43
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Oosit sebagai suatu sel mempunyai membran plasma, ooplasma, dan inti. Oosit melakukan sintesis berbagai senyawa dan disimpan di dalam ooplasmanya, sehingga terbentuk suatu pola organisasi di dalam sel telur, disebut polaritas telur, dalam hal polaritas telur dikenal kutub anima dan kutub vegetal (kutub vegetatif). Inti sel telur lebih dekat ke kutub anima (wilayah atas), sementara yolk sebagai bahan cadangan nutrisi untuk perkembangan embrio ditimbun di kutub vegetal (wilayah bawah). Ada telur yang yolknya menyebar merata, maka ada ciri yang khas yaitu ketika oosit menyelesaikan meiosis, inti terletak di kutub anima dan badan polar secara terpisah dilepaskan dekat wilayah kutub anima. Telur telolesital, jumlah yolk agak banyak (lebih banyak daripada isolesital) dan penyebarannya tidak merata, yolk terkumpul di wilayah kutub vegetal sehingga di wilayah kutub anima mengandung lebih banyak ooplasma. Pada reproduksi seksual, individu-individu berasal dari penyatuan dua perangkat informasi genetic (DNA). Biasanya setiap perangkat ini tersimpan di dalam suatu sel khusus yaitu gamet. Agar dapat menggabungkan informasi genetiknya, kedua gamet tersebut pertama-tama harus melebur, prosesnya disebut dengan fertilisasi. Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio . Proses ini merupakan tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik. 1

LAPORAN PERAWAN YUNUS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PERAWAN YUNUS

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Oosit sebagai suatu sel mempunyai membran plasma, ooplasma, dan inti. Oosit melakukan sintesis

berbagai senyawa dan disimpan di dalam ooplasmanya, sehingga terbentuk suatu pola organisasi di dalam

sel telur, disebut polaritas telur, dalam hal polaritas telur dikenal kutub anima dan kutub vegetal (kutub

vegetatif). Inti sel telur lebih dekat ke kutub anima (wilayah atas), sementara yolk sebagai bahan

cadangan nutrisi untuk perkembangan embrio ditimbun di kutub vegetal (wilayah bawah). Ada telur yang

yolknya menyebar merata, maka ada ciri yang khas yaitu ketika oosit menyelesaikan meiosis, inti terletak

di kutub anima dan badan polar secara terpisah dilepaskan dekat wilayah kutub anima. Telur telolesital,

jumlah yolk agak banyak (lebih banyak daripada isolesital) dan penyebarannya tidak merata, yolk

terkumpul di wilayah kutub vegetal sehingga di wilayah kutub anima mengandung lebih banyak

ooplasma.

Pada reproduksi seksual, individu-individu berasal dari penyatuan dua perangkat informasi genetic

(DNA). Biasanya setiap perangkat ini tersimpan di dalam suatu sel khusus yaitu gamet. Agar dapat

menggabungkan informasi genetiknya, kedua gamet tersebut pertama-tama harus melebur, prosesnya

disebut dengan fertilisasi.

Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan

tahapan perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi

pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.

Secara umum, sel embriogenik tumbuh dan berkembang melalui beberapa fase, antara lain:

1. Sel tunggal (yang telah dibuahi)

2. Blastomer

3. Blastula

4. Gastrula

5. Neurula

6. Embrio / Janin

Proses embryogenesis pada setiap organisme berbeda- beda, tergantung tingkatan individunya.

Pada praktikum ini dilakukan pengamatan telur katak dan telur ayam, untuk melihat tahapan

perkembangan embrio pada kedua kelas vertebrata tersebut. Selama ini kita sudah banyak mempelajari

teori tentang tahap perkembangan embrio secara teori. Oleh karena itu, pengamatan ini dilakukan untuk

1

Page 2: LAPORAN PERAWAN YUNUS

mengamati secara langsung tahapan perkembangan embrionya dengan merujuk pada pengamatan-

pengamatan lain yang telah dilakukan sebelumnya.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Praktikum mengenai embrio ayam dan katak dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:

Untuk memenuhi tugas UAS dalam mata kuliah peerkembangan hewan.

Untuk mengamati tahap- tahap perkembangan embrio ayam

Untuk mengamati tahap- tahap perkembangan embrio katak

BAB II

2

Page 3: LAPORAN PERAWAN YUNUS

TINJAUAN PUSTAKA

A. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA HEWAN

Oogenesis bervariasi sesuai dengan cara reproduksi suatu spesies hewan. Hewan yang melakukan

vertilisasi diluar tubuh, jumlah telur yang dilepaskan berkisar antara ratusan sampai ratusan ribu telur.

Sebaliknya, hewan yang melakukan fertilisasi internal produk telurnya lebih sedikit, umumnya hanya satu

sampai beberapa dan jarang sampai 15 telur dalam setiap masa bertelut. Variasi telur dalam hal ukuran

berkaitan dengan perkembangan calon individu baru, setelah telur difertilisasi, akan terjadi di dalam atau

diluar tubuh induknya.

Pada prinsipnya semua jenis telur mempunyai struktur yang sama. Telur terdiri dari enam bagian

yaitu kerabang telur atau kulit luar (shell), selaput kerabang, putih telur (albumin), kuning telur (yolk), tali

kuning telur (chalaza) dan sel benih (germ plasm). Masing-masing bagian memiliki fungsi khas.

Kerabang telur berfungsi sebagai pelindung embrio dari gangguan luar yang tidak menguntungkan.

Kerabang juga berfungsi melindungi putih telur dan kuning telur agar tidak keluar dan terkontaminasi

dari zat-zat yang tidak diinginkan. Kerabang telur memiliki pori-pori sebagai media lalu lintas gas

oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) selama proses penetasan. Oksigen diperlukan embrio untuk

proses pernapasan dan perkembangannya.Putih telur merupakan tempat penyimpanan air dan zat

makanan di dalam telur yang digunakan untuk pertumbuhan embrio. Kuning telur merupakan bagian telur

yang bulat bentuknya, berwarna kuning sampai jingga dan terdapat di tengah-tengah telur. Kuning telur

mengandung zat lemak yang penting bagi pertumbuhan embrio. Di dalam kuning telur terdapat sel benih

yang menjadi unsur utama embrio unggas. Pada bagian ujung yang tumpul dari telur terdapat rongga

udara yang berguna untuk bernapas bagi embrio selama periode penetasan, yang berlangsung rata-rata 20-

22 hari.

Oosit sebagai suatu sel mempunyai membran plasma, ooplasma dan inti, oosit melakukan sintesis

sebagai senyawa dan disimpan di dalam ooplasmanya, sehingga terbentuk suatu pola organisasi di dalam

sel telur, yang disebut polaritas telur. Dalam hal polaritas telut dikenal kutub amina dan kutub vegetal

(kutub vegetatif). Inti sel telur dekat kutub amina (wilayah atas), sedangkan yolk sebagai bahan cadangan

nutrisi untuk perkembangan emberio ditimbun di kutub vegetal (wilayah bawah). Ada telur yang yolknya

menyebar merata, maka ada ciri khas yaitu ketika oosit menyelesaikan meosis, inti terletak dikutub amina

dan badan polar secara terpisah dilepaskan dekat wilayah kutub anima. Untuk dapat menghasilkan bakal

anak, telur harus mendapatkan lingkungan yang nyaman (comfort zone) supaya embrio yang ada di

dalamnya dapat berkembang dengan baik dan menetas pada waktunya.

