lapak

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Mikroorganisme sebagai makhluk hidup sama dengan organisme hidup lainnya sangat memerlukan energi dan bahan-bahan untuk membangun tubuhnya, seperti dalam sintesis protoplasma dan bagian-bagian sel lainnya. Bahan-bahan tersebut disebut nutrien. Untuk memanfaatkan bahan-bahan tersebut, maka sel melakukan suatu kegiatan-kegiatan, sehingga menyebabkan perubahan kimia di dalam selnya. Semua reaksi yang teratah yang berlangsung di dalam sel ini disebut metabolisme. Metabolisme yang melibatkan berbagai macam reaksi di dalam sel tersebut, hanya dapat berlangsung atas bantuan dari suatu senyawa organik yang disebut juga biokatalisator yang dinamakan enzim (Djide, 2006). Peran utama nutrien adalah sebagai sumber energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air, sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor pertumbuhan, dan nitrogen. Selain itu, secara umum nutrient dalam media pembenihan harus mengandung seluruh elemen yang penting untuk sintesis biologik oranisme baru (Jawetz, 2001). Saat ini media agar merupakan media yang sangat umum digunakan dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Media agar ini memungkinkan untuk dilakukannya isolasi bakteri dari suatu sampel, karakterisasi morfologi, sampai penghitungaan bakteri yang dikenal dengan nama total plate count. Bentuk koloni bakteri dan warna-warninya mudah sekali dikenali dengan media ini dengan cara mengubah komposisi nutrien atau menambahkan indikator (Achmad, 2007). 1.2 Tujuan Percobaan

1. Dapat memahami dan menambah pengetahuan dalam mengoperasikan peralatan praktikum. 2. mempelajari teknik-teknik isolasi dan kultivasi (pemeliharaan) mikroba. 3. Memenuhi tugas laporan praktikum mikrobiologi perairan.

PENGENALAN ALAT Landasan Teori Keberadaan peralatan sangat menunjang keberhasilan praktikum mikrobiologi perikanan. Peralatan dapat mempermudah pelaksanaan kegiatan praktikum. Oleh karena itu, untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan praktikum perlu dilakukan sosialisasi mengenai jenis dan pengoperasian peralatan utama yang banyak digunakan dalam kegiatan parakrikum Mikrobiologi Perikanan. Jenis peralatan utama yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan praktikum sangat spesifik, tergantung dari jenis praktikumnya. Untuk kegiatan praktikum Mikrobiologi Perikanan, peralatan utama yang perlu dipelajari adalah mikroskop, autoklaf, inkubator, colony counter, hot plate stirrer, lemari pendingin dan peralatan inokulasi mikroba.

Alat-alat Alat-alat elektrik Mikroskop cahaya Mikroskop stereo Autoklaf elektrik Incubator Hot plate & stirrer Colony counter Biological Safety Cabinet (BSC)

Mikropipet Alat-alat gelas dan keramik Cawan Petri Pipet ukur Pipet tetes Tabung reaksi Labu Erlenmeyer Glass beads Mortar & pestle Beaker glass Buncen burner Gelas ukur Batang L / Drugalsky Tabung durham Alat-alat non gelas Jarum inokulum / ose Pinset Rubber bulb pH meter universal PROSEDUR KERJA Adapun prosedur kerja yang harus dilakukan oleh praktikan adalah sebagai berikut : Praktikan mencari informasi dari berbagai sumber (perpustakaan atau internet) mengenai prinsip kerja peralatan praktikum, Praktikan menyerahkan hasil telusuran tersebut kepada asisten praktikum pada saat memasuki ruang laboratorium. Praktikan mendengarkan dan melihat peragaan penggunaan peralatan praktikum mikrobiologi perikanan

Praktikan mencatat informasi yang disampaikan selama kegiatan praktikum berlangsung. Praktikan telah selesai melaksanakan kegiatan praktikum apabila telah menyerahkan laporan kegiatan harian. Laporan kegiatan praktikum diserahkan kepada asisten,

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data yang telah diperoleh dari hasil penelusuran dan informasi selama kegiatan praktikum.

