13
Tipe Alat Mulut Serangga Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap. Secara umum alat-alat mulut serangga terdiri dari : 1. Labrum (bibir atas) 2. Sepasang mandibel (geraham pertama) 3. Sepasang maksila (geraham kedua) 4. Labium (bibir bawah) 5. Epifaring (lidah) Bagian–bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum, mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap). Tipe alat mulut pengunyah, mandibel bergerak secara transversal yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan mengunyah makanannya. Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap. Mandibel pada bagian mulut penghisap mungkin memanjang dan berbentuk stilet atau tidak ada. Mulut serangga ada beberapa macam kegunaannya, yaitu: 1. Tipe alat mulut menggigit atau mengunyah

MENGKONSTRUKSI KEMBALI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MENGKONSTRUKSI KEMBALI

Tipe Alat Mulut Serangga

Tipe alat mulut bervariasi, tergantung sub ordonya, tetapi umumnya memiliki tipe

penjilat-pengisap, pengisap, atau pencucuk pengisap. Secara umum alat-alat mulut

serangga terdiri dari :

1. Labrum (bibir atas)

2. Sepasang mandibel (geraham pertama)

3. Sepasang maksila (geraham kedua)

4. Labium (bibir bawah)

5. Epifaring (lidah)

Bagian–bagian mulut serangga dapat diklasifikasikan menjadi dua tipe umum,

mandibulata (pengunyah) dan haustelata (penghisap). 

Tipe alat mulut pengunyah, mandibel bergerak secara transversal

yaitu dari sisi ke sisi, dan serangga tersebut biasanya mampu menggigit dan

mengunyah makanannya. 

Tipe mulut penghisap memiliki bagian-bagian dengan bentuk seperti probosis

yang memanjang atau paruh dan melalui alat itu makanan cair dihisap.

Mandibel pada bagian mulut penghisap mungkin memanjang dan berbentuk

stilet atau tidak ada.

Mulut serangga ada beberapa macam kegunaannya, yaitu:

1. Tipe alat mulut menggigit atau mengunyah

Sebagai alat untuk menggigit atau mengunyah. Hingga bagian tanaman

yang telah dikunyah dapat ditelan, misalnya : ulat, jengkrik, dan belalang.

Serangga ini disebut serangga pengunyah atau pemamah. Alat mulut bertipe

penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada

beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk

pada moncong yang terbentuk di depan kepala. Tipe alat mulut penggigit atau

penggigit-pengisap yang dilengkapi flabellum sebagai alat pengisapnya. Ordo

yang memiliki jenis mulut alat penggigit adalah Ordo Hymenoptera (bangsa

tawon, tabuhan, semut) , ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan

Lepidoptera.

Page 2: MENGKONSTRUKSI KEMBALI

alat mulut menggigit mengunyah terdiri dari :

Labrum, berfungsi untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.

Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.

Mandibel, berfungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan

makanan.

Maksila, merupakan alat bantu untuk mengambil makanan. Maxila

memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.

Hipofaring, serupa dengan lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.

Labium, sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup

atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum,

submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang

paraglosa.

Tanda serangan pada daun tampak sobekan, gerekan, berlubang-lubang,

daun hanya tinggal tulang daunnya saja, daun merekat/menggulung

menjadi satu, atau daun habis dimakan sama sekali. Tanda serangan pada

akar menyebabkan tanaman layu, akhirnya mati. Pada polong atau buah

tampak berlubang, atau ada bekas gerekan

2. Tipe alat mulut menyerap (absorb)

Sebagai alat untuk menghisap misalnya pada lalat rumah. Sebagai alat

untuk menusuk dan menghisap cairan tanaman, alat tersebut disebut stylet,

misalnya pada aphis, lalat sapi, kupu-kupu penusuk buah dan thrips. Tipe alat

mulut pencucuk pengisap yang terdiri atas moncong (rostum) dan dilengkapi

dengan alat pencucuk dan pengisap berupa stylet. Pada ordo Hemiptera,

rostum tersebut muncul pada bagian anterior kepala (bagian ujung). Rostum

tersebut beruas - ruas memanjang yang membungkus stylet. Pada alat mulut

ini terbentuk dua saluran, yakni saluran makanan dan saluran ludah. Tipe alat

mulut ini pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan

tipe yang khusus, yaitu labrum yang sangat kecil, dan maksila palpusnya

berkembang tidak sempurna.

Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga

segmen. Bagian alat mulut ini yang dianggap penting dalam tipe alat mulut

Page 3: MENGKONSTRUKSI KEMBALI

ini adalah probosis yang dibentuk oleh maksila dan galea menjadi suatu

tabung yang sangat memanjang dan menggulung.Tanda serangan pada daun

munculnya cendawan jelaga. Daun yang terserang berbentuk tidak normal,

kerdil, menggulung/keriting ke dalam. Terdapat bercak-bercak klorosis

(kuning) pada daun.

3. Tipe alat mulut menjilat menghisap

Sebagai alat penghisap, misalnya pada kupu-kupu penghisap madu. Tipe alat

mulut ini misalnya pada alat mulut lalat (Diptera).

Pada tipe penjilat pengisap alat mulutnya terdiri dari tiga bagian yaitu :

-bagian pangkal yang berbentuk kerucut disebut rostum

-bagian tengah yang berbentuk silindris disebut haustellum

-pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya

berubah menjadi tabung yang bercelah. 

-ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut

haustelum.

-bagian ujung yang berupa spon disebut labellum atau oral

disc.

4. Sebagai alat mengunyah dan menjilat, misalnya pada lebah madu.

Tipe alat mulut ini diwakili oleh tipe alat mulut lebah madu Apis cerana

(Hymenoptera, Apidae) merupakan tipe kombinasi yang struktur labrum dan

mandibelnya serupa dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah, tapi

maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu.

Glosa merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang

sedangkan ujungnya menyerupai lidah yang berbulu disebut flabelum yang

dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang

ada di dalam bunga.

5. Tipe Alat Mulut Menusuk Mengisap

Kepik, mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara

(Heteroptera).  Alat mulut yang paling menonjol adalah labium, yang

berfungsi menjadi selongsong stilet. Ada empat stilet yang sangat runcing

yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. 

Page 4: MENGKONSTRUKSI KEMBALI

Keempat stilet berasal dari sepasang maksila dan mandibel ini merupakan

suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah. Tanda serangan

pada polong atau biji tampak noda hitam bekas tusukan. Daun yang terserang

menjadi layu dan kering. Buah padi matang susu yang diserang menjadi

hampa dan perkembangannya kurang baik.

Kegunaan Identifikasi Hama berdasarkan Morfologi dan Tipe Alat Mulut

Serangga.

Pembicaraan mengenai cara merusak dan gejala merusak yang diakibatkan oleh

serangan hama khususnya dari serangga tidak dapat lepas dari pembicaraan

mengenai morfologi alat mulut serangga hama. Dengan tipe alat mulut tertentu,

serangga hama dalam merusak tanaman akan mengakibatkan gejala kerusakan

yang khas pada tanaman yang diserangnya. Karena itu, dengan mempelajari

berbagai tipe gejala ataupun tanda serangan akan dapat membantu dalam

mengenali jenis-jenis hama penyebab yang dijumpai di lapangan. Bahkan lebih

jauh dari itu dapat pula digunakan untuk menduga cara hidup ataupun untuk

menaksir populasi hama yang bersangkutan.

Berdasarkan pada cara merusak dan gejala kerusakan yang ditimbulkannya, maka

hama-hama penyebab kerusakan pada tanaman dapat digolongkan menjadi

beberapa tipe, yaitu hama penyebab gejala puru (gall), hama pemakan, hama

penggerek, hama pengisap, hama penggulung, hama penyebab busuk buah, dan

hama pengorok (miner).

Gejala Serangan Hama

Hama adalah hewan penggangu tanaman yang secara fisik masih dapat dilihat

secara kasat mata tanpa bantuan alat dan terdapat di lingkungan tanaman yang

dapat menyebabkan kerusakan tanaman baik secara kualitas dan kuantitas

sehingga menyebabkan kerugian ekonomis (Djafarudin, 2001). Gejala serangan

yang diakibatkan oleh serangan hama khususnya dari serangga tidak dapat lepas

dari pembicaraan mengenai morfologi alat mulut serangga hama. Dengan tipe alat

mulut tertentu, serangga hama dalam merusak tanaman akan mengakibatkan

gejala kerusakan yang khas pada tanaman yang diserangnya. Karena itu, dengan

Page 5: MENGKONSTRUKSI KEMBALI

mempelajari berbagai tipe gejala ataupun tanda serangan akan dapat membantu

dalam mengenali jenis-jenis hama penyebab yang dijumpai di lapangan. Bahkan

lebih jauh dari itu dapat pula digunakan untuk menduga cara hidup ataupun untuk

menaksir populasi hama yang bersangkutan. Ada 2 (dua) hal mengapa serangga

dapat menjadi hama, yaitu : (1) Manusia mengubah lingkungan asli untuk usaha

pertanian dengan memasukkan spesies baru yang sebelumnya tidak ada. Contoh:

adanya perubahan lingkungan Di USA, Colorado, pembukaan ladang kentang

(1950), Colorado potato bettle Leptinotarsa decemilinata (Coleoptera:

