19

Click here to load reader

Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Guru merupakan sosok yang bekeradaannya tidak dapat digantikan oleh

media atau fasilitas pembelajaran apapun. Kehadiran guru masih tetap diperlukan,

kehadiran guru sebagai sosok yang berdiri di depan kelas keberadaannya sampai

kapanpun tidak dapat digantikan oleh media pembelajaran secanggih apapun. Guru

harus tetap melaksanakan pembelajaran secara langsung di depan siswa. Oleh karena

itu apapun alasannya guru harus mengajar langsung di depan siswa agar tujuan

pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai.

Seiring dengan perkembangan jaman, yang berdampak terhadap perubahan

kurikulum pembelajaran, kualitas pembelajaran perlu selalu ditingkatkan. Keadaan

tersebut dapat dimulai dengan peningkatan kompetensi para guru, baik dalam

menyampaikan materi, menggunakan metode dan teknik mengajar yang tepat,

menggunakan media pembelajaran maupun kebutuhan peserta didik. Guru yang

profesional pada hakekatnya adalah mampu menyampaikan materi pembelajaran

secara tepat sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. Namun demikian untuk

mencapai ke arah tersebut perlu berbagai latihan, penguasaan dan wawasan dalam

pembelajaran, termasuk salah satunya menggunakan model dan metode

pembelajaran yang tepat. Dalam pembelajaran matematika, guru tidak cukup

terfokus hanya pada satu model dan metode tertentu saja. Guru perlu mencoba

menerapkan berbagai model dan metode yang sesuai dengan tuntutan materi

Page 2: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

pembelajaran, termasuk dalam penerapan model pembelajaran kooperatif dengan

metode belajar kelompok. Pemilihan model dan metode yang tepat tersebut akan

dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Hasil

belajar matematika di SMP N 2 Selomerto hasil belajarnya belum begitu maksimal,

dalam setiap ulangan harian rata-rata baru 35% yang dapat tuntas.

Berdasarkan konsep tersebut menunjukkan bahwa metode belajar kelompok

perlu diterapkan dan dikembangkan guru dengan terlebih dahulu menguasai strategi

atau langkah-langkahnya. Metode pembelajaran, termasuk metode belajar kelompok

merupakan variasi guru dalam melaksanakan pembelajaran selain yang konvensional

dalam bentuk ceramah. Guru perlu secara cermat memilih materi yang tepat untuk

menggunakan metode belajar ini, sehingga hasil belajar siswa lebih optimal.

Keberadaan penerapan metode belajar kelompok untuk mata pelajaran matematika

sangat diperlukan. Para siswa dapat saling sharing pengetahuan dalam pengambilan

keputusan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi bersama. Keadaan

tersebut memberikan manfaat sebagai pengalaman belajar yang nyata bagi para siswa

apalagi mata pelajaran matematika secara keseluruhan lebih menekankan kepada

praktik dibandingkan dengan hanya memahami konsep secara abstrak saja.

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan selanjutnya menarik untuk

dikaji lebih lanjut dalam bentuk penelitian, sehingga judul yang ditetapkan :

“Penerapan Model TGT dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata

Pelajaran Matematika Pokok Bahasan Ukuran Pemusatan Data Tunggal pada siswa

Kelas VIII Semester I SMP N 2 Selomerto Tahun Pelajaran 2009 / 2010”.

Page 3: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah yang ditetapkan adalah “Apakah dengan penerapan Model TGT dapat

meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran Matematika Pokok Bahasan

Faktorisasi Aljabar pada siswa Kelas VIII Semester I SMP N 2 Selomerto Tahun

Pelajaran 2009 / 2010?”

