19
KATA PENGANTAR Permasalahan kemacetan Jakarta telah menjadi permasalahan yang lumrah namun belum terpecahkan hingga kini. Berbagai aspek telah terkena imbasnya sehingga menyebabkan pemborosan dan penggunaan energi secara tidak efisien. Akibatnya pembangunan dan mobilisasi masyrakat terganggu yang berdampak pada menurunnya produktivitas dalam berbagai bidang pekerjaan. Tidak hanya masyarakat Jakarta saja yang kewalahan, masyarakat luar Jakarta yang bermata pencarian di Ibu Kota pun ikut menjadi korban dari permasalahan kemacetan Jakarta yang tidak kunjung selesai. Hal ini merupakan hal vital yang dapat menghambat proses pembangunan masyrakat Jakarta pada khususnya dan daerah – daerah disekitarnya. Ini adalah salah satu kajian yang sangat menarik karena kita sebagai mahasiswa dituntut juga untuk krisis dalam menghadapi masalah ini. Dan bagaimanapun dan kemungkinan apapun bisa saja terjadi, namun bila kita menyikapinya secara kritis, paling tidak kita dapat memebantu menemukan solusi dari permasalahan yang sangat vital ini dimasa depan sehingga dapat menjadi tonggak meningkatnya pembangunan negeri tercinta kita Indonesia. DAFTAR ISI

makalah kemacetan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah kemacetan

KATA PENGANTAR

            Permasalahan kemacetan Jakarta telah menjadi permasalahan yang lumrah namun

belum terpecahkan hingga kini. Berbagai aspek telah terkena imbasnya sehingga

menyebabkan pemborosan dan penggunaan energi secara tidak efisien. Akibatnya

pembangunan dan mobilisasi masyrakat terganggu yang berdampak pada menurunnya

produktivitas dalam berbagai bidang pekerjaan.

            Tidak hanya masyarakat Jakarta saja yang kewalahan, masyarakat luar Jakarta

yang bermata pencarian di Ibu Kota pun ikut menjadi korban dari permasalahan kemacetan

Jakarta yang tidak kunjung selesai. Hal ini merupakan hal vital yang dapat menghambat

proses pembangunan masyrakat Jakarta pada khususnya dan daerah – daerah

disekitarnya.   

Ini adalah salah satu kajian yang sangat menarik karena kita sebagai mahasiswa

dituntut juga untuk krisis dalam menghadapi masalah ini. Dan bagaimanapun dan

kemungkinan apapun bisa saja terjadi, namun bila kita menyikapinya secara kritis, paling

tidak kita dapat memebantu menemukan solusi dari permasalahan yang sangat vital ini

dimasa depan sehingga dapat menjadi tonggak meningkatnya pembangunan negeri tercinta

kita Indonesia.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                                          i

DAFTAR ISI                                                                                                                       ii

BAB   I.  PENDAHULUAN                                                                                                4

A. LATAR BELAKANG                                                                                             1

Page 2: makalah kemacetan

B. TUJUAN PENULISAN                                                                                           1

C. RUMUSAN MASALAH                                                                                         1

BAB  II.   PEMBAHASAN MASALAH                                                                              2

A. PENGERTIAN KEMACETAN JAKARTA                                                             2

B. AKIBAT TERJADINYA KEMACETAN JAKARTA                                              2

C. 7 CARA MENGATASI KEMACETAN DIJAKARTA                                            6

D. TANGGAPAN MAHASISWA TERHADAP KRISIS EKONOMI GLOBAL           7

BAB  III.   PENUTUP                                                                                                         9

A. KESIMPULAN                                                                                                       9

B. SARAN                                                                                                                  9

DAFTAR PUSTAKA                                                                                                        10

                                                                                                                                            

Page 3: makalah kemacetan

BAB I

PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG

         Permasalahan Kemacetan Jakarta merupakan permasalahan yang sudah lumrah dan

menjadi sesuatu yang vital. Karena dampaknya menjalar ke berbagai aspek kehidupan

sehingga menyebabkan krisis dan pemborosan. Apabila permasalahan ini dapat

ditanggulangi atau setidaknya diminimalisir maka pembangunan di pusat pemerintahan akan

berjalan dengan lebih efisien sehingga dapat mempercepat pembangunan di daerah –

daerah lain di Nusantara. Oleh karena itu dalam makalah ini akan dipaparkan berbagai hal

penting mengenai Permasalahan Kemacetan Jakarta. Kemacetan telah menjadi isu yang

sangat serius dalam beberapa tahun terakhir. Dikhawatirkan di tahun 2015 mendatang

wilayah DKI Jakarta akan mengalami kemacetan total. Perlu perhatian dan upaya serius dari

pemerintah daerah untuk menanggulangi kemacetan. Selain itu, masyarakat juga harus turut

andil dalam mengurangi kemacetan.

