45
TUGAS ANTENA DAN PROPAGASI MENCARI ANTENA DAN KABEL KOAKSIALOLEH : ISA MAHFUDI (1141160018) D4-2A JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL ANTENA DAN PROPAGANSI 1

Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

TUGAS

ANTENA DAN PROPAGASI

“MENCARI ANTENA DAN KABEL KOAKSIAL”

OLEH :

ISA MAHFUDI (1141160018)

D4-2A JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL

POLITEKNIK NEGERI MALANG

ANTENA DAN PROPAGANSI 1

Page 2: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Jalan Soekarno-Hatta No. 9, PO Box04, Malang-65141Tel. (0341) 404424, 404425, Fax. (0341) 404420

1. ANTENA

Antena adalah suatu piranti yang digunakan untuk merambatkan dan menerima

gelombang radio atau elektromagnetik. Pemancaran meruapakan satu proses perpindahan

gelombang radio atau elektromagnetik dari saluran transmisi ke ruang bebas melalui

antena pemancar. sedangkan penerimaan adalah satu proses penerimaan gelombang radio

atau elektromagnetik dari ruang bebas melalui antena penerima. Karena merupakan

perangkat perantara antara saluran transmisi dan udara, maka antena harus mempunyai

sfat yang sesuai (match) dengan saluran pencatunya.

Secara ummm antena dibedakan menjadi antena isotropis, antena omnidirectional,

antena directional, antena phase array, antena optimal dan antena adaptif.

a. ANTENA ISOTRPIS

Antena isotropis merupakan sumber yang memancarkan daya ke segala arah

dengan intensitas yang sama, seperti permukaan bola. antena ini tidak ada dalam

kenyataan dan hanya digunakan sebagai dasara untuk merancang dan menganalisa

struktur antena yang kompleks.

b. ANTENA OMNIDIRECTIONAL

Antena omnidirectional adalah antena yang memancarkan daya ke segala arah,

dan bentuk pola radiasinya digambarkan seperti bentuk donat (daughnut) dengan

pusat berimpit. antena ini ada dalam kenyataan dan dalam pengukuran sering

digunakan sebagai pembanding terhadap yang lebih kompleks. Contoh antena ini

adalah antena dipole setengah panjang gelombang.

c. ANTENA DIRECTIONAL

Antena direcional merupakan antena yang memancarkan daya ke arah tertentu.

Gain antena ini relatif lebih besar dari antena omnicirectional. Contoh suatu

antena dengan gain 10 dBi yang artinya antena tersebut pada arah tertentu

memancarkan daya 10 dB lebih besar dibanding dengan antena isotropis. antena

isotropis, omnidirectional dan directional merupakan antena tunggal dan bentuk

pola radiasinya tidak dapat berubah tanpa merubah fisik antena atau memutar

secara mekanik dari fisik antena.

ANTENA DAN PROPAGANSI 2

Page 3: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

d. ANTENA PHASE ARRAY

Antena phase array adalah gabungan atau konfigurasi array dari beberapa

antena sederhana dan menggabungkan sinyal yang menginduksi masing-masing

antena tersebut untuk membentuk pola radiasi tertentu pada keluaran array. Setiap

antena yang menyusun konfigurasi array disebut dengan elemen array. Arah gain

maksimum dari antena phase array dapat ditentukan dengan pengaturan gase antar

elemem-elemen array.

e. ANTENA OPTIMAL

Antena optimal merupakan suatu antena dimana penguatan (gain dan fase

relatif setiap elemnnya diatur sedemikian rupa untuk mendapatkan kinerja

(performance) pada keluaran yang seoptimal mungkin. Kinerja yang dimaksud

kinerja antara lain signal to interference ratio, SIR atau signal to interference plus

nooise ratio, SINR. Optimasi kinerja dapat dilakukan dengan menghilangkan atau

meminimalkan penerimaan sinyal-sinyal tak dikehendaki (interferensi) dan

mengoptimalkan penerimaan sinyal yang dikehendaki.

f. ANTENA ADAPTIF

Antena adapatif merupakan pengembangan dari antena - antena phase array

maupun antena optimal, dimana arah gain maksimum dapat diatur sesuai gerkan

dinamis (dinamic fashion) obyek yang dituju. Antena dilengkapi dengan Digital

Signal Prosccessor (DSP), sehingga secara dinamis mampu mendeteksi dan

melacak berbagai macam tipe sinyal,meminimalkan interferensi serta

memaksimalkan penerimaan sinyal yang diinginkan.

