33
PENDAHULUAN Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati. Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak. Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat berdasarkan : 1) Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan. Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil. 2) Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll. 1

makalah ekowan

  • Upload
    ivotco

  • View
    940

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: makalah ekowan

PENDAHULUAN

Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu

waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama

lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila

dibandingkan dengan individu dan populasi.

Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat

komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan

menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas

seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati.

Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan

mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak.

Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat berdasarkan :

1) Bentuk atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator

lainnya seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan.

Dipterocarphaceae, dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan

sklerofil.

2) Berdasarkan habitat fisik dari komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur,

komunitas pantai pasir, komunitas lautan,dll.

3) Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional misalnya tipe metabolisme

komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan alam seperti iklim, misalnya terdapat di

daerah tropik dengan curah hujan yang terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut

hutan hujan tropik.

Di alam terdapat bermacam-macam komunitas yang secara garis besar

dapat dibagi dalam dua bagian yaitu (1) Komunitas akuatik, komunitas ini

misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam, (2)

Komunitas terrestrial, yaitu kelompok organisme yang terdapat di pekarangan, di

hutan, di padang rumput, di padang pasir, dll.

1

Page 2: makalah ekowan

ISI

A. TAKRIF KOMUNITAS

Komunitas atau dalam kepustakaan Eropa biasa disebut biocoenase atau

biocenosis adalah kelompok populasi makhluk hidup dalam suatu daerah atau

habitat tertentu. Ukuran besarnya komunitas dapat bermacam-macam. Ada

komunitas hewan dan fungu yang hanya tinggal pada sebatang yang telah busuk,

atau ada komunitas tumbuhan di hutan yang luasnya sampai mencapai suatu

benua.

1. Keragaman (diversity) spesies :

Dapat di bahas mengenai spesies hewan dan tumbuhan yang hidup

dalam suatu komunitas tertentu. Daftar spesies merupaka ukuran

sederhana bagi kekayaan spesies atau keragaman spesies atau dapat

juga disebut diversitas spesies.

2. Bentuk dan struktur pertumbuhan :

Tipe komunitas dapat ditafsirkan dengan kategori utama bentuk

pertumbuhan, misalnya pohon, perdu, atau lumut. Kemudian dapat

diperinci kedalam kategori pertumbuhan yang lebih kecil, misalnya

pohon berdaun lebar, pohon berdaun jarum. Bentuk pertumbuhan

tersebut dapat menentukan stratifikasi komunitas.

3. Dominansi :

Dapat diamati bahwa tidak semua spesies dalam komunitas sama

pentingnya dalam menentukan sifat komunitas. Dari beratus spesies

yang mungkin ada dalam komunitas, hanya beberapa saja yang

berpengaruh dan dapat mengendalikan komunitasbaik mengenai

ukuran besarnya, cacah, atau dari aktivitasnya. Spesias dominan adalah

spesies yang secara ekologi sangat berhasil dan yang mampu

menentukan kondisi yang diperlukan untuk pertumbuhannya.

4. Kelimpahan nisbi :

Proporsi spesies yang berbeda dalam komunitas dapat ditentukan.

5. Struktur trofik:

2

Page 3: makalah ekowan

Hubungan makan dalam komunitas akan menentukan arus energi dan

bahan dari tumbuhan dari herbivor ke karnivor

B. DOMINANSI

Sebuah komunitas paling sedikit terdiri dari komponen utamayaitu

produsen, makro dan mikro konsumen. Spesies dominan secara ekologi adalah

species yang berhasil dan mampu menentukan kondisi yang diperlukan untuk

pertumbuhanya. Dominansi adalah pengendalian nisbi yang diterapkan oleh

makhluk atas komposisi spesies dalam komuntas.

Tumbuhan lebih sering dominan dalam komunitas terestrial hewan. Dalam

komunitas akuatik hewan secara nisbi lebih penting, walaupun dominansinya

tidak berkembang. Kriteria lain untuk evaluasi spesies adalah dengan kerapatan

atau cacah individu yang ada persatuan luas.

Rumus indek dominansi menurut Simpson (1949) sebagai berikut:

C= ∑(ni/N)2

Keterangan : C = index diversitas

ni = nilai kepentingan tiap-tiap spesies (misal cacah

individu, biomassa, produksi, dsb)

N = jumlah nilai kepentingan

C. STUKTUR DAN KERAGAMAN KOMUNITAS

Pada habitat yang berbeda dan satuan lingkungan yang berbeda, maka

akan didapatkan komunitas yang berbeda pula. Pada kenyataannya komposisi dan

sifat komunitas dapat dijadikan indikator yang paling baik untuk komunitas yang

berada pada habitat maupun satuan lingkungan tertentu.

Karakter komunitas 

1) Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas.

Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan

organisme.

2) Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi

3

Page 4: makalah ekowan

kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu

spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai

jumlah atau biomassa per unit contoh, atau persatuan luas/volume, atau

persatuan penangkapan

3) Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung

menuju ke satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah

dan dapat diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari

modifikasi lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu.

Proses ini berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut

klimas. Dalam tingkat ini komunitas sudah mengalami homoestosis.

Menurut konsep mutahir suksesi merupakan pergantian jenis-jenis pioner

oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang sangat sesuai dengan

lingkungannya.

Komunitas dapat dibedakan menjadi komunitas mayor dan

komunitas minor.

a. Komunitas mayor adalah komunitas yang bersama dengan habitatnya

merupakan satu kesatuan sehingga dapat melengkapi maupun

melestarikan komunitas tersebut (kecuali energi matahari yang

merupakan faktor yang harus ada).

b. Komunitas minor juga sering disebut societas merupakan agregasi

(kelompok) sekunder yang terdapat di dalam komunitas mayor. Jadi

bukan merupakan satu satuan yang bebas dalam hal sirkulasi energi.

Untuk menentukan “nilai kepentingan” (importance value) makhluk dalam

struktur komunitas dan peranannya dalam dinamika komunitas sebenarnya

merupakan masalah terpenting walaupun sulit untuk ditentukan. Kepentingan

nisbi pada tiap-tiap spesies dari bermacam-macam spesies dalam komunitas dapat

dievaluasi berdasarkan fidelitas, kepanggahan, kelimpahan, suatu aktivitas,

pengelompokan sekunder, dan pengaruhnya. Index keragaman spesiesdapat

dinyatakan dari adanya struktur komunitas secara kuantitatif kaitannya dengan

cacah spesies dan sagian taxonomi individu. Reproduksi dan pertumbuhan dapat

4

Page 5: makalah ekowan

menimbulkan produksi bahan organik, laju pembentukan bahan organik, serta

energi, yang kesemuanya dinamakan produktivitas.

Struktur komunitas dapat dibedakan menjadi struktur fisik dan biologi.

Struktur fisik komunitas dapat diamati jika habitat tempat komunitas tersebut

dikunjungi. Misalnya pada hutan deciduosa, akan terlihat suatu struktur primer

yaitu adanya pohon-pohon yang besar yang gugur daunnya secara musiman, dan

struktur sekunder yang berupa perdu maupun semak di lantai hutan. Tanah hutan

tersebut merupakan matrik interaksi perakaran semua tumbuhan, dan hewan-

hewan hidup dalam struktur komunitas yang dibatasi oleh tumbuhan dan tanah.

Aspek struktur biologi komunitas meliputi komposisi perubahan temporal

dalam komunitas, hubungan antara spesies dalam suatu komunitas. Struktur

biologik komunitas sebagian bergantung pada struktur fisik komunitas. Kedua

aspek struktur komunitas berpengaruh kuat pada fungsi suatu komunitas. Yang

dimaksud fungsi komunitas adalah kerja suatu komunitas sebagai suatu

pemproses energi dan zat hara. Komunitas berfungsi dengan jaringan yang rumit

interaksi spesies.

Di dalam kerangka ekologi harus diingat bahwa komunitas terpadu oleh

koevolusi kelompok spesies yang berinteraksi. Baik struktur maupun fungsi

komunitastelah dimodifikasi oleh seleksi alam yang bertindak pada individu

penyusun komunitas.

Ada tiga komponen penyusun struktur fisik komunitas. Tumbuhan

membentuk matrik dasar bagi seua komunitas, dan bentuk pertumbuhan dari

tumbuhan adalah komponen penting untuk struktur komunitas. Sistem akuatik dan

sistem daratan sangat berbed pada strukturnya, tetapi banyak aspek pola ruang

cacak menjadi milik bersama kedua sistem tersebut. Termasuk dalam hal ini

adalah migrasi vertikal zooplankton didanau maupun dilautan.dengan kemampuan

zooplankton tersebut berenang maka again cacaknya tidak panggah. Musim

mengubah struktur semua komunitas didaerah tropik, dan peristiwa musiman

berbahaya untuk berfungsinya komunitas alami.

5

Page 6: makalah ekowan

Dasar untuk klasifikasi spesies adalah fidelitas mereka untuk komunitas,

jadi suatu spesies dapat dikatakan eksklusif bila spesies tersebut adanya di suatu

daerah tunggal, habitat tunggal atau komunitas tunggal. Suatu spesies disebut

karakteristik jika spesies tersebut melimpah dalam sutu daerah atau komunitas

tapi juga ada dalam jumlah kecil diseberang tempat lainya. Spesies disebut

ubiquitous bila spesies tersebut terdapat dengan agian yang kurang lebih sama

dalam berbagai jenis komunitas. Fidelitas sendiri merupakan derajat keterbatasan

suatu spesies untuk situasi tertentu. Spesies yang eksklusif sering bersifat langka,

dan tidak penting dalam dinamika komunitas. Tapi jika menyolok sering spesies

tersebut merupakan spesies indikator yang berguna untuk identifikasi dan

mengenali satuan-satuan komunitas. Satuan spesies dengan fidelisme tinggi

adalah spesies dengan preferensi kuat untuk komunitas tertentu atau terbatas pada

komunitas tertentu tersebut.