B.     TUJUAN PENULISAN

         Agar mahasiswa lebih kritis terhadap masalah yang tengah melanda Ibu Kota sebagai

pusat pemerintahan sehingga dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran kelak dan

sebagai sumber inspirasi bagi masyrakat luas agar lebih memahami dan kritis terhadap

Permasalahan Kemacetan Jakarta agar dapat ditanggulangi sedini mungkin sehingga dapat

menciptakan manfaat bagi masyarakat luas.

C.     RUMUSAN MASALAH

         Adapun makalah ini dibuat dengan rumusan permasalahan:        Apa itu Permasalahan Kemacetan Jakarta ?

        Mengapa Kemacetan di Jakarta bisa terjadi ?

        Sektor apa saja yang terkena imbas dari Permasalahan Kemacetan Jakarta tersebut?

        Bagaimana cara mengatasi Permasalahan Kemacetan Jakarta tersebut?

        Apa tanggapan kita sebagai mahasiswa terhadap masalah ini?

Page 4: makalah kemacetan

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A.     PENGERTIAN KEMACETAN JAKARTA

            Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu

lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.

Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak

mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya

kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk, misalnya Jakarta. Kemacetan lalu lintas

menjadi masalah sehari – hari diJakarta.

AKIBAT TERJADINYA KEMACETAN DIJAKARTA

1.      DAMPAK TERHADAP PEREKONOMIAN

Dewan Transportasi Kota Jakarta menyebutkan kerugian akibat kemacetan sepanjang tahun

ini mencapai Rp 28 triliun. Secara nasional, kerugiannya hingga Rp 32 triliun. Karena macet, banyak para pengguna jalan kehilangan waktu dan sebagainya. Selama 2011, kerugian

akibat kemacetan di Jakarta mencapai Rp 28 triliun atau 32 triliun untuk angka kerugian

akibat macet secara nasional. Angka itu berasal dari bahan bakar terbuang, waktu

pengguna yang terbuang dan kerusakan lingkungan akibat gas karbon. Selanjutnya

dikatakan bahwa tingkat kemacetan lalu lintas di Jakarta dan sekitarnya sudah mencapai

tahap yang sangat mengkhawatirkan. Dampak ekonomi yang cukup tinggi (Rp 30 triliun per

tahun) merupakan indikator mutlak bahwa perlu diupayakan secepatnya program untuk

mengatasi kemacetan lalu lintas.

2.      DAMPAK TERHADAP PSIKOLOGIS

Macet di Jakarta sudah menggila dan membuat stres semua orang. Kalangan pengusaha

pun khawatir macet di ibukota bisa membawa dampak psikologis pada karyawan dan pada

akhirnya bisa menurunkan produktivitas. Selain dampak psikologis yang bisa menurunkan

produktivitas karyawan, macet di ibukota juga telah meningkatkan biaya produksi yang lebih

besar. Karenanya, para pengusaha pun berniat untuk untuk memindahkan usahanya ke luar

negeri.

3. DAMPAK TERHADAP KESEHATAN

Kemacetan merupakan “makanan” sehari-hari penduduk di Indonesia, khususnya di kota-

kota besar seperti di Jakarta. Setiap partikel karbondioksida yang dikeluarkan oleh

kendaraan pun menjadi bagian yang membahayakan bagi para pengguna jalan dan

penduduk di sekitar daerah kemacetan. Penyakit pernapasan, jantung, dan kanker adalah

sebagian efek samping yang kerap menjadi perhatian. University of Southern California

yang menganalisis efek polusi udara terhadap kesehatan otak 7.500 wanita di 22 negara