Dalam pengertian klasik, embriologi mencakup yaitu progenase, embriogenase, dan organogenase.

Cakupan diatas mengingatkan pengertian embriologi dalam artian yang sempit yang hanya mempelajari

perkembangan embrio pralahir dalam rahim induk. Namun emberio ini dalan arti yang dikatakan luas

3

Page 4: LAPORAN PERAWAN YUNUS

meliputi perkembangan embrio pralahir dan perkembangan pasca lahir atau partus, karena perkembangan

mahluk adalah berkelanjutan. Progenase adalah periodenya dari perkembangan embrio atau sel kelamin

dahulu sampai kedua sel kelamin tersebut menyatu padu dan menjadi zigot proses progenase ini disebut

dengan progenesis. Blastogenase meliputi perkembangan zigot menjadi orulasi, blatulasi dan grastulasi

serta prosesnya masing-masing ini disebut seperti diatas. Perkembangan embrio dalam arti lebih luas

berupa bagaimana ovum dan sperma diproduksi.

Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan termasuk manusia dapat dibedakan menjadi dua fase

utama, yaitu pertumbuhan dan perkembangan embrionik serta pertumbuhan dan perkembangan pasca

embrionik.

1. Pertumbuhan dan Perkembangan Embrionik

Pertumbuhan dan perkembangan embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan selama masa

embrio. Pertumbuhan dan perkembangan masa embrio melalui suatu tahap tertentu yang sistematik dan

teratur. Pertumbuhan dan perkembangan embrionik diawali dengan pertemuan sel telur (ovum) dengan

sperma sehingga menghasilkan sebuah sel yang disebut zigot. Zigot selanjutnya mengalami masa

pertumbuhan dan perkembangan melalui tahap-tahap yaitu pembelahan zigot, gastrulasi, dan

organogenesis.

a) Pembelahan zigot.

Zigot akan mengalami pembelahan secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel

menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, dst. Pembelahan zigot menjadi sel-sel anak disebut

cleavage. Pembelahan sel tersebut berlangsung cepat dan akan menghsilkan sel-sel anak yang tetap

terkumpul menjadi satu kesatuan yang menyerupai buah anggur yang disebut morula. Dalam

pertumbuhan selanjutnya morula akan menjadi blastula yang memiliki suatu rongga. Proses pembentukan

morula menjadi blastula disebut blastulasi.

Tahap morula Tahap blastulasi

b) Gastrulasi.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, blastula akan menjadi gastrula, proses

pembentukan gastrula disebut gastrulasi. Pada bentuk gastrula ini, embrio telah terbentuk menjadi tiga

4

Page 5: LAPORAN PERAWAN YUNUS

lapisan embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan bagian tengah (mesoderm), dan lapisan

bagian dalam (endoderm). Dalam perkembangan berikutnya lapisan embrionik akan mengalami

pertumbuhan dan perkembangan menghasilkan berbagai organ tubuh. Gastrula pada beberapa hewan

tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding

tubuh embrionya. Yaitu:

Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm,

mesoderm dan endoderm. Hal ini dimiliki oleh hewan tingkat tinggi seperti Vermes, Mollusca,

Arthropoda, Echinodermata dan semua Vertebrata.

Diploblastik yaitu hewan yang mempunyai 2 lapisan dinding tubuh embrio, berupa ektoderm dan

endoderm. Dimiliki oleh hewan tingkat rendah seperti Porifera dan Coelenterata.

Tahap gastrulasi

c) Induksi atau imbas embrionik.

Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ

tubuh pada makhluk hidup. Contohnya: Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya

mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.

d) Organogenesis .

Organogenesis merupakan proses pembentukan alat-alat tubuh atau organ seperti otak, jantung, paru-

paru, ginjal, hati, dsb. Organ-organ tersebut merupakan perkembangan lebih lanjut dari ketiga lapisan

embrionik yang terbentuk saat gastrulasi.

Ektoderm mengalami diferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf, dan alat-alat indra.

Mesoderm mengalami diferensiasi menjadi otot, rangka, alat reproduksi (seperti testis dan

ovarium), alat peredaran darah, dan alat ekskresi seperti ginjal.

5

Page 6: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Endoderm mengalami diferensiasi menjadi alat pencernaan, dan alat-alat pernapasan seperti

paru-paru.

Pada mamalia embrio memiliki selaput embrio, yaitu amnion, korion, sakus vitelinus, dan alantois.

Selaput embrio melindungi embrio terhadap kekeringan , goncangan, membantu pernapasan, ekskresi

serta fungsi penting lainnya selama berada di rahim induknya. Embrio mendapat makan dari induknya

dengan perantaraan plasenta. Lama pertumbuhan dan perkembangan embrio berbeda pada setiap jenis

hewan.

2. Pertumbuhan dan perkembangan pasca Embrionik.

Pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan setelah

masa embrio. Pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi terutama penyempurnaan alat-

alat reproduksi (alat-alat kelamin). Pada manusia perkembangan kemampuan reproduksai ditandai dengan

penampakan sifat-sifat seks sekunder. Pada laki-laki sifat-sifat seks sekunder seperti suara yang

membesar, tumbuh cambang, kumis, dan otot-otot tampak kekar. Sedangkan pada perempuan misalnya

tumbuh payudara. Selain itu pada masa ini biasanya hanya terjadi peningkatan ukuran bagian-bagian

tubuh saja. Tetapi tidak semua bagian tubuh mengalami pertumbuhan dan perkembangan dengan

kecepatan yang sama, tetapi membentuk ukuran tertentu yang proporsional. Pada hewan tertentu sebelum

tumbuh menjadi hewan dewasa, membentuk tahap larva terlebih dahulu. Pertumbuhan dan perkembangan

pasca embrionik yang melalui tahap larva dikenal dengan nama Metamorfosis. Contoh hewan yang

mengalami metamorfosis adalah: serangga dan katak.

B. Beberapa Contoh Tahapan Perkembangan Embrio

Embriogenesis adalah proses pembentukan dan perkembangan embrio. Proses ini merupakan tahapan

perkembangan sel setelah mengalami pembuahan atau fertilisasi. Embriogenesis meliputi pembelahan sel

dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.

Model yang sering dipakai dalam penjelasan mengenai embriogenesis terbagi menjadi beberapa

golongan seperti amfibi, aves, amphioxus, dan mamalia, karena masing-masing mempunyai pola

pertumbuhan dan perkembangan yang sedikit berbeda pada fase embrio.

1. Embriogenesis Amphioxus

Pada saat fase blastula bentuknya bola, disebut juga blastula bundar. Berasal dari telur homolecithal

(mengalami pembelahan secara holoblastik teratur)dan mediolechital. Gastrulasi amphioxus diawali pada

daerah vegetatif embrio. Kutub vegetatif menjadi mendatar dan terdorong dan melipat ke arah dalam.

