20
LAPORAN PRAKTIKUM GIZI PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN DIABETES MELITUS SISTEM ENDOKRIN METABOLISME Disusun oleh : ANDI SILPIA 2011730134 Kelompok 5 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

Laporan Praktikum Gizi Word 2003

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

LAPORAN PRAKTIKUM GIZI

PENATALAKSANAAN GIZI PADA PASIEN DIABETES MELITUS

SISTEM ENDOKRIN METABOLISME

Disusun oleh :

ANDI SILPIA

2011730134

Kelompok 5

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

2010/2011

Page 2: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan

inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum GIZI ”Penatalaksanaan

Gizi pada Pasien Diabetes Melitus” Sistem Endorkin dan Metabolis tepat pada waktunya

sesuai jadwal yang ditentukan.

Adapun tujuan pembuatan laporan ini sebagai hasil diskusi kelompok 5 mengenai

penyakit pada sistem Endokrin dan Metabolisme pada kehidupan sehari-hari khususnya

Diabetes Melitus.

“Tak ada gading yang tak retak” itulah pribahasa yang cocok untuk menggambarkan

hasil laporan yang penulis buat. Kritik dan saran yang membangun sangatlah penulis

butuhkan demi kesempurnaan laporan yang telah penulis buat ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada dr.Kartono Khwani Sp. BK selaku Ketua system Endorkin dan Metabolisme dr. Tirta

Prawita, Sp. GK yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam

menyelesaikan laporan praktikum ini. Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada

segenap pihak yang telah banyak membantu baik secara moril maupun materil hingga laporan

ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membaca.

Jakarta, 9 Maret 2013

Penulis

Andi Silpia

Kelompok 5

Page 3: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

A. Tujuan Praktikum

Pada akhir praktikum, mahasiswa dapat :

1. Menghitung kebutuhan energy pasien DM

2. Menentukan komposisi zat gizi makro yang dapat diberikan pada pasien DM

3. Menghitung jumlah karbohidrat yang terkandung dalam bahan makanan dengan

menggunakan daftar komposisi bahan pagan atau daftar satuan penukaran bahan

makanan

4. Menghitung kandungan karbohidrat suatu bahan makanan kemasan berdasarkan

label informasi gizi yang terdapat pada kemasan.

5. Mengetahui penggunaan carbohydrate counting dalam menyusun menu penderita

DM

B. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan:

1. Daftar satuan penukar bahan makanan

2. Daftar komposisi bahan makanan

3. Kalkulator

4. Contoh bahan makanan kemasan

Page 4: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

PRAKTIKUM 1: PENETAPAN KEBUTUHAN ENERGI PASIEN DM

Langkah yang dilakukan :

1. Tentukan berat badan, tinggi badan dan umur pasien. Bila pasien overweight/obesitas,

gunakan berat badan ideal.

2. Tentukan factor aktifitas dan factor stress (hanya untuk pasien rawat inap) pasien.

3. Gunakan rumus Harris Bennedict untuk menghitung kebutuhan basal pasien lalu

kalikan dengan factor aktifitas dan factor stress (hanya untuk pasien rawat inap) untuk

mendapatkan kebutuhan energy pasien dalam 24 jam

Rumus Harris Bennedict :

- Perempuan = 655,1 + 9,6 (BB) + 1,9 (TB) – 4,7 (U)

- Laki-laki = 66,5 + 13,8 (BB) + 5,0 (TB) – 6,9 (U)

Keterangan :

BB = Berat Badan (dalam kg)

TB = Tinggi Badan (dalam cm)

U = Umur (dalam tahun)

Faktor aktifitas (untuk pasien rawat jalan) :

Aktifitas Jenis kelamin

Laki-laki Perempuan

Sangat ringan 1,3 1,3

Ringan 1,65 1,55

Sedang 1,76 1,70

Berat 2,10 2,00

Page 5: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

Faktor aktifitas dan factor stress untuk pasien rawat inap :

