NERACA PEMBAYARAN

Embed Size (px)

Citation preview

NERACA PEMBAYARAN Transaksi bisnis internasional terjadi dalam berbagai bentuk berbeda selama setahun. Pengukuran dari seluruh transaksi ekonomi internasional antara penduduk sebuah negara dan penduduk negara lain disebut neraca pembayaran (balance of payments BOP). Terminologi resmi yang digunakan dalam bab ini berasal dari IMF. Karena IMF adalah sumber utama statistik serupa untuk neraca pembayaran dan kinerja perekonomian negara-negara di seluruh dunia, bahasa milik IMF lebih umum dari terminologi lain, seperti yang digunakan oleh departemen perdagangan AS. Pembuat kebijaksanaan pemerintah membutuhkan pengukuran aktivitas perekonomian untuk mengevaluasi daya saing umum industri domestik, untuk menentukan nilai tukar atau kebijakan tingkat bunga, atau tujuan, dan untuk banyak tujuan lainnya. Bisnis multinasional menggunakan bermacam-macam pengukuran BOP untuk menilai pertumbuhan dan kesehatan dari berbagai jenis transaksi perdagangan atau keuangan berdasarkan negara dan wilayah dunia dibandingkan dengan negara asal bisnis tersebut. Data BOP negara asal dan negara tuan rumah sifatnya penting untuk manajer bisnis, investor, konsumen, dan pejabat pemerintah, karena data mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel-variabel makroekonomi kunci lainnya seperti produk domestik bruto, tingkat lapangan kerja, tingkat harga, nilai tukar, dan tingkat bunga. Kebijakan fiskal dan moneter harus turut memperhitungkan BOP pada level nasional. Manajer bisnis dan investor membutuhkan data BOP untuk mengantisipasi perubahan kebijakan

perekonomian di negara tuan rumah, yang mungkin disebabkan oleh kejadian-kejadian BOP. Data BOP juga penting untuk alasan-alasan berikut: BOP adalah sebuah indikator penting mengenai tekanan terhadap nilai tukar mata uang sebuah negara dan juga potensi untuk sebuah perusahaan untuk berdagang dengan atau berinvestasi di negara tersebut untuk mengalami keuntungan atau kerugian nilai tukar. Perubahan dalam BOP dapat memprediksi penerapan atau pencabutan kendali nilai tukar. Perubahan dalam BOP suatu negara dapat memberi sinyal penerapan atau pencabutan kendali terhadap pembayaran dividen dan bunga, fee lisensi, fee royalti, atau pengeluaran kas lain ke perusahaan asing atau investor. BOP membantu meramalkan potensi pasar suatu negara, khususnya dalam jangka pendek. Sebuah negara yang mengalami defisit perdagangan serius tidak akan

menambah impor seperti apabila negara tersebut mengalami surplus. Namun, negara tersebut dapat menyambut investasi yang meningkatkan ekspornya.

TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN YANG UMUM Transaksi internasional memiliki banyak bentuk. -Setiap contoh berikut adalah transaksi ekonomi internasional yang dihitung dan dimasukkan dalam neraca pembayaran AS. Honda AS adalah distributor AS untuk kendaraan yang dibuat di Jepang oleh perusahaan induknya, Honda Jepang. Perusahaan berbasis di AS, Fluor Corporation, menangani konstruksi fasilitas penjernihan air utama di Bangkok, Thailand. Anak perusahaan AS dari perusahaan Prancis, Saint Gobain, membayar laba (dividen) kembali ke perusahaan induknya di Paris. DaimlerChrysler, pembuat kendaraan Jerman/Amerika terkenal, membeli

perusahaan kecil pembuat komponen di luar Chicago, Illinois. Seorang turis Amerika membeli kalung Lapponia kecil di Finlandia. Pemerintah AS membiayai pembelian peralatan militer untuk sekutu militer NATO-nya (North Atlantic Treaty Organization), Norwegia. Seorang pengacara Meksiko membeli obligasi perusahaan AS melalui seorang broker investasi di Cleveland. Ini adalah sampel kecil dari ratusan ribu transaksi internasional yang terjadi setiap tahun. Neraca pembayaran menyediakan metode sistematis untuk

mengklasifikasikan transaksi-transaksi ini. Satu aturan dasar yang selalu membantu pengertian akuntansi BOP: "Ikuti arus kasnya." BOP terdiri dari sejumlah sub-transaksi yang diperhatikan secara seksama oleh kelompok-kelompok yang terdiri dari berbagai kalangan, seperti bankir investasi, petani, politisi, dan eksekutif perusahaan. Kelompok ini mengikuti dan menganalisis subtransaksi utama, yaitu transaksi berjalan (current account), transaksi modal (capital account), dan transaksi keuangan (financial account), secara terus-menerus. Peraga 3.1 menyediakan sekilas pandang mengenai sub-transaksi utama dari BOP.

