10
Peranan Ekonomi Koperasi dalam Menanggulangi Pengangguran di Indonesia Tugas Ekonomi Koperasi Nama : Muhamad Iqbal Ramadan NPM : 14212801 Kelas : 2EA17 Semester 3 Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma Tahun Ajaran 2013/2014

Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia

Peranan Ekonomi Koperasi dalam Menanggulangi Pengangguran di Indonesia

Tugas Ekonomi Koperasi

Nama : Muhamad Iqbal Ramadan

NPM : 14212801

Kelas : 2EA17

Semester 3Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen

Universitas Gunadarma Tahun Ajaran 2013/2014

Page 2: Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia

A. Latar Belakang MasalahTelah kita ketahui bersama, bahwasannya ekonomi merupakan salah satu pilar yang

penting bagi suatu Negara. Ekonomi merupakan suatu hal yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang paling kecil adalah dalam transaksi jual beli dan sebagainya. Tentunya, manusia sebagai subjek ekonomi berperan penting dalam menjalankan perekonomiannya masing-masing. Jika kita berbicara perekonomian yang lebih besar lagi atau yang dikenal dengan sebutan ekonomi makro, sudah barang tentu hal tersebut berkaitan dengan perekonomian Negara. Dimana Negara tersebut didalamnya terdapat rakyat yang menjadi subjek ekonominya. Dan setiap perekonomian yang diusung oleh suatu Negara tentunya mempunyai permasalahan-permasalahan yang akan menunjukkan tingkat ekonomi suatu Negara, apakah ekonomi Negara tersebut makmur atau tidak. Jika ekonomi Negara tersebut sehat, maka bukan tidak mungkin kesejahteraan rakyatynya pun terjamin. Setidaknya, jumlah rakyat yang miskin dapat ditanggulangi ataupun dikurangi secara kuantitas.

Salah satu permasalahan dalam perekonomian Indonesia saat ini adalah pengangguran. Pengangguran merupakan masalah yang menjadi biang keladi dalam peningkatan kemiskinan. Korelasi antar keduanya sangatlah erat. Dimana seorang pengangguran tidak mempunyai penghasilan dan disisi lain pula pengangguran tersebut mempunyai kewajiban untuk menghidupi keluarga dan dirinya sendiri. Belum lagi untuk membiayai pendidikan anak dan sebagainya. Berkaca pada hal tersebut tentunya pengangguran akan menjadi efek domino dalam permasalahan perekonomian di Indonesia ini. Kejadian ini bukanlah salah bagi satu pihak saja yaitu pemerintah, akan tetapi hal tersebut merupakan permasalahan bersama yang harus ditanggulangi dengan baik dan secara kolektif dengan kerjasama yang profesional antar elemen-elemen Negara yang berkaitan dengan masalah ini. Pengangguran merupakan tanggung jawab bersama, tanggung jawab Pemerintah dan rakyatnya.

Jika kita berbicara perekonomian di Indonesia saat ini, justru sistemnya berorientasi pada Neoliberalisme. Sistem ini tentunya tidak berpihak pada rakyat Indonesia yang mengharapkan ekonomi kerakyatan yang berorientasi pada asas kekeluargaan. Neoliberalisme di Indonesia terbukti dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan asing yang menyisihkan perusahaan-perusahaan lokal. Kemudian, banyaknya tenaga kerja asing yang lebih mempunyai kapasitas lebih dari Indonesia semakin menyisihkan tenaga kerja Indonesia sendiri. Maka bisa dibilang Indonesia telah menjadi seorang budak di negeri sendiri. Maka, ekonomi pancasila yang dahulunya digadang-gadang oleh rakyat Indonesia hanyalah sebuah nama belaka pada akhirnya.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 berisi : “Perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan” hal tersebut merupakan cita-cita para founding father di Indonesia. Tentunya kita sebagai generasi penerus haruslah mewujudkan cita-cita tersebut. Cara yang sesuai adalah dengan memahami dan mempraktekan ekonomi koperasi yang bersaranakan koperasi itu sendiri. Telah kita ketahui bersama bahwa koperasi adalah organisasi perekonomian yang berasaskan pada asas kekeluargaan. Dengan pembentukkan koperasi berarti melatih masyarakat untuk menjadi mandiri dan mengajarkan untuk mencintai produk dalam negeri sehingga akan berpengaruh terhada tingkat pengangguran di Indonesia ini.B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka saya dapat membuat rumusan masalah, antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tingkat pengangguran di Indonesia?2. Bagaimanakah perkembangan koperasi di Indonesia?3. Bagaimana Hubungan antara Ekonomi Koperasi dengan tingkat pengangguran

Indonesia?