Proses ini dinamakan invaginasi. Lapisan yang terinvaginasi secara bertahap akan menghilangkan rongga

blastula dan bertemu dengan lapisan blastomer yang berada di kutub anima.

6

Page 7: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Mitosis berjalan terus diikuti dengan terjadinya pelentikan sel-sel dari luar ke dalam melalui tepi

blastoporus. Proses ini disebut involusi. Melalui invaginasi dan involusi, terbentuk ectoderm dan

endoderem. Ektoderem sekarang membungkus embrio secara keseluruhan melalui proses epiboli. 6-7 jam

sesudah pembuahan, terbentuk gastrula yang memiliki struktur berbentuk cangkir, terdiri atas lapisan sel

bagian luar yang disebut epiblas yang akan menjadi ektoderem, dan lapisan sel bagian dalam atau

hipoblas yang akan menjadi mesoderem dan endoderem. Rongga yang dibatasi oleh kedua pertemuan

lapisan ini disebut arkenteron atau gastrocoel. Lubang yang menghubungkan rongga ini dengan daerah

sebelah luarnya disebut blastoporus. Pada awal gastrulasi, blastoporus sangat besar, namun dengan

pemanjangan dan pendataran bagian dorsal gastrula, blastoporus menjadi semakin kecil hingga tampak

sebagai suatu lubang sempit yang terbuka atau pori saja.

Pada amphioxus ketika neural plate berinvaginasi, ectoderm epidermis mulai melipat dan bergerak

melingkupi di dorso mediannya yang mulai berlangsung sejak dari bibir dorsal blastophore. Pelingkupan

ectoderm sehingga menutupi bumbung neural didorsal, berlangsung terus dari posterior ke anterior.

Sehingga hanya ada satu neurophore terbentuk pada amphioxus, yakni yang anterior.

Embryogenesis aves

Blastula pada aves bentuknya cakram, disebut juga dengan blastula gepeng, berasal dari telur

homolechital yang mengalami pembelahan holoblastik tak teratur, dan telur megalechital membelah

secara meroblastik. Blastula berada diatas yolk atau jaringan penyalur makanan.Pada fase gastrula mula-

mula terjadi penebalan didaerah bakal median embrio di caudal. Penebalan itu disebut primitive streak

(lempeng sederhana).

Setelah primitive streak mencapai pemanjangan yang penuh pada umur inkubasi 18 jam, ujung

cephalic mulai beregresi dan terbentuk suatu struktur yang disebut head process atau lipatan kepala.

Bagian area pellusida yang berdekatan dengan primitive streak mulai menebal membentuk area

embrional. Mengiringi pembentukan dan pemanjangan primitive streak, area pellusida mengalami

perubahan bentuk dari bentuk cakram sirkuler menjadi bentuk konfigurasi bulat. Sumbu memanjang

bakal tubuh embrio diperankan oleh primitive streak.

Terbentuknya primitive streak dan Nodus Hansen’s maka periode utama gastrulasi dimulai. Lapisan-

lapisan lembaga dibentuk melalui migrasi sel-sel epiblas kea rah nodus Hensen’s dan primitive streak,

dan sel-sel beringresi untuk membentuk lapisan lembaga tengah dan bawah (mesoderem dan endoderem).

Sel-sel pertama yang melintasi primitive streak bagian anterior adalah bakal endoderem dan diikuti oleh

bakal mesoderem. Sel-sel bakal mesoderem menyebar diantara epiblas dan hipoblas membentuk lapisan

tengah yang kini disebut sebagai mesoderem. Sel-sel yang bermigarasi melalui nodus Hensen’s meluas ke

depan dan sel-sel tersebut terkondensasi membentuk notokorda, sedangkan sisa sel-sel epiblast yang tidak

berinvaginasi melalui daerah primitive akan tetap menjadi ektoderem.

7

Page 8: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Neurulasi aves, arkenteron dibentuk ketika lipatan lateral menekan dan memisahkan embrio menjauhi

kuning telur. Sekitar bagian pertengahan dari panjang embrio akan tetap bertaut ke kuning telur melalui

batang kuning telur yang sebagian besar terbentuk dari sel-sel hipoblas. Pembentukan tabung neuron,

perkembangan Notokord,dan somit terjadi serupa seperti pada katak.

Embryogenesis amphibia.

Pembelahan awal yang terjadi pada embrio katak bersifat sinkron atau bersamaan waktunya, namun

membentuk struktur yang asimetris. Perbedaan pembelahan ini dipengaruhi oleh kutub yang terjadi pada

sel embrio hewan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Pada katak, bagian kutub vegetal yang berisi

kuning telur terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit atau membelah lebih sedikit.Sel embriogenik ini

akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer, yaitu struktur kumpulan sel yang membentuk

bola padat.

Blastula terbentuk ketika sel embrio katak (struktur blastomer) terus membelah, bergerak, dan

membentuk rongga pada bagian dalam (membentuk struktur bola berongga). Pada katak, rongga ini

disebut blastocoel dan terisi cairan internal yang dibatasi oleh sel epitel.Gastrulasi dimulai dengan

terbentuknya suatu celah di bawah bidang equator kurang lebih pada daerah kelabu. Pada daerah kelabu

memiliki konstitusi sel-sel yang berbeda dengan daerah lain. Pada daerah ini, tegangan permukaan sel

lebih rendah dan sel-sel lebih bersifat mobil. Salah satu factor yang menyebabkan sel-sel pada daerah

kelabu memiliki mobilitas yang tinggi adalah karena sel-sel mengalami perubahan bentuk menjadi sel-sel

botol yang lehernya terorientasi ke permukaan sehingga memungkinkan berlangsungnya perpindahan sel

ke dalam. Pada daerah tersebut mula-mula terjadi indentasi atau pelengkungan yang disusul dengan

terjadinya invaginasi dan pada akhirnya terjadi migrasi sel.

Lapisan pertama yang berpindah adalah sebagian kecil dari endoderem yang disusul dengan

berpindahnya kordamesoderem. Sejalan dengan itu terbentuk suatu rongga baru yang disebut rongga

arkenteron yang tumbuh semakin besar sejalan dengan berlangsungnya gastrulasi. Sementara itu rongga

blastocoel mulai tereliminasi sedikit demi sedikit.Neurulasi pada Katak, notokord terbentuk dari

mesoderm dorsal yang berkondensasi persis di atas arkenteron. Tabung neuron berawal sebagai

lempengan ektoderm dorsal, persis diatas notokord yang berkembang.Setelah notokord terbentuk,

lempeng neuron melipat ke arah dalam dan menggulung menjadi Tabung neuron (neural tube) yang akan

menjadi sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang).

Embryogenesis mamalia

Blastula mamalia mirip coelo blastula. Tetapi dimasukkan discoblastula karena jaringan embrio

terletak didaerah puncak seperti halnya dijumpai pada blastula gepeng ainnya.Pada tingkat blastula sudah

dapat dibedakan dua daerah utama yaitu daerah epiblast dan hipoblast.

