17
LAPORAN PENGAMATAN SUNGAI CODE YOGYAKARTA Disusun oleh : Yoni Setiawan (101.101.021) Subhan Arif (101.101.052) Hayu Hanan P (101.101.028) Endra Kurniawan (101.101.020) Erwin Kurniadi (101.101.049) JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

Laporan Pengamatan Sungai Code

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Pengamatan Sungai Code

LAPORAN PENGAMATANSUNGAI CODE YOGYAKARTA

Disusun oleh :

Yoni Setiawan (101.101.021)

Subhan Arif (101.101.052)

Hayu Hanan P (101.101.028)

Endra Kurniawan (101.101.020)

Erwin Kurniadi (101.101.049)

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2011

Page 2: Laporan Pengamatan Sungai Code

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang

berjudul “LAPORAN PENGAMATAN SUNGAI CODE YOGYAKARTA”

dengan baik. Karena tugas ini adalah merupakan salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan mata kuliah ‘’Geomorfologi dan Penginderaan Jauh” dalam

jurusan teknik geologi. Sehingga tugas ini dapat menunjang nilai penulis dalam

menyelesaikan study semester III ini.

Dalam laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan

baik pada teknis laporan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang

dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini. Dalam laporan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang

membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yang tidak dapat penulis sebutkan

namanya satu per satu.

Akhirnya penulis berharap semoga Tuhan dapat memberikan imbalan

yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat

menjadikan semua bantuan ini sebagai pembelajaran bagi penulis. Akhir kata,

semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya. Terima

kasih.

ii

Page 3: Laporan Pengamatan Sungai Code

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Erosi Lateral Oleh Sungai Code..................................................... 3

Gambar 2 Debit Air Sungai yang Kecil Saat Kemarau................................... 4

Gambar 3 Permukaan Air Sumur yang Lebih Tinggi.................................... 5

Gambar 4 Mata Air yang Muncul di Tepi Sungai........................................... 5

iii

Page 4: Laporan Pengamatan Sungai Code

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

KATA PENGANTAR..................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Tujuan dan Manfaat........................................................................... 2

C. Metode Penulisan Laporan................................................................ 2

D. Dasar Teori......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sungai Code Bersetadia Dewasa....................................................... 3

B. Sungai Code Adalah Sungai Periodik................................................ 4

C. Sungai Code Bertipe Inflfluent stream.............................................. 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................6

B. Saran ....................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 7

LAMPIRAN

iv

Page 5: Laporan Pengamatan Sungai Code

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sungai Code yang bermata air di kaki Gunung Merapi ini merupakan

salah satu sungai yang memiliki arti yang sangat penting bagi penduduk

Propinsi daerah Istimewa Yogyakarta khususnya daerah yang dilalui oleh

suangi Code ini. Dengan mata air yang berada di salah satu gunung yang aktif

di dunia, mata air ini dimanfaatkan untuk pengairan persawahan di Sleman ,

Bantul dan dipergunakan juga sebagai sumber air minum.

Sungai yang membelah kota Yogyakarta menjadi dua ini secara

historis dijadikan dasar bagi berdirinya Kerajaan Mataram di Yogyakarta.

Dikarenakan sungai ini berasal dari gunung berapi yang sangat aktif, maka

sungai ini seringkali mengalami banjir lahar, atau lebih dikenal dengan banjir

yang diakibatkan oleh gugurnya atau hanyutnya lahar dingin yang mengendap

di kubah Gunung Merapi, sebagai akibat dari hujan yang terjadi di wilayah

gunung tersebut. banjir lahar yang dapat dipastikan akan selalu terjadi apabila

endapan lahar yang ada di Gunung Merapi terkena hujan, sehingga lahar

tersebut hanyut dan mengalir melalui sungai code akan menimbulkan dampak

yang sangat besar bagi penduduk di sepanjang bantaran sungai.

B. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah :

Mengetahui stadia sungai code

Mengetahui jenis sungai code berdasarkan debit airnya

Mengetahui apakah sungai code termasuk inflfluent stream stream atau

enfluence stream

Page 6: Laporan Pengamatan Sungai Code

2

C. Metode Penulisan Laporan

Metode yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah metode

pengamatan lapangan. Karna data-data yang diambil berdasarkan keadaan di

lapangan. Selain itu juga berdasarkan study kepustakaan.

D. Dasar Teori

Sungai adalah bagian dari muka bumi yang rendah atau miring berupa

alur tempat air tawar mengalir, baik ke laut maupun ke sungai induknya.

Sungai itu terbentuk dengan adanya aliran air dari satu atau beberapa sumber

air yang berada di ketinggian. Misalnya di sebuah puncak bukit atau gunung

yang tinggi, dimana air hujan sangat banyak jatuh di daerah itu, kemudian

terkumpul di bagian yang cekung, lama kelamaan dikarenakan sudah terlalu

penuh, akhirnya mengalir keluar melalui bagian bibir cekungan yang paling

mudah tergerus air, selanjutnya air itu akan mengalir di atas permukaan tanah

yang paling rendah, mungkin mula mula merata, namun karena ada bagian-

bagian di permukaan tanah yang tidak begitu keras.

Pada tahun 1880 seorang geologist berkebangssan Amerika, William

Davis Morris, berpendapat bahwa sungai dan lembahnya ibarat organisme

hidup. Sungai berubah dari waktu ke waktu, mengalami masa muda, dewasa,

dan masa tua. Berdasarkan debit airnya sungai di bagi menjadi :

a) Sungai permanen (tetap)

Adalah sungai yang alirannya tetap sepanjang tahun. Contohnya sungai di

pulau sumatera, Kalimantan, dan Irian Jaya.

b) Sungai periodik (tidak tetap)

Adalah sungai yang aliran airnya tidak tetap sepanjang tahun. Contohnya

sungai-sungai di pulau Jawa dan Nusa Tenggara.

c) Sungai episodik

Adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim

hujan airnya banyak. Contohnya sungai Kalada di Pulau Sumba.

d) Sungai emphemeral

Adalah sungai yang ada airnya hanya saat musim hujan

Page 7: Laporan Pengamatan Sungai Code

3

BAB II

HASIL PENGAMATAN

A. Stadia Sungai Code

Setelah penulis melakukan pengamatan pada sungai code di Jl. I

Dewa Nyoman Oka pada hari Jum’at, 30 September 2011 pukul 08.00 WIB

sampai 11.00 WIB serta dari data-data yang penulis dapat dari hasil

pengamatan dan wawancara dengan warga sekitar yang sudah cukup lama

tinggal di daerah tersebut dapat penulis simpulkan bahwa sungai code

memiliki stadia tua, namun dikarenakan pengaruh warga sungai code tidak

dapat mengalami peremajaan (Rejuvination). Kesimpulan tersebut

berdasarkan lembah sungai yang berbentuk “U” serta erosi yang bersifat

lateral sehingga melongsorkan tebing sungai. Namun karena di daerah tersebut

dihuni oleh manusia maka dibangunlah penahan agar tebing sungai tidak

mengalami longsor.

Bahkan meskipun tebing sungai sudah dibangun penahan agar tebing

tidak longsor masih saja tetap terjadi longsor. Hal tersebut menunjukan bahwa

erosi sungai tersebut sangat kuat dan bersifat lateral, karena sifat erosi bukan

memperdalam sungai melaikan memperlebar sungai.

Page 8: Laporan Pengamatan Sungai Code

4

Gambar 1 Erosi Lateral Oleh Sungai Code

B. Sungai Code Adalah Sungai Periodik

Pada dasarnya sungai yang ada di pulau Jawa pada umumnya adalah

sungai periodic jika di golongkan berdasarkan debit airnya. Begitupun halnya

dengan sungai code yang menjadi bahan pengamatan penulis. Menurut

keterangan beberapa warga yang sudah cukup lama tinggal di bantaran atau

tepi sungai code, salah satunya adalah bapak Suradi yang sudah 34 tahun

tinggal di situ, bahwa sungai code akan besar debit airnya ketika musim hujan

tiba dan akan menjadi keci debit airnya ketika tiba musim kemarau seperti saat

penulis melakukan pengamatan ini. Namun sungai code tidak pernah kering

airnya.

Sehingga dapat penulis simpulkan bahwa sungai code berjenis sungai

periodic berdasarkan debit airnya. Bahkan pada saat musim penghujan tiba,

sungai tersebut kerap kali meluap hingga ke pemukiman warga sekitar tepi

sungai code.

Gambar 2 Debit Air Sungai yang Kecil Saat Kemarau

Page 9: Laporan Pengamatan Sungai Code

5

C. Sungai Code Bertipe inflfluent Stream

Berdasarkan data yang penulis dapati di lapangan dan berdasarkan

hasil wawancara dengan penduduk di sekitar atau tepian sungai code, penulis

mendapati bahwasanya sumur di daerah warga tepian sungai code

permukaannya lebih tinggi daripada permukaan air sungai. Selain itu juga

penulis mendapati di tepi-tepi sungai code terdapat mata air yang keluar

mengisi sungai code tersebut.

Dari data-data di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa

sungai code adalah sungai yang bertipe Inflfluent stream yaitu dimana air

tanah yang mengairi atau keluar ke sungai.

Gambar 4 Permukaan Air Sumur yang Lebih Tinggi Dari Permukaan Sungai

Page 10: Laporan Pengamatan Sungai Code

6

Gambar 5 Mata Air yang Muncul di Tepi Sungai

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sungai code yang membelah kota Yogyakarta adalah sungai yang

memiliki stadia tua, karena bentuk lembah sungai yang berbentuk ”U” dan

erosinya sudah bersifat lateral.

Sungai code merupakan sungai periodic menurut debit airnya.

Karena pada musim hujan debit airnya besar namun berbanding terbalik

saat musim kemarau.

Sungai code merupaka tipe sungai inflfluent stream stream, karena

di tepi-tepi sungai terdapat mata air yang muncul dan mengisi sungai.

Serta permukaan air sumur warga yang lebih tinggi dari permukaan air

sungai

B. Saran

Saran penulis adalah marilah kita bersama menjaga ala mini

sebagai karunia dari Tuhan YME yang wajib kita hargai dan kita jaga

kelestariannya.

Page 11: Laporan Pengamatan Sungai Code

7

DAFTAR PUSTAKA

Soetoto. Geomorphology. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Geologi Universitas

Gajah Mada Yogyakarta, 2011.

http: //www.wikipedia/sungai.com