PERUSAHAAN MULTINASIONAL

Embed Size (px)

Citation preview

PERUSAHAAN MULTINASIONAL Perusahaan Multinasional dan Teori Keunggulan Komparatif Perusahaan multinasional adalah perusahaan yang beroperasi di lebih dari satu negara. Perusahaan tersebut melakukan transaksi transnasional, transaksi yang melewati batas-batas geografis negara. Biasanya perusahaan ini terdiri dari perusahaan pusat di negara asal, yang mempunyai beberapa cabang atau anak perusahaan di beberapa negara, dengan interaksi strategis yang tinggi antar cabang tersebut. Perusahaan multinasional yang besar bisa mencakup lebih dari 100 cabang atau anak perusahaan yang tersebar di dunia. Perusahaan multinasional menyalahi doktrin keunggulan komparatif. Faktor produksi tidak dibatasi leh batas-batas negara, tetapi sudah melintas batas-batas negara. Koordinasi dalam alokasi sumber daya menjadi kunci pengelolaan perusahaan multinasional, dan membedakannya dari perusahaan domestik. Perusahaan multinasional berusaha mengoptimalkan sumber daya yang ada di dunia ini, tidak terbatas pada batas-batas negara. Pertumbuhan perusahaan multinasional sebagian disebabkan oleh perkembangan teknologi yang pesat di samping oleh berubahnya situasi sosial, ekonomi dan politik dunia. Masyarakat dunia menjadi semakin homogen, dalam hal kualitas hidup, gaya hidup, organisasi ekonomi, dan faktor produksi. Modal mengalir dengan cepat dari satu negara ke negara lainnya. Salah satunya tenaga kerja yang semakin homogen menyebabkan antara lain teknologi yang semakin homogen di antara negaranegara di dunia. Perubahan yang semakin homogen tersebut mendorong homogenisasi faktor produksi yang tidak lagi sesuai sesuai dengan teori ekonomi klasik. Perusahaan multinasional bisa menggunakan faktor produksi dimana saja di dunia in ( secara teoritis hal ini tidak mudah dilakukan ), dan dengan demikian mobilitas tenaga kerja cukup tinggi, tidak lagi kaku seperti yang dibicarakan oleh ekonomi klasik. Meskipun di atas dijelaskan bahwa perusahaan multinasional adalah perusahaan yang melakukan transaksi transnasional, definisi perilaku barang kali lebih tepat menjelaskan perusahaan multinasional. Menurut definisi tersebut, perusahaan multinasional adalah perusahaan yang dipimpin oleh manajer global, yaitu manajer yang selalu berusaha mengoptimalkan sumber daya global. Sebagai contoh, perusahaan multinasional mungkin akan berkantor di negara yang mengenakan pajak yang rendah. Kemudian perusahaan tersebut mempunyai pabrik di Indonesia untuk memanfaatkan tenaga kerja yang murah. Ilustrasi semacam itu menunjukkan bagaimana manajer perusahaan multinasional selalu berusaha mencari dan mengoptimalkan sumber daya yang ada di dunia ini. Motivasi Perusahaan Multinasional Ada beberapa motivasi yang mendorong suatu perusahaan untuk go internasional 1. Mencari Bahan Mentah Motivasi mencari bahan mentah merupakan motivasi klasik. Perusahaan seperti Exxon, Caltex, merupakan perusahaan yang mencari bahan baku (minyak) ke luar negeri. Perusahaan pertambangan juga merupakan contoh perusahaan yang mencari bahan baku ke luar negeri. Perusahaan-perusahaan tersebut justru merupakan pioner dalam pertumbuhan perusahaan multinasional. Mereka mulai banyak menginvestasikan dananya ke luar negeri pada awal abad 20-an. 2. Mencari Pasar Motivasi pasar saat ini mendominasi pertumbuhan perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional seperti IBM, Unilever, Toyota, Coca Cola, mendirikan cabang atau anak

