7
BAB II PEMBAHASAN A. Satuan Konsentrasi 1. Molalitas ( m ) Molalitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam setiap 1000 gram pelarut. Untuk larutan dalam air, massa pelarut dapat dinyatakan dalam volum pelarut, sebab masa jenis air adalah 1 gram mL -1 . secara matematis pernyataan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus : Dengan, m=molalitas larutan n=jumlah mol zat terlarut p=masa pelarut atau m = a x 1000 a = gram terlarut Mr P Mr= masa rumus terlarut Contoh soal Berapakah molalitas larutan etanol (C 2 H 5 OH) yang kadarnya 46% berat dalam air. (Ar C=12; O=16, H=1) Jawab Larutan C 2 H 5 OH kadarnya 46% berat dalam air 46 gram C 2 H 5 OH terlarut dalam 54 gram (100-46) Dik : Mr = 46 gr a = 46 P = 54 gr air Dit : m ? Jawab: m=n x 1000 P

PERTANDINGAN PERSAHABATAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERTANDINGAN PERSAHABATAN

BAB IIPEMBAHASAN

A. Satuan Konsentrasi1. Molalitas ( m )

Molalitas menyatakan banyaknya mol zat terlarut di dalam setiap 1000 gram pelarut. Untuk larutan dalam air, massa pelarut dapat dinyatakan dalam volum pelarut, sebab masa jenis air adalah 1 gram mL -1. secara matematis pernyataan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus :

Dengan, m=molalitas larutan n=jumlah mol zat terlarut p=masa pelarut

atau

m = a x 1000 a = gram terlarut

Mr P Mr= masa rumus terlarut

Contoh soalBerapakah molalitas larutan etanol (C2H5OH) yang kadarnya 46% berat dalam air. (Ar C=12; O=16, H=1)JawabLarutan C2H5OH kadarnya 46% berat dalam air 46 gram C2H5OH terlarut dalam 54 gram (100-46)

Dik : Mr = 46 gr a = 46 P = 54 gr air

Dit : m ?Jawab: m = a x 1000 Mr P = 46 x 1000 46 54

= 18,5 molal

2. Molaritas (m)Molaritas menyatakan banyaknya mol zat terlarut didalam setiap 1 liter larutan. Satuan konsentrasi molar atau molaritas dinyatakan dalam mol dm-3 atau mol L-1 dan diberi lambing M.Secara sistematis dinyatakan sebagai berikut :

m=n x 1000

P

Page 2: PERTANDINGAN PERSAHABATAN

M = a . 1000 dengan a = gram terlarut Mr = masa rumus terlarut Mr V V = Voleme larutan (ml)

ContohBerpa molaritas larutan 11.2 gram KOH yang volumenya 500 ml (K=39;O=16,H=1)Dik : a= 11,2 gr V= 500 ml Mr = 56 Dit m ?M = a . 1000 Mr V = 11,2 . 1000 56 500 = 0,2.2 = 0,4 molar

3. fraksi mol (x)Fraksi mol suatu zat didlam suatu larutan menyatakan perbandingan banyaknya mol dari zzat tersebut terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam larutan. Bila nA mol zat A bercampur dengan nB mol zat B, maka fraksi mol zat A(xA) dan fraksi mol zat B (xB) dinyatakan denganXA = nA dan XB = nB

nA+ nB nA+ nB

sehingga XA + XB = nA + XB = nB

nA+ nB nA+ nB

XA + XB= 1Contoh Hitunglah fraksi mol glukosa didalam larutan glukosa 36% (Mr glukosa =180 dan Mr air = 18)Dik : a= 36% 36 gram P= 64 gr air Mr glukosa = 180 Mrair = 18Dit x?

Page 3: PERTANDINGAN PERSAHABATAN

Jawab :nglukosa= 36 mol = 0,2 mol

180 0,2 = 0,0530,2+3,56 3,56 =0,9470,2+3,56

Xglukosa + Xair = 10,053 + 0,947 = 1

4. Normalitas (N)Normalitas suatu larutan menyatakan jumlah gram ekuivalen yang tedapat disetiap liter larutan. Gram ekuivalen (grek) merupakan sejumlah massa yang dapat menghasilkan 1 mol ion H+ dari suatu asam atau 1 mol ion H dari suatu basa. Didalam redoks, 1 gram ekuivalen adalah sejumlah massa dari suatu oksidator atau reduktor yang dapat melepas atau meningkat1 mol electron Normalitas larutan dinyatakan dengan rumus N = jumlah ekuivalen dengan N = normalitas

V V= volum dalam literContohDidalam 400 ml, larutan terlarut 14,7 gram H2SO4 (Mr = 98) hitunglah normalitas larutan tersebut.