Pengenalan spesies yang krakteristik merupakan suatu kesukaran khusus,

karena harus ditentukan seberapa melimpah suatu spesies seharusnya dalam suatu

komunitas sebagai suatu preferensi pasti terhadap yang lainnya. Suatu spesies

dikatakan karakteristik jika memiliki kepanggahan dalam komunitas, yaitu

terdapat dalam 50% dari semua cuplikan yang diambil. Induktor ekologik

biasanya bukan spesies yang dominat dan bukan yang melimpah. Namun

umumnya ditekankan pda banyak spesies yang langka dalam suatu komunitas.

Waktu yang dibutuhkan spesies berada dalam komunitas menentukan

jumlah pengaruh yang ditimbulkan oleh spesies tersebut. Pada umumnya makin

lama periode tahunan suatu spesies aktif makin menjadi penting peranan yang

dimainkannya.

Berdasarkan waktunya, maka spesies dapat digolongkn menjadi :

Perennial, ialah yang aktif dalam suatu komunitas sepanjang tahun,

dari tahun ke tahun berikutnya

Musiman, yang ada atau aktif dalam bagian-bagian tahun

6

Page 7: makalah ekowan

Mendaur, ialah spesies yang penting dalam beberapa tahun, kemudian

dapat diabaikan pada tahun berikutnya, dengan fluktuasi dalam cacah

yang sangat luas.

Walaupun suatu spesies terdapat dalam suatu komunitas, tetapi

akan dianggap inaktif bila sedang dalam keadaan “hibernasi” atau

sedang “tidur” (dormansi) atau biala diwakili oleh sebuah telur, spora,

atau kista dalam daur hidupnya.

Komunitas pada lingkungan yang berlainan akan mengandung

cacah spesies yang berbeda. Pada tahun-tahun terakhir ini telah

dikembangkan petunjuk-petunjuk kuatitatif untuk menerangkan

hubungan antara struktur komunitas yang tidak hanya (1) dalam cacah

spesies, tetapi juga (2) dalam cacah individu secara nisbi pada tiap-tiap

spesies. Diantara sejumlah petunjuk yang berlainan mengenai

keragaman spesies yang telah disusun, yang sering digunakan adalah

yang berdasarkan teori informasi dalam “communication engineers”.

Aplikasi teori informasi untuk analisis komunitas ekologik pertama

kali dilakukan oleh MARGALEF pada fitoplankton dalam tahun 1957

dan oleh Mac ARTHUR untuk burung dalam tahun 1961. Index

keragaman menurut Pielou (1966) adalah sebagai berikut:

Hi = - ∑i

s

❑(pi log pi)

Keterangan : s = jumlah cacah spesies dalam suatu cuplikan

Pi = bilangan pecahan cacah individu dalam suatu

spesies (i) dibagi jumlah individu dalam

populasi (jadi pi = ni/N, artinya ni= nilai

kepentingan tiap-tiap spesies (cacah individu,

biomassa, produksi dan sebagainya), dan N=

jumlah nilai kepentingan).

Makin tinggi nilai H’i makin besar diversitas spesies dalam komunitas,

mungkin ada cacah spesies yang besar atau again individu yang merata dalam

7

Page 8: makalah ekowan

komunitas atau keduanya. Misalnya jika digunakan loge atau ln dan diandaikan

ada 100 individu dalam suatu populasi, sehingga:

1. Jika hanya ada 1 spesies, maka H’i = 0.

2. Jika ada 5 spesies dengan 20 individu dalam masing-masing spesies, maka

H’i = 1,61.

3. Jika ada 10 spesies dengan 10 individu dalam masing-masing spesies,

maka H’i = 2,30.

4. Jika ada 100 spesies dengan 1 individu dalam masing-masing spesies,

maka H’i = 4, 61.

Sesungguhnya, jika terjadi akan sangat langka bahwa tiap-tiap spesies

sama cacah individunya, biasanya spesies dapat disusun menurut beberapa

spesies dengan cacah individu yang besar, diikuti oleh spesies yang cacah

individunya makin kecil. Misalnya :

5. Jika ada 5 spesies dengan masing-masing bercacah individu 50, 20, 15, 8,

dan 2, maka H’i = 1,26, yang ternyata memberi index keragaman lebih

rendah dari pada no 2.

