MAKALAH sistem informasi akuntansi

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAH Auditing Around The ComputerDiajukan untuk melengkapi tugas akhir mata kuliah sistem informasi akuntansi

Disusun oleh:

DIAN FITRI SUSANTI (18912/2010) EMILIYA ROSITA (18915/2010) IMAAMUL MUTTAQIIN(18921/2010) GUSRI MELISA (18916/2010)

PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

KATA PENGANTARPuji syukur penulis haturkan atas limpahan berkah dan rahmat dari Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyusun makalah yang mengulas tentang Auditing Around The Computer. Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada teman-teman dan pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan semangat dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dalam proses belajar, penulis menyadari masih banyak keterbatasan dalam penulisan makalah yang sederhana ini. Untuk itu penulis sangat berharap masukan berupa kritikan dan saran dari semua pihak demi kebaikan kedepannya.

Padang, April 2012

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................i DAFTAR ISI .................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................1

B. Rumusan Masalah .................................................................................2

C. Tujuan Penulisan ...................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Auditing .....................................................................3 .................................................................3

B. Dampak Komputerisasi Pada Prosedur Audit

C. Pendekatan Siklus Transaksi Dalam Pengauditan ............................................................4 D. Teknik Dan Pendekatan Pengauditan Berbasis Komputer ............................................7

E. Audit Operasional Dalam Departemen Pemrosesan Informasi .......................................9 F . Perbedaan Auditing Around The Computer Dan Through The Computer..10

BAB III PENUTUP A. Simpulan ...............................................................................................13

B. Saran

.......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu proses sistematik artinya suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berangka dan terorganisasi. Proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha.Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi adalah hasil proses akuntansi. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan dapat berupa peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif, anggaran atau ukuran prestasi lain yang telah ditetapkan oleh manajemen, prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi dan dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit kepada pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit tersebut.

Meskipun berbagai macam tipe audit dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi organisasi yang efektif dan efisien

auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan- pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. Proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha.

Pada audit manual pemeriksaan dilakukan terhadap dokmen masukan dan jejak audit yang disimpan dalam media manual yang dapat dibaca dengan mata. Akan tetapi dengan diterapkannya sistem komputerisasi maka sistem audit tidak sesuai maka dapat digunakan auditing around the computer dimana teknik ini berfokus pada masukan dan keluaran pada komputer.

B. RUMUSAN MASALAH

Makalah ini membahas tentang:1. 2. Prosedur Audit? 3. Apa saja pendekatan Siklus Transaksi Dalam Pengauditan? 4. Pengauditan Berbasis Komputer 5. Bagaimana Audit Operasional Dalam Departemen Pemrosesan Informasi ? 6. Apa perbedaan Auditing Around The Computer Dan Through The Computer? Teknik Dan Pendekatan Apakah pengertian Auditing ?

Apa saja dampak Komputerisasi Pada

C. TUJUAN PENULISAN

Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah sIstem informasi akuntansi dan untuk menambah pengetahuan tentang auditing around the computer dan diharapkan bermanfaat bagi kita semua.

BAB II PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN AUDITING Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataanpernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasilhasilnya kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2002).

Suatu proses sistematik artinya suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, berangka dan terorganisasi. Proses sistematik ditujukan untuk memperoleh bukti yang mendasari pernyataan yang dibuat oleh individu atau badan usaha.Yang dimaksud dengan pernyataan mengenai kegiatan dan kejadian ekonomi adalah hasil proses akuntansi. Pengumpulan bukti mengenai pernyataan dan evaluasi terhadap hasil pengumpulan bukti dimaksudkan untuk menetapkan kesesuaian pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai pernyataan dapat berupa peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan legislatif, anggaran atau ukuran prestasi lain yang telah ditetapkan oleh manajemen, prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia. Penyampaian hasil auditing sering disebut dengan atestasi dan dilakukan secara tertulis dalam bentuk laporan audit kepada pemakai yang berkepentingan terhadap laporan audit tersebut.