2. TIPE – TIPE ANTENA

a. ANTENA GRID

Antena ini merupakan salah satu antena wifi yang populer,sudut pola pancaran

antena ini lebih fokus pada titik tertentu sesuai pemasangannya. komponen

penyusunya yaitu :

(1) Reflektor

(2) Pole

(3) Jumper.

ANTENA DAN PROPAGANSI 3

Page 4: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Gambar 1. Antena Grid

b. ANTENA SEKTORAL

Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga

digunakan untuk Access Point to serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links.

Beberapa antenna sectoral dibuat tegak lurus , dan ada juga yang horizontal.

Antena sectoral mempunyai gain jauh lebih tinggi dibanding omnidirectional

antena di sekitar 10-19 dBi. Yang bekerja pada jarak atau area 6-8 km. Sudut

pancaran antenna ini adalah 45-180 derajat dan tingkat ketinggian pemasangannya

harus diperhatikan agar tidak terdapat kerugian dalam penangkapan sinyal.

Pola pancaran yang horisontal kebanyakan memancar ke arah mana antenna

ini di arahkan sesuai dengan jangkauan dari derajat pancarannya, sedangkan pada

bagian belakang antenna tidak memiliki sinyal pancaran.

Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan

yang baik pada suatu sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.

Gambar 2. Antena Sektoral

ANTENA DAN PROPAGANSI 4

Page 5: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

c. ANTENA FLAT

Fungsinya sama seperti antena grid yaitu memfokuskan ke satu titik. antena ini

hanya di gunakan untuk jarak yang dekat dan tidak untuk jarak yang jauh, karena

frequency nya kecil.

Gambar 3. Antena Flat

d. ANTENA ROCKET

Fungsi nya point-to-point memiliki jangkauan sinyal yang jauh, produk wireless

ubiquiti.menggunakan radio rocket M5,cara settinganya menggunakan browser.

Gambar 4. Antena Antena Roket 30dBi 5,8 Ghz

ANTENA DAN PROPAGANSI 5

Page 6: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

e. ANTENA OMNIDIRECTIONAL

Antena omnidirectoral yaitu jenis antena yang memiliki

pola pemancaran sinyal ke segala arah dengan daya

sama,untuk menghasilkan cakupan area yang luas.

Gambar 5. Antena Omnidirectional

f. ANTENA OMNI SLOTTED MORE GUIDE

Antena omni slotted maveguide ini merupakan salah satu antena omnidirectoral

untuk memancarkan sinyal wireless LAN 2,4 Ghz,dengan polarisasi

horizontal.memiliki kemampuan yang sangat bagus dan mampu meningkatkan

jangkauan yang lebih jauh.

Gambar 6. Antena Omni Slotted More Guide

3. MACAM - MACAM ANTENA

Berdasarkan bentuk dan dimensi antena bermacam-macam, yang dapat dikelompokkan

sebagai berikut:

ANTENA DAN PROPAGANSI 6

Page 7: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

3.1 ANTENA KABEL (WIRE ANTENA)

Ada beberapa macam bentuk antena kawat seperti kawat lurus (dipole), loop dan

helix

(1) ANTENA DIPOLE

Antena dipol terdiri dari dua buah kawat yang terpisah satu dengan lainnya. yang

pada fungsinya sebagai antena pemancar, ia akan dihubungkan dengan sumber

tegangan, dan pada fungsi sebagai antena penerima. Antena dipol bersifat

omnidireksional artinya antena ini memancarkan energinya, pada suatu potongan

bidang tertentu, sama rata ke semua arah. Dengan memanfaatkan bidang

penghantar, dengan bantuan sebuah kawat yang berada vertikal di atasnya, kita

bisa mendapatkan antena dipol dengan kawat bayangan.

Gambar 7. Antena dipole

Agar dapat beresonansi, maka panjang total sebuah Dipole ( L ) adalah 0,5 𝝀 x

K, dimana 𝝀 adalah panjang gelombang diudara dan K adalah velocity factor

pada kawat tembaga. Untuk ukuran kawat tembaga yang relative kecil ( hanya

ber-diameter beberapa mm ) jika dibandingkan setengah panjang.

Dimana :

f adalah frekwensi kerja yang diinginkan.𝝀 adalah panjang gelombang diudara

L adalah panjang total antena Dipole

K adalah velocity factor yang diambil sebesar 0,95.

