14
PROSEDUR TETAP PENGENDALIAN BINATANG DI RS A. Pengendalian lalat ○ Secara fisik Pengaturan pintu ruangan agar lebih sering tertutup Mencegah penumpukan sampah domestik, Pengelolaan sesu ai SOP Mencegah kontaminasi benda lain oleh cairan tubuh pasien Menjaga agar makanan selalu dalam keadaan tetutup Merawat luka dengan baik Sanitasi toilet yang baik ○ Secara kimia Penggunaan Pestisida spray ○ Cara lain Penggunaan fly paper, Fly stick Penggunaan lampu anti lalat A. Pengendalian Nyamuk ○ Secara Fisik Penggunaan Kawat kasa pada lubang jendela Pengaturan pintu yang lebih sering tertutup Pencegahan penumpukan linen dalam ruangan Pengaturan hygiene pasien dan penunggu pasien Penggunaan kelambu bagi pasien Pengurasan tempat penampungan air ○ Secara Kimia Penggunaan pestisida spray Pemberantasan sarang nyamuk / penggunaan bubuk abate Bekerjasama dengan PKM setempat dalam rangka PSN ○ Cara Lain Penggunaan lampu anti nyamuk A. Pengendalian Tikus ○ Secara Fisik Menutup semua lubang pada dinding Pencegahan penumpukan sampah domestik Pengaturan penyimpanan makanan Sanitasi ruangan yang baik ○ Secara Kimia

Pedoman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pedoman

PROSEDUR TETAP PENGENDALIAN BINATANG DI RS

A. Pengendalian lalat ○ Secara fisik

Pengaturan pintu ruangan agar lebih sering tertutup Mencegah penumpukan   sampah domestik, Pengelolaan sesuai SOPMencegah kontaminasi benda lain oleh cairan tubuh pasien Menjaga agar makanan selalu dalam keadaan tetutup

Merawat luka dengan baik Sanitasi toilet yang baik○ Secara kimia Penggunaan Pestisida spray ○ Cara lain Penggunaan fly paper, Fly stick Penggunaan lampu anti lalat

A. Pengendalian Nyamuk ○ Secara Fisik Penggunaan Kawat kasa pada lubang jendela Pengaturan pintu yang lebih sering tertutup Pencegahan penumpukan linen dalam ruangan Pengaturan hygiene pasien dan penunggu pasien Penggunaan kelambu bagi pasien Pengurasan tempat penampungan air○ Secara Kimia Penggunaan pestisida spray Pemberantasan sarang nyamuk / penggunaan bubuk abate Bekerjasama dengan PKM setempat dalam rangka PSN ○ Cara Lain Penggunaan lampu anti nyamuk

A. Pengendalian Tikus ○ Secara Fisik Menutup semua lubang pada dinding Pencegahan penumpukan sampah domestik Pengaturan penyimpanan makanan Sanitasi ruangan yang baik○ Secara Kimia Memakai racun tikus ○ Cara lain Penggunaan Paper stick Penggunaan perangkap tikus

A. Pengendalian hewan lain Pengendalian Kucing ○ Menutup semua lubang pada dinding ○ Pencegahan penumpukan sampah domestik ○ Pengaturan penyimpanan makanan ○ Menangkap dan membuang kucing

Page 2: Pedoman

PROSEDUR TETAP PENGENDALIAN SUMBER INFEKSI INANIMATE

A. Kebijakan tentang Pengendalian Sampah 1. Sampah Rumah sakit adalah bahan yang tidak berguna lagi, tidak digunakan, ataupun bahan yang dibuang 2. Sampah RS dibedakan menurut potensi infeksinya : • Sampah Domestik dibedakan sesuai kemudahan pembakarannya ○ Sampah domestik kering/non organik yaitu sampah yang berasal dari benda

mati biasanya berasal dari kegiatan sehari-hari RS seperti kertas, plastik, kotak minuman, kardus, dll

○ Sampah domestik basah /organik : yaitu sampah yang berasal dari benda hidup / yang dapat membusuk seperti sisa makanan, daun, buah, kulit buah, rumput dll

• Sampah Infeksius ○ Sampah Infeksius adalah semua sampah dari hasil kegiatan perawatan dan

pengobatan pasien, baik yang kontak langsung dengan tubuh pasien atau cairan tubuh pasien ataupun tidak kontak langsung, seperti, tabung syringe, botol infus, catheter urine, urine bag, NGT , Verband,dll