Page 5: makalah kemacetan

bagian di Amerika Serikat, melaporkan bahwa gas buangan kendaraan bermotor dapat

memengaruhi kapasitas mental, inteligensi, dan stabilitas emosi. Berdasarkan hasil

penelitian di Belanda, menghirup asap kendaraan bermotor selama 30 menit dapat

meningkatkan intensitas kerja otak yang memengaruhi perilaku, kepribadian, kemampuan

mengambil keputusan, dan meningkatkan stres. Dalam penelitian lain di Columbia University

dan Harvard University ditemukan bahwa 90 hari terekspos dengan polusi udara dapat

memengaruhi molekul gen bayi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di New York,

Boston, Beijing, dan Krakow didapatkan bahwa anak-anak yang tumbuh di sekitar daerah

dengan emisi CO2 yang tinggi memiliki tingkat inteligensi yang lebih rendah. Mereka juga

lebih mudah mengalami depresi, kecemasan, dan kesulitan konsentrasi. Selain anak-anak,

orang dewasa pun dapat merasakan pengaruh dari emisi CO2, yaitu mengalami masalah

ingatan dan pikiran, serta kemungkinan meningkatnya risiko terkena penyakit Alzheimer dan

Parkinson. Tingkat polusi udara yang tinggi akibat kendaraan bermotor juga memengaruhi

kandungan. Heather Volk dari USC Keck School of Medicine menemukan bahwa ibu-ibu

yang tinggal 1.000 kaki dari jalan raya di Los Angeles, San Francisco, dan Sacramento

kemungkinan besar akan melahirkan anak dengan gangguan autisme. Sebuah penelitian

jangka panjang yang dikembangkan oleh Frederica Perera dari Columbia University’s

Center for Children’s Enviromental Health menunjukkan adanya pengaruh buruk dari emisi

CO2 terhadap kandungan. Perkembangan kapasitas mental yang lambat, tingkat IQ yang

lebih rendah, serta tingkat kecemasan, depresi, dan kesulitan konsentrasi merupakan

sebagian dari efek samping yang dihasilkan. (Sumber:www.jagatreview.com)

B.     7 CARA MENGATASI KEMACETAN DIJAKARTA

1.      Parking surcharge, bukan road pricing

Road pricing bagus, tapi repot pelaksanaannya dan rawan pelanggaran. Ada cara lebih

mudah dan efektif: kenakan saja biaya parkir tambahan yang cukup tinggi (Rp 20.000 per

sekali masuk?) di luar biaya parkir resmi buat seluruh kendaraan yang parkir di kawasan

bisnis utama Jakarta. Orang akan enggan membawa mobil ke kawasan tersebut . Kalaupun

membawa mobil, kalau sudah parkir akan enggan mengeluarkannya lagi. Untuk bepergian

mereka akan terdorong untuk memilih berjalan kaki atau menggunakan angkutan umum.

2.   Jalur pejalan kaki bukan jalur sepeda

Supaya orang tidak sedikit-sedikit membawa mobill, trotoar harus tersedia di semua jalanan

padat di Jakarta. Dengan demikian, untuk keperluan singkat -- makan siang, misalnya --

Page 6: makalah kemacetan

orang tak perlu berkendara. Jalur pejalan kaki yang baik juga akan merangsang orang untuk

naik kendaraan umum. Sekarang ini kalau Anda turun bus TransJ di Jalan Buncit Raya,

misalnya, Anda akan bingung: mau jalan dimana, tidak ada trotoar? Membangun jalur

sepeda saat ini terlalu berlebihan. Jakarta terlalu luas, sepeda bukan solusi transportasi.

Kendaraan umum plus jalur pejalan kaki yang baik lah solusi yang tepat.

3.   Berlakukan undang-undang tenaga kerja untuk pekerja transportasi

Saat ini sopir dan pembantu sopir metromini dan mikrolet tidak diikat dalam perjanjian kerja

yang jelas, yang sesuai dengan peraturan perburuhan. Mereka tidak digaji tetapi dikenai

target setoran (dan mendapatkan kelebihannya). Mereka pun terdorong untuk berperilaku

seperti yang kita lihat seekarang: berhenti sembarangan untuk menaikkan dan menurunkan

penumpang, ngetem, main serobot, dan sebagainya. Akibatnya, mereka menambah

keruwetan lalunlintas yang sudah padat. Kalau mereka digaji seperti tenaga kerja lain

dorongan untuk bersaing merebut penumpang akan berkurang dan bisa diharapkan mereka

akan mengendarai mobil dengan lebih tertib.

