Upload
riwaty
View
14.357
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas kelompok
Citation preview
1
2
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan karunia-Nyalah kami (Kelompok II) dapat menyelesaikan makalah ini.
Terimakasih juga kepada guru pembimbing PKN (Ibu Elfi Yanti, S, Pd) yang telah
mengajar dan memberika kami banyak referensi untuk dapat mengerjakan makalah
ini hingga selesai tepat waktu. Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman dan kepada semua orang yang telah memberikan
kontribusinya dalam proses pengerjaan makalah ini.
Makalah ini bertema “Keterbukaan dan Keadilan” yang mengupas tuntas
tentang pengertian, Kepentingan dan Dampak Penyelenggaraannya dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Dalam Kehidupan sehari-hari dan
Pemerintahan. Selain itu, didalam makalah ini juga tersedia Pembahasan atas
Permasalahan yang menyangkut tema.
Kami hanya bisa berharap semoga makalah ini dapat berguna dan menjadi
referensi yang tepat bagi kita semua.Kami sangat menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan. Maka sebab itu dengan penuh kerendahan hati kami menerima
saran dan pendapat dari seluruh pembaca agar menjadi referensi kami juga untuk
memperbaiki diri.
Dan kami juga mohon maaf jika ada kesalahan pada tata bahasa ataupun isi
ulasan makalah kami, karena sesungguhnya kami hanyalah manusia biasa yang
tidak luput dari kesalahan. Lebih dan kurang kami ucapkan banyak terimakasih.
3
Daftar Isi
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................ 2
Daftar isi ........................................................................................... 3
Pendahuluan ................................................................................... 4-5
BAB I
I. Mendeskripsikan Pengertian Keterbukaan dan Keadilan Dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara ...................................... 6-8
II. Apa Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan Dalam Kehidupan
Sehari-Hari
a. Di Lingkungan Keluarga ................................................... 9
b. Di Lingkungan Sekolah ..................................................... 9
c. Di Lingkungan Masyarakat ............................................... 9-10
d. Di Lingkungan Berbangsa dan Bernegara ........................ 10
III. Apa Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan yang Tidak
Transparan ................................................................................ 12-14
BAB II
Pembahasan / penyelesaian permasalahan ........................................ 15-18
Daftar Pustaka ..................................................................................... 19
4
Pendahuluan
1. Pembahasan
Keterbukaan atau transparansi berasal dari kata dasar terbuka dan
transparan, yang secara harfiah berarti jernih, tembus cahaya, nyata, jelas,
mudah dipahami, tidak keliru, tidak sangsi atau tidak ada keraguan. Dengan
demikian Keterbukaan atau transparansi adalah tindakan yang
memungkinkan suatu persoalan menjadi jelas mudah dipahami dan tidak
disangsikan lagi kebenarannya.
Keadilan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal darai kata adil
yang berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan dan tidak berat sebelah,
tidak memihak, tidak sewenang-wenang.
Menurut Ensiklopedi Indonesia kata Adil berarti :
Tidak berat sebelah atau tidak memihak kesalah satu pihak. Memberikan sesuatu
kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya. Mengetahui hak
dan kewajiban, mana yang benar dan yang salah, jujur, tepat menurut aturan yang
berlaku. Tidak pilih kasih dan pandang siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai
hak dan kewajibannya.
Di dalam iklim demokrasi saat ini, sikap terbuka penting untuk dilaksanakan.
Sikap terbuka ini akan mendukung proses demokratisasi di Indonesia. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sikap terbuka harus dilaksanakan oleh setiap
warga negara, termasuk oleh pemerintah. Hal ini penting agar keterbukaan tidak
hanya terjadi di lingkungan masyarakat tetapi lebih jauh lagi keterbukaan harus juga
berjalan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Setiap penyelenggaraan
pemerintahan harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipantau oleh warga
negara. Dengan dilakukannya hal ini maka kemungkinan terjadinya penyimpangan-
penyimpangan dalam penyelenggaraan negara dapat diperkecil.
Akibat yang secara langsung dari penyelenggaraan pemerintahan yang tidak
transparan adalah terjadinya korupsi politik yaitu penyalahgunaan jabatan publik
untuk keuntungan pribadi atau kelompok. Di mas orde baru koruosi politik hampir
5
disemua tingkatan pemerinah, dari pemerintahan desa sampai tingkat pusat.