• Sampah Radioaktif ○ Sampah radioaktif adalah sampah yang dihasilkan dari hasil kegiatan radiologi • Sampah Sitotoksik ○ Sampah Sitotoksik adalah sampah yang termasuk bahan beracun berbahaya terutama jika kontak dengan tubuh seperti formalin, dl

Benda tajam ○ Benda tajam adalah sampah yang berbentuk tajam yang biasanya dipakai

untuk tindakan invasif kepada pasien seperti jarum suntik, jarum IV catheter, Jarum Spinal, Jarum Jahit bedah bisturi dll

1. Standard Tempat sampah di RS • Tempat sampah berbentuk tabung meninggi dilengkapi tutup yang

memudahkan kita membuang sampah ke dalamnya tanpa mengotori tangan, sebagian dilengkapi dengan Kenop pembuka yang digerakkan dengan cara menginjaknya.

• Tempat sampah terbuat dari plastik yang kuat, warna tidak diitentukan, bagian dalamnya rata / kicin , tidak bertekstur yang dapat menambah kemingkinan menempelnya kotoran.

• Tempat sampah ada beberapa ukuran : Ukuran kecil untuk disediakan di setiap wastafel dan pada trolley perawatan Ukuran sedang untuk disediakan di dalam tiap ruangan rawat inap dan unit – unit pelayanan

Ukuran besar untuk disediakan di beberapa tempat di koridor, dan lingkungan RS serta di ruang verbedding. • Tempat sampah di wastafel terdiri dari tempat sampah domestik Tempat sampah di ruangan-ruangan rawat inap dan unit-unit pelayanan terdiri dari tempat sampah domestik dan tempat sampah infeksius Tempat sampah di koridor dan lingkungan RS terdiri dari Tempat sampah domestik

Page 3: Pedoman

Tempat sampah di ruang verbedding terdiri dari tempat sampah domestik, tempat sampah infeksius ,tempat sampah cytotoksik, dan kotak penampung benda tajam

Tempat sampah di bagian radiologi terdiri dari tempat sampah domestik dan tempat sampah radioaktif • Tempat sampah domestik terdiri dari 2 tempat sampah : Tempat sampah kering/anorganik dan tempat sampah basah/organik • Bagian dalam tempat sampah dilengkapi dengan Kantung sampah sedemikian rupa sehingga sampah yang dibuang kedalam tempat sampah

tersebut ditampung dengan baik oleh kantung sampah tersebut.Kantung sampah untuk tempat sampah domestik berwarna hitamKantung sampah untuk tempat sampah infeksius berwarna PutihKantung sampah untuk tempat sampah radioaktif berwarna merahKantung sampah untuk tempat sampah cytotoksik berwarna BiruNamun demikian pemakaian warna yang seragam / hitam, masihdiperbolehkan mengingat keterbatasan logistik

• Diberi petunjuk yang jelas pada tempat sampah mengenai nama tempat sampah dan jenis sampah yang ditampungnya.

• Tempat penampungan benda tajam terbuat dari bahan plastik atau kardus yang tahan tusukan

1. Tempat pengumpulan sampah sementara • Tempat pengumpulan sampah infeksius sementara bertempat di ruang verbedding. • Tempat pengumpulan sampah domestik sementara bertempat di area tungku pembakaran

1.Tempat pengolahan sampah akhir • Tungku pembakaran Lokasi : Halaman belakang RSBL Fungsi/peruntukan : Pembakaran sampah domestikSpesifikasiUkuran : 5 x 1 meter Komposisi : betonBagianCerobong : Beton, tinggi 3 m Bagian atas : Untuk pembakaran sampah domestik basah Bagian bawah : Untuk pembakaran sampah kering

• Incinerator Merk : Tesena Model TSN 9605IC Kapasitas : 0,5m3/jam atau 70kg/jam Temperatur maksimum : 1200oC Burner : 1 buah Blower : 1 buah Dimensi : 250 cm X155cmX255cm Cerobong : 6 m Daya Listrik : 220V/1500Watt 50Hz Tangki Bahan Bakar : 60 liter solar

Page 4: Pedoman

1.Prosedur Pengumpulan sampah di RS a. Sampah di masukkan ke dalam tempat sampah sesuai jenisnya :

