Upload
alex-rahma
View
978
Download
31
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui bersama, obat merupakan salah satu
penunjang sarana kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas begitu
saja tanpa keberadaan obat. Keamanan obat harus dibuktikan berdasarkan
hasil percobaan terhadap hewan sewaktu registrasi untuk mendapatkan izin
peredaran. Dengan penggunaan obat kita harus mengikuti aturan – aturan
tertentu karena obat dalam penggunaan yang digunakan dalam jumlah yang
berlebihan dapat meracuni sedangkan racun yang digunakan dalam jumlah
sedikit justru dapat menjadi obat bagi tubuh kita.
Salah satu dari obat yang sudah sering dipergunakan adalah
uterotonik. Penggunaan obat selama kehamilan bertanggung jawab atas
gangguan perkembangan yang pada kala nya timbul pada bayi dan anak kecil
sampai usia 5 tahun. Obat–obat uterotonika tidak pernah lepas dari segala
masalah kesehatan yang berhubungan dengan kehamilan dan
persalinan.Masalah kehamilan dan persalinan merupakan masalah yang
riskan karena sangat erat dengan keselamatan jiwa seseoramg sehingga ironis
sekali apabila terjadi kesalahan walau hanya sedikit saja.
Hal–hal yang perlu diketahui adalah mengenai nama obat, tujuan
penggunaan, mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek samping, cara
pemakaian serta dosis yang digunakan.
B. Tujuan
Untuk mengetahui obat uterotonik
Untuk mengetahui jenis – jenis obat uterotonik
Untuk mengetahui pengaruh terhadap penggunaan obat – obat uterotonik
yang meliputi pengertian, mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek
samping, cara pemakaian serta dosis yang digunakan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Uterotonika adalah obat yang bekerja pada sistem reproduksi wanita
khusus nya rahim wanita atau rahim.
Uterotonik (oxytocic) merupakan obat-obatan yang mengandung
ergonovine, ergometrine atau oxytocin. Uterotonik adalah zat yang
meningkatkan kontraksi uterus.Oksitosik yang efektif : oksitosin dan derivat
nya, alkaloid ergot dan derivat nya,prostaglandin semisintetik
Anatomi fisiologi uterus :
a. Uterus disyarafi oleh : saraf koligernik dari saraf pelvik dan syaraf
adregenik dari ganglion hipogastrik .
b. Respon uterus berbeda tergantung : Spesies, pubertas (makin
dewasamakin nyata), Hamil (makin aterm makin nyata).
c. Mineral yang berpengaruh adalah Na dan Ca.
Kehamilan tebagi atas dua macam yaitu:
a. Kehamilan Muda
Kerusakan yang terhebat terjadi pada kehamilan muda yakni
selama 12 minggu pertama kehamilan mungkin antara minggu ke 3
sampai minggu ke 8 terhitung dari hari pertama haid terakhir. Selama
masa ini terbentuk kaki dan tangan.
Keluhan pada kehamilan muda:
1. Rasa mual di pagi hari ( Morning Sickness) dapat dikurangi
dengan jahe ( dalam bentuk manisan)
2. Penyakit virus tertentu khususnya campak jerman (Rubella)
yang dapat menyebabkan cacat janin ,terutama gangguan
penglihatan dan pendengaran.
2
b. Kehamilan Tua
Obat yang diberikan pada masa akhir kehamilan dapat pula
menimbulkan efek yang tidak di inginkan. Misal nya :
1. Hormon Androgen dan Progesteron
Dapat menimbulkan sifat jantan pada bayi perempuan
(Virilisasi).
2. Turunan Tetra Siklin
Dapat menggangu pertumbuhan tulang dan gigi, pada
kehamialan bulan ke 4 anak-anak sampai usia 6 tahun.
3. Kloroquin dan Kloropromazin
Dikumulasi pada mata foctus dan dapat merusak retina.
4. Analgetika
Seperti : Asetanol,Asam salisilat,Metamizol, yang dapat
mengganggu perkembangan janin.
5. Obat Epilepsi
Dapat menyebabkan gangguan kongenital yang kira-kira
2-3 kali keadaan normal, seperti : Asam Valproat, Karbamazepin,
Fenitoin, Fenobarbital.
Guna meringan kan resiko serangan padao wanita hamil
dan resiko cacat pada janin dianjurkan pemberian obat dengan
dosis serendah mungkin( Diss B.Samren,Uniu rother Dam april
1998)
6. Obat Teratogen
Obat yang pada dosis terapeutis untuk ibu hamil dapat
mengakibatkan cacat pada janin, seperti : focomelia (kaki tangan
seperti singa), kerusakan pada mata, telinga, jantung, saluran
pencernaan, saluran kemih.
