21
KLIPING “SENAM LANTAI” OLEH : DWINA WIRANTI PUTRI (13 / VII A)

KLIPING SENAM LANTAI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Kliping SENAM LANTAI

Citation preview

Page 1: KLIPING SENAM LANTAI

KLIPING

“SENAM LANTAI”

OLEH: DWINA WIRANTI PUTRI

(13 / VII A)

Page 2: KLIPING SENAM LANTAI

Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat

penyertaan dan perlindungan Nya saya akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan

klipingini dengan baik.

Terimakasih saya ucapkan juga untuk Bp. Sutidjan, S.Pd , yang telah

membimbing dan menyampaikan pelajaran dengan baik.

Di dalam kliping ini berisi artikel-artikel senam lantai, danmacam-macam senam

lantai.

Kliping ini memang masih belum sempurna, oleh karenaitu kami

mengharapkan kritik dan saran dari Bp. Sutidjan, S.Pd.

Atas kritik dan saran yang membangun, kami ucapkan terimakasih.

KulonProgo, 17 April 2013

Penyusun

Page 3: KLIPING SENAM LANTAI

PENGERTIAN SENAM DAN JENIS-JENIS SENAM LANTAI

        Senam lantai (bahasa Inggris: floor exercise) adalah salah satu bagian dari

rumpun senam. Sesuai dengan istilahnya, maka gerakan-gerakan senam dilakukan di

atas lantai yang beralaskan matras atau permadani. Senam lantai sering juga di sebut

dengan senam bebas, sebab pada waktu melakukan gerakan tidak membawa alat atau

menggunakan alat. Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 X 12 m dan

dapat ditambahkan matras sekeliling area selebar 1 meter untuk menjaga keamanan

pesenam yang baru melakukan latihan atau rangkaian gerakan. Unsur-unsur

gerakannya terdiri mengguling, melompat berputar di udara, menumpu dengan dua

tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang pada waktu melompat ke

depan atau ke belakang. Bentuk gerakannya merupakan gerakan dasar senam

perkakas, bentuk latihannya pada putera maupun puteri pada dasarnya adalah sama,

hanya untuk puteri dimasukkan unsur-unsur gerakan balet.

Page 4: KLIPING SENAM LANTAI

Jenis dan Macam senam Lantai

1. BERGULING (ROLL)

a. ROLL DEPAN

Guling ke depan adalah berguling ke depan atas bagian belakang badan

(tengkuk,punggung,pinggang,dan panggul bagian belakang). Latian guling ke depan

dapat dilakukan dengan dua cara,yaitu : guling ke depan dengan sikap awal jongkok

dan guling ke depan dengan sikap awal berdiri

Cara melakukannya sebagai berikut:

a. Sikap permulaan jongkok,kedua tangan menumpu pada matras selebar bahu.

Page 5: KLIPING SENAM LANTAI

b. Kedua kaki diluruskan, siku tangan ditekuk, kepala dilipat sampai dagu menyentuh

dada.

c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan tengkuk terlebih dahulu dan kedua kaki

di lipat rapat pada dada.

d. Kedua tangan melemaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha

bangun.

e. Kembali berusaha bangun.

b. ROLL BELAKANG

Guling ke belakang adalah menggulingka badan ke belakang ,dimana posisi

badan tetap harus membulat,yaitu kaki dilipat,lutut tetap melekat di dada,kepala

ditundukan sampai dagu melekat di dada.

Cara melakukan guling ke belakang :

a.     Sikap permulaan dalam posisi jongkok,kedua tangan di depan dan kaki sedikit rapat

b.     Kepala ditundukan kemudian kaki menolak ke belakang

c.     Pada saat panggul mengenai matras,kedua tangan segera dilipat ke samping telinga

dan telapak tangan menghadap ke bagian atas untuk siap menolak

d.     Kaki segera diayunkan ke belakang melewati kepala,dengan dibantu oleh kedua

Page 6: KLIPING SENAM LANTAI

tangan menolak kuat dan kedua kaki dilipat sampai ujung kaki dapat mendarat di

atas matras,ke sikap jongkok

2. KAYANG.

Kayang adalah sikap membusur dengan posisi kaki dan tangan bertumpu pada

matras  dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul.

Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi

memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang. Manfaat dari gerakan

kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu,bukan kelentukan pinggang.

Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :

a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.

b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.

c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.

d. Posisi badan melengkung bagai busur.

Page 7: KLIPING SENAM LANTAI

3. SIKAP LILIN.

Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat

keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap

menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi

untuk kedua tangan menopang pinggang.

Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :

a. Tidur terlentang, kedua tangan di saping badan, pandangan ke atas.

b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.

c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang

pada pinggang.

d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.

Page 8: KLIPING SENAM LANTAI

4. GULING LENTING.

a. Latihan rangkaian berakan berguling.

    Cara melakukannya sebagai berikut :

1. Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.

2. Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan

    menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.

3. Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan

menolak badan melayang dan membusur, kepala rapat.

4. Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur dengan

keras ke atas.

b. Lenting kepala/dahi

    Cara melakukannya sebagai berikut :

1. Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung

tegak lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.

2. Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-

kuat kepala pasif, badan melaayang dan membusur.

3. Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.

Page 9: KLIPING SENAM LANTAI

5. BERGULING KE DEPAN DILANJUTKAN LENTING TENGKUK/KEPALA

Sebelum latihan rangkain gerakan berguling ke depan lenting tengkuk/kepala, akan di

bahas dulu bagaimana melakukan guling depan yang betul.

   

Cara melakukan gerakan guling depan sebagai berimut:

a. Sikap permulaan jongkok tangan menumpu pada matras selebar bahu.

b. Luruskan kedua kaki, siku tangan di tekuk, kepala dilipat sampai dagu dengan

menyentuh dada.

c. Mengguling ke depan dengan mendaratkan kuduk terlebih dahulu dan kedua kaki

dilipat rapat pada dada.

d. Kedua tangan melepaskan tumpuan dari matras, pegang mata kaki dan berusaha

bangun.

e. Kembali berusaha jongkok.

Page 10: KLIPING SENAM LANTAI

6. BERDIRI TANGAN (HANDS STAND).

a. Berdiri Tangan (Hands Stand)

1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.

2. Bungkukkan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lengan keras,

pandangan sedikit ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai depan

bengkok sedang tungkai belakang lurus.

3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, kencangkan otot perut.

4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan badan dan lengan,

pandangan diantara tumpuan tangan, badan dijulurkan ke atas.

5. Perhatikan keseimbangan.

b. Berdiri Tangan Dengan Sikap Kaki Dibuka

1. Sikap permulaan berdiri tegak, salah satu kaki sedikit ke depan.

2. Bungkukan badan, tangan menumpu pada matras selebar bahu lurus, pandangan

sedikit lurus ke depan, pantat didorong setinggi-tingginya, tungkai ke depan

Page 11: KLIPING SENAM LANTAI

bengkok, sedang tungkai belakang lurus.

3. Ayunkan tungkai belakang ke atas, diikuti tungkai yang lain.

4. Kedua tungkai rapat dan lurus merupakan satu garis dengan lengan, setelah itu kaki

di buka ke samping kiri dan kanan, pertahankan sikap ini beberapa saat, selanjutnya

kaki dirapat kembali lalu dibuka ke depan dan ke belakang pandangan diantara

tumpuan kedua tangan atau matras.

untuk melaksanakan kegiatan dan perlombaan senam lantai diperlukan ruangan yang

dilapisi karpet dan matras dengan bentuk dan ukuran seperti di bawah ini :

Page 12: KLIPING SENAM LANTAI

7. ROUND OFF

Bagi yang baru belajar, berdiri tegak, kedua kaki rapat, kedua lengan di

samping badan.

Cara melakukan gerakan round off :

a.  Ayunkan kedua lengan keatas sejajar bahu lurus kedepan serong ke atas.

b  Sambil mengangkat dan melangkahkan kaki ke kiri ke depan, badan putar kesamping

kiri.

c.  Bersamaan dengan meletakkan kedua telapak tangan pada matras sejajar bahu,

lemparkan kaki kanan lurus ke atas, kemudian diikuti kaki kiri hingga pada posisi

handstand.

d.  Lemparkan kedua kaki sejauh mungkin.

e.  Mendarat pada kedua kaki dan badan menghadap ke tempat semula.

