Upload
mettarianna
View
110
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas pkn
Citation preview
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
FAKULTAS TEKNIK (TI)
UJIAN AKHIR SEMESTER 2012/ 2013
Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila
Kelas/ Smester : 3A (Ganjil)
Hari/ Tanggal : Minggu, 3 februari 2013
Waktu :
Nama & NPM : Dendy Prasetyo (10.63.0544)
TTD :
1. Sebutkan dan jelaskan landasan pendidikan kewarganegaraan
2. Jelaskan pengertian identitas nasional dan sebutkan unsur2 pembentuk
identitas nasional
3. Apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan ganda terbatas
4. Jelaskan perkembangan HAM di Indonesia yang kamu ketahui
5. Sebutkan Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
6. Jelaskan pelaksanaan Demokrasi di Indonesia sejak tahun 1945 hingga
sekarang
7. Apa yang dimaksud dgn wawasan nusantara
1. Sebutkan dan jelaskan landasan pendidikan kewarganegaraan
Landasan pendidikan kewarganegaraan meliputi landasan filosofis, landasan
teoritis, landasan historis, landasan sosilologis dan yuridis.
1. Landasan Filosofis
Membangun semangat kebangsaan-kebangsaan dalam mengisi
kemerdekaan disegala aspek, bukan seseuatu yang mudah dan instan.
Untuk itu diperlukan pendidikan kewarganegaraan.
2. Landasan Teoritis
Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
3. Landasan Historis
Melihat pengalaman bangsa Indonesia dalam mempertahankan keutuhan
dan kemerdekaan NKRI maka perlu adanya pendidikan karakter bangsa,
moralitas bangsa dalam kehidupan demokrasi yang seimbang dalam
tanggung jawabnya dalam pembelaan Negara demi terjaga dan
terwujudnya integrasi bangsa.
4. Landasan Sosiologis
Keanekaragaman yang ada pada bangsa Indonesia harus diarahkan dan
dibina dalam meningkatkan kesadaran bersama dalam kehidupan kesatuan
bangsa Indonesia.
5. Landasan Yuridis
a. Pasal 27 Ayat(3) amandemen menyebutkan : setiap warga Negara
berhak dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan Negara.
b. Pasal 30 Ayat(1) : Tiap-tipa warga Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam usaha pertahanan keamanan Negara.
Pendidikan kewarganegaraan dengan tujuan membentuk peserta
didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air.
Adapun menurut Muhammad Erwin (2010: 4) ada beberapa landasan
pendidikan kewarganegaraan antara lain:
1. Landasan Filosofis
Hakekat manusia sebagai warga negara senantiasa diukur dari
kemanfaatnya, yakni dari apa yang bisa ia berikan kepada bangsa dan
negaranya. Peradaban bangsa dan negara memerlukan ilmu dan
teknologi, namun itu saja tidak cukup. Negara juga harus memiliki
integritas dan nasionalisme, agar negara tidak terjual. Untuk
mengalirkan integritas dan nasionalisme diperlukan nilai dan etika
kebangsaan sebagaimana yang dirumuskan di dalam ranah pendidikan
kewarganegaraan sebagai cabang ilmu yang mengajarkan tentang
kebangsaan dan kewarganegaraan yang berhubungan dengan negara,
demokrasi, HAM, masyarakat madani, yang dalam implementasinya
dilakukan dengan menggunakan prinsip demokratis dan humanis.
2. Landasan Sosiologis
Sebagai landasan sosiologis diperlukan Pendidikan Kewarganegaraan
dilatarbelakangi oleh karena memperhatikan situasi cara hidup sehari-
hari orang indonesia saat ini yang telah begitu pudar identitas aslinya,
tergerus oleh faham globalisasi dengan instrumennya yang berupa
kapitalisme. Bangsa Indonesia yang dulunya dikenal sebagai bangsa
yang religius, toleransi, ramah-tamah, gotong-royong, nasionalis, dan
memiliki solidaritas sosial, saat ini lebih dekat kepada bentuk-bentuk
kekerasan dan individualistik.
Kehadiran pendidikan kewarganegaraaan diharapkan dapat
membangkitkan dan meningkatkan kembali rasa kebangsaan dan
nasionalisme terhadap bangsa Indonesia, sehingga dapat memulihkan
kondisi identitas nasional yang sesuai dengan nilai-nilai yang hidup di
masyarakat Indonesia sendiri.