ANTENA DAN PROPAGANSI 7

Page 8: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Karakteristik Antena Dipole Gelombang Penuh

Antena dipole gelombang penuh hampir sama dengan dipole pendek (short

dipole) kecuali dengan panjang gelombang (pada frekuensi antena beroperasi ).

Gambar 8. Distribusi arus terbatas pada panjang antenna dipol

Resistansi radiasi sebagai ukuran untuk menyatakan apakah karakteristik

radiasi dari sebuah antena besar atau tidak, pada dipol Hertz dan dipol pendek

berbanding lurus dengan panjang antena. Pada antena dipole panjang mengalir arus

yang bisa dilakuakn dengan melakukan pendekatan dengan fungsi sinus (dengan nilai

batas, pada ujung antena selalu arusnol). Untuk antena dipole dengan panjang L

berorientasi sepanjang sumbu z dan berpusat pada z = 0, arus mengalir dalam arah z

dengan amplitudo yang erat mengikuti fungsi berikut:

Perhatikan bahwa saat ini juga berosilasi dalam waktu sinusoidal pada

frekuensi f. Distribusi saat ini untuk panjang gelombang kuartal-(kiri) dan penuh

panjang gelombang (kanan) antena dipole diberikan pada Gambar . Perhatikan bahwa

nilai puncak dari arus tidak tercapai sepanjang dipol kecuali panjang lebih besar dari

setengah panjang gelombang.

ANTENA DAN PROPAGANSI 8

Page 9: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Gambar 9. Distribusi arus dengan panjang antenna yang berbeda

Distribusi

(2) ANTENA HELIX

Antena Helix adalah antenna dengan bentuk geometri dasar berupa tiga

dimensi. Helix merupakan kombinasi bentuk garis lurus, lingkaran, dan silinder.

Ada beberapa karakteristik dasar dari antena helix kawat tunggal ragam sumbu

ini, yaitu

a) Antenna helix memiliki polarisasi sirkular. Dengan elemen pencatu

berpolarisasi sirkular diharapkan rugi akibat polarisasi silang dapat teratasi.

b) Dimensi antena mempunyai hubungan linier dengan panjang gelombang

frekuensi tengah operasi, sehingga dimensinya akan semakin kecil dengan

meningkatnya frekuensi operasi.

c) Pengarahan dan penguatan yang baik pada rentang frekuensi yang lebar.

d) Impendasi masukan adalah resistif dan relatif konstan pada rentang frekuensi

kerja operasi, sehingga memudahkan untuk perealisasian penyepadan

impedansi.

e) VSWR yang relatif konstan.

Untuk dimensi dan parameter elemen primer antena helix adalah seperti

gambar di bawah ini.

Gambar 1.0. Konstruksi Antena Helix

ANTENA DAN PROPAGANSI 9

Dimana :

Page 10: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Parameter – Parameter Antena Helix

(1) Frekuensi kerja dan lebar pita yang diinginkan

Lebar pita frekuensi yang diinginkan dimisalkan merupakan band UHF TV,

sebagai band operasi dengan bandwidth 300MHz – 800MHz, dan frekuensi

tengahnya adalah

Sehingga panjang gelombangnya adalah

(2) Diameter dari helix

Sebelum menentukan diameter helix, terlebih dahulu menentukan C λ yang

menjadi persyaratannya. Dalam perancangan ini ditentukan nilai C λ = 1. Karena

nilai tersebut telah masuk pada persyaratan dan agar antena dapat bekerja pada

frekuensi yang ditentukan. Karena C λ=Cλ

= 1. maka niai

Untuk nilai diameter helix adalah

(3) ANTENA LOOP

Gambar 1.1. Antena Loop

Penerapan Antena Kawat

Antena kawat dalam kehidupan penerapannya dalam kehidupan sehari – hari

yaitu pada Mobil, gedung, Kapal, Pesawat terbang, spacecraft, telepon dan TV.

ANTENA DAN PROPAGANSI 10

Page 11: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

3.2 ANTENA CELAH (APERTURE ANTENNA)

Merupakan jenis antena ang banyak digunakan pada frekuensi tinggi. biasanya

terdapat pada aircraft dan spacecraft. antena ini dalam mudah dalam pemasangan.

Gambar 1.2. Antena Celah

Slot antenna adalah transmission line gelombang frekuensi

tinggi (berkisar antara 300Mhz – 24GHz), yang juga berfungsi

sebagai radiator. Antena ini memiliki pola radiasi yang

omnidirectional/segala arah (menyerupai linear wire antenna).