6. Jika ada 10 spesies yang masing-masing dengan individu 45, 25, 15, 8, dan

2, maka H’i = 1,50. Dalam nomor 6 ternyata index keragaman tidak

sebesar dalam nomor 3 karena again individu kurang beragam, tetapi

masih lebih besar dari pada nomor 5 karena cacah spesies lebih besar dan

susunan individu berbeda walaupun hanya menyangkut 5 individu. Index

diversitas telah dipergunakan sedemikian jauh, terutama untuk

membandingkan komposisi, dalam komunitas berbeda, kelompok

taxsonomik yang sama bentuk kehidupannya.

Spesies yang terdapat dalam suatu komunitas dengan komunitas lainnya

berbeda. Perbedaan tersebut dalam jumlah spesiesnya atau dapat pila taxonnya,

atau keduanya. Demikian setiap komunitas mempunyai nilai kerapatan spesies da

keanekaragaman spesies. Index keanekaragaman spesies adalah suatu ratio antara

jumlah spesies dan nilai kepentingan.

8

Page 9: makalah ekowan

Keanekaragaman spesies cenderung menjadi rendah dalam suatu

ekosistem yang dikendalikan oleh faktor fisik dan cenderung tinggi dalam

ekosistem yang terkendali secara biologis. Keaekaragaman spesies dapat berbeda

kerena beberapa hal:

1. Besarnya sumberdaya hidup yang dapat dimanfaatkan

2. Luasnya relung ekologi yang dapat dimanfaatkan oleh spesies

penyusunnya

3. Dua komunitas yang relungnya berbeda dapat berdeda

keanekaragaman spesiesnya bila tingkat tumpang tindihnya berbeda,

makin besar tumpang tindihnya, makin banyak spesies yang dapat

memanfaatkan sumberdaya tersebut

4. Komunitas yang belum “jenuh” dengan spesies, keanekaragamannya

dapat bervariasi dengan banyaknya sumberdaya yang dapat

dimanfaatkan oleh sebanyak-banyaknya spesies.

Dalam memperbandingkan dua atau lebih komunitas dengan index

diversitas yang berbeda, cacah spesies yang ada dan cacah individu dalam tiap-

tiap spesies biasanya tampak, tetapi derajat kesamaan dalam again individu antara

spesies tidak tampak. Kesamaan tersebut, atau tidak adanya kesamaan tersebut,

dapat dievaluasi dengan suatu index equitabilitas (J = H’/H’max). Yang dimaksud

dengan H’max adalah keanekaragaman maximum yang mungkin untuk komunitas

jika semua spesies sama melimpah seperti pada contoh 2, 3, dan 4 di atas. Jadi

index equibilitas pada contoh nomor 5 adalah 1,26/1,61 atau 0,78, dan untuk

nomor 6 adalah 1,50/2,30 = 0,63. Index diversitas yang tinggi pada komunitas 6

adalah karena memiliki dua kali cacah spesies pada komunitas 5, hal tersebut

dapat menutupi index equibilitas yang rendah.

Struktur yang diakibatkan dari agian makhluk internal, dan interaksi

dengan lingkungannya disebut sebagai pola (patterns). Banyak jenis susunan yang

berbeda mengenai makhluk yang mengambil bagian dalam keragaman pola dalam

komunitas, sebagai misal adalah:

9

Page 10: makalah ekowan

1. Pola stratifikasi (pelapisan cacak)

2. Pola pemintakadan (zonation pattern)

3. Pola aktivitas (periodisitas)

4. Pola jaringan makanan (food web)

5. Pola reproduktif

6. Pola sosial (kelompok burung dan kelompok hewan besar)

7. Pola koatif (akibat persaingan, antibiosis, mutualisme, dan sebagainya)

8. Pola stokastik (akibat kekuatan acak).

D. KONSEP KERAGAMAN DAN KONSEP SPESIES KEPULAUAN

Ukuran yang paling sederhana mengenai keragaman spesies adalah

menghitung cacah spesies. Dalam penghitungan yang demikian tersebut yang

dilibatkan hanyalah spesies yang penghuni tetap, bukan imigran yang kebetulan

ataupun yang sementara. Cacah spesies adalah konsep yang pertama dan tertua

sebagai konsep keragaman spesies dan disebut kekayaan spesies.

Konsep yang kedua tentang keragaman spesies adalah konsep

heterogenitas. Salah stu masalah dalam penghitungan cacah spesies sebagai suatu

ukuran keragaman adalah bahwa penghitungan tersebut memperlakukan spesies

langka dan spesies biasa sebagai sesuatu yang sama. Suatu komunitas dengan dua

spesies dapat dibagi dalam dua cara ekstrim :

Komunitas 1 Komunitas 2

Spesies A 99 50

Spesies B 1 50

Komunitas yang kedua tampak lebih beragam dari pada yang pertama

PEEL menyarankan penggabungan konsep cacah spesies dengan konsep

kelimpahan nisbi menjadi suatu konsep tunggal heterogenitas. Heterogenitas lebih

tinggi dalam suatu komunitas bilamana terdapat lebih banyak spesies dan

bilamana spesies tersebut sama melimpahnya.

