2
LAPORAN PRAKTIKUM INDUSTRI TERNAK UNGGAS Disusun oleh : Tri Nurul Arifin LABORATORIUM ILMU TERNAK UNGGAS BAGIAN PRODUKSI TERNAK FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2009 BAB I PENDAHULUAN Peternakan ayam pedaging pada mulanya hanya merupakanusaha sampingan. Jumlah ayam yang dipelihara pada petani usaha kecilsekedar memenuhi kebutuhan keluarga dan dijual ketika ada keperluanyang mendadak. Pada waktu itu ayam dipelihara tanpa kandang, dilepasdan berkeliaran ke mana- mana. Tetapi karena adanya suatu pemikiranbahwa ayam yang berkeliaran itu dianggap berbahaya bagi penyebaranpenyakit, kemudian ayam tersebut dikurung dan dibuatkan kandang.Ternyata ayam yang hidupnya terkurung produksinya tidakmengecewakan, justru bagus, tidak mengganggu dan hemat tempat. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan konsumsiprotein, maka daging ayam cukup menjadi bagian yang tidak terpisahkan.Harganya bila dibandingkan dengan ternak ruminansia jauh lebih murah.Meningkatnya konsumsi daging ayam belum diringi dengan kenaikanpopulasi dan produksi ayam pedaging. Hal ini disebabkan olehmenejemen pemeliharaaan yang belum baik dan efektif. Hanya sebagiankecil dari peternak rakyat yang sudah menerapkan menejemenpemeliharaan yang sesuai dan diikuti dengan penerapan teknologi. Hal inimerupakan salah satu hambatan dalam peningkatan produksi ayampedaging sehingga peluang pemeliharaan ayam pedaging diindonesiamasih terbuka lebar. Melalui praktikum Industri Ternak Unggas ini praktikan diharapkanpraktikan dapat mengetahui cara memelihara ayam pedaging mulai dariDOC umur 1 minggu sampai 5 minggu, menejemen pemberian pakan,manajemen pemeliharaan, sanitasi dan kesehatan serta systemperkandangan. Selain itu praktikan dapat mengetahui cara pemeliharaanayam di suatu perusahaan serta penanganan dan pemeliharaanya dariayam dating hingga pasca panen. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler adalah ayam tipe pedaging yang telahdikembangbiakan secara khusus untuk pemasaran secara dini. Ayampedaging ini biasanya dijual dengan bobot rata-rata 1,4 kg tergantungpada efisiensinya

LAPORAN PRAKTIKUM

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM

LAPORAN PRAKTIKUMINDUSTRI TERNAK UNGGAS

Disusun oleh :Tri Nurul Arifin

LABORATORIUM ILMU TERNAK UNGGASBAGIAN PRODUKSI TERNAK

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA2009

BAB IPENDAHULUAN

Peternakan ayam pedaging pada mulanya hanya merupakanusaha sampingan. Jumlah ayam yang dipelihara pada petani usaha kecilsekedar memenuhi kebutuhan keluarga dan dijual ketika ada keperluanyang mendadak. Pada waktu itu ayam dipelihara tanpa kandang, dilepasdan berkeliaran ke mana-mana. Tetapi karena adanya suatu pemikiranbahwa ayam yang berkeliaran itu dianggap berbahaya bagi penyebaranpenyakit, kemudian ayam tersebut dikurung dan dibuatkan kandang.Ternyata ayam yang hidupnya terkurung produksinya tidakmengecewakan, justru bagus, tidak mengganggu dan hemat tempat.

Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan konsumsiprotein, maka daging ayam cukup menjadi bagian yang tidak terpisahkan.Harganya bila dibandingkan dengan ternak ruminansia jauh lebih murah.Meningkatnya konsumsi daging ayam belum diringi dengan kenaikanpopulasi dan produksi ayam pedaging. Hal ini disebabkan olehmenejemen pemeliharaaan yang belum baik dan efektif. Hanya sebagiankecil dari peternak rakyat yang sudah menerapkan menejemenpemeliharaan yang sesuai dan diikuti dengan penerapan teknologi. Hal inimerupakan salah satu hambatan dalam peningkatan produksi ayampedaging sehingga peluang pemeliharaan ayam pedaging diindonesiamasih terbuka lebar.