Sampah domestik dimasukkan ke dalam tempat sampah domestik berisi kantung sampah berwarna hitam Sampah infeksius dimasukkan ke dalam tempat sampah infeksius berisi Kantung sampah berwarna KuningSampah radioaktif , beracun / berbahaya dimasukkan ke dalam tempat sampahradioaktif berisi Kantung sampah berwarna merahSampah cytotoksik dimasukkan ke dalam tempat sampah cytotoksik berisi kantung sampah berwarna Ungu Benda tajam dimasukkan kedalam tempat tahan tusukkan. Selalu memegang benda tajam menggunakan alat seperti pinset,needle holder atau klem.

b. Petugas Bagian Pemeliharaan Berkeliling memeriksa seluruh kantung sampah di RS setiap pagi sesuai jadwal kerjanya, sambil membawa trolley sampah

• Kantung sampah domestik yang sudah penuh 2/3 nya diambil dan diganti dengan kantung baru yang sama warnanya. Atau kantung yang sudah berbau busuk dan atau mengundang lalat diambil dan diganti dengan yang baru.

• Kantung sampah infeksius setiap hari diganti dengan yang baru. Tidak boleh ada penumpukan sampah infeksius di ruangan2. Beritahukan kepada pasien dan keluarganya bahwa sampah akan diambil.

• Sampah radioaktif dikelola oleh petugas radiologi /lab/ farmasi • Sampah cytotoksik dikelola oleh paramedik dan atau petugas lab • Benda tajam dikelola oleh paramedik.

a. Sampah dikumpulkan di tempat penyimpanan sementara • Sampah domestik dibakar setiap hari di tungku pembakaran • Sampah infeksius dikumpulkan di ruang verbedding hingga penuh 2/3

kantung sampah besar. Bila sudah penuh 2/3nya. Kantung sampah diambil dan diganti yang baru. Kantung sampah dikirim ke bagian incinerator.

• Sampah radioaktif selanjutnya dikemas dan diangkut sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku, diserahkan ke BATAN untuk penanganan lebih lanjut

• Sampah cytotoksik bila sudah penuh 2/3 dikirim ke bagian incinerator • Sampah benda tajam dikumpulkan dalam wadah tahan tusukan hingga

penuh 2/3nya. Setelah itu dikirim ke bagian incinerator. • Semua tempat penyimpanan sementara dibersihkan dan didesinfeksi

setiap kali dikosongkan

1. Prosedur pembakaran sampah domestik di Tungku Pembakaran • Petugas pemeliharaan menyiapkan tungku pembakaran. Bersihkan dari

sisa2 pembakaran • Masukkan kantung sampah domestik kering ke bagian bawah tungku. • Dengan bantuan minyak tanah atau solar maka sampah kering dibakar • Setelah api menyala cukup besar , masukkan kantung sampah

domestik basah ke bagian atas tungku • Pelihara api menyala sampai semua sampah terbakar habis. • Tunggu sampai api benar-benar padam, bila perlu dibantu dengan air • Tutup pintu tungku rapat2

Page 5: Pedoman

A. Kebijakan tentang Pengendalian Linen 1. Pengertian Linen adalah segala jenis aset RS yang terbuat dari kain 2. Secara umum Linen terdiri atas :

• Linen Kelengkapan pakaian • Linen Kelengkapan Tempat tidur • Linen Pelengkap ruangan • Linen Kelengkapan tindakan

Linen Kelengkapan Pakaian terdiri dari : • Baju Pasien dewasa pria • Baju pasien dewasa wanita • Baju Pasien anak • Sarung • Pakaian Pelindung • Pakaian khusus ruang OK pria • Pakaian khusus ruang OK wanita • Masker kain • Head cap kain

Linen Kelengkapan tempat tidur terdiri dari : • Seprai putih • Seprai warna • Selimut tipis bergaris • Selimut tebal warna • Laken • Handuk alas kepala • Sarung bantal • Sarung guling

Linen Kelengkapan Ruangan terdiri dari : • Gordyn jendela tipis • Gordyn jendela tebal pendek • Gordyn Jendela tebal panjang • Gordyn penyekat

Linen Kelengkapan tindakan terdiri dari : • Pakaian Operasi • Apron • Duk kecil • Duk sedang • Duk Besar • Duk Bolong kecil • Duk bolong sedang • Duk Bolong besar

1. Dilihat dari potensi infeksinya, Linen dibagi dalam tiga kategori : • Linen Non Infeksius

Yaitu Semua linen yang tidak berhubungan langsung dengan tubuh pasien dan tidak terkontaminasi oleh cairan tubuh pasien Contoh : Gordyn, tirai,kelambu, taplak meja, (yg tidak kontak dg tubuh atau