Negara kita saat itu termasuk salah satu negara terkorup di dunia. Korupsi politik itu
membawa akibat lanjutan yang luar biasa yaitu krisis multi deminsional di berbagai
bidang kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan keamanan, krisis
kepercayaan rakyat kepada pemerintah, krisis moral dipemerintahan.
Penyelenggaraan pemerintahan negara Republik Indonesia dilakukan oleh
pemerintah atau penyelenggara negara. Penyelenggara negara menurut Undang-
Undang RI No. 28 Tahun 1999 tentang Pentelenggara Negara yang Bersih, dan
Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme adalah pejabat negara yang menjalankan
fungsi eksekutif, legislative, dan yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas
pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan “Keterbukaan dan Keadilan”?
b. Siapa saja ilmuan yang mendeskripsikan tentang “Keadilan”?
c. Mengapa “Keterbukaan dan Keadilan” sangat dipelukan?
3. Penyelesaian
a. Keterbukaan atau transparansi berasal dari kata dasar terbuka dan
transparan, yang secara harfiah berarti jernih, tembus cahaya, nyata,
jelas, mudah dipahami, tidak keliru, tidak sangsi atau tidak ada keraguan.
Dengan demikian Keterbukaan atau transparansi adalah tindakan yang
memungkinkan suatu persoalan menjadi jelas mudah dipahami dan tidak
disangsikan lagi kebenarannya. Keadilan yang berarti kejujuran, kelurusan
dan keikhlasan dan tidak berat sebelah, tidak memihak, tidak sewenang-
wenang.
b. John Raws, Notohamidjojo, Thomas Aquinas dan Aristoteles
c. Agar tidak terjadi kesenjangan dan trjalinnya hubungan baik antara satu
samalain dalam aspek apa saja.
6
BAB I
I. Mendeskripsikan Pengertian Keterbukaan dan Keadilan Dalam
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Pengertian Keadilan dan Keterbukaan
Keterbukaan atau transparansi berasal dari kata dasar terbuka dan
transparan, yang secara harfiah berarti jernih, tembus cahaya, nyata, jelas, mudah
dipahami, tidak keliru, tidak sangsi atau tidak ada keraguan. Dengan demikian
Keterbukaan atau transparansi adalah tindakan yang memungkinkan suatu
persoalan menjadi jelas mudah dipahami dan tidak disangsikan lagi kebenarannya.
Kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan, keterbukaan atau transparansi
berarti kesediaan pemerintah untuk senantiasa memberikan informasi faktual
mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan proses penyelenggaraan
pemerintahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata keterbukaan berasal dari kata
buka yang berarti keadaan terbuka, yaitu suatu keadaan yang memungkinkan
masuknya pengaruh-pengaruh dari luar dirinya atau lingkungannya.
Terkait dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, makna keterbukaan
memiliki dimensi yang luas dan kompleks, yaitu kondisi yang menunjukkan
ketidakberdayaan suatu Negara yang memiliki batas-batas territorial dan kedaulatan
untuk menepis masuknya informasi, komunikasi dan transportasi yang dilakukan
oleh masyarakat diluar perbatasan.
Keadilan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal darai kata adil
yang berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan dan tidak berat sebelah, tidak
memihak, tidak sewenang-wenang.
Menurut Ensiklopedi Indonesia kata Adil berarti :
Tidak berat sebelah atau tidak memihak kesalah satu pihak.
Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan hak yang harus
diperolehnya.
7
Mengetahui hak dan kewajiban, mana yang benar dan yang salah, jujur, tepat
menurut aturan yang berlaku.
Tidak pilih kasih dan pandang siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan
kewajibannya.
Pengertian Keadilan Menurut Para Ahli :
1. Keadilan menurut Aristoteles (filsuf yang termasyur) dalam tulisannya
Retorica membedakan keadilan dalam dua macam :
Keadilan distributif atau justitia distributiva; Keadilan distributif adalah suatu keadilan
yang memberikan kepada setiap orang didasarkan atas jasa-jasanya atau
pembagian menurut haknya masing-masing. Keadilan distributif berperan dalam
hubungan antara masyarakat dengan perorangan.