H2SO4 = 14,7 mol = 0,15 mol 98

H2SO4 2H+ + SO4 1 mol 2 molSetiap mol H2SO4 setara dengan 2 ekuivalen maka 0,15 mol H2SO4 setara

dengan 0,3 ekuivalen

Volume larutan = 400 ml = 0,4 lJadi N = 0,3=0,75 N 0,4

B. sifat Koligatif Larutanlarutan merupakan campuran homogen antara dua atau lebih zat . adanya

interaksi antara zat terlarut dan pelarut dapat berakibat terjadinya perubahan sifat fisis dar komponen-komponen penyusun larutan tersebut. Salah satu sifat yang diakibatkan leh adanya interaksi antara zat terlarut dengan pelarut adalah sifat koligatif larutan.

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel at teralut didalam larutan, dan tidk di pengaruhi oleh sifat dari zat terlarut.

Terlarutnya zat didalam suatu pelarut akan mengakbatkan terpecahnya zat tersebut menjadi ion-ion, molekul-moleku atau bergabungnya beberapa molekul menjadi satu oleh karena itu dimungkinkan julah partikel yang ada dalam larutan berbeda dari jumlah partikel sebellum zat dilarutkan.

Page 4: PERTANDINGAN PERSAHABATAN

Sifat koligatif larutan meliputi peurunan tekanan uap (ΔP), menaikan titik didih (ΔTb), penurunan titik beku (ΔTf), dan tekanan asmotik (л)

1. penurunan Tekanan Uap (ΔP)banya sedikitnya uap diatas permukaan cairan diujur berdasarkan tekanan uap cairan tersebut, semakin tinggi suhu cairan semakin banyak uap yang berbeda diatas permukaan cairan dan itu berarti tekanan uapnya semakin tinggi. Jumlah uap diatas permukaan cairan akan mencapai kejenuhan pada tekanan tertentu, sebab bila jumlah uap sudah jenuh akan terjadi pengembunan, tekanan uap ini disebut tekanan uap jenuh. Pada suhu 20oC, teanan uap air jenuh diatas permukaan air adalah 17,53 mmHg.Penguapan air merupakan peristiwa terlepasnya molekul-molekul air dari permukaan air tersebut. Bila diatas permukaan air teralang oleh partikel-partikel zat yang terlarut didalamnya, maka proses penguapan akan terganggu dan akibatnya jumlah uapa air diatas permukaan air menjadi berkurang, dan bila jumlah uapnya berkurang maka tekanan uapnya akan turun, besarnya penurunan tekanan uap air akibat adanya zat terlarut disebut dengan penurunan tekanan uap larutan.Ahli kimia asal prancis, Francios Marie Raoult menemukan bahwa besarnya tekanan uap larutan sebanding dengan fraksi ol pelarut dan tekanan uap dari pelarut murninya.Pernyataan tersebut dikenal sebagai hokum roult dan dapat dituliskan dengan rumus

p=po x pelarut

dengan p=tekanan uap larutan x= fraksi mol po= tekanan uap pelarut murni

terjdinya penurunan tekanan uap larutan disebabkan leh adanya zat terlarut. Untuk menntukan seberapa besar pengaruh jumlah partikel zat terlarut terhadap penurunan tekanan uap perlu ditentukan hubungan antara besarnya penurunan tekanan uap (Δp) dengan jumlah partikel zat terlarut. Besarnya tekanan uap larutan (Δp) merupakan selisih dari tekanan uap pelarut murni (po) dengan tekanan uap larutan (p), sehingga dapat dinyatakan

Δp = po-p

Karena p=po x pelarut, maka persamaan tersebut dapat ditulis menajdiΔp = po-po x pelarutΔp = po- (1-x pelarut)Jika fraksi mol total dalam suatu larutan = 1 atau x pelarut + x terlarut = 1 maka1-x pelarut = x terlarut

Page 5: PERTANDINGAN PERSAHABATAN

1.