11
A. PENDAHULUAN Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW. Kami selaku perintis kelas singgah “Kelapa Dua” mencoba menyusun Proposal Permohonan Bantuan Dana. Hal ini tentunya sebagai upaya kepedulian terhadap anak jalanan dan anak-anak marjinal. Maksud kami mengajukan permohonan bantuan dana ini adalah agar kiranya dapat membantu kami dalam mendirikan dan mengelola kelas singgah di “Kelapa Dua” Jakarta Barat yang sangat dibutuhkan sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak putus sekolah di sana. B. LATAR BELAKANG Sejak aktif menjadi relawan peduli anak-anak jalanan pada khususnya dan anak-anak marjinal pada umumnya, kami mulai memiliki pemikiran dan sensitivitas yang berpangkal dari kesadaran bahwa: Anak-anak jalanan /marjinal hanyalah korban dari keadaan yang secara langsung maupun tidak langsung diciptakan oleh orang tua dan lingkungannya, bersumber utama pada masalah ekonomi dan pendidik.

Proposal Bantuan Dana

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Proposal Bantuan Dana

Citation preview

Page 1: Proposal Bantuan Dana

A.    PENDAHULUAN

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, Sholawat dan salam semoga senantiasa

terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW. Kami selaku perintis kelas singgah “Kelapa

Dua” mencoba menyusun Proposal Permohonan Bantuan Dana. Hal ini tentunya sebagai

upaya kepedulian terhadap anak jalanan dan anak-anak marjinal.

Maksud kami mengajukan permohonan bantuan dana ini adalah agar kiranya dapat

membantu kami dalam mendirikan dan mengelola kelas singgah di “Kelapa Dua” Jakarta

Barat yang sangat dibutuhkan sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak putus sekolah di

sana.

B.     LATAR BELAKANG

Sejak aktif menjadi relawan peduli anak-anak jalanan pada khususnya dan anak-anak

marjinal pada umumnya, kami mulai memiliki pemikiran dan sensitivitas yang berpangkal

dari kesadaran bahwa:

Anak-anak jalanan /marjinal hanyalah korban dari keadaan yang secara langsung maupun

tidak langsung diciptakan oleh orang tua dan lingkungannya, bersumber utama pada

masalah ekonomi dan pendidik.

Memberikan uang semata kepada anak-anak itu, hanya akan semakin menjerat mereka

dalam lingkaran setan marjinalitas yang selama ini mereka alami.

Kesadaran itu senantiasa membuat hati kami tergerak untuk menciptakan kondisi dimana

mereka bisa merasa diterima sebagai bagian masyarakat untuk mempermudah

“normalisasi” pola pikir mereka, setidaknya dengan mengijinkan anak-anak itu menikmati

masa kanak-kanak mereka dengan sepantasnya.

Di bulan November 2012, dekat dengan tempat tinggal kami di bilangan Kebon Jeruk –

Jakarta Barat, kami mulai memperhatikan sejumlah anak yang nampaknya bekerja sebagai

pemulung, secara rutin duduk-duduk di jembatan penyeberangan Kelapa Dua Sasak setiap

pagi. ”Apa yang mereka lakukan di situ?”

Page 2: Proposal Bantuan Dana

Apakah sekedar untuk duduk santai di sela waktu “dinas mulung” mereka? Atau jangan-

jangan mereka sedang belajar mengemis? Mengharap belas kasihan dari orang-orang yang

lalu lalang di jembatan itu?

Jika jawaban yang terakhir yang terpilih, maka alangkah sayang, karena mental muda

mereka sudah dicemari oleh pikiran-pikiran menyesatkan yang tidak mendukung masa

depan mereka.

Perkenalan dengan mereka akhirnya membuat kami sepakat untuk men-survey situasi

pemukiman mereka, untuk identifikasi kondisi, apakah anak-anak itu memang

membutuhkan uluran tangan kami untuk sebuah sentuhan pendidikan informal.

Dari survey pertama, kami dapati bahwa sebagian besar anak di atas 10 tahun telah

berhenti sekolah dengan berbagai alasan: kurangnya biaya, lelah akibat memulung, dan

rendahnya semangat belajar akibat lingkungan yang kurang mendukung.

Selanjutnya, survey kedua kami langsungkan untuk mengidentifikasi kebutuhan jenis

pendidikan yang perlu disiapkan untuk anak-anak itu, dengan cara melakukan tes ringan

untuk mengukur kompetensi mereka, agar kami bisa merancang kurikulum yang sesuai.

Akhirnya, kami sepakat untuk melangsungkan kegiatan belajar di saung milik salah satu

warga di sana, yang insh Allah akan dimulai pada tanggal 27 Januari 2013.

