11
Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial … 187 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014 PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN IRWAN LUKIYANTO Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya, Kampus Ketintang Surabaya 60231 E-mail: [email protected] Abstract: This study aims to examine and analyze impact financial compensation and job stress has a effect on job satisfaction of employee in the office PT. Semenanjung Pangeran Agung. The sampling technique of this study is using jenuh sampling, where the populations used is the employees who has a service life at least 5 years and sample size of 32 respondents. Statistical analysis method used in this study is the multiple linear regression with the help of SPSS 20 software. Based on the result of the analysis concluted that 1)financial compensation have a significant effect on job satisfaction of employees so that the first hypothesis is proven true, 2) job stress had no significant effect on job satisfaction of employees so that the second hypothesis is not proven true, 3) financial compensation and job stress is jointly significant effect on employee job satisfaction. Keyword: financial compensation, job stress, job satisfaction. PENDAHULUAN Keberadaan sumber daya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Dunia bisnis sekarang dituntut menciptakan kinerja karyawan yang tinggi untuk mencapai pengembangan dan tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan modern, sarana dan prasarana yang lengkap, tetapi justru lebih tergantung pada manusia yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Sumber daya manusia melalui segala bentuk dan potensinya merupakan faktor utama pembentuk keunggulan kompetitif dan menjadi kunci kemajuan di masa mendatang. Menurut Lawler III (2003:3) pekerja dapat menjadi sebagai keunggulan kompetitif utama perusahaan dalam hampir di semua bisnis. Oleh sebab itu, upaya meningkatkan kepuasan kerja karyawan menjadi program yang sangat penting di lingkungan perusahaan. Kepuasan kerja karyawan perlu mendapat perhatian sebagaimana As’ad (2004:103) menyatakan pendapatnya bahwa betapapun sempurnanya rencana-rencana organisasi dan pengawasan serta penelitiannya, bila pekerja tidak menjalankan tugas dengan minat dan gembira maka suatu perusahaan tidak akan mencapai hasil yang sebenarnya dapat dicapai. Banyak hal yang menyebabkan karyawan tersebut merasa tidak gembira, selain masalah kompensasi yang diterimanya juga bisa disebabkan karena hubungan antar sesama rekan yang tidak harmonis dan peran yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan karyawan. Namun tetap saja masalah yang sering menyebabkan pekerja tidak puas adalah kompensasi. Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara para karyawan itu sendiri, keluarga, dan masyarakat (Handoko, 2012:155). Menurut Simamora (2004:443) kompensasi dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non-finansial.

Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : IRWAN LUKIYANTO

Citation preview

Page 1: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

187 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN STRES KERJA TERHADAPKEPUASAN KERJA KARYAWAN

IRWAN LUKIYANTOJurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

Kampus Ketintang Surabaya 60231E-mail: [email protected]

Abstract: This study aims to examine and analyze impact financialcompensation and job stress has a effect on job satisfaction ofemployee in the office PT. Semenanjung Pangeran Agung. Thesampling technique of this study is using jenuh sampling, where thepopulations used is the employees who has a service life at least 5years and sample size of 32 respondents. Statistical analysis methodused in this study is the multiple linear regression with the help ofSPSS 20 software. Based on the result of the analysis concluted that1)financial compensation have a significant effect on job satisfactionof employees so that the first hypothesis is proven true, 2) job stresshad no significant effect on job satisfaction of employees so that thesecond hypothesis is not proven true, 3) financial compensation andjob stress is jointly significant effect on employee job satisfaction.Keyword: financial compensation, job stress, job satisfaction.

PENDAHULUANKeberadaan sumber daya

manusia di dalam suatu perusahaanmemegang peranan sangat penting.Dunia bisnis sekarang dituntutmenciptakan kinerja karyawan yangtinggi untuk mencapaipengembangan dan tujuanperusahaan. Tujuan perusahaantidak hanya tergantung padaperalatan modern, sarana danprasarana yang lengkap, tetapi justrulebih tergantung pada manusia yangmelaksanakan pekerjaan tersebut.

Sumber daya manusia melaluisegala bentuk dan potensinyamerupakan faktor utama pembentukkeunggulan kompetitif dan menjadikunci kemajuan di masa mendatang.Menurut Lawler III (2003:3) pekerjadapat menjadi sebagai keunggulankompetitif utama perusahaan dalamhampir di semua bisnis. Oleh sebabitu, upaya meningkatkan kepuasankerja karyawan menjadi programyang sangat penting di lingkunganperusahaan.

Kepuasan kerja karyawan perlumendapat perhatian sebagaimanaAs’ad (2004:103) menyatakan

pendapatnya bahwa betapapunsempurnanya rencana-rencanaorganisasi dan pengawasan sertapenelitiannya, bila pekerja tidakmenjalankan tugas dengan minat dangembira maka suatu perusahaantidak akan mencapai hasil yangsebenarnya dapat dicapai. Banyakhal yang menyebabkan karyawantersebut merasa tidak gembira, selainmasalah kompensasi yangditerimanya juga bisa disebabkankarena hubungan antar sesamarekan yang tidak harmonis dan peranyang tidak sesuai dengan apa yangdiharapkan karyawan. Namun tetapsaja masalah yang seringmenyebabkan pekerja tidak puasadalah kompensasi.