3. Landasan Yuridis
Untuk landasan konstitusional bagi keberadaaan pendidikan
kewarganegaraan di Indonesia senantiasa berpijak pada UUD 1945,
mulai dari pembukaannya sebagaimana telah diamanatkan oleh alenia
kedua dan keempat yang memuat tentang aspirasi, tujuan, dan cita-cita
bangsa Indonesia. Dalam batang tubuh UUD 1945 maka disana
ditemui di dalam pasal 27 ayat 1 yang menyatakan bahwa “ Segala
warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan
pemerintahan serta wajib menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya” dan pasal 30 ayat 1 yang menyatakan
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pembelaan negara” serta pasal 31 ayat 1 yang merumuskan
bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”.
Kemudian yang menjadi landasan hukum bagi keberadaan Pendidikan
kewarganegaraan pada konstitusi Indonesia (UUD 1945) tersebut
diteruskan keperaturan yang lebih konkrit, dalam hal ini terkandung
pada UU No 20 Tahun 1982 Tentang Ketentuan-ketentuan pokok
pertahanan keamanan negara republik Indonesia. Selain itu yang
berperan sebagai landasan hukum tentunya juga diatur dalam UU No
20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan nasional dan berdasarkan
pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No 232/U/2000 tentang
pedoman penyusunan kurikulum Pendidikan tinggi dan penilaian hasil
belajar mahasiswa.
Sumber :
a. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2241997-landasan-
pendidikan-kewarganegaraan/#ixzz2JeIOKXxU
b. http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2241997-landasan-
pendidikan-kewarganegaraan/
c. http://noenoeaciel.blogspot.com/2011/01/landasan-pendidikan-
kewarganegaraan.html
2. Jelaskan pengertian identitas nasional dan sebutkan unsur2 pembentuk
identitas nasional
a. Pengertian identitas nasional adalah,
1. Identitas nasional = identitas kebangsaan.
Identitas berasal dari bahasa Inggris “identity,” yang berarti ciri,
tanda, atau jatidiri, yang melekat pada seseorang, kelompok, atau sesuatu,
yang membeda-kannya dengan yang lain.
2. Nasional merujuk pada konsep kebangsaan.
Jadi, identitas nasional adalah ciri, tanda, atau jatidiri bangsa yang
berbeda dengan bangsa-bangsa lain. Identitas nasional lebih merujuk pada
identitas bangsa dalam pengertian politik (political unity). Identitas
nasional Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain salah
satu di antaranya adalah adanya ideology Pancasila sebagai dasar filsafat,
pandangan hidup, kepribadian, dan dasar negara.
Pengertian identitas nasional yang dikemukakan oleh Koento
Wibisono (2005) adalah ”manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-
ciri khas, dan dengan ciri-ciri khas tadi suatu bangsa berbeda dengan
bangsa lain dalam kebidupannya.”
Adapun indicator yang dijadikan sebagai salah satu parameter budaya
untuk mencari identitas nasional antara lain :
1. Pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas masyarakat sehari-hari.
Hal ini menyangkut adat-istiadat, tata kelakuan dan kebiasaan.
2. Lambang-lambang yang merupakan cirri dari bangsa dan secara simbolis
menggambarkan tujuan dan fungsi bangsa. Hal ini biasanya dinyatakan
dalam bentuk peraturan perundang-undangan, seperti Garuda Pancasila,
bendera, bahasa, dan lagu kebangsaan.
3. Alat-alat kelengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan seperti
bangunan, teknologi, dan peralatan lain. Contohnya bangunan tempat
ibadah, pakaian adat, teknologi bercocok tanam, dan teknologi lain seperti
pesawat terbang, kapal laut, alat komunikasi, dll.
4. Tujuan yang ingin dicapai suatu bangsa yang sifatnya dinamis dan tid
ak tetap seperti budaya unggul, prestasi dalam bidang tertentu (pertanian,
olah raga, dll.).
b. Sedangkan unsur unsur pembentuk identitas nasional adalah
Menurut Ramlan Surbakti (1999), proses pembentukan bangsa Negara
memerlukan identitas-identitas untuk menyatukan. Faktor-faktor yang menjadi
identitas bersama suatu bangsa meliputi primordial, sakral, tokoh, sejarah,
bhinneka tunggal ika, perkembangan ekonomi, dan kelembagaan.
1. Primordial :
Faktor ini meliputi ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan
suku bangsa, daerah asal (homeland), bahasa, dan adat istiadat. Dengan
factor ini masyarakat dapat membentuk bangsa negara. Contoh :
Bangsa Yahudi membentuk negara Israel.
2. Sakral :
Faktor ini dapat berupa agama atau ideologi yang dianut/diakui oleh
masyarakat bersangkutan. Contoh : Agama Katholik mampu membentuk
beberapa negara di Amerika Latin, Uni Soviet diikat oleh kesamaan
ideology komunisme, dll.