Nama Peralatan Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)

Prinsip Kerja Mikroskop untuk memperbesar objek sehingga mempermudah pengamatan Colony counter untuk mempermudah penghitungan mikroba karena dilengkapi dengan kuadran, lampu dan kaca pembesar. Inkubator untuk mempertahankan suhu dan kelembaban selama masa inkubasi sehingga mikroba dapat tumbuh secara baik

Gambar Peralatan

Colony counter

Inkubator

Hot plate stirrer

Hot plate stirrer untuk membantu pengadukan larutan dan distribusi mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi, baik pada suhu kamar maupun suhu yang lebih tinggi. Electric shaker untuk membantu pengadukan larutan dan distribusi mikroba dalam media kaldu atau media fermentasi Lemari pendingin untuk mengendalikan aktivitas dan pertumbuhan mikroba dalam media kultur

Electric shaker

Lemari pendingin

Oven

Oven untuk sterilisasi peralatan secara kering

Otoklaf

Otoklaf untuk sterilisasi basah, baik peralatan maupun media kultur

Cawan petri

Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi)

Pipet tetes

Pipet tetes merupakan alat untuk memindahkan larutan.

tabung reaksi

untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair.

Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut.

Gelas ukur (Graduated Cylinder)

Mortar dan Pestle

Beaker Glass

untuk preparasi media media, menampung akuades dll.

pembakar

untuk menciptakan

bunsen.

kondisi yang steril

Pinset

untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik.

PEMBAHASAN 1. Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope) Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi.

2. Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope) Mikroskop ini berfungsi untuk melihat objek yang membutuhkan perbesaran tidak terlalu besar. Di Laboratorium Mikrobiologi, mikroskop stereo biasanya digunakan untuk mengamati secara detail bentuk koloni dan jamur. Berikut merupakan uraian tentang mikroskop stereo yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi yaitu Zoom Stereo Microscope, Olimpus SZ3060. 3. Autoklaf (Autoclave) Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC.

4. Inkubator (Incubator) Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu.Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 1070oC.. 5. Hot plate stirrer dan Stirre bar Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapatdipanaskan sampai 425oC. 6. Colony counter Alat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset.

7. Biological Safety Cabinet Biological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Prosedur penggunaan BSC seri 36212, Purifier Biological Safety Cabinet dari LABCONCO yang dimiliki laboratoriummikrobiologi adalah sebagai berikut:

8. Mikropipet (Micropippete) dan Tip

Mikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 l. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip.

9. Cawan Petri (Petri Dish) Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. 10. Pipet Ukur (Measuring Pippete) Pipet ukur merupakan alat untuk memindahkan larutan dengan volume yang diketahui. Tersedia berbagai macam ukuran kapasitas pipet ukur, diantaranya pipet berukuran 1 ml, 5 ml dan 10 ml. Cara penggunaanya adalah cairan disedot dengan pipet ukur dengan bantuan filler sampai dengan volume yang diingini. Volume yang dipindahkan dikeluarkan menikuti skala yang tersedia (dilihat bahwa skala harus tepat sejajar dengan mensikus cekung cairan) dengan cara menyamakan tekanan filler dengan udara sekitar.

11. Pipet tetes (Pasteur Pippete) Fungsinya sama dengan pipet ukur, namun volume yang dipindahkan tidak diketahui. Salah satu penerapannya adalah dalam menambahkan HCl / NaOH saat mengatur pH media,penambahan reagen ada uji biokimia, dll.

12. Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube) Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkanmikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk

menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alas an efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung. 13. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask) Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. 14. Gelas ukur (Graduated Cylinder) Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. 15. Batang L (L Rod) Batang L bermanfaat untuk menyebarkan cairan di permukaan agar supaya bakteri yang tersuspensi dalam cairan tersebut tersebar merata. Alat ini juga disebut spreader.