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam

penerapan Model TGT, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata

pelajaran Matematika Pokok Bahasan Faktorisasi Aljabar pada siswa Kelas VIII

Semester I SMP N 2 Selomerto Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

Page 4: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

BAB II

Kajian Teori

A. Hakekat Belajar Mengajar

Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar

individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan

dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar merupakan tindakan dan

perilaku siswa yang sangat kompleks karena itu belajar sangat sulit untuk diamati,

sebab meskipun dari luar kelihatan belum belajar, namun dapat saja siswa tersebut

telah memperoleh sesuatu yang banyak dari lingkungannya, kondisi tersebut

menunjukkan siswa itu sudah belajar. Skinner (Dimyati 2002:34) mengemukakan

“belajar adalah suatu perilaku”. Pada saat orang belajar, maka aktivitas yang baik

menjadi meningkat, sebaliknya apabila orang tersebut tidak belajar, maka aktivitas

yang baik menjadi menurun. Dalam belajar diperoleh beberapa hal yaitu kesempatan

terjadinya peristiwa yang menimbulkan aktivitas belajar serta konsekuensi yang

bersifat menguatkan aktivitas belajar tersebut. Sedangkan Gagne (Dimyati 2002:40)

mengemukakan “belajar merupakan kegiatan yang kompleks”. Hasil belajar

merupakan kapabilitas. Orang setelah belajar memiliki keterampilan, pengetahuan,

sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari simulasi yang berasal dari

lingkungan serta proses kognitif yang dilakukan oleh orang yang belajar.

Sementara itu Winkel (Darsono 2001:4) mengemukakan “belajar adalah suatu

aktivitas mental psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

Page 5: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan keterampilan dan

nilai sikap”. Dengan demikian belajar merupakan hasil interaksi antara individu

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan kemampuan tingkah laku dan

keterampilan ke arah yang lebih baik. Selanjutnya secara lebih rinci Ausubel

(Muryati 2003:12) mengemukakan belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua

dimensi, yaitu sebagai berikut.

a. Berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran disajikankepada siswa melalui penerimaan atau penemuan.

b. Menyangkut cara bagaimana siswa dapat mengaitkan informasi itu padastruktur kognitif yang merupakan fakta-fakta, konsep-konsep dangeneralisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa yang telah ada.

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa belajar mengajar merupakan

interaksi antara siswa dan guru di dalam kelas untuk melaksanakan proses

pembelajaran sehubungan dengan materi tertentu.

B. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan alat untuk melihat kemajuan belajar siswa dalam

penguasaan materi belajar siswa penguasaan materi pengajaran yang telah

dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

Hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh banyak faktor. Makna dari

belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala

macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman. Tuti

Sukamto (1997 : 8) berpendapat bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai setiap

perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau

pengalaman. Belajar merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan terjadinya

Page 6: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

perubahan tingkah laku karena adanya reaksi terhadpa suatu situasi tertentu atau

karena proses yang terjadi secara internal di dalam diri seseorang.

C. Pembelajaran Kelompok

Teknik pembelajaran kelompok merupakan salah satu strategi belajar

mengajar, di mana siswa di dalam kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau

dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok terdiri dari 3 sampai

dengan 5 siswa, mereka bekerjasama dalam memecahkan masalah atau

melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah

ditentukan guru. Kerja kelompok adalah kegiatan sekelompok siswa yang biasanya

berjumlah kecil, yang diorganisir untuk kepentingan belajar, di mana keberhasilan

kelompok ini menuntut kegiatan yang kooperatif dari individu anggota kelompok

tersebut (Robert L. Cilstrap dan William R. Martin dalam Roestiyah 2001:45).

Sedangkan Dimyati dan Mudjiono (2002:34) mengemukakan kerja kelompok

berarti kerja kepemimpinan dan keterpimpinan yang perlu dipelajari siswa untuk

bekal dalam kehidupannya nanti”. Selanjutnya secara lebih lengkap Burton

(Nasution 2000:56) menjelaskan “kerja kelompok ialah cara individu mengadakan

relasi dan kerjasama dengan individu lain untuk bekerja sama. Relasi di dalam

kelompok demokratis artinya setiap individu berpartisipasi, ikut serta secara aktif dan

turut bekerjasama, sehingga individu akan memperoleh hasil belajar yang lebih baik

dan mengalami perubahan sikap”. Keuntungan yang diperoleh dari adanya

pembelajaran dengan pendekatan kelompok adalah sebagai berikut. a) siswa

bertanggung jawab terhadap proses belajarnya, terlibat secara aktif dan memiliki

Page 7: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

usaha yang lebih besar untuk berprestasi, b) siswa mengembangkan keterampilan

berfikir tingkat tinggi dan berfikir kritis dan c) terjadinya hubungan yang positif

antar siswa.