8

Page 9: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Blastula mamalia, didaerah kutub animal sel-sel lebih giat membelah, sehingga disitu terjadi

penebalan. Ditempat penebalan itu terjadi perpindahan-perpindahan sederatan sel keblastocoel,menjadi

lapisan hipoblast. Dengan demikian gumpalan sel dalam menjadi epiblast. Rongga dibawah hipoblast

menjadi rongga archenteron. Epiblas akan menumbuhkan bakal ectoderm, notochord dan mesoderm.

Hipoblast menumbuhkan bakal endoderm.

Gastrulasi pada mamalia ditandai dengan terbentuknya rongga pada massa sel-sel dalam (inner cell

mass) yang makin lama makin besar dan dinamakan rongga amnion. Massa sel-sel dalam di bawah

rongga amnion membentuk suatu keping yang dinamakan keping embrio atau embrionic disc yang kelak

akan menghasilkan embrio. Keping embrio terdiri atas lapisan ektoderem yang berbatasan dengan rongga

amnion dan endoderem yang berbatasan dengan blastocoel. Blastocoel terletak kearah rongga uterus,

sedangkan keeping embrio dan rongga amnion tertanam kearah dinding uterus. Endoderem akan

berproliferasi membentuk sel-sel pipih yang mendindingi blastocoel. Blastocoel sekarang menjadi

gastrocoel atau arkenteron atau rongga kantung yolk. Endoderem yang mendindinginya akan menjadi

bagian dari kantung yolk. Pada mamalia, kantung yolk tidak mengandung yolk.

Pada keping embrio berlangsung proses gastrulasi yang serupa dengan gastrulasi yang berlangsung

pada gastrulasi ayam, sehingga terdapat stadium daerah primitive dan lapisan-lapisan lembaga ektoderem,

mesoderem, dan endoderem. Disamping daerah primitive dan bakal notokorda. Lapisan lembaga di dalam

keping embrio disebut lapisan lembaga intra embrio, sedangkan yang terdapat di luar keping embrio

dinamakan lapisan lembaga ekstra embrio.

C. SELAPUT LUAR EMBRIO DAN PLACENTA

Embrio dapat bertahan hidup sendiri selama beberapa waktu dengan menyerap makanan dari kantung

kuning telur dan susu uterus, tetapi tidak lama kantung kuning telur tersebut dapat menyuplai makanan

kepada embrio tersebut. Sehingga embrio membutuhkan makanan yang lebih baik untuk kelangsungan

hidupnya. Selaput luar embrio terdiri dari :

1. Kantung kuning Telur (yolk sac).

Kantung kuning telur ini hanya sedikit pada hewan mamalia, meskipun begitu kuning telur ini

dintuk juga oleh embrio. Kantung kuning telur ini tumbuh di ventral midgut. Kantung telur ini merupakan

bagian dari usus primitive, tetapi tidak termasuk bagian dari tubuh yang berasal dari embrio yang

membentuk usus. Bahkan sewaktu embrio melipat, tangkai kuning telur berkembang memanjang dibawah

menuju kantung kuning telur.

Dan selama itulah kuning telur memberi nutrisi makanan kepada embrio.pertumbuhan dari kuning

telur ini terjadi katika seluruh tubuh embrio menjorok kedorsal, kepala ke anterior dan ekor ke

posterior ,terjadi pelipatan sphangling mesoderm bersam endoderm daerah midgut (Splangnopleura ).

9

Page 10: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Sehingga terjadi 2 daerah coelum : yaitu, coelum intra-embrional dan coelum extra embrional. Kuning

telur ini bekerja dalam waktu yang cukup singkat karena fungsi kerjanya dalam pertumbuhan berikutnya

akan dilanjutkan oleh alantois.

2. Amnion.

Berasal dari sisi embrio dan terbentuk lipatan yang bersal dari selapis mesoderm dan ectoderm

kemudian tumbuh meninggalkan embrio.lapisan-lapisan inti bersatu di bagian atas dan membentuk

kantung yang berdinding 2 lapis dan menyelubungi embrio kira-kira usia 18 hari usia kebuntingan dan

disebut amnion atau disebut kantung air berisi cairan bening yang merendam embrio.

Amnion tersebut sebagai bantalan pelindung terhadap goncangan dari luar dan tekanan dari luar

dan tekanan dari badan nduk yang ada di sekitarnya dan mencegahnya bertautan kulit embrio dengan

lapisan yang menyelubunginya. Pada saat partus berfungsi sebagai pembuka jalan untuk memperlebar

saluran servix.

Pertumbuhan amnion ada 2 macam yaitu :

a. Pelipatan somatopleura ke dorsal.

b. Cavitasi inner cell mass.

3. Allantois.

Berasal dari pembentukan kantung luar usus bagian belakang. Sekitar usia 23 hari embrio telah

mempunyai allantois yang berkembang dengan baik. Kemudian allantois berkembang sehingga embrio

menjadi relative lebih pendek.dan akhirnya mengisi ruang antara amnion dan serosa. Kantung air seni

dapat berhubungan dengan allantois melalui urachus yang keluar dari simpul umbilicalis yang berfungsi

menampung air seni dari embrio. Allantois dan serosa bersama membentuk chorion yang terdiri dari 4

lapis yang menyelubungi embrio, amnion dan ruang allantois seluruhnya. Lapisan tersebut memeliki

banyak pembuluh darah.

4. Sacus vitelinus

Sacus vitelinus merupakan selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Sacus vitelinus

merupakan tempat munculnya pembuluh darah yang pertama.

5. Chorion.

Berasal dari proses pembentukan amnion. Ketika somatopleura melipat ke dorsal lalu bertemu di

kiri kanan terbentuklah kantung baru di luar amnion itu dan sekaligus diluar yolk sac.dindingnya terdiri

dari somathopleura. Berbeda dari amnion chorion memiliki somatic mesoderm berada di dalam dam

ektoepidermis di sebelah luar.

6. Plasenta

Plasenta berfungsi sebagai pertukaran oksigen, karbon dioksida dan zat makanan dari embrio ke

induk dan sebaliknya. Plasenta terbentuk dari pertautan antara chorion dan mukosa. Plasenta juga

10

Page 11: LAPORAN PERAWAN YUNUS

merupakan bagian dari induk dan embrio. Tetapi tidak ada percampuran yang sempurna antara darah

induk dan embrio. Zat makanan masuk ke peredaran darah embrio melalui plasenta dengan cara difusa

yang kemudian masuk kedalam pembuluh darah allantois yang berhubungan dengan simpul umbilikalis

membentuk jalan pertukaran zat-zat makanan ke embrio. Pada plasenta hewan sapi termasuk bertipe

cotyledoner Karena villi terletak ratusan dalam bentuk cotyledon atau roset.

