12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Studi prilaku organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-faktor ini. Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya, yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan- tuduhan itu, Perilaku Organisasi dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasidan keberhasilan kerja, yang diantaranya membahas tentang Kepribadian dan Emosi, kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan prilaku organisasi. Kepribadian dan emosi akan mempengaruhi individu didalam sebuah organisasi. Maka dari itu sangat diperlukan seseorang untuk tahu dan mengerti apa itu kepribadian dan emosi baik dari segi pengertian, ciri – 1

Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Studi prilaku organisasi adalah telaah tentang pribadi dan dinamika

kelompok dan konteks organisasi, serta sifat organisasi itu sendiri. Setiap kali

orang berinteraksi dalam organisasi, banyak faktor yang ikut bermain. Studi

organisasi berusaha untuk memahami dan menyusun model-model dari faktor-

faktor ini.

Seperti halnya dengan semua ilmu sosial, perilaku organisasi berusaha

untuk mengontrol, memprediksikan, dan menjelaskan. Namun ada sejumlah

kontroversi mengenai dampak etis dari pemusatan perhatian terhadap perilaku

pekerja. Karena itu, perilaku organisasi (dan studi yang berdekatan dengannya,

yaitu psikologi industri) kadang-kadang dituduh telah menjadi alat ilmiah bagi

pihak yang berkuasa. Terlepas dari tuduhan-tuduhan itu, Perilaku Organisasi

dapat memainkan peranan penting dalam perkembangan organisasidan

keberhasilan kerja, yang diantaranya membahas tentang Kepribadian dan Emosi,

kedua hal tersebut sangat berkaitan erat dengan prilaku organisasi.

Kepribadian dan emosi akan mempengaruhi individu didalam sebuah

organisasi. Maka dari itu sangat diperlukan seseorang untuk tahu dan mengerti

apa itu kepribadian dan emosi baik dari segi pengertian, ciri – ciri, dll. Dengan

penguasaan materi tentang Kepribadian dan Emosi ini diharapkan setiap individu

akan bisa menempatkan dirinya didalam sebuah organisasi setelah menguasai

materi tersebut. Keberhasilan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh setiap

individu di dalamnya.

B. Rumusan Masalah

Apakah definisi dari Kepribadian dan emosi, ciri – ciri, dimensi emosi, serta

pengaruhnya terhadap prilaku dalam organisasi ?

1

Page 2: Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perilaku Organisasi

Menurut Thoha (2007:5) perilaku organisasi merupakan suatu studi yang

menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu

kelompok tertentu.

Menurut Duncan dalam Thoha (2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan

dalam suatu perilaku organisasi adalah sebagai berikut:

a. Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-bagian yang relevan

dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha menjelaskan

b. Tindakan-tindakan manusia didalam organisasi.

c. Perilaku organisasi sebagaiman suatu disiplin ilmu mengenai bahwa

individu dipengaruhi oleh bagaimana pekerjaan diatur adan siapa yang

bertanggung jawab untuk pelaksanaannya.

d. Walaupun dikenal adanya keunikan pada individu, namun perilaku

organisasi masih memusatkan pada kebutuhan manajer untuk menjamin

bahwa keseluruhan tugas pekerjaan yang bisa dijalankan.

B. Pengertian Kepribadian

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi

dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan

dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

a. Kepribadian menurut pengertian sehari-hari

Disamping itu kepribadian sering diartikan dengan ciri-ciri yang menonjol

pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut

“berkepribadian pemalu”. Kepada orang supel diberikan atribut

“berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan

semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian”.

2

Page 3: Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

b. Kepribadian menurut psikologi

Berdasarkan penjelasan Gordon Allport tersebut kita dapat melihat bahwa

kepribadian sebagai suatu organisasi (berbagai aspek psikis dan fisik) yang

merupakan suatu struktur dan sekaligus proses. Jadi, kepribadian merupakan

sesuatu yang dapat berubah. Secara eksplisit Allport menyebutkan,

kepribadian secara teratur tumbuh dan mengalami perubahan.