Keadilan kumulatif atau justitia cummulativa; Keadilan kumulatif adalah suatu
keadilan yang diterima oleh masing-masing anggota tanpa mempedulikan jasa
masing-masing. Keadilan ini didasarkan pada transaksi (sunallagamata) baik yang
sukarela atau tidak. Keadilan ini terjadi pada lapangan hukum perdata, misalnya
dalam perjanjian tukar-menukar.
2. Keadilan menurut Thomas Aquinas (filsuf hukum alam), membedakan
keadilan dalam dua kelompok :
Keadilan umum (justitia generalis); Keadilan umum adalah keadilan menururt
kehendak undang-undang, yang harus ditunaikan demi kepentingan umum.
Keadilan khusus; Keadilan khusus adalah keadilan atas dasar kesamaan atau
proporsionalitas. Keadilan ini debedakan menjadi tiga kelompok yaitu :
a. Keadilan distributif (justitia distributiva) adalah keadilan yang secara
proporsional yang diterapkan dalam lapangan hukum publik secara umum.
b. Keadilan komutatif (justitia cummulativa) adalah keadilan dengan
mempersamakan antara prestasi dengan kontraprestasi.
c. Keadilan vindikativ (justitia vindicativa) adalah keadilan dalam hal
menjatuhkan hukuman atau ganti kerugian dalam tindak pidana. Seseorang
dianggap adil apabila ia dipidana badan atau denda sesuai dengan besarnya
hukuman yang telah ditentukan atas tindak pidana yang dilakukannya.
8
3. Keadilan menurut Notohamidjojo (1973: 12), yaitu :
Keadilan keratif (iustitia creativa); Keadilan keratif adalah keadilan yang memberikan
kepada setiap orang untuk bebas menciptakan sesuatu sesuai dengan daya
kreativitasnya.
Keadilan protektif (iustitia protectiva); Keadilan protektif adalah keadilan yang
memberikan pengayoman kepada setiap orang, yaitu perlindungan yang diperlukan
dalam masyarakat.
4. Keadilan menurut John Raws (Priyono, 1993: 35),
adalah ukuran yang harus diberikan untuk mencapai keseimbangan antara
kepentingan pribadi dan kepentingan bersama. Ada tiga prinsip keadilan yaitu : (1)
kebebasan yang sama yang sebesar-besarnya, (2) perbedaan, (3) persamaan yang
adil atas kesempatan 8. Pada kenyataannya, ketiga prinsip itu tidak dapat
diwujudkan secara bersama-sama karena dapat terjadi prinsip yang satu
berbenturan dengan prinsip yang lain. John Raws memprioritaskan bahwa prinsip
kebebasan yang sama yang sebesar-besarnya secara leksikal berlaku terlebih
dahulu dari pada prinsip kedua dan ketiga.
5. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia
disebut juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan
ke-5 9, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada
siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak
proposional dan tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam
konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam
konteks pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi
meliputi ideologi, EKPOLESOSBUDHANKAM. Untuk menciptakan masyarakat yang
adil dan makmur. Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.
9
II. Apa Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan Dalam Kehidupan Sehari-
Hari
a. Di Lingkungan Keluarga
Contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan sikap keterbukaan dan
keadilan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga :
Membuka diri untuk menerima masukan dari anggota keluarga yang lain
Selalu menonton tayangan televise yang memberikan kesempatan untuk
memperluas cakrawala berfikir seperti menonton berita
Terbiasa dialog dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain serta
pembantu rumah tangga
Menghargai keberadaan pembantu rumah tangga
Menerima pendapat yang dikemukakan oleh adik, jika pendapat tersebut
banyak mengandung manfaat bagi kehidupan
b. Di Lingkungan Sekolah
Contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan sikap keterbukaan dan
keadilan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah :
Menghargai hasil karya teman
Tidak berbuat curang ketika ulangan
Terbiasa berdialog dengan guru dan warga sekolah lainnya
Tidak pandang bulu dalam bergaul
Senantiasa untuk mencari informasi yang berguna untuk memperdalam materi
pembelajaran seperti melalui internet, atau membaca buku di perpustakaan
c. Di Lingkungan Masyarakat
Contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan sikap keterbukaan dan
keadilan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat :
Bersedia menerima masukan dari orang lain
10
Bersikap selektif terhadap budaya yang datang dari luar masyarakatnya
Senantiasa terbuka terhadap inovasi dan perubahan yang terjadi di lingkungan
masyarakatnya
Memanfaatkan teknologi untuk kepentingan masyarakat
menghargai keberadaan orang lain
d. Di Lingkungan Berbangsa dan Bernegara
Contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan sikap keterbukaan dan
keadilan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan Berbangsa dan Bernegara :