Dengan demikian pembelajaran kelompok berhubungan dengan proses

belajar yang dilakukan siswa secara bersama-sama melalui komunikasi interaktif

dengan dipimpin oleh seorang pemimpin untuk memecahkan permasalahan yang

dihadapi sehubungan dengan materi pelajaran.

D. Model Pembelajaran CL Tipe TGT

Model pembelajaran kooperatif melalui suatu turnamen, lebih banyak dipilih

karena waktu relatif lebih singkat dan cara melakukannya relatif lebih mudah

dibanding STAD dan Jigsaw. Untuk kelas-kelas di Indonesia, fase-fase TGT

dikembangkan dari empat menjadi delapan, sebagai berikut :

Fase 1 : Penjelasan guru (Teacher presentation).

Pada fase ini, guru menyampaikan tujuan pembelajaran, pokok

materi dan penjelasan singkat tentang LKS yang dibagikan kepada

kelom-pok.

Fase 2 : Pembagian kelompok

Guru membagi kelas menjadi kelompok-kelompok berdasarkan

kriteria kemampuan (prestasi) siswa dari pretest atau ulangan harian

sebelumnya, jenis kelamin (gender), etnik dan ras. Tiap kelompok

beranggotakan 2 – 4 orang (Slavin, 1998). Jumlah anggota kelom-

pok dapat juga dikembangkan menjadi 5 orang.

Fase 3 : Kerja kelompok (Team study)

Setelah menerima LKS dari guru, siswa bekerjasama dalam

kelompok masing-masing, diskusi, praktikum atau menjawab soal-

soal pada LKS.

Page 8: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

Fase 4 : Bimbingan kelompok/ kelas (Scafolding)

Guru membimbing kerja kelompok, mengamati psikomotorik dan

sikap siswa secara individual dalam kerja kelompok

Fase 5 : Tournament (Quizzes)

Guru membagikan lembar soal tournament (quizzes). Jumlah soal

turnamen antara 10 – 20 butir soal. Aturan main tournamen model

TGT adalah sebagai berikut :

1. Setiap kelompok menentukan salah satu anggota sebagai Reader

(pembaca soal kuis turnamen) pertama dan pembaca kunci

jawaban. Pembaca soal ke dua, ke tiga dan seterusnya digilir

berurutan searah dengan putaran jarum jam. Pembaca kunci

jawaban adalah siswa yang posisi duduknya di sebelah kanan

reader.

2. Kesempatan pertama menjawab soal kuis turnamen diberikan

kepada reader, selanjutnya giliran menjawab bagi anggota

kelompok yang lain searah putaran jarum jam.

3. Jika semua anggota kelompok menjawab benar, siswa yang

memperoleh point adalah siswa pertama yang menjawab benar.

4. Turnamen berlanjut, sampai semua soal sudah dibacakan.

Kemudian perolehan skor masing-masing anggota dihitung

berdasarkan jumlah jawaban benar sekaligus untuk perhitungan

skor kelompok

Fase 6 : Validation

Guru melakukan validasi, penjelasan tentang soal dan kunci

jawaban kuis. Tujuannya adalah memperkuat pemahaman siswa

terhadap materi pem-belajaran.

Fase 7 : Penghargaan kelompok (Team recognition)

Setelah diperoleh skor tiap anggota pada masing-masing kelompok,

kemudian diadakan rekapitulasi nilai dan ditentukan skor kelompok

menggunakan Tabel

Page 9: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

E. Kerangka Berpikir

Penerapan metode belajar kelompok yang dilakukan guru untuk meningkatkan

ketuntasan belajar siswa merupakan bentuk kreativitas dalam mengajar. Melalui

metode ini siswa saling berinteraksi dalam mengemukakan pendapat untuk

memecahkan masalah bersama. Setiap ide yang dimiliki siswa dituangkan,

ditampung untuk dilanjutnya dimodifikasi sebagai iden bersama dalam

menyelesaikan permasalahan.