C.    DASAR PEMIKIRAN

Anak jalanan dan anak-anak marjinal juga mempunyai hak yang sama seperti anak-anak

lainnya untuk menjalani masa kanak-kanaknya secara wajar, salah satunya dengan

menuntut ilmu, bukannya mengais rezeki di jalanan dan berharap belas kasihan orang lain.

Membagikan sedikit ilmu pengetahuan berharap bisa membuka dan meluruskan pola pikir

mereka bahwa mereka juga bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak dan di terima

sebagai salah satu dari bagian masyarakat.

D.    PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

Dalam hal pendirian kelas singgah di “kelapa dua” Jakarta Barat, dimana kami sebagai

perintis tidak mampu mencukupi kebutuhan sebagaimana yang direncanakan.

Page 3: Proposal Bantuan Dana

Adapun permasalahan yang kami hadapi adalah :

1.   Kurangnya perlengkapan belajar mengajar yang memadai

2.   Kurangnya sarana buku-buku ilmu pengetahuan dan buku cerita

3.   Kurangnya dana untuk mengajak mereka mengunjungi tempat-tempat menarik di ibu

kota yang belum pernah mereka kunjungi

4. Kurangnya relasi untuk mendatangkan tim kesehatan untuk mengetahui kondisi

kesehatan anak-anak dimana mereka bermukin di pemukiman kumuh yang rawan akan

penyakit

E.     MAKSUD DAN TUJUAN

Proposal permohonan bantuan ini diajukan dengan maksud :

1.      Untuk mensukseskan pendirian dan pengoperasian kelas singgah “kelapa dua”

2.      Membina watak, akhlak dan pola pikir anak jalanan dan anak-anak marjinal

3.      Sebagai tempat dan sarana pendidikan informal.

F.     PEMANFAATAN

Sebagai penerima manfaat dari terbentuknya kelas singgah “kelapa dua” ini adalah anak-

anak putus sekolah di daerah kelapa dua, kebon jeruk, Jakarta Barat dan sekitarnya.

Disamping itu juga untuk memberikan wadah bagi mereka untuk menimba ilmu di luar

bangku sekolah sekaligus melatih kreatifitas mereka.

G.    BENTUK KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Kami bermaksud menyelenggarakan pendidikan informal untuk anak-anak di “Kelapa

Dua”. Pada prinsipnya, kurikulum yang kami siapkan lebih mengutamakan keterampilan

dan stimulasi kreatifitas, namun tetap di bumbuhi dengan sedikit sentuhan kurikulum resmi

Depdiknas. Pendekatan di atas kami maksudkan untuk menjaga semangat dan minat

mereka dalam berkegiatan dengan kami, juga karena kami yakin bahwa kompleksitas

kurikulum Diknas tak mungkin kami kejar.

Dengan demikian, ada 2 jenis kegiatan yang kami jalankan, kami sebut dengan “belajar

inti” dan “ekskul”. Materi yang kami susun untuk “belajar inti” mengacu pada garis besar

kurikulum Diknas. Sedangkan “ekskul” adalah kegiatan di luar “belajar inti” seperti:

Page 4: Proposal Bantuan Dana

menggambar dan mewarnai bersama, kreasi daur ulang, kreasi origami, kreasi flanel, kreasi

mozaik, kreasi Quilling, belajar manga, memasak resep2 sederhana, games anak-anak baik

tradisional maupun modern, senam otak sambil nyanyi, kelas seni tari, mengajak anak-

anak mengunjungi tempat-tempat menarik di ibu Kota, dll.

H.    LOKASI

Adapun pelaksanaan pembelajaran informal ini bertempat di saung Bu’enung, salah satu

warga yang bermukim di pemukiman pemulung daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

I.       TIM PERINTIS

Berikut ini nama-nama dari tim perintis kelas singgah “Kelapa Dua” beserta para relawan

bersedia menyumbangkan waktu dan tenaganya untuk adik-adik:

Zharfan (@zharfanzayid) : Ketua dan Koordinator Relawan

Dhila (@dhilooo) : Sekertaris dan Koordinator Kegiatan “Ekskul”

Rahmi (@rahmisyam) : Bendahara dan Koordinator “Permen”

Puteri (@AllRiseJewels : Koordinator Kurikulum “Belajar Inti”

Yasmine (@jeng_billie) : Koordinator Donasi dan Fundraising

Relawan (Pengajar):

Hingga saat ini, tercatat empat orang relawan yang siap mengajar anak-anak kelas singgah

“Kelapa dua”, yaitu:

J.      RENCANA ANGGARAN

Di awal berjalannya kelas, kami memerlukan peralatan dengan kelompok paket sbb:

PAKET A: Pinsil, penghapus, serutan, buku tulis, dan tas kecil

PAKET B: Crayon dan buku gambar

PAKET C: Pinsil warna dan buku mewarnai

PAKET D: Meja tulis lipat kecil

PAKET E: Alat permainan kreatif

Page 5: Proposal Bantuan Dana

PAKET F: Sarana penunjang proses mengajar (papan tulis kecil, spidol beserta

tintanya)

Di minggu kedua & seterusnya, kami membutuhkan stimulan semangat belajar anak-anak

yang kami sebut dengan “permen” dimaksudkan sebagai hadiah atas ketekunan mereka

mengikuti kegiatan rutin maupun ekskul.