Kompensasi penting bagikaryawan sebagai individu karenabesarnya kompensasi mencerminkanukuran nilai karya mereka diantarapara karyawan itu sendiri, keluarga,dan masyarakat (Handoko,2012:155).

Menurut Simamora (2004:443)kompensasi dibagi menjadi 2 bentuk,yaitu kompensasi finansial dankompensasi non-finansial.

Page 2: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

188 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

Kompensasi finansial merupakankompensasi yang paling banyakdipertimbangkan oleh karyawandalam memilih sebuah pekerjaan.

Kompensasi finansial yangberupa gaji atau upah, insentif, dantunjangan menjadi pertimbanganutama bagi karyawan jikadibandingkan dengan kompensasinon-finansial.

Kompensasi finansial yangberupa gaji, bonus, dan tunjanganyang diterima ternyata tidak sesuaidengan harapan, maka hal ini akanmenimbulkan ketidakpuasan dalamdiri karyawan

Selama ini PT. SemenanjungPangeran Agung menerapkan sistemkompensasi berdasarkan sistemwaktu yang berupa gaji bulanankepada para karyawan. Selain itu,perusahaan memberikan bonusapabila ada karyawannya yangberprestasi, serta tunjangan lainsebagai pelengkap gaji pokok yangberupa tunjangan hari raya danasuransi kesehatan. Selain itu jugaperusahaan menggadakan rekreasikeluarga setiap tahunnya yangdibiayai oleh perusahaan.

Fenomena yang terjadimenurut sebagian karyawan PT.Semenanjung Pangeran Agungbagian kantor adalah masalahkompensasi finansial yang dirasakurang oleh sebagian karyawan akantetapi besarnya kompensasi finansialberupa gaji yang diberikan kepadakaryawan sudah sesuai dengan upahminimum regional. Menurut Sunyoto(2012:153), akibat ketidakpuasandalam pembayaran akan mengurangikinerja, meningkatkan keluhan,penyebab mogok kerja, danmengarah pada tindakan-tindakanfisik dan psikologi, sepertiketidakhadiran dan sebagainya.

Mengacu pada sejumlahpenelitian terdahulu yangmenjelaskan bahwa kompensasifinansial, yang terdiri dari gaji, bonus,dan tunjangan secara bersama-samaberpengaruh signifikan terhadap

kepuasan kerja. Penelitiansebelumnya dilakukan oleh Lelikwati(2005) dengan judul analisispengaruh kompensasi finansial dannon-finansial terhadap kepuasankerja karyawan perusahaan daerahair minum kabupaten YapenWaropen, Papua. Hasil daripenelitian tersebut adalah faktorkompensasi finansial dan non-finansial teruji berpengaruh positifdan signifikan terhadap kepuasankerja karyawan. Persepsi karyawanterhadap kompensasi finansialterutama didukung oleh faktor gajidan tunjangan yang diterima,sedangkan kompensasi non finansialbanyak didukung oleh pekerjaanyang bervariasi dan memberikantantangan kepada karyawan untukdapat menyelesaikan pekerjaandengan baik.

Berbeda dengan penelitianyang dilakukan oleh Igalens danRoussel (1999) dalam penelitiannyayang berjudul “a study of therelationships between compensationpackage, work motivation, and jobsatisfaction” mengemukakan bahwakompensasi yang terdiri dari gaji,bonus, dan tunjangan memilikihubungan yang signifikan terhadapmotivasi kerja, namun gaji,tunjangan, dan bonus tidak terlaluberdampak terhadap kepuasan kerja.

Dalam Penelitian ini, penulismenggunakan objek penelitian padaPT. Semenanjung Pangeran AgungGresik sebagai salah satu pelopordalam pembuatan baja dan rolling diindonesia. Bertempat di kawasanindustri maspion, Gresik, Jawa Timur.Produk-produk dari PT.Semenanjung Pangeran Agung telahdigunakan secara luas dalam proyek-proyek konstruksi di dalam negerisampai luar negeri, PT.Semenanjung Pangeran Agungmembutuhkan kinerja karyawan yangtinggi untuk meningkatkanproduktivitas perusahaan terutamakepuasan kerja karyawan, olehkarena itu perusahaan sangat

Page 3: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

189 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

memperhatikan sumber dayamanusia yang ada untukmenciptakan kepuasan kerjakaryawan.

Kepuasan kerja karyawanbukanlah suatu kebetulan saja, tetapibanyak faktor yang mempengaruhidiantaranya melalui kompensasifinansial dan usaha perusahaanmeminimalisir stres kerja.Sebagaimana menurut Handoko(2012:193) karyawan bekerja denganproduktif atau tidak tergantung padamotivasi, kepuasan kerja, tingkatstres, kondisi pekerjaan, sistemkompensasi, desain pekerjaan,danaspek-aspek ekonomis, teknis sertakeperilakuan lainnya.