3. Tokoh :
Kepemimpinan para tokoh yang disegani dan dihormati masyarakat
(kharismatik), dapat menjadi faktor yang menyatukan bangsa negara.
Contoh : Mahatma Ghandi di India, Yoseph Broz Tito di Yugoslav
ia, Nelson Mandela di Afrika Selatan, dan Dr. Ir. Sukarno (Bung
Karno) di Indonesia.
4. Sejarah :
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu yang menderita
akibat penjajahan menimbulkan perasaan senasib sepenanggungan
dan solidaritas warga masyarakat, sehingga melahirkan tekad dan
tujuan untuk membentuk negara. Contoh : Indonesia.
5. Bhinneka Tunggal Ika :
Kesediaan warga masyarakat untuk bersatu dalam perbedaan (unity in dive
rsity) tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat-
istiadat, ras, dan agama, dapat membentuk organisasi besar
berupa negara. Contoh : Republik Indonesia.
6. Perkembangan Ekonomi :
Perkembangan ekonomi (industrialisasi) akan melahirkan spesialisasi
pekerjaan dan profesi sesuai dengan aneka kebutuhan masyarakat. Sem
akin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat, semakin
saling bergantung di antara jenis pekerjaan, dan akan semakin besar
solidaritas dan persatuan dalam masyarakat. Contoh : Negara-negara
di Amerika utara dan Eropa barat.
7. Kelembagaan :
Kerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik,
yang mempertemukan dan melayani warga tanpa membeda-
bedakan asal-usul, suku, agama, ras, dll. dapat mempersatukan orang-
orang sebagai suatu bangsa.
Berdasarkan parameter sosiologi, factor-faktor pembentuk identitas
nasional menurut Srijanti (2009:35) adalah :
1. Suku bangsa, yaitu golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada
sejak lahir) yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin
Indonesia dikenal sebagai bangsa yang terdiri dari banyak suku bangs
a (lk. 300) dan setiap suku bangsa mempunyai adat istiadat, tata
kelakuan, dan norma yang berbeda-beda, akan tetapi trintegrasi
dalam suatu negara Indonesia.
2. Kebudayaan, yang menurut ilmu sosiologi termasuk di dalamnya adalah
ilmu pengetahuan, teknologi, bahasa, kesenian, mata pencarian, peralat
an/perkakas, kesenian, sistem kepercayaan, adat-istiadat, dll. Kebudayaan
sebagai parameter identitas nasional harus yang merupakan
milik bersama (bukan individu/pribadi).
3. Bahasa, yang merupakan kesitimewaan manusia dalam berkomunikasi de
ngan sesamanya. Bahasa memiliki simbol yang menjadikan suatu
perkataan mampu melambangkan arti apa pun.
4. Kondisi geografis, yang menunjukkan lokasi negara dalam kerangka r
uang, tempat, dan waktu, sehingga menjadi jelas batas-batas wilayahn
ya di muka bumi
http://dc318.4shared.com/doc/WY2C9qQh/preview.html
3. Apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan ganda terbatas
Ganda terbatas (affidafit)
Status kewarganegaraan ganda terbatas adalah status dwi kewarganegaraan
yang diberikan kepada seorang anak hingga anak tersebut mencapai usia 18
tahun, yang termasuk kedalam criteria tersebut adalah :
1. Pasal 4 UU nomor 12 tahun 2006
a. Anak dari perkawinan sah ayah WNI dengan ibu WNA
b. Anak dari perkawinan sah ayah WNA dengan ibu WNI
c. Anak tidak sah ibu WNA diakui oleh ayah WNI sebagai anaknya
pengakuan dilakukan sebelum 18 tahun/belum menikah.
d. Anak lahir diluar wilayah Indonesia dari ayah dan ibu WNI dimana
Negara tempat lahir memberikan kewarganegaraan kepada anak
tersebut
2. Pasal 5 UU nomor 12 tahun 2006
a. Anak tidak sah diakui secarea sah oleh ayah WNA sebelum 18
tahun dan belum menikah
b. Anak WNI belum berusia 5 tahun diangkat sebgai anak sah oleh
WNA berdasarkan ketetapan pengadilan
c. Dalam hal status kewarganegaraan Indonesia pada pasal 4 huruf
C,D,H dan L dan pasal 5 berakibat kewarganegaraan ganda maka
setelah 18 tahun/sudah nikah harus memilih salah satu
kewarganegaraan
d. Pernyataan tersebut disampaikan paling lambat 3 tahun setelah 18
tahun/nikah.