Adanya metode belajar kelompok menjadikan aktivitas belajar siswa menjadi

lebih tinggi. Untuk kelancaran penerapan metode ini guru perlu mengeliminer

dominasi beberapa siswa, sehingga pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih

merata. Secara sederhana penerapan metode belajar diskusi untuk meningkatkan

ketuntasan belajar siswa dapat digambarkan dalam bentuk kerangka berpikir sebagai

berikut :

Kerangka Berpikir Penelitian

GURU

METODE BELAJARKELOMPOK

HASIL BELAJAR SISWAPROSES BELAJAR

MENGAJAR

SISWA

Page 10: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

Berdasarkan gambar tersebut dapat ditelaah bahwa secara bersama-sama guru

dan siswa melaksanakan proses belajar mengajar (pembelajaran) dengan posisi guru

sebagai pengajar dan siswa sebagai subjek didik. Selama proses pembelajaran

terjadi, guru menggunakan metode pembelajaran yang disebut sebagai metode

belajar kelompok. Penggunaan metode tersebut disesuaikan dengan kebutuhan

penelitian. Dengan adanya penggunaan metode tersebut pada akhirnya diharapkan

kualitas pembelajaran menjadi lebih baik, sehingga siswa memperoleh hasil belajar

yang maksimal dalam belajarnya.

F. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan konsep tersebut, maka peneliti mengemukakan hipotesis

penelitian yaitu sebagai berikut. “Penerapan model TGT dapat meningkatkan hasil

belajar siswa mata pelajaran Matematika Pokok Bahasan Faktorisasi Aljabar pada

siswa Kelas VIII Semester 1 SMP N 2 Selomerto Tahun Pelajaran 2009 / 2010”.

Page 11: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009

karena materi tentang Pokok Bahasan Faktorisasi Aljabar pada siswa Kelas VIII

Semester 1 SMP N 2 Selomerto Tahun Pelajaran 2009 / 2010 dialokasikan pada

semester itu. Sedangkan tempat penelitian di sekolah dimana peneliti ditugaskan

yakni SMP N 2 Selomerto pada semester 1 tahun pelajaran 2009/2010.

B. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes tertulis dan

teknik observasi. Tes tertulis dilakukan untuk mencari data tentang hasil belajar,

sedangka observasi digunakan untuk mengumpulkan data proses pembelajaran. Alat

atau instrumen penelitian berbentuk butir soal dan tes lembar pengamatan.

C. Analisis Data

Analsisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

komparatif untuk menganalisis data yang berbentuk kuantitatif yang diperoleh

melalui tes tertulis ulangan harian, kemudian dilanjutkan dengan refleksi. Sedangkan

data yang berbentuk kualitatif yang diperoleh melalui pengamatan proses

pembelajaran menggunakan analisis deskriptif kualitatif yag dilanjutkan dengan

refleksi.

Page 12: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

D. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini lebih menentukan metode penelitian. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Salah satu

ciri dalam penelitian tindakan kelas ini adalah adanya tindakan yang dilakukan tiap

siklus.

Langkah berikutnya adalah menentukan jumlah siklus. Dalam penelitian ini

peneliti menentukan banyaknya siklus sebanyak dua siklus. Langkah dalam setiap

siklus meliputi : perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan

(observing) dan refleksi (reflecting).

Page 13: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Nilai ulangan harian yang dilakukan sebanyak dua kali pada kondisi awal

sebelum dilakukan penelitian menunjukkan bahwa rata-rata ulangan harian pertama

sebesar 53 dan rata-rata ulangan harian kedua sebesar 51, rata-rata keduanya 52,

kedua ulangan harian tersebut rata-rata kelas masih di bawah KK yang telah

ditetapkan, yaitu 63.

B. Deskripsi Hasil Siklus I

Berdasarkan hasil tes pada pelaksanaan tindakan siklus pertama nilai rata-rata

55 atau 55% bila dibandingkan dengan kondisi awal nilai rata-rata kelas 52 atau

52%, terdapat kenaikan sebesar 55 – 52 = 3 atau 3 %.