Stres adalah suatu kondisiketegangan yang mempengaruhiemosi, proses berpikir dan kondisiseseorang. Stres mempunyai potensiuntuk mendorong atau mengganggupelaksanaan kerja, tergantungseberapa besar tingkat stres yangdialami oleh karyawan tersebut,Handoko (2012:200). Para ahlimengatakan bahwa stres dapatdilihat dari dua sisi yaitu sisi positifdan negatif tergantung dari sudutpandang mana seseorang ataukaryawan tersebut dapat mengatasitiap kondisi yang menekannya untukdapat dijadikan acuan sebagaitantangan kerja yang akanmemberikan hasil yang baik atausebaliknya. Sebagaimana MenurutSopiah (2008:94) stres juga memilikisisi positif yang disebut denganEustress. Eustress menunjukkantingkat stres yang cukup rendah yangdibutuhkan untuk menggerakkan ataumemotivasi orang-orang dalamhidupnya.

Pada umumnya stres kerjaselalu dikaitkan dengan gangguanfungsi individu di tempat kerja.Adapun efek negatif dari stres kerjameliputi berkurangnya efisiensi,penurunan kapasitas danberkurangnya ketertarikan karyawandalam bekerja, peningkatanketegangan berfikir, kurangnya

kepedulian terhadap organisasi danrekan, serta hilangnya tanggungjawab (Greenberg dan Baron, 1995;Matteson and Ivancevich, 1982dalam Fairbrother et al., 2002). Streskerja juga dikaitkan dengan hasilkerja (output) yang penting sepertikepuasan kerja, komitmen organisasidan perilaku karyawan (Naumann,1993; Tett dan Mayer, 1993 dalamFairbrother et al., 2002).

Di PT. Semenanjung PangeranAgung pada bagian kantor memilikiperan penting dalam mewujudkanpendayagunaan perusahaan secaraoptimal dengan aktivitas yangdilaksanakan di lokasi masing-masing unit bisnis melalui unit-unitareanya, sehingga seluruh aktivitasfungsional merupakan otoritas dantanggung jawab karyawan padabagian kantor PT. SemenanjungPangeran Agung. Hal inilah yangmenjadi beban tersendiri bagikaryawan pada bagian kantorsehingga berdampak pada karyawansecara psikologis salah satunyatimbul stres kerja. Stres mempunyaipotensi untuk mendorong ataumengganggu pelaksanaan kerja,tergantung seberapa besar tingkatstres yang dialami oleh karyawantersebut (Handoko (2012:200).

Mengacu pada Penelitianterdahulu yang dilakukan oleh Dua(1994), menyatakan bahwa secaraumum, tingginya stres kerja maupunstres diluar kerja dikaitkan denganrendahnya kesehatan emosional,kesehatan fisik yang rendah, danketidakpuasan kerja yang tinggi.

Namun berbeda dengan hasilpenelitian Kim et al., (2009) yangmenyatakan bahwa ambiguitas peransebagai salah satu indikator streskerja tidak berpengaruh signifikanterhadap kepuasan kerja karyawan.Ambiguitas peran bukan dari faktoreksternal (dari pekerjaan atau hal laindalam organisasi), melainkantergantung dari kemampuan merekasendiri dalam mengklarifikasiharapan perusahaan terhadapnya.

Page 4: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

190 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

KAJIAN PUSTAKA

Kompensasi Finansial

Dessler (1997:85)mengemukakan bahwa kompensasimerupakan salah satu bentukpembayaran atau imbalan yangdiberikan kepada karyawan dantimbul dari dipekerjakannya karyawanitu. Menurut Handoko (2012:155)kompensasi adalah segala sesuatuyang diterima para karyawan sebagaibalas jasa untuk kerja mereka.

Simamora (2004:445)kompensasi finansial merupakanpenghargaan yang diterima karyawandalam bentuk uang. Kompensasilangsung dapat berupa upah, gaji,tunjangan. Menurut saydam(2000:118) kompensasi finansialadalah pemberian uang kontansecara fisik kepada pegawai sebagaihasil dari pekerjaan yang dilakukanuntuk perusahaan yang besarnyasesuai dengankesepakatan/ketetapan perusahaan.

Dalam penelitian inipengukuran kompensasi finansialdidasarkan pada Saydam (2000:235),dan Simamora (2004:445)disesuaikan dengan fenomena padaPT. Semenanjung Pangeran Agung,yaitu: (1) gaji (2) tunjangan (3)insentif.

Stres kerja

Menurut Mangkunegara(2007:157) stres kerja adalahperasaan yang menekan ataumerasa tertekan yang dialamikaryawan dalam menghadapipekerjaan. Menurut Kinicki(2005:351:352) stres adalah suaturespon yang adaptif, dihubungkanoleh karakteristik atau prosespsikologis individu, yang merupakansuatu konsekuensi dari setiaptindakan eksternal, situasi, atauperistiwa yang menempatkantuntutan psikologis dan fisik khususpada seseorang. Menurut Sopiah

(2008:85) stres merupakan suaturespon adaptif terhadap suatu situasiyang dirasakan menantang ataumengancam kesehatan seseorang.

Dalam penelitian inipengukuran stres kerja didasarkanpada Holmes dan Rahe (1967)dengan menggunakan Skala Holmesyang di sesuaikan dengan fenomenapada PT. Semenanjung PangeranAgung, yaitu: (1) kurang tidur (2)piutang (3) penyakit (4) jabatan.