Polarisasinya linier dan horizontal. Seringkali antenna ini disamakan

dengan antena dipole ½ λ, hanya saja di tambah kan dengan

lempengan metal yang diberi celah. Namun pada kenyataanya

terdapat beberapa perbedaan antara antenna celah dengan

antenna dipole konvensional.

a. Corong Kerucut

Gambar 1.3. Corong Kerucut

ANTENA DAN PROPAGANSI 11

Page 12: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

b. Corong Piramida

Gambar 1.4. Corong Piramida

c. Bumbung gelb terbuka

Gambar 1.5. Bumbung gelb terbuka

d. Celah pada dinding tabung

Gambar 1.6. Celah pada dinding tabung

Kelebihan-kelebihan antenna celah/slot antenna adalah sebagai

berikut :

1) Ukurannya yang relatif kecil

2) Desainnya sederhana, murah, relatif ringan (design simplicity)

3) Memiliki ketahanan yang baik (robustness)

4) Fleksibelitasnya (can be cut out of whatever surface they are to

be mounted on)

ANTENA DAN PROPAGANSI 12

Page 13: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

5) Memiliki cross-polarization yang rendah (low cross-polarization)

6) Kemudahan untuk produksi massal yang menggunakan teknologi

PC board

Penerapan Antena Celah

Adapun penerapan dari antena celah adalah pada pesawat terbang,

Satelit,Stasiun bumi, Misil,aplikasi mobile dan pesaw at ruang angkasa.

Gambar 1.7.Antena Slot / Antena Celah

3.3 ANTENA PANTUL (REFLECTOR ANTENNA)

Elemen lain agar energi yang dipancarkan dapat dipantulkan kembali ke elemen

pencatunya. Contoh : antena yagi, antena corner reflector.

ANTENA DAN PROPAGANSI 13

Page 14: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Gambar 1.8.Antena Pantul

Penerapan Antena Pantul

3.4 ANTENA LENSA

Gambar 1.9. Antena Lensa

Penerapan Antena Lensa

ANTENA DAN PROPAGANSI 14

Page 15: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

ANTENA DAN PROPAGANSI 15

Page 16: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

3.5 ANTENA MIKROSTRIP

Antena ini terbuat dari sebuah substrate dielektrika yang mempunyai lapisan

metal di bawahnya dan di sebelah atasnya melalui proses etching atau litograhpy

dibentuk suatu form profil tertentu, yang disebut juga patch (di bawah berupa segi

empat dengan feed-nya).

Gambar 2.0. Antena Mikrostrip

PENERAPAN ANTENA MIKROSTRIP

Antena ini diterapkan misalnya untuk aplikasi-aplikasi yang mementingkan

aerodinamis dari suatu struktur, misalnya penggunaan antena pada roket, pesawat ter bang,

etc.

4. PARAMETER – PARAMETER ANTENA

Parameter-parameter antena digunakan untuk menguji atau mengukur performa

antena yang akan digunakan. Adapun parameter antena yaitu direktivitas antena, gain

antena, pola radiasi antena, polarisasi antena, beamwidth antena, impedansi input ,

Voltage Standing Wave Ratio dan bandwidth antenna.

(1) Directivitas Antena

Directivity dari sebuah antena atau deretan antena diukur pada

kemampuan yang dimiliki antena untuk memusatkan energi dalam satu atau

lebih ke arah khusus. Antena dapat juga ditentukan pengarahanya tergantung

dari pola radiasinya. Dalam sebuah array propagasi akan diberikan jumlah

energi, gelombang radiasi akan dibawa ketempat dalam suatu arah. Elemen

dalam array dapat diatur sehingga akan mengakibatkan perubahan pola atau

distribusi energi lebih yang memungkinkan ke semua arah (omnidirectional).