C. Pengertian Emosi

Emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan

perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung

kemungkinan untuk meletus. Menurut Hurlock (1990), individu yang dikatakan

matang emosinya yaitu:

a. Dapat melakukan kontrol diri yang bisa diterima secara sosial. Individu yang

emosinya matang mampu mengontrol ekspresi emosi yang tidak dapat diterima

secara social atau membebaskan diri dari energi fisik dan mental yang tertahan

dengan cara yang dapat diterima secara sosial.

b. Pemahaman diri. Individu yang matang, belajar memahami seberapa banyak

kontrol yang dibutuhkannya untuk memuaskan kebutuhannya dan sesuai

dengan harapan masyarakat

c. Menggunakan kemampuan kritis mental. Individu yang matang berusaha

menilai situasi secara kritis sebelum meresponnya, kemudian memutuskan

bagaimana cara bereaksi terhadap situasi tersebut Kematangan emosi

(Wolman dalam Puspitasari, 2002) dapat didefinisikan sebagai kondisi yang

ditandai oleh perkembangan emosi dan pemunculan perilaku yang tepat sesuai

dengan usia dewasa dari pada bertingkahlaku seperti anak-anak. Semakin

bertambah usia individu diharapkan dapat melihat segala sesuatunya secara

obyektif, mampu membedakan perasaan dan kenyataan, serta bertindak atas

dasar fakta dari pada perasaan.

Sebuah organisasi yang berjalan baik adalah organisasi yang berhasil

meniadakan frustasi, takut, marah, benci, marah, gembira, dls. Emosi-emosi

tersebut adalah antithesis dari rasionalitas. Beberapa emosi, terutama bila

3

Page 4: Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

ditampilkan pada saat yang salah, dapat mengurangi kinerja karyawan. Namun

realitasnya tetap saja bahwa karyawan membawa serta satu komponen emosi

bersama mereka ke tempat kerjanya dan tidak ada studi yang komprehensif tanpa

mempertimbangkan peran dari emosi ditempat kerja.

Berkaitan dengan emosi, ada 3 hal yang terjalin erat satu sama lain, yaitu

pengaruh (affect), emosi, dan suasana hati (mood). Pengaruh meliputi kisaran luas

perasaan yang dialami orang, merupakan satu konsep yang meliputi baik emosi

maupun suasana hati. Akhirnya, suasana hati adalah perasaan yang cenderung

menjadi kirang intens dibandingkan emosi, dan yang kekurangan stimulus

kontekstual.

Emosi adalah reaksi terhadap suatu objek, bukan suatu sifat. Sedangkan

suasana hati tidak dikaitkan dengan suatu objek. Emosi dapat berubah menjadi

suasana hati bila kita kehilangan fokus pada objek yang kontekstual.

Berkaitan dengan perilaku organisasi, satu istilah yang terkait adalah tenaga

kerja emosional, yang terjadi apabila karyawan mengekspresikan secara

organisasional emosi yang diinginkannya selama transaksi antar pribadi. Dulunya

konsep ini dikembangkan berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan jasa, namun

dewasa ini konsep tersebut telah menjadi relevan dengan hampir setiap pekerjaan.

Dalam tuntutannya, karyawan perlu membedakan antara emosi yang dirasakan

dengan emosi yang ditunjukkan agar tidak terjadi dilema.

D. Dimensi emosi

Emosi ada beberapa jenis berdasarkan :

1. Varietas : riset mengidentifikasikan enam emosi yang universal, yaitu

kemarahan, ketakutan, kesedihan, kegembiraan, kejijikan, dan kejutan. Enam

emosi ini dapat dikonseptualisasikan sebagai terus ada sepanjang satu

kontinuum, dimana semakin dekat jarak dua emosi apapun pada kontinuum

tersebut akan semakin membingungkan orang. Contohnya adalah kebahagiaan

dan kejutan sering dikacaukan, sementara kebahagiaan dan kemuakan jarang

sekali.

2. Intensitas : ekspresi yang berbeda dari intensitas emosi yang sama bisa

disebabkan dari kepribadian ataupun tuntutan ditempat kerja. Ada orang yang

4

Page 5: Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

terkendali, tidak pernah memperlihatkan rasa marah, namun ada pula yang

sebaliknya. Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan pekerjaan. Presenter

misalnya, harus menunjukkan intensitas emosi yang sesuai dengan acara yang

dibawakannya.

3. Frekuensi dan durasi : frekuensi dan durasi yang diperlukan untuk tenaga kerja

emosional juga harus disesuaikan dengan kemampuan frekuensi dan durasi

yang dimiliki karyawan.

E. Kepribadian Utama Yang Mempengaruhi Prilaku Organisasi

1. Evaluasi inti diri

Evaluasi inti diri adalah tingkat di mana individu menyukai atau tidak

menyukai diri mereka sendiri, apakah mereka menganggap diri mereka cakap

dan efektif, dan apakah mereka merasa memegang kendali atau tidak berdaya

atas (lingkungan) mereka. Evaluasi inti diri seorang individu ditentukan oleh

dua elemen utama: harga diri dan lokus kendali. Harga diri didefinisikan

sebagai tingkat menyukai diri sendiri dan tingkat sampai mana individu

menganggap diri mereka berharga atau tidak berharga sebagai seorang

manusia.