4.   Secara bertahap perbaiki kualitas kendaraan umum

Kendaraan umum di Jakarta, terutama metromini dan yang sejenisnya, banyak yang sudah

tak layak jalan. Sering mogok dan taka nyaman dinaiki. Kalaunsudah mogok menutupi jalan.

Tidak perlu diganti seluruhnya secara langsung. Bertahap saja. Persyaratan untuk

pengadaan baru ditambah (misal, perlu pakai pendingin udara).

5.   Normalisasi jalan

Jalan di Jakarta banyak yang tidak standar: lajur menyempit mendadak atau malah hilang,

lajur putar balik atau belok kanan tidak ada sehingga mengganggu kendaraan yang mau

lurus, dan sebagainya. Ketimbang membangun jalan baru, Pemda DKI lebih baik

menormalisasi jalan-jalan yang tak standar ini. Tentu perlu pembebasan tanah, terutama

disekitar persimpangan tapi pasti tanah yang perlu dibebaskan tak akan sebanyak kalau

membangun jalan baru.

6.   Marka jalan dibuat lagi

Sebagian besar jalan di Jakarta tak punya maraka-marka jalan -- pembatas antar lajur,

penanda arah lajur, garis berhenti di perempatan, dan sebagainya. Marka-marka jalan harus

dibuat lagi supaya pengendara bisa lebih disiplin dan kalau melanggar bisa ditilang.  Sangat

memalukan bahwa Jakarta tak bisa membuat marka jalan dengan benar. Lihatlah Surabaya

atau Yogyakarta. Jalan-jalan di sana mulus rapi dan dengan dilengkapi marka yang lengkap

dan jelas tak seperti Jakarta yang jalnnya bipeng-bopeng serta polos tanpa tanda apa-apa

untuk membantu pengendara.

7.   Aturan lalu lintas ditegakkan benar

Page 7: makalah kemacetan

Pengendara harus diajari disiplin. Setiap pelanggaran harus ditilang. Kendaraan yang tak

memenuhi syarat -- terutama kendaraan umum -- harus dikandangkan. Saya yakin dengan 7

langkah mudah di atas, lalu lintas Jakarta akan menjadi jauh lebih baik. Jumlah kendaraan

yang lalu lalang akan berkurang, kendaraan umum akan diminati, dan orang akan rela untuk

berjalan kaki untuk tujuan-tujuan dekat.

C.     TANGGAPAN MAHASISWA TERHADAP PERMASALAHAN KEMACETAN DIJAKARTA

         Sebagai Mahasiswa yang merupakan golongan intelektual maka wajib agar bersikap

kritis terhadap permasalahan kemacetan Jakarta. Secara intelektual mahasiswa dapat

melakukan pengkajian agar masalah tersebut dapat ditanggulangi.

         Sebagai mahasiwa kita dapat melakukan penanggulangan kemacetan dimulai dari hal

kecil seperti menggunakan transportasi umum, tertib dalam berkendara serta mematuhi

peraturan lalu lintas sehingga dapat tercipta kenyamanan bagi para pengguna jalan.

BAB IIIPENUTUP

A.     KESIMPULAN         Setelah membaca makalah di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a.       Kemacetan merupakan situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu

lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan.

b.      Kemacetan terjadi karena jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan dan dapat disebabkan

faktor – faktor lain.

c.       Dampak kemacetan dapat berimbas terhadap berbagai aspek seperti aspek ekonomi,

psikologis dan kesehatan.

d.      Cara menanggulangi dan meminimimalisir kemacetan adalah dengan pembangunan sarana

dan prasarana bagi para pengguna jalan.

e.       Sebagai mahasiswa kita harus kritis dan menanggapi dengan cepat permasalahan

kehidupan yang terjadi saat ini seperti permasalahan kemacetan di Jakarta . Paling tidak

dari hal kecil, sehingga untuk hal besar kita akan lebih siap menghadapinya bahkan dapat

menanggulanginya.

B.     SARAN

         Kepada masyarakat agar lebih menaati peraturan lalu lintas dan manfaatkanlah

transportasi umum sehingga penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalisir. Bagi

pemerintah agar membangun sarana dan prasarana yang memadai bagi pengguna jalan

sehingga dapat memberikan kenyamanan dan meminimalisir kemacetan.