11

Page 12: LAPORAN PERAWAN YUNUS

BAB III

EKSPERIMEN

A. ALAT DAN BAHAN1) Alat

Gelas arloji Cawan petri Kertas saring Disceting set Bejana/ bak parafin Lampu senter Mikroskop Kaca objek Gelas ukur

2) Bahan Telur ayam Telur katak Air bersih

B. CARA KERJA

Teropong telur (dilakukan pada telur ayam untuk menentukan bagian rongga udara dan daerah embrio, lalu diberi tanda bulatan dengan pulpen/ spidol), sedangkan pada telur katak, langsung dipisahkan dari rantainya dan langsung diamati.

Operasi telur (dilakukan pada telur ayam dengan langkah pertama membuka cangkang pada daerah rongga udara, lalu menggunting telur tersebut sepanjang daerah embrio, menyisihkan cangkang hasil guntingan, menggunting daerah sekitar embrio, mengangkat embrio dan meletakkannya pada larutan fisiologi agar sel- selnya tidak mati )

Pengamatan dengan loupe atau mikroskop (embrio ayam diamati dengan loupe, dengan pertama kali mengeringkan embrio dengan kertas saring, sedangkan telur katak diamati dengan mikroskop, usahakan agar telurnya tetap utuh agar sel- selnya tidak rusak)

Gambar hasil pengamatan.

C. HASIL PENGAMATAN

1) Gambar pengamatan telur katak.

2) Gambar pengamatan telur ayam.

12

Page 13: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Pada pengamatan ini diamati telur ayam yang telah dierami selama 6 hari dan tujuh belas hari.a. Embrio ayam pada hari keenam.

b. Embrio pada hari ketujuhbelas.

D. PEMBAHASAN1. Embiogenesis Pada Katak.

a. Sel telur dan fertilisasi.Pada musim penghujan, amfibi bertelur. Kebanyakan amfibi bertelur didalam air. Setiap telur

terletak dalam bulatan lendir. Katak betina bertelur banyak sekali, bisa beratus-ratus. Beberapa hari kemudian telur itu berubah menjadi kecebong.

Ini adalah telur katak

Telur katak merupakan sel yang besar, volumenya lebih dari 1,6 juta kali lebih besar dari sel katak yang normal. Selama perkembangan embrio, telur akan diubah menjadi kecebong yang berisi jutaan memiliki material yang sama. Bagian- bagian telur katak :

Kutub animal, merupakan kutub bagian atas yang berwarna gelap. Kutub vegetal merupakan kutub bagian bawah yang berwarna terang

13

Page 14: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Jalan masuknya sperma melalui tahapan berikut : Berlangsung pada akhir meiosis II Sitoplasma telur akan berputar sekitar 300 mengarah ke kutub. Hal ini dilihat dengan adanya grey crescent yang berwarna terang abu- abu berbentuk bulan

sabit. Grey crescent ini merupakan titik dimana sperma akan masuk. Pada gambar telur di atas terdapat huruf- huruf yang menunjukkan pola masa depan katak :

dorsal (D) dan perut (V) ; anterior nya (A) dan posterior (P); yang terdapat pada bagian samping kiri dan kanannya.

Pada katak , sel telur yang telah mengalami fertilisasi mengalami pembelahan dan membentuk banyak sel kecil yang akhirnya membentuk struktur blastomer, tanpa terjadi perubahan massa. Dengan kata lain, sel embrio katak tidak bertambah besar, hanya bertambah kompleks, berbeda dengan sel embrio manusia yang terus membesar.

b. Fase pembelahan (segmentasi)12 pembelahan awal yang terjadi pada embrio katak bersifat sinkron atau bersamaan

waktunya, namun membentuk struktur yang asimetris. Perbedaan pembelahan ini dipengaruhi oleh kutub yang terjadi pada sel embrio hewan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Pada katak, bagian kutub vegetal yang berisi kuning telur terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit atau membelah lebih sedikit.

Inti zigot mengalami serangkaian mitosis, dengan inti sel anak yang dihasilkan menjadi dipartisi off, oleh sitokinesis , dan terbagi menjadi sel- sel yang lebih kecil. Pembelahan pertama terjadi tak lama setelah inti zigot terbentuk. Suatu alur akan muncul yang berjalan secara longitudinal melalui kutub telur, melewati titik di mana sperma masuk dan membagi grey crescent menjadi 2 bagian. Hal ini membagi telur menjaddi 2 bagian dan membentuk tahap 2 sel. Pembelahan yang kedua membentuk tahap 4 sel. Terbentuk kembali suatu alur pembelahan lagi yang melalui kutub tetapi dari sudut kanan ke alur pertama.Pada alur pembelahan ketiga berjalan secara horizontal tetapi lebih mendekati kutub animal daripada kutub vegetal. Ini menghasilkan tingkatan 8 sel.Pada pembelahan selanjutnya juga dilanjutkan selaras, menghasilkan 16-sel dan kemudian embrio 32-sel. Namun, selama pembelahan berlanjut, sel-sel di kutub animal mulai

14

Page 15: LAPORAN PERAWAN YUNUS

membagi lebih cepat daripada yang di kutub vegetal dan dengan demikian menjadi lebih kecil dan lebih banyak.

Sel embriogenik ini akan terus membelah dan membentuk struktur blastomer, yaitu struktur kumpulan sel yang membentuk bola padat.

c. Fase blastulasi.Blastula terbentuk ketika sel embrio katak (struktur blastomer) terus membelah, bergerak,

dan membentuk rongga pada bagian dalam (membentuk struktur bola berongga). Pada katak, rongga ini disebut blastocoel dan terisi cairan internal yang dibatasi oleh sel epitel. Selama seluruh proses ini tidak ada pertumbuhan embrio. In fact, because the cells of the blastula are so small, the blastula looks just like the original egg to the unaided eye. Bahkan, karena sel-sel blastula sangat kecil, blastula dengan mata telanjang tampak seperti telur asli. Selain itu blastula tidak sampai mengaandung 4000 sel meskipun ada transkripsi dari gen zigot. Semua kegiatan sampai dengan saat ini telah dijalankan oleh produk gen (mRNA dan protein) disimpan oleh induk bertina ketika ia membentuk telur.

d. Fase gastrulasi.Saat blastula terus mengalami pembelahan dan pertambahan jumlah sel, kutub animal akan

berusaha membungkus kutub vegetal dengan bergerak dan melakukan invaginasi, yang sering disebut sebagai proses gastrulasi.

Gastrulasi ini berlangsung dengan urutan kronologis sebagai berikut:1. Pembentukan blastopore (saluran invaginasi)2. Pembentukan lapisan ektoderm, mesoderm, dan endoderm.3. Selanjutnya sel bermigrasi dan berkohesi dengan bantuan senyawa cadherin dan

integrin.

15

Page 16: LAPORAN PERAWAN YUNUS

e. Pembentukkan ectoderm, endoderm, dan mesoderm.Blastomer akan melanjutkan pembelahan dan menambah jumlah sel. Saat jumlah sel

mencukupi, sel-sel dari kutub animal akan berusaha membungkus sel dari kutub vegetal, yang disebut sebagai proses Gastrulasi, untuk menjadi prekursor awal pembentukan organ dan jaringan tubuh dewasa.

