8
Nama : Yulianti Nim : 612 310 0 Tanaman Penyegar Standar Mutu Biji Kopi Kopi adalah biji dari tanaman Coffea spp dalam bentuk bugil dan sebe digoreng. Mutu kopi Indonesia masih tergolong rendah karena banyak mengandung biji kopi cacat dan bercampur dengan barang-barang non (Dirjenbun, 1987).Untuk mengendalikan dan memperbaikimutu kopi di Indonesia, Direktorat Standarisasi dan Pengendalian Mutu, Departemen Perdagangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Revisi Standar Perdagan Untuk Mata Dagangan Kopi (SP-16-1975 Revisi Maret 1990) dan Buku Petunjuk Standar Kopi Indonesia. Halhal yang penting dan perlu diperhatika standar dijelaskan berikut ini. 1) Jenis mutu a. Berdasarkan jenis kopinya, kopi dapat digolongkan ke dalam : Arabika dan Jenisjenis lainnya. b. Berdasarkan cara pengolahannya, kopi dapat digolongkan ke dala yaitu : Pengolahan kering dan Pengolahan Basah. c. Berdasarkan nilai cacatnya, kopi dapat digolongkan ke dalam 6 tingkat khusus mutu 4 dibedakan dalam dua jumlah nilai cacat. d. Tiap jenis mutu kopi dapat diidentifikasikan febih lanjut dan disebutk asalnya. 2) Syarat mutu a. Ketentuan umum

mutu biji kopi

Embed Size (px)

Citation preview

Nama : Yulianti Nim : 612 310 0 Tanaman Penyegar

Standar Mutu Biji Kopi

Kopi adalah biji dari tanaman Coffea spp dalam bentuk bugil dan sebelum digoreng. Mutu kopi Indonesia masih tergolong rendah karena banyak mengandung biji kopi cacat dan bercampur dengan barang-barang non-kopi (Dirjenbun, 1987). Untuk mengendalikan dan memperbaiki mutu kopi di Indonesia, Direktorat Standarisasi dan Pengendalian Mutu, Departemen Perdagangan Republik Indonesia telah mengeluarkan Revisi Standar Perdaganyan Untuk Mata Dagangan Kopi (SP-16-1975 Revisi Maret 1990) dan Buku Petunjuk Standar Kopi Indonesia. Halhal yang penting dan perlu diperhatikan dalam standar dijelaskan berikut ini. 1) Jenis mutu a. Berdasarkan jenis kopinya, kopi dapat digolongkan ke dalam : Robusta, Arabika dan Jenisjenis lainnya. b. Berdasarkan cara pengolahannya, kopi dapat digolongkan ke dalam 2 jenis yaitu : Pengolahan kering dan Pengolahan Basah. c. Berdasarkan nilai cacatnya, kopi dapat digolongkan ke dalam 6 tingkat mutu, khusus mutu 4 dibedakan dalam dua jumlah nilai cacat. d. Tiap jenis mutu kopi dapat diidentifikasikan febih lanjut dan disebutkan daerah asalnya. 2) Syarat mutu a. Ketentuan umum

1. Pengolahan Kering Kadar air maksimum 13 % (bobotlbobot) Kadar kotoran berupa ranting, batu, tanah dan benda-benda asing lainnya maksimum 0,5 % (bobotlbobot). Bebas dari serangga hidup Bebas dari biji yang berbau busuk dan berbau kapang. Biji tidak lolos ayakan ukuran 3 mm X 3 mm (8 mesh) dengan maksimum lolos 1% (bobot/ bobot). Untuk bisa disebut biji ukuran besar, harus memenuhi persyaratan tidak lolos ayakan ukuran 5,6 min X 5,6 mm (3,5 mesh) dengan maksimum lolos 1 % (bobotlbobot). 2. Pengolahan basah Kadar air maksimum 12 % (bobot/bobot) Kadar kotoran berupa ranting, batu, tanah dan benda-benda asing lainnya maksimum 0,5 % (bobo/bobot). Bebas dari serangga hidup Bebas dari biji yang berbau busuk dan berbau kapang. Untuk robusta dibedakan : 1. Biji ukuran besar, tidak lolos ayakan lobang bulat ukuran diameter 7,5 mm dengan maksimum lolos 2,5 % (bobot/bobot). 2. Biji ukuran sedang, lolos ayakan lobang bulat ukuran diameter 7,5 mm, tidak lolos ayakan lobang bulat ukuran diameter 6,5 mm, dengan maksimum lolos 2,5 % (bobot/bobot). 3. Biji ukuran kecil, lolos ayakan lobang bulat ukuran diameter 6,5 mm, tidak lolos ayakan lobang bulat ukuran diameter 5,5 mm, dengan maksimum lolos 2,5 % (bobot/bobot).