No. Aktifitas Faktor No. Jenis Trauma/stress Faktor

1. Istirahat di tempat tidur 1,2 1. Tidak ada stress, pasien

gizi baik 1,3

Stress ringan : radang

2. Tidak terikat dengan 1,3 2. Saluran cerna, kanker,

tempat tidur bedah elektif, trauma 1,4

rangka moderat

3. Bedah tulang, luka bakar

trauma rangka mayor 1,5

Stress berat : trauma

4 multiple, sepsis, bedah

multisistim 1,6

Stress sangat berat : luka

5 kepala berat, sindroma

pernafasan aku, luka 1,7

bakar, sepsis

6 luka bakar sangat berat 1,8

Kasus :

Pasien A, Laki-laki berusia 72 tahun, BB = 55 kg, TB = 175 cm. Di rawat di rumah sakit

akibat kaki diabetic. Selama di rumah sakit, Pasien A hanya dapat terbaring di tempat tidur.

Luka yang dideritanya hampir menutipi seluruh telapak dan punggung kaki kanan pasien.

Luka terlihat basah dan mengeluarkan pus. Terlihat tanda radang, namun pasien tidak

demam, kecuali pada saat luka.

Tugas :

Tentukan kebutuhan energy pasien pada DM sesuai kasus yang diberikan pada Anda.

Diskusikan dalam kelompok

Page 6: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

PRAKTIKUM 2 : PENETAPAN KOMPOSISI ZAT GIZI MAKRO UNTUK PASIEN

DM

Kebutuhan zat gizi makro pasien DM ditetapkan berdasarkan kondisi yang menyertai pasien,

seprti ada atau tidaknya gangguan fungsi ginjal yang biasanya sering menyertai pasien DM

yang lama. Hal-hal yang diperhatikan pada pasien DM adalah :

1. Fungsi Ginjal

2. Fungsi Hati

3. Profil Lemak

4. Asam Urat

Keempat hal tersebut menjadi penting karena akan mempengaruhi komposisi zat makro yang

diberikan.

Langkah-langkah dalam menentukan komposisi zat gizi makro pasien DM :

1. Tentukan kebutuhan energy pasien dalam sehari

2. Perhatikan gambaran laboratorium pasien, utama pada keempat hal diatas

3. Pada pasien DM yang disertai dengan gangguan fungsi ginjal (ditandai dengan

penurunan laju filtrasi glomerulus) maka jumlah protein yang diberikan harus dibatasi.

Bila tidak, maka jumlah protein yang dapat diberikan minimal 0,8 gram/kgBB hingga

1g/kgBB. Pada pasien geriatric, jumlah 0,8 g ini sebaiknya dipertahankan kecuali

terdapat masalah lain yang membutuhkan asupan protein tinggi. Dalam panduan yang

dikeluarkan oleh ADA, protein diberikan setidaknya 15-20% dari energy total. Setelah,

mendapatkan jumlah garam protein yang dapat diberikan, kalikan dengan 4 ( 1 gram

protein menghasilkan 4 kkal) untuk mendapatkan besarnya energy (kkal) yang dihasilkan

oleh protein, lalu bagilah dengan energy total kemudian kalikan dengan 100% untuk

mendapatkan persentase jumlah protein harian. Perhatikan khusus jyga diberikan pada

pasien dengan kadar asam urat yang tinggi. Makanan tinggi purin yang biasanya

merupakan sumber protein harus dibatasi.

4. Jumlah lemak yang diberikan untuk pasien DM adalah maksimal 30% dari asupan

energy total. Dengan membatasi lemak jenuh < 7% perhari. Profil lemak pasien DM

seringkali bermasalah. Pembatasan lemak jenuh diharapkan dapat menurunkan kadar

kolestrol LDL yang sering kali meningkat. Penggunaan lemak tak jenuh ganda (PUFA)

dan lemak tak jenuh tunggal (MUFA) terbukti dengan membantu menurunkan kadar

Page 7: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

kolestrol LDL. Dalam NCEP ATP III, PUFA dapat diberikan setidaknya 10% dari

energy total, dan MUFA sebanyak 20%. Namun perlu diperthatikan metode penyiapan

makanan, penggunaan PUFA dan MUFA untuk menggoreng justru dapat berdampak

fatal karena menyebabkan terbentuknya lemak trans. Perhatikan fungsi hati, adanya

penurunan fungsi hati menjadi indikasi untuk membatasi asupan lemak total dalam sehari

setidaknya 25% dari asupan energy total. Penggunaan lemak jenuh jenis rantai sedang

(MCT = medium chain triglyseride) dapat meringankan kerja hati karena

metabolismenya di luar hari, namun penggunaan jenis minyak ini membatasi pada pasien

dengan trigliserida > 300.