Prekursor jaringan ini mulai dapat diamati dari sejak fase blastomer, saat pembentukan kutub animal dan vegetal mulai terlihat. Prekursor jaringan ini memiliki struktur awal berupa lapisan yang akan terbentuk selama proses Gastrulasi. Lapisan tersebut dapat dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Ektoderm : lapisan yang akan memberi bentuk luar hewan keseluruhan dan merupakan prekursor epidermis dan sistem saraf, dibentuk dari sebagian besar kutub animal.

2. Endoderm : lapisan yang dibuat dari kutub vegetal dan merupakan prekursor usus dan organ internal, dibentuk dari sebagian besar kutub vegetal.

3. Mesoderm : merupakan lapisan prekursor otot, jaringan penghubung, dan komponen lainnya yang akan menghubungkan antara ektoderm dan endoderm, dibentuk dari sebagian kutub animal dan kutub vegetal

Ektoderm Mesoderm Endoderm

kulit notochord Lapisan bagian dalam usus, hati, pankreas

otak otot Lapisan bagian dalam paru-paru

saraf tulang belakang darah lapisan dalam kandung kemih

semua neuron lainnya tulang Kelenjar tiroid dan paratiroid

Organ reseptor organ seks timus

f. Fase neurulasi dan pembentukkan janin.Fase gastrula ini dilanjutkan dengan fase neurulasi. Spemmen organizer (sebagian besar

mesoderm ), akan :

o Berkembang menjadi notochord , yang merupakan cikal bakal tulang punggung;

o Menginduksi ektoderm berbaring di atasnya untuk mulai membentuk jaringan saraf bukan

kulit.

o Ektoderm ini tumbuh menjadi dua lipatan longitudinal, membentuk tahap lipatan saraf.

o Dalam waktu bibir sekering lipatan untuk membentuk tabung neural.

o Tabung neural akhirnya berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang.

16

Page 17: LAPORAN PERAWAN YUNUS

g. Diferensiasi Meskipun berbagai lapisan sel di gastrula katak memiliki nasib yang pasti dan berbeda dalam

persediaannya, ini tidak nampak dalam strukturnya. Hanya dengan memeriksa pola-pola ekspresi

gen yang berbeda (misalnya, mencari protein jaringan-spesifik) dapat mendeteksi perbedaan.

Pada waktunya, sel-sel embrio mengambil struktur khusus dan fungsi yang mereka miliki dalam

kecebong, membentuk neuron, sel darah, sel-sel otot, sel epitel, dll, dll

h. Pertumbuhan Pada awalnya, katak betina dewasa akan bertelur, kemudian telur tersebut akan menetas

setelah 10 hari. Setelah menetas, telur katak tersebut menetas menjadi Berudu. Setelah berumur 2

hari, Berudu mempunyai insang luar yang berbulu untuk bernapas. Setelah berumur 3 minggu

insang berudu akan tertutup oleh kulit. Menjelang umur 8 minggu, kaki belakang berudu akan

terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul. Umur 12 minggu, kaki depannya

mulai berbentuk, ekornya menjadi pendek serta bernapas dengan paru-paru. Setelah pertumbuhan

anggota badannya sempurna, katak tersebut akan berubah menjadi katak dewasa.

( Anonim: 2004 )

Pada pertumbuhan ini, yang merupakan fase pasca embrionik, katak akan bermetamorfosis.

Tahapan metamorfosisnya secara garis besar akan dijelaskan sebagai berikut :

Larva dengan insang luar belum sempurna ( baru menetas).

Keturunan yang akan dihasilkan dari telur-telur katak yang terbuahi akan berjumlah cukup

banyak.

Berudu

Selepas 21 hari tempo perkembangan, embrio akan meninggalkan cengkerang agar – agar,

dan melekatkan dirinya pada rumpai air di dalam air. Kemudian ia menjadi berudu. Berudu

17

Page 18: LAPORAN PERAWAN YUNUS

akan membesar sehingga ia mampu berenang di dalam air. Ini mengambil masa 3 hari

hingga 3 minggu. Berudu makan tumbuhan air yang kecil yang melekat pada tumbuhan air

yang lebih besar. Tumbuhan kecil ini disebut alga.Berudu mempunyai ekor yang panjang,

dan tinggal di dalam air. Ia mudah mati, dan bergantung kepada keupayaan menyamar

untuk melindunginya. Berudu juga terancam dan ia boleh dimakan oleh biota air yang lain.

Kadangkala berudu mati apabila kolam atau kawasan berair menjadi kering.

Berudu mulai berubah

Selepas 5 minggu, berudu mula berubah. Kaki belakang mula terbentuk, diikuti dengan

kaki depan. Kaki depan terbentuk di bahagian belakang kepalanya yang bonjol. Ekor

berudu mengecil. Paru – paru mulai berkembang, untuk membolehkan katak hidup di

darat.Pada peringkat ini, berudu akan berenang ke permukaan air untuk bernafas. Ekornya

juga membantu ia berenang untuk mendapatkan makanan. Berudu mulai makan tumbuh –

tumbuhan dan hewan yang reput.

Hampir menjadi katak

Lama – kelamaan, berudu akan mulai kelihatan seperti katak. Ia menanggalkan kulit.

Mulutnya mula melebar, dan rahangnya mulai hilang. Ekor mengecil, dan kaki membesar.

Paru – paru semakin menjalankan fungsinya.

Katak

Selepas 11 minggu, ia telah berkembang dengan lengkap, katak yang mempunyai paru –

paru, kaki dan tanpa ekor. Ia mula keluar dari air. Katak lebih banyak menghabiskan

hidupnya di darat, berbanding di dalam air. Katak yang kecil ini mula memakan serangga

dan cacing. Ia akan menjadi katak dewasa dan akan mencari pasangan. Katak betina akan

bertelur dan proses ini berulang kembali.

18

Page 19: LAPORAN PERAWAN YUNUS

2. Embryogenesis Pada Ayam.Pada embrio aves terdapat suatu keping sel-sel yang disebut dengan blastoderm dan terletak diatas

yolk. Bagian tengah dari blastoderm terpisah dari yolk oleh suatu rongga yang disebut rongga

subgerminal, sehingga tampak terang dan disebut area pelusida. Sedangkan dibagian tepi area pelusida

tampak gelap dan disebut area opaka karena berlekatan dengan yolk. Sebagian besar sel-sel bastoderm

yang berada di permukaan atas membentuk epiblas, sebagian sel melepaskan diri dari epiblas (ingresi)

kedalam rongga subgerminal dan membentuk hipoblas primer. Kemudian sel-sel dari tepi posterior

blastoderm juga ingresi dna bergabung dengan hipoblas primer membentuk hipoblas sekunder.