perusahaan luar negeri untuk mendorong penjualan mereka. Perekonomian dunia yang semakin terbuka akan semakin mendorong motivasi semacam ini, yang bisa berakibat munculnya persaingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan domestik. Tetapi dengan demikian perusahaan domestik diharapkan berperilaku seperti perusahaan multinasional, atau dengan kata lain semakin mendorong ekspansi ke luar negeri (go internasional) 3. Meminimalkan Biaya Perusahaan multinasional dengan ciri seperti ini merupakan fenomena paling baru. Perusahaan multinasional berusaha mencari tempat di mana biaya produksi bisa menjadi lebih rendah. Sebagai contoh perusahaan tekstil Amerika Serikat tidak akan kompetitif apabila menggunakan tenaga kerja AS, karena tenaga kerja di AS sudah terlalu tinggi tingkat upahnya. Untuk menjaga daya saingnya, perusahaan tersebut merelokasi pabriknya ke luar negeri, ke negara dengan tenaga kerja murah seperti Indonesia atau Cina. 4. Motif Lain Di samping motif seperti yang disebutkan di atas, banyak perusahaan multinasional melakukan ekspansi ke luar negeri dengan motif lain, seperti memperoleh akses ke perkembangan teknologi dunia. Pemilihan tempat atau negara tentunya tergantung pada kemajuan teknologi yang ingin diikuti. Disamping motivasi memperoleh akses, banyak perusahaan multinasional melakukan ekspansi keluar dengan tujuan memperoleh keamanan dari pergolakan politik. LINGKUNGAN PERUSAHAAN MULTINASIONAL Perusahaan multinasional menghadapi lingkungan yang berbeda dengan perusahaan domestik. Pasar valuta Asing Pasar valuta asing memungkinkan transaksi valuta asing bisa dilakukan dengan efisien. Transakasi yang terjadi di pasar keuangan pada dasarnya adalah transfer daya beli dengan denominasi mata uang tertentu ke daya beli dengan denominasi mata uang lainnya. Sebagai contoh, jika eksportir Indonesia mengekspor kayu ke Jepang, transaksi valuta asing akan terjadi. Pedagang Indonesia membutuhkan rupiah,sementara importir Jepang mempunyai yen sebagai mata uang yang berlaku di negaranya. Dengan demikian importir Jepang harus menukar mata uang yen-nya menjadi rupiah agar bisa mendatangkan kayu dari Indonesia. Pasar valuta asing sangat bermanfaat karena bisa menjembatani kedua belah pihak. Perkembangan pasar valuta asing merupakan konsekuensi lanjutan perdagangan internasional. Pasar valuta asing tidak ditandai dengan lokasi fisik tertentu, tetapi ditandai dengan jaringan elektronik bank, broker valuta asing, dan dealer valuta asing. Jaringan tersebut menembus batas-batas antarnegara, dan menghubungkan pusat-pusat pasar valuta asing dunia. Tipe Transaksi Beberapa tipe transaksi valuta asing terjadi di pasar, yaitu spot, forward, dan swap. Spot

Transaksi spot merupakan transaksi valuta asing dengan penyerahan (delivery) pada saat itu juga (secara teoritis, meskipun dalam praktek transaksi spot diselesaikan dalam waktu dua atau tiga hari), dan dengan kurs ditetapkan saat ini. Forward Transaksi ini merupakan dengan penyerahan pada beberapa waktu mendatang sejumlah mata uang tertentu berdasarkan sejumlah mata uang tertentu yang lain. Kurs dalam transaksi forward ditentukan di muka sedangkan penyerahan dan pembayaran dilakukan beberapa waktu mendatang. Swap Transaksi swap merupakan transaksi pembelian dan penjualan sejumlah mata uang tertentu secara simultan pada dua tanggal ( value date ) tertentu. KEPUTUSAN INVESTASI INTERNASIONAL Penganggaran Modal Internasional Perusahaan multinasional perlu melakukan estimasi aliran kas, menentukan biaya modal (tingkat keuntungan yang disyaratkan), dan menghitung NPV. Ada beberapa perbedaan dibandingkan penganggaran modal domestik, seperti sudut pandang yang terlibat: apakah proyek (anak perusahaan) atau kantor pusat, penyesuaian terhadap resiko. Sudut Pandang Proyek Vs Sudut Pandang Kantor Pusat Analisis bisa dilakukan berdasarkan sudut pandang proyek itu sendiri, lepas dari pertimbangan kantor pusat. Alternatif lain adalah dengan menggunakan sudut pandang kantor pusat. Secara teoritis sudut pandang kantor pusat lebih kuat dibandingkan dengan sudut pandang proyek. Untuk menganalisis investasi internasional, pendekatan tiga tahap bisa dilakukan. Pertama, sudut pandang proyek dilakukan dalam menganalisis investasi. Kedua, fokus berpindah ke sudut pandang perusahaan kantor pusat. Langkah ketiga adalh melakukan penyesuaianpenyesuaian yang timbul karena keputusan investasi tersebut. Pada analisis pertama, analisis investasi bisa dilakukan seperti analisis investasi domestik lainnya (dengan menggunakan kacamata lokal). Denominasi bisa dilakukan dengan menggunakan mata uang lokal. Keputusan investasi dan keputusan pendanaan dipisahkan, sama seperti investasi domestik lainnya. Kemudian aliran kas tersebut dievaluasi dengan menggunakan metode penilaian investasi,dengan menggunakan biaya modal lokal. Pada analisis kedua, beberapa penyesuaian terhadap aliran kas perlu dilakukan. Aliran kas tersebut dikonversikan ke mata uang kantor pusat dengan menggunakan peramalan kurs dimasa mendatang. Aliran kas tersebut kemudian dievaluasi dengan menggunakan biaya modal kantor pusat. Analisis ketiga jika perusahaan multinasional AS memutuskan untuk mendirikan pabrik di Indonesia, mungkin ada kesempatan bagi anak perusahaan di Vietnam untuk menjual produknya ke anak perusahaan Indonesia. Dari sudut pandang kantor pusat secara keseluruhan, ada manfaat secara keseluruhan. Analisis dari sudut pandang proyek bisa bermanfaat dalam beberapa situasi. Proyek-proyek tersebut bisa langsung dibandingkan satu sama lainnya tanpa perlu mengkonversikan proyek tersebut ke sudut pandang kantor pusat. Penyesuaian Terhadap Risiko Politik dan Ekonomi