Sumber :
http://jakartapusat.imigrasi.go.id/index.php?
option=com_content&view=article&id=122&Itemid=106
4. Jelaskan perkembangan HAM di Indonesia yang kamu ketahui
Perkembangan HAM di Indonesia adalah :
1. Pada abad ke-15 Ham telah ditulis dalam kitab-kitab adat bugis kuno (lontara)
yang berisi tentang hak hidup dan hak kebesasan.
2. Di Minangkabau dikenal hak protes terhadap kebijakan yang tidak adil.
3. Di jawa, dikenal hak untuk tinggal diwilayah lain sebagai protes kepada raja
(nggogol).
4. RA. Kartini adalah orang pertama yang secara jelas mengungkapkan
pemikiran mengenai HAM, diungkapkan dalam surat-surat yang ditulis 40
tahun sebelum proklamasi.
5. Sidang BPUPKI. Dalam sidang ini, Moh. Yamin, Moh hatta dan Sukiman
merupakan tokoh yang gigih membela HAM yang diatur secara luas alam
UUD 1945. Namun hanya sedikit yang diatur dalam UUD 1945, tetapi diatur
secara menyeluruh dalam konstitusi RIS dan UUDS 1950. Kedua konstitusi
ini hanya berlaku sementara.
6. Sidang konstituante (1956-1959). Dalam sidang ini, HAM di bahas sangat
intens. Namun sebelum sidang selesai, presiden mengeluarkan dekrit presiden
5 juli 1959. Sejak itu indonesia kembalil menggunakan UUD 1945.
7. Pelaksanaan HAM berdasarkan UUD 1945 jauh dari memuaskan. Ini terjadi
pada masa orde lama dan orde baru. Pada masa ini, pelanggaran HAM
mencapai puncaknya.
8. Tahun 1993 dibentuklah komnas HAM. Namun tidak dapat berfungsi dengan
baik karena keadaan politik yang tidak menentu. Pelanggaran terus terjadi dan
hal tersebut mendorong terjadinya reformasi.
9. Era reformasi. Ada kemajuan dalam penegakan HAM. Beberapa dokumen
yang lahir antara lain :
a. Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen.
b. Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM terdapat 8 bab yang
mengatur tentang HAM.
c. Undang-undang No.39 tahun 1999, Undang-undang No.26 tahun 2000
tentang pengadilan HAM.
10. Tahun 2005, pemerintah meratifikasi dua instrumen sangat penting dalam
penegakan HAM yaitu : Konvenan Internasional tentang Hak-hak Sipil dan
Poitik/ ICCPR menjadi UU no. 11 tahun 2005 dan konvenan Internasional
tentang Hak-hak Ekonomi, sosial, dan budaya/ ICESCR menjadi UU no.12
tahun 2005.
11. Upaya-upaya penegakan HAM pun terus dilakukan dengan cara pengcegahan
dan penindakan.
12. Komnas HAM juga pengadilan HAM mulai berperan dengan baik pada masa
ini.
Sumber:
http://ezz-rosevelt.blogspot.com/2011/06/makalah-perkembangan-hak-asasi-
manusia.html
5. Sebutkan Konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia
A. UUD 45 (periode pertama 18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
Sejarah UUD 1945 berasal dari Piagam Jakarta yang dirumuskan pada tanggal 22
Juni 45 yang sedianya akan dibacakan pada tgl 17 agustus bersamaan
PROKLAMASI.
Tetapi pada saat itu keadaan sangat genting, maka naskahnya ketinggalan dikantor
BPUPKI di jln Diponegoro.sehingga hanya dibacakan teks proklamasi saja
Dan hari berikutnya tgl 18 kalimat proklamasi itu tercantum dalam PJ yang
akhirnya disempurnakan dengan menghapus dan menambahkan beberapa kata dan
ditetapkan sebagai UUD45.UUD 45 tidak bisa dipisahkan dari pada sumbernya
yaitu pidato bung karno pada tgl 1 juni 45.didepan Badan Penyelidik Untuk
Persiapan Kemerdekaan Indonesia.
Pidato tersebut mjd berkas kerja panitia sembilan/BPUPKI, untuk merumuskan
apa yang disebut sebagai deklarasi kemerdekaan.Panitia 9 terdiri atas
daribeberapa golongan islam,nasinalis dan Kristen.yaitu:
1. Ir. Sukarno
2. Drs. Moh. Hatta
3. Mr. A.A Maramis
4. Abikusno Tjikrosoejoso
5. Abdulkahar Muzakir
6. H Agus Salim
7. Achmad Subardjo
8. K.H. Wachid Hasjim
9. Muh Yamin
Berkas kerja tersebut disistematiskan dirumuskan menjadi kesepakatan bangsa
yang merupakan deklarasi kemerdekaan.Hingga tgl 22Juni baru
terselesaikan.yang terdiri dari
· Pembukaan terdiri dari 4 alenia
· Batang tubuh terdiri dari 16 BAB 37 pasal, 4 pasal aturan perlalihan dan 2 ayat
aturan tambahan.
