KOPI BIJI DUWET

Embed Size (px)

Citation preview

KOPI BIJI DUWET (Eugenia Cumini) TWO IN ONE SEBAGAI OBAT DIABETES MELLITUS. Dwi Sri Wahyuni, Mira Setianingrum, Nur Laili Fuziah

RINGKASAN Tingginya penderita diabetes mellitus menjadikan Indonesia menduduki ranking ke-4 dunia, setelah Amerika Serikat, India dan Cina. Hal ini berdasarkan data dari WHO yang menyatakan penderita diabetes di Indonesia akan mengalami kenaikan dari 8,4 juta jiwa pada 2000, menjadi 21,3 juta jiwa pada 2030. Sedangkan menurut International Diabetic Federation (IDF) mengestimasikan bahwa jumlah penduduk Indonesia usia 20 tahun ketas menderita DM sebanyak 5,6 juta orang pada tahun 2001 dan akan meningkat menjadi 8,2 juta pada 2020, sedang Survei Depkes 2001 terdapat 7,5 persen penduduk Jawa dan Bali menderita DM Penyakit diabetes melitus disebabkan konsumsi zat gizi (terutama karbohidrat dan lemak) yang tidak seimbang atau berlebihan. Kelebihan asupan karbohidrat atau lemak berkaitan dengan kemampuan tubuh untuk memanfaatkannya, misalnya tubuh akan meningkatkan sekresi (pengeluaran) insulin untuk mengimbangi. Insulin berupaya menjaga kadar glukosa (gula) darah pada taraf normal. Namun bila kelebihan asupan tersebut berlangsung, akhirnya insulin tidak lagi melaksanakan tugasnya untuk menjaga kadar gula darah pada taraf normal. Penyakit ini akan mengakibatkan gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke dan sebagainya. Penyakit diabetes mellitus ini harus segera diobati. Namun harga obat-obatan hipoglikemik dan terapai medis bagi penderita diabetes mellittus sekarang ada juga yang relative mahal dan sulit didapatkan. Duwet (Eugenia cumini) mengandung beberapa senyawa kimia yang terdapat pada beberapa bagian diantaranya, pada buah terkandung senyawa penyamak tanin, minyak terbang, damar, asam gallus, dan glikosida,asam galat, triterpenoid. Pada biji terkandung senyawa tanin, asam galat, glukosida phytomelin, dan alfa-phytosterol yang bersifat anticholestemik, minyak atsiri, jambosin (alkaloid), triterpenoid. Menurut Dr.C.Graeser dari Bonn, Jerman adalah orang yang pertama kali menemukan khasiat biji duwet dan ekstrak buahnya yang bisa menyembuhkan penyakit diabetes mellitus. Ekstrak buah ini diketahui tidak beracun dan dapat menyembuhkan penyakit tanpa efek negatif Tujuan pembuatan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui penggunaan kopi biji duwet (Eugenia cumini) dan cengkeh (Syzygium aromaticum) sebagai obat diabetes mellitus dan cara penggunaan kopi biji duwet (Eugenia cumini) dan cengkeh (Syzygium aromaticum) dalam upaya pengobatan penyakit diabetes mellitus Di Indonesia duwet hampir terdapat disemua daerah, tanaman ini gampang tumbuh dimana saja, hanya membutuhkan sedikit sinar matahari, dan sedikit air. Biasa ditanam di pekarangan atau tumbuh liar, terutama di hutan jati. Pada biji terkandung senyawa tanin, asam galat, glukosida phytomelin, dan alfaphytosterol yang bersifat anticholestemik, minyak atsiri, jambosin (alkaloid), triterpenoid. Dimana zat tanin, asam galat,dan senyawa alkaloid (jambosin) mempunyai kemampuan

menurunkan kadar glukosa darah. Selain itu, senyawa alkaloid (jambosin) juga dapat meningkatkan konsentrasi insulin plasma Tumbuhan cengkeh akan tumbuh dengan baik pada daerah yang cukup air dan mendapat sinar matahari langsung. Di Indonesia , Cengkeh cocok ditanam baik di daerah daratan rendah dekat pantai maupun di pegunungan pada ketinggian 600-1100 meter di atas permukaan laut dan di tanah yang berdrainase baik. Cengkeh (Syzygium aromaticum) memiliki kandungan senyawa antara lain minyak asiri 16-20% (terdiri dari eugenol 80%, asetil eugenol, iso-eugenol, eugenin, iso-eugenitin, kariolifen, furfural, metil amil keton), vanilin, eugenin, tanin, gom, serat, asam galotanat, dan kalsium oksalat. Kandungan senyawa fenolik pada cengkeh dapat berperan sebagai antioksidan dan secara kultural biasa digunakan dalam minuman. Selain itu di dalam cengkeh juga terdapat senyawa tanin. Dimana senyawa ini mempunyai kemampuan menurunkan kadar glukosa darah. Diabetes mellitus dibedakan menjadi 3 yaitu DM tipe 1, Tipe 2, dan gestational diabetes (Rimbawan dan siagian, 2004). Diabetes mellitus tipe 1, pangkreas akan berhenti memproduki insulin. Diabetes mellitus tipe 2 (non-insulin dependent diabetes mellitus) yaitu insulin hasil produksi pangkreas tidak cukup atau sel lemak dan otot tubuh menjadi kebal terhadap insulin, sehingga terjadilah gangguan pengiriman gula kesel tubuh.. Gestational diabetes istilah untuk wanita yang menderita diabetes selama kehamilan dan kembali normal setelah melahirkan. Pengobatan diabetes mellitus dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat-obatan hipoglikemik baik berupa suntikan maupun tablet yang dapat di minum. Tetapi harga obatobatan hipoglikemik dan terapai medis bagi penderita diabetes mellitus sekarang ada juga yang relative mahal dan sulit didapatkan. Sebagai contoh Nutrilite Bio C Plus 100 tablet dengan dosis pemakaian 1-3 kali / hari, seharga Rp.164.000,00; nutrilite fruit dan vegetable fiber 80 tablet dengan dosis pemakaian 1-2 kali/hari seharga Rp.101.000,00; hyperglycemia high calcium powder (tianshi) 90 tablet dengan dosis pemakaian 1-3 kali/hari seharga Rp.183.500,00.. Jenis data dalam penelitian ini merupakan data deskriptif dan untuk metode pengumpulan data digunakan pendataan beragam literatur, dokumentasi dan observasi. Dengan menggunakan ke tiga teknik tersebut, peneliti dapat membandingkan antara realita dan jelajah pustaka yang didapat. Berdasarkan fenomena di atas maka penulis membuat alternatif baru untuk pengobatan penyakit diabetes mellitus dengan menggunakan tumbuhan obat yaitu biji duwet. Tumbuhan obat terbukti merupakan salah satu sumber bagi bahan baku obat anti diabetes mellitus karena diantara tumbuhan obat tersebut memiliki senyawa yang berkhasiat sebagai anti diabetes mellitus. Selain itu, biji duwet ini dipadukan dengan cengkeh yang juga mempunyai kandungan senyawa tanin yang diperlukan untuk menurunkan kadar glukosa darah dan kandungan senyawa fenolik pada cengkeh dapat berperan sebagai antioksidan dan secara kultural biasa digunakan dalam minuman.