Kepuasan Kerja

Menurut Handoko (2012:193),kepuasan kerja adalah keadaanemosional yang menyenangkan atautidak menyenangkan dengan manapara karyawan memandangpekerjaan mereka. Menurut Lock(2002) dalam Sopiah (2008:170),kepuasan kerja merupakan suatuungkapan emosional yang bersifatpositif atau menyenangkan sebagaihasil dari penilaian terhadap suatupekerjaan atau pengalaman kerja.

Menurut Smith, Kendall danHulin (1969) dalam Sopiah(2008:175), ada lima indikator yangdigunakan untuk mengukur kepuasankerja, yaitu: (1) kepuasan pekerjaan(2) kepuasan gaji (3) kepuasanpengawasan (4) kepuasan moralkerja (5) kepuasan rekan kerja.

Kompensasi Finansial danKepuasan Kerja

Karyawan adalah modal bagiperusahaan. karyawan perlu dikelolaagar tetap merupakan modal yangproduktif. Oleh sebab itu perusahaanharus bisa mendorong mereka agartetap produktif dalam mengerjakanpekerjaannya yaitu denganmemberikan sesuatu yangmenimbulkan kepuasan kerja dalamdiri karyawan yaitu salah satunyamelalui kompensasi yang layak.Kompensasi menurut Hasibuan(2008:118) kompensasi adalahsemua pendapatan yang berbentuk

Page 5: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

191 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

uang, barang langsung atau tidaklangsung yang diterima pegawaisebagai imbalan atas jasa yangdiberikan kepada perusahaan.Kompensasi dibedakan menjadi duayaitu kompensasi langsung (directcompensation) dan kompensasi tidaklangsung (indirect compensation).

Dalam penelitian terdahuluyang dilakukan oleh Lelikwati (2005)faktor kompensasi finansial dan non-finansial teruji berpengaruh positifdan signifikan terhadap kepuasankerja karyawan. Persepsi karyawanterhadap kompensasi finansialterutama didukung oleh faktor gajidan tunjangan yang diterima,sedangkan kompensasi non finansialbanyak didukung oleh pekerjaanyang bervariasi dan memberikantantangan kepada karyawan untukdapat menyelesaikan pekerjaandengan baik.

Sedangkan pada penelitianyang dilakukan oleh Igalens danRoussel (1999) dalam penelitiannyayang berjudul a study of therelationships between compensationpackage, work motivation, and jobsatisfaction mengemukakan bahwakompensasi yang terdiri dari gaji,bonus, dan tunjangan memilikihubungan yang signifikan terhadapmotivasi kerja, namun gaji,tunjangan, dan bonus tidak terlaluberdampak terhadap kepuasan kerja.

Stres Kerja dan Kepuasan Kerja

Stres kerja selalu dikaitkandengan hasil kerja (output) yangpenting seperti kepuasan kerja,komitmen organisasi dan perilakukaryawan. Adapun efek negatif daristres kerja meliputi berkurangnyaefisiensi, penurunan kapasitas danberkurangnya ketertarikan karyawandalam bekerja, peningkatanketegangan berfikir, kurangnyakepedulian terhadap organisasi danrekan, serta hilangnya tanggungjawab (Greenberg and Baron, 1995;Matteson and Livancevich, 1982

dalam Fairbrother et al., 2002). Streskerja juga dikaitkan dengan hasilkerja (output) yang penting sepertikepuasan kerja, komitmen organisasidan perilaku karyawan (Naumann,1993; Tett and Mayer, 1993 dalamFairbrother et al., 2002). Berdasarkanpenelitian Dua (1994), menyatakanbahwa secara umum, tingginyastress kerja maupun stress diluarkerja dikaitkan dengan rendahnyakesehatan emosional, kesehatan fisikyang rendah, dan ketidakpuasankerja yang tinggi.

Sedangkan menurut penelitianFairbrother et al., (2002) jugamenyatakan bahwa stres memilikihubungan negatif yang signifikanterhadap kepuasan kerja. Namunberbeda dengan hasil penelitian olehKim et al., (2009) yang menyatakanbahwa ambiguitas peran sebagaisalah satu indikator stress kerja yangtidak berpengaruh signifikan terhadapkepuasan kerja karyawan.

Berdasarkan telaah teoritisdan telaah empiris, maka hipotesisdalam penelitian ini dirumuskansebagai berikut:

H1: Kompensasi finansialberpengaruh positif terhadapkepuasan kerja karyawan.

H2: Stres kerja berpengaruh positifterhadap kepuasan kerjakaryawan.

H3: Kompensasi finansial dan streskerja secara bersama-samaberpengaruh positif terhadapkepuasan kerja karyawan.

METODE

Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif, dimanapenelitian ini menggunakan ujistatistik yang berfokus terhadappengujian hipotesis. Jenis penelitianini adalah kausalitas dimana jenispenelitian yang disusun untukmeneliti kemungkinan adanyahubungan sebab-akibat antarvariabel.

Page 6: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

192 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

Populasi sebanyak 32karyawan pada bagian kantor PT.Semenanjung Pangeran Agung.Teknik pengambilan sampelmenggunakan sampel jenuh karenapopulasi yang diketahui sudah jelasdan jumlahnya relatif sedikit.

