7
LAJU ENDAP DARAH (LED) 1. PENGANTAR: Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) adalah pemeriksaan laboratorium untuk menetapkan kecepatan pengendapan sel darah di dalam plasmanya. Pemeriksaan LED ini merupakan salah satu skills yang harus dimiliki oleh mahasiswa kedokteran. Salah satu cara pemeriksaan LED adalah cara Westergren. Pada cara ini campuran darah EDTA dengan NaCl fisiologis dengan perbandingan 4 : 1 dimasukkan dalam pipet Westergren, kemudian dibiarkan selama 1 jam dan dibaca tinggi plasma dalam mm/jam. Keterampilan ini dilakukan oleh mahasiswa semester 3. Kegiatan ini dilakukan pada 2 kali pertemuan. 2. TUJUAN PEMBELAJARAN: Tujuan umum Dengan skills ini mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan LED Tujuan khusus Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan LED sesuai prosedur dengan benar dan teliti Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan LED 3. STRATEGI PEMBELAJARAN - Demonstrasi oleh instruktur - Bekerja kelompok dengan pengawasan instruktur - Bekerja dan belajar mandiri 1. PRASYARAT Pengetahuan yang perlu dimiliki sebelum berlatih yaitu teori mengenai proses yang terjadi selama 1 jam pemeriksaan LED, nilai normal LED, hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan LED 2. TEORI LAJU ENDAP DARAH ( LED ) = ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate)

Laju Endap Darah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laju Endap Darah

LAJU ENDAP DARAH (LED)

1. PENGANTAR:

Pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) adalah pemeriksaan laboratorium untuk menetapkan kecepatan pengendapan sel darah di dalam plasmanya. Pemeriksaan LED ini merupakan salah satu skills yang harus dimiliki oleh mahasiswa kedokteran. Salah satu cara pemeriksaan LED adalah cara Westergren.Pada cara ini campuran darah EDTA dengan NaCl fisiologis dengan perbandingan 4 : 1 dimasukkan dalam pipet Westergren, kemudian dibiarkan selama 1 jam dan dibaca tinggi plasma dalam mm/jam. Keterampilan ini dilakukan oleh mahasiswa semester 3. Kegiatan ini dilakukan pada 2 kali pertemuan.

2. TUJUAN PEMBELAJARAN:

Tujuan umum Dengan skills ini mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan LEDTujuan khusus Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan LED sesuai prosedur dengan benar dan teliti Mahasiswa dapat menginterpretasikan hasil pemeriksaan LED

3. STRATEGI PEMBELAJARAN

- Demonstrasi oleh instruktur- Bekerja kelompok dengan pengawasan instruktur- Bekerja dan belajar mandiri

1. PRASYARAT

Pengetahuan yang perlu dimiliki sebelum berlatih yaitu teori mengenai proses yang terjadi selama 1 jam pemeriksaan LED, nilai normal LED, hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan LED

2. TEORI

LAJU ENDAP DARAH ( LED ) = ESR (Erythrocyte Sedimentation Rate)

1. Kecepatan eritrosit mengendap setelah memisahkan diri dari plasma2. Ukuran : mm/jam3. Menggambarkan komposisi plasma dan perbandingan antara eritrosit & plasma4. Setiap keadaan yg meningkatkan penggumpalan sel satu dengan yang lain akan meningkatkan LED.

Page 2: Laju Endap Darah

Tahapan :

1. Terbentuknya Rouleaux2. Fase pengendapan cepat3. Fase pengendapan lambat (pemadatan)

Faktor-faktor yang mempengaruhi :

1. Faktor sel darah merah ( massa yg terbentuk stlh rouleaux )o Bentuk tertentu sel darah meraho Aglutinasio Makrosito RBC yg rendah

2. Plasma :o Alfa globulino Alga2 globulino Fibrinogen

3. Faktor mekanis dan tekniso Posisi tabung LED yg panjang & diameter tabung sterilitaso Sterilitaso Suhuo Kondisi darah ( Antikoagulan, darah simpan lama ).