10

Page 11: makalah ekowan

Suatu masalah yang sulit, timbul dalam menentukan cacah spesies dalam

suatu komunitas biologik : hitungan tergantung pada ukuran besarnya cuplikan.

Pencuplikan yang cukup biasanya dapat mengatasi masalah tersebut, terutama

dengan spesies vertebrata, tetapi tidak demikian dengan insecta dan arthropoda,

sebab pada keduanya hitungan spesies tidak dapat lengkap.

Dua strategi berbeda telah dipergunakan dalam menangani masalah

tersebut. Yang pertama berbagai agian statistik dapat dicocokan pada kelimpahan

nisbi spesies. Suatu gambaran sangat karakteristik tentang komunitas adalah

bahwa mereka berisi secara komparatif sedikit spesies yang biasa dan secara

komparatif sejumlah besar cacah spesies untuk area tertentu yang manapun dan

cacah individu dalam tiap-tiap spesies. Dalam banyak cuplikan faunal, cacah

spesies yang diwakili oleh suatu spesimen tunggal adalah sangat banyak, spesies

diwakili oleh dua spesimen kurang banyak, dan demikian seterusnya sampai

hanya beberapa spesies yang diwakili oleh banyak spesimen.

Pendekatan kedua mengenai keragaman spesies meliputi ukuran

heterogenitas suatu komunitas. Ukuran heterogenitas yang paling populer adalah

yang berdasarkan teori informasi. Tujuan utama teori informasi adalah mencoba

mengukur jumlah keteraturan atau ketidakteraturan yang terdapat di dalam suatu

sistem.

Empat tipe informasi yang berkaitan dengan keteraturan dalam komunitas :

1. Cacah spesies

2. Cacah individu dalam tiap-tiap spesies

3. Tempat yang didiami oleh individu masing-masing spesies

4. Tempat yang didiami oleh individu sebagai individu yang terpisah

Jika ditinjau komunitas 1 dan komunitas 2 maka dengan menggunakan rumus

index keragaman.

H’i =∑1

s

❑( Pi log pi )

11

Page 12: makalah ekowan

Untuk dua spesies dengan 99 dan 1 individu akan diperoleh :

H’ = - {( Pi) (log2Pi) + (P2) (log2P2)}

= - {0,99 (log 20.99) + (0,01) (log 20,01) }

= 0,081

Sedangkan untuk cuplikan dengan 2 spesies masing-masing 50 individu akan

diperoleh :

H’ = -{ (0,50 ( log 20.50 ) + 0,50 (log 20.50)

= 1,00

Tampak bahwa cuplikan kedua lebih beragam dari pada cuplikan pertama.

Kepulauan adalah suatu jenis perangkap istimewa spesies yang mampu

mencapainya dalam menyebar ke kepulauan tersebut dan berhasil berkoloni.

Cacah spesies pada suatu pulau sebanding dengan luas pulau tersebut dan

dapat digambarkan dengan persamaan sederhana sebagai berikut :

S = c Az

Yang jika ditulis dalam bentuk logaritma menjadi

Log S = (log c) + z(log A)

Dengan pejelasan :

S = cacah spesies

c = suatu tetapan mengukur cacah spesies pada suatu pulau seluas 1 mil

persegi

A = luas pulau (dalam mil)

12

Page 13: makalah ekowan

z = suatu tetapan mengukur miringnya garis yang menghubungkan S dan A.

Untuk tanaman daratan di kepulauan Galapagosm maka

S = 28,6 A0,32

Kurva cacah spesies – luas wilayah termasuk suatu hal yang azasi bagi

tumbuhan dan hewan. Untuk fauna amfibia dan reptilia di Hindia Barat

terdapat :

S = 3,3 A0,30

Preston menunujukkan bahwa miringnya garis kurva cacah spesies – luas

wilayah ( z ) cenderung sebesar sekitar 0,30 untuk berbagai pulau, dari kutu

vertebrata di Hindia Barat, semut di Melanesia, dan vertebrata di pulau di

Michigan, sampai tumbuhan daratan di Galapagos.

Cacah spesies bertambah besar dengan bertambah besarnyalah luas

wilayah di benua seperti halnya pada pulau-pulau. Ada kisaran antara 10 acres

sampai kira-kira 1000000 acres ( 1 hektar = 2,4 acres ) yang garis lurus kurva

tersebut berbentuk

S = 40 A0,17

Untuk burung-burung di Amerika Utara.

Jumlah spesies di suatu tempat pada dasarnya bergantung pada tingkat

imigrasi dan tingkat kepunahan. Tingkat imigrasi spesies ke suatu pulau akan

sama dengan nol bila jumlah spesiesnya sudah sama dengan jumlah spesies di

benua induknya.