Page 6: Pedoman

cairan tubuh pasien ) • Linen Infeksius non kontaminasi

Yaitu Linen yang berhubungan langsung dengan tubuh pasien namun tidak terkontaminasi cairan tubuh pasien Contoh : Pakaian pasien, selimut, seprai,sarung, dll yang tidak terkena cairan tubuh pasien

• Linen Infeksius Terkontaminasi Yaitu Linen yang langsung berhubungan dengan tubuh pasien ataupun tidak, yang terkontaminasi cairan tubuh pasien Contih : Duk, jas operasi, atau linen lain yang terkontaminasi cairan tubuh pasien (darah, urine, muntahan, sputum, faeces, dll)

• Khusus untuk pasien dengan Hepatitis B , Hepatitis C dan atau HIV, maka semua linen infeksius dianggap terkontaminasi

1. Standard Ruang penyimpanan Linen • Ruang penyimpanan Linen merupakan ruangan penyimpanan barang-barang

milik RS yang terbuat dari kain yang tidak sedang dipakai / didistribusikan ke ruangan-ruangan.

• Lokasi berdekatan dengan ruang laundry dan ruang penyetrikaan / perbaikan/ packing.

• Luas Ruangan disesuaikan denga kebutuhan. Merupakan suatu ruangan tertutup, dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup.

• Dibuat aman terhadap hewan tikus, ngengat, nyamuk, laba-laba. • Terdapat lemari rak dilengkapi pintu – pintu yang selalu tertutup

1. Standard Fasilitas Laundry RSA. Standard Prasarana / Ruangan Laundry RS

• Lokasi ruangan laundry bisa dijangkau oleh unit lain dengan mudah ( sesuai dg masterplan RS ) , Tidak berdekatan dengan ruangan rawat inap pasien, dan tidak dijalan lintas.

• Lantai terbuat dari plester yang kuat, rata, tidak licin, dan kemiringan memadai

• Tersedia saluran pembuangan air kotor sistem tertutup, dengan ukuran, bahan, dan kemiringan yang memadai

• Tersedia Ruangan / area penirisan / pengeringan linen yang baru dicuci • Tersedia ruangan-ruangan :

○ Ruang Linen kotor ○ Ruang linen bersih ○ Toilet ○ Gudang untuk menyimpan alat-alat laundry dan alat kebersihan

• Pintu masuk ruang laundry untuk linen kotor berbeda dengan pintu keluar linen yang bersih. Ada jalur transport tertentu agar linen bersih tidak terinfeksi lagi linen kotor

A. Standard sarana Laundry RS• Tersedia Kran air bersih dengan kualitas dan tekanan yang cukup • Tersedia pencahayaan yang cukup ±200 Lux • Tersedia alat-alat kebersihan • Tersedia jalur listrik yang aman dari cipratan air • Tersedia wastafel

Page 7: Pedoman

A. Standard Peralatan dan Obat-obatan di Unit Laundry RS• Tersedia mesin cuci yang dapat mencuci berbagai jenis linen • Tersedia bahan yang diperlukan untuk melakukan Proses Dekontaminasi.• Tersedia pengaduk cucian

A. Standard Sumber daya manusia di unit Laundry RS• Petugas bagian pemeliharaan yang sudah dilatih secara internal tentang

pengelolaan linen

1. Standard Pengelolaan Linen Kotor di RSA. Pengumpulan Linen Kotor

• Linen kotor segera diambil dan dimasukkan kedalam wadah / ember besar bertutup . Jangan dibiasakan menaruh linen kotor di lantai.

• Wadah linen kotor dibedakan sesuai jenis linen menurut potensi infeksiusnya : Linen infeksius disimpan pada ember khusus linen infeksius. Sedangkan linen non infeksius disimpan pada embernya sendiri.

• Contoh : Pasca operasi, semua duk yang terkena darah dimasukkan ke ember khusus jangan ditaruh dilantai. Segera buka jas operator/asisten / instrumenter dan segera masukkan ke ember . Disediakan ember di ruang ganti baju. Baju OK dimasukan ke ember di ruang ganti baju.

• Tutup ember dengan baik. Usahakan linen tidak ada yang menyembul keluar. Segera transport ke bagian laundry. Dengan trollry khusus.