DASAR-DASAR AKUNTANSI NERACA PEMBAYARAN BOP harus seimbang. Jika tidak, sesuatu belumlah dihitung atau telah dihitung secara tidak tepat. Oleh karena itu, tidak tepat untuk menyatakan bahwa BOP dalam keadaan disekuilibrium. Tidak mungkin. Penawaran dan permintaan untuk mata uang suatu negara mungkin tidak seimbang, namun penawaran dan permintaan tidaklahsama dengan BOP. Satu sub-transaksi BOP, seperti neraca perdagangan barang, bisa tidak seimbang, namun seluruh BOP dari satu negara selalu seimbang. Ada tiga elemen utama dari proses aktual pengukuran aktivitas ekonomi internasional: (1) mengidentifikasi apa yang termasuk dan tidak termasuk transaksi ekonomi internasional; (2) memahami bagaimana aliran barang, jasa, aset, dan uang menciptakan debet dan kredit ke keseluruhan BOP, dan (3) mengerti prosedur pencatatan untuk akuntansi BOP. Mendefinisikan Transaksi Ekonomi Internasional Mengidentifikasi transaksi internasional biasanya tidak sulit. Ekspor barang dagang barang seperti truk, mesin, komputer, peralatan komunikasi dan sebagainyajelas sebuah transaksi internasional. Impor seperti anggur Prancis, kamera Jepang, dan kendaraan Jerman juga jelas transaksi internasional. Namun perdagangan barang ini hanya sebagian dari ribuan transaksi internasional yang terjadi di Amerika Serikat atau negara lain seiap tahunnya. Banyak transaksi internasional lain tidak terlalu jelas. Pembelian patung kaca di Venesia, Italia, oleh seorang turis AS digolongkan sebagai impor barang AS. Bahkan, seluruh pengeluaran yang dilakukan turis AS di seluruh dunia untuk jasa (makanan, akomodasi hotel), tapi tidak untuk barang, dicatat di neraca pembayaran AS sebagai impor jasa perjalanan di transaksi berjalan. Pembelian U.S. Treasury bill oleh penduduk asing adalah transaksi keuangan internasional dan tepat untuk dicatat di transaksi keuangan dari neraca pembayaran AS. PERAGA 3.1 BOP GENERIK A. Transaksi berjalan {current Account) 1. 2. 3. Ekspor/impor barang bersih (neraca perdagangan) Ekspor/impor jasa bersih Pendapatan bersih (pendapatan investasi dari investasi portofolio dan investasi

langsung ditambah dengan kompensasi karyawan) 4. Transfer bersih (jumlah yang dikirimkan ke negara asal oleh kaum migran dan para pekerja tetap di luar negeri, pemberian, hibah, dan pensiun) A (1 sampai 4) = Saldo Transaksi Berjalan B. Transaksi Modal (Capital Account) Transfer modal yang terkait dengan pembelian dan penjualan aset tetap seperti real estate C. Transaksi Keuangan/Finansial (Financial Account) 1. 2. 3. Investasi luar negeri langsung (foreign direct investmentFDI) bersih Investasi portofolio bersih Item-item keuangan lainnya A + B + C = Saldo Dasar (Basic Balance) D. Net Errors and Omissions (data yang hilang seperti transfer ilegal) A + B + C + D = Saldo Keseluruhan (Overall Balance) E. Cadangan Devisa dan Item Terkait (Reserves and Related Items) Perubahan dalam cadangan moneter resmi termasuk emas, valuta asing, dan posisi IMF

BOP sebagai Laporan All BOP wring disalahartikan karena orang-orang menarik kesimpulan dari namanya bahwa BOP adalah neraca, sedangkan faktanya BOP adalah laporan arus kas. Dengan mencatat seluruh transaksi internasional selama waktu tertentu seperti satu tahun, BOP mengikuti arus pembelian dan pembayaran yang berkelanjutan antara satu negara dengan seluruh negara lainnya. BOP tidak menambah nilai seluruh aset (aktiva) dan kewajiban dari suatu negara pada tanggal tertentu seperti fungsi neraca untuk suatu perusahaan individual. Dua tipe transaksi bisnis mendominasi neraca pembayaran:1.

Pertukaran aset rill. Pertukaran barang (sebagai contoh, kendaraan, komputer, jam tangan, tekstil) dan jasa (sebagai contoh, jasa perbankan, jasa konsultasi, jasa perjalanan) dengan barang lain dan jasa (barter), atau untuk uang.

2.

Pertukaran aset keuangan. Pertukaran klaim keuangan (sebagai contoh, wham, obligasi, pinjaman, pembelian atau penjualan perusahaan) dengan klaim keuangan lain atau uang.

Walaupun aset dapat diidentifikasi sebagai aset riil atau keuangan, biasanya lebih mudah untuk memikirkan semua aset sebagai barang yang dapat dibeli atau dijual. Pembelian karpet ruangan yang ditenun tangan di sebuah toko di Bangkok oleh seorang turfs AS tidak terlalu berbeda dengan seorang bankir Wall Street membeli sebuah obligasi pemerintah Inggris untuk tujuan investasi. Akuntansi BOP Pengukuran semua transaksi internasional yang masuk dan keluar dari suatu negara selama setahun merupakan tugas yang menantang. Kesalahan, kekeliruan, dan perbedaan statistik akan terjadi. Masalah utamanya adalah pencatatan sistem ayat jurnal berpasangan (double-entry) digunakan dalam teori, tetapi tidak dalam praktek. Transaksi pembelian dan penjualan individual seharusnyadalam teorimenghasilkan catatan keuangan dalam neraca pembayaran yang sesuai. Dalam kenyataan, catatan-catatan tersebut dicatat secara independen. Pencatatan transaksi berjalan, keuangan, dan modal dicatat secara independen satu sama lain,tidak secara bersamaan seperti yang diwajibkan oleh sistem double-entry. Jadi akan ada perbedaan serius (untuk memperhalus istilahnya) antara debet dan kredit.