C. Deskripsi Hasil Siklus II

Berdasarkan hasil tes pada pelaksanaan tindakan siklus kedua nilai rata-rata

60 atau 60% bila dibandingkan dengan kondisi siklus pertama nilai rata-rata kelas 55

atau 55%, terdapat kenaikan sebesar 60 – 55 = 5 atau 5 %.

D. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari kondisi awal, setelah

dilaksanakan tindakan siklus pertama dan siklus kedua disimpulkan bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran TGT dapat meningkatkan hasil belajar

Page 14: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

matematika khususnya materi Pokok Bahasan Faktorisasi Aljabar pada siswa Kelas

VIII Semester 1 SMP N 2 Selomerto Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

Page 15: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

BAB V

Penutup

A. Simpulan

Penggunaan model pembelajaran TGT dapat digunakan sebagai variasi dalam

pembelajaran untuk meningkatkan haisl belajar matematika pada pokok bahasan

Pokok Faktorisasi Aljabar pada siswa Kelas VIII Semester 1 di SMP Terbukti dari

kondisi awal rata-rata ulangan harian satu dan kedua 52, setelah pembelajaran

dilaksanakan dengan model pembelajaran TGT nilai rata-rata kelas mengalami

peningkatan pada siklus pertama rata-rata kelas 55 pada siklus kedua nilai rata-rata

kelas 60, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis tindakan yang berbunyi dengan

menggunakan model TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran

matematika pokok bahasan Pokok Faktorisasi Aljabar .

B. Saran

Saran : (1) Bagi guru dalam mengajar agar menggunakan beberapa model

pembelajaran sehingga proses pembelajaran tidak monoton dan anak akan lebih

semangat dalam belajar, (2) setiap selesai penyampaian pembelajaran materi

ditindaklajuti dengan memberikan PR sesuai indikator pembelajaran agar peserta

didik dapat melanjutkan belajar di rumah.

Page 16: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajardan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta

Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Karya

Pahyono.2004. Bahan Ajar : Model-model Pembelajaran, LPMP Jawa Tengah

Suharsimi Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Toeti Sukamto dan Udin S. Winataputra. 1997. Teori Belajar dan Model-mode

|Winkel, WS. 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia

Page 17: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

ABSTRAK

Penerapan Model TGT dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa MataPelajaran Matematika Pokok Faktorisasi Aljabar pada siswa Kelas VIII

Semester 1 SMP N 2 Selomerto Tahun Pelajaran 2009 / 2010

Oleh : Hadi Setyo Nugroho, S.Pd

(Guru SMP N 2 Selomerto – Wonosobo)

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa matapelajaran matematika pokok bahasan Pokok Faktorisasi Aljabar pada siswa KelasVIII Semester 1 SMP N 2 Selomerto Tahun Pelajaran 2009 / 2010.

Penelitian ini mengambil tempat dimana peneliti bertugas sebagai guru diSMP N 2 Selomerto Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Peneliti mengambil subyek siswakelas VIII karena sesuai pembagian mengajar di kelas itu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakankelas, dengan tindakan sebanyak dua tindakan dalam dua siklus. Tiap tindakanterdiri dari empat tahapan, yaitu : (1) menentukan perencanaan tindakan, (2)melaksanakan tindakan, (3) melakukan pengamatan tindakan dan (4) melaksanakanrefleksi hasil tindakan. Pengumpulan data dengan tehnik tes tertulis dan observasi,sedangkan analisis data menggunakan deskriptif yang dilanjutkan dengan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model TGT dapatmeningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika pokok bahasan PokokFaktorisasi Aljabar pada siswa Kelas VIII Semester 1 SMP N 2 Selomerto TahunPelajaran 2009 / 2010.

Kata Kunci : Penerapan Model Team Game Tournament (TGT)

Page 18: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENERAPAN MODEL TGT DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

POKOK BAHASAN FAKTORISASI ALJABAR

PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER 1

SMP N 2 SELOMERTO

TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

HADI SETYO NUGROHO, S.Pd

NIP. 19761126 200312 1 005

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SMP N 2 SELOMERTO

2009

Page 19: Penelitian Tindakan Kelas Matematika SMP