· Penjelasan terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan demi pasal.
Dan disahkan oleh BPUPKI/PPKI tgl 18 Agustus 1945.
Pokok-pokok system pemerintahan Negara yang dirumuskan dalam 7 kunci
pokok system pemerintahan adalah:
1. Negara Indonesia berdasarkan Hukum (rechtsetaat)
2. Pemerintahan berdasarkan system konstitusi (hukum dasar) tidak
absolutisme (berdasarkan kekuasaan belaka)
3. Kekuasaan tertinggi Negara berada ditangan MPR
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintahan tertinggi dibawah MPR.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
6. Menteri Negara adalah pembantu Presiden dan tidak bertanggung jawab kepada
DPR
7. Kekuasaan Negara tidak tak terbatas(dibatasi).
Hal-hal pokok yang diatur dalam UUD 45
· Bentuk Negara adalah kesatuan, artinya hanya ada satu kedaulatan dalam
Negara yang dikendalikan oleh pemerintahan pusat.
· Bentuk pemerintahan adalah republik, artinya kepala Negara dipilih untuk masa
jabatan tertetu.
· System cabinet adalah presidential artinya menteri bertanggung jawab kepada
presiden.
· Lembaga Negara terdiri dari MPR, DPR Presiden, Dewan Pertimbangan
Agung, BPK {Bdn Pemeriksa Keuangan}, MA(lembaga tinggi Negara).
Sistematika Konstitusi UUD 45 adalah
1. Pembukaan terdiri dari 4 alenia
2. Batang tubuh terdiri dari 16 BAB 37 pasal. 4 pasal aturan peralihan dan 2 ayat
aturan tambahan
3. penjelasan terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan dari pasal demi pasal
B. KONSTITUSI RIS (Periode 27 Desember 1949- 17 Agustus 1950)
Konstitusi RIS ditetapkan dgn keputusan Presiden RIS No 48 tgl 31 Januari
1950.Diundangkan dalam lembaran Negara thn 1950 No3 tgl 6 Februari 1950.
Pokok-pokok system penyelenggaraan menurut konstitusi RIS adalah:
1) Negara berbentuk federasi atau serikat, artinya Negara didalamnya terdiri dari
Negara Negara bagian yang masing-masing Negara bagian memiliki kedaulatan
sendiri untuk mengurus urusan dalam negeri.
2) Kedaulatan dilakukan oleh pemerintah bersama DPR dan senat.
3) Pemerintah adalah presiden dan para menteri.
4) Presiden dipilh oleh orang-orang yang dikuasakan pemerintahbagian.
5) Presiden adalah kepala Negar
6) Presiden tidak dapat diganggu gugat
7) Sistem kabinet parlementer, yaitu menteri bertanggung jawab kepada DPR
dipimpin oleh Perdana menteri
8) Menganut lembaga bilateral terdiri dari senat dan DPR.senat adalah wakil dari
Negara bagian atau daerah.Setiap daerah memiliki dua wakil.
Hal-hal pokok yang diatur:
1) Bentuk negara dari kesatuan menjadi federasi/serikat.
2) Sistem pemerintahan berubah dari kabinet presidensil menjadi parlementer.
3) Tidak mengenal jabatan wakil Presiden.
Sistematika Konstitusi RIS atau UUD RIS adalah:
1. Mukadimah atau pembukaan terdiri dari 4 alenia
2. batang tubuh terdiri dari VI bab dan 197 pasal
Rumusan dasar Negara Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
Dampak pemerintahan ini mengakibatkan ketidak stabilan politik dan
pemerintahan.Pemerintah menjadi lemah dan banyak pemberontakan atau gerakan
sparatisme.
C. UUD S 1950 (17 agustus 1950 – 5 juli 1959)
Disahkan 15 agustus 1950 dimuat dalam UU nomor 7 tahun 1950 dan
diundangkan dalam lembaran Negara nomor 56 tahun 1950.
Pokok-pokok system penyelenggaraanya:
1. Indonesia adlh Negara hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan
2. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilakukan oleh pemerintah bersama DPR.
3. Presiden adalah kepala Negara dibantu wakilnya.
4. Presiden dan wakil dipilih menurut undang-undang
5. Presiden tidak dapat diganggu gugat.
6. Presiden dpt membubarkan DPR
7. Sistem kabinet parlementer
8. DPR dipilih melalui pemilu dngn masa jabatan 4 thun.
9. DPR dpt memaksa menteri meletakkan jabatan.
10. Lembaga Negara terdiri dari Presiden dan wakil presiden, menteri, DPR, MA,
dan Dewan Pengawas Keuangan.