2. Machiavellianisme

Machiavellianisme adalah tingkat di mana seorang individu pragmatis,

mempertahankan jarak emosional, dan yakin bahwa hasil lebih penting

daripada proses. Karakteristik kepribadian Machiavellianisme berasal dari

nama Niccolo Machiavelli, penulis pada abad keenam belas yang menulis

tentang cara mendapatkan dan menggunakan kekuasaan.

3. Narsisisme

Narsisisme adalah kecenderungan menjadi arogan, mempunyai rasa

kepentingan diri yang berlebihan, membutuhkan pengakuan berlebih, dan

mengutamakan diri sendiri. Sebuah penelitian mengungkap bahwa ketika

individu narsisis berpikir mereka adalah pemimpin yang lebih baik bila

dibandingkan dengan rekan-rekan mereka, atasan mereka sebenarnya menilai

mereka sebagai pemimpin yang lebih buruk. Individu narsisis seringkali ingin

mendapatkan pengakuan dari individu lain dan penguatan atas keunggulan

5

Page 6: Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

mereka sehingga individu narsisis cenderung memandang rendah dnegan

berbicara kasar kepada individu yang mengancam mereka. Individu narsisis

juga cenderung egoisdan eksploitif, dan acap kali memanfaatkan sikap yang

dimiliki individu lain untuk keuntungannya.

4. Pemantauan diri

Pemantauan diri adalah kemampuan seseorang untuk menyesuaikan

perilakunya dengan faktor situasional eksternal. Individu dengan tingkat

pemantauan diri yang tinggi menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam

menyesuaikan perilaku dengan faktor-faktor situasional eksternal. Bukti

menunjukkan bahwa individu dengan tingkat pemantauan diri yang tinggi

cenderung lebih memerhatikan perilaku individu lain dan pandai menyesuaikan

diri bila dibandingkan dengan individu yang memiliki tingkat pemantauan diri

yang rendah.

5. Kepribadian tipe A

Kepribadian tipe A adalah keterlibatan secara agresif dalam perjuangan

terus-menerus untuk mencapai lebih banyak dalam waktu yang lebih sedikit

dan melawan upaya-upaya yang menentang dari orang atau hal lain. Dalam

kultur Amerika Utara, karakteristik ini cenderung dihargai dan dikaitkan secara

positif dengan ambisi dan perolehan barang-barang material yang berhasil.

Karakteristik tipe A adalah:

selalu bergerak, berjalan, dan makan cepat;

merasa tidak sabaran;

berusaha keras untuk melakukan atau memikirkan dua hal pada saat yang

bersamaan;

tidak dapat menikmati waktu luang;

terobsesi dengan angka-angka, mengukur keberhasilan dalam bentuk

jumlah hal yang bisa mereka peroleh.

6. Kepribadian proaktif

Kepribadian proaktif adalah sikap yang cenderung oportunis, berinisiatif,

berani bertindak, dan tekun hingga berhasil mencapai perubahan yang berarti.

Pribadi proaktif menciptakan perubahan positif daalam lingkungan tanpa

memedulikan batasan atau halangan.

6

Page 7: Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kepribadian adalah keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan

berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam

istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

Emosi adalah reaksi terhadap suatu objek, bukan suatu sifat. Sedangkan

suasana hati tidak dikaitkan dengan suatu objek. Emosi dapat berubah menjadi

suasana hati bila kita kehilangan fokus pada objek yang kontekstual

B. Saran

Seperti yang kita ketahui kepribadian dan emosi memilki definisi dan ciri

ciri yang sudah disebutkan diatas, maka untuk dapat meningkatkan kinerja dalam

prilaku organisasi kita hendaknya tahu betul apa itu pengertian ciri manfaat serta

memahami apa itu emosi dan kepribadian seseorang sehingga dalam proses

pengorganisasian tidak terjadi kesalahan dalam perekrutan di dunia kerja

nantinya.

7

Page 8: Perilaku Organisasi Emosi Dan Emosi

DAFTAR PUSTAKA

http://ebookpp.com/pe/pengertian-kepribadian-menurut-ahli-doc.html

http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/uploads/publikasi_dosen/mengenal%20

tipe%20kepribadian%20dan%20kesadaran%20manusia.pdf

http://www.contohmakalah.net/pdf/iii-kepribadian

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_ilmu_antropologi/

bab3_kep ribadian.pdf

http://belajarpsikologi.com/pengertian-emosi/

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian

http://yasinta.net/kepribadian-dan-emosi/

8