Risiko politik dan ekonomi berbeda dari satu negara ke negara lainnya. Untuk menyesuaikan resiko tersebut, perusahaan bisa melakukan beberapa cara : 1) Memperpendek periode pay-back Pada cara ini misal dalam kondisi normal suatu proyek dievaluasi dengan periode payback lima tahun. Jika proyek mempunyai periode pay-back lebih dari liam tahun, proyek dikatakan kurang menarik. Jika resiko suatu negara naik, periode pay-back tersebut bisa dikurangi, misal menjadi 2,5 tahun. 2) Menaikkan discount rate Pada cara ini discount rate dinaikkan untuk mencerminkan kenaikan resiko. Dengan discount rate yang lebih tinggi, NPV akan turun. Jika NPV tetap positif dengan menggunakan discount rate yang baru, proyek dianggap tetap menarik. 3) Menyesuaikan aliran kas Informasi pengaruh resiko terhadap aliran kas biasanya lebih baik dibandingkan informasi pengaruh tersebut terhadap biaya modal. Sebagai contoh, informasi mengenai timing aliran kas bisa dipakai untuk menyesuaikan aliran kas. KEPUTUSAN PENDANAAN INTERNASIONAL Untuk pendanaan jangka panjang, perusahaan multinasional bisa memanfaatkan pasar keuangan internasional, meliputi saham internasional, obligasi internasional, dan perbankan internasional. Saham Internasional Perusahaan multinasional bisa menjual dan mencatat sahamnya di pasar domestik. Bisa juga menjualnya saham dan mencatatnya di beberapa negara (pasar) luar negeri. Sebagai contoh, PT telkom melakukan crosslisting di Bursa Efek Jakarta, New York Stock Exchange, dan London Stock Exchange. Perolehan dana dari bursa luar negeri mempunyai beberapa keuntungan, antara lain : 1. Meningkatkan reputasi perusahaan, yang kemudian bisa meningkatkan permintaan terhadap saham perusahaan yang akan mendorong harga saham lebih tinggi. 2. Meningkatkan basis investor sehingga bisa meningkatkan likuiditas saham. 3. Meningkatkan reputasi serta pengenalan (recognition) perusahaan di mata publik asing. 4. Menetapkan basis untuk tujuan strategis seperti pembelian atau penggabungan dengan perusahaan lain di luar negeri. 5. Untuk perusahaan dari negara kecil, dana dari luar negeri bahkan merupakan keharusan. 6. Mengeluarkan saham di bursa luar negeri bisa menurunkan kerawanan terhadap resiko politik. Jika perusahaan mengeluarkan sahamnya di bursa luar negeri, biasanya bukan saham tersebut yang diperdagangkan, melainkan ADR (American Depository Receipts) perusahaan tersebut yang diperdagangkan. ADR (American Depository Receipts) merupakan surat berhargayang mewakili saham asing yang diperjualbelikan di pasar modal Amerika Serikat. Tujuan digunakannya ADR ini adalah untuk menghilangkan beberapa resiko, kelambatan, ketidakefisienan, dan biaya transaksi yang berkaitan dengan perdagangan saham yang sesungguhnya.