Page 3: Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia

C. Landasan TeoriUntuk lebih memahami peranan ekonomi koperasi dalam mengurangi pengangguran

maka kita perlu mengetahui arti dari kedua pembahasan ini. Ekonomi koperasi merupakan suatu organisasi bersama yang berasaskan kekeluargaan yang bertujuan untuk mencari profit atau keuntungan baik untuk anggota itu sendiri dan juga untuk masyarakat umum yang ada disekitarnya. Adapun yang menjadi sarana dalam ekonomi koperasi adalah koperasi itu sendiri. Menurut Wikipedia, Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Selain itu menurut beberapa ahli, seperti Drs. A. Chaniago mengartikan Koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang member kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Dan berdasarkan Undang-Undang No.12 Tahun 1967, Koperasi indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Berdasarkan pengertian ekonomi koperasi diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa ekonomi koperasi merupakan organisasi bisnis yang berasaskan pada asa kekeluargaan yang sangat cocok dengan keadaan masyarakat Indonesia, kemudian ekonomi koperasi berorientasi pada kesejahteraan anggotanya yang tentunya akan berkorelasi dengan menurunnya tingkat kemiskinan yang ada. Setidaknya sudah terjadi pada anggota koperasi itu sendiri.

Pengertian selanjutnya adalah pengangguran. Menurut Wikipedia, Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa pengangguran merupakan masalah yang sangat kompleks dan sulit untuk “dihabisi” secara menyeluruh. Ketika ada pengangguran maka akan menimbulkan masalah lainnya sehingga dapat disebut masalah yang dapat menimbulkan masalah lainnya. Oleh karena itu, pemberantasan pengangguran maka akan berpengaruh terhadap masalah lainnya seperti kemiskinan dan lain sebagainya.

D. Pembahasan

a. Tingkat Pengangguran IndonesiaPengangguran di Indonesia sudah sangat kompleks dikarenakan sudah terlalu banyak

yang menjadi pengangguran. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran hingga saat ini sebesar 7,39 juta orang dari total angkatan bekerja 118,19 juta orang. Sedangkan orang yang bekerja mencapai 110,80 juta orang. Meskipun jumlah tingkat pengangguran berkurang daripada tahun sebelumnya namun menunjukkan penurunan yang lamban. Kita dapat saja tidak terlalu percaya terhadap data yang ditampilkan oleh pemerintah melalui Badan Pusat Statistik (BPS) karena pada faktanya masih banyak rakyat Indonesia yang tidak memiliki pekerjaan pada saat usia produktif.

Tingkat pengangguran terbuka yang kini mengancam Indonesia sudah seharusnya ditangkal dengan baik oleh berbagai elemen khususnya pemerintah yang tentunya akan mengambil kebijakan yang akan mempengaruhi kesejahteraan rakyat. Dengan banyaknya

Page 4: Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia

perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia tentunya kita pasti berfikir secara logika bahwasannya tingkat pengangguran akan berkurang di negeri Indonesia ini namun pada faktanya adalah tidak sama sekali, justru tingkat pengangguran makin tahun makin naik meskipun secara lambat. Masih terdapat 7,39 juta pengangguran dari total angkatan bekerja 118,19 juta yang tentunya mempengaruhi tingkat kemiskinan dan tingkat keamanan social di negeri ini. Tingkat pengangguran ini bias dibilang tinggi dibandingkan dengan tingkat pengangguran Negara tetangga kita Singapura dan Malaysia. Tingkat pengangguran yang tinggi ini dapat berakibat masalah seperti tindakan criminal yang semakin meluas yang didasari dengan motif ekonomi. Selain itu tingkat kesehatan rakyat juga akan menjadi masalah serius. Bayangkan ketika seorang Bapak yang mempunyai anak yang sakit tidak mampu untuk mengobati anaknya di rumah sakit dengan keterbatasan biaya. Padahal seorang anak merupakan generasi penerus bangsa. Tingkat pengangguran yang tinggi ini tentunya akan menjadi masalah yang besar bagi Negara Indonesia bila tak segera untuk dibenahi dan diselesaikan dengan sebaik-baiknya cara yang sudah seharusnya dilakukan oleh pihak yang berkepentingan.

b. Perkembangan ekonomi Koperasi IndonesiaPada dasarnya lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah

diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok masyarakat kelas menengah kebawah. Eksistensi koperasi memang merupakan suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu menyamainya, tetapi sekaligus diharapkan menjadi penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya. Lembaga koperasi oleh banyak kalangan, diyakini sangat sesuai dengan budaya dan tata kehidupan bangsa Indonesia. Di dalamnya terkandung muatan menolong diri sendiri, kerjasama untuk kepentingan bersama (gotong royong), dan beberapa esensi moral lainnya. Sangat banyak orang mengetahui tentang koperasi meski belum tentu sama pemahamannya, apalagi juga hanya sebagian kecil dari populasi bangsa ini yang mampu berkoperasi secara benar dan konsisten. Sejak kemerdekaan diraih, organisasi koperasi selalu memperoleh tempat sendiri dalam struktur perekonomian dan mendapatkan perhatian dari pemerintah. Keberadaan koperasi sebagai lembaga ekonomi rakyat ditilik dari sisi usianyapun yang sudah lebih dari 50 tahun berarti sudah relatif matang. Sampai dengan bulan November 2001, misalnya, berdasarkan data Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), jumlah koperasi di seluruh Indonesia tercatat sebanyak 103.000 unit lebih, dengan jumlah keanggotaan ada sebanyak 26.000.000 orang. Jumlah itu jika dibanding dengan jumlah koperasi per-Desember 1998 mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat. Jumlah koperasi aktif, juga mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan. Jumlah koperasi aktif per-November 2001, sebanyak 96.180 unit (88,14 persen). Hingga tahun 2004 tercatat 130.730, tetapi yang aktif mencapai 28,55%, sedangkan yang menjalan rapat tahunan anggota (RAT) hanya 35,42% koperasi saja. Data terakhir tahun 2006 ada 138.411 unit dengan anggota 27.042.342 orang akan tetapi yang aktif 94.708 unit dan yang tidak aktif sebesar 43.703 unit.

Dari hasil survey kondisi koperasi di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Sebanyak 27 persen dari 177.000 koperasi yang ada di Indonesia atau sekitar 48.000 koperasi kini tidak aktif. Hal itu mengindikasikan kondisi koperasi di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. “Angka koperasi yang tidak aktif memang cukup tinggi. Saat ini jumlah koperasi di Indonesia ada sekitar 177 ribu dan yang tidak aktif mencapai 27 persen,” jelas Guritno Kusumo, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM. Ia mengatakan, ada bebeapa faktor penyebab banyaknya koperasi tidak aktif, di antaranya pengelolaan yang tidak profesional. Namun demikian hingga kini kementerian masih melakukan pendataan untuk mengetahui hal

Page 5: Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia

tersebut. Dalam hal ini, kementrian terus melakukan pengkajian. Rencananya koperasi yang tidak sehat tersebut akan dipilah sesuai kondisinya. Namun bila sudah tidak ada pengurusnya, koperasi yang tidak aktif tersebut akan dibubarkan.Berdasarkan data yang sudah disampaikan diatas dapat kita ketahui bersama bahwa kita perlu mendukung adanya koperasi.

c. Hubungan antara Ekonomi Koperasi dengan tingkat pengangguran IndonesiaSebagaimana yang sudah kita ketahui bersama-sama bahwasannya Ekonomi Koperasi

merupakan hal yang berasaskan pada kekeluargaan. Hal tersebut menunjukkan bahwasannya kita sebagai warga Indonesia sudah seharusnya hidup secara bersama-sama demi kesejahteraan secara bersama-sama pula. Untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan menggunakan koperasi sebagai sarananya.Pertama, dilihat dari segi usaha yang dilakukan. Jika berkaca pada ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, sudah menjamurnya Perusahaan-perusahaan yang justru mendukung adanya praktek kapitalisme. Contohnya adalah dengan adanya sistem kontrak bagi buruh dan sebagainya yang justru menyengsarakan rakyat yang menjadi buruh. Berbeda dengan ekonomi koperasi yang membuat koperasi sebagai badan usaha yang justru bertujuan menyejahterakan anggotanya. Perlu ditegaskan kembali bahwasannya koperasi merupakan badan usaha yang didukung oleh pemerintah, akan tetapi pola pikir masyarakat Indonesia yang kurang begitu antusias terhadap koperasi. Hal tersebutlah yang menjadi perkembangan koperasi di Indonesia semakin berkurang atau bahkan memburuk dengan bangkrutnya perusahaan koperasi yang ada. Adapun kaitannya dengan tingkat pengangguran di Indonesia, koperasi merupakan salah satu usaha yang dilakukan secara mandiri dengan modal yang didapatkan dari beberapa anggota yang minimal jumlah anggotanya adalah berjumlah 20 orang tidak boleh kurang. Dari sini saja kita dapat mengetahui bahwasannya masyarakat yang berpartisipasi untuk mendirikan koperasi belajar untuk menjadi seorang yang mandiri untuk mendirikan perusahaan. Berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang bersifat kapitalisme, jika perusahaan dimiliki oleh orang-orang yang beruang banyak maka pemilik perusahaan yang menanamkan modalnya di perusahaan tersebut hanya dapat mengambil andil yang sedikit dalam pengambilan keputusan. Berbeda dengan perusahaan koperasi dimana semua pemilik adalah sekaligus karyawan dalam perusahaan tersebut sehingga setiap pemilik mempunyai andil yang sama dalam pengambilan keputusan dan dalam pembagian modal. Bayangkan saja jika koperasi di Indonesia menjamur menjadi lebih banyak dan lebih baik dalam manajemennya maka bukan tidak mungkin peredaran pengangguran di negeri Indonesia semakin menurun dan kesejahteraan rakyatnya terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu. Selain itu, setiap anggota koperasi diwajibkan berbelanja pada koperasinya, hal ini menunjukkan bahwasannya setiap anggota mendukung dengan memblei produk dalam negeri yang justru akan membantu menaikkan devisa Negara dengan tanpa mengimpor barang-brang dari luar negeri dengan terlalu banyak dan berlebihan.