Dalam penelitian ini terdapatdua variabel yaitu variabel bebas (X):kompensasi finansial, stres kerja, danvariabel terikat (Y): kepuasan kerja.

Kompensasi finansial adalahpemberian uang kontan secara fisikkepada pegawai sebagai hasil daripekerjaan yang dilakukan untukperusahaan yang besarnya sesuaidengan kesepakatan/ketetapanperusahaan. Pada penelitian ini untukmengukur kompensasi finansialmenggunakan indikator Saydam(2000:235) dan Simamora (2004:445)disesuaikan dengan fenomena padaPT. Semenanjung Pangeran Agungyaitu: (1) gaji (2) tunjangan (3)insentif.

Stres kerja adalah perasaanyang menekan atau merasa tertekanyang dialami karyawan dalammenghadapi pekerjaan. Dalampenelitian ini pengukuran stres kerjadidasarkan pada Holmes dan Rahe(1967) dengan menggunakan SkalaHolmes yang di sesuaikan denganfenomena pada PT. SemenanjungPangeran Agung, yaitu: (1) kurangtidur (2) piutang (3) penyakit (4)jabatan.

Kepuasan kerja (jobsatisfaction) adalah keadaanemosional yang menyenangkan atautidak menyenangkan dengan manapara karyawan memandangpekerjaan mereka. Menurut Smith,Kendall dan Hulin (1969) dalamSopiah (2008:175), ada lima indikatoryang digunakan untuk mengukurkepuasan kerja, yaitu: (1) kepuasanpekerjaan (2) kepuasan gaji (3)kepuasan pengawasan (4) kepuasanmoral kerja (5) kepuasan rekan kerja.

Teknik pengumpulan datamenggunakan angket, dokumentasidan wawancara, serta angket,

dengan studi pada karyawan bagiankantor PT. Semenanjung PangeranAgung. Skala pengukuran yangdigunakan dalam penelitian ini adalahskala Likert dalam Sugiyono(2010:93).

Sedangkan metode analisisstatistik yang digunakan dalampenilitian ini adalah metode RegresiBerganda, untuk pengukuranvaliditas pada setiap item pernyataanangket menggunakan korelasi antarskor item dengan skor total yangterbentuk. Jika nilai r yang dihasilkantiap item pertanyaan dengan skortotal ≥ r tabel, maka item pertanyaantersebut adalah valid. Sebaliknya jikanilai r yang dihasilkan < r tabel, makaitem pertanyaan tersebut tidak validatau gugur.

HASIL

PT. Semenanjung PangeranAgung adalah anak perusahaan dariPT. Master Baja MFC sebagai salahsatu pelopor dalam pembuatan bajadan rolling di indonesia yangmemperkerjakan lebih dari seribuorang, bekerja sepanjang waktu padajadwal produksi tiga shift. Produk-produk dari PT. SemenanjungPangeran Agung telah digunakansecara luas dalam proyek-proyekkonstruksi di dalam dan luar negeri,Perusahaan juga mengeksporproduknya ke negara-negara asiadan eropa.

Berdasarkan pada hasilpenyebaran kuesioner yang telahdilakukan peneliti pada karyawan PT.Semenanjung Pangeran Agung padabagian Kantor, maka diperolehgambaran mengenai beberapaidentitas responden.

Berdasarkan hasil karakteristikresponden, jumlah responden yangberjenis kelamin pria sebanyak 23sedangkan sisanya sebesar 9berjenis kelamin wanita.

Berdasarkan karakteristikresponden berdasarkan usia,dijelaskan bahwa responden berumur

Page 7: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

193 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

41 - 50 tahun memiliki jumlah lebihbanyak yaitu 44%, sedangkanpersentase terkecil yaitu respondenberumur 20 - 30 dengan persentasesebesar 12%.

Berdasarkan karakteristikresponden berdasarkan pendidikanterakhir, dijelaskan bahwa sebagianbesar pendidikan terakhir respondenadalah Sarjana (S1) denganpersentase 47%, sedangkan SMAmenjadi pendidikan terakhirresponden yang terkecil denganpersentase 10%.

Berdasarkan karakteristikresponden berdasarkan masa kerja,dijelaskan sebagian besar masa kerjaresponden adalah < 10 tahun denganpersentase 87,5%, sedangkan masakerja responden terkecil adalah 11 -20 tahun dengan persentase 12,5%.

Hasil Tanggapan respondenterhadap variabel kompensasifinansial menunjukkan bahwakompensasi finansial memiliki meanvariabel sebesar 4,07 dan masukpada kriteria tinggi dalam three-boxmethod.

Hasil Tanggapan respondenterhadap variabel stres kerjamenunjukkan bahwa stres kerjamemiliki mean variabel sebesar 4,08dan masuk pada kriteria tinggi dalamthree-box method.

Hasil Tanggapan respondenterhadap variabel kepuasan kerjamenunjukkan bahwa kepuasan kerjamemiliki mean variabel sebesar 4,12dan masuk pada kriteria tinggi dalamthree-box method.