Page 8: makalah kemacetan

        

Page 9: makalah kemacetan

DAFTAR PUSTAKA

www.google.comwww.wikipedia.comwww.jagatreview.com

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

HIRUK PIKUK KEMACETAN DI KOTA JAKARTA

 

 

OLEH

 

  Nama :Chrisilia Yunisia de Fretes

NPM : 23209891

Kelas : 3EB17

 

 

FAKULTAS EKONOMI

        JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2011

 

 

Page 10: makalah kemacetan

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis  ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang karena atas tuntunan-

Nya yang telah memberi rahmat dan hikmat-Nya kepada penulis untuk dapat

menyelesaikan penulisan ini yang berjudul “HIRUK PIKUK KEMACETAN DI KOTA JAKARTA ”

sebagai syarat pemenuhan nilai pada mata kuliah Bahasa Indonesia 2 Fakultas Ekonomi 

Jurusan Akuntansi Universitas Gunadarma.

Selama penyusunan penulisan ini penulis telah mendapat pengalaman yang sangat

berharga dalam berbagai hal. Selain itu dalam penulisan ilmiah ini, penulis juga

mendapat berbagai hambatan, akan tetapi berkat bimbingan dan dukungan baik secara

moral maupun materi dalam berbagai pihak, akhirnya semua dapat teratasi dengan baik.

Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan pada penulisan ilmiah ini.

Oleh sebab itu penulis dengan senang hati akan menampung dan menerima saran dan

kritik yang bersifat membangun untuk menyempurnakan materi dan isi dan penulisan

ilmiah ini.

Akhir kata, semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak lain yang

memerlukan.

                                                                                                                                              

                                                                            Bekasi,23 Desember 2011

                                                                                                                                              

                                                                                             Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

 

I.1. Latar Belakang

Hiruk pikuk kemacetan di Jakarta bukanlah hal yang lazim tentunya bagi para penduduk

Ibukota Indonesia ini  karena  kemacetan  merupakan masalah sehari-hari warga Jakarta.

Kemacetan yang terjadi hampir setiap saat ini memang membuat lalu-lintas di ibukota

terasa begitu tidak nyaman bagi para pengguna jalan. Hal ini terjadi karena

pertumbuhan jalan dan pertambahan jumlah kendaraan  tidak seimbang sehingga

membuat lalu-lintas Jakarta begitu  macet.

Kemacetan lalu lintas yang menjadi masalah utama kota Jakarta sudah menjadi rahasia

umum.  Pada tahun 2011 Presiden SBY telah menegaskan bahwa Jakarta harus bebas

dari kemacetan lalu-lintas pada tahun 2020 dan harus ada kemacuan yang signifikan

Page 11: makalah kemacetan

pengurangan kemacetan pada tahun 2014, oleh karena itu warga Jakarta dan

Pemerintah harus  memikirkan hal-hal untuk memperbaiki dan mencari berbagai

alternatif upaya pemecahan masalah kemacetan di Jakarta.

Walaupun saat ini sudah ada transjakarta atau busway tetapi itu tidak menjamin bahwa

kemacetan di Jakarta bisa di atasi. Pada tahun 2009 saja , jumlah kendaraan kembali

naik menjadi 6,7 juta dengan rincian 2,4 juta mobil dan 4,3 juta motor. Pada 2010,

peningkatan jumlah kendaraan menembus angka 7,29 juta dengan rincian 2,56 juta

mobil dan 4,73 juta motor. Pada tahun 2011, meningkat lagi jadi 7,34 juta kendaraan,

kendaraan roda empat sebesar 2,5 juta dan kendaraan roda dua hampir 5 juta.  Memang

tahun ke tahun jumlah volume kendaraan di ibukota  bukannya semakin berkurang tapi

malah semakin bertambah, tapi itulah kenyataannya. Untuk itu harus ada upaya ekstra

dan tegas yang harus dilakukan oleh pemerintah.

I.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penulisan ini adalah:

1. Kapan kemacetan itu terjadi ?2. Kenapa samapai terjadi kemacetan ?3. Mengapa sampai kemacetan di Jakarta bertambah parah ?4. Pihak mana saja yang menyebabkan kemacetan ?5. Langkah-langkah apa saja yang dapat ditempuh pemerintah untuk mengatasi

kemacetan ?