Kemudian, dilihat dari segi kemandiriannya. Jika dalam perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada kapitalisme, kebanyakan rakyat Indonesia dididik menjadi seorang karyawan atau seorang buruh yang tentunya sangatlah tidak seharusnya rakyat Indonesia menjadi seorang pembantu di negeri sendiri dan bosnya adalah seorang asing. Alangkah baiknya jika seorang bosnya adalah orang Indonesia itu sendiri. Di koperasi, secara structural memang ada seorang direktur atau ketua yang memimpin kegiatan operasional Koperasi, akan tetapi kepemilikan koperasi adalah kepemilikan setiap anggota. Rakyat Indonesia justru diajarkan untuk menjadi seorang pengusaha meskipun saham koperasi dimiliki bersama akan tetapi koperasi mengajarkan untuk menjadi pribadi yang tangguh yang terus berfikir untuk memajukan perusahaan koperasinya itu sendiri. Dengan adanya hal ini tentunya apabila seorang mempunyai beberapa

Page 6: Peranan ekonomi koperasi dalam menanggulangi pengangguran di indonesia

koperasi maka anggotanya akan sekaligus menjadi karyawannya dengan mempunyai gaji yang telah ditetapkan.

Meskipun dengan berkembangnya koperasi nanti tak serta merta meningkatkan keuntungan atau kesejahteraan rakyat akan tetapi semua dapat diminimalisir dengan manajemen yang baik dari para anggotanya juga. Dengan hal ini diharapkan koperasi menjadi badan usaha yang populer dikalangan masyarakat dan tidak adanya rasa antipati terhadap badan usaha koperasi. Sehingga koperasi berkembang, pengangguran berkurang dan rakyat Indonesia menjadi senang karena kesejahteraan hidupnya terus berkembang dari tahun ke tahun.

E. Kesimpulan dan Saran

E.1 KesimpulanBerdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan antara lain sebagai berikut :

1. Tingkat pengangguran di Indonesia sudah mencapai titik yang cukup tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan tindakan yang tepat untuk menanggulanginya.

2. Perkembangan koperasi di Indonesia termasuk rendah. Bahkan saking rendahnya adapula koperasi yang bangkrut karena koperasinya tidak berjalan dengan baik.

3. Pola pikir masyarakat Indonesia terhadap perkoperasian sangatlah buruk sehingga hal ini menjadi penyebab mengapa koperasi di Indonesia berjalan dengan tidak baik perkembangannya.

4. Koperasi dapat menganggulangi kenaikan yang terjadi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia dengan cara mengoptimalkan koperasi yang ada sehingga akan menambah jumlah anggota yang anggota tersebut menjadi seorang pegawai koperasi tersebut dan sekaligus menjadi pemiliknya.

5. Koperasi merupakan badan usaha yang sangat mendukung perekonomian Indonesia yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 yang menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia didasarkan pada asa kekeluargaan sehingga sangat cocok bagi rakyat Indonesia yang bersifat kerakyatan.

E.2 SaranAdapun saran yang kami sampaikan terhadap pembahasan kali ini adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat Indonesia harus mendukung keberadaan daripada koperasi.2. Masyarakat Indonesia sudah seharusnya mengubah pola pikirnya bahwa Koperasi

merupakan badan usaha yang menguntungkan bagi anggotanya dan tidak menganggap bahwa Koperasi adalah badan usaha yang kecil dan justru cenderung merugikan anggotanya.

3. Penulis mengharapkan masyarakat untuk terus mempelajari dan memahami prinsip-prinsip yang berkaitan dengan koperasi. Karena dengan melakukan hal ini membuat masyarakat mengerti bahwasannya koperasi mempunyai peluang yang lebih dalam mensejahterakan rakyat dibandingkan dengan badan usaha lainnya.

4. Cobalah untuk lebih mencintai barang-barang dalam negeri dan mencoba untuk berbelanja sesuatu yang kaitannya dengan keperluan sehari-hari di koperasi terdekat yang berada di sekitar rumah kita.

5. Mendirikan koperasi bagi masyarakat yang mempunyai modal yang cukup untuk mendirikan koperasi. Tingkatkan perkumpulan antar warga agar terbentuklah koperasi dengan dukungan dari berbagai elemen.