Pada pengujian uji normalitasdengan gambar Normal P-Plot ofRegression Standardized Residualdidapatkan hasil bahwa semua databerdistribusi secara normal, sebarandata berada disekitar garis diagonal.

Pada hasil uji multikolinearitasdiketahui nilai VIF dari kompensasifinansial (X1) dan stres kerja (X2)mempunyai nilai atas angka 1 yaitukeduanya bernilai 4,991, sedangkannilai tolerance mendekati nilai 1 yaitukeduanya bernilai sebesar 0,200. Hal

tersebut dapat disimpulkan bahwamodel ini bebas multikolinearitas.

Pada pengujianheteroskedastisitas dengan grafikscatterplot dalam penelitian ini terlihattitik-titik yang menyebar secara acak,tidak membentuk suatu pola tertentuyang jelas, serta tersebar baik di atasmaupun di bawah angka 0 (nol) padasumbu Y, hal ini berarti tidak terjadipenyimpangan asumsi klasikheteroskedastisitas pada modelregresi yang dibuat, dengan kata lainmenerima hipotesishomoskedastisitas.

Tabel 1. Koefisien Analisis RegresiLinear Berganda

Sumber : Output SPSS, 2013

Pada persamaan regresi linier inimenunjukkan nilai konstantasebesar 1,597 nilai tersebut berartibahwa jika kompensasi finansial(X1) dan stres kerja (X2) samadengan nol, maka kepuasan kerja(Y) nilainya sebesar 1,597.Koefisien regresi kompensasifinansial yang bernilai 1,104menunjukkan bahwa apabilakompensasi finansial (X1)meningkat, maka kepuasan kerjaakan mengalami peningkatansebesar 1,104 dalam hal ini,kompensasi berpengaruhsignifikan terhadap kepuasan kerjakaryawan. Besarnya β2 adalahsebesar -0,493 koefisien regresistres kerja yang bertanda negatifmenunjukkan bahwa variabeltersebut memiliki hubunganberbanding terbalik terhadapkepuasan kerja. Dalam hal ini,

Coefficientsa

ModelUnstandardized Coefficients T

Sig.B

(Constant) 1,5972,022 ,

052

KOMUNIKASI 1,104 2,562,016

MOTIVASI -,493 -1,320,197

a. Dependent Variable: Kepuasan kerja

Page 8: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

194 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

stres kerja berpengaruh negatifterhadap kepuasan kerjakaryawan.

Tabel 2. Hasil Uji F

Sumber : Output SPSS, 2013Berdasarkan di atas dapat

diketahui bahwa nilai F hitung adalahsebesar 5,636 dengan tingkatsignifikansi 0,00. (≤ 0,05) maka dapatdisimpulkan bahwa variabel bebasyang terdiri dari kompensasi finansial(X1) dan stres kerja (X2) berpengaruhsecara simultan signifikan terhadapvariabel terikat yaitu kepuasan kerja(Y).

Tabel 3. R-Square

Sumber: Output SPSS, 2013Nilai adjusted R-square

sebesar 0,280 yang berarti bahwavariabel kompensasi finansial danstres kerja hanya mampumenjelaskan kepuasan kerjasebesar 28% dan sisanya sebesar72% dijelaskan oleh variabel lainyang tidak dibahas dalam penelitianini.

PEMBAHASAN

Pengaruh Kompensasi Finansialterhadap Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil perhitunganpada analisis statistik di atas,kompensasi finansial mempunyaipengaruh positif terhadap kepuasankerja karyawan PT. SemenanjungPangeran Agung. Hal ini terlihat darihasil uji t yang menunjukkan nilaithitung = 2,562 dengan taraf signifikansi0,016 di bawah 0,05 yangmenunjukkan Bahwa kompensasifinansial mempunyai pengaruh positifterhadap kepuasan kerja. MakaDapat dijelaskan bahwa semakin baikkompensasi finansial maka akansemakin meningkat kepuasan kerjakaryawan PT. SemenanjungPangeran Agung.

Hasil dari penelitian inididukung dengan hasil penelitianyang dilakukan oleh Lelikwati (2005)yang berjudul pengaruh kompensasifinansial dan non finansial terhadapkepuasan kerja karyawan. hasil daripenelitian tersebut adalahkompensasi finansial terujiberpengaruh positif dan signifikanterhadap kepuasan kerja karyawan.Persepsi karyawan terhadapkompensasi finansial terutamadidukung oleh faktor gaji dantunjangan yang diterima.

Dengan terpuaskannyakebutuhan-kebutuhan karyawanmelalui pemberian kompensasi dapatmemberikan kepuasan kerja bagipara karyawan. Oleh sebab itupenting bagi perusahaan dalammemperhatikan keseimbanganantara jumlah kompensasi dengantingkat kontribusi yang disumbangkanoleh karyawan dalam perusahaan.Dengan demikian kepuasan kerjapara karyawannya akan terpenuhioleh apa yang telah dilakukanperusahaan dalam pemberiankompensasi.

ANOVAa

Model F Sig.