TRANSAKSI-TRANSAKSI NERACA PEMBAYARAN Neraca pembayaran terdiri dari tiga sub-transaksi utama: transaksi berjalan (current account), transaksi keuangan/finansial (financial account), dan transaksi modal (capital account). Sebagai tambahan, transaksi cadan' gan devisa resmi (official reserves account) mencatat transaksi mata uang oleh pemerintah, dansub-transaksi statistik kelima, transaksi (account) net errors and omissions digunakan untuk menjaga keseimbangan dalam BOP. Namun, hubungan perekonomian internasional antarnegara terus berubah, seperti yang ditunjukkan oleh revisi terbaru dari transaksi utama dalam BOP yang didiskusikan di bagian berikut: Transaksi Berjalan (Current Account) Transaksi berjalan termasuk seluruh transaksi ekonomi internasional dengan arus pendapatan atau pembayaran yang terjadi dalam kurun satu tahun, atau periode berjalan. Transaksi berjalan terdiri dari empat subkategori: 1. Perdagangan barang. Ekspor dan impor barang. Perdagangan barang adalah bentuk yang paling tradisional dan tertua dari aktivitas ekonomi internasional.

Walaupun banyak negara tergantung dari impor barang (seperti seharusnya, menurut teori keunggulan komparatif), negara-negara tersebut berusaha untuk menjaga keadaan seimbang dari perdagangan barang, atau bahkan surplus. 2. Perdagangan jasa. Ekspor dan impor jasa. Jasa internasional umum adalah jasa keuangan yangdisediakan bank kepada importir dan eksportir luar negeri, jasa perjalanan maskapai penerbangan, danjasa konstruksi perusahaan domestik di negara lain. Untuk negara-negara industri utama, sub-transaksiini menunjukkan pertumbuhan yang paling cepat di dekade yang lalu. 3. Pendapatan (income). Sebagian besar pendapatan berjalan diasosiasikan dengan investasi yang dibuat pada periode sebelumnya. Jika sebuah perusahaan AS menciptakan anak perusahaan di Korea Selatan untuk memproduksi suku cadang metal di tahun sebelumnya, bagian dari laba bersih yang dibayar kembali ke perusahaan induk di tahun berjalan (dividen) dianggap sebagai pendapatan investasi berjalan. Begitu juga, gaji dan upah yang dibayarkan kepada pekerja yang berkewarganegaraan asing juga termasuk dalam kategori ini. 4. Transfer berjalan (current transfer). Perjanjian keuangan yang diasosiasikan dengan perubahan kepemilikan sumber daya riil atau keuangan. Setiap transfer antara perusahaan yang bersifat satu arahhadiah atau sumbangandisebut dengan transfer berjalan. Sebagai contoh,danayang disediakan pemerintah AS untuk membantu pembangunan negara tertinggal digolongkan sebagai transfer berjalan. Transfer yang diasosiasikan dengan transfer aset tetap dimasukkan ke dalam transaksi terpisah, yaitu transaksi modal. Seluruh negara memiliki sejumlah perdagangan, di mana sebagian besarnya adalah barang dagang. Banyak negara tertinggal dan lebih kecil hanya memiliki sedikit perdagangan jasa, atau bagian yang digolongkan ke dalam sub-transaksi laba atau transfer. Transaksi berjalan biasanya didominasi komponen pertama yang dijelaskan di atas, ekspor dan impor barang dagang. Untuk alasan ini, neraca perdagangan (balance of tradeBOT) atau neraca perdagangan yang sering dikutip dalam pers bisnis di hampir tiap negara mengacu hanya kepada neraca ekspor -impor barang dagang. Namun, jika negara tersebut lebih besar atau negara maju, BOT sering membuat kesalahpahaman, karena di dalamnya perdagangan jasa tidak dimasukkan.

Peraga 3.2 merangkum transaksi berjalan dan komponennya milik Amerika Serikat selama. periode 1998-2003. Seperti diilustrasikan, neraca perdagangan barang AS negatif secara terus-menerus, namun telah ditutupi sebagian oleh surplus yang berkesinambungan dari neraca perdagangan jasa.

TRANSAKSI MODAL DAN KEUANGAN Transaksi modal dan keuangan dari neraca pembayaran mengukur semua transaksi ekonomi internasional yang melibatkan aset keuangan. Transaksi modal (capital account). Transaksi modal terdiri dari transfer aset keuangan dan akuisisi atau penghapusan aset nonproduksi/nonkeuangan. Baru-baru ini, transaksi ini telah diperkenalkan sebagai komponen terpisah dalam konsep neraca pembayaran IMF. Besarnya transaksi modal yang dicakup relatif kecil, dan kita akan menyertakannya dalam prinsip di semua diskusi berikut mengenai transaksi keuangan. Transaksi keuangan (financial account). Transaksi keuangan terdiri dari tiga komponen: investasi langsung (direct investment), investasi portofolio (portfolio investment), dan investasi aset lain (other asset investment). Aset keuangan dapat digolongkan dalam sejumlah cara yang berbeda, termasuk oleh lamanya umur aset (jatuh temponya) dan sifat kepemilikan (publik atau swasta). Namun, transaksi keuangan menggunakan sebuah metode ketiga, derajat kendali atas aset atau operasi, seperti dalam investasi portofolio, di mana investor tidak memiliki kendali, atau investasi langsung, di mana investor menjalankan suatu tingkat kendali yang jelas atas aset. Investasi langsung. Pengukuran investasi ini adalah selisih bersih dari modal yang keluar dan masuk ke AS untuk tujuan menjalankan kendali atas aset lain. Jika sebuah perusahaan AS membangun sebuah fasilitas suku cadang kendaraan di negara lain atau benar-benar membeli sebuah perusahaan di negara lain, hal ini disebut investasi langsung di transaksi neraca pembayaran AS. Saat aliran modal keluar dari AS, hal ini dimasukkan dalam neraca pembayaran sebagai arus kas negatif. Namun, jika suatu perusahaanasing membeli sebuah perusahaan di Amerika serikat, hat ini berarti arus modal masuk dan dimasukkan ke neraca pembayaran secara positif. Saat 10% atau lebih saham dengan hak suara di sebuah perusahaan AS dimiliki investor asing, perusahaan tersebut digolongkan sebagai perusahaan afiliasi AS dari suatu perusahaan asing, dan

