Upload
fajar-rochman
View
243
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Pertumbuhan Dan Hasil Jagung
Citation preview
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS
JAGUNG HIBRIDA (Zea mays) PADA BERBAGAI DOSIS PUPUK NITROGEN DAN JARAK TANAM
METODE PENELITIAN
TUGAS MATA KULIAHFILSAFAT ILMU DAN METODOLOGI PENELITIAN
Oleh :FAJAR ROCHMAN4122.5.14.31.0009
MEGISTER AGROTEKNOLOGIUNIVERSITAS WINAYA MUKTI
BANDUNG2015
A. Metode Penelitian
A.1 Rancangan Lingkungan
Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan
Petak Jalur (RPJ/strip plot design) Faktorial dengan 2 Faktor yaitu Dosis
pemupukan N (Nitrogen) dan Pengaturan Jarak Tanam.
A.2 Rancangan Penelitian
Taraf perlakuan Dosis pemupukan N (Nitrogen) dengan menggunakan
pupuk urea, dibuat sebanyak 3 taraf, yaitu sebagai berikut:
Tabel Taraf Perlakuan Dosis Pemupukan N
Perlakuan Dosis
n0 300 Kg/ha
n1 345 Kg/ha
n2 390 Kg/ha
Taraf perlakuan pengaturan jarak tanam dibuat sebanyak 3 taraf, yaitu
sebagai berikut:
Tabel Taraf Perlakuan Jenis Pupuk Kandang
Perlakuan Jarak Tanam
p0 20 X 75 CM
p1 20 X 40 X 80 CM
p2 20 X 40 X 90 CM
Tabel Kombinasi Perlakuan
N \ P p0 p1 p2
n0 j0p0 j0p1 j0p2
n1 j1p0 j1p1 j1p2
n2 j2p0 j2p1 j2p2
Tiap Kombinasi Perlakuan diulang 3 (tiga) kali.
Penelitian dilaksanakan pada tanah lapang yang diolah. Petak percobaan
yang dibuat memiliki ukuran 5 X 7 meter. Jumlah sampel tiap petak sebanyak 10
tanaman.
A.3 Rancangan Respon
a. Pengamatan Penunjang
1. Data Iklim Lokasi Penelitian
2. Data Analisis Lahan Penelitian
3. Data Hama dan Penyakit yang menyerang Tanaman Penelitian
b. Pengamatan Utama
1. Tinggi tanaman,
2. Jumlah daun,
3. Berat basah,
4. Berat kering,
5. Jumlah biji/tongkol,
6. Berat biji/tongkol,
7. Produksi /satuan luas.
A.4 Rancangan Analisis
Model analisis ragam yang digunakan pada percobaan ini adalah
Rancangan Petak Jalur (RPJ/strip plot design) dengan 2 Faktor. Model linier yang
digunakan adalah sebagai berikut :
Yijk = µ + k + αi+ βj + ik + jk + (α)ij + εijk
Dimana :
Yij = Pengamatan pada satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi
perlakuan taraf ke-I dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B
µ = Nilai rata-rata populasi
k = Pengaruh aditif dari kelompok ke-k
αi = Pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A
βj = Pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor B
(α)ij = Pengaruh aditif taraf ke-i dari faktor A dan taraf ke-j dari faktor B
ik = Pengaruh acak yang muncul pada taraf ke-i dari faktor A dalam
kelompok ke-k
jk = Pengaruh acak yang muncul pada taraf ke-j dari faktor B dalam
kelompok ke-k
εij = Pengaruh acak dari satuan percobaan ke-k yang memperoleh kombinasi
perlakuan ij.