Chrysomelidae) hidup pada jenis-jenis solanaceae liar berubah menjadi hama

karena makanan berlimpah dan musuh alami kurang bisa berkembang. Di

Indonesia hutan albazia (1950), Xystocera festiva (Coleoptera: Cerambycidae)

menjadi hama karena makanan berlimpah dan dalam pola hutan penyebaran lebih

mudah. Pemasukan varietas padi IR dan IRRI 1970, Nilaparvata lugens

(Hemiptera:Delphacidae) menjadi hama karena padi ditanam terus menerus dan

pupuk N dosis tinggi, jarak tanaman rapat. (2) Hewan (serangga) terbawa ke

tempat baru melintasi rintangan geografis tertentu, tetapi musuh alami (predator,

parasitoid) tertinggal di tempat asal. Contoh perpindahan tempat : Icherya

purchasi (Hemiptera: Pseudococcidae) kutu putih asal Australia, hidup pada

tanaman Casia.

Berdasarkan pada cara merusak dan gejala kerusakan yang ditimbulkannya, maka

hama-hama penyebab kerusakan pada tanaman dapat digolongkan menjadi

beberapa tipe, yaitu hama penyebab gejala puru (gall), hama pemakan, hama

penggerek, hama pengisap, hama penggulung, hama penyebab busuk buah, dan

hama pengorok (miner).

a. Hama Penyebab Gejala Puru (gall)

Kelompok hama ini pada umumnya merusak dengan cara menggerek ke

dalam jaringan tanaman (akar, batang, daun atau buah). Mula-mula hama

masuk melalui jaringan tanaman yang masih muda atau melalui titik tumbuh

kemudian tinggal dan makan di dalam jaringan tanaman inang. Beberapa teori

ada yang menyatakan bahwa sambil merusak/makan hama tersebut juga

mengeluarkan sekresi tertentu (semacam cairan) dari mulutnya. Sekresi zat

Page 6: MENGKONSTRUKSI KEMBALI

tersebut ternyata mampu merangsang (menstimulir) sel-sel jaringan tanaman

disekitar luka atau tempat dimana hama tersebut merusak. Sebagai akibatnya

akan muncul pertumbuhan sel yang luar biasa (giant cell) dalam jumlah

banyak sehingga pada bagian tersebut terlihat seperti bengkak membentuk

puru (gall). Beberapa contoh hama penyebab gejala puru tersebut antara lain

adalah :

Nematoda puru akar (Meloidogyne sp.) sebagai penyebab gejala puru akar

pada tanaman tomat, lombok, tembakau, terong dll.

Puru daun/batang padi (Orseolia oryzae) atau lebih dikenal dengan nama

umum hama ganjur pada tanaman padi.

Puru batang pada tembakau (Scrobipalpa heliopa Low), atau sering juga

disebut dengan nama daerah “omo meteng.

b. Hama Pemakan

Hama golongan ini memiliki tipe alat mulut penggigit dan pengunyah atau

penggigit saja. Penyebabnya antara lain adalah beberapa jenis

(kebanyakan)hama dari bangsa belalang (Orthoptera), kumbang (Coleoptera)

dan larva lepidoptera (ulat). Gejala dari serangan hama ini antara lain adalah

terbentuknya lubang, robek atau hilangnya bagian tanaman yang diserang.

Beberapa contoh dari hama pemakan ini adalah :

Pemakan daun kedelai (Phaedonia inclusa Stal)

Pemakan daun/batang/pucuk tembakau (Agrotis sp.)