5. Setelah komposisi protein dalam lemak ditetapkan, jumlah karbohidrat yang diberikan

dapat ditentukan dengan menguragi 100% kebutuhan energy total dengan persentase

lemak dan protein. Jumlah minimal karbohidrat yang dianjurkan oleh ADA adalah 130

gram/hari.

6. Serat merupakan komponen yang teruji klinis dapat menurunkan kadar gula darah pasien

DM. pemberian serat pada pasien DM setidaknya mengikuti aturan yang dikeluarkan

oleh ADA, yaitu 14 gram/1000 kkal/hari

7. Tentukan konstitensi makanan berdasarkan kemampuan pasien dalam mengunyah dan

menelan makanan. Adanya gangguan saluran asupan nutrisi secara adekuat.

Kasus :

Berdasarkan kasus pada praktikum 1, hasil laboratoriumpasien tersebut menunjukkan fungsi

ginjal dan hati yang normal disertai dengan peningkatan profil lemak diatas normal.

Tentukan komposisi zat gizi makro yang diberikan!

Tugas :

Berdasarkan kasus yang telah kalian terima, hitunglah banyaknya karbohidrat yang dapat

diberikan berikut jenis bahan makanannya.

Page 8: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

PRAKTIKUM 3 : PENENTUAN JUMLAH KARBOHIDRAT DALAM SUATU

BAHAN MAKANAN

Alat yang dibutuhkan :

1. Daftar komposisi bahan makanan

2. Daftar bahan makanan penukar

3. Kalkulator

Jumlah karbohidrat dalam suatu bahan makanan menjadi hal terpenting dalam menjaga kadar

gula darah pasien. Oleh karena itu diperlukan teknik yang cukup sederhana untuk

mengetahui jumlah karbohidrat yang terkandung di dalamnya.

Untuk memudahkan, telah disusun suatu daftar bahan makanan penukaran yang dapat

digunakan secara mudah karena menggunakan ukuran rumah tangga untuk memudahkan

penggunaannya sehari-hari. Pada praktikum ini akan difokuskan dalam menghitung

kandungan karbohidrat bahan makanan.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menetapkan kandungan karbohidrat suatu

bahan makanan :

1. Tentukan berat bahan makanan tersebut dalam gram, atau dalam satuan ukuran rumah

tangga (sendok makan, sendok the, gelas, atau mangkuk). Bila berat bahan makanan

belum diketahui, maka bias dilakukan konversi berdasarkan ukuran rumah tangga dengan

ketentuan ebagai berikut :

Ukuran Rumah tangga Estimasi Berat

1 sdm gula pasir = 10 g

1 sdm susu bubuk = 5 g

1 sdm tepung beras, tepung sagu = 6 g

1 sdm tepung terigu, maizena, hunkwe = 5 g

1 sdm margarin, mentega, minyak goring = 10 g

1 sdm kacang-kacang kering, (kacang tanah, kacang

Page 9: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

kedelai, kacang tolo, kacang hijau,dll) = 10 g

1 gelas nasi = 140 g/ 70 g beras

1 potong papaya (5 x 15 cm) = 100 g

1 buah pisang (3 x 15 cm) = 75 g

1 potong tempe sedang (4 x 6 x 1 cm) = 25 g

1 potong daging sedang (6 x 5 x 2 cm) = 50 g

1 potong ikan sedang (6 x 5 x 4 cm) = 50 g

1 biji tahu besar (6 x 6 x 21/4 cm) = 100 g

1 sdm = 3 sdt = 10 ml

1 gls = 24 sdm = 240 ml

1 ckr = 1 gls = 100 g

2. Bagilah berat bahan makanan tersebut dengan berat standar bahan makanan yang

tercantum dalam daftar bahan makanan penukaran kemudian kalikan dengan jumlah

karbohidrat yang terkandung dalam bahan tersebut.