11. Konstituante bersama pemerintah selekasnya menetapkan UUD pengganti UUDS.
12. Konstituante dipilih melalui pemilu.
Sistematika atau isi pokok UUDS 1950
o Pembukaan terdiri dari 4 alenia.
o Batang tubuh terdiri dari VI BAB dan 146 pasal.
Hal-hal pokok yang diatur dalam UUD S 1950 adl:
a. Bentuk Negara berubah dari federal/serikat mjd Negara kesatuan.
b. Sistem cabinet parlementer.
c. Presiden dapat membubarkan DPR
d. Dikenal dengan masa demokrasi liberal.
Nama-nama cabinet yang pernah berkuasa pada masa liberal
a. Kabinet Nasir
b. Kabinet Soekiman
c. Kabinet Wilopo
d. Kabinet Ali I
e. Kabinet Burhanudin Harahap
f. Kabinet Ali II
g. Kabinet Djuanda atau Kabinet Karya
Setiap kabinet dipimpin Perdana Menteri. Sebagai kepala pemerintahan dan
kelemahanya system cabinet hanya bertahan dalam waktu singkat.
D. UUD 45 (periode ke dua 5 juli 1959-1999)
Pada saat itu presidem Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang salah satunya
kembali ke UUD 45 UUD 45 yang berlaku pada masa awal Proklamasi tanpa ada
perubahan, sehingga sistematika dan hal-hal pokok yang diatur didlmnya tetap
sama.
Isi dekrit Presiden:
1. Pembubaran Konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945
3. Tidak berlakunya lagi UUDS 1950
4. Pembentukan MPRS dan DPAS dlm waktu singkat
Tetapi pada masa itu terjadi pemberontakan G-30 S/PKI th 1965
Hingga ada unjuk rasa yg disebut TRI TURA
1. Bubarkan PKI
2. Bersihkan kabinet dari unsur PKI
3. Turunkan Harga
Masa berlaku UUD 45 dipisahkan antara orde lama (5 juli 1945 – 11 Maret 1966)
dan orde baru 11 Maret 1966- 1999).stelah dikeluarkan Supersemar 11 maret
1966
Kedua masa tersebut menggunakan naskah yang sama tetapi dalam
pelaksanaannya terdapat perbedaan yang berdampak pada penyalenggaraan
pemerintah.
Pada masa orde baru juga banyak penyimpangan-penyimpangan yang
mengakibatkan ketidakstabilan pemerintahan dan keterpurukan terjadi hingga
kepmerintahan saat itu yang dipegang Suharto dan mengundurkan diri pada th
1998
E. UUD45 AMANDEMEN (berlaku 19 Oktober 1999- sampai sekarang)
Pada tahun 1998 muncul gerakan reformasi yang salah satunya menuntut
amandemen UUD 45.Maka UUD 45 yang digunakan sampai sekarang mengalami
4 kali perubahan
Pokok-pokok system pemerintahan Negara RI menurut UUD 45
amandemen adalah:
1. Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang berbentuk republik.
2. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD
3. Negara Indonesia adalah Negara hukum
4. MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilu
5. Presiden memegang kekuasaan menurut UUD 45.
6. Pemilu dilaksanakan untuk memilih DPR, DPD, Presiden dan wakilnya dan serta
DPRD.
7. DPR memiliki fungsi legislasi anggaran dan pengawasan.
8. BPK merupakan lembaga yang bebas mandiri yang berwenang memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan Negara.
9. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka yang dipegang oleh
Mahkamah Agung,
Sistematika UUD 45 amandemen terdiri dari.
1. Pembukaan terdiri dari 4 alenia
2. Pasal-pasal.
http://nggakngarang.blogspot.com/2012/10/konstitusi-yang-pernah-berlaku-
di.html
6. Jelaskan pelaksanaan Demokrasi di Indonesia sejak tahun 1945 hingga
sekarang
Pelaksanaan demokasi di Indonesia mengalami pasang surut sejalan
dengan sejarah ketatanegaraan Indonesia yang berubah pula dari sejak kita
merdeka pada tahun 1945 sampai sekarang.
1. Pelaksanaan demokrasi masa 1945-1949 (masa Undang Undang Dasar 1945
kurun waktu tertentu)
Sebagai Negara yang baru merdeka Indonesia menghadapi berbagai masalah.
Sehingga orientasi kehidupan bangsa yang diarahkan pada usaha untuk
mempertahankan kemerdekaan. Oleh karena itu, dapat dipahami jika terjadi
perubahan ketatanegaraan seperti:
1) Tanggal 16 Oktober 1945 pemerintah mengeluarkan Maklumat No. X/1945
yang memberikan kewenangan yang luar biasa kepada BP KNIP untuk
menjalankan kekuasaan legislatifnya.