digolongkan sebagai investasi asing langsung (foreign direct investment). Sama juga halnya apabila investor AS memegang 10% atau lebih kendali di dalam perusahaan di luar AS, perusahaan tersebut dianggap afiliasi luar negeri dari sebuah perusahaan AS. Maraknya investasi asing ke AS pada 1980-an, atau penduduk asing membeli aset di Amerika Serikat, adalah hat yang sangat kontroversial. Sumber perhatian atas investasi asing di negara manapun, termasuk di Amerika Serikat, berfokus pada dua topik: kendali dan laba. Beberapa negara membuat larangan mengenai apa yang dapat dimiliki orang asing di negara tersebut. Aturan ini berdasar pada anggapan bahwa tanah, aset, dan industri domestik secara umum harus dimiliki penduduk asli negara tersebut. Di lain pihak, secara tradisional Amerika Serikat memiliki sedikit larangan mengenai apa yang dapat dimiliki atau dikendalikan oleh penduduk atau perusahaan asing; hampir semua larangan yang tersisa sekarang ini berhubungan dengan pertimbangan keamanan nasional. Tidak seperti kasus dalam perdebatan tradisional mengenai apakah perdagangan internasional seharusnya bebas, tidak ada konsensus bahwa investasi internasional perlu clibebaskan. Prioritas dari pertanyaan ini masih terletak pada pertimbangan politik domestik, baru menyusul kemudian masalah perekonomian internasional. Sumber utama kedua mengenai pertimbangan atas investasi asing langsung adalah siapa yang menerima laba dari perusahaan. perusahaan asing yang memiliki perusahaan di Amerika Serikat akhirnya akan memperoleh laba dari aktivitas perusahaan, atau dengan kata lain, dari usaha pekerja AS. Walaupun ada bukti yang menunjukkan perusahaan asing di Amerika Serikat menginvestasikan kembali hampir semua labanya dalam bisnisnya di AS (bahkan dalam tingkat yang lebih tinggi dari perusahaan domestik), perdebatan mengenai kemungkinan pengurasan laba telah berlanjut. Terlepas dari pilihan sebenarnya yang diambil, pekerja di negara manapun merasa bahwa laba dari pekerjaan mereka harus tetap berada di tangan mereka sendiri. Sekah lagi, hat ini dalam berbagai aspek lebih merupakan pertimbangan politis dan emosional dibandingkan pertimbangan ekonomi. pilihan kata yang digunakan untuk menjelaskan pengertian investasi asing juga dapat mempengaruhi opini publik. Jika arus besar modal masuk ini dijelaskan sebagai "investasi modal dari seluruh dunia menunjukkan kepercayaan di masa depan industri AS," surplus modal bersih dianggap sebagai hal yang positif. Namun, jika

surplus modal bersih dijelaskan sebagai menghasilkan "Amerika Serikat menjadi negara pengutang terbesar di dunia," konotasi negatifnya jelas. Keduanya pada dasarnya bergantung pada kerja prinsip-prinsip ekonomi. Modal, baik jangka pendek maupun jangka panjang, mengalir ke mana investor percaya mereka akan menerima pengembalian (return) terbaik untuk tingkat risiko tertentu. Dan walaupun dalam pengertian akuntansi hal ini adalah "utang internasional," saat mayoritas arus modal masuk berbentuk investasi langsung, satu komitmen jangka panjang pada pekerjaan, produksi, jasa, teknologi, dan investasi kompetitif yang lain, dampak kepada daya saing industri yang terletak di dalam AS akan meningkat. Saat label "pengutang bersih" diterapkan pada investasi ekuitas, hal ini menimbulkan salah pengertian, karena hal ini mengundang suatu perbandingan dengan kondisi krisis utang besar yang dialami banyak negara di masa lalu. Investasi portofolio. Adalah selisih bersih dari modal yang mengalir masuk dan keluar dari Amerika Serikat namun tidak mencapai syarat angka 10% kepemilikan dari investasi langsung. Jika seorang penduduk AS membeli saham di sebuah perusahaan Jepang namun tidak mencapai 10% kepemilikan, kita mendefinisikan pembelian tersebut sebagai investasi portofolio (dan dalam hat ini suatu aliran modal keluar). Pembelian atau penjualan sekuritas utang (seperti U.S. Treasury bills) ke luar perbatasan juga cliklasifikasikan sebagai investasi portofolio, karena pengertian sekuritas utang tidak memberikan kepemilikan atau kendali kepada pembelinya. Investasi portofolio adalah modal yang diinvestasikan pada kegiatan yang sepenuhnya dimotivasi oleh laba (pengembalian) daripada yang dibuat untuk mengendalikan atau mengatur investasi. Pembelian sekuritas utang, obligasi, transaksi bank yang memberi bunga, dan lain-lain ditujukan hanya untuk mencari pengembalian. Tindakan itu tidak memberikan hak suara atau kendali atas pihak yang menerbitkan utang. Pembelian surat utang yang diterbitkan pemerintah AS (U.S. Treasury bills, notes, dan bonds) oleh investor luar negeri membentuk investasi portofolio bersih di Amerika Serikat. Patut diperhatikan bahwa hampir semua surat utang AS yang dibeli orang asing berdenominasi dolar ASdidenominasikan dalam mata uang negara penerbit. Hampir semua surat utang luar negeri yang dikeluarkan negara-negara seperti Rusia, Meksiko. Brasil, dannegara-negara Asia Tenggara juga berdenominasi dolar ASdalam kasus ini, mata uang negara asing. Negara tersebut harus mencari dolar untuk membayar utangnya