Suatu hal yang tidak sesuai juga memungkinkan. Elemen dapat diatur sehingga

radiasi energi dapat dipusatkan dalam satu arah (unidirectional). Direktivitas

antena merupakan perbandingan kerapatan daya maksimum dengan kerapatan

daya rata-rata. Maka dapat dituliskan pada persamaan :

ANTENA DAN PROPAGANSI 16

Page 17: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

(2) Gain Antena

Gain (directive gain) adalah karakter antena yang terkait dengan

kemampuan antena mengarahkan r a d ia s i sinyalnya, atau penerimaan sinyal

dari arah tertentu. Gain bukanlah kuantitas yang dapat diukur dalam satuan fisis

pada umumnya seperti watt, ohm, atau lainnya, melainkan suatu bentuk

perbandingan. Oleh karena itu, satuan yang digunakan untuk gain adalah desibel

Gain dari sebuah antenna adalah kualitas nyala yang besarnya lebih kecil

daripada penguatan antena tersebut yang dapat dinyatakan dengan :

Dimana :

k = efisiensi antenna, 0≤ k ≤1

Gain antena dapat diperoleh dengan mengukur power pada main lobe dan

membandingkan powernya dengan power pada antena referensi. Gain antena

diukur dalam desibel, bisa dalam dBi ataupun dBd. Jika antena referensi adalah

sebuah dipole, antena diukur dalam dBd. “d” di sini mewakili dipole, jadi

gain antena diukur relative terhadap sebuah antena dipole. Jika antena referensi

adalah sebuah isotropic, jadi gain antena diukur relatif terhadap sebuah antena

isotropic.

Gain dapat dihitung dengan membandingkan kerapatan daya maksimum

antena yang diukur dengan antena referensi yang diketahui gainnya. Maka

dapatdituliskan pada Persamaan ;

Decibel (dB) merupakan satuan gain antena. Decibel adalah perbandingan

dua hal. Decibel ditetapkan dengan dua cara, yaitu :

a. Ketika mengacu pada pengukuran daya.

b. Ketika mengacu pada pengukuran tegangan.

ANTENA DAN PROPAGANSI 17

Gain = G = k. D

Page 18: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

ANTENA DAN PROPAGANSI 18

Page 19: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

(3) Pola Radiasi Antena

Pola radiasi antena atau pola antena didefinisikan sebagai

fungsi matematik atau representasi grafik dari sifat radiasi antena sebagai fungsi

dari koordinat. Di sebagian besar kasus, pola radiasi ditentukan di luasan wilayah

dan direpresentasikan sebagai fungsi dari koordinat directional. Pola radiasi

antena adalah plot 3-dimensi distribusi sinyal yang dipancarkan oleh sebuah

antena, atau plot 3-dimensi tingkat penerimaan s i n y a l yang diterima oleh sebuah

antena. Pola radiasi antena menjelaskan bagaimana antena meradiasikan energi

ke ruang bebas atau bagaimana antena menerima energi.

(a) Pola Radiasi Antena Isotropis

Antena isotropis merupakan sumber titik yang memancarkan daya ke

segala arah dengan intensitas yang sama, seperti permukaan bola. Karena

itu dikatakan pola radiasi antena isotropis berbentuk bola. Antena ini tidak ada

dalam dunia nyata dan hanya digunakan sebagai dasar untuk merancang

dan menganalisa stuktur antena yang lebih kompleks. Gambar menunjukkan

gambar 2.11 antena isotropis.

Gambar 2.1 Antena Isotropis

(b) Pola Radiasi Antena Unidirectional

Antena unidirectional mempunyai pola radiasi yang terarah dan

dapat menjangkau jarak yang relative jauh. Gambar . merupakan gambaran

secara umum bentuk pancaran yang dihasilkan oleh antena unidirectional.

ANTENA DAN PROPAGANSI 19

Page 20: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Gambar 2.2. Bentuk Pola Radiasi Antena Unidirectional

(c) Pola Radiasi Antena Omnidirectional

Antena omnidirectional mempunyai pola radiasi yang digambarkan

seperti bentuk kue donat (doughnut) dengan pusat berimpit. Antena

Omnidirectional pada umumnya mempunyai pola radiasi 3600 jika dilihat

pada bidang medan magnetnya. Gambar 2.4 . merupakan gambaran secara

umum bentuk pancaran yang dihasilkan oleh antena omnidirectional.

Gambar 2.3. Bentuk Pola Radiasi Antena Omnidirectional

(4) Polarisasi Antena

Polarisasi antena merupakan orientasi perambatan radiasi gelombang

elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu antena dimana arah elemen antena

terhadap permukaan bumi sebagai referensi lain. Energi yang berasal dari antena

yang dipancarkan dalam bentuk sphere, dimana bagian kecil dari sphere disebut

dengan wave front. Pada umumnya semua titik pada gelombang depan

ANTENA DAN PROPAGANSI 20

Page 21: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

sama dengan jarak antara antena. Selanjutnya dari antena tersebut, gelombang

akan membentuk kurva yang kecil atau mendekati. Dengan mempertimbangkan

jarak, right angle ke arah dimana gelombang tersebut dipancarkan, maka

polarisasi dapat digambarkan sebagaimana Gambar .