2) Tanggal 3 November 1945 dikeluarkan Maklumat Pemerintah agar rakyat
diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mendirikan partai politik.
Setelah dikeluarkan Maklumat tersebut, secara resmi berdiri 10 partai politik.
3) Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 yang merubah system
pemerintahan presidensiil menjadi kabinet parlementer yang berdasarkan asas
asas demokrasi liberal yang dipimpin oleh Perdana Menteri Syahrir.
Dalam cabinet ini, menteri-menteri tidak lagi menjadi pembantu dan
bertanggung jawab kepada Presiden tetapi bertanggung jawab keapada KNIP.
2. Pelaksanaan demokras kurun waktu tahun 1949 – 1950, masa konstitusi RIS
Pada masa ini telah terjadi perubahan konstitusi dari Undang-Undang Dasar 1945
menjadi Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Serikat. Sejak berlakunya
konstitusi RIS yang berlaku adalah demokrasi liberal dengan system
parlementer. Pelaksanaan demokrasi ini tidak berlangsung lama, maka tanggal 17
Agustus 1950 kita kembali lagi ke bentuk Negara kesatuan RI.
3. Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1950 – 1959, masa UUDS
Pada masa berlakunya UUDS 1950 pemerintah berdasarkan system parlementer
dengan demokrasi liberal. Pada masa ini, Indonesia pertama kalinya
menyelenggarakan pemilu untuk memilih anggota konstituante dan anggota DPR.
Akibat macetnya tugas penyusunan UUD, maka Presiden mengeluarkan Dekrit 5
Juli 1959 yang isinya:
1) Pembubaran konstituante
2) Berlakunya UUD 1945 tidak berlakunya UUD Sementara Tahun 1950
3) Pembetukan MPRS yang terdiri atas anggota DPR ditambah utusan daerah
dan golongan serta pembentukan DPAS
4. Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1959 – 1966
Melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Undang Undang Dasar 1945 berlaku kembali,
Demokrasi yang berlaku adalah demokrasi terpimpin dengan system
pemerintahan persidensiil.
Namun dalam prakteknya yang dimaksud dengan terpimpin adalah dipimpin oleh
Presiden, sehingga terjadi pemusatan kekuasaan pada saut tangan yaitu Presiden.
5. Pelaksanaan demokrasi kurun waktu tahun 1966 – 1998
Pelaksanaan demokrasi liberal dan demokrasi terpimpin telah membawa bangsa
Indonesia ke jurang kehancuran Karena telah terjadi penyimpangan –
penyimpangan yang tidak sesuai dengan cita-cita Proklamasi, UUD 1945 dan
Pancasila.
Berdasarkan pengalaman sejarah kehidupan berbangsa dan bernegara pada
kurun waktu tahun 1966 sampai dengan 1998, membuktikan bahwa dengan
lemahnya control terhadap pemerintahan demokratisasi tidak berjalan. Hal ini
terjadi karena orde baru tidak konsekuen dalam pelaksanaan pancasila dan UUD
1945. Dimana kekuasaan presiden sangat sentralistik mendominasi supra struktur
(lembaga lembaga Negara) maupun infra struktur (partai politik). Pancasila
sebagai salah satunya asas bagi parpol dan ormas menimbulkan budaya KKN
yang memicu terjadinya krisis di seluruh aspek kehidupan bangsa, terjadinya
ketidakadilan, terjadinya pelanggaran HAM dan munculnya gejolak social yang
mengarah pada gejala disentrigasi bangsa.
6. Pelaksanaan Demokrasi Kurun Waktu Tahun 1998 Sampai Sekarang
Dalam pemerintahan orde baru hanya membawa kebahagian semu, perekonomian
merosot, ekonomi mengarah pada kapitalis, kekuatan ekonomi berada sebagian
penguasa dan pengusaha, KKN merajalela, wakil wakil rakyat tdak dapat
berfungsi secara demokratis.
Timbul gerakan masyarakat yang menuntut reformasi disegala bidang,
setelah ditandai hancurnya ekonomi nasional.
Menurut Riswanda Imawan 1998, makna reformasi pada hakekatnya sebagai
suatu gerakan untuk menata ulang terhadap hal hal yang menyimpang untuk
dikembalikan dalam bentuk semula yang sesuai dengan nilai nilai idial yang dicita
citakan rakyat.