yang dipegang pihak luar negaranya. Amerika serikat tidak perlu mencari mata uang asing untuk membayar kembali utang luar negerinya. Seperti diilustrasikan dalam Peraga 3.5, investasi portofolio telah menunjukkan perilaku yang lebih bergejolak/volatil dibandingkan dengan yang ditunjukkan investasi asing langsung bersih selama dekade sebelumnya.Sekuritas utang AS seperti sekuritas U.S. Treasury dan obligasi korporasi banyak dicari di akhir 1980-an, sementara membesarnya pasar yang sedang berkembang baik dalam utang dan ekuitas menyebabkan kebalikan arah di tahun 1990-an. Kekuatan yang memotivasi aliran investasi portofolio selalu samapengembalian dan risiko. Namun fakta ini tidak membuat aliran dapat lebih mudah diprediksi. Aset/kewajibaninvestasi lain. Kategori ini terdiri dari berba gai kredit

perdagangan jangka panjang dan pendek, pinjaman lintas batas dari seluruh jenis institusi/lembaga keuangan, simpanan mata uang dan simpanan bank, dan utang serta piutang lain yang berhubungan dengan perdagangan lintas batas. Peraga 3.4 menunjukkan subkategori utama angka neraca transaksi keuang an AS dari 1998 sampai 2002: investasi langsung, investasi portofolio, dan investasi modal jangka panjang dan pendek lainnya. Peraga3.5 menunjukkan bagaimana sub-transaksi utama dari transaksi keuangan ASinvestasi langsung bersih, investasi portofolio, dan investasi laintelah berubah sejak 1985. Hubungan Saldo Transaksi Berjalan dan Keuangan Peraga 3.6 menjelaskan saldo transaksi berjalan dan keuangan AS selama tahun tahun terakhir. Apa yang ditunjukkan peraga adalah salah satu hubungan dasar antara ekonomi dan akuntansi mengenai neraca pembayaran: hubungan terbalik antara transaksi berjalan dan keuangan. Hubungan terbalik ini bukan tidak sengaja. Metodologi neraca pembayaran, pencatatan double-entry secara teoritis, mewajibkan transaksi berjalan dan keuangan Baling meng-offset. Negara yang mengalami defisit transaksi berjalan besarmembiayai" pembeliannya melalui surplus dalam transaksi keuangan yang besarnya sama, begitu pula sebaliknya. Net Errors and ommisions. Seperti dicatat sebelumnya, karena pencatatan transaksi berjalan dan keuangan dikumpulkan dan dicatat secara terpisah, kesalahan atau perbedaan statistik akan terjadi. Transaksi net errors and ommisions menjamin BOP tetap seimbang.

Transaksi cadangan resmi. Transaksi cadangan resmi adalah total cadangan yang dipegang oleh otoritas moneter resmi di dalam suatu negara. Cadangan ini biasanya terdiri dari mata uang utama yang digunakan dalam perdagangan dan transaksi keuangan internasional (yang juga disebut hard currencies/mata uang kuat seperti dolar AS, euro Eropa, pound Inggris, dan yen Jepang; emas; dan Special Drawing RightsSDR). Tingkat kepentingan dari cadangan resmi secara garis besar bergantung pada apakah negara itu mengoperasikan rezim nilai tukar tetap atau rezim nilai tukar mengambang. Jika mata uang suatu negara menggunakan sistem tetap, pemerintah negara tersebut secara resmi menyatakan bahwa mata uang tersebut dapat ditukarkan ke dalam beberapa mata uang lain dengan jumlah tetap. Sebagai contoh, won Korea Selatan ditetapkan tetap (fixed) terhadap dolar AS selama bertahun-tahun. Tanggung jawab untuk mempertahankan nilai tukar yang tetap ini terletak pada pemerintah Korea Selatan, disebut juga tingkat paritas/parity rate. Jika untuk beberapa alasan terdapat kelebihan jumlah won Korea yang beredar di pasar valuta, untuk mencegah agar nilai won tidak jatuh, pemerintah Korea Selatan harus mendukung nilai won dengan membeli won pada pasar terbuka (dengan membelanjakan cadangan mata uang kuatnya, cadangan resminya) hingga kelebihan jumlah won yang beredar tersebut tidak terjadi lagi. Dalam sistem nilai tukar mengambang (floating rate), pemerintah Korea Selatan tidak bertanggung jawab dan peran dari cadangan resmi tersebut menjadi tidak terlalu penting. NERACA PEMBAYARAN SECARA TOTAL Peraga 3.7 menyajikan neraca pembayaran resmi Amerika Serikat seperti yang disajikan IMF, yang mengumpulkan data statistik untuk lebih dari 160 negara di seluruh dunia. Setelah transaksi tunggal dan hubungan antartransaksi dibahas, Peraga 3.7 memberikan pandangan komprehensif mengenai bagaimana transaksi tunggal dikombinasikan untuk menciptakan beberapa pengukuran ringkas yang paling berguna bagi manajer bisnis multinasional. Transaksi berjalan (baris A di Peraga 3.7), transaksi modal (baris B) dan transaksi keuangan (barisC) digabungkan untuk membentuk saldo dasar (Total, kelompok A sampai C). Saldo, ini adalah salah satu pengukuran ringkas BOP yang paling sering digunakan. Saldo tersebut menggambarkan aktivitas perekonomian internasional per negara, yang ditentukan oleh kekuatan pasar, bukan oleh keputusan pemerintah (seperti intervensi pasar uang). Saldo dasar AS mengalami defisit $10 miliar pada 2003.