Regression 5,636 ,009b

a. Dependent Variable: Kepuasan kerja

b. Predictors: (Constant), stres kerja,kompensasi finansial

Model Summaryb

Model

R RSquare

Adjusted R Square

1 ,529a ,280 ,230

a. Predictors: (Constant), stres kerja, kompensasifinansial

b. Dependent Variable: Kepuasan kerja

Page 9: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

195 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

Pengaruh Stres Kerja terhadapKepuasan Kerja

Berdasarkan pengujian yangtelah dilakukan, diperoleh hasilbahwa stres kerja tidak berpengaruhpositif terhadap kepuasan kerjakaryawan bagian kantor PT.Semenanjung Pangeran Agung. Halini terlihat dari hasil uji t yangmenyatakan thitung -1,320 dengan tarafsignifikansi 0,197 (di atas 0,05) yangberarti bahwa stres kerja tidakberpengaruh terhadap kepuasankerja.

Melihat hasil analisiskuesioner mengindikasikan bahwatingkat stress yang dirasakankaryawan bagian kantor relatif kecilsehingga tidak sampai mengganggupelaksanaan kerja dan menurunkantingkat kepuasan secara signifikan.

Berdasarkan fakta dilapangan yang didapat dariwawancara, perusahaan sudahberupaya untuk meminimalisir stresskerja dengan disediakannya wadahkonseling yang dinamakan GeneralAffair.

Penelitian ini mendukungpenelitian Fairbrother et al., (2002)“Workplace Dimensions, Stress andJob Satisfaction” hasil yang didapatdari penelitian ini menunjukkanbahwa secara keseluruhan stresmemiliki hubungan negatif yangsignifikan terhadap kepuasan kerjakaryawan. Dan mengindikasikanbahwa model umum dari stress tidakmembantu dalam mengidentifikasiprediktor stress dan kepuasan kerjadalam konteks pekerjaan tertentukarena adanya hubungan dimensitempat kerja, stress dan kepuasankerja.

Pengaruh Kompensasi Finansialdan Stres Kerja terhadapKepuasan Kerja

Hasil penelitian menunjukkanbahwa kompensasi finansial danstres kerja berpengaruh positif

simultan terhadap kepuasan kerja.Terlihat dari nilai Fhitung sebesar 5,636dengan signifikansi 0,009 (di bawah0,05). Hal ini mengindikasikan bahwadengan kompensasi finansial yangberjalan dengan baik dan rendahnyastres kerja yang dirasakan karyawanmenunjukkan tingginya tingkatkepuasan kerja karyawan bagiankantor. Dari kedua variabel bebasyang digunakan, kompensasifinansial mempunyai pengaruh lebihbesar terhadap kepuasan kerjadibandingkan dengan stres kerja.

Berdasarkan hasil kuesioner,kepuasan kerja yang dirasakan olehkaryawan bagian kantor termasukcukup tinggi. Karyawan merasamemiliki rekan kerja yang bisa salingmendukung dalam menjalankantugasnya, terbukti pada nilai rata-rataindikator rekan kerja dengan nilairata-rata 4,36 dan karyawan puasdengan pekerjaan yang dikerjakandengan nilai rata-rata 4,31 padaindikator pekerjaan.

Sesuai dengan analisisperhitungan regresi linier bergandaterhadap variabel kompensasifinansial dan stress kerja terhadapkepuasan kerja karyawan. Hasilperhitungan regresi dapat diketahuibahwa koefisien determinasi (R2)yang diperoleh sebesar 0,280. Hal iniberarti 28% variasi dari variabelkepuasan kerja dapat dijelaskan olehvariabel kompensasi finansial danstres kerja, sedangkan sisanyasebesar 72% dipengaruhi oleh faktorlain diluar kedua variabel bebas yangditeliti.

Hal ini sesuai denganwawancara dengan bapak Bayuselaku pembimbing lapangan di PT.Semenanjung Pangeran Agung yangmenyatakan bahwa, Masalahkompensasi finansial dan stres kerjatidak terlalu berpengaruh terhadapkepuasan kerja karyawan, banyaksebab yang mempengaruhi kepuasankerja seorang karyawan salahsatunya karena bagi karyawan,harapan untuk mendapat uang

Page 10: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

196 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

adalah satu-satunya alasan merekauntuk bekerja, yang lain berpendapatbahwa uang hanyalah salah satu daribanyak kebutuhan yang terpenuhimelalui kerja. Seseorang yangbekerja akan merasa lebih dihargaioleh masyarakat di sekitarnya,dibandingkan dengan yang tidakbekerja.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitiandan pembahasan dapat ditarikkesimpulan yaitu :

Kompensasi finansialberpengaruh positif dan signifikanterhadap Kepuasan kerja. Hal inidikarenakan beban kerja yang tinggi.Sebaiknya pemberian gaji yangdiberikan PT. SemenanjungPangeran Agung harus disesuaikanoleh pengalaman dan jabatanmasing-masing karyawan, selain ituperusahaan diharapkan untukmengevaluasi kinerja tiapkaryawannya sebagai pertimbanganuntuk pemberian gaji yang layak.

Stres kerja tidak berpengaruhsignifikan terhadap kepuasan kerja.Kurangnya sumber daya menjadimasalah bagi sebagian karyawan PT.Semenanjung Pangeran Agung perlumemperhatikan sumber daya dankebutuhan karyawan dalam halfasilitas kerja yang lengkap agarpekerjaan lebih optimal dan dapatmeminimalisir stres kerja selain ituPT. Semenanjung Pangeran Agungperlu mempertahankan adanyaGeneral Affair sebagai wadahkonseling karena berpengaruh dalammeminimalisir stres kerja karyawan.