Menurut Sri Sultan Hamengkubuwono X, 1998, Gerakan reformasi harus tetap
diletakkan dalam kerangka prespektif Pancasila sebagai landasan cita cita dan
ideologi sebab tanpa adanya dasar nilai yang jelas maka reformasi akan mengarah
pada disentregasi, anarkis, bruntalisme dan pada akhirnya menuju kearah
kehancuran bangsa. Agar gerakan reformasi berhasil harus memiliki kondisi dan
syarat tertentu. (Kaelan 1999 : 190 - 191) yaitu:
1) Suatu gerakan reformasi yang dilakukan karena adanya suatu penyimpangan.
2) Suatu gerakan reformasi dilakukan harus dengan suatu cita cita yang jelas
dalam hal ini Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara Indonesia.
3) Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasarkan pada suatu kerangka
structural tertentu, dalam hal ini UUD sebagai kerangka acuan reformasi.
4) Reformasi dilakukan kea rah suatu perubahan kea rah kondisi serta keadaan
yang lebih baik.
5) Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang
Berketuhanan Yang Maha Esa serta terjaminnya persatuan dan kesatuan
bangsa.
Sumber :
http://muthie-muthie.blogspot.com/2012/03/pelaksanaan-demokrasi-di-
indonesia.html
7. Apa yang dimaksud dgn wawasan nusantara
Wawasan Nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap diri
dn lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah diri bangsa Indonesia sendiri serta
nusantara sebagai lingkungan tempat tinggalnya.
Secara Terminologi , Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya sesuai ideologi nasionalnya yaitu pancasila dan
UUD 1945, sebagai aspirasi suatu bangsa yang merdeka, berdaulat dan
bermartabat ditengah-tengah lingkungannya yang menjiwai tindak
kebijaksanaandalam mencapai tujuan perjuangan bangsa
Hakikat dan Kedudukan Wawasan Nusantara
Hakikat wawasan nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah
nasional.
Kedudukan Wawasan Nusantara sebagai visi bangsa. Visi merupakan keadaan
atau rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan. Wawasan nasional
merupakan visi bangsa yang bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa
Indonesia sesuai dengan konsep wawasan nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.
Aspek Geopolitik
Berdasarkan Geopolitik wilayah Indonesia adalah satu kesatuan yang satu dari
Sabang sampai ke Meraauke..
Wawasan nusantara dibangun atas dasar geopolitik bangsa Indonesia yang
dikaitkan dengan politik kekuasaan. Salah satu kepentingan nasional dalam
konsep wawasan nusantara berdasarkan Geopolitik adalah mewujudkan tujuan
nasional yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 45 untuk keutuhan bangsa
dan kesatuan wilayah nasional.
Perwujudan Wawasan Nusantara
Konsepsi wawasan nusantara dituangkan dalam perUUan yaitu ketetapan MPR
tentang GBHN, akan tetapi ketetapan MPR sekarang sudah dicabut sehingga
sebagai dasar yaitu Pasal 25 A UUD 1945,yag berbunyi : Negara Kesatuan RI
adalah sebuah negara kepulauan yang bercirikan Nusantara dengan wilayah dan
batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan UU.UU yang mengatur hal
tersebut adalah UU No 6 tahun 1996 tentang Perairan Indonesia
Cara pandang bangsa Indonesia dalam wawasan nusantara mecakup :
1. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politk, meliputi
masalah-masalah: kewilayahan nasional, persatuan dan kesatuan bangsa, kesatuan
falsafah dan ideologi negara,kesatuan hukum yang mengabdi kepentingan
nasional
2 .Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi,meliputi
masalah-masalah : kepemilikan bersama kekayaan efektif maupun potensial,
pemeretaan hasil pemanfaatan kekayaan wilayah nusantara, keserasian dan
keseimbangan tingkat pengembangan ekonomi
Manfaat wawasan nusantara :
1. Diterima dan diakuinya konsepsi Nusantara di forum internasional. Dibuktian
dengan penerimaan asas negara kepulauan berdasarkan konvensi hukum laut
1982. Sehingga Indonesia sebagai negara kepulauan diakui oleh dunia
internasional
2. Pertambahan luas wilayah teritorial Indonesia. Berdsasarkan ordonansi 1939
luas teritorial RI yaitu 2 juta km persegi berubah menjadi 5 juta km persegi
3. Pertambahan lusa wilayah sebagai ruang hidup ang memebrika potensi
sumber daya yang besar bagi peningkatan kesejahtetraan rakyat
4. Wawasan nusantara Menghasilkan cara pandang tentang keutuhan wilayah
yang perlu dipertahankan
5. Wawasan nusantara menjadi salah satu sarana integarasi nasional, tercermin
dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika
Sumber :
http://andre-facebook.blogspot.com/2012/04/wawasan-nusantara_14.html