Pengukuran kedua yang paling sering digunakan, saldo keseluruhan, juga disebut saldo penyelesaian resmi (Total, kelompok A sampai D pada Peraga 3.7) mengalami defisit $2 miliar pada 2003. Pengertian BOP telah berubah selama 30 tahun terakhir. Selama sebagian besar negara maju masih beroperasi di bawah sistem nilai tukar tetap, BOP diinterpretasikan secara langsung: Surplus dalam BOP berarti permintaan mata uang suatu negara melebihi jumlah uang beredarnya dan pemerintah seharusnya membolehkan nilai mata uang untuk naik dalam nilaiatau mengintervensi dan mengumpulkan cadangan mata uang asing tambahan dalam transkasi cadangan resmi. Intervensi akan terjadi saat pemerintah menjual mata uangnya sendiri dan menukarnya dengan mata uang lain, sehingga meningkatkan simpanan mata uang kuatnya. Defisit dalam BOP berarti ada kelebihan jumlah mata uang beredar suatu negara di pasar dunia, dan pemerintah kemudian akan mendevaluasi mata uangnya atau mengeluarkan cadangan devisanya untuk menjaga nilai mata uangnya. Transisi menuju sistem nilai tukar mengambang pada 1970-an (dijelaskan pada bab sebelumnya) mengalihkan perhatian dari total BOP ke berbagai subtransaksinya seperti saldo transaksi berjalan dan keuangan. Subtransaksi ini adalah indikator-indikator aktivitas ekonomi dan cerminan kondisi mata uang untuk masa mendatang.

INTERAKSI NERACA PEMBAYARAN DENGAN VARIABEL-VARIABEL UTAMA MAKROEKONOMI Neraca pembayaran suatu negara berinteraksi dengan hampir semua variabel utama makroekonominya. Berinteraksi artinya neraca pembayaran mempengaruhi dan dipengaruhi oleh faktor-faktor utama makroekonomi seperti: 1. 2. 3. 4. Produk Domestik BrutoPDB (Gross Domestic Product--GDP) Nilai tukar Tingkat bunga Tingkat Inflasi

BOP dan PDB Dari suatu sudut pandang statis (akuntansi), Produk Domestik BrutoPDB (Gross Domestic ProductGDP) suatu negara dapat direpresentasikan oleh persamaan berikut:

PDB = C + I + G + X M Di mana: C I G X M XM = pengeluaran konsumsi = pengeluaran investasi modal =pengeluaran pemerintah =ekspor barang dan jasa = impor barang dan jasa = Saldo transaksi berjalan (yang termasuk pendapatan dan transfer berjalan)

Jadi, suatu saldo transaksi berjalan positif (surplus) berkontribusi langsung meningkatkan pengukuran PDB, namun saldo, transaksi berjalan negatif (defisit) mengurangi PDB. Dalam sudut pandang dinamis (arus kas), peningkatan atau penurunan PDB berkontribusi pada surplus atau defisit transaksi berjalan. Saat PDB tumbuh, begitu juga pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income) dan investasi modal. Peningkatan disposable income menghasilkan lebih banyak konsumsi, sebagian dipenuhi oleh impor yang lebih banyak. Peningkatan konsumsi akhirnya menghasilkan lebih banyak investasi modal. Pertumbuhan PDB juga seharusnya menghasilkan angka lapangan kerja yang lebih besar. Namun, beberapa pertambahan teoritis lapangan kerja dapat ditumpulkan oleh pencarian cumber (sourcing) asing (contohnya, pembelian barang dan jasa dari perusahaan lain yang terletak di negara lain). Manajemen rantai pasokan (supply chain management) semakin berfokus pada pengurangan biaya melalui impor dari lokasi di luar negeri yang lebih rendah biayanya. Impor ini dapat berasal dari perusahaan yang dimiliki asing atau oleh anak perusahaan luar negeri milik perusahaan induk. Dalam kasus kedua, anak perusahaan luar negeri cenderung membeli komponen dan properti intelektual dari perusahaan induknya, sehingga meningkatkan ekspor. Walaupun outsourcing selalu menjadi faktor yang menentukan lokasi atau di mana membeli barang dan komoditi hasil manufaktur, selama dekade yang lalu, peningkatan jumlah barangdan jasa berteknologi tinggi telah dibeli dari luar negeri. Pembelian luar negeri (sourcing) dari Amerika Serikat dan Eropa Barat sudah dilakukan ke negara-negara seperti India (piranti lunak dan call center), Cina, Eropa Timur, Meksiko, dan Filipina. Pola ini telah menyebabkan hilangnya sebagian pekerjaan kerah putih