• INGAT ! selalu gunakan pelindung tangan / handschoen setiap memegang linen terkontaminasi. Selalu mencuci tangan sesudah menyentuh linen terkontaminasi.

A. Transport Linen kotor dalam ember tertutup menggunakan trolley khusus dengan jalur yang sudah ditentukan, langsung ke ruang laundry. Jangan berhenti atau mampir ke mana-mana.

B. Masuk ke ruang laundry melalui pintu masuk linen kotor. Taruhlah ember tertutup pada ruangan linen kotor. Lakukan serah terima dengan petugas laundry. C. Petugas laundry mempelajari linen yang terkumpul. Selalu memisahkan linen non infeksius, dan linen infeksius. Hitunglah jumlah linen seluruhnya yang akan dicuci. INGAT Selalu memakai APD standard ruangan laundry.

PROSEDUR TETAP PENGENDALIAN LINGKUNGAN

A. Kebijakan tentang Ruangan dan Bangunan 1. Lingkungan , ruang dan bangunan RS harus selalu dalam keadaan bersih, mudah

dibersihkan, dan tersedia fasilitas sanitasi yang memenuhi persyaratan kesehatan 2. Lingkungan , ruang danbangunan Rumah sakit tidak memungkinkan sebagai

tempat bersarang dan berkembangbiaknya serangga, binatang pengerat dan binatang pengganggu lainnnya.

3. Bangunan RS harus kuat , utuh, terpelihara, mudah dibersihkan, dan dapat mencegah penularan penyakit serta kecelakaan

4. Tata ruang dan penggunaannya harus sesuai dengan fungsinya, serta memenuhi persyaratan kesehatan.

Page 8: Pedoman

5. Konstruksi : • Lantai

o Lantai terbuat dari bahan yang kuat, yang kedap air permukaan rata, tidak licin dan mudah dibersihkan

o Lantai yang selalu kontak dengan air, kemiringannya  harus cukup ke arah saluran limbah / drainase

o Lantai harus selalu bersih, dibersihkan 2 x sehari,  tingkat kebersihan memenuhi syarat

• Dinding o Permukaan dinding harus rata, berwarna terang, dicat

tembok, dan mudah dibersihkan o Permukaan dinding yang selalu terkena percikan air

harus dilapisi bahan yang kuat dan kedap air • Ventilasi

o Ventilasi dapat menjamin peredaran udaradi dalam kamar dengan baik

o Tersedia lubang udara yang cukup dan dibersihkan  secara berkala o Dapat dilengkapi Exhauster Fan, Kipas angin dan atau  AC

• Atap o Atap harus kuat, dan tidak menjadi tempat perindukan

serangga dan tikus atau binatang lainnya. o Kerangka atap perlu diresidu dulu agar tahan terhadaprayap. o Pemeriksaan secara berkala terhadap kemungkinankebocoran

• Langit-langit o Kuat, berwarna terang dan mudah dibersihkano Tinggi minimal 2,5 m dari lantaio Kerangka kayu dibuat anti rayap

• Pintu o Pintu harus kuat, dapat mencegah masuknya serangga ,

tikus dan binatang pengganggu lainnyao Menggunakan cat anti rayapo Dilengkapi shutter otomatiso Dibuat sedemikian rupa sehingga pembukaan pintu dapat diminalisir,

misalnya dengan membagi pintu menjadi 2 bagian, 1 bagian cukup untuk dilewati 1 orang saja. Bagian lain lebar, dibuka jika ada bed atau trolley yang melewati.

o Tersedia lubang kaca sehingga paramedik dapat mengawasi ruangan tanpa harus selalu membuka pintu. • Instalasi

o Pemasangan jaringan instalasi air bersih, air limbah, listrik, Oksigen, Suction, sistem penghawaan, sarana komunikasi dll harus rapi, aman dan terlindung.

Page 9: Pedoman

DEKONTAMINASI, DESINFEKSI , STERILISASI

A. DEFINISI Dekontaminasi Adalah sustu proses / kegiatan yang berusaha menghilangkan kontaminasi suatu benda oleh benda lain yang potensial menjadi sumber infeksi yang sekaligus juga membasmi sebagian mikroorganisme sehingga kita dapat menangani secara aman.Desinfeksi Adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan hampir semua mikroorganismepenyebab penyakit yang mencemari benda mati atau instrumen. Tindakan serupa padakulit disebut AntisepsisSterilisasi Adalah tindakan yang dilakukan untuk menghilangkan semua mikroorganisme termasuk endospora bakteri.