Untuk jenis bukan robusta, ,ukuran biji tidak dipersyaratkan. b. Ketentuan khusus Tabel 4. Klasitikasi mutu berdasarkan sistem nilai cacat Mutu Mutu 1 Mutu 2 Mutu 3 Mutu 4-a Mutu 4-b Mutu 5 Syarat Mutu Jumlah nilai cacat maksimum 11 Jumlah nilai cacat 12 sampai dengan 25 Jumlah nilai cacat 26 sampai dengan 44 Jumlah nilai cacat 45 sampai dengan 60 Jumlah nilai cacat 61 sampai dengan 80 Jumlah nilai cacat 81 sampai dengan 150 Jumlah nilai cacat 151 sampai dengan 225

Mutu 6

Keterangan : Setiap biji cacat dari contoh kopi yang diuji diberikan nilai cacat berdasarkan tabel di bawah ini. Tabel 5 Penentuan besarnya nilai cacat kopi No. Jenis cacat Nilai cacat (2) (3) 1. 2. 3. 4. 5. 6 7. 1 (satu) biji hitam 1 (satu) biji hitam sebagian 1 (satu) biji hitam pecah 1 (satu) kopi gelondong 1 (satu) biji coklat 1 (satu) kulit kopi (husk) ukuran besar 1 (satu) kulit kopi (husk) ukuran sedang 1 (satu) (setengah) (setengah) 1 (satu) (seperempat) 1 (satu) (setengah)

8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

1 (satu) Wit kopi (husk) ukuran kecil 1 (satu) biji berkulit tanduk 1 (safu) kulit tanduk ukuran besar 1 (satu) kulit tanduk ukuran sedang 1 (satu) kulit tanduk ukuran kecil 1 (satu) biji pecah 1 (satu) biji muda 1 (satu) biji berlubang satu 1 (satu) biji berlubang lebn dari satu 1 (satu) biji bertuful-tutul (untuk proses basah) 1 (satu) ranting, tanah atau batuberukuran bEaar) 1 (satu) ranting, tanah atau batuberukuran sedang) 1 (satu) ranting, tanah atau batuberukuran kecil)

1/5 (seperlima) (setengah) (setengah) 1/5 (seperlima) 1/10 (sepersepuluh) 1/5 (seperlima) 1/5 (seperlima) 1/10 (sepersepuluh) 1/5 (seperlima) 1/10 (sepersepuluh)

18

5 (lirna)

19

2 (dua)

20.

1 (satu)

Jumlah nilai cacat dari 300 gram contoh menentukan tingkat mutunya. Jika satu biji kopi mempunyai lebih dari satu jenis cacat, maka penentuan nilai cacat biji tersebut didasarkan pada bobot cacat yang terbesar. Keterangan : Biji hitam : Biji kopi yang setengah atau lebih bagian luarnya berwarna hitam. Biji hitam yang dimaksud adalah biji hitam mengkilap dan biji hitak yang keriput. Biji hitam sebagian : Biji kopi yang kurang dari setengah bagian luarnya berwarna hitam.

Biji hitam pecah : Biji kopi yang berwarna hitam tidak utuh, berukuran sama atau kurang dari bagian biji utuh. Kopi gelondong : Buah kopi kering Buah kopi kering : ialah biji kopi kering yang masih terbungkus oleh kulit majemuknya, baik dalam keadaan utuh ataupun besarnya sama atau lebih dari '/a bagian Wit majemuk yang utuh. Biji coklat : Biji kopi yang setengah atau lebih bagian luarnya berwarna coklat. Kulit kopi (Husk) ukuran besar : Kulit majemuk (pericarp) dari kopi gelondong dengan ukuran besar atau tanpa kulit ari dan kulit tanduk di dalamnya, yang berukuran lebih besar dari bagian dari kulit kopi gelondong yang utuh. Kulit kopi (Husk) ukuran sedang : Kulit majemuk (pericarp) dari kopi gelondong dengan ukuran sedang atau tanpa kulit ari dan kulit tanduk di dalamnya, yang berukuran setengah sampai bagian dari kulit kopi gelondong yang utuh. Kulit kopi (Husk) ukuran kecil : Kulit majemuk (pericarp) dari kopi gelondong dengan ukuran kecil atau tanpa kulit ari dan kulit tanduk di dalamnya, yang berukuran kurang dari setengah bagian kulit kopi gelondong yang utuh. Biji berkulit tanduk Biji kopi yang masih terbungkus dengan kulit tanduk. Yang dimaksud dengan masih terbungkus dengan kulit tanduk adalah biji kopi yang masih terbungkus dalam kulit tanduknya, baik dalam keadaan utuh maupun yang besarnya sama atau lebih dari bagian kulit tanduk yang utuh. Kulit tanduk ukuran besar : Kulit tanduk yang terlepas dari biji kopinya yang besar berukuran lebih besar dari bagian dari kulit tanduk utuh. Kulit tanduk ukuran sedang : Kulit tanduk yang terlepas atau tidak terlepas dari biji kopi yang berukuran setengah sampai bagian dari kulit tanduk utuh.

Kulit tanduk ukuran kecil : Kulit tanduk yang terlepas atau tidak lepas dari biji kopi yang berukuran kurang dari setengah bagian kulit tanduk utuh. Biji pecah :Biji kopi yang tidak utuh yang besarnya sama ataukurang dari bagian biji utuh. Biji muda : Biji kopi yang kecil dan keriput pada seluruh bagian luarnya. Biji berlubang satu : Biji kopi yang berlubang satu akibat serangan serangga. Biji bertutul-tutul : Biji kopi yang bertutul-tutul pada (setengah) atau lebih bagian luarnya. Ketentuan ini hanya berlaku untuk kopi yang diolah dengan cara pengolahan basah. Ranting, tanah atau batu berukuran besar : Ranting, tanah atau batu berukuran panjang atau diameter lebih dari 10 mm. Ranting, tanah atau batu berukuran sedang : Ranting, tanah atau batu berukuran panjang atau diameter 5 mm-10 mm. Ranting, tanah atau batu berukuran kecil Ranting, tanah atau batu berukuran panjang atau diameter kurang dari 5 mm.

c. Pengujian mutu Tabel 6. Metoda pengujian untuk masing-masing persyaratan mutu ialah Karakteristik Kadar air Metoda Pengujian SP-SMP-38-1975 ISOIR 1447-1970(E) Jumlah nilai cacat SP-SMP-39-1975 Revisi Maret 1990 Lolos Lolos ayakan SP-SMP-39-1975 Revisi Maret 1990 Kadar kotoran SP-SMP-39-1975 Revisi Maret 1990 Adanya serangga hidup Biji berbau busuk dan berbau kapang 4. Pengambilan contoh a. Cara pengambilan contoh Contoh diambil secara acak sebanyak akar pangkat dua dari jumlah karung, dengan maksimum 30 karung dari tiap partai barang, kemudian dari tiap karung diambil secukupnya dari bagian atas, tengah dan bawah dengan menusuk karung sehingga diperoleh jumlah berat sebanyak kira-kira 10 kg. Contoh ini diaduk merata kemudian dibagi empat dan dua bagian diambil secara diagonal. Cara ini dilakukan beberapa kali sampai contoh mencapai 1 kg, yang kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik, disegel dan diberi label, untuk ditentukan mutunya. Visual SP-SMP-376-1990

b. Petugas pengambilan contoh Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih lebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum. 5. Pengemasan a. Cara pengemasanKopi dikemas dengan sekurang-kurangnya satu lapis karung baru yang baik, bersih dan kering. Berat bersih tiap karung adalah 60 kg, atau sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli. b. Pemberian Merk. Pada setiap pengiriman bagian luar dari karung diberi keterangan yang berisikan: Nama barang Nomor karung Identitas penjual Identitas pembeli Produce of Indonesia Pelabuhan/negara tujuan Berat bersih