di Amerika Serikat dan Eropa Barat, namun juga berarti peningkatan lapangan kerja di tempat lain. BOP dan Nilai Tukar BOP suatu negara mempunyai dampak yang signifikan terhadap level nilai tukarnya dan sebaliknya. tergantung dari rezim nilai tukar negara tersebut. Hubungan antara BOP dan nilai tukar dapat diilustrasikan dengan penggunaan sebuah persamaan yang disederhanakan yang merangkumkan data BOP: Saldo Neraca Pembayaran BOP = di mana: X M CI CO F1 FO FXB = ekspor barang dan jasa, = impor barang dan jasa, = aliran modal masuk (capital inflow), = aliran modal keluar (capital outflow), = keuangan masuk (financial inflow), = keuangan keluar (financial outflow), = cadangan moneter resmi seperti valuta asing dan emas. Pengaruh dari suatu ketidakseimbangan dalam BOP suatu negara bekerja berlainan tergantung pada apakah negara itu memiliki sistem nilai tukar tetap, nilai tukar mengambang, atau nilai tukar mengambang terkendali. Negara-negara dengan nilai tukar tetap. Pada sistem nilai tukar tetap, pemerintah memikul tanggung jawab untuk menjamin BOP mendekati nol. Bila jumlah dari transaksi berjalan dan modal tidak mendekati nol, pemerintah diharapkan untuk melakukan intervensi dalam pasar valuta asing dengan membeli atau menjual cadangan valuta asing resmi. Bila jumlah dari kedua transaksi pertama itu lebih besar dari nol, suatu surplus permintaan terhadap mata uang domestik terjadi di dunia. Untuk menjaga nilai tukar tetap, pemerintah harus melakukan intervensi dalam pasar valuta asing dan menjual mata uang domestik untuk mendapatkan mata uang asing atau emas sehingga BOP kembali mendekati nol. Bila jumlah transaksi berjalan dan modal negatif, terjadi kelebihan jumlah mata uang domestik yang beredar di pasar dunia. Maka pemerintah tersebut harus melakukan transaksi berjalan (X M) + Saldo transaksi modal Saldo transaksi keuangan Saldo cadangan devisa FXB

(CI CO) + (Fl FO) +

intervensi dengan membeli mata uang domestik dengan cadangan mata uang asing dan emasnya. Penting sekali bahwa suatu pemerintah mempertahankan saldo cadangan valuta asing yang signifikan agar bisa melakukan intervensi dengan efektif. Bila negara itu kehabisan cadangan valuta asing, negara itu tidak akan mampu membeli kembali mata uang domestiknya dan akan terpaksa melakukan devaluasi. Negara-negara dengan nilai tukar mengambang. Dalam sistem nilai tukar mengambang, pemerintah suatu negara tidak memikul tanggung jawab untuk mematok nilai tukar valuta asing. Fakta bahwa saldo transaksi berjalan dan modal tidak berjumlah sama dengan nol secara otomatis (dalam teori) akan mengubah nilai tukar dalam arah yang diperlukan agar BOP mendekati nol. Misalnya, sebuah negara yang mengalami defisit transaksi berjalan yang signifikan dengan saldo transaksi modal dan keuangan sama dengan nolakan mengalami suatu defisit BOP bersih. Kelebihan jumlah mata uang domestik yang beredar akan terjadi di pasar dunia. Seperti halnya kasus dengan semua barang yang penawarannya berlebihan, pasar akan membebaskan dirinya sendiri dari ketidakseimbangan dengan menurunkan harga. Dengan demikian, matauang domestik akan jatuh nilainya, dan BOP akan kembali mendekati nol. Pasar valuta asing tidak akan selalu mengikuti teori ini, khususnya dalam jangka pendek sampai menengah. Keterlambatan ini dikenal sebagai pengaruh kurva-J (lihat pada bagian selanjutnya dari "Neraca Perdagangan dan Nilai Tukar"). defisit ini akan bertambah buruk pada jangka pendek, tetapi akan bergerak kembali menuju ekuilibrium pada jangka panjang. Mengambang terkendali. Meskipun masih mengandalkan pada berbagai kondisi pasar untuk penentuan nilai tukar harian, negara-negara yang beroperasi dengan nilai tukar mengambang terkendali sering kali merasa perlu untuk mengambil sejumlah tindakan untuk mempertahankan nilai tukar yang mereka inginkan. Oleh sebab itu mereka berusaha mengubah penilaian pasar atas nilai tukar tertentu dengan mempengaruhi motivasi aktivitas pasar, alih-alih melalui intervensi langsung dalam pasar valuta asing. Tindakan utama yang diambil pemerintah dengan rezim ini adalah mengubah tingkat bunga, sehingga mempengaruhi berbagai dasar ekonomi dari penentuan nilai tukar. Dalam konteks persamaan sebelumnya, perubahan dalam tingkat bunga domestik merupakan usaha untuk mengubah tingkat (CI CO), khususnya komponen portofolio jangka pendek dari aliran modal ini, dengan tujuan untuk mengembalikan suatu ketimpangan yang disebabkan oleh defisit dalam transaksi berjalan. Kekuatan perubahan tingkat bunga

terhadap modal internasional dan nilai tukar bisa sangat besar. Suatu negara dengan rezim nilai tukar mengambang terkendali yang ingin mempertahankan nilai mata uangnya mungkin memilih untuk menaikkan tingkat bunga domestik untuk menarik tambahan modal dari luar negeri. Langkah ini akan mengubah kekuatan pasar dan menciptakan tambahan permintaan pasar akan mata uang domestik. Dalam proses ini, pemerintah memberitahukan kepada para peserta pasar bahwa pemerintah bermaksud mengambil sejumlahtindakan untuk menjaga nilai mata uang itu dalam kisaran tertentu. Proses ini juga menaikkan biaya pinjaman lokal bagi bisnis, sehingga kebijakan itu tidak jarang mendapat kritikan domestik.