Pendarahan post partum, pengendapan perdarahan akibat
abortus inkomplektikus dan penanganan aktif pada Kala
persalinan.Pemberian obat uterotonik adalah salah satu upaya
untuk mengatasi Uterotonik banyak digunakan untuk induksi,
3
penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan pendarahan
pasca persalinan atau setelah lahirnya plasenta. Namun,
pemberian obat ini sama sekali tidak dibolehkan sebelum bayi
lahir. Keuntungan pemberian uterotonika ini adalah untuk
mengurangi perdarahan kala III dan mempercepat lahirnya
plasenta. Karena itu, pemberian pencegahan dapat diberikan pada
setiap persalinan atau bila ada indikasi tertentu. Indikasi yang
dimaksud, adalah hal-hal yang dicurigai akan menimbulkan
perdarahan pasca persalinan. Yaitu;
Riwayat persalinan yang kurang baik, misalnya:
Riwayat perdarahan pada persalinan yang terdahulu.
Grande multipara (lebih dari empat anak).
Jarak kehamilan yang dekat (kurang dari dua tahun).
Bekas operasi Caesar.
Pernah abortus (keguguran) sebelumnya.
Bila terjadi riwayat persalinan kurang baik, ibu
seyogyanya melahirkan dirumah sakit, dan jangan di rumah
sendiri.
Hasil pemeriksaan waktu bersalin, misalnya:
Persalinan/kala II yang terlalu cepat, sebagai contoh setelah
ekstraksi vakum, forsep.
Uterus terlalu teregang, misalnya pada hidramnion,
kehamilan kembar, anak besar.
Uterus yang kelelahan, persalinan lama.
Uterus yang lembek akibat narkosa.
Inersia uteri primer dan sekunder.
Obat-obatan yang dipakai untuk pencegahan adalah
Oksitosin dan Ergometrin. Caranya, disuntikkan intra muskuler
atau intravena (bila diinginkan kerja cepat), setelah anak lahir.
4
B. Klasifikasi
Uterotonik yang bisa diklasifikasikan dalam 3 macam, yaitu :
1. Metergin
a. Pengertian
Merupakan alkaloid ergot
a) Mekanisme/cara kerja
Mempengaruhi otot uterus berkontraksi terus-menerus
sehingga memperpendek kala III (kala uri)
Menstimulsi otot-otot polos terutama dari pembuluih darah
perifer dan rahim.
Pembuluh darah mengalami vasokonstriksi sehingga
tekanan darah naik dan terjadi efek oksitosik pada
kandungan mature.
b. Indikasi
Oksitosik
Sebagai stimultan uterus pada perdarahan pasca persalinan atau
pasca abortus.
c. Efek samping
Kontraksi uterus
Kontraksi dapat terjadi begitu kuat sehingga resiko retensio
plasenta akan meningkat. Keadaan ini disebabkan oleh kontraksi
segmen bawah uterus yang terjadi berurutan sehingga perlepasan
plasenta terhalang.
Diare dan muntah
Kerja metergin menyerupai kerja dopamine yang kerap kali
menimbulkan mual dan muntah pada 20-30 % ibu melahirkan.
Pengliatan kabur, sakit kepala, kejang, diare, kulit dingin, nadi
lemah dan cepat,bingung, koma, meninggal.
d. Kontra indikasi
Persalinan kala I dan II
Hipersensitif
Penyakit vascular
5
Penyakit jantung parah
Fungsi paru menurun
Fungsi hati dan ginjal menurun
Hipertensi yang parah
Eklampsi
e. Cara pakai dan dosis
1. Oral: mulai kerja setelah sepuluh menit
2. Injeksi: intravena mulai kerja 40 detik
3. IM : mulai kerja 7-8 menit. Hal ini lebih menguntungkan
karena efek samping lebih sedikit.
*Dosis :
Oral 0,2-0,4 mg , 2-4 kali sehari selama 2 hari
IV / IM 0,2 mg , IM boleh diulang 2–4 jam bila
perdarahan hebat.
f. Contoh obat
Nama generic : metal ergometrin, metal ergometrina, hydrogen
maleat
Nama paten : methergin, met6hernial, methorin, metilat,
myomergin.