Kompensasi finansial dan streskerja memiliki pengaruh secarasimultan terhadap kepuasan kerja.Hal ini berarti variabel kompensasifinansial dan stres kerja berpengaruhsecara bersama-sama danmerupakan penjelas yang signifikanterhadap variabel kepuasan kerja

PT. Semenanjung PangeranAgung diharapkan lebih

memperhatikan pemberiankompensasi finansial, terutama gaji,Penelitian ini memiliki keterbatasandalam pengambilan sampel karenahanya berfokus pada karyawan dibagian kantor, sehingga jumlahsampelnya sedikit. Diharapkan padapenelitian selanjutnya untukmenggambil sampel yang lebih luasagar sampel tersebut lebih mewakilitopik penelitian yang dibahas yaitukompensasi finansial dan stres kerja.

Penulis menyarankan untukmenambahkan dimensi tempat kerjasebagai variabel moderator untukdimodifikasi dengan ketiga variabelyang sudah digunakan padapenelitian ini.

UCAPAN TERIMA KASIH

Keberhasilan penulisan jurnalilmiah manajemen ini tidak lepas daribantuan, bimbingan, serta dorongandari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulismenyampaikan rasa terima kasihyang sebesar-besarnya kepada: Dr.Dewie Tri Wijayanti W., M.Si. selakudosen pembimbing skripsi dan jurnalilmiah ini. Selain itu penulis jugamengucapkan terimakasih kepadakeluarga dan teman-teman yangselama ini turut membantumenyelesaikan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Assegraf, Yasmin Umar. 2005.Pengaruh Konflik Peran danStres Kerja TerhadapKomitmen Organisasi (StudiPada Akuntan Publik DanAkuntan Pemerintah Di DaerahIstimewa Yogyakarta Tahun2005), Jurnal Akuntansi &Bisnis 5 (2): 91-106.

As’ad, Moh. 2004. Psikologi Industri.Seri Ilmu Sumber DayaManusia. Yogyakarta: Liberty.

Dessler, Garry. 1997. Manajemensumber daya manusia. Edisi 7.Jakarta: PT. Indeks.

Page 11: Pengaruh Kompensasi Finansial dan Stres Kerja terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

Irwan Lukiyanto; Pengaruh Kompensasi Financial …

197 Jurnal Ilmu Manajemen | Volume 2 Nomor 1 Januari 2014

Dua, Jagdish. 1994. Job Stressorsand Their Effects on PhysicalHealth, Emotional Health, andJob Satisfaction in a University.Jurnal of EducationalAdministration 32 (1): 59-78.

Fairbrother, Kerry et al.,. 2002.Workplace Dimensions, Stressand qJob Satisfaction. Journalof Managerial Psychology 18(1): 8-21.

Ghozali, Imam. 2012. AplikasiAnalisis Multivarite DenganSPSS. Semarang: Undip.

Hasibuan, Malayu S. P. 2008.Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta PT. BumiAksara.

Handoko, T. Hani. 2012. ManajemenPersonalia. Yogyakarta: BPFE-UGM.

Holmes, Thomas dan Richard, Rahe.1967. The Holmes and RaheStress Scale. Journal ofPsychomatic Research 11:213-218.

Igalens, Jacques dan Patrice,Roussel. 1999. A Study Of TheRelationships BetweenCompensation Package, WorkMotivation, And JobSatisfaction. Journal ofOrganizational Bahavior,(Online) 20 (7): 8-20.

Kim et al.,. 2009. Moderating effectsof gender and organizationallevel between role stress andjob satisfaction among hotelemployess. Journal ofHospitality Management (28):612-619.

Kinicki, Kreitner. 2005. PerilakuOrganisasi. Edisi 5. Jakarta:Salemba Empat.

Lawler III, Edward E. 2003. TreatPeople Right. San Fransisco:Jossey-Bass.

Lelikwati, Karel A. 2005. Analisispengaruh kompensasi finansialdan non finansial terhadap

kepuasan kerja karyawanperusahaan daerah air minumkabupaten yapen waropen,papua. Jurnal economicresources, (online),(http://isjd.lipi.go.id/admin/jurnal/3205111118.pdf).

Mangkunegara , Anwar Prabu. 2007.Manajemen Sumber DayaManusia Perusahaan.Bandung: PT. Remajarosdakarya bandung.

Saydam, Gouzali. 2000. ManajemenSumber Daya Manusia.Jakarta: Djambatan

Siagian, Sondang. 2005. ManajemenSumber Daya Manusia.Jakarta: PT. Bumi aksara

Simamora, Henry. 2004. ManajemenSumber Daya Manusia. EdisiKetiga. Yogyakarta: bagianpenerbit STIE YKPN.

Sugiyono. 2010. Metode PenelitianBisnis. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto, Danang. 2009. AnalisisRegresi Dan Uji Hipotesis.Jakarta: PT. BUKU KITA.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi.Yogyakarta: CV. ANDIOFFSET.