Meskipun berbagai macam tipe audit dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi organisasi yang efektif dan efisien Jadi, auditing adalah proses sistematik dengan tujuan untuk mendapatkan dan

mengevaluasi fakta yang berkaitan dengan asersi mengenai kejadian dan tindakan

ekonomi untuk memastikan kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang ditetapkandan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

B.DAMPAK KOMPUTERISASI PADA PROSEDUR AUDIT Dampak komputerisasi terhadap prosedur audit adalah sebagai berikut : 1. Audit yang melibatkan sistem informasi akuntansi dipengaruhi oleh metode-metode pemrosesan. Luasnya pemrosesan komputer yang digunakan dalam aplikasi pengauditan yang signifikan, seperti halnya kompleksitas pemrosesan, mungkin juga mempengaruhi sifat, waktu dan luasnya prosedur audit. a. Suatu sistem yang berbasis komputer tidak menyediakan suatu audit trails yangkelihatan secara kasat mata. b. Sistem pemprosesan real time menyebabkan bertambahnya kesulitan dalam fungsi pengauditan tanpa dokumen-dokumen sumber. Memungkinkan terjadinya overwrite atas pencatatan pada periode yang bersangkutan. Peralatan hardware atau software komputer dapat dengan mudah dicuri dandiakses oleh orang yang tidak berwenang. Paket-paket software komputer seringkali tidak mencukupi untuk diadakan pengujian ataupun pengecekan secara terprogram. Jaringan komputer mentransmisikan data secara luas, sehingga sangat riskan terhadap kerusakan dan akses data yang tidak diotorisasi.Selama kondisi-kondisi ini mempengaruhi struktur pengendalian internal, maka akan berpengaruh juga terhadap proses audit.

C.PENDEKATAN SIKLUS TRANSAKSI DALAM PENGAUDITAN Berikut ini dijelaskan secara terperinci tahap-tahap audit tersebut: 1. Perencanaan Audit Pendahuluan Tahap pertama ini untuk menentukan kebutuhan audit serta menetapkancakupan dan tujuan audit. Langkah selanjutnya mencari informasi mengenai industri perusahaan, meneliti kertas kerja tahun sebelumnya, mempersiapkan program audit,memperoleh pemahaman mengenai bisnis perusahaan dan mempersiapkan prosedur analitis. Prosedur analitis adalah tes untuk menguji hubungan antara data keuangan dan non keuangan dan untuk menyelidiki ketidakkonsistenan yang material.

2.Review Pendahuluan Terhadap Struktur Pengendalian Internal Kegiatan yang dilakukan adalah: a. Pemeriksaan, Dokumentasi, dan Penilaian Sistem Pengendalian Internal Auditor harus memahami terlebih dahulu mengenai sistem pengendalianinternal perusahaan. Dengan pemahaman tersebut, auditor dapat menilai kekuatandan kelemahan sistem pengendalian internal. Auditor sebaiknya menggunakanberbagai teknik untuk mengumpulkan fakta, seperti memeriksa kembali catatandan dokumen, mengamati kegiatan, interview dengan personel inti danmemberikan kuisioner. b.Menilai dan Mengelompokkan Tingkat Resiko Pengendalian. Terdapat beberapa langkah : Auditor melakukan penilaian pendahuluan berkaitan dengan keefektifan operasi dalam struktur pengendalian internal dan pengendalian khusus yang diterapkan dalam SAI harus diidentifikasi. Auditor harus membuat judgement (penilaian) agar pengendalian internal

yangdiimplementasikan adalah pengendalian yang kritis dan mereka dapat bekerjasesuai yang ditentukan oleh manajemen. Auditor harus menilai setiap kekuatan pengendalian internal, sehingga

risiko pengendalian dapat diperkirakan. Pada tingkat dimana risiko itu berada dalamsuatu kisaran yang dapat diterima, auditor mempersiapkan program audit yangmenunjukkan langkah pengujian kekuatan pengendalian yang terkait.Resiko pengendalian diartikan sebagai risiko yang menunjukkan pernyataansalah secara material dalam asersi-asersi yang mengarah pada kesalahan yangsignifikan dalam laporan keuangan.

c.Keefektifan Biaya dalam Pengujian Pengendalian. Pengujian terhadap risiko pengendalian pendahuluan harusmempertimbangkan faktor biaya. Oleh karena itu alternatif yang mungkin bisa dilakukan oleh seseorang dengan adanya audit lebih memperluas prosedur pengujian substanstif. 3.Pengujian Pengendalian Dalam Audit

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah :

1. Melakukan

pengujian

pengendalian.

