5
PAIKEM Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM dignakan prinsip!prinsip pembelajaran b kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakkan dengan orien pen"apaian kompetensi peserta didik. #ehingga mara akhir hasil pembelajaran ada meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat dikr dalam pola sikap, penget keterampilannya. $al ini sesai dengan Permendiknas %omor &' (ahn )**+ tentang #tandar Proses n Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bah a dalam kegiatan inti pembelaj merpakan proses ntk men"apai Kompetensi Dasar -KD yang hars dilakkan se"ar interaktif, inspiratif, enyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik ntk b aktif, serta memberikan rang yang "kp bagi prakarsa, krativitas, dan kemadiri denganbakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Kegiata ini dilakkan se"ara sistematis dan sistemik melali proses eksplorasi, elaboras Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikt a. 0erpsat pada peserta didik agar men"apai kompetensi yang diharapkan. Peserta sbjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia rang dan akt bagi pesert se"ara aktif dalam men"apai kompetensinya. b. Pembelajaran terpad agar kompetensi yang dirmskan dalam KD dan #K ter"apai th. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahan, dan keterampilan te menjadi #at kesatan. ". Pembelajaran dilakkan dengan sdt pandang adanya kenikan individal setiap Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan ke"epatan belajar yang beraga dalam kelas dengan jmlah tertent, gr perl memberikan layanan individal aga mengenal dan mengembangkan peserta didiknya. d. Pembelajaran dilakkan se"ara bertahap dan ters meners menerapkan prinsip p tntas -mastery learning sehingga men"apai ketntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belm tntas diberikan layanan remedial, sedangkan tntas diberikan layanan pengayaan ata melanjtkan pada kompetensi beriktnya. e. Pembelajaran dihadapkan pada sitasi peme"ahan masalah, sehingga peserta didi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mamp meme"ahkan masalah yang dihadapi. it gr perl mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidpan a kehidpan peserta didik dan lingkngan. 0erpikir kritis adalah ke"akapan nalar s teratr, ke"akapan sistematis dalam menilai, meme"ahkan masalah, menarik keptsan, memberi keyakinan, menganalisis asmsi dan pen"arian ilmiah. 0erpikir kreatif ad kegiatan mental ntk meningkatkan kemrnian -originality dan ketajaman pemaham

PAIKEM Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

paikem

Citation preview

PAIKEM Sebagai Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi

PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM digunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi.

Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya.

Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang menyatakan bahwa dalam kegiatan inti pembelajaran merupakan proses untuk mencapai Kompetensi Dasar (KD) yang harus dilakukan secara interaktif, inspiratif, enyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, krativitas, dan kemadirian sesuai denganbakat, minat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut:

a. Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.

b. Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi Satu kesatuan.

c. Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya.

d. Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yangditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya.

e. Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena ituguru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. Berpikir kritis adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan,memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan asalah (problem solving) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan, kesulitan maupun ancaman. Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problemsolving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

f. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalamanbelajar beragam bagi peserta didik.

Tujuan PAIKEMPembelajaran berbasis PAIKEM membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi,berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical dan creative thinking). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalahmenarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah.

Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (orginality), ketajaman pemahaman (insight) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan, kemacetan lalu lintas, pembusukan makanan, wabah penyakit, kegagalan panen, pemalsuan produk, atau soal-soal dalam setiapmata pelajaran yang membutuhkan analisis dan pemahaman tingkat tinggi, Dsb.

Karakteristik PAIKEMSesuai dengan singkatan PAIKEM, maka pembelajaran yang berfokus pada siswa, makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian siswa, serta konteks ehidupan dan lingkungan ini memiliki 4 ciriyaitu: mengalami, komunikasi, interaksi dan refleksi.

1. Mengalami (pengalaman belajar) antara lain: Melakukan pengamatan Melakukan percobaan Melakukan penyelidikan Melakukan wawancara Siswa belajar banyak melalui berbuat Pengalaman langsung mengaktifkan banyak indera.