Gambar 2.4. Polarisasi Antena

Ada empat macam polarisasi antena yaitu polarisasi vertikal, polarisasi

horizontal, polarisasi circular, dan polarisasi cross.

(a) Polarisasi Vertikal

Radiasi gelombang elektromagnetik dibangkitkan oleh medan

magnetik dan gaya listrik yang selalu berada di sudut kanan. Kebanyakan

gelombang elektromagnetik dalam ruang bebas dapat dikatakan berpolarisasi

linier. Arah dari polarisasi searah dengan vektor listrik. Bahwa polarisasi

tersebut adalah vertika l jika garis medan listrik yang disebut dengan garis E

berupa garis vertikal maka gelombang dapat dikatakan sebagai polarisasi

vertikal. Gambar 2.5 menunjukkan polarisasi vertikal.

Gambar 2.5. Polarisasi Vertikal

ANTENA DAN PROPAGANSI 21

Page 22: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

(b) Polarisasi Horizontal

Antena dikatakan berpolarisasi horizontal jika elemen antena horizontal

terhadap permukaan tanah. Polarisasi horizontal digunakan pada

beberapa jaringan wireless. Gambar 2.6 menunjukkan polarisasi horizontal.

Gambar 2.6 Polarisasi Horizontal

(c) Polarisasi Circular

Polarisasi circular pernah digunakan pada beberapa jaringan wireless. Dengan

antena berpolarisasi circular, medan electromagnet berputar secara

konstan terhadap antena. Gambar menunjukkan polarisasi circular

Gambar 2.7. Polarisasi Circular

Ada dua jenis turunan pada antena polarisasi circular berdasarkan cara

membuatnya yaitu left hand circular dan right hand circular.

Medan elektromagnetik pada right hand circular berputar searah jarum jam

ketika meninggalkan antena. Medan elektromagnetik pada left hand circular

berputar berlawanan arah jarum jam ketika meninggalkan antena.

ANTENA DAN PROPAGANSI 22

Page 23: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

(d) Polarisasi Cross

Polarisasi cross terjadi ketika antena pemancar mempunyai polarisasi

horizontal, sedangkan antena penerima mempunyai polarisasi vertikal atau

sebalikanya. Gambar menunjukkan polarisasi cross

Gambar 2.8 Polarisasi Cross

(5) Beamwidth Antena

Beamwidth Adalah besarnya sudut berkas pancaran gelombang frekuensi radio

utama (main lobe) yang dihitung pada titik 3 dB menurun dari puncak lobe

utama. Besarnya beamwidth adalah sebagai berikut :

Dimana :

B = 3 dB beamwidth (derajat)

= frekuensi (GHz)

d = diameter antena (m)

Apabila beamwidth mengacu kepada perolehan pola radiasi, maka

beamwidth dapat dirumuskan sebagai :

Gambar 2.9 menunjukkan tiga daerah pancaran yaitu lobe utama (main

lobe,nomor 1), lobe sisi samping (side lobe, nomor dua), dan lobe sisi belakang

(back lobe, nomor 3). Half Power Beamwidth ( HPBW) adalah daerah sudut yang

dibatasi oleh titikt itik ½ daya atau -3 dB atau 0.707 dari medan maksimum pada

ANTENA DAN PROPAGANSI 23

Page 24: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

lobe utama. First Null Beamwidth (FNBW) adalah besar sudut bidang diantara

dua arah pada main lobe yang intensitas radiasinya nol.

Gambar 2.9 Beamwidth Antena

(6) Impedansi Input

Impedansi Input adalah impedansi yang diukur pada titik catu pada terminal

antena yang merupakan perbandingan tegangan dan arus pada titik tersebut.

Impedansi input selain ditentukan oleh letak titik catu antena, juga dipengaruhi oleh

antrna lain atau benda-benda yang berada disekitar antena serta frekuensi kerjannya.