Pengujian

pengendalian

adalah

pengumpulan bukti-bukti yang berfungsi secara efektif dan konsisten. 2. Mengevaluasi pengujian pengendalian yang diperoleh. Setelah memperoleh hasilhasil pengujian, auditor dapat mengevaluasi efektifitas operasional dari

sistem pengendalian internal. Bukti tersebut mendukung penemuan audit untuk tiaptiapsiklus transaksi yang dievaluasi. Evaluasi yang dihasilkan ini menunjukkan judgement auditor yang terbaik berkaitan dengan (a) memadainya pengendalianyang diamati dan (b) kemampuan menemukan ketidakcukupan hasil pengujian.

3.

Penilaian akhir terhadap risiko pengendalian. Berdasarkan evaluasi di atas auditor menilai tingkat risiko pengendalian tertentu untuk tiap-tiap kelompok transaksiyang utama. Tingkat risiko pengendalian akhir memberikan dasar untuk memperkirakan tingkat risiko yang terdeteksi yang akan datang, sifat, waktu, sertaluasnya prosedur pengujian substantif.

4. Mengembangkan

program

audit

final.

Program

audit

meliputi

prosedur-

prosedur khusus yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan audit. Auditor menyatakan sifatdan prosedur pengujian yang menunjukkan luas dan waktu dibutuhkan

4.Pengujian Substantif Langkah-langkahnya adalah: 1. Memilih dan Melaksanakan Pengujian Substanstif. Pengujian substantive merupakan bagian terbesar dari program audit.Tujuan dari pengujian substantive dalam audit keuangan adalah untuk memberikan asersi laporan keuangan yang valid yang dibuat oleh manajemen. Tiga pengujian substantiv tersebut adalah: a. melakukan prosedur analitis final, b. menguji rekening neraca, c. menguji secara rinci kelompok-kelompok transaksi. Jumlah pengujian substantiv didasarkan pada risiko terdeteksi final untuk tiap-tiap golongan transaksi utama.

2. Mengevaluasi Pengujian Substantif. Dalam evaluasi ini, hasil pengujian yang dapat diterima, untuk meminimalisasi kemungkinan kesalahan-kesalahan yang materialdan pernyataan yang salah dalam asersi laporan keuangan. Hasil pengujian yangtidak dapat diterima memerlukan penambahan sample dalam transaksi sebelumaudit dapat diselesaikan.

5.Pelaporan Audit Tahap final audit ini adalah untuk memberikan laporan audit berkaitan

dengan permasalahan yang ada di perusahaan.Langkah-langkahnya adalah mencatat laporan audit. Mencatat kondisi-kondisi yang dapat dilaporkan. Auditor harus membuat catatan atas kondisi-kondisi yang dilaporkan kepada dewan audit, mencakup kecurangan-kecurangan yang signifikan dalam perancangan atau operasi darisistem pengendalian internal perusahaan. D.TEKNIK DAN PENDEKATAN PENGAUDITAN BERBASIS KOMPUTER

Teknik

yang

spesifik

hanya

diaplikasikan

untuk

sistem

informasi

pemrosesantransaksi secara otomatis.Teknik ini dapat digunakan untuk pengujian pengendalianatau pengujian substantif. Namun begitu, sistem ini tidak bisa menggunakan sistemflowchart, data flow diagram dan kuisioner dalam mereview struktur

pengendalianintern. Tiga teknik pengujian yang berbasis komputer, yaitu pengauditan sekitar komputer, pengauditan melalui komputer, pengauditan dengan menggunakan komputer.Auditor intern dan ekstern dapat menggunakan tiga teknik pendekatan ini secara efektif.