2. Komunikasi, bentuknya antara lain: Mengemukakan pendapat Presentasi laporan Memajangkan hasil kerja Ungkap gagasan

3. Interaksi, bentuknya antara lain: Diskusi Tanya jawab Lempar lagi pertanyaan Kesalahan makna berpeluang terkoreksi Makna yang terbangun semakin mantap Kualitas hasil belajar meningkat

4. Kegiatan Refleksi yaitu memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan.mengapa demikian?apakah hal itu berlaku untuk ?Untuk perbaikan gagasan/maknaUntuk tidak mengulangi kesalahanPeluang lahirkan gagasan baru

Dari karakteristik PAIKEM tersebut, maka guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab dalam memberikan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar, sebagaibentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat.

Jenis-Jenis PAIKEMPendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik PAIKEM antara lain adalahpembelajaran kotekstual (CTL), Pembelajaran Terpadu (Tematik, IPA Terpadu, IPSTerpadu), Pembelajaran berbasis TIK (ICT), Pembelajaran Pengayaan denganmenggunakan berbagai strategi antara lain denganLesson Study, Pembelajaran yang menyenangkan dan Bermakna misalnya penerapanModel model Pembelajaran

Penerapan PAIKEMSebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperolehhasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP (KTSP), kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugasterstruktur,dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.Sekolah standar, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA/SMK terdiri dari 45 menit, SMP terdiri dari 40 menit, dan untuk SD terdiri dari 35 menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur. Dalam hal ini guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.

1.Kegiatan Tatap MukaUntuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusikelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, Tanya jawab, atau simulasi. Tapi jika sudah ada sekolah yang menerapkan sistem SKS, maka kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.

2. Kegiatan Tugas terstrukturBagi sekolah yang menerapkan sistem paket,kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan PelaksanaanPembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek. Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.

3.Kegiatan Mandiri Tidak TerstrukturKegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasilingkungan, atau proyek. PAIKEM dapat diterapkan pada pembelajaran Pembelajaran kontekstualdengan pendekatan konstruktivisme dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing, applying, cooperating, dan transferrini diharapkan peserta didik mampu mencapai kompetensi secara maksimal

Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;b. sumber referensi terbatas;c. jumlah pesera didik dalam kelas banyak;d. alokasi waktu terbatas; dane. jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.

Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi ekspositori adalah sebagai berikut.a. Preparasi, guru menyiapkan bahan/materi pembelajaranb. Apersepsi diperlukan untuk penyegaranc. Presentasi (penyajian) materi pembelajarand. Resitasi, pengulangan pada bagian yang menjadi kata kunci kompetensi atau materi pembelajaran.

Pemilihan strategi diskoveri inkuiri dilakukan atas pertimbangan:a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian cukup memadai;b. sumber referensi, alat, media, dan bahan cukup;c. jumlah peserta didik dalam kelas tidak terlalu banyak;d. materi pembelajaran tidak terlalu luas; dane. alokasi waktu cukup tersedia.

Langkah-langkah yang dilakukan pada strategi diskoveri inkuiri adalahsebagai berikut.a. Guru atau peserta didik mengajukan dan merumuskan masalahb. Merumuskan logika berpikir untuk mengajukan hipotesis atau jawaban sementarac. Merumuskan langkah kerja untuk memperoleh datad. Menganalisis data dan melakukan verifikasie. Melakukan generalisasi

Strategi ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung (direct instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan adalah ceramah atau presentasi, diskusi kelas, dan Tanya jawab. Namun demikian ceramah atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan menarik dapatmeningkatkan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran.Strategi diskoveri inkuiri memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, olehkarena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupunwaktu lebih efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk Problem Based Learning yang difasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peseserta didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi, diskusi kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan sebagainya.

ReferensiDit.Tendik. 2010. Pembelajaran Berbasis PAIKEM (CTL, Pembelajaran Terpadu, Pembelajaran Tematik), Jakarta: Kemendiknas