Dari model linier diatas dapat disusun daftar analisis ragam seperti tabel
berikut:
Tabel Tabel Sidik Ragam RPJ
Sumber Ragam DB JK KT Fh
Kelompok r – 1
Faktor A (Vertikal)
A a – 1 JK(A) KT (A) KTA/KTGa
Galat a (a-1)(r-1) JK (galat a) KT (Ga)
Faktor B (Horizontal)
B b-1 JK(B) KT (B) KTB/KTGb
Galat b (b-1)(r-1) JK (galat b) KT (Gb)
Interaksi
AB (a-1)(b-1) JK(AB) KT (AB) KTAB/KTGc
Galat c (a-1)(r-1)(b-1) JK (galat c) KT (Gc)
Total Rab-1 JKT
Perbedaan dua rata-rata antara perlakuan dihitung dengan menggunakan
Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf nyata 5 % dengan rumus sebagai berikut :
LSR ( α, dbG, p ) = SSR ( α, dbG, p ) × Sμ
Galat Baku Standar Uji Jarak Berganda Duncan :
Perbandingan dua rata-rata faktor M
Sμ=√ 2 KTGrb
Perbandingan dua rata-rata faktor P
Sμ=√ 2 KTGra
Perbandingan interaksi dua rata-rata faktor MxP
Sμ=√ KTGr
Keterangan :
LSR = Least Significant Ranges
SSR = Studentized Significant Ranges
α = Taraf nyata 5 %
dbG = Derajat Bebas Galat
KTG = Kuadrat Tengah Galat
a = Jumlah Perlakuan M
b = Jumlah Pelakuan P
r = Ulangan
Sμ = Galat Baku
Untuk penghitungan sidik ragam hingga uji beda rata-rata jarak berganda
Duncan’s main effect dilakukan dengan bantuan software SPSS sedangkan untuk
menghitung uji beda rata-rata jarak berganda Duncan’s Simple effect dilakukan
dengan bantuan excel karena spss tidak mampu melakukan perhitungan Simple
Effect.
B. Analisis Contoh Data Pengamatan
B.1 Tinggi Tanaman
Tinggi Tanaman yang diukur dalam penelitian ini adalah panjang batang
tanaman tomat yang tepat dari atas permukaan tanah hingga ujung batang terjauh.
Pengukuran dilakukan dengan tali tambang kecil yang disusuri sepanjang batang
tanaman yang diukur hingga ujung batang terjauh lalu panjang tali diukur oleh
mistar. Hasil contoh data pengamatan tinggi tanaman akibat perlakuan mulsa dan
pemangkasan dahan antara lain sebagai berikut.
Tabel Data Respon Tinggi Tanaman Tomat (cm)
MP
p0 p1 p2 p3
m0
108 110 109 125
104 109 107 125
107 115 105 125
m1
109 110 100 130
110 107 104 138
109 110 103 135
m2
110 112 104 132
112 119 105 135
120 101 108 135
Tabel Rata-rata Respon Tinggi Tanaman Tomat (cm)
MP
p0 p1 p2 p3
m0 106,33 111,33 107,00 125,00
m1 109,33 109,00 102,33 134,33
m2 114,00 110,67 105,67 134,00
Data respon tinggi tanaman tomat dihitung berdasarkan analisis
Rancangan Acak Kelompok Faktorial sehingga didapat perbandingan nilai
varians masing masing faktor perlakuan dan kombinasinya terhadap tinggi
tanaman tomat yang berupa nilai-nilai sidik ragam sebagai berikut.
Tabel Sidik Ragam Pengaruh Pemangkasan Dahan dan Pemulsaan pada Tinggi Tanaman Tomat
Sumber Ragam DB JK KT FhFt
5%Ft
1%
Ulangan 2 12,667 6,333 0,452tn 3,44 5,72
M 2 82,667 41,333 2,952tn 3,44 5,72
P 3 3.636,972 1.212,324 86,595** 3,05 4,82
M*P 6 218,444 36,407 2,601* 2,55 3,76
Galat 22 308 14
Total 35 4.258,75
Ket: tn) tidak nyata, *) nyata pada taraf nyata 5%, **) nyata pada taraf 1%.
Tabel sidik ragam di atas menunjukkan faktor perlakuan Jenis Mulsa (M)
tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman tomat, dengan
nilai F sebesar 2,952 masih lebih kecil dari nilai Fkritis 5% yaitu sebesar 3,44.
Faktor perlakuan Pemangkasan Dahan (P) memberikan pengaruh yang
sangat nyata terhadap tinggi tanaman, dengan nilai F sebesar 86,595 melewati
nilai Fkritis 5% yang sebesar 3,05 dan juga melewati nilai Fkritis 1% yang sebesar
4,82.
Faktor perlakuan kombinasi antara perlakuan M dan P memberikan
pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, dengan nilai F sebesar 2,601
melewati nilai Fkritis 5% yang sebesar 2,55.
Dengan hasil kombinasi perlakuan M dan P yang berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman tomat, maka uji beda rata-rata terhadap faktor kombinasi
lebih diutamakan daripada faktor mandiri pengaruh masing-masing perlakuan
terhadap tinggi tanaman tomat. Uji beda rata-rata baik untuk mengetahui main
effect maupun simple effect menggunakan uji jarak berganda Duncan’s. berikut
hasil uji beda dua rata-rata Duncan’s untuk mengetahui pengaruh mandiri dan
sederhana dari perlakuan-perlakuan penelitian.