16. Mortar dan Pestle Mortar dan penumbuk (pastle) digunakan untuk menumbuk atau menghancurkan materi cuplikan, misal daging, roti atau tanah sebelum diproses lebih lanjut. 17. Beaker Glass Beaker glass merupakan alat yang memiliki banyak fungsi. Di dalam mikrobiologi, dapat digunakan untuk preparasi media media, menampung akuades dll. 18. Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)

Salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril adalah pembakar bunsen. Api yang menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan kontaminan ikut terbakar dalam pola aliran udara tersebut. Untuk sterilisasi jarum ose atau yang lain, bagian api yang paling cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas). Perubahan bunsen dapat menggunakan bahan bakar gas atau metanol. 19. Glass Beads Glass Beads adalah manik-manik gelas kecil yang digunakan untuk meratakan suspensi biakan dengan menyebarkan beberapa butir di atas permukaan agar dan digoyang merata. Glass beads digunakan pada teknik spread plate yang fungsinya sama dengan batang L atau Spreader Tabung Durham Tabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolism pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara). 20. Jarum Inokulum Jarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab \inoculating). Jarum inokulum ini akan sangat bermanfaat saat membelah agar untuk preprasi Heinrichs Slide Culture.

21. Pinset Pinset memiliki banyak fungsi diantaranya adalah untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik 22. pH Indikator Universal

berguna untuk mengukur/mengetahui pH suatu larutan. Hal ini sangat penting dalam pembuatan media karena pH pada media berpengaruh terhadap petumbuhan mikroba. Kertas pH indikator dicelupkan sampai tidak ada perubahan warna kemudian strip warna dicocokkan dengan skala warna acuan. 23. Pipet Filler / Rubber Bulb Filler adalah alat untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur. VII. PENDALAMAN Untuk meningkatkan pemahaman praktikan mengenai materi praktikum, berikut ini diberikan beberapa pertanyaan berkaitan dengan materi praktikum yang harus dijawab oleh setiap praktikan : 1. Menurut Saudara, proses sterilisasi apa yang paling tepat untuk melakukan sterilisasi media kultur ? Pada umumnya Sterilisasi adalah perlakuan yang membebaskan benda yang di teliti dari semua organisme hidup. Hal ini dapat dicapai dengan memberi bahan mematikan secara fisis atau kimiawi, atau dengan penyaringan untuk larutan khusus (Fardiaz, 1989). Menurut Arthur,et al (1962) sterilisasi yang umum dilakukan antara lain sterilisasi kering, sterilisasi basah, penyaringan, sterilisasi kimia dan sterilisasi dengan radiasi. Sterilisasi kering dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan api atau oven (sterilisator udara panas) (Arthur, et al. 1962). Sterilisasi basah dapat dilakukan dengan menggunakan air, yang dimanfaatkan adalah uap airnya dalam proses sterilisasi. Sterilisasi basah dilakukan dengan menggunakan autoclave atau sterilisator uap (Arthur,et al .1962). jadi sterilisasi yang tepat pada media kultur adalah sterilisasi basah, karna menggunakan udara panas atau uap air yang di hasilkan autoklaf. 2. Jelaskan oleh Saudara perbedaan utama antara hot plate stirrer dengan electric shaker.

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC. Sedanngkan electric shaker bergunna unntuk mengaduk atau meletakan petri disk ,bekergelas dll yang berfungi untuk mengaduk larutan. 3. Jelaskan oleh Saudara, prinsip kerja dari balon pipet. Apa kerugian yang mungkin dihadapi apabila tidak menggunakan balon pipet tersebut? alat ini berfungsi menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Karet sebagai bahan filler merupakan karet yang resisten bahan kimia. Filler memiliki 3 saluran yang masing-masing saluran memiliki katup. Katup yang bersimbol A (aspirate) berguna untuk mengeluarkan udara dari gelembung. S (suction) merupakan katup yang jika ditekan maka cairan dari ujung pipet akan tersedot ke atas. Kemudian katup E (exhaust) berfungsi untuk mengeluarkan cairan dari pipet ukur. Jika tidak menggunakan balon pipet dan menggunakan pipet biasa akan memekan waktu lebih lama dan tidak akurat dalam penggambilan larutan dan bisa terjadi kontaminasi.

DAFTAR PUSTAKA www.mikroperwordpress.com