Pada umumnya tingkat imigrasi dipengaruhi oleh jarak pulau dari

benua. Makin jauh makin rendah tingkat imigrasinya. Sedang tingkat

kepunahan dipengaruhi terutama oleh luas pulaunya. Makin luas pulau makin

rendah tingkat kepunahannya. Oleh karena itu jumlah spesies di suatu pulau

juga dipengaruhi oleh jaraknya dari benua dan luas atau sempitnya pulau.

13

Page 14: makalah ekowan

Teori keseimbangan spesies dan teori kuantitatifnya banyak dibicarakan dalam

biogeografi, terutama island biogeography.

Gambar 17. Hubungan antara kerapatan spesies dengan tingkat imigrasi dan

tingkat kepunahan, bila tingkat imigrasi dan kepunahan sama maka

jumlah spesies mencapai tingkat keseimbangan dinamis . garis

lurus tingkat imigrasi, garis putus – putus tingkat kepunahan.

Gambar 18. Hubungan jarak, luas dengan tingkat imigrasi dan tingkat

kepunahan. Tingkat imigrasi boleh jadi juga dipengaruhi oleh besar

kecilnya pulau oleh karena adanya perbedaan potensi untuk

diinvasi, dengan demikian harga S (jumlah spesies pada saat

keseimbangan dinamis) juga berbeda pada pulau besar dan pulau

kecil (18b).

D. SUKSESI

Perubahan komunitas yang terjadi disebut suksesi ekologi. Proses yang

terjadi berupa urutan-urutan yang lambat, pada umumnya perubahannya dapat

diramalkan yakni dalam hal jumlah dan jenis mahkluk organisme yang ada di

suatu tempat . Perbedaan intensitas sinar matahari, perlindungan dari angin, dan

14

Page 15: makalah ekowan

perubahan tanah dapat merubah jenis-jenis organisme yang hidup di suatu

wilayah.

Perubahan-perubahan ini dapat juga merubah populasi yang membentuk

komunitas. Selanjutnya karena jumlah dan jenis spesies berubah, maka

karakteristik fisik dan kimia dari wilayah mengalami perubahan lebih lanjut.

Wilayah tersebut bisa mencapai kondisi yang relatip stabil atau disebut komunitas

klimaks, yang bisa berakhir hingga ratusan bahkan ribuan tahun

Berubahnya komunitas karena adanya reaksi ataupun koaksi dari makhuk

itu sendiri, atau juga dapat disebabkan adanya perubahan lingkungan karena

malapetaka (misalnya banjir atau musim kemarau panjang,evolusi organik ,iklim

dan sebagainya)maupun yang berasal dari manusia misalnya penebangan hutan

secara liar,pencemaran dan sebagainya sesuai pendapat Clement dalam Krebs

(1980).

Jika suatu habitat mengalami perubahan, maka spesies lama akan

meninggalkan area tersebut dan diganti spesies baru yang masuk ke area tersebut.

Didalam komunitas terdapat spesies dominan artinya dia berperan dalam

komposisi maupun struktur komunitas secara keseluruhan. Penggantian

komunitas satu dengan lainya atau ekosistem satu dengan lainnya disebut suksesi.

Suksesi ini berlangsung terus menerus secara kontinyu mencapai titik akhir

(klimaks). Didalam proses suksesi terjadi deretan komunitas yang menyusun

urutan suksesional menuju klimaks, urutan tersebut dinamakan ‘sere’. Terjadinya

sere tersebut merupakan akibat kekuatan predominan misalnya : kekuatan biotik,

iklim, fisiogeografik ”biosere”, klisere, eusere dan geosere. Dua tipe perubahan

temporal dapat terjadi pada komunitas , yaitu:

1. Suksesi yakni perubahan yang berarah (bertujuan) kearah klimaks pada

saat-saat tertentu .

2. Cyclic yaitu perubahan yang tak berarah kearah klimaks pada saat-saat

tertentu, sehingga perubahan tersebut berfluktuasi disekitar rata-rata.

Konsep suksesi oleh Krebs (1978) dikatakan bahwa suksesi dapat

ditunjukan pada tingkat perkembangan tumbuhan pada gundukan pasir dipantai

perairan. Sedang Miller (1982) menyebutkan bahwa ekosistem bersifat dinamis ,

15

Page 16: makalah ekowan

oleh karena itu memungkinkan terjadinya suksesi. Dalam ekositem, salah satu

komponennya adalah makhluk hidup yang dapat mengubah kondisi lokal (tempat

hidupnya). Perubahan lingkungan tersebut dapat diakibatkan karena malapetaka

(banjir, kemarau panjang dan sebagainya) maupun hasil ulah makluk hidup

tersebut terutama manusia misalnya : dampak industrialisasi, pencemaran dan

lainnya.