Uji beda rata-rata pada pengaruh mandiri perlakuan Mulsa terhadap tinggi tanaman tomat
Perlakuan Mulsa Tinggi Tanaman (cm)
Tanpa Mulsa 112,42 a
Mulsa Jerami 113,75 ab
Mulsa Plastik 116,08 b
Tabel di atas menunjukkan bahwa perlakuan mulsa plastik memberikan
respon terhadap rata-rata tinggi tanaman tomat yang paling tinggi dibandingkan
kedua faktor lainnya yaitu sebesar 116,08 cm. Hasil uji beda rata-rata dari
pelakuan Mulsa tidak valid karena dalam uji varians, faktor perlakuan mulsa tidak
berbeda nyata terhadap tinggi tanaman tomat.
Uji beda rata-rata pada pengaruh mandiri perlakuan Pemangkasan Cabang terhadap tinggi tanaman tomat
Perlakuan Pemangkasan cabang
Tinggi Tanaman (cm)
Tanpa Pemangkasan 109,89 b
Sisa 15 Cabang 110,33 b
Sisa 10 Cabang 105,00 a
Sisa 5 Cabang 131,11 c
Tabel di atas menunjukkan bahwa taraf perlakuan pemangkasan dahan
yang paling tinggi pengaruhnya secara nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman
tomat adalah taraf pemangkasan dengan menyisakan 5 cabang produktif. Taraf
perlakuan tersebut memberikan respon rata-rata tinggi tanaman sebesar 131,11
cm, sedangkan perlakuan pemangkasan cabang dengan menyisakan 10 cabang
memiliki respon rata-rata tinggi tanaman terendah yaitu sebesar 105,00 cm, secara
nyata rata-rata tinggi tanaman tomat lebih rendah dibandingkan dengan tanpa
perlakuan pemangkasan yang sebesar 109,89 cm.
Tabel Dwi Arah Uji Beda Rata-Rata Pada Pengaruh Kombinasi Antara Perlakuan Mulsa Dan Pemangkasan Dahan Terhadap Tinggi Tanaman
Tomat.
MP
p0 p1 p2 p3
m0106.33 a
A111.33 a
C107.00 a
BC125.00 a
D
m1109.33 a
B109.00 a
A102.33 a
A134.33 bc
C
m2114.00 b
C110.67 a
AB105.67 a
A134.00 c
DKet: notasi huruf vertikal (huruf kecil) adalah uji beda rata-rata
faktor M pada suatu taraf P.
Berdasarkan tabel dwi arah di atas dapat diketahui bahwa pengaruh
kombinasi perlakuan pemangkasan cabang dengan menyisakan 5 cabang (p3) dan
perlakuan penggunaan mulsa plastik (m2) secara nyata memberikan respon rata-
rata tinggi tanaman tomat tertinggi yaitu sebesar 134,00 cm.
C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data perlakuan penggunaan mulsa dan
pemangkasan cabang terhadap tinggi tanaman tomat dapat diambil beberapa
kesimpulan antara lain:
1. Uji Varians
a. Faktor perlakuan Jenis Mulsa tidak memberikan pengaruh nyata pada taraf
5% dengan nilai F sebesar 2,952, lebih kecil dari Fkritis 5% sebesar 3,44.
b. Faktor perlakuan Pemangkasan Cabang memberikan pengaruh sangat
nyata pada taraf 5% dengan nilai F sebesar 86,595, lebih besar dari Fkritis
5% sebesar 3,05 dan Fkritis 1% sebesar 4,82.
c. Faktor kombinasi perlakuan Jenis Mulsa dan Pemangkasan Cabang
memberikan pengaruh nyata pada taraf 5% dengan nilai F sebesar 2,601,
lebih besar dari Fkritis 5% sebesar 2,55.
2. Uji Beda Rata-rata Duncan’s
a. Pengaruh Utama (main effect)
Seluruh taraf faktor Jenis Mulsa tidak nyata mempengaruhi rata-rata tinggi
tanaman dan taraf perlakuan Pemangkasan Cabang dengan menyisakan 5
cabang memberikan respon rata-rata tinggi tanaman tertinggi secara nyata,
sebesar 131,11 cm.
b. Pengaruh Sederhana (Simple Effect)
Taraf perlakuan kombinasi perlakuan Jenis Mulsa Plastik dan
Pemangkasan dengan menyisakan 5 cabang memberikan respon tertinggi
secara nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman tomat yaitu sebesar 134 cm.