 

I.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan masalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya kemacetan  Jakarta2. Untuk mengetahui dampak negatif  dari kemacetan di Jakarta3. Untuk mengetahui upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasi

kemacetan di Jakarta

I.4. Sumber Data

Sumber data yang penulis pakai adalah data primer dalam bentuk observasi dan data

sekunder dalam bentuk browsing melalui  internet.

 

 

 

 

Page 12: makalah kemacetan

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

II.1. Pengertian Kemacetan

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu-

lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan atau

bisa  dikatakan volume kendaraan lebih besar dari pada volume jalan.

 

II.2. Waktu dan Asal Terjadinya Kemacetan di Jakarta

           Bagi Jakarta, seolah tiada hari tanpa kemacetan, kecuali pada saat hari-hari raya

keagamaan seperti saat lebaran maupun natalan, karena  pada  saat lebaran maupun

natalan  ruas-ruas jalan di Ibukota Indonesia ini begitu lengang karena banyak warga

ibukota yang merayakan lebaran maupun natalan  bersama keluarga di luar kota Jakarta.

Kebanyakan warga Jakarta dan sekitarnya pasti sering mengalami betapa besarnya

perjuangan untuk mencapai tempat kerja,kampus maupun sekolahan bila keluar rumah

lewat dari pukul 07.00 pagi, karena pada saat itu  kemacetan sudah dimulai terjadi.

Puncaknya pada jam masuk kerja dan jam pulang kerja  salah satunya di daerah Stasiun

Kota-Kota Tua Jl. Taman Stasiun Kota No. 1, Jakarta Barat yang bisa dilihat pada

beberapa gambaran dibawah ini

 

Mengapa kemacetan lalu lintas di Jakarta senantiasa terjadi pada jam-jam yang

disebutkan di atas? Jakarta bagaikan kota sentral yang di kelilingi oleh kota-kota “satelit”

yaitu: Tanggerang dan sekitarnya, Bogor dan sekitarnya serta Bekasi dan sekitarnya.

Pada saat tertentu kendaraan keluar-masuk Jakarta banyak yang berasal dari warga

Jakarta sendiri tetapi juga ditambah kendaraan yang berasal dari kota-kota satelit yang

jumlah menyamai atau mungkin melebihi kendaraan asal Jakarta. Ada yang sekedar

melewati (misalnya dari Tangerang menuju Bekasi akan melewati Jakarta), tetapi ada

juga yang memasuki Jakarta dan berdiam atau berkeliaran selama beberapa jam

sebelum kembali ke kota masing-masing.

 

II.3. Faktor-Faktor Penyebab Kemacetan di Jakarta

1. Faktor jalan raya (ruang lalulintas jalan)

Page 13: makalah kemacetan

2. Factor kendaraan3. Factor-faktor lain

II.3.1. Faktor Jalan Raya (Ruang Lalu-lintas Jalan)

Faktor jalan raya adalah factor yang berasal dari kondisi jalan raya itu sendiri. Buruknya

kondisi ruang lalu-lintas jalan serta sempit/terbatasnya ruang jalan yang menghambat

pergerakan pengguna jalan.

Penyebab buruknya kondisi ruang jalan antara lain :

Adanya kerusakan sebagian atau seluruh ruas jalan Pemanfaatan ruang jalan untuk urusan yang bukan semestinya, misal: jalan

digunakan untuk praktik pasar, berjualan, dan perpakiran.

II.3.2. Faktor Kendaraan

Fakor kendaraan adalah factor-faktor yang berasal dari kondisi kendaraan yang melintasi

jalan raya. Beberapa hal yang menyangkut kondisi kendaraan dapat  berupa jenis,

ukuran, kuantitas(jumlah) dan kualitas kendaraan yang melintas di jalan raya.

Misal: jumlah kendaraan yang beroperasi/melintas melebihi daya tampung jalan raya,

banyaknya jenis kendaraan berukuran besar yang menyebabkan mudah

terjadinya overload di suatu ruas jalan.

Saat ini factor kendaraan beroda empat khusunya untuk mobil pribadi merupakan

kontributor terbesar penyebab kemacetan lalu-lintas di Jakarta, diikuti sepeda motor

angkutan umum dan sebagai kontributor terbesar kedua dan ketiga. Logikanya, banyak

mobil pribadi yang beroperasi di jalan raya pada suatu saat tertentu secara bersamaan

yang akan menyita lahan(ruang) jalan yang memang sudah sangat terbatas. Selain itu,

pemakai mobil pribadi di Jakarta sangat tidak efisien. Yang dimaksud dengan tidak

efisien adalah jumlah penumpang(termasuk pengemudi) hanya 1 atau 2 orang di dalam

satu mobil.