Pemakan akar (uret) Leucopholis rorida F pada ketela pohon.

c. Hama Penggerek

Hama golongan ini merusak dengan cara mengebor (menggerek) bagian

tanaman tertentu dan memakannya. Hama tersebut biasanya tinggal di dalam

jaringam batang, akar, buah, biji maupun umbi sehingga dikenal hama-hama

penggerek batang, penggerek buah, bunga dan lain-lain. Kebanyakan hama

penggerek memiliki tipe alat mulut penggigit dan umumnya masuk kedalam

jaringan pada saat fase larva, namun ada diantaranya pada fase dewasa. Hama

penggerek tersebut umumnya adalah anggota Lepidoptera dan Coleoptera,

Page 7: MENGKONSTRUKSI KEMBALI

namun ada diantaranya dari ordo Diptera. Beberapa jenis hama-hama

penggerek tersebut antara lain adalah :

Penggerek umbi ketela rambat (Cylas formicarius F)

Penggerek batang tebu bergaris (Chilo sacharipagus Boj.)

Penggerek pucuk jagung (Ostrinia nubialis Hbn.)

d. Hama Pengisap

Golongan hama pengisap menyerang tanaman dengan menggunakan alat

mulutnya yang bertipe pencucuk-pengisap atau pengisap saja. Hama tersebut

merusak dengan cara mengisap cairan sel jaringan tanaman, sehingga akan

mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan atau matinya jaringan tanaman

yang diserangnya. Yang lebih parah lagi beberapa jenis hama pengisap

tersebut juga dapat bertindak sebagai vektor penyebab penyakit tanaman,

sehingga dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah. Beberapa jenis

hama pengisap tersebut contohnya adalah :

Pengisap buah coklat (Helopeltis theobromae Mill.)

Walang sangit (Leptocorisa oratorius F) pengisap butir padi pada saat

masak susu.

Kutu daun kopi (Coccus viridis Green).

Dan yang diketahui dapat bertindak sebagai vektor penyebab penyakit antara

lain :

o Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stall) sebagai vektor penyebab

penyakit kerdil hampa pada tanaman padi.

o Kutu daun jeruk (Diaphorina citri Kuw) sebagai vektor penyebab penyakit

CVPD pada tanaman daun jeruk.

e. Hama Penggulung

Hama golongan ini merusak dengan cara yang khusus. Biasanya larva yang

baru menetas terus menggulung daun/pucuk sedikit demi sedikit sambil

makan. Hama tersebut umumnya tinggal dan makan di dalam gulungan

sampai membentuk pupa dan pada fase dewasa akan keluar dari gulungan.

Beberapa contoh hama penggulung adalah :

Penggulung daun pisang (Erionata thrax L)

Page 8: MENGKONSTRUKSI KEMBALI

Penggulung pucuk teh (Enarmonia leucostoma Mayr.)

Penggulung daun jambu (Adorethus sp.)

f. Hama Penyebab Busuk Buah

Gejala serangan hama ini juga sangat spesifik dimana buah yang terserang

akan membusuk. Penyebab dari hama busuk buah adalah lalat buah (Dacus

sp.) dan yang menyerang adalah larvanya. Begitu larva (imago) masuk ke

dalam jaringan buah, maka langsung terjadi pembusukan pada buah sehingga

buah akan cepat gugur.

Beberapa jenis lalat buah diantaranya adalah :

Penyebab busuk buah belimbing/jambu (Dacus dorsalis Hend)

Penyebab busuk buah lombok (Dacus pedestris Bezzi)

Penyebab busuk buah semangka/waluh, dll (Dacus cucurbitae Cog)

Penyebab busuk buah nangka, cempedak (Dacus umbrosus F)

g. Hama Penggorok Miner

Hama ini merusak dengan cara mengorok (mining) pada jaringan daun.

Biasanya telur diletakkan di bawah permukaan jaringan daun (dengan

melubangi) kemudian setelah menetas larva yang muncul tetap berada di

dalam jaringan (daging daun) yaitu antara epidermis atas dan bawah. Bagian

daun yang diserang akan menggelembung dan akhirnya mengering. Salah satu

jenis hama ini adalah hama penggorok daun kelapa (Promecotheca cumingi

Baly) dan Liriomyza sp. (bawang putih).

Tidak semua jenis serangga dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian,

ada beberapa serangga yang dapat membatu manusia atau yang

menguntungkan bagi manusia seperti, serangga penyerbuk dan serangga

madu. Serangga ini saat bermanfaat bagi manusia. Serangga penyerbuk (lebah

soliter dan koloni, parasitoid) membantu dalam penyerbukan dan serangga

madu (Hemiptera) membantu dalam menghasilkan madu dan juga sebagai

decomposer.

Page 9: MENGKONSTRUKSI KEMBALI