8. Loncat Kangkang

Loncat kangkang adalah gerakan melompati suatu alat dengan cara bertumpu

pada alat tersebut. Dalam latihan gerakan ini dapat dapat dilakukan pada peti lompat

atau pada teman yang membungkuk.

Cara melakukan loncat kangkang :

  Awalan lari cepat badan condong ke depan.

Page 13: KLIPING SENAM LANTAI

  Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya disertai ayunan dari belakang

bawah ke depan. Badan lurus, tungkai dipisahkan.

  Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.

  Badan melayang di atas kuda-kuda sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus

dipisahkan (dibuka lebar) pandangan ke depan.

  Mendarat dengan ujung kaki mengeper lengan direntangkan ke atas.

9. Berdiri dengan Kepala (Headstand)

Headstand adalah posisi keseimbangan yang memanfaatkan kekuatan kedua

lengan dan kepala (otot leher) sebagai titik tumpunya. Posisi ini diawali dari posisi

jongkok dan menempatkan ujung kepala dan kedua telapak tangan di lantai. Ketika

titik tumpu (kepala dan kedua lengan) sudah siap, pelan-pelan titik berat badan

dipindahkan ke titik tumpu dan secara perlahan mengangkat kedua kaki yang

dibengkokkan ke atas, sehingga panggul dan kedua kaki berada di atas kepala.

Kemudian, secara perlahan pula, luruskan kedua kaki hingga terbentuk posisi badan

dan kaki lurus membentuk satu garis

Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan

ditopang oleh kedua tangan.

  Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan

membentuk segitiga sama sisi.

  Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak

mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.

  Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.

10. Lompat Harimau

a)      Sikap awal:

         berdiri tegak kemudian mengambil sikap siap berlari dengan kecepatan tertentu.

         jarak pengambilan awalan bisa bervariasi beberapa langkah atau banyak langkah

tergantung ketinggian penanda yang ada.

Page 14: KLIPING SENAM LANTAI

b)      Rangkaian loncat harimau dan berguling ke depan:

         Mengambil posisi berdiri tegak kemudian berlari cepat.

         Setelah mendekati penanda segera melakukan tolakan dengan menumpu pada

kedua kaki.

         Badan terangkat keatas atau meloncat melewati penanda yang ada, setelah

melewati penanda tangan bersiap-siap untuk menumpu pada matras diikuti

tengkuk kemudian punggung yang menyentuh matras dilanjutkan dengan

gerakan guling ke depan.

c)      Sikap akhir

         Melakukan guling depan sampai 2 atau 3 kali,kemudian kembali ke posisi

jongkok,

         Kedua kaki menapak sempurna, tangan lurus kedepan badan tidak terjatuh ke

samping kanan atau ke samping kiri, kemudian berdiri tegak,kembali ke sikap.

11. Lompat Jongkok

Teknik gerakannya sama dengan lompat kangkang menggunakan kuda-kuda, tetapi

karena peti lompat lebih panjang maka memerlukan awalan yang lebih panjang dan

tolakan yang lebih kuat lagi.

Cara melakukan lompat jongkok:

  Awalan lari cepat badan condong ke depan.

  Kedua kaki menolak pada papan tolak sekuat-kuatnya, badan condong ke depan dan

kedua tangan diayun ke depan dengan sasaran tumpuan tangan pada ujung akhir bagian

peti lompat.

  Saat melayang badan lurus kaki rapat, kemudian dengan tangan lurus menumpu pada

peti lompat.

  Kedua tangan menolak kuat pada peti lompat dan dibuka selebar bahu, kemudian kedua

kaki ditekuk di dekatkan pada dada dan masuk di antara kedua lengan.

  Luruskan badan dan kedua kaki rapat,sesaat sebelum mendarat, pandangan tetap ke

depan.

Page 15: KLIPING SENAM LANTAI

  Mendarat lunak, pertahankan keseimbangan.