Selain itu pengoperasian Bus Transjakarta (Busway) yang saat ini kurang efisien dalam

artian masih kurangnya kuantitas armada dan kualitas pelayanan sehingga

menyebabkan volume kendaraan pribadi begitu besar di Jakarta.

II.3.3.Faktor-Faktor lain

Banyak factor-faktor lain selain kedua factor komponen diatas misalnya:

      Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena

masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran yang terlibat

kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,

      Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan

Page 14: makalah kemacetan

      Ada perbaikan jalan,

      Bagian jalan tertentu yang longsor,

      Karena adanya pemakai jalan yang tidak tahu aturan lalu lintas, seperti  : berjalan

lambat di lajur kanan dan sebagainya

      Pengaturan lampu lalu lintas yang bersifat kaku yang tidak mengikuti tinggi

rendahnya arus lalu lintas

 

II.4. Dampak Negatif Kemacetan

Kemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain

1. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah

2. Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih rendah,

3. Kehausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi,

4. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal,

5. Meningkatkan stress pengguna jalan,6. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam

kebakaran dalam menjalankan tugasnya

      Dampak Kemacetan Menurut LIPI

Dampak dari kemacetan, menurut penelitian LIPI tahun 2007, adalah kerugian sosial

yang diderita masyarakat lebih dari Rp 17,2 triliun per tahun akibat pemborosan nilai

waktu dan biaya operasi kendaraan, terutama bahan bakar. Kecepatan kendaraan yang

rendah menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi tinggi.

 Kehausan kendaraan bermotor menjadi tinggi, karena kerja radiator tidak berfungsi

dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi. Belum lagi emisi gas buang yang

dapat menyebabkan pemasanan global diperkirakan sekitar 25 ribu ton per tahun.

Hal ini menyebabkan Jakarta sebagai kota dengan tingkat polusi tertinggi kelima di dunia

setelah Beijing, New Delhi, Meksico City dan Bangkok. Bahkan, ada suatu perhitungan

yang memperkirakan kerugian dari kemacetan lalu-lintas ini mencapai Rp 43 triliun per

tahun. Dampak pada tahap selanjutnya adalah menurunnya produktivitas ekonomi kota,

bahkan negara dan merosotnya kualitas hidup warga kota akibat polusi udara dan stress.

Contohnya, angkutan umum yang seharusnya dapat mengangkut enam rit per hari

menjadi tiga rit, karena macet.

II.5. Rasio Kendaraan

Page 15: makalah kemacetan

Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah kendaraan di Jakarta pada

2007 sebanyak 5,8 juta kendaraan dengan rincian 2,2 juta mobil dan 3,6 juta motor.

Pada 2008, jumlah kendaraan kembali meningkat menjadi 6,3 juta kendaraan dengan

rincian 2,3 juta mobil dan 4 juta motor.

Pada tahun 2009, jumlah kendaraan kembali naik menjadi 6,7 juta dengan rincian 2,4

juta mobil dan 4,3 juta motor. Pada 2010, peningkatan jumlah kendaraan menembus

angka 7,29 juta dengan rincian 2,56 juta mobil dan 4,73 juta motor. Pada tahun 2011,

meningkat lagi jadi 7,34 juta kendaraan, kendaraan roda empat sebesar 2,5 juta dan

kendaraan roda dua hampir 5 juta

Rasio kendaraan yang begitu meningkat dari tahun ke tahun memang merupakan hal

yang sangat sulit untuk dihindari. Dengan rasio kendaraan yang tiap tahunnya

meningkat tentunya tidak mengurangi kemacetan ataupun memperbaiki lalu-lintas di

Jakarta tapi malah justru semakin memperburuk lalu-lintas ibukota ini.

II.6. Solusi Untuk Mengatasi  Kemacetan di Jakarta

Untuk memecahkan permasalahan kemacetan lalu-lintas di Jakarta, tidak dapat dicapai

dengan cara-cara yang “biasa”. Agar tingkat kemacetan di Jakarta dapat dikurangi, maka

upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di ibukota harus dilakukan dengan sungguh-

sungguh dalam arti dilakukan dengan serius, menyeluruh dan tidak setengah-setengah.

