10
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( P T K ) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN SISWA DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI DI SDN KOPO 03 Disusun Oleh : Wawan Sumarwan, S.Pd NIP. 198012082008011006 Januari 2011

Laporan Penelitian Tindakan Kelas

  • Upload
    anuwan

  • View
    506

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PTK, PTS, Pendidikan, RP, RPP, Case study, identifikasi masalah, sd, sma, smp, pendidikan

Citation preview

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( P T K )

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDENGARKAN SISWA

DENGAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TERPADU DALAM

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VI DI SDN KOPO 03

Disusun Oleh :

Wawan Sumarwan, S.Pd

NIP. 198012082008011006

Januari 2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang

menjadi inti pembelajaran, yaitu menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan. Keempat

keterampilan tersebut mutlak dikuasi siswa berdasarkan materi dan tingkatan pendidikan.

Dari keempat keterampilan berbahsa ini pula guru melakukan penilaian dan pengukuran

keberhasilan pembelajaran yang dilakukan.

Dalam kenyataannya pembelajaran mendengarkan di sekolah kurang begitu

mendapatkan perhatian yang memadai. Akibatnya, keterampilan mendengarkan siswa

kurang. Kendala-kendala yang dialami pengajar dalam pembelajaran ini sering muncul.

Tentunya hal ini perlu dicarikan solusi yang tepat.

Seperti permasalahan yang, dialami penulis pada saat kegiatan pembelajaran

mendengarkan pada siswa kelas VI di SDN Kopo 03. Ketika pembelajaran bahasa Indonesia

yang dilaksanakan hari Selasa tanggal 11 Januari 2011 dengan Standar Kompetensi

memahami wacana lisan tentang berita dan drama pendek. Kompetensi dasar Menyimpulkan

isi berita yang didengar dari televisi atau radio. Dan dua indicator, yaitu 1) mendengarkan

berita dari radio/TV ; 2) mencatat pokok-pokok isi berita yang didengar ; 3) menulis

ringkasan isi berita yang didengar. Sedangkan tujuan pembelajaran kali ini yaitu siswa dapat

mencatat pokok-pokok berita yang didengar dari radio dan siswa dapat menyimpulkan isi

berita yang didengar dari radio/tv.

Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab dan

diskusi. Media dan alat yang digunakan yaitu buku Bahasa Indoneisa kelas VI terbitan Pusat

Perbukuan Nasional dan rekaman berita yang disimpan di dalam handphon. Sedangkan tes

yang akan dilakukan adalah tes terulisa dan perbuatan.

Pembelajran dilakukan dengan terlebih dahulu membagi siswa menjadi bebrepa

kelompok. Di sela-sela penjelasan saya mempersilahkan siswa untuk bertanya apabila ada

yang belum jelas. Namun sampai saya selesai menjelaskan pelajaran, tidak ada satu orang

pun yang bertanya. Saya artikan bahwa mereka semua sudah mengerti tentang materi

pelajaran.

Lembar Kerja Siswa (LKS) dibagikan kepada masing-masing kelompok. Lalu siswa

diminta untuk diam dan mendengarkan dengan sunguh-sungguh rekaman berita yang

diperdengarkan melalui alat handphon. Terdapat tiga orang anak yang terlihat seperti sedang

menulis di buku tulisnya dan tidak mendengarkan berita dengan serius. Berita diputar hingga

dua kali.

Setelah itu saya meminta mereka berdiskusi dalam kelompoknya masing-masing dan

bersama-sama mengisi LKS yang sudah disiapkan. Selanjutnya setalah selesai dilanjutkan

masing-masing kelompok membacakan hasil diskusinya di depan kelas melalui dua orang

perwakilan dari tiap kelompok. Sedangkan kelompok lain mendengarkan dan

menanggapinya. Namun hampir semua yang mereka sampaikan terdapat kekurangan yang

saya rasakan. Diantaranya pertama, ketika mencatat hal-hal penting yang menjadi pokok-

pokok isi berita, ditulis tidak runtut dan sistematis sehingga penggunaan bahasa kurang baik

dan tidak tepat. Kedua ketika menyimpulkan isi berita, mereka kesulitan karena pokok-pokok

berita dicatat tidak runtut. Maka dapat dikatakan kesulitan mengisi pertanyaan kedua

disebabkan oleh kesalahan dalam mengisi pertanyaan pertama. Kesimpulan yang mereka

susun, terkesan hanya memindahkan atau mencatat ulang dari pokok-pokok isi berita, yang

dirubah dalam bentuk paragraf.

Begitu pula ketika diminta untuk menanggapi hasil kerja kelompok yang dibacakan

temannya, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hamper sama. Yaitu seputar “Apakah ada

korban jiwa pada kejadian tersebut? Berapa banyak orang yang meninggal? Dimana kejadian

tersebut terjadi?, begitu pula dengan jawaban yang diberikan setiap kelompok, hampir sama.

Ini juga menjadi ganjalan ketidak puasan saya dalam pembelajaran kali ini.

Kegiatan terakhir saya mencatat di papan tulis, pokok-pokok isi berita yang mereka

sampaikan dan kesimpulan isi berita sebagai tahapan penyimpulan materi pelajaran hari ini.

Tidak lupa pula saya melakukan penguatan, bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi kita dalam

memahami berita yang didengar melalui radio atau televisi. Sebagai kegiatan penutup saya

memberikan mereka tugas Pekerjaan Rumah (PR), yaitu mereka diminta untuk

mendengarkan berita pada radio/tv di rumahnya lalu mencatat hal-hal pokok dan kesimpulan

berita tersbut.

Dari hasil pengamatan dan penilain akhir didapati bahwa terdapat 61% siswa tidak

mencapai nilai KKM yang ditentukan, yaitu berjumlah 11 orang, dan sisanya mencapai KKM

serta melebihi nilai KKM yang ditentukan tersebut. Begitu pula pencapaian ketuntasan kelas

yang jauh dari yang diharapkan yaitu hanya mencapai 52,7 rata-rata kelasnya. Padahal yang

diharapkan adalah 72. Kondisi ini paling membuat saya merasa kecewa atas pembelajaran

yang saya lakukan ini. Akhirnya saya harus merenung serta merefleksi terhadap

permasalahan-permasalahan yang dialami ini.

Dari paparan di atas terdapat beberapa penyebab kekurang berhasilan pembelajaran

mendengarkan. Salah satu penyebabnya ialah penyampaian materi yang masih menggunakan

pendekatan tidak terpadu. Keempat keterampilan berbahasa (keterampilan menulis,

membaca, mendengarkan, dan berbicara) ini berdiri sendiri-sendiri, bahkan dianggap sebagai

ilmu tersendiri. Peneliti terlalu memfokuskan pembelajaran pada mendengarkannya, padahal

pada kegiatan ini pula berhubungan dengan kegiatan menulis dan berbicara.

Selain itu realisasi pembelajaran mendengarkan secara terpadu terikat dua hal, yaitu

(1) keseluruhan proses pembelajaran berorientasi pada kebermaknaan dan (2) pembelajaran

berorientasi pada pembelajar. Pembelajaran dijadikan fokus utama sebagai pelaku

pembelajaran.

Pemikiran mengenai peningkatan kemampuan mendengarkan siswa dengan

pendekatan pembelajaran terpadu dalam pembelajaran bahasa Indonesia kelas VI perlu

dilakukan penelitian. Dengan demikian, peneliti akan mencoba untuk menerapkan

pendekatan pembelajaran terpadu untuk pembelajaran mendengarkan dalam mata pelajaran

bahasa Indonesia pada siswa kelas VI di SDN Kopo 03 Kecamatan Cisarua.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang dapat

dikemukakan dalam tulisan ini adalah :

Apakah penggunaan (penerapan) pendekatan pembelajaran terpadu dapat meningkatkan

kemampuan mendengarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VI di SDN

Kopo 03?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini dibedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun

tujuan penelitian umum dan khusus adalah sebagai berikut.

1. Tujuan Umum:

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mendengarkan

dalam pembelajaran bahasa Indonesia siswa kelas VI SD melalui penerapan pendekatan

pembelajaran terpadu.

2. Tujuan Khusus:

Tujuan penelitian khusus ini adalah untuk:

1. Meningkatan kemampuan mendengarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia

melalui penerapan pendekatan pembelajaran terpadu pada siswa kelas VI SDN Kopo

03.

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia secara efektif melalui

penerapan pendekatan pembelajaran terpadu dalam meningkatkan kemampuan

mendengarkan siswa kelas VI SDN Kopo 03.

3. Mengetahui seberapa besar peningkatan kemampuan mendengarkan siswa kelas VI di

SDN Kopo 03 setelah diterapkan pendekatan terpadu dalam pembelajaran bahasa

Indonesia

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis:

Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan acuan pendapat untuk memperkuat teori yang

sudah ada. Misalnya teori tentang pendekatan terpadu dalam pembelajaran mendengarkan.

2. Manfaat Praktis:

Secara praktis hasil penelitian tindakan kelas ini akan bermanfaat untuk siswa, guru, dan

lembaga pendidikan yang terkait.

a. Bagi Siswa:

1) Tumbuhnya dorongan yang kuat pada diri siswa dalam proses pembelajaran

mendengarkan.

2) Meningkatnya kemampuan siswa baik aspek kognitif , afektif maupun

psikomotorik

3) Dapat menerapkan kegiatan meyimak dengan efektif dan efisien.

4) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mendengarkan.

5) Meningkatnya keaktifan siswa dalam belajar khususnya dalam bidang

mendengarkan.

b. Bagi Guru:

1) Diperolehnya strategi pembelajaran yang tepat untuk materi bahasan

mendengarkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

2) Menambah keluasan dan kedalaman konsep mendengarkan bagi guru bahasa

Indonesia.

3) Menambah pemahaman tentang pelaksanaan penelitian tindakan kelas

sehingga para guru dapat meningkatkan pembelajaran untuk memecahkan

segala permasalahan yang ada.

4) Membantu memperlancar proses pelaksanaan pembelajaran mendengarkan

dengan pendekatan pembelajaran terpadu.

5) Mendorong guru untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas yang lain untuk

memperbaiki kinerjanya.

c.Bagi Lembaga Pendidikan yang terkait:

1) Tumbuhnya motivasi pengajar/guru dalam mengembangkan proses

pembelajaran yang bermutu.

2) Sebagai masukan untuk melaksanakan perbaikan kebijakan dalam proses

belajar mengajar.

3) Sebagai dokumen untuk pembinaan guru ke depan dalam memperbaiki proses

belajar-mengajar umumnya dan pembelajaran mendengarkan pada khususnya.

4) Tumbuhnya iklim pembelajaran siswa yang aktif di SD, khususnya di SDN

Kopo 03

5) Meningkatnya kemampuan mendengarkan siswa dalam pembelajaran bahasa

Indonesia.