KERANGKA KONSEPTUAL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PELAPORAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Citation preview

PENDAHULUAN

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Setiap entitas harus memiliki kemampuan yang baik dalam menyajikan laporan keuangan baik dalam hal keandalan, materialitas ataupun kualitas dari informasi yang terdapat dalam penyajian laporan keuangan. Di Indonesia hal ini sudah diatur dan dituangkan dalam PSAK, baik itu mengenai kerangka konseptual dan pelaporan keuangan, manajemen laba ataupun konsekuensi ekonomi laporan keuangan. Dengan menerapkan PSAK ini diharapkan seluruh entitas mampu menerapkan dengan baik dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku sehingga semua informasi dalam laporan keuangan dapat memberikan keyakinan bagi penggunannya dalam pengambilan keputusan ekonomi.Peran standar akuntansi menjadi sangat penting supaya manajemen suatu badan usaha dapat menghasilkan informasi yang berkualitas guna pengambilan keputusan ekonomi dan juga sebagai hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Salah satu prinsip akuntansi yang sangat bermanfaat dalam menghasilkan informasi yang prinsip akrual justru mengandung kelemahan, yaitu memberikan peluang kepada manajemen untuk melakukan manajemen laba. Tujuannya adalah memanipulasi besaran laba yang dilaporkan kepada para pemegang saham dan mempengaruhi hasil perjanjian yang bergantung pada angka-angka akuntansi yang dilaporkan.

1.1Latar BelakangPerusahaan menyusun laporan keuangan berdasarkan standar akuntansi agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan dan andal. Standar akuntansi menetapkan aturan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dalam laporan keuangan sehingga memungkinkan pembaca untuk dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan yang berbeda. Standar tidak hanya harus dipahami pihak yang menyusun dan mengaudit laporan keuangan, namun juga harus dipahami oleh pembaca laporan keuangan. Pembaca perlu memahami asumsi dasar, karakteristik laporan keuangan agar dapat memahami makna angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan.Pelaporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam aktivitas sebuah entitas, karena laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan kepada pihak-pihak eksternal yang akan dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Hal ini dapat terlihat pada tujuan laporan keuangan yaitu memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Selain itu, laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.Setiap entitas harus memiliki kemampuan yang baik dalam menyajikan laporan keuangan setiap periodenya baik dalam hal keandalan, materialitas, ataupun kualitas dari informasi yang terdapat dalam penyajian laporan keuangan. Untuk memiliki kemampuan yang baik setiap perusahaan harus memahami dan menerapkan standar akuntansi keuangan yang tertuang dalam PSAK, baik itu mengenai kerangka konseptual dan pelaporan keuangan, manajemen laba, ataupun konsekuensi ekonomi laporan keuangan. Dengan adanya PSAK ini diharapkan seluruh entitas yang ada di Indonesia mampu menerapkan dengan baik dalam menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku sehingga semua informasi dalam laporan keuangan dapat memberikan keyakinan bagi penggunanya dalam pengambilan keputusan ekonomi.Berdasarkan uraian diatas, maka kelompok yang terdiri dari 4 orang ingin menyusun sebuah makalah dengan judul Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan, Manajemen Laba, Konsekuensi Ekonomis Laporan Keuangan. Dalam makalah ini kelompok penulis akan memaparkan Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan berdasarkan PSAK, tentang teori manajemen laba dan analisis kasus studi PT. Indofarma,Tbk sebagai contoh kasus manajemen laba yang pernah ada, serta konsekuensi ekonomis laporan keuangan.1.2Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :1. Bagaimana Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan berdasarkan PSAK ?2. Apa yang dimaksud dengan Teori Manajemen Laba ?3. Bagaimana konsekuensi ekonomis terhadap laporan keuangan ?1.3TujuanBerdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan dalam makalah ini antara lain :1. Untuk memaparkan Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan sesuai dengan PSAK, tentang penyajian Laporan Keuangan (PSAK 01), Laporan Arus Kas (PSAK 02), Laporan Keuangan Intern (PSAK 03), Akuntansi dan Pelaporan (PSAK 06).2. Untuk memaparkan Teori manajemen laba baik definisi, sasaran, alasan, serta terjadinya manajemen laba.3. Untuk memaparkan mengenai konsekuensi ekonomis laporan keuangan baik definisi, terjadinya ataupun hubungan konsekuensi ekonomi dengan pasar modal.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Konseptual dan Pelaporan KeuanganPenyajian laporan keuangan harus disajikan dengan benar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dapat dbandingkan, baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.Pada tahun 1989, IASB membuat kerangka konseptual dalam penyajian laporan keuangan yang dikenal dengan nama kerangka kerja untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan. IASB mengindikasi tujuan dari pernyataan ini adalah untuk menetapkan konsep-konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pengguna eksternal. IASB menyatakan bahwa kerangka :1. Menentukan tujuan laporan keuangan2. Mengidentifikasi karakteristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna3. Mendefinisikan elemen dasar laporan keuangan dan konsep untuk pengakuan dan pengukuran mereka dalam laporan keuangan.FASB (1978), mendefinisikan kerangka konseptual sebagai suatu sistem yang koheren tentang tujuan (objective) dan konsep dasar yang saling berkaitan, yang diharapkan dapat menghasilkan standar-standar yang konsisten dan memberikan pedoman tentang jenis, fungsi dan keterbatasan akuntansi dan pelaporan keuangan.Perlunya kerangka konseptual :1. Sebagai pedoman dalam menentukan standar akuntansi2. Sebagai kerangka referensi untuk memecahkan masalah akuntansi apabila standar yang sekarang ada tidak mengatur isu-isu yang baru muncul.3. Sebagai dasar membuat pertimbangan dalam penyajian laporan keuangan.4. Meningkatkan daya banding dengan cara mengurangi berbagai alternatif metode akuntansi yang ada.Tujuan Pelaporan KeuanganTujuan pelaporan keuangan yang diungkapkan dalam kerangka konseptual adalah :1. KegunaanTujuan menyeluruh pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang menyeluruh bagi pembuat keputusan2. KepemahamanTujuan kepemahaman membuat pemakai laporan keuangan mengerti tentang akuntansi dan bisnis3. Target audience: kreditor dan investorWalaupun banyak pihak yang menggunakan laporan keuangan. Tetapi target utama adalah investor dan kreditor4. Penilaian arus kas masa yang akan datangPara investor dan kreditor tertarik pada arus kas masa yang akan datang dengan begitu mereka bisa mengetahui bunga dan pokok pinjaman5. Mengevaluasi sumber daya ekonomiPelaporan keuangan seharusnya menyajikan aktiva, kewajiban, dan modal pemilik perusahaan untuk mengetahui atau mengevaluasi kelemahan dan kekuatan laporan keuangan6. Fokus pada labaInformasi tentang laba yang diukur secara akrual biasanya lebih dapat meramalkan kelangsungan perusahaan.Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka.Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi :a. Asetb. Liabilitasc. Ekuitasd. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugiane. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilikf. Arus kasInformasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.