2. Oksitosin
1) Pengertian
Oksitosin merupakan hormone peptide yang disekresi olah
pituitary posterior yang menyebabkan ejeksi air susu pada wanita
dalam masa laktasi. Oksitosin diduga berperan pada awal kelahiran.
6
2) Mekanisme / cara kerja
Bersama dengan faktor-faktor lainnya oksitosin memainkan
peranan yang sangat penting dalam persalinan dan ejeksi ASI.
Oksitosin bekerja pada reseptor oksitosik untuk menyebabkan :
1. Kontraksi
uterus pada kehamilan aterm yang terjadi lewat kerja
langsung pada otot polos maupun lewat peningkatan produksi
prostaglandin
2. Konstriksi
pembuluh darah umbilicus
3. Kontraksi
sel-sel miopital ( refleks ejeksi ASI ) .Oksitosin bekerja
pada reseptorhormone antidiuretik ( ADH )* untuk menyebabkan
:
a. Peningkatan atau penurunan yang mendadak pada tekanan
darah 9 diastolik ) karena terjadinya vasodilatasi
b. Retensin air
o Catatan
Oksitosin dan hormone anti diuretic memiliki
rumus bangun yang sangat mirip sehingga menjelaskan
mengapa fungsi kedua substansi ini saling tumpang tindih
Kerja oksitosin yang lain meliputi :
Kontraksi tuba falopi untuk membantu pengangkutan sperma,;
luteolitis (involusi korpus luteum
Peranan neurotransmitter yang lain dalam system saraf pusat.
Oksitosin disintesis dalam hipotalamus, kelenjar gonad, plasenta
dan uterus. Muylai dari usia kehamilan 32 minggu
danselanjutnya, konsentrasi oksitosin dan demikian pula aktifitas
uterus akan lebih tinggi pada malam harinya ( Hirst et al, 1993 ).
7
Pelepasan oksitosin endogenus ditingkatkan oleh :
Persalinan
Stimulasi serviks vagina atau parudara
Estrogen yang beredar dalam darah
Peningkatan osmolalitas / konsentrasi plasma
Volume carian yang rendah dalam sirkulasi darah
Stress.
Stres dalam persalinan dapat memacu partus presipitatus
yang dikenal dengan istilah refleks ejeksi fetus. Stress yang
disebabkan oleh tangisan bayi akan menstimulasi produksi ASI.
Pelepasan oksitosin disupresi oleh :
Alcohol
Relaksin
Penurunan osmolalitas plasma
Volume cairan yang tinggi dalam sirkulasi darah ( Graves, 1996 )
3) Indikasi
Oksitosik
Mengurangi pembengkakan payudara
4) Efek samping
Spasme uterus ( pada dosis rendah )
Hiperstimulasi uterus 9 membahayan janin : kerusakan jaringan
lunak /rupture uterus )
Keracunan cairan dan hiporatremia ( pada dosis besar )
Mual,muntah, aritmia, anafilaksis, ruam kulit, aplasia plasenta,
emboliamnion.
Kontraksi pembuluh darah tali pusat
Kerja antidiuretik
Reaksi hipersensitifitas
8
5) Kontra indikasi
Kontraksi uterus hipertonik
Distress janin
Prematurisasi
Letak bayi tidak normal
Disporposi sepalo pelvis
Predisposisi lain untuk pecahnya rahim
Obstruksi mekanik pada jalan lahir
Preeklamsi atau penyakit kardiovaskuler dan terjadi pada ibu
hamil yang berusia 35 tahun
Resistensi dan mersia uterus
Uterus yang starvasi
Gawat janin
6) Cara pakai dan dosis
Untuk induksi persalinan intravena 1-4 m U permenit
dinaikkan menjadi 5-20 m U / menit sampai terjadi pola kontraksi
secara fisiologis. Untuk perdarahan uteri pasca partus, ditambahkan
10-40 unit pada 1 L dari 5 % dextrose, dankecepatan infuse dititrasi
untuk mengawasi terjadinya atonia uterus.Kemungkinan lain adalah,
10 unit dapat diberikan secara intramuskuler setelah lahirnya
plasenta. Untuk menginduksi pengaliran susu, 1satu tiupan ( puff )
disemprotkan ke dalam tiap lubang hidung ibu dalam posisi duduk 2-
3 menit sebelum menyusui.
7) Contoh obat
Tablet oksitosina Pitosin tablet (PD)
9
3. Misoprostol
1) Pengertian
Misoprostol adalah suatu analog prostaglandin Elsintetik
yang menghambat sekresi asam lambung dan nmenaikkan proteksi
mukosa lambung.
