Original penelitian

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hasil penelitian

Citation preview

1.8 OriginalitasNoJudul, Nama, TahunSasaranVariabel yang ditelitiMetodeHasil

1.The relationship between risk factors for falling and the quality of life in older adults, Ayse Ozcan,Hulya Donut, Nihal Gelecek, 2005Populasi: Lansia diatas usia 65 tahun di Panti Werda di TC Emekli Sondigi Narlidere. Sampel: menggunakan total sampel sebanyak 116 orang yang diambil secara random.Variabel independent :

1. Keseimbangan2. Mobilitas fungsional

3. Kekuatan otot

4. Fleksibilitas

5. VAS

Variabel dependen:

1. Kualitas hidup lansia Terdapat beberapa metode yang dipakai antaranya :1. Pemeriksaan Berg Balance Test

2. Pemeriksaan Time Up and Go

3. Pemeriksaan joint position

4. Pemeriksaan kekuatan otot dengan menggunakan dynamometer

5. Pemeriksaan sit and reach

6. Visual analogue scale for fear of falling. Terdapat korelasi positif yang kuat antara komponen fisikal dalam SF 12 dengan keseimbangan dan kekuatan otot. Faktor resiko jatuh seperti propriosepsi dan fleksibilitas tidak berkorelasi dengan SF12.

Faktor resiko jatuh seperti keseimbangan mobilitas fungsional, kekuatan otot dan VAS sangat berkorelasi dengan kualitas hidup pada lansia.

2.Falls and EQ5D rated quality of life in community-dwelling seniors with concurrent chronic diseases : cross-sectional study,Populasi: Komunitas di Panti Werda di German Sampel yang dipakai adalah lansia berusia diatas 72 tahun seramai 1792 orang.Variabel independent: 1. Resiko jatuh pada lansia dengan penyakit kronik:

Tidak pernah mempunyai riwayat jatuh

Riwayat jatuh 1x dalam 12 bulan

Riwayat jatuh 2 atau lebih dalam 12 bulan

Variabel dependent:

1. Kualitas hidup lansiaPenelitian dilakukan secara cross sectional dengan cara wawancara questionareDari hasil menujukkan resiko jatuh pada lansia dengan penyakit kronik tidak ada kaitan dengan kualitas hidup pada lansia.

3.Prevalensi penyakit kronis dan kualitas hidup pada lansia di Jakarta Selatan, Elly Herwana, 2009Populasi: lansia berusia lebih dari 60 tahun di wilayah Mampang Prapatan. Sampel: lansia yang masih mobile, tidak menderita penyakit akut dan setuju mengikuti penelitian.Variabel independent:Penyakit kronis:

Penyakit KV

Penyakit metabolic

Urogenital

Degeneratif

Pernafasan

Muskuloskeletal

Keganasan

Variabel dependent:Kualitas hidup lansiaDesain cross sectionalPenyakit kronis yang p, kualitas hidup paling banyak iyalah musculoskeletal dan KV. Dari hasil, semakin banyak penyakit KV, kualitas hidup pada lansia lebih menurun.

4.The effect of multiple chronic conditions on self-rated health, disability and quality of life among the older population of Nothern Ireland and the Republic of Ireland.Populasi: Lansia diatas usia lebih dari 50 tahun diambil secara random seramai 6159 orang.Variabel independent:1. Penyakit kronik

-KV

-Paru

-Diabetes

-Nyeri

Variabel dependent:

-Disability

-Kualitas hidup lansia

-Self rated health

Desain cross sectionalSetiap kondisi mempunyai efek yang tersendiri terhadap disabilitas, SRH dan QoL. Tidak ada korelasi positive antara kondisi penyakit kronik dengan

5.Quality of life and related factors among elderly nursing home residents in Southern Taiwan, , Olga McDaid, Mark K Hanly,Kathryn Richardson, 2014Populasi: lansia usia diatas 65 tahun di 10 buah Panti Werda. Sample: sebanyak 161 orang lansia. Variable independent:-sosiodemografi: Jenis kelamin, umur, pendidikan, status ekonomi

-Fungsi fisikal

-Aktivitas social

-Dukungan dari lingkungan (keluarga dan perawat)

Variabel dependent:

-Kualitas hidup lansia.Penelitian korelatif dengan pendekatan cross sectional dengan metode survey.Pendidikan dan status ekonomi mempunyai relasi positif dengan kualitas hidup pada lansia berbanding sosiodemografi yang lain.

6.Perbedaan tingkat kualitas hidup pada lansia di komunitas dan panti werda, Setyoadi, Noerhamdani, Fela Ermawati, 2011.Lansia diatas 65 tahun diambil secara teknik purposive sampling dan didapatkan sample sebanyak 44 lansia di posyandu lansia dan 36 lansia di UPT Pelayanan Sosial lansia di Ajisaka Kelurahan Cemorokandang Kecamatan Kedungkandang.Variabel independent:1.sosiodemografi:

-Jenis kelamin

-Usia

-Ilmu pengetahuan

-sosioekonomi

2. Kesehatan fisik

3.Psikologis4.Hubungab sosial

5. Lingkungan (Panti Werda atau komunitas)

Penltian deskriptif analitikal komparatif dengan pendekatan cross sectional. Penelitian untuk mengidentifikasi perbedaan kualitas fisik, kualitas psikologis, kualitas hubungan social, kualitas lingkungan dan tingkat kualitas hidup lansia di komunitas dan panti werda-Lansia memiliki kualitas hidup yang lebih bermakna berbanding wanita- Kualitas hidup lansia mempunyai korelasi positif dengan ilmu pengetahuan dan sosioekonomi.

-tidak ada korelasi yang bermakna antara kualitas hidup lansia dengan tingkat kesehatan fisik, tingkat psikologis dan hubungan sosial.-Kualitas hidup lansia mempunyai keterkaitan dengan lingkungan di mana kualitas dikatakan lebih tinggi diPanti.