4
Uji Validitas Data Dengan Rumus Pearson SPSS | Sebuah penelitian kuantitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data dengan anget, maka melakukan uji validitas merupakan suatu keharusan. Tujuan uji vaiditas secara umum adalah untuk mengetahui apakah angket yang digunakan benar-benar valid untuk mengukur variabel yang diteliti. Secara umum ada dua rumus atau cara Uji Validitas yaitu dengan Korelasi Bevariate Pearson dan Correlated Item-Total Correlation . Korelasi Bevariate Pearson adalah salah satu rumus yang dapat digunakan untuk melakukan uji validitas data dengan program SPSS. Menurut Widiyanto (2010:34-37) koefisien korelasi dalam uji validitas dapat dilakukan dengan rumus pearson dengan angka kasar sebagai berikut: Keterangan: rxy : koefisien korelasi x : skor item y : skor total n : banyaknya subjek Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah: a. Jika nilai rhitung > rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan valid). b. Jika nilai rhitung < rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan tidak valid). Setelah kita mengatahui teorinya mari kita melakukan praktek! Misal saya mempunyai data angket Konsentrasi Belajar sebagai berikut:

pembantu skripsi.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

huaaaaaa

Citation preview

Page 1: pembantu skripsi.docx

Uji Validitas Data Dengan Rumus Pearson SPSS | Sebuah penelitian kuantitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data dengan anget, maka melakukan uji validitas merupakan suatu keharusan. Tujuan uji vaiditas secara umum adalah untuk mengetahui apakah angket yang digunakan benar-benar valid untuk mengukur variabel yang diteliti. Secara umum ada dua rumus atau cara Uji Validitas yaitu dengan Korelasi Bevariate Pearson dan Correlated Item-Total Correlation. Korelasi Bevariate Pearson adalah salah satu rumus yang dapat digunakan untuk melakukan uji validitas data dengan program SPSS. Menurut Widiyanto (2010:34-37) koefisien korelasi dalam uji validitas dapat dilakukan dengan rumus pearson dengan angka kasar sebagai berikut:

Keterangan:rxy : koefisien korelasix : skor itemy : skor totaln : banyaknya subjek

Dasar pengambilan keputusan dalam uji validitas adalah:a. Jika nilai rhitung > rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan valid).b. Jika nilai rhitung < rtabel, maka item pertanyaan atau pernyataan dalam angket tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (artinya item angket dinyatakan tidak valid).Setelah kita mengatahui teorinya mari kita melakukan praktek! Misal saya mempunyai data angket Konsentrasi Belajar sebagai berikut:

Dari data di atas saya akan melakukan uji validitas untuk mengetahui apakah item atau pertanyaan-pertanyaan angket Konsentrasi belajar tersebut valid atau tidak.

Page 2: pembantu skripsi.docx

Langkah-langkah Uji Validitas Data Dengan Rumus Pearson SPSS adalah:1. Buka lembar kerja baru program SPSS2. Klik Variable View pada SPSS Data Editor.3. Pada bagian nama tulis dengan item_1 sampai dengan item_9 dan skor total selanjunya pada bagian Decimals ganti dengan 0. Lihat gambar:

4. Klik Data View pada SPSS Data Editor.5. Masukkan data-datanya, pada kolom item_1 sampai skor total sesuai dengan data angket yang diperoleh. Lihat gambar:

6. Dari menu utama SPSS, pilih Anayze, kemudian pilih sub menu Correlate, lalu pilih Bivariate.7. Dari kotak dialog Bivariate Correlation, masukkan semua item dan skor total ke dalam kotak variabel di sebelah kanan dengan mengklik tanda -->8. Pada pilihan Correlations coefficient, pilih Pearson. Pada bagian Test Of Significance, pilih Two_tailet. Centang Flac significance Correlations.9. Klik OK untuk mengakhiri perintah.Maka akan di tampilkan ringkasan outputnya sebagai berikut (sebagai contoh saya hanya menampilkan item_1 sampai item_3):

Page 3: pembantu skripsi.docx

Dari data di atas di dapat output nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai rtabel, rtabel dicari pada signifikasi 0,05 dengan (n) 20 (angka 20 karena jumlah responden kita adalah 20 siswa), maka di dapat rtabel sebesar 0,444 (lihat rtabel Distribusi Nilai rtabel Signifikansi 5% pada buku statistik anda). Lihat gambar di atas, yang saya warnai merah diperoleh nilai rhitung untuk item_1 pada angket yaitu 0,781. Dengan demikian nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel atau 0,781 > 0,444 maka item soal no 1 dapat dikatakan valid atau layak untuk dijadikan angket penelitian. Cek masing-masing nilai rhitung pada item berikutnya dan bandingkan dengan nilai rtabel. Demikian Uji Validitas Data Dengan Rumus Pearson SPSS semoga dapat bermanfaat. Selanjutnya akan dibahas Uji Reliabilitas Data.