Blastoderm sudah terdiri dari dua lapis hipoblas dan epiblas, diantaranya terdapat rongga blastula. Ciri

utama gastrulasi aves diawali dengan pembentukan daerah unsur primitif . daerah ini mulai tampak

sebagai suatu penebalan berbentuk segitiga bibagian medioposterior area pelusida. Penebalan ini

disebabkan karena migrasi sel-sel dari arah posterolateral ke bagian tengah area pelusida. Selanjutnya

penebalan menyempit, bergerak ke posterior dan mengerut, menjadi suatu penebalan berbentuk

memanjang kea rah kaudad-anterior yang disebut daerah unsur primitif yang terdiri dari bagian tengah

berupa celah yang disebut alur primitif, yang pada sisi kedusa dibatasi oleh bukit primitive. Ada

penebalan di ujung anterior daerah unsur primitif yang disebut nodus Hansen dan dibagian tengahnya

terdapat struktur seperti sumur disebut lubang primitif.

Gastrulasi adalah suatu proses pembentukkan daun kecambah (germ layer), yaitu ectoderm,

mesoderm, dan endoderm. Dalam proses ini blastula berkembang menjadi gastrula. Semua bakal daun

kecambah tersebut ada dipermukaan blastula. Dalam proses pembentukkan gastrula terjadi perpindahan

19

Page 20: LAPORAN PERAWAN YUNUS

bakal daun kecambah yang semula ada dipermukaan menuju tempat definitive di bagian dalam, yaitu

bakal entoderm, bakal ectoderm daun neural, dan bakal mesoderm yang menyelip diantara ectoderm

umum dan endoderm. Cara perpindahan bakal daun kecambah ini ada dua macam yaitu epiboli

danemboli. Epiboli adalah pergerakkan disepanjang sumbu antero-posterior dan meluas ke dalam,

invaginasi melekuk dan melipat ke dalam, evaginasi adalah kebalikan dari invaginasi, diverginsi atau

memancar, konvergensi atau mempokus, polinvaginasi, delaminasi yaitu gerakkan memisahkan dari

sekelompok sel dari kelompok asalnya. Emboli mencakup pemanjangan dan perluasan serta penyempitan

blastofel, yaitu lubang arkhentoton yang disebut mulut primitif. Epiboli mencakup pergerakkan bakal

epidermis dan bakal daun neural

Perkembangan embrio ayam tidak dapat seluruhnya dilihat, dengan mata telanjang, melainkan

perlu bantuan alat khusus seperti mikroskop atau kaca pembesar

Berikut ini adalah gambaran secara garis besar perkembangan embrio ayam.

Untuk lebih memahami proses perkembangan embrio ayam, kita harus mengetahui perkembangan

embrio dari hari ke hari beserta ciri-cirinya. Berikut ini adalah tahap-tahap perkembangan embrio ayam

dari hari ke hari beserta ciri-ciri perkembangan yang menyertainya.

20

Page 21: LAPORAN PERAWAN YUNUS

1. Hari Pertama

Asal mula lempengan embrio pada tahap blastodermal. Nampak ada rongga segmentasi yang

berada di bawah area pelucida,terdapat pada cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya.

2. Hari kedua

Nampak jalur pertama pada pusat blastoderm. Diantara extraembrionic annexis nampak

membran vitelin yang memiliki peranan utama dalam nutrisi embrio. Bentuk awal embrio hari kedua

mulai terlihat jelas. Pada umur ini sudah terlihat primitive streake – suatu bentuk memanjang dari

pusat blastoderm – yang kelak akan berkembang menjadi embrio. Pada blastoderm terdapat garis-

garis warna merah yang merupakan petunjuk mulainya sistem sirkulasi darah.

3. Hari ketiga

Embrio berada di sisi kiri, dikelilingi oleh sistem peredaran darah, membram viteline

menyebar di atas permukaan kuning telur. Kepala dan badan dapat dibedakan, demikian juga

otak.Nampak juga struktur jantung yang mulai berdenyut.

21

Page 22: LAPORAN PERAWAN YUNUS

4. Hari keempat

Perkembangan rongga amniotik, yang akan mengelilingi embrio,yang berisi cairan amniotik,

berfungsi untuk melindungi embrio dan membolehkan embrio bergerak. Nampak gelembung alantois

yang berperan utama dalam penyerapan kalsium,pernapasan dan tempat penyimpanan sisa-sisa.

5. Hari kelima

Peningkatan ukuran embrio, embrio membentuk huruf C, kepala bergerak mendekati ekor.

Terjadi perkembangan sayap.

6. Hari keenam

Membram vetiline terus berkembang dan mengelilingi lebih dari separuh kuning telur. Fissura

ada diantara jari kesatu, kedua dan ketiga dari anggota badan bagian atas dan antara jari kedua dan

ketiga anggota badan bagian bawah. Jari kedua lebih panjang dari jari lain.

22

Page 23: LAPORAN PERAWAN YUNUS

7. Hari ketujuh

Cairan yang makin mengencer di bagian leher. Nampak jelas memisahkan kepala dengan

badannya. Terjadi pembentukan paruh. Otak nampak ada di daerah kepala, yang lebih kecil

ukurannya dibanding dengan embrio.

8. Hari kedelapan

Membram vetillin menyelimuti (menutupi) hampir seluruh kuning telur. Pigmentasi pada mata

mulai nampak. Bagian paruh atas dan bawah mulai terpisah, demikian juga dengan sayap dan kaki.

Leher merenggang dan otak telah berada di dalam rongga kepala. Terjadi pembukaan indra

pendengar bagian luar.

9. Hari kesembilan

Kuku mulai nampak, mulai tumbuh folikel bulu pertama.Alantois mulai berkembang dan

meningkatnya pembuluh darah pada vitellus.

23

Page 24: LAPORAN PERAWAN YUNUS

10. Hari kesepuluh

Lubang hidung masih sempit. Terjadi pertumbuhan kelopak mata, perluasan bagian distal

anggota badan. Membran viteline mengelilingi kuning telur dengan sempurna. Folikel bulu mulai

menutup bagian bawah anggota badan. Patuk paruh mulai nampak.

11. Hari kesebelas

Lubang palpebral memiliki bentuk elips yang cenderung menjadi encer. Alantois mencapai

ukuran maksimal, sedangkan vitellus makin menyusut. Embrio sudah nampak seperti anak ayam.

12. Hari kedua belas

Folikel bulu mengelilingi bagian luar indera pendengar meatus dan menutupi kelopak mata

bagian atas. Kelopak mata bagian bawah menutupi 2/3 atau bahkan ¼ bagian kornea.

24

Page 25: LAPORAN PERAWAN YUNUS

13. Hari ketiga belas.

Alantois menyusut menjadi membran Chorioalantois. Kuku dan kaki mulai nampak jelas.

14. Hari keempat belas.

Bulu-bulu halus hampir menutupi seluruh tubuh dan berkembang dengan cepat.

15. Hari kelima belas dan enambelas.

Beberapa morfologi embrio berubah : anak ayam dan bulu halus terus berkembang. Vitellus

menyusut cepat, putih telur mulai menghilang. Kepala bergerak ke arah kerabang telur (posisi

pipping) di bawah sayap kanan.

25

Page 26: LAPORAN PERAWAN YUNUS

16. Hari ketujuh belas

Sistem ginjal dari embrio mulai memproduksi urates (garam dari asam urat). Paruh yang

berada di bagian bawah sayap kanan, menuju rongga udara (yang ada di dalam telur). Putih telur

telah terserap semua.