Nilai Rujukan :

Laki-laki WanitaWestergren 0 – 10 mm/jam 0 – 15 mm/jamWintrobe 0 – 10 mm/jam 0 – 20 mm/jam

6. PROSEDUR KERJA

Bahan dan Alat

a. Pipet Westergreenb. Rak standar Westergreenc. Botol kering dan bersihd. NaCl fisiologise. Darah EDT

Cara kerja

Page 3: Laju Endap Darah

- Isap NaCl fisiologis dengan pipet Westergreen sampai tanda 150, masukkan ke dalam botol yang kering dan bersih- Isap darah EDTA sampai tanda 0, campurkan dengan NaCl fisiologis yang sudah dipipet sebelumnya- Isap campuran tersebut sampai tanda 0, letakkan pada rak standar dalam keadaan tegak lurus- Tunggu selama 1 jam- Baca tinggi plasma dalam mm/jamKesalahan yang mungkin timbul pada ketrampilan tersebut :- Tidak tepat perbandingan darah dengan NaCl fisiologis- Tidak tepat menghisap campuran pada tanda 0- Pipet Westergreen tidak tegak lurus

7. EVALUASI

a. Cara penilaian dengan menggunakan checklistb. Yang dinilai :- Mengisap NaCl fisiologis dengan pipet Westergreen sampai tanda 150- Mengisap darah dengan pipet Westergreen sampai tanda 0 dan mencampurkannya dengan NaCl- Mengisap campuran sampai tanda 0- Meletakkan pipet westergreen pada rak dengan tegak lurus- Membiarkan selama 1 jam dan membaca hasil- Menginterpretasikan hasil

LEMBAR CHECKLIST PENILAIAN BLOK 2.4 (HEMATOLOMFOPOIETIK)PEMERIKSAAN LAJU ENDAP DARAH

Page 4: Laju Endap Darah

No Aktivitas yang dinilai Skor

1 Mempersiapkan alat dan bahan 1 2 3

2 Menyebutkan tujuan pemeriksaan    

 3 Mengisap NaCl fisiologis dengan pipet Westergreen sampai tanda 150    

4 Mengisap darah dengan pipet Westergreen sampai tanda 0 dan mencampurkannya dengan NaCl      

5 Mengisap campuran sampai tanda 0      

6 Meletakkan pipet westergreen pada rak dengan tegak lurus      

7 Membiarkan selama 1 jam dan membaca hasil      

8 Menginterpretasikan hasil      

  Jumlah skor      

KETERANGAN:

Untuk item 1 dan 2 :

1 = Tidak dilakukan2 = Dilakukan

Untuk item 3 dan seterusnya :

1 = Tidak dilakukan sama sekali2 = Dilakukan dengan perbaikan3 = Dilakukan dengan sempurna

NILAI = JUMLAH SKOR : 20 x 100 =

Pemeriksaan Hb (Sahli)1. Prinsip

Hemoglobin darah diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCL, lalu kadar dari asam hematin ini diukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standard memakaimata biasa.

2. Tujuan

Page 5: Laju Endap Darah

Menetapkan kadar hemoglobin dalam darah3. Alat dan bahan yang dipergunakan

a. Hemoglobinometer (hemometer), Sahli terdiri dari :1) Gelas berwarna sebagai warna standard2) Tabung hemometer dengan pembagian skala putih 2 sampai dengan 22. Skla merah untuk hematokrit.3) Pengaduk dari gelas4) Pipet Sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ul5) Pipet pasteur.6) Kertas saring/tissue/kain kassa keringb. Reagen1) Larutan HCL 0,1 N2) Aquades

4. Cara Pemeriksaana. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCL 0,1 N sampai tanda 2b. Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet Sahli sampai tepat pada tanda 20 ul.c. Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung luar pipet dengan kertas tissue secara hati-hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.d. Masukkan darah sebanyak 20 ul inike dalam tabung yang berisi larutanHCL tadi tanpa menimbulkan gelembung udara.e. Bilas pipet sebelum diangkat dengan jalan menghisap dan mengeluarkan HCL dari dalam pipet secra berulang-ulang 3 kalif. Tunggu 5 menit untk pembentukan asam hemating. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan aquades setetes demi setetes sambil diaduk dengan pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna standard.h. Miniskus dari larutandibaca. Miniskus dalam hal ini adalah permukaan terendah dari larutan.

5. PelaporanDinyatakan dalam gr/dlHanya dilaporkan dalam angka bulat, atau naik setengah, Misal 11, 11 ½, 12, 12 ½, dan sebagainya.

6. Catatana. Nilai normalLaki-laki : 14 – 18 gram/dlWanita : 12 – 16 gram/dlb. Kesalahan yang sering terjadi1. Alat/regen kurang sempurna, yaitu :a. Volume pipet Hb tidak selalu tepat 20 ulb. Warna standard sering sudah pucat.c. Kadar larutan HCL sering tidak dikontrol.2. Orang yang melakukan pemeriksaan :a. Pengambilan darah kurang baik.b. Penglihatan pemeriksa tidak normal atau sudah lelah.c. Intensitas sinar/penerangan kurang.d. Pada waktu waktu membaca hsil dipermukaan terdapat gelembung udara.e. Pipet tidak dibilas dengan HCL.f. Pengenceran tidak baik.