BOP dan Tingkat Bunga Terlepas dari penggunaan tingkat bunga untuk mengintervensi pasar valuta asing, level keseluruhan tingkat bunga suatu negara dibandingkan dengan negara lain memiliki dampak pada transaksi keuangan neraca pembayaran. Normalnya, tingkat bunga riil yang relatif rendah akan mendorong aliran modal keluar untuk mencari tingkat bunga yang lebih tinggi di mata uang negara lain. Namun, dalam kasus Amerika Serikat, efek

yang berlawanan justru terjadi. Di tengah relatif rendahnya tingkat bunga rill dan defisit BOP pada transaksi berjalan, transaksi keuangan BOP AS telah mengalami aliran modal masuk yang dapat menutupi defisit karena prospek tingkat pertumbuhan AS yang relatif menarik, inovasi produksi tingkat tinggi, dan kepercayaan akan keamanan politik. Jadi, aliran masuk transaksi keuangan telah menolong Amerika Serikat menjaga tingkat bunganya yang lebih rendah dan untuk membiayai defisit fiskalnya yang sangat besar. Namun, sekarang mulai terlihat bahwa aliran masuk transaksi keuangan yang menguntungkan semakin berkurang, sementara neraca transaksi berjalan AS semakin memburuk. Keuangan Global dalam Praktik 3.1 menunjukkan Amerika Serikat mulai menjadi negara pengutang yang lebih besar terhadap seluruh dunia. BOP dan Tingkat Inflasi Impor memiliki potensi menurunkan tingkat inflasi suatu negara. Khususnya, impor barang dan jasa yang harganya lebih murah membatasi pesaing domestik dalam menetapkan harga untuk barang dan jasa sejenis. Jadi, persaingan luar negeri menggantikan persaingan domestik untuk menjaga tingkat inflasi yang lebih rendah daripada yang akan terjadi apabila tidak ada impor. Di sisi lain, sampai pada tingkat di mana impor yang harganya lebih murah menggantikan produksi dan lapangan pekerjaan domestik, produk domestik bruto akan lebih rendah dan neraca transaksi berjalan akan lebih negatif. NERACA PERDAGANGAN DAN NILAI TUKAR Impor dan ekspor barang dan jasa suatu negara dipengaruhi oleh perubahan nilai tukar. Mekanisme transmisi pada prinsipnya relatif sederhana: perubahan nilai tukar mengubah harga relatif impor dan ekspor, dan perubahan harga pada gilirannya menghasilkan perubahan dalam jumlah yang diminta melalui elastisitas harga permintaan. Walaupun teori ekonominya terlihat mudah, pada kenyataannya bisnis global sedikit lebih kompleks. Perdagangan dan Devaluasi Negara-negaraterkadang mendevaluasi mata uangnya sendiri karena defisit

perdagangan yang besar dan terus-menerus. Banyak negara di masa lalu dengan sengaja mendevaluasi mata uangnya agar harga ekspornya lebih kompetitif di pasar dunia.

Devaluasi New Taiwan dollar pada 1997 selama krisis keuangan Asia dipercayai banyak pihak sebagai salah satu bentuk dari devaluasi kompetitif. Namun, devaluasi kompetitif ini sering dianggap tindakan bunuh diri karena menyebabkan impor relatif lebih mahal. Jadi, apa logikanya dan basil yang diharapkan dari mendevaluasi mata uang domestik secara sengaja untuk meningkatkan neraca perdagangan? Jalur Penyesuaian Kurva-J Analisis ekonomi internasional mencirikan proses penyesuaian neraca perdagangan ke dalam tiga tingkatan: (1) periode kontrak mata uang (currency contract period); (2) periode pass-through (pass-through period), dan (3) periode penyesuaian kuantitas (quantity adjustment period). Ketiga tingkatan ini, dan basil jalur penyesuaian waktu neraca perdagangan secara keseluruhan, digambarkan dalam Peraga 3.8. Asumsikan bahwa neraca pembayaran sudah berada dalam keadaan defisit sebelum devaluasi, suatu devaluasi padawaktut1pada awalnya menghasilkan penurunan lanjutan dalam neraca perdagangan sebelum akhirnya ada peningkatanjalur penyesuaian mengambil bentuk seperti "j" pipih. Pada periode pertama, periode kontrak mata uang, suatu devaluasi mendadak mata uang domestik memiliki suatu dampak yang tidak pasti, karena seluruh kontrak ekspor dan impor sudah berjalan. Perusahaan yang beroperasi di bawah persetujuan kontrak ini diharuskan memenuhi kewajiban, terlepas apakah pemsahaan mendapat laba atau mengalami kerugian. Anggaplah Amerika Serikat mengalami penurunan milai dolar AS secara mendadak. Hampir seluruh ekspor dinyatakan dalam dolar AS, namun hampir semua impor adalah kontrak yang dinyatakan dalam mata uang asing. Hasil dari depresiasi mendadak ini adalah peningkatan ukuran defisit perdagangan pada waktu t1, karena biaya para importir AS untuk membayar tagihan impor akan meningkat saat mereka mengeluarkan lebih banyak dolar untuk membeli mata uang asing yang mereka butuhkan, sementara pendapatan yang diperoleh eksportir AS tetap tidak berubah. Walaupun mi adalah skenario yang paling sering dikutip mengenai penyesuaian neraca perdagangan, hanya ada sedikit alasan untuk mempercayai bahwa hampir semua impor AS dinyatakan dalam mata uang asing dan hampi seluruh ekspor dalam dolar AS. Periode kedua proses penyesuaian neraca perdagangan disebut periode pass-through. Saat nilai tukar berubah, importir dan eksportir akhirnya harus meneruskan perubahan nilai tukar ini ke harga produk mereka sendiri. Sebagai contoh, seorang produsen luar

negeri yang menjual ke pasar AS setelah penurunan drastis nilai dolar AS harus menutup biaya produksi domestiknya. Kebutuhan ini akan membuat perusahaan menetapkan harga dolar yang lebih tinggi untuk menerima mata uangnya sendiri dalam jumlah yang cukup besar. Perusahaan itu harus menaikkan harga produknya di pasar AS. Harga impor AS naik dalam jumlah