Kondisi yang demikian akan memaksa komunitas yang berada diarea

tersebut mengubah untuk adaptasi atau justru mengalami kematian karena tidak

dapat menyesuuaikan dirinya dengan perubahan lingkungan . walaupun demikian,

sebenarnya ekosistem memiliki sifat atau naluri untuk mengembalikan

keseimbangan ekosistem yang stabil, setelah mendapatkan gangguan dari luar.

Contohnya adanya organisme perintis (lichenes) yang akan mengawali untuk

mengembalikan ekosistem yang seimbang. Kemudian digantian spesies lain untuk

melanjutkan sampai terjadi keseimbangan kembali. Penggantian spesies tersebut

terjadi berulang-ulang tersebut dinamakan suksesi ekologi.

Begon (1990) menjelaskan tentang konsep suksesi , bahwa kepentingan

spesies relatif berbeda dalam ruang yang satu dengan ruang yang lain , demikian

pula tipe kemelimpahan spesies mungkin akan berubah dengan berubahnya waktu

tertentu.

Proses suksesi ditakrifkan sebagai suatu pola kolonialisasi dan pola

kepunahan secara kontinu, berarah dan tidak bermusim. Suksesi ekologi oleh

odum dikatakan bahwa suksesi ekologi merupakan perkembangan ekosistem yang

menyangkut tiga parameter, diantaranya adalah :

1. Suksesi ekologi yang dapat diperkirakan , karena proses perkembangan

cukup teratur termasuk perubahan struktur spesies dan proses komunitas

berkenaan dengan waktu, proses suksesi ekologi ini berarah.

2. Suksesi ekologi yang terkendali oleh komunitas , suksesi ini terjadi akibat

modifikasi lingkungan hasil perlakuan komunitas.

3. Suksesi ekologi berkulminasi dalam ekosistem yang stabil. Didalam

ekosistem tersebut biomassa maksimum dan fungsi simbiotik antar

16

Page 17: makalah ekowan

makhluk terjamin menurut arus ekologi yang tersedia. Macam –macam

suksesi ekologik antara lain :

Suksesi autotrofik

Suksesi heterotrofik

Suksesi primer

Suksesi sekunder

Sukesi alogenik, merupakan suksesi yang dipengaruhi oleh

kekuatan dari luar seperti bahan dan energi yang berasal dari luar

misalnya : dari geologik, angin topan, ganguan oleh manusia yang

dapat merubah proses.

Suksesi autogenik yaitu suksesi biotik dalam ekosistem.

Pada bendungan atau kolam maupun danau buatan manusia, jika terjadi

suksesi alogenik secara konsisten melebihi suksesi autogenik maka akan terjadi

perubahan ekosistem yang lebih mentap yaitu dari air menjadi daratan.

Menurut Odum (1971) suksesi ekologik sebagai suatu perkembangan ekosistem ,

mempunyai tiga parameter yaitu :

1. Suksesi ekologik yang berarah (bertujuan) sebagai proses perkembangan

komunitas yang teratur menyangkut perubahan dalam struktur spesies.

2. Suksesi ekologik karena modifikai oleh lingkungan, jadi suksesi ekologik

ini terkendali oleh komunitas, walaupun sebenarnya lingkungan fisik dapat

menentukan batas-batas sberapa jauh perkembangan ekosistem dapat

berlangsung.

3. Suksesi ekologik berkulminasi dalam ekosistem yang stabil, maksudnya

didalam ekosistem yang stabil terdapat biomassa yang maksimum dan

memiliki fungsi simbiotik antar makhluk yang ada, berjalan dengan baik

sesuai arus energi yang tersedia.

F. KLIMAKS

Komunitas yang stabil dalam sere (perkembangannya) disebut komunitas

klimaks. Komunitas ini biasanya dapat menyesuaikan diri dan memiliki

17

Page 18: makalah ekowan

keseimbangan dengan fisik habitat. Dapat diperkirakan bahwa komunitas klimaks

berbeda dengan komunitas yang balum stabil, komunitas klimaks tidak

mempunyai akumulasi bahan organik, bahkan antara bahan yang diproduksi dan

masukan bahan seimbang dengan bahan yang dikonsumsi dan pengluarannya.

Ekosistem atau komunitas klimaks, sering disebut juga ekosistem atau

komunitas matang. Adanya spesies yang bermacam—macam dan berbagai relung

ekologik, suatu ekosistem yang matang dapat menggunakan energi dan mendaur

bahan kimiawi lebih efisien daripada ekosistem yang sederhana atau yang belum

matang (ekosistem yang masih berkembang). Ekosistem matang cenderung

bersifat stabil, jika faktor lingkungan dan iklim secara esensial tetap sama. Jika

terjadi malapetaka alam atau akibat ulah manusia, maka akan terjadi perubahan,

sehingga pada tempat-tempat tertentu tersebut tidak pernah tercapai ekosistem

klimaks.