2) Mekanisme/ cara kerja
Setelah penggunaan oral misprostol diabsobrsi secara
ekstensif dan cepat dide-esterifikasi menjadi obat aktif : asam
misoprostol.Kadar puncak serum asam misoprostol direduksi jika
misoprostol diminum bersama makanan.
3) Indikasi
Oksitosik
Menstimulus kontraksi uterus
4) Efek samping
Dapat menyebabkan kontraksi uterin
Diare dilaporkan terjadi dalam 2 minggu pada terapi inisiasi
dalam 14-40 % pasien dengan AINS yang menerima 800µg /
hari. Diarebiasanya akan membaik dalam kurang lebih satu
minggu terapi.Wanita-wanita yang menggunaklan misoprostol
kadang-kadang mengalami gangguan ginekologi termasuk kram
atau perdarahan vaginal.
5) Kontra indikasi
Untuk proteksi GI, misoprostol dikontraindikasikan pada
kehamilan karena resiko aborsi. Pasien-pasien harus diberi tahu
untuk tidak memberikan misoprostol kepada orang lain. Pasien yang
menerima terapi jangka lama AINSS untuk reumotoid arthritis,
misoprostol 200µg qid lebih baik daripada antagonis reseptor H2
atau sukralfat dalam mencegah gastric ulcer yang induksinya oleh
AINS. Walaupun demikian misoprostol tidak menghilangkan nyeri
G1 atau rasa tidak enak yang dihubungkan dengan pengunaan AINS.
10
6) Cara pakai dan dosis
Peroral untuk proteksi GI selama terapi AINS : 200 µgqid.
Diberiksan bersama makanan, jika dosis ini tidak ditolerir :
100µg qid dapat digunakan. Bentuk sediaan : tablet
100,200µg. Misoprostol juga tersedia dalam kombinasi dengan
diklofenak.
7) Contoh obat
Misoprostol Tablet : Gastrul isi : misoprostol 200 mcg / tablet.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Obat uterotonika menyebabkan kontraksi rahim dan pembuluh-
pembuluh darahnya. Uterotonika (Oxytocic) merupakan obat yang penting
tetapi berbahaya. Jikalau dipergunakan secara salah, obat ini dapat
menimbulkan kematian ibu atau bayinya di dalam kandungan. Jikalau
dipergunakan secara benar, kadangkala obat ini dapat menyelamatkan
kehidupan. Berikut manfaat dari Uterotonika:
Untuk mengatasi pendarahan saat melahirkan
Membantu mencegah pendarahan hebat saat melahirkan
Untuk mengatasi pendarahan pada keguguran
B. Saran
Tidak ada obat yang aman untuk memberikan kekuatan kepada ibu
atau untuk mempercepat atau mempermudah persalinan. Jika anda ingin agar
ibu memiliki kekuatan yang cukup selama persalinan, anjurkan kepadanya
untuk makan makanan pelindung dan pembentuk tubuh selama 9 bulan
kehamilannya. Juga anjurkan agar ibu lebih jarang melahirkan anak. Sarankan
supaya ia tidak hamil lagi sebelum ia mempunyai cukup waktu untuk
memperoleh kembali kekuatan sepenuhnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan Oleh Harry Oxorn &
William R. Forte
Bobak.Lowdermik.Jensen(1995).Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi
4. Jakarta:Penerbit EGC.
Hopfer,Judith Deglin, Pharmd. Hazand, April Vallerand, Phd, RN 2004).
Pedoman Obat untuk Perawat Edisi 4. Jakarta: Penerbit EGC.
http://defidyuliana.blogspot.com/2008/09/uterotonika.html
http://obstetriginekologi.com/penggunaan-uterotonika-yang-benar-
ergonovine-oxytocin-pitocin-dll
13
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Tujuan........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi........................................................................................ 2
B. Klasifikasi ................................................................................. 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 12
B. Saran........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
14ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis ucapkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyusun
makalah ini yang berjudul “Uterotonika” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan
dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu dalam kesempatan ini Penulis menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing dan semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca, atas kritik dan sarannya, Penulis mengucapkan
terimakasih.
Pariaman, November 2012
Penulis
15
FARMAKOLOGITentang
“UTEROTONIKA”
Oleh:
Dosen Pembimbing:
PRODI DIII KEBIDANANSTIKES PIALA SAKTI
PARIAMAN2012
16