1. Pengauditan Sekitar Komputer

Pendekatan pengauditan sekitar komputer (auditing around the computer)memperlakukan komputer sebagai kotak hitam. Pendekatan ini difokuskan padainput dan outputnya. Asumsi yang mendasari pendekatan ini yaitu jika auditor dapat menunjukkan output yang aktual adalah hasil yang benar yang diharapkandari sekumpulan input untuk sistem pemrosesan, maka pemrosesan komputer harusdifungsikan menggunakan cara yang andal. Teknik yang penting dalam pendekatan ini meliputi penelusuran dan pemilihan transaksi dari dokuman sumber untuk simulated meringkas transaksi atau dan catatan serta file-file sebaliknya. auditee Pendekatan yang aktual pengauditansekitar komputer adalah non processing data method auditor tidak menyiapkan data transaction menggunakan

untuk memprosesnya dengan program komputer auditee.

Pendekatan sekitar komputer akan tepat, jika kondisi berikut ini terpenuhi : Audit trail lengkap dan visible, oleh karena itu dokumen sumber digunakanuntuk semua transaksi, jurnal-jurnal terinci dicetak dan referensi transaksi dipindahkan dari jurnal ke buku besar dan laporan ringkas. Pemrosesan operasi yang secara relatif tidak rumit dan volumenya rendah. Dokumennya lengkap, seperti data flow diagram dan sistem flowchart, yangtersedia bagi auditor.

2. Pengauditan Melalui Komputer Karena pendekatan sekitar komputer tidak mencukupi, pendekatanalternatif dibutuhkan untuk pengauditan berbasis komputer (auditing through the computer), yang secara langsung difokuskan pada tahap pemrosesan dan edit check, serta programmed check. Pendekatan ini disebut dengan pengauditanmelalui komputer. Asumsi dari pendekatan ini adalah jika program dikembangkandengan menambah programmed check, kesalahan (error) dan ketidakberesan akandapat terdeteksi, sehingga dapat dikatakan dapat dipercaya.Pendekatan pengauditan melalui komputer dapat diaplikasikan untuk semua sistem otomatisasi pemrosesan yang kompleks. Bahkan jika biayanya efektif

danmemungkinkan, pendekatan sekitar komputer dan pengauditan melalui komputer dapat dikerjakan untuk pekerjaan audit yang sama. Dengan mengerjakan secara bersamaan, keuntungannya menjadi lebih besar dan tujuan audit dapat tercapai.

3. Pengauditan Dengan Menggunakan Komputer Pendekatan ini menggunakan komputer (auditing with the computer) untuk tujuan pengerjaan tahap-tahap program audit yang terinci. Pendekatan ini jugadigunakan untuk mengotomatisasi aspek tertentu dalam proses pengauditan.Komputer ditransformasikan pada audit scene selama mereka dapat menggunakan jumlah fungsi audit, seperti pengujian pengendalian dan pengujian substantiv. Auditor dapat menggunakan paket-paket spreadsheet excel, untuk menciptakan spreadsheet yang berisi laporan keuangan dari perusahaan yang diaudit.Pengembangan yang lain adalah template, efek program dan format on screendengan menggunakan paket software spreadsheet. Template ini memungkinkan auditor untuk mengerjakan tugas yang sebelumnya dikerjakan secara manual. Template didesain untuk membantu menyiapkan neraca, memelihara

pengulangan pemasukan jurnal, mengevaluasi hasil sampel, penjadwalan dan mengelola waktu auditor dalam audit lapangan, melaksanakan pengujian yang masuk akal terhadap pengeluaran serta mengestimasi pengeluaran. Pendekatan pengauditan dengan komputer yang populer menggunakan softwareaudit selama pengujian substantif terhadap catatan dan file perusahaan. Softwareaudit secara umum terdiri dari kumpulan program rutin. Tipe software yang digunakan yaitu generalized audit software (GAS) yang terdiri dari satu atau lebih program rutin yang dapat diterapkan pada berbagai situasi dan berbagai tipe organisasi.

