4
LAMPIRAN KUESIONER Latar Belakang Dengan hormat, Kuesioner ini berkaitan dengan identifikasi kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama pada Agropolitan Sumbing Kabupaten Magelang yang merupakan salah satu sasaran dari Tugas Akhir yang saya kerjakan. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, terdapat beberapa variabel untuk kriteria pembentuk agropolitan antara lain komoditas unggulan, daya dukung fisik, infrastruktur, fasilitas, sumberdaya manusia, dan kegiatan. Dengan ini, dimohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat menjadi stakeholders dalam penelitian ini. Bapak/Ibu/Saudara/i harap dapat memberikan jawaban terhadap beberapa pertanyaan dalam kuesioner ini. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/i atas kerja samanya sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar. Peneliti Ellen Deviana Arisadi Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota – FTSP Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lampiran TA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lampiran tugas akhir, kuesioner delphi

Citation preview

LAMPIRANKUESIONER

Latar BelakangDengan hormat,Kuesioner ini berkaitan dengan identifikasi kinerja Kota Tani dan Kota Tani Utama pada Agropolitan Sumbing Kabupaten Magelang yang merupakan salah satu sasaran dari Tugas Akhir yang saya kerjakan. Berdasarkan hasil tinjauan pustaka, terdapat beberapa variabel untuk kriteria pembentuk agropolitan antara lain komoditas unggulan, daya dukung fisik, infrastruktur, fasilitas, sumberdaya manusia, dan kegiatan.Dengan ini, dimohon kesediaan dari Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat menjadi stakeholders dalam penelitian ini. Bapak/Ibu/Saudara/i harap dapat memberikan jawaban terhadap beberapa pertanyaan dalam kuesioner ini. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/i atas kerja samanya sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar.

PenelitiEllen Deviana ArisadiJurusan Perencanaan Wilayah dan Kota FTSPInstitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

PendahuluanKabupaten Magelang merupakan salah satu kabupaten yang tumbuh dan berkembang dengan konsep agropolitan. Kabupaten Magelang menetapkan kawasan pengembangan agropolitan yang diarahkan pada 3 (tiga) kawasan, yaitu Kawasan Agropolitan Merapi-Merbabu, Kawasan Agropolitan Borobudur, dan Kawasan Agropolitan Sumbing. Konsep agropolitan tersebut hadir karena adanya fenomena kesenjangan antara kawasan perkotaan dan perdesaan. Konsep agropolitan tersebut merupakan salah satu upaya dalam pembangunan pada sektor pertanian. Pembangunan sektor pertanian dan wilayah perdesaan dangatlah penting, karena apabila pembangunan sektor pertanian tidak berhasil dikembangkan terutama pada produksi pangan akan mengakibatkan krisis pangan yang berdampak pada krisis keuangan. Pada kawasan agropolitan Sumbing telah ditetapkan 3 Kota Tani, yaitu Kota Tani Bandongan, Kota Tani Kajoran, dan Kota Tani Windusari dengan Kota Tani Utamanya berada di Desa Kaliangkrik. Tujuan dari pengembangan kawasan agropolitan Sumbing adalah untuk mendorong perkembangan sistem dan usaha agrobisnis, meningkatkan percepatan pengembangan wilayah, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan pertanian yang berdaya saing berbasis kerakyatan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan serta terdesentralisasi di kawasan agropolitan. Kabupaten Magelang sebagai salah satu wilayah di Jawa Tengah yang memiliki potensi pada sektor pertanian, diharapkan dapat mengembangkan potensi-potensi sumberdaya pada sektor pertanian berdasarkan keunggulan lokal yang dimiliki dengan menggunakan konsep agropolitan.

Petunjuk PengisianBerikan tanda centang (1: Sangat Tidak Baik 2: Tidak Baik3: Cukup Baik4: Baik 5: Sangat Baik

DESAIN KUESIONERNama:Kecamatan:Pekerjaan:Hari/Tanggal:

Menurut saudara, bagaimana kondisi aspek-aspek pendukung Agropolitan berikut di Kecamatan Anda?IndikatorVariabel12345

Komoditas Unggulan

Daya Dukung FisikJenis Tanah

Kemiringan Lahan

Ketinggian

InfrastrukturJaringan Jalan

Jaringan Irigasi

Jaringan Air Bersih

Jaringan Listrik

Jaringan Telekomunikasi

FasilitasKetersediaan Pasar

Ekonomi/Perbankan

Lembaga Pertanian

Fasilitas Sosial

Sumberdaya ManusiaJumlah penduduk bekerja di sektor pertanian

Kualitas sumberdaya petani