17. Hari kedelapan belas

Permulaan internalisasi vitellin. Terjadi pengurangan cairan amniotik. Pada umur ini

dilakukan transfer dari mesin setter (inkubtor) ke mesin hatcher dan juga bisa dilakukan vaksin in

ovo.

18. Hari kesembilan belas.

Penyerapan vitellin secara cepat. Paruh mulai mematuk selaput/membran kerabang bagian

dalam dan siap untuk menembusnya. Penyerapan vitelis mulai cepat.

26

Page 27: LAPORAN PERAWAN YUNUS

19. Hari kedua puluh

Vitelus terserap semua, menutup pusar (umbilicus). Anak ayam menembus selaput kerabang

telur bagian dalam dan bernafas pada rongga udara. Pertukaran gas terjadi melalui kerabang telur.

Anak ayam siap menetas dan mulai memecah kerabang telur.

20. Hari kedua puluh satu

Anak ayam menggunakan sayap sebagai pemandu dan kakinya memutar balik, paruh

memecah kerabang dengan cara sirkular.

Anak ayam mulai melepaskan diri dari kerabang telur dalam waktu 12 – 18 jam dan

membiarkan bulunya menjadi kering.

27

Page 28: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Pengetesan fertilitas telur adalah suatu hal yang perlu dilakukan. Hal ini terutama

diperlukan untuk menentukan jumlah telur yang fertile untuk terus ditetaskan sedangkan yang

tidak fertile atau tidak bertunas harus disingkirkan karena tidak berguna dalam proses penetasan

dan bahkan Cuma buang buang tenaga dan tempat saja. Padahal tempat yang ada dapat

dimanfaatkan untuk telur telur fertile yang lain atau yang baru akan ditetaskan.

Tes fertilitas semacam ini tidak akan mempengaruhi perkembangan embrio telur, malah

sebaliknya kita akan tahu seberapa normal perkembangan embrio didalam telur tersebut telah

berkembang atau bertunas. Tetapi tetap sebagai hal yang terpenting dalam proses ini adalah

mengetahui seberapa banyak telur yang fertile dan dapat menentukan langkah langkah yang

diperlukan untuk telur yang tidak fertile terutama jika telur telur tersebut diberikan coretan /

tulisan mengenai asal telur dan tanggal di telurkan oleh sang ayam maupun informasi asal

kandangnya.

Pada saat test fertilitas, maka hanya telur yang ada bintik hitam dan jalur jalur darah yang

halus yang akan terus di tetaskan. Tetapi singkirkan telur telur yang ada pita darahnya, tidak ada

perubahan (tetap tidak ada perkembangan), ada blok kehitaman karena mati atau seperti contoh

pada gambar berikut:

28

Page 29: LAPORAN PERAWAN YUNUS

Pengetahuan tentang fertil dan tidaknya telur sangat diperlukan terutama di hatchery.

Selain pengetahuan terhadap seleski fisik telur, kefertilan telur juga perlu diketahui. Seleksi fisik

yang dapat dilakukan diantaranya kebersihan telur dari kotoran induknya, retak atau tidaknya

telur serta bentuk ukuran telur (normal atau tidak). Namun terlepas dari hal tersebut tidak kalah

pentingnya pengetahuan mengenai fertil/infertil telur dilihat dari dalam telurnya yang dapat

dibandingkan sebagai berikut :

29

Page 31: LAPORAN PERAWAN YUNUS

BAB IVPENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan tentang embrio ayam dan katak ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Embryogenesis merupakan suatu proses penting pada tahap awal kehidupan suatu organisme.

Embryogenesis adalah tahap awal pembentukan dan perkembangan embrio.

Embriogenesis meliputi pembelahan sel dan pengaturan di tingkat sel. Sel pada

embriogenesis disebut sebagai sel embriogenik.

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu fase

embrionik dan fase pasca embrionik.

Tahapan perkembangan embrio (fase embrionik) pada katak meliputi beberapa fase yakni

fertilisasi, segmentasi (pembelahan), fase blastulasi, gastrulasi (pembentukan

endoderm,ectoderm, dan mesoderm), neurulasi (tahap awal pembentukan system saraf),

organogenesis, serta diferensiasi. Selain itu terdapat pula tahapan pasca embrionik yang berupa

pertumbuhan yang dikenal dengan metamorphosis yang meliputi larva, berudu, berudu berkaki,

katak muda, dan akhirnya katak dewasa.

Proses pembentukaan embrio pada ayam terjadi selama 21 hari, yang dimulai dari fertilisasi yang

diikuti dengan tahap awal terbentuknya stria primitive, pembentukan somit, pembentukkan

jantung, pembentukan proamnion, pembelokan embrio, pembentukaan amnion, pembentukan

alantois dan kuntum kaki, pembentukan calon organ, dan akhirnya pada hari ke 21 telur akan

menetas dan keluarlah anak ayam yang akan tumbuh menjadi ayam dewasa.

Telur ayam yang fertile sangat berbeda dengan telur ayam yang infertile yakni telur yang fertile

ada bintik hitam dan jalur jalur darah yang halus sedangkan telur yang infertil ada pita darahnya,

tidak ada perubahan (tetap tidak ada perkembangan), ada blok kehitaman karena mati.

B. SARAN

Dalam pelaksanaan praktikum, diharapkan agar petugas laboratorium bisa menyiapkan

perlengkapan praktikum secara lengkap sehingga praktikum bisa berjalan dengan baik sehingga

praktikan bisa memahami praktikum tersebut. Selain itu, diharapkan agar semua praktikan dapat

berperan aktif sehingga jangan cuma segelintir orang yang aktif dalam praktikum sementara yang lain

hanya berpangku tangan saja.

31

Page 32: LAPORAN PERAWAN YUNUS

DAFTAR PUSTAKA

Adaningrum, Dewi. 2010. Embriologi Ayam.Tarsito: Bandung.

CP-Buletin Service. 2007. Perkembangan Embrio Dari Hari ke Hari. Pokphand Indonesia: Jakarta

http://bhimashraf.blogspot.com/2009/04/oleh-bhima-wibawa-santoso-nim-a1c407003_27.html. (Akses, 01 Februari 2011)

http://anpastoe.blogspot.com/2010/07/peternakan-perkembangan-embrio-ayam.html. (Akses, 01 Februari 2011)

http://www.biologyreference.com/Co-Dn/Development.html. (Akses, 01 Februari 2011)

http://Chiaki-planet.Blogspot.com. (Akses, 01 Februari 2011)

Santoso, Bhima. 2009. Laporan Praktikum: Perkembangan Lanjutan Embrio Katak. FKIP Biologi Universitas Jambi: Jambi.

Wahyudi, Yudhis. 2009. Laporan Praktikum: Perkembangan Embrio Ayam. FKIP Biologi Universitas Jember: Jember.

Yurnadi. 2008. Modul Neurosains: Embrio Ayam 18, 24, 38 dan 48 Jam. Fakultas Kedokteran UI: Jakarta.

32