Impedansi input antena dinyatakan dalam benuk kompleks yang memiliki

bagian real dan bagian imajiner. Bagian real merupakan resistansi (tahanan) masukan

yang menyatakan daya yang diradiasikan oleh antena pada medan jauh. Sedangkan

bagian imajiner merupakan reaktansi masukan yang menyatakan daya yang tersimpan

pada medan dekat antena atau dapat ditulis dengan :

Impedansi input dapat juga dihitung dengan rumus :

Impedansi antena penting untuk pemindahan daya dari pemancar ke antena

dan dari antena ke enerima. Sebagai contoh untuk memaksimumkan perpindahan

daya dari antena ke penerima, impedansi antena harus conjugate match. Jika ini tidak

terpenuhi maka akan terjadi pemantulan energei yang dipancarkan atau diterima.

(7) Voltage Standing Wave Ratio (VSWR)

Voltage Standing Wave Ratio (VSWR) merupakan kemampuan pengukuran

VSWR berhubungan dengan pengukuran koefisien refleksi dari antena tersebut.

ANTENA DAN PROPAGANSI 24

Page 25: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

VSWR sangat dipengaruhi oleh impedansi input. Impedansi antena penting untuk

pemindahan daya dari pemancar ke antena dan dari antena ke penerima. Sebgai

contoh untuk memaksimumkan perpundahan daya dari antena ke penerima impedansi

antena harus conjugate match. Jika ini tidak dipenuhi maka akan terjadi pemantulan

energi yang dipancarkan atau diterima. Perbandingan level tegangan yang kemvali ke

pemancar (V-) dan yang datang menuju beban (V+) ke sumbernya lazim disebut

koefisien pantul atau koefisien refleksi yang dinyatakan dengan simbol

atau dapat dituliskan :

Hubungan antara koefisien refleksi, impedansi karakteristik saluran (ZO) dan

impedansi beban / antena (ZI) dapat ditulis :

Harga koefisien refleksi ini danpat bervariasi antara 0 (tanpa pantulan/match)

sampai 1, yang berarti sinyal yang datang ke beban seluruhnya dipantulkan kembali

ke sumbernya semula. Maka untuk pengukuran VSWR.

Besar nilai VSWR yang ideal adalah 1, yang berarti semua daya yang

diradiasikan antena pemancar diterima oleh antena penerima (match).

Semakin bersar nilai VSWR menunjukkan daya yang dipantulkan juga

semakin besar dan semakin tidak match.

ANTENA DAN PROPAGANSI 25

Page 26: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

(8) Bandwidth Antena

Pemakaian sebuah antena dalam sistem pemancar atau penerima selalu

dibatasi oleh daerah frekuensi kerjanya. Pada range frekuensi kerja tersebut

antena dituntut harus dapat bekerja dengan efektif agar dapat menerima atau

memancarkan gelombang pada band frekuensi tertentu seperti ditunjukkan pada

Gambar 2.10.

Gambar 2.10 Bandwidth Antena

Daerah frekuensi kerja dimana antena masih dapat bekerja dengan baik dinamakan

bandwidth antena . Misalnya sebuah antena bekerja pada frekuensi tengah sebesar fC,

namun ia juga masih dapat bekerja dengan baik pada frekuensi f1 (di bawah fC)

sampai dengan f2 (di atas fC), maka bandwidth antena tersebut adalah :

Bandwidth yang dinyatakan dalam persen seperti ini biasanya digunakan untuk

menyatakan bandwidth antena yang memiliki band sempit (narrow band). Sedangkan

untuk band yang lebar (broad band) biasanya digunakan definisi rasio antara batas

frekuensi atas dengan frekuensi bawah.

ANTENA DAN PROPAGANSI 26

Page 27: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

2. KABEL KOAKSIAL

Kabel Coaxial atau populer dipanggil “coax” terdiri atas konduktor silindris

melingkar yang mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang konduktif. Untuk LAN, kabel

coaxial menawarkan beberapa keunggulan. Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa

banyak bantuan dari repeater. Kabel koaksial adalah kabel yang memiliki satu Copper

Conductor pada bagian tengahnya. Sebuah lapisan plastik menutupi di antara konduktor

dan lapisan pengaman serat besi. Lapisan serat besi tersebut membantu menutupi

gangguan dari arus listrik, lalu lintas

kendaraan atau mesin dan komputer.

Selain sangat sulit untuk konfigurasi,

kabel ini pula sangat tidak tahan

terhadap serangan dari sinyal-sinyal

tertentu. Tetapi memiliki kelebihan

karena dapat mendukung penggunaan

kabel yang panjang di antara jaringan daripada kabel Twisted Pair. Ada dua jenis tipe

kabel ini yaitu kabel thick coaxial dan kabel thin coaxial.