Obligasi Internasional Obligasi internasional terbagi ke dalam dua tipe: eurobond (obligasi euro, dibaca yuro) dan foreign bond (obligasi asing) Obligasi Euro (Eurobond) Eurobond merupakan obligasi yang dikeluarkan di luar negeri (di luar negara tempat beroperasinya perusahaan), dengan denominasi mata uang yang berbeda dengan tempat dijualnya obligasi tersebut. Eurobond sering juga disebut sebagai pasar obligasi offshore atau obligasi eksternal. Eurobond dengan denominasi dolar disebut sebagai obligasi eurodollar. Obligasi dengan denominasi yen bisa disebut sebagai obligasi euroyen. Secara historis sekitar 75% denominasi eurobond adalah dolar US. Besar-kecilnya nilai dolar dalam eurobond juga tergantung dari kurs dolar. Sebagai alternatif mata uang tunggal, eurobond juga bisa dikeluarkan dengan menggunakan beberapa mata uang sekaligus. Contoh penggunaan semacam itu adalah eurobond dengan mata uang ECU (European Currency Unit). Mata uang ini terdiri dari beberapa mata uang Eropa yang dengan formula tertentu membentuk indeks mata uang ECU tersebut. Obligasi euro diterbitkan atas dasar njuk. Pemegang obligasi tinggal menyerahkan kupon ke bank untuk memperoleh bunga. Cara semacam ini lebih disukai investor yang lebih suka privacy (kerahasiaan). Investor asing tidak dikenakan pajak dalam obligasi euro. Obligasi Asing (Foreign Bond) Obligasi asing adalah obligasi yang diterbitkan di luar negeri dengan menggunakan denominasi tempat dijualnya obligasi tersebut. Sebagai contoh, perusahaan di Jerman menerbitkan obligasi dengan denominasi dolar dan dijual kepada investor Amerika Serikat (dijual dipasar keuangan Amerika Serikat). Obligasi asing semacam itu memperoleh julukan tertentu. Obligasi asing yang dijual di Amerika Serikat dinamakan sebagai Obligasi Yankee, obligasi yang dijual di Jepang dinamakan Obligasi Samurai, obligasi yang dijual di Belanda dijuluki Obligasi Rembrandt,dan obligasi yang dijual di Inggris dijuluki Obligasi Bulldogs. Otoritas moneter atau yang berkaitan di negara tempat diterbitkannya obligasi asing biasanya mengenakan peraturan tertentu terhadap emisi obligasi tersebut. Bank Internasional Bank Asing Perusahaan multinasional bisa memperoleh dana melalui pinjaman yang diberikan oleh bank domestik maupun bank asing. Beberapa negara melakukan pembatasan terhadap pinjaman ke perusahan asing. Di percaturan pinjaman bank asing dunia, bank Jepang menduduki tempat pertama sebaai penyuplai perusahaan multinasional. Negara seperti Amerika Serikat, di mana cukup banyak perusahaan multinasional berada, mempunyai kebutuhan dana cukup besar. Bank asing memainkan peranan penting dalam situasi semacam itu. Eurobank dan Eurodollar Eurodollar (dolar euro) merupakan mata uang yang didepositokan di bank di luar negara yang bersangkutan. Misalkan dolar Amerika Serikat didepositokan di bank luar negeri atau cabang bank Amerika Serikat di luar negeri (misal di London), dolar tersebut dinamakan sebagai