Dalam suksesi ekologik, karakteristik ekosistem atau komunitas dalam

tingkatan matang. Struktur ekosistemnya tidak sama dengan tingkatan ekosistem

“belum matang”, misalnya ukuran besarnya tumbuhan/produsen lebih besar,

produktivitas primer lebih rendah dan stabil, sedang produktivitas primer nettonya

sama dengan nol. Jika dikaji dari diversitasnya, komunitas matang memiliki

produksi spesies lebih tinggi. Biomassa dan detritus lebih besar, pola tumbuh

berdesakan. Diversitas komunitas (relung ekologi) sudah mengalami spesialisasi

struktur trofik mengalami keseimbangan antara produsen, konsumen, dan

dekomposer. Organisasi komunitas lebih tinggi. Jaringan makanan lebih

kompleks, lebih efisien dalam penggunaan energi, pendauran bahan kimiawi

secara tertutup, laju pertumbuhan lebih lambat, dekomposer berperan penting.

Pada daerah tertentu ditemui :

1. A. Single climatic climates, komunitas yang memiliki keseimbangan segala

iklim, ini hanya satu macam komunitas klimaks.

2. A. Varying number of edafik climates, komunitas klimaks yang dikarenakan

dimodifikasi oleh kondisi lokal dari substrat, komunitas ini terdapat

18

Page 19: makalah ekowan

bermacam—macam variasi.

Kedua jenis komunitas tersebut, yang nomer 1 sebenarnya hanya berlaku

secara teoritis, yang mana perkembangan suksesi memiliki kecenderungan

perilaku di wilayah manapun. Sedang jenis kedua berdasarkan kenyataan dimana

kondisi fisik dari substrat tidak sepenuhnya memodifikasi efek dai pengaruh iklim

regional. Pada akhir suksesi edafik klimaks ditunjukkan topografinya, tanah, air

atau gangguan lain sehingga tidak akan tercapai climatic climac. Bila terdapat

komunitas stabil tetapi bukan klimaks karena iklim, maupun substrat lokal, tetapi

karena terpelihara oleh manusia maka disebut sub klimaks antropogenik.

Clement dalam krebs (1978) menyatakan bahwa monoklimaks terdapat

dalam satu wilayah yang hanya terdapat satu komunitas klimaks, dan semua

komunitas yang ada akan menuju ke arah komunitas klimaks tersebut. Iklim

sebagai penentu klimaks. Tetapi di area tertentu sering ditemui komunitas yang

non klimaks seimbang dengan komunitas klimaks, jadi kedua jenis komunitas ini

tidak di tentuka oleh jenis iklim tetapi oleh faktor topografik, edafik atau biotik.

Teori poliklimaks diutarakan oleh Tansley dalam Krebs (1978) yaitu

banyak komunitas klimaks yang berbeda dapat dikenali di dalam suatu area

tertentu, dan klimaks tersebut terkendalikan oleh lengas di dalam tanah, zat hara,

aktivitas hewan, dan faktor lain dalam substrat. Pendapat tersebut didukung oleh

Daubenmire dalam Krebs (1978) bahwa mungkin ada beberapa komunitas stabil

disuatu area tertentu.

Dari dua perbedaan pendapat tentang monoklimaks dan poliklimaks

tersebut sebenarnya terletak pada faktor waktu dalam pengukuran stabiltas nisbi.

Jika diberi waktu yang cukup, maka komunitas klimaks tunggal dapat

berkembang, bahkan dapat mengatasi klimaks edafik. Waktu yang dimaksud

dapat berupa waktu ekologik atau waktu geologik. Iklim selalu berubah, tidak

pernah konstan. Suksesi terjadi secara kontinyu pada vegetasi yang berubah dan

dalam iklim yang berubah. Whittakor dalamKrebs (1978): Klimakas dikenali

sebagai komunitas yang mentap dengan populasi dinamik yang menyusulnya di

19

Page 20: makalah ekowan

dalam keadaan keseimbangan dinamik dalam gradien lingkungan. Jadi dapat

disimpulkan bahwa monoklimaks dan poliklimakas di suatu area dapat terjadi

secara berurutan sepanjang gradien lingkungan yang tidak mungkin dipindahkan

menjadi tipe klimaks terpisah.

 

20

Page 21: makalah ekowan

PENUTUP

KESIMPULAN

1. Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu

waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu

sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks

bila dibandingkan dengan individu dan populasi. Komunitas berfungsi

untuk memproses energi dan zat hara.

2. Komunitas menurut botaniwan adalah merupakan hubungan taksonomi,

sedang komunitas menurut zoologiwan adalah merupakan hubungan

fungsional.

3. Ciri – ciri komunitas:

Diversitas

Bentuk dan struktur komunitas

Dominansi

Kemelimpahan nisbi

Struktur trofik

4. Struktur komunitas terbagi menjadi dua yaitu struktur fisik dan struktur

biologik.

5. Berdasarkan waktu, spesies dibagi menjadi :

- Perenial

- Musiman

- Mendaur

21