Kabel thin coaxial disebut juga dengan 10Base2 (thinnet) dimana angka 2

menunjukan pada panjang maksimum untuk setiap segmen kabel tersebut yaitu 200 meter,

namun kenyataannya hanya dapat menjangkau sampai 185 meter. Kabel ini sangat populer

terutama pada penggunaan jaringan yang linear.

Kabel thick coaxial disebut juga dengan 10Base5 (thicket) dimana angka 5

menunjukan pada panjang maksimum untuk setiap segmen kabel tersebut yaitu 500 meter,

dan satu kekurangan dari kabel jenis ini adalah tidak lentur dan sangat relatif sulit untuk

mengkonfigurasinya. Tipe konektor untuk kabel jenis ini adalah konektor Bayone-Neill-

Concelman (BNC).

Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :

(1) Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )

Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC,

singkatan dari British Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang

dipakai, bukan nama kabelnya.

ANTENA DAN PROPAGANSI 27

Page 28: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Gambar 2.11 . Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )

Kelebihan menggunakan kabel RG-58 adalah :

Fleksibel, mudah dipakai untuk instalasi dalam ruangan.

Dapat langsung dihubungkan ke komputer menggunakan konektor BNC.

Spesifikasi teknis dari kabel ini adalah :

Mampu menjangkau bentangan maksimum 185 meter.

Impedansi Terminator 50 Ohm.

Fungsi:

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir terutama

untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar.

(2) Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8 )

Kabel Coaxial Thicknet atau Kabel RG-8 adalah kabel coaxial yang dipakai untuk

instalasi antar gedung, Spesifikasi kabel ini sama dengan dengan Kabel Coaxial

Thinnet, hanya bentuk fisiknya lebih besar. Karena lebih besar, kabel ini dapat

menampung data yang lebih banyak sehingga cocok untuk instalasi sebagai backbone

jaringan.

Gambar 2.12. Kabel Coaxial Thicknet ( Kabel RG-8)

Spesifikasi Teknis dari kabel ini adalah :

ANTENA DAN PROPAGANSI 28

Page 29: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

Mampu menjangkau bentangan maksimum 500 meter.

Impedansi terminator 50 Ohm.

Membutuhkan Transceiver sebelum dihubungkan dengan komputer.

Supaya komputer dapat terhubung ke jaringan thicknet, diperlukan transceiver.

Koneksi antara Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan

menggunakan drop cable untuk menghubungkan Transceiver dengan

Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI

berbentuk DB-15. Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel

thicknet jauh lebih sulit karena sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat

kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau, jenis kabel ini masih menjadi favorit

sebagai penghubung antar gedung.

Konektor :

1. BNC Kabel konektor

Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.

2. BNC T konektor

Untuk menghubungkan kabel ke komputer.

3. BNC Barrel konektor

Untuk menyambung 2 kabel BNC.

4. BNC Terminator

Untuk menandai akhir dari topologi bus.

Sesuai dengan kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernet dengan media

transmisi coax hanya ada satu kecepatan transfer data (10 Mbps). Terminator yang

dapat digunakan adalah terminator dengan nilai resitansi sebesar 50 OHM.

Penggunaan kabel lebih dari yang disarankan sangat tidak dianjurkan karena dapat

mengurangi performansi dari jaringan komputer tersebut. Kabel ini masih digunakan

sebagai segmen tulang belakang (backbone) untuk penyambung di dalam sistem

ethernet karena biayanya murah.

ANTENA DAN PROPAGANSI 29

Page 30: Macam - Macam Antena Dan Parameternya

DAFTAR PUSTAKA

http://dono.blog.unsoed.ac.id/files/2009/06/antena-bab1.doc

kambing.ui.ac.id/onnopurbo/orari-diklat/.../antenna-dipole-monopole.pdf

http://courseware.politekniktelkom.ac.id/Jurnal%20Proyek%20Akhir/TK/jurnal_PA%20Bayu.pdf

http://ridwanlesmana.tripod.com/Antena_Dipole.pdf

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/543/jbptunikompp-gdl-rudisusilo-27123-6-babiii.pdf

http://pengetahuan-asikmenarik.blogspot.com201008jenis-jenis-kabel-pada-jaringan.html\

http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/Artikel_reg_K3.pdf

http://missa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/6784/Bab4.pdf

ANTENA DAN PROPAGANSI 30