Satu satuan penukar mengandung : 175 kkal, 4 gram protein, 40 gram karbohidrat

Bahan makanan Berat (g) URT Bahan Makanan Berat(g) URT

Nasi 100 ¾ gls Maizena 40 8 sdm

Nasi tim 200 1 gls Tepung beras 50 8 sdm

Bubur beras 400 2 gls Tepung singkong 40 8 sdm

Nasi jagung 100 ¾ gls Tepung sagu 40 8 sdm

Kentang 200 2 bj sdg Tepung terigu 50 10 sdm

Singkong 100 1ptg sdg Tepung hunkwe 40 8 sdm

Talas 200 1 bj sdg Mi kering 50 1 gls

Page 10: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

Ubi 150 1 bj sdg Mi basah 100 1 gls

Biscuit meja 50 5 buah Macaroni 50 ½ gls

Roti putih 80 4 iris Bihun 50 ½ gls

Krakers 50 5 buah bsr

Singkong, maezena, tepung singkong, sagu, tepung hunkwe, kurang mengandung protein

sehingga perlu ditambahkan 1/2 satuan penukar bahan makanan sumber protein.

3. Untuk mengetahui kandungan energy lakukan seperti pada poin 2 namun kalikan dengan

jumlah energy yang terkandung dalam bahan tersebut.

Kasus 1 :

Diketahui, jumlah karbohidrat yang boleh dikomsumsi oleh pasien A adalah sebesar 303

gram. Berapa banyak nasi yang boleh dikomsumsi pasien tersebut setiap hari?

Kasus 2 :

Bila pasien A terbiasa mengkonsumsi nasi sebanyak 7 gelas perhari. Berapakah asupan

karbohidrat yang biasa di konsumsi pasien A?

Tugas :

Susunlah menu pada pasien DM sesuai dengan kasus yang telah anda terima dengan

mempertimbangkan karbohidrat yang telah anda berikan.

Page 11: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

PRAKTIKUM 4: PENETAPAN KANDUNGAN KARBOHIDRAT DALAM BAHAN

MAKANAN KEMASAN

Alat dan bahan :

- Contoh bahan makanan kemasan yang mempunyai label informasi gizi

- Kalkulator

Langkah- langkah yang dilakukan :

Perhatikan label informasi gizi yang terdapat pada kemasan

1. Tentukan besar takaran penyajian suatu makanan kemasan

2. Lihat besarnya kandungan karbohidrat yang terdapat pada label tersebut. Lalu kalikan

dengan nilai tersebut sesuai dengan besarnya ukuran sajian yang diberikan.

Kasus :

Pada pasien A sesuai praktikum 1 diatas, diketahui pasien tidak dapat menelan,

diputuskan untuk memberikan makan cair melalui NGT berupa formula komersial

diabetasol. Bila takaran saji diabetasol adalah 60 gram (setara dengan 4 sendok takar)

untuk 200 cc air dan mengandung 260 kkal dan 34 gram karbohidrat. Berapa banyak

sajian yang dapat disiapkan untuk memenuhi kebutuhan energy pasien A? bagaimana

asupan karbohidrat?

Tugas :

Kepada anda diberikan sejumlah makanan kemasan. Hitunglah kandungan karbohidrat

yang terdapat dalam makanan kemasan tersebut, dan berapa banyak yang dapat anda

berikan pada pasien sesuai dengan kasus yang telah anda terima, serta persentase

pemenuhan karbohidratnya.

Page 12: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

JAWABANNYA :

PRAKTIKUM 1

Tentukan kebutuhan energy pasien pada DM sesuai kasus yang diberikan pada Anda.