Berikut ini adalah upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di Jakarta, antara lain :

1. Memperbaiki jalan-jalan yang rusak2. Mempelebar ruang jalan di ruas-ruas jalan yang masih memungkinkan untuk

dilebarkan.3. Menertibkan pedagang asongan yang beroperasi dipersimpangan jalan4. Membuat jalur khusus sepeda motor di ruas-ruas jalan tertentu5. Membatasi jumlah mobil pribadi yang harus dimiliki6. Membatasi jumlah maksimum armada angkutan umum per trayek yang boleh

beroperasi7. Regulasi operasi kendaraan dengan nomor ganjil awal plat nomor kendaraan,

Misalkan nomor awal ganjil pada hari senin tidak boleh beroperasi, bolehnya selasa, kamis, Jumat dan sabtu, dst

8. Regulasi opeasi warna kendaraan, misalkan Hari senin Mobil pribadi berwarna Hitam, Putih Dan merah saja yang boleh beroperasi, dll

9. Pada keadaan jalan tertentu yang memadai Kendaraan Roda dua dan 4 dipisahkan, agar tidak terjadi deadlblock

10. Perusahaan yang memiliki karyawan menggunakan kendaraan pribadi dalam jumlah tertentu harus memiliki jemputan sendiri

11. Membersihkan angkutan umum dari orang-orang yang mencari nafkah dengan cara kekerasan seperti ; pencopet dan penodong agar warga merasa lebih aman.

12. menaikkan biaya parkir di gedung-gedung komersial, seperti mall, dan jalan-jalan utama.

13. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk jalur busway

1. Memindahkan Ibukota Indonesia dari Jakarta  ke kota lain di luar pulau Jawa

Page 16: makalah kemacetan

Itulah beberapa upaya-upaya untuk mengatasi kemacetan di ibukota. Memang upaya-

upaya tersebut bukanlah hal gampang yang bisa dilaksanakan tapi jika ingin Jakarta

terbebas dari kemacetan sebisa mungkin harus ada upaya yang tegas untuk mengurangi

kemacetan yang terjadi.

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

III.1.Kesimpulan

Dari pembahasan masalah pada bab II penulis dapat menarik kesimpulan bahwa

walaupun banyak factor yang menjadi penyebab terjadinya kemacetan di Jakarta, tetapi

penulis dapat mengambil tiga persoalan pokok penyebab terjadinya kemacetan yaitu :

1. Terbatasnya lahan (ruang) jalan raya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menambah lahan ruang jalan melalui pembangunan jalan-jalanflyover.

2. Pemakaian mobil pribadi yang tidak efisien3. Bus Transjakarta (Busway) yang saat ini kurang efisien dalam artian masih

kurangnya kuantitas armada dan kualitas pelayanan sehingga menyebabkan volume kendaraan pribadi begitu besar di Jakarta.

III.2. Saran

Saran yang dapat penulis berika yaitu

1. Peningkatan kuantitas armada busway dan peningkatan kualitas pelayanan busway agar pengguna kendaraan pribadi beralih ke busway

2. Pembatasan usia kendraan bermotor setelah busway berjalan baik3. Penegakan hukum yang tegas terhadap pengguna jalan, pejalan kaki dan

pedagang kaki lima yang melanggar aturan4. Aturan yang ketat dan tegas terhadap arus urbanisasi dengan cara seperti

pemeriksaan KTP di perketat, dan hukuman dipertegas apabila ada yang melanggar

Daftar Pustaka

 

http://alfaridzy.wordpress.com/tag/artikel-kemacetan-jakarta/

Page 17: makalah kemacetan

http://auliaswastikafitri.blogspot.com/2011/01/makalah-masalah-kemacetan-lalu-

lintas.html

http://www.infodokterku.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=119:faktor-faktor-penyebab-kemacetan-lalu-

lintas-di-jakarta-dan-alternatif-pemecahan-masalahnya&catid=35:opini-

sebelumnya&Itemid=30

http://id.wikipedia.org/wiki/Kemacetan]

http://metrotvnews.com/read/analisdetail/2011/03/05/143/Mengurai-Kemacetan-Lalu-

lintas-di-Jakarta