Melalui praktikum Industri Ternak Unggas ini praktikan diharapkanpraktikan dapat mengetahui cara memelihara ayam pedaging mulai dariDOC umur 1 minggu sampai 5 minggu, menejemen pemberian pakan,manajemen pemeliharaan, sanitasi dan kesehatan serta systemperkandangan. Selain itu praktikan dapat mengetahui cara pemeliharaanayam di suatu perusahaan serta penanganan dan pemeliharaanya dariayam dating hingga pasca panen.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Ayam BroilerAyam broiler adalah ayam tipe pedaging yang telahdikembangbiakan secara

khusus untuk pemasaran secara dini. Ayampedaging ini biasanya dijual dengan bobot rata-rata 1,4 kg tergantungpada efisiensinya perusahaan. Ayam pedaging atau lazim disebut ayambroiler merupakan ayam yang memiliki pertumbuhan sangat cepat(Rasyaf, 1994).

Ayam broiler merupakanhasil teknologi yang memiliki karakteristikekonomis, pertumbuhan yang cepat sebagai penghasil daging, konversipakan rendah, dipanen cepat karena pertumbuhannya yang cepat, dansebagai penghasil daging dengan serat lunak (Murtidjo, 1987). MenurutNorthe (1984) pertambahan berat badan yang ideal adalah 400 gram perminggu untuk jantan dan untuk betina 300 gram per minggu.

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM

Ayam broiler merupakan jenis ayam jantan atau betina yangberumur 6 sampai 8 minggu yang dipelihara secara intensif untukmendapatkan produksi daging yang optimal. Ayam broiler dipasarkanpada umur 6 sampai 7 minggu untuk memenuhi kebutuhan konsumenakan permintaan daging. Ayam broiler terutama unggas yangpertumbuhannya cepat pada fase hidup awal, setelah itu pertumbuhanmenurun dan akhirnya berhenti akibat pertumbuhan jaringan yangmembentuk tubuh. Ayam broiler mempunyai kelebihan dalampertumbuhan dibandingkan dengan jenis ayam piaraan dalamklasifikasinya, karena ayam broiler mempunyai kecepatan yang sangattinggi dalam pertumbuhannya. Hanya dalam tujuh atau delapan minggusaja, ayam tersebut sudah dapat dikonsumsi dan dipasarkan padahalayam jenis lainnya masih sangat kecil, bahkan apabila ayam broilerdikelola secara intensif sudah dapat diproduksi hasilnya pada umur enamminggu dengan berat badan mencapai 2 kilogram per ekor (Anonimus,1994).

Untuk mendapatkan bobot badan yang sesuai dengan yangdikehendaki pada waktu yang tepat, maka perlu diperhatikan pakan yangtepat. Kandungan energi pakan yang tepat dengan kebutuhan ayam dapatmempengaruhi konsumsi pakannya, dan ayam jantan memerlukan energiyang lebih banyak daripada betina, sehingga ayam jantan mengkonsumsipakan lebih banyak, (Anggorodi, 1985). Hal-hal yang terus diperhatikandalam pemeliharaan ayam broiler antara lain perkandangan, pemilihanbibit, manajemen pakan, sanitasi dan kesehatan, recording danpemasaran. Banyak kendala yang akan muncul apabila kebutuhan ayamtidak terpenuhi, antara lain penyakit yang dapat menimbulkan kematian,dan bila ayam dipanen lebih dari 8 minggu akan menimbulkan kerugiankarena pemberian pakan sudah tidak efisien dibandingkankenaikkan/penambahan berat badan, sehingga akan menambah biayaproduksi (Anonimus, 1994)3

Daghir (1998) membagi tiga tipe fase pemeliharaan ayam broileryaitu fase starter umur 0 sampai 3 minggu, fase grower 3 sampai 6minggu dan fase finisher 6 minggu hingga dipasarkan.4knnzb/images/2-b0be4fd982/000.jpg