Diskusikan dalam kelompok

Diketahui :

- Laki-laki umur 72 tahun - BB = 55 kg - TB = 175 cm

- Factor aktifitas pasien : terikat dengan tempat tidur = 1,2

- Factor stress : sedang = 1,5

IMT BB

(TB)2

55 kg

(1,75)2 m

= 18 kg/m 2 NORMAL

Kebutuhan Energi Istirahat ( Resting Metabolic Rate =RMR)RMR = 66,5 + 13,8 (BB) + 5,0 (TB) - 6,8 (U) = 66,5 + 13,8 (55) + 5,0 (175) - 6,8 (72) = 1224 kkal

Kebutuhan Energi Terkoreksi ( berdasarkan factor aktifitas dan stress)Energi terkoreksi = RMR x factor aktifitas x factor stress

= 1224 kkal x 1,2 x 1,5 = 2204 kkal/ hari

Jadi, kebutuhan Energi total pasien A: 2204 kkal/ hari

Page 13: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

PRAKTIKUM 2

Berdasarkan kasus yang telah kalian terima, hitunglah banyaknya karbohidrat yang dapat

diberikan.

Diketahui :

Kebutuhan Energi total pasien A : 2204 kkal/hari

Komposisi Zat gizi Makro :

Karena hasil perhitungan menunjukkan di bawah 15 % dan tidak ditemukan adanya gangguan fungsi ginjal sedangkan pasien amat membutuhkan protein untuk menyembuhka luka.

Lemak diberikan sesuai dengan ketetapan NCEP ATP III sebesar 30 % dengan komposisi :

PROTEIN 1 kg x BB = 1 kg x 55 = 55 g/hari 55 x 4 = 220 kkal(220 kkal / 2204 ) x 100 % = 10 %

13 % MUFA

10 % PUFA

< 7 % SFA

Maka jumlah karbohidrat yang di berikan :

100 % - (15 % + 30 %) = 55 % : 2204 = 1212,2 = 303 gram karbohidrat / hari

4

Maka besarnya protein yang diberikan:

15 % : 2204 = 330,6 = 82,7 g protein / hari

4

Maka jumlah serat yang diberikan :

14g / 1000 kkal = 2204 kkal / 1000 kkal = 2,204 x 14 = 30,85 g/ hari untuk 2204 kkal energy yang diberikan.

Page 14: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

PRAKTIKUM 3

Susunlah menu pada pasien DM sesuai dengan kasus yang telah anda terima dengan

mempertimbangkan karbohidrat yang telah anda berikan.

Diketahui :

Dalam satuan penukar, 1 porsi ukuran rumah tangga nasi seberat 100 gram, mengandung 40

gram karbohidrat. Dengan demikian banyaknya nasi yang diperoleh untuk pasien A adalah :

Jadi asupan karbohidrat yang biasa dikonsumsi pasien A

3 gelas nasi = 7 x 120 gram = 840 gram nasi

Ukuran standar nasi dalam daftar bahan penukar = 100 gram

Kandungan karbohidrat dalam 100 gram = 40 gram dan energy = 175 kkal

Jumlah karbohidrat / 40 = 303 / 40 = 7,575 porsi nasi

= 7,6 porsi nasi @ 100 gram atau 7,6 porsi nasi @ ¾ gelas

Maka kandungan karbohidrat dalam 890 gram nasi adalah :

890 / 100 x 40 = 356 gram

Page 15: Laporan Praktikum Gizi Word 2003

PRAKTIKUM 4 :

Kepada anda diberikan sejumlah makanan kemasan. Hitunglah kandungan karbohidrat yang

terdapat dalam makanan kemasan tersebut, dan berapa banyak yang dapat anda berikan pada

pasien sesuai dengan kasus yang telah anda terima, serta persentase pemenuhan

karbohidratnya.

Diketahui :

Kebutuhan energy pasien A = 2204 kkal

Pada sajian energy Diabetasol = 260

Pada sajian energy Entrasol = 130

Jumlah yang dibutuhkan :Energy pasien / Energy kemasan = 2204 / 260 = 8,4 = 8 sajian @ 200cc air

Jumlah karbohidrat yg dikonsumsi ;8 x 34 = 272 gram/hari

Persentase pemenuhan karbohidrat dengan formula enteral :( 272 / 303 ) x 100 % = 89 %

Jumlah yang dibutuhkan :Energy pasien / Energy kemasan = 2204 / 130 = 17 sajian @ 200cc air

Jumlah karbohidrat yg dikonsumsi ;17 x 34 = 578 gram/hari

Persentase pemenuhan karbohidrat dengan formula enteral :( 578 / 303 ) x 100 % = 190 %