Laporan Keuangan Interim (PSAK No. 3)Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi laporan keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan PSAK No. 01 : penyajian laporan keuangan) atau laporan keuangan ringkas (seperti yang dijelaskan di pernyataan ini) untuk satu periode interim. Periode interim adalah suatu periode pelaporan keuangan yang lebih pendek dari pada satu tahun buku penuh

Isi Laporan Keuangan InterimMenurut PSAK No. 01, Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini :a. Laporan posisi keuangan pada akhir periodeb. Laporan laba rugi komprehensif selama periodec. Laporan perubahan ekuitas selama perioded. Laporan arus kas selama periodee. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya, danf. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Entitas diperkenankan menggunakan judul laporan selain yang digunakan dalam pernyataan ini.

Beberapa entitas menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, suatu kajian keuangan oleh manajemen yang menjelaskan karakteristik utama dari kinerja keuangan dan posisi keuangan, dan kondisi ketidakpastian utama yang dihadapi. Laporan tersebut dapat meliputi kajian mengenai :a) Faktor dan pengaruh-pengaruh utama yang menentukan kinerja keuangan, termasuk perubahan lingkungan tempat entitas beroperasi, tanggapan terhadap perubahan dan pengaruhnya, dan kebijakan investasi untuk memelihara serta meningkatkan kinerja keuangannya, termasuk kebijakan dividen.b) Sumber pendanaan entitas dan target rasio liabilitas terhadap ekuitas, danc) Sumber daya entitas yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan sesuai dengan SAK

Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added statement), khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting. Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi Keuangan.

Laporan Arus KasMenurut PSAK No. 02, informasi tentang arus kas entitas berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas menilai kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.Arus kas adalah arus masuk dan keluar kas setara kas. Penyajian laporan arus kas meliputi :1. Aktifitas investasi adalah perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas2. Aktifitas operasi adalah aktifitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktifitas lain yang bukan merupakan aktifitas investasi dan pendanaan3. Aktifitas pendanaan adalah aktifitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi kontribusi modal pinjaman entitas

Karakteristik UmumSalah satu karakteristik penyajian laporan keuangan adalah laporan keuangan harus disajikan secara wajar dan patuh terhadap SAK. Penyajian yang wajar mensyaratkan penyajian secara jujur dampak dari transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang diatur dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Penerapan SAK, dengan pengungkapan tambahan jika diperlukan, dianggap menghasilkan penyajian laporan keuangan secara wajar.Dalam hampir semua kondisi, entitas mencapai penyajian laporan keuangan secara wajar apabila memenuhi SAK terkait. Penyajian secara wajar juga mensyaratkan entitas untuk :a. Memilih dan menerapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan PSAK yang berlaku.b. Menyajikan informasi, termasuk kