5
LAPORAN HASIL PENGAMATAN PENGUMPULAN DATA 1) Pengumpulan Data Primer Data Primer : Data yang diusahakan atau didapat oleh peneliti a. Observasi, berupa pengamatan langsung pada lokasi atau tapak perencanaan (survey lapangan) sebagai langkah untuk memperoleh data yang tidak diperoleh dari studi literatur. Survey lokasi Jalan Kubang Sepat, Krenceng, Cilegon Survey lokasi yang didapat tidak sesuai dengan kriteria tapak rumah susun karena kontur tanah yang landai dan akses masuk lokasi tidak mudah dijangkau karena kondisi jalan dengan lebar yang sempit.

LAPORAN HASIL PENGAMATAN 27032012

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan hasil pengamantan survey

Citation preview

Page 1: LAPORAN HASIL PENGAMATAN 27032012

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

PENGUMPULAN DATA

1) Pengumpulan Data Primer

Data Primer : Data yang diusahakan atau didapat oleh peneliti

a. Observasi, berupa pengamatan langsung pada lokasi atau tapak

perencanaan (survey lapangan) sebagai langkah untuk memperoleh

data yang tidak diperoleh dari studi literatur.

Survey lokasi

Jalan Kubang Sepat, Krenceng, Cilegon

Survey lokasi yang didapat tidak sesuai dengan kriteria tapak

rumah susun karena kontur tanah yang landai dan akses masuk

lokasi tidak mudah dijangkau karena kondisi jalan dengan lebar

yang sempit.

Page 2: LAPORAN HASIL PENGAMATAN 27032012

b. Wawancara, untuk mendapatkan informasi dari narasumber dan pihak

yang terkait dengan perencanaan rumah susun. Metode ini ditempuh

untuk mendapatkan data primer.

Wawancara pada instansi terkait untuk mengumpulkan data terkait

data lokasi rumah susun dan data pengguna rumah susun.

Wawancara dengan Bapak Novan Ied Akbar, ST. MT. dari Dinas

Tata Ruang Kota Cilegon.

Data yang diperoleh mengenai penentuan lokasi tapak rumah susun

dengan kriteria jangkauan lokasi menuju tempat kerja dapat

ditempuh selama <30 menit atau masih berada di kawasan industri.

Data lokasi yang diberikan dalam bentuk peta dan disertai dengan

data mengenai topografi dan iklim setempat. (Data masih dalam

proses).

Wawancara dengan

- Data yang diperoleh mengenai jumlah karyawan non-organik

PT.Krakatau Steel. Karyawan non organik adalah karyawan

yang telah diangkat dalam jangka waktu tertentu, yang

termasuk didalamnya adalah karyawan harian lepas, karyawan

kontrak dan karyawan honorer.

- Nama serikat karyawan non-organik adalah Serikat Buruh PT.

Krakatau Steel (SBKS)

- SBKS berada dibawah wewenang Perusahaan Outsourching

PT. KS yaitu PT.ABN, PT.NBC, PT. DMM dan PT.BCJ

- Jumlah karyawan non-organik tahun 2012 sebanyak 4500

karyawan yang masing-masing bekerja di anak perusahaan

PT.Krakatau Steel.

- Klasifikasi karyawan non-organik:

(Data dalam Proses)

- Kriteria karyawan non-organik sebagai buruh industri yang

akan menjadi pengguna/penghuni rumah susun adalah:

Page 3: LAPORAN HASIL PENGAMATAN 27032012

Merupakan masyarakat dengan golongan ekonomi

menengah kebawah dengan tingkat pendidikan yang tidak

tinggi.

Upah kerja yang didapat hanya sebesar UMK sehingga

tidak mampu membeli rumah atau hanya dapat menyewa

hunian dengan harga relatif rendah sesuai dengan

kemampuan ekonomi mereka.

Tempat tinggal mereka rata-rata berada jauh dari tempat

kerja dengan kondisi yang tidak layak huni..

- Keterangan yang didapat mengenai karyawan non-organik

berupa upah kerja dan jabatan, tidak disertai dengan keterangan

jumlah keluarga.

2) Pengumpulan Data Sekunder

SISTEMATIKA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran dibangunnya

rumah susun buruh pabrik di kawasan industri Krakatau Steel

Cilegon beserta rumusan permasalahannya termasuk dampak

industri terhadap lingkungan, selain itu pembahasan mengenai

manfaat, ruang lingkup, metode pengumpulan data, sistematika

penulisan dan alur pikir.

BAB II TINJAUAN RUMAH SUSUN

Pembahasan mengenai pembangunan rumah susun di Indonesia

beserta teori-teori dasar meliputi pengertian, klasifikasi …

BAB III TINJAUAN KOTA CILEGON DAN KAWASAN INDUSTRI

KRAKATAU STEEL

Page 4: LAPORAN HASIL PENGAMATAN 27032012

BAB IV PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN

PERANCANGAN RUMAH SUSUN DAN ARSITEKTUR

EKOLOGIS

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PENUTUP