyiapkan Diskusi Bisnis

Page 10: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

10. PELAKSANAAN

Pelaksanaan Program ini meliputi 4 tahap yang total berdurasi : 12 hari, dengan rincian sebagai berikut :

- Tahap I : 6 hari ( Pelaksanaan Training : in class )

- Tahap II : 3 hari ( Monotoring dan Praktek Training : Praktik di lapangan )

- Tahap III : 1 hari ( Evaluasi dan penetapan program kerja para trainer )

- Tahap IV : 2 hari (Refresh untuk para Pelatih , dilakukan setelah paling tidak 5 bulan)

11. TRAINER

1. Drs.Andi Prajitno, MM

2. Affandi SE, MM

3. 2 Co-Trainer ( Teknis ) : Tenaga Lokal

12. INVESTASI TRAINING

Terlampir

13. KEMITRAAN

Untuk keberhasilan Program ini maka pihak-pihak yang akan terlibat sebagi stakeholder adalah sebagai berikut :

- Pemerintah Daerah ( Dinas KUKM, Pemuda dan Olah Raga, Industri, Peranan Wanita, Pertanian dll

- BUMN ( PT.Antam, Telekom dll )

- dll

13.PENUTUP

Demikian Term of Reference ini disampaikan semoga dapat menjadi perhatian bagi stakeholder yang terlibat.

“Pengembangan wirausaha merupakan solusi mengurangi pengangguran, khususnya peran pemuda sangat penting dalam membantu menciptakan lapangan pekerjaan melalui wirausaha

Page 11: Proposal kegiatan pelatihan kewirausahaan

pelatihan yang dibekali dengan teori dan tinjauan lapangan diikuti 40 peserta terdiri dari kalangan pemuda dan pemudi yang memiliki bakat wirausaha tersebut bertujuan untuk menyiapkan dan meningkatkan pengetahuan serta mewujudkan potensi pemuda yang mandiri untuk menjadi pengusaha profesional.

“Juga mendorong pemuda memiliki kebanggaan terhadap dunia usaha agar mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri mereka sendiri dan orang lain, serta meningkatkan motivasi untuk mulai dan terus berwirausaha,”