Permen bisa berupa:

Kue-kue kecil, susu kotak, jus buah kotak, nasi dan lauk dalam kotak kardus, dll yang

bersifat melengkapi gizi mereka yang bentuknya belum tentu mereka jumpai sehari-hari.

Permen juga bisa dalam bentuk rekreasi sambil belajar seperti jalan-jalan ke museum,

partisipasi dalam acara seni dan lingkungan, yang rencananya akan kami lakukan minimal

1x dalam 6 bulan.

Selain hal-hal materil di atas, tentu saja kami juga membutuhkan sejumlah relawan

pengajar dan pendukung kegiatan ekskul. Sejauh ini, kami sudah mendapat dukungan

personil dari komunitas @SaveStreetChild dan @MJtroops

K.    WAKTU PELAKSANAAN

Dengan melihat kesiapan para perintis dan para relawan yang ada serta antusiasme anak-

anak di Kelapa Dua, kami merencanakan akan memulai kelas perdana pada tanggal 27

Januari 2013 yang kami beri judul “Mading Impian” untuk menghidupkan kembali

semangat belajar yang selama ini mulai menghilang dalam keseharian mereka. Mading

Impian akan mengajak adik-adik Kelapa Dua mengenal berbagai profesi nyata di luar

keseharian mereka, dan meyakinkan bahwa semua profesi impian itu bisa mereka raih

dengan modal ketekunan. Harapan kami, Mading Impian dapat memicu semangat mereka

untuk mengikuti kegiatan belajar.

Selanjutnya, kelas akan secara rutin dilaksanakan setiap hari Sabtu (tingkat PAUD, TK, SD

kelas 1-2) dan Minggu (tingkat SD kelas 3-4, 5-6) pada jam 14.00 – 16.00, bertempat di

saung belajar bu Nung.

L.     PENUTUP

Page 6: Proposal Bantuan Dana

Demikian gambaran mengenai kondisi dan keadaan kelas singgah “Kelapa Dua”. Besar

harapan kami apabila Bapak / Ibu dapat mengabulkan permohonan bantuan dana ini,

sehingga upaya untuk menciptakan kondisi di mana anak-anak putus sekolah bisa merasa

diterima sebagai bagian masyarakat dengan mengijinkan anak-anak itu menikmati masa

kanak-kanak mereka dengan sepantasnya dapat terlaksana dengan baik. Atas segala

perhatiaan dan bantuan yang diberikan kami haturkan terima kasih

.

Page 7: Proposal Bantuan Dana

RENCANA ANGGARAN BELANJA

Nama Kegiatan           : Pendirian Kelas Singgah “Kelapa Dua”

Lokasi                         : Kelapa dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat

A. Belajar Inti

Jenis Nama Alatjumlah kebutuh

ansatuan

Harga Satuan

X Jumlah kebutuhan

Tersediasisa yang

dibutuhkan

Estimasi Biaya

Paket A

Pensil 2B 40 batang 2.000 80.000 48 0 0penghapus 40 buah 1.000 40.000 90 0 0

serutan 40 buah 1.000 40.000 49 0 0buku tulis 40 buah 2.000 80.000 160 0 0tas kecil 40 buah 10.000 400.000 0 40 400.000

Paket BKrayon 40 lusin 12.000 480.000 0 40 400.000

buku gambar 40 buah 2.000 80.000 50 0 0

Paket CPensil warna 40 pak 10.000 400.000 30 12 120.000

buku mewarnai

40 buah 3.500 140.000 40 0 0

Paket Dmeja tulis lipat kecil

40 buah 25.000 500.000 0 20 500.000

Paket Epuzzle 10 set 5.000 50.000 0 10 120.000Lego 10 set 50.000 250.000 0 5 250.000

1st class:Mading Impian

styrofoam 3 lembar 5.000 15.000 0 3 15.000push pins 4 pak 5.000 20.000 0 4 20.000

double tape 1 gulung 5.000 5.000 0 1 5.000

Kebutuhan pengajar

Mini whoteboard

5 buah 15.000 75.000 0 5 75.000

Spidol 5 buah 5.000 25.000 0 5 25.000Tinta spidol 2 buah 10.000 20.000 0 2 20.000

Jumlah biaya yang di butuhkan sampai saat ini: 1.950.000

B. Ekskul