E.AUDIT OPERASIONAL DALAM DEPARTEMEN PEMROSESAN INFORMASI Sifat Audit Operasional Pemrosesan Data

Satu tipe utama audit operasional meliputi pengauditan fungsi pemrosesaninformasi. Audit operasional pemrosesan data secara sistematis memperkirakan keefektifan unit-unit dalam mencapai tujuan dan mengidentifikasikan kondisi yangdibutuhkan untuk perbaikan. Pemrosesan data audit operasional mempunyai sifat yang luas meliputi semua kegiatan departemen pemrosesan atau mungkindihubungkan dengan segmen khusus dalam kegiatan tersebut, tergantung pada tujuan manajemen.

Situasi yang muncul dalam audit operasional pemrosesan data dalam hal pemprosesan data yang umumnya terjadi adalah: Biayanya tinggi untuk penyediaan jasa komputer. Bagian utama dari rencana perusahaan. Usulan perolehan hardware yang utama atau meng-upgrade software. Ketidakmampuan menerima pemrosesan data komputer secara eksekutif. Kebutuhan pemrosesan data eksekutif yang baru untuk penilaian secara intensif. Ketidakteraturan perputaran personil dalam departemen pemrosesan data. Usulan untuk mengkonsolidasi atau mendistribusikan sumberdaya pemrosesan data. Merupakan sistem utama yang tidak responsif terhadap kebutuhan atau sulit dalam pemeliharaan. Meningkatnya jumlah komplain user Proses Audit Operasional Pemrosesan Data Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam audit progress : perencanaan audit,

survei pendahuluan, audit terinci dan pelaporan.

Tahap Perencanaan Audit.

Setiap audit menghendaki cakupan audit disesuaikan dengan tujuan audit. Pentingnya cakupan audit adalah untuk memahami organisasi dan departemen pemrosesan data yang akan diaudit. Survei Pendahuluan. Survei pendahuluan ini membantu auditor untuk mengidentifikasikan problem area dan operasi ini penting untuk kesuksesan pengauditan departemen pemrosesan data. Setelah survei pendahuluan, auditor dapat menentukan tingkat kompleksitas audit operasional. Tahap pendahuluan dalam audit operasional merupakan dasar untuk tahap pengujian audit terinci.

Tahap audit Terinci.

Kunci kegiatan untuk menguji dan mengevaluasi selama tahap audit terinci meliputi: a. Fungsi pengorganisasian pemrosesaninformasi b. Praktek dan kebijakan sumber daya manusia c. Pengoperasiankomputer d. Pertimbangan pengembangan dan implementasi system e. Penerapan sistem pengoperasian. Kelima faktor ini penting dan perlu dipertimbangkan.

Pelaporan. Laporan audit didistribusikan kepada manajemen dan dewan audit.Isi laporan ini bervariasi sesuai dengan tujuan manajemen.

F . PERBEDAAN AUDITING AROUND THE COMPUTER DAN THROUGH THE COMPUTER Auditing-around the computer Auditing around the computer adalah auditing tanpa menguji pengendalian EDP klien, sehingga audit hanya dilakukan pada sumber masukan dan hasil keluaran dari proses EDP itu sendiri. Audit ini dapat diterima bila: a. Sumber dokumen tersedia dalam bentuk yang dapat dibaca manusia b. Dokumen difilekan secara baik yang memungkinkan melokalisasi mereka untuk keperluan audit.