bekerja sama dengan bangsa lain
bersikap selektif terhadap budaya asing
berbuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
melaporkan setiap pengeluaran Negara kepada masyarakat
senantiasa memberikan kesempatan kepada rakyat untuk berpartisipasi dalam
perumusan kebijakan publik
1. Mengapresiasikan Sikap Terbuka dalam Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara.
Di dalam iklim demokrasi saat ini, sikap terbuka penting untuk dilaksanakan.
Sikap terbuka ini akan mendukung proses demokratisasi di Indonesia. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sikap terbuka harus dilaksanakan oleh setiap
warga negara, termasuk oleh pemerintah. Hal ini penting agar keterbukaan tidak
hanya terjadi di lingkungan masyarakat tetapi lebih jauh lagi keterbukaan harus juga
berjalan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Setiap penyelenggaraan
pemerintahan harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipantau oleh warga
negara. Dengan dilakukannya hal ini maka kemungkinan terjadinya penyimpangan-
penyimpangan dalam penyelenggaraan negara dapat diperkecil.
Sikap terbuka adalah sikap untuk bersdia memberitahukan dan sikap untuk
bersedia menerima pengetahuan atau informasi dari pihak lain. Sikap terbuka ini
11
dapat ditunjukkan dengan dukungan pemerintah terhadap kebebasan pers. Dengan
adanya kebebasan pers diharapkan akses informasi warga negara terhadap
penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai contoh setiap pengambilan keputusan
yang diambil oleh pemerintah dapat dipantau terus oleh warga negara. Pers sendiri
diharapkan dapat memberikan informasi yang aktual dan tepat kepada warga
negara. Selain itu, sikap netral harus terus dipertahankan oleh pers. Pers diharapkan
tidak menjadi alat bagi pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya.
2. Pentingnya sikap adil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Ketidakadilan dapat menciptakan kecemburuan, pertentangan, kesenjangan
dan disintegrasi bangsa. Dalam kehidupan berbangsa, ketidakadilan dapat
menimbulkan perilaku anarkis dan pertikaian antar golongan, bahkan dalam
pertikaian antar suku bangsa dapat menyebabkan perpecahan wilayah. Sedangkan
dalam kehidupan bernegara, perbuatan tidak adil dapat menyebebkan negara
mengalami hambatan dalam menjalankan roda pemerintahan sehingga mengalami
keterpurukan dan berdampak pada penderitaan rakyat. Dengan demikian keadilan
adalah persyaratan bagi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta
keutuhan negara kita.
3. Berpartisipasi dalam Upaya Peningkatan Jaminan Keadilan
Sebagai warga negara, kita harus ikut serta secara aktif dalam upaya
meningkatkan jaminan keadilan. Jaminan keadilan bukan hanya merupakan
tanggung jawab pemerintah. Partisipasi warga negara juga mutlak diperlukan.
Partisipasi secara dua arah diperlukan agar jaminan keadilan dapat berjalan dengan
efektif. Partisipasi warga negara dalam upaya peningkatan jaminan keadilan dapat
dilakukan dengan melakukan cara-cara berikut ini.
1. Menaati setiap peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia.
2. Menghormati setiap keputusan hukum yang dibuat oleh lembaga peradilan.
3. Memberikan pengawasan terhadap jalannya proses-proses hukum yang
sedang berlangsung.
12
4. Memberi dukungan terhadap pemerintah dalam upaya meningkatkan jaminan
keadilan.
5. Memahami dan menghormati hak dan kewajiban setiap warga negara.
Dengan partisipasi pemerintah dan warga negara dalam meningkatkan
jaminan keadilan diharapkan rasa keadilan dapat benar-benar dirasakan oleh warga
negara. Selain itu, terwujudnya rasa keadilan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara diharapkan dapat mendorong terjadinya pemerataan kesejahteraan di
Indonesia. Hal ini sangatlah penting mengingat masih banyak terjadi kesenjangan
ekonomi yang cukup mencolok dalam masyarakat. Tujuan pemerintah untuk
mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial harus terwujud.
III. Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan yang Tidak Transparan
Akibat yang secara langsung dari penyelenggaraan pemerintahan yang tidak
transparan adalah terjadinya korupsi politik yaitu penyalahgunaan jabatan publik
untuk keuntungan pribadi atau kelompok. Di mas orde baru koruosi politik hampir
disemua tingkatan pemerinah, dari pemerintahan desa sampai tingkat pusat.
Negara kita saat itu termasuk salah satu negara terkorup di dunia. Korupsi politik itu
membawa akibat lanjutan yang luar biasa yaitu krisis multi deminsional di berbagai
bidang kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan keamanan, krisis
kepercayaan rakyat kepada pemerintah, krisis moral dipemerintahan.
Di bidang politik, lembaga politik baik eksekutif, legislatif dan yudikatif tak
berfungsi optimal. Mereka sangat sedikit menghasilkan kebijakan yang berpihak
untuk kepentingan umum. Sering kali kebijakan itu sebagai proyek untuk
memperkaya diri. Yudikatif sering memutuskan yang bertentangan rasa
keadilan, sebab hukum bisa dibeli.
Di bidang Ekonomi, semua kegiatan ekonomi yang bersinggungan dengan
birokrasi pemerintahan di warnai uang pelicin asehingga kegiatan ekonmi
berbelit-belit dan mahal. Invesrtor menjadi enggan berinvestasi karena banyak
perizinan sehingga perekonomian tidak tumbuh maksimal.
13
Di bidang sosial, budaya dan agama, terjadi pendewaan materi dan konsumtif.
Hidup diarahkan semarta untuk memperoleh kekayaan dan kenikmatan hidup
tanpamemperdulikan moral dan etika agama seperti korupsi.
Di bidang pertahanan dan keagamaan, terjadi ketertinggalan profesinalitas
aparatyaitu tidak sesuai dengan tuntutan zaman sehingga aparat keamanan
tidak mampu mencegah secara dini gejolak sosial dan gangguan keamanan.
Dalam mewujudkan suatu pemerintahan atau kepemerintahan yang
demokratis maka hal yang paling utama yang harus diwujudkan oleh pemerintah
adalah transparansi (keterbukaan). Adapun indikasi dari suatu pemerintahan atau
kepemerintahan yang transparan (terbuka) adalah apabila di dalam
penyelenggaraan pemerintahannya terdapat kebebasan aliran informasi dalam
berbagai proses kelembagaan. Berbagai informasi harus disediakan secara
memadai dan mudah dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai alat monitoring
dan evaluasi. Kepemerintahan yang tidak transparan, cepat atau lambat cenderung
akan menuju ke pemerintahan yang korup, otoriter, atau diktator.
Akibat penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan
diantaranya:
a. kesenjangan antara rakyat dan pemerintah akibat krisis kepercayaan
b. menimbulkan prasangka yang tidak baik dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
c. pemerintah tidak berani bertanggungjawab kepada rakyat
d. tidak adanya partisipasi dan dukungan rakyat sehingga menghambat proses
pembangunan nasional
e. hubungan kerjasama internasional yang kuarang harmonis
f. ketertinggalan dalam segala bidang.
Untuk itu diperlukan suatu penyelenggaran pemerintahan yang baik dan terbuka.
Penyelenggaraan negara yang baik dapat menciptakan pemerintahan yang baik
(good governance).
Dan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, ada beberapa asas yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a. Asas Kepastian Hukum
14
b. Asas Tertib Penyelenggaran
Negara
c. Asas Kepentingan Umum
d. Asas Keterbukaan
e. Asas Proposionalitas
f. Asas profesionalitas
g. Asas Akuntabilitas
Penyelenggaraan pemerintahan negara Republik Indonesia dilakukan oleh
pemerintah atau penyelenggara negara. Penyelenggara negara menurut Undang-
Undang RI No. 28 Tahun 1999 tentang Pentelenggara Negara yang Bersih, dan
Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme adalah pejabat negara yang menjalankan
fungsi eksekutif, legislative, dan yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas
pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
15
BAB II
Pembahasan
1. Keterbukaan dan Keadilan Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Keterbukaan atau transparansi berasal dari kata dasar terbuka dan transparan,
yang secara harfiah berarti jernih, tembus cahaya, nyata, jelas, mudah dipahami,
tidak keliru, tidak sangsi atau tidak ada keraguan. Dengan demikian Keterbukaan
atau transparansi adalah tindakan yang memungkinkan suatu persoalan menjadi
jelas mudah dipahami dan tidak disangsikan lagi kebenarannya.