eurodollar. Bank yang menerima deposit dolar tersebut dinamakan sebagai bank euro (eurobank). Bank tersebut kemudian memberikan pinjaman berdasarkan deposito tersebut. Beberapa peraturan yang dibuat oleh pemerintah membuat perkembangan pasar eurodollar semakin cepat. Contoh peraturan tersebut aturan dari Bank Sentral yang mengharuskan bank menahan sejumlah persentase tertentu dari deposito (reserve requirement). Aturan tersebut membuat biaya dana (cost of fund) efektif menjadi naik. Sementara itu eurobank tidak diharuskan mengikuti peraturan tersebut (karena tidak ada yang merasa berwenang mengatur mereka).Karena tidak diharuskan menyimpan reserve requirement, eurobank bisa menawarkan tingkat bunga tabungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat bunga tabungan di Amerika Serikat. Eurobond Vs Eurocurrency Eurobond berbeda dengan eurocurrency dalam hal in intermediasi. Dalam eurobond, perusahaan langsung menjual obligasi ke pasar, tanpa melalui bank (intermediasi); sedangkan dalam eurocurrency, investor menabung atau menaruh deposit di eurobank yang berjangka pendek, kemudian eurobank mentransformasikan tabungan tersebut ke dalam pinjaman jangka panjang ke perusahaan. Perbedaan antara keduanya secara lebih spesifik adalh sebagai berikut ini. 1. Bunga pinjaman. Obligasi euro diterbitkan baik menggunakan tingkat bunga tetap maupun tingkat bunga variabel. Sedangkan eurocurrency menggunakan tingkat bunga variabel. 2. Jangka waktu pinjaman eurocurrency cenderung lebih pendek dibandingkan dengan jangka waktu eurobond, meskipun jangka waktu pinjaman eurocurrency cenderung semakin panjang dari waktu ke waktu. 3. Besarnya emisi. Biasanya besarnya pinjaman eurocurrency lebih besar dibandingkan dengan eurobond 4. Fleksibilitas. Pinjaman eurocurrency lebih fleksibel dibandingkan dengan eurobond. 5. Waktu. Pinjaman euro bisa diproses dengan cepat. Eurobond cenderung memakan waktu yang lebih lama, meskipun ada kecenderungan waktu pemrosesan yang semakin pendek. PENDANAAN JANGKA PENDEK Beberapa Jenis Pendanaan Dari segi eksportir, teknik pendanaan berikut ini bisa dipakai, diurutkan dari resiko yang paling kecil: (1) Kas di muka, (2) L/C, (3) Draft, (4) Konsinyasi, dan (5) Piutang dagang. Tentunya dari segi importir, urutan tersebut harus dibalik jika importir menginginkan urutan dari cara pembayaran dengan resiko yang paling kecil. Dengan kas di muka, importir diminta mengirimkan pembayaran di muka. Setelah pembayaran diterima, eksportir baru mengirimkan barang ke importir. Cara semacam ini merupakan cara paling kecil resikonya bagi eksportir. Tetapi dari segi importir, cara semacam ini menimbulkan risiko yang tinggi. Dalam perjanjian konsinyasi, eksportir (consignor) mengirim barang ke pembeli/importir (consignee), tetapi hak atas barang tersebut masih berada di tangan eksportir. Jika barang terjual, baru importir menyerahkan pembayaran ke eksportir. Cara semacam itu dalam perdagangan internasional relatif tinggi risikonya karena tidak ada bukti yang cukup kuat untuk memaksa

eksportir membayar membayar ke importir, jika barang terjual dan eksportir ingin bertindak curang.Karena itu konsinyasi biasanya hanya dilakukan untuk partner yang sudah dikenal atar antarbagian perusahaan yang terkait. Cara piutang dagang dilakukan dengan mengirimkan barang terlebih dahulu, dan baru menagih kemudian. Perjanjian bisa diatur antar pihak yang berkaitan. Cara semacam ini mengandung risiko yang tinggi karena bukti-bukti tidak cukup kuat. Karena itu cara tersebut hanya dilakukan untuk afiliasi atau cabang dalam suatu perusahaan, atau untuk pihak yang sudah sangat dikenal dan sudah terlibat dalam perdagangan yang lama. L/C merupakan contoh instrumen keuangan yang menggunakan jasa bank umtuk menjembatani dua pihak yang terlibat dalam transaksi internasional. L/C pada dasarnya merupakan surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan importir, yang menjanjikan pembayaran jika dokumen tertentu (draft) ditunjukkan. L/C harus menyatakan tanggal jatuh tempo atau jangka waktu L/C tersebut efektif, jumlah maksimum pembayaran yang bisa diberikan oleh bank, bank harus membayar draft yang ditunjukkan dan pembayaran tersebut tidak bisa dibatalkan karena perselisihan yang mungkin timbul kemudian. Secara umum L/C bermanfaat bagi eksportir karena bisa menghilangkan risiko dari pihak lawan (importir). Dengan L/C, eksportir akan berurusan dengan bank yang membuka L/C. L/C dijamin oleh bank yang membuka L/C tersebut. Bagi importir, L/C bermanfaat karena importir bisa terlindungi melalui kepastian mengenai kapan barang dikirim dan jenis barang yang dikirim.