Keluaran terdaftar secara detail yang memungkinkan auditor melacak transaksi individual dari dokumen sumber ke keluaran dan sebaliknya. Tahap-tahap dalam EDP audit dapat diuraikan sebagai berikut: A. Tahap awal, Terdiri dari telaahan dan evaluasi awal terhadap area yang akan diaudit serta penyiapan rencana audit. Pada telaahan awal ditentukan tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam audit dan mencakup keputusan-keputusan yang berkaitan dengan areaarea tertentu yang akan diinvestigasi, penugasan bagi staf audit, teknologi audit yang akan digunakan, dan pembuatan anggaran waktu/biaya untuk audit. B. Tahap kedua, merupakan telaahan evaluasi rinci atas pengendalian. Sasaran difokuskan pada temuan-temuan dalam area yang dipilih dalam audit. Dokumentasi area aplikasi ditelaah dan data yang berkaitan dengan operasi sistem dikumpulkan melalui wawancara, kuisioner pengendalian intern, dan observasi langsung. File-file transaksi, buku-buku harian pengendalian, daftar program, dan data lain ditelaah sesuai kebutuhan untuk menentukan lingkup audit yang dicakup dalam program audit dan merancang prosedur-prosedur pengujian yang akan digunakan kemudian. C. Tahap terakhir, mencakup pengujian ketaatan yang diikuti dengan analisis dan pelaporan hasil-hasil. Tahap pengujian menghasilkan bukti ketaatan terhadap prosedur-prosedur. Pengujian ketaatan dilakukan untuk memberikan jaminan memadai bahwa pengendalian intern ada dan bekerja sesuai dengan yang dinyatakan dalam dokumentasi sistem. Pendekatan audit dengan memperlakukan komputer sebagai kotak hitam, teknik ini tidak menguji langkah langkah proses secara langsung, hanya berfokus pada input dan output dari sistem computer.Kelemahannya: 1. Umumnya data base mencakup jumlah data yang banyak dan sulit untuk ditelusuri secara manual 2. Tidak membuat auditor memahami sistem computer lebih baik 3. Mengabaikan pengendalian sistem, sehingga rawan terhadap kesalahan dan kelemahan potensial dalam system. 4. Lebih berkenaan dengan hal yang lalu dari pada audit yang preventif 5. Kemampuan computer sebagai fasilitas penunjang audit mubazir

6. Tidak mencakup keseluruhan maksud dan tujuan audit

Auditing-through the computer Auditing through the computer adalah proses penelaahan dan evaluasi pengendalian intern dalam sistem EDP, meliputi pengendalian aplikasi dan pengendalian umum. Secara ringkas audit ini merupakan suatu metode audit sedangkan Auditing with the computer adalah pemanfaatan komputer oleh auditor untuk melakukan sejumlah pekerjaan audit yang juga dapat dilakukan secara manual. Secara ringkas audit ini merupakan suatu alat bantu audit. Pendekatan audit yang berorientasi komputer yang secara langsung berfokus pada operasi pemrosesan dalam sistem komputer dengan asumsi bila terdapat pengendalian yang memadai dalam pemrosesan, maka kesalahan dan penyalahgunaan dapat dideteksi.

BAB III PENUTUP A. SIMPULAN

auditing adalah proses sistematik dengan tujuan untuk mendapatkan dan mengevaluasi fakta yang berkaitan dengan asersi mengenai kejadian dan tindakan ekonomi untuk memastikan kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yangberkepentingan. Auditing around the computer adalah auditing tanpa menguji pengendalian EDP klien, sehingga audit hanya dilakukan pada sumber masukan dan hasil keluaran dari proses EDP itu sendiri. Pendekatan auditing around the computer dapat diterapkan dengan layak jika ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi. Pertama jika jejak audit dapat terlihat dan lengkap. Jadi dokumen sumber digunakan untuk semua transaksi terinci dicetak, dan referensi transaksi harus dicatat pada buku besar, buku harian, dan laporan ikhtisar.Kedua, operasi pemprosesan relatif langsung dan tidak rumit. Kektiga, dokumentasi lengkap, seperti bagan arus sistem dan tata letak record tersedia bagi auditor. Kelemahan utama auditing around the computer adalalh tidak memungkinkan auditor dengan pasti bagaimana seluruh transaksi akan ditangani oleh program pemrosesan komputer, khususnya transaksi-transaksi yang mengandung kesalahan atau bagian yang dihilangkan.

B. SARAN Dalam menggunakan program pengeditan dengan auditing around komputer kita harus memperhatikakn bagaiman seluruh transaksi yang akan ditangani oleh pemprosesan komputer. Sehingga proses sistematik bisa mendapatkanhasil

yang baik untuk memastikan kesesuaian antara asersi dengan kriteria yangditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.angelfire.com http://www.audting computer.com Priyantno,duwi . 2010.panduan lengkap komputer. Penerbit:Informatika . Jakarta Suyanto . 2010.soft computing .Penerbit :Informatika.Jakarta