Sikap terbuka adalah sikap untuk bersdia memberitahukan dan sikap untuk
bersedia menerima pengetahuan atau informasi dari pihak lain. Sikap terbuka ini
dapat ditunjukkan dengan dukungan pemerintah terhadap kebebasan pers. Dengan
adanya kebebasan pers diharapkan akses informasi warga negara terhadap
penyelenggaraan pemerintahan. Sebagai contoh setiap pengambilan keputusan
yang diambil oleh pemerintah dapat dipantau terus oleh warga negara. Pers sendiri
diharapkan dapat memberikan informasi yang aktual dan tepat kepada warga
negara. Selain itu, sikap netral harus terus dipertahankan oleh pers. Pers diharapkan
tidak menjadi alat bagi pemerintah untuk mempertahankan kekuasaannya.
Terkait dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, makna keterbukaan memiliki
dimensi yang luas dan kompleks, yaitu kondisi yang menunjukkan ketidakberdayaan
suatu Negara yang memiliki batas-batas territorial dan kedaulatan untuk menepis
masuknya informasi, komunikasi dan transportasi yang dilakukan oleh masyarakat
diluar perbatasan.
Negara kita saat itu termasuk salah satu negara terkorup di dunia. Korupsi
politik itu membawa akibat lanjutan yang luar biasa yaitu krisis multi deminsional di
berbagai bidang kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya, pertahanan
keamanan, krisis kepercayaan rakyat kepada pemerintah, krisis moral
dipemerintahan.
Di dalam iklim demokrasi saat ini, sikap terbuka penting untuk dilaksanakan.
Sikap terbuka ini akan mendukung proses demokratisasi di Indonesia. Dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara, sikap terbuka harus dilaksanakan oleh setiap
16
warga negara, termasuk oleh pemerintah. Hal ini penting agar keterbukaan tidak
hanya terjadi di lingkungan masyarakat tetapi lebih jauh lagi keterbukaan harus juga
berjalan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Setiap penyelenggaraan
pemerintahan harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipantau oleh warga
negara. Dengan dilakukannya hal ini maka kemungkinan terjadinya penyimpangan-
penyimpangan dalam penyelenggaraan negara dapat diperkecil.
Maka sebab itulah, keterbukaan sangat diharapkan ada dalam bermasyarakat
dan bernegara kita agar dapat terkontrol secara menyeluuruh dan mendapatkan
kepercayaan penuh dari masyarakat luas.
Sedangkan Keadilan yang berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan dan tidak
berat sebelah, tidak memihak, tidak sewenang-wenang, tidak berat sebelah atau
tidak memihak kesalah satu pihak. Memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai
dengan hak yang harus diperolehnya. Mengetahui hak dan kewajiban, mana yang
benar dan yang salah, jujur, tepat menurut aturan yang berlaku. Tidak pilih kasih dan
pandang siapapun, setiap orang diperlakukan sesuai hak dan kewajibannya.
Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan
apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar
hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak
tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa
Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi,
EKPOLESOSBUDHANKAM. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.
Keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting untuk
menjaga keseimbangan Hak dan Kewajiban antar masyarakat biasa maupun
pemerintahan. Terutama pada negara Indonesia yang menganut sistem demokrasi
keadilan sangatlah diperlukan. Disaat keadilan tidak berfungsi lagi didalam negara
artinya disaat itulah terjadi krisis HAM dinegara tersebut.
Karena itulah Keterbukaan dan Keadilan dalam berbangsa dan bernegara sagat
berguna bagi seluruh negara terutama Indonesia.
17
II. Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan Dalam Kehidupan Sehari-Hari
1. Dilingkungan Keluarga
Pentingnya Keterbukaan dalam keluarga adalah agar satu sama lain
anggota keluarga dapat mengerti kelebihan dan kekurangannya
masing-masing. Keterbukaan juga penting agar segala masalah yang
terjadi dapat dipecahkan bersama-sama oleh seluruh anggota
keluarga. Sedangkan pentingnya keadilan dalam keluarga agar tidak
terjadi kesenjangan antar anggota keluarga, ju9ga agar tidak terjadi
kecemburuan sosial antara anggota keluarga.
2. Dilingkungan Sekolah
Keterbukaan dan keadilan dalam lingkungan sekolah haruslah terjalin
secara utuh agar :
1. Tidak terjadi kesenjangan antar sesama siswa/i atau guru.
2. Agar proses ajar mengajar berlangsung dengan sempurnah.
3. Agar tidak adanya “Lose Communocation”.
4. Agar tidak adanya kecemburuan sosial.
3. Di Lingkungan Masyarakat
Dilingkungan masyarakat juga ada keterbukaan dan keadilan.
Tujuannya sebenarnya hampir sama dengan dilingkungan keluarga
dan sekolah. Namun, ada sedikit perbedaan karena lingkungan
masyarakat termaksud sangat luas. Keterbukaan dan keadilan
berfungsi sebagai alat/ sifat pemersatu antar masyarakat agar dapat
hidup tentram dan saling bersosialisasi dengan sngat baik.
III. Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan yang Tidak Transparan
Dalam pemerintahan haruslah terbuka dan adil, terutama pada negara
Indonesia. Itu karena Indonesia adalah negara demokrasi. Di dalam iklim
demokrasi saat ini, sikap terbuka penting untuk dilaksanakan. Sikap terbuka ini
18
akan mendukung proses demokratisasi di Indonesia. Dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, sikap terbuka harus dilaksanakan oleh setiap warga
negara, termasuk oleh pemerintah. Hal ini penting agar keterbukaan tidak hanya
terjadi di lingkungan masyarakat tetapi lebih jauh lagi keterbukaan harus juga
berjalan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Setiap penyelenggaraan
pemerintahan harus dilakukan secara terbuka dan dapat dipantau oleh warga
negara. Dengan dilakukannya hal ini maka kemungkinan terjadinya
penyimpangan-penyimpangan dalam penyelenggaraan negara dapat diperkecil.
Maka sebab itulah, keterbukaan sangat diharapkan ada dalam bermasyarakat
dan bernegara kita agar dapat terkontrol secara menyeluruh dan mendapatkan
kepercayaan penuh dari masyarakat luas.
Sedangkan Keadilan yang berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan dan
tidak berat sebelah, tidak memihak, tidak sewenang-wenang, tidak berat sebelah
atau tidak memihak kesalah satu pihak. Memberikan sesuatu kepada setiap
orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya. Mengetahui hak dan
kewajiban, mana yang benar dan yang salah, jujur, tepat menurut aturan yang
berlaku. Tidak pilih kasih dan pandang siapapun, setiap orang diperlakukan
sesuai hak dan kewajibannya.
Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai
dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak
melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa
Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks
pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi
ideologi. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam
kemakmuran dan makmur dalam keadilan.
Keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting untuk
menjaga keseimbangan Hak dan Kewajiban antar masyarakat biasa maupun
pemerintahan. Terutama pada negara Indonesia yang menganut sistem
demokrasi keadilan sangatlah diperlukan. Disaat keadilan tidak berfungsi lagi
didalam negara artinya disaat itulah terjadi krisis HAM dinegara tersebut.
Karena itulah Keterbukaan dan Keadilan dalam berbangsa dan bernegara
sagat berguna bagi seluruh negara terutama Indonesia.
19
Daftar Pustaka
file://localhost/D:/tugas%20pkn/keterbukaan%20dan%20keadilan%20_%20M
Y%20CLEAVER%20OF%20BLOG.htm
file://localhost/D:/tugas%20pkn/bab-3-keterbukaan-dan-keadilan.html
file://localhost/D:/tugas%20pkn/Pengertian%20“Keadilan”%20(diambil%20dari
%20pendapat%20para%20ahli)%20_%20Jamaluddin%20Mahasari%20(Tosof
u),%20S.ST.htm
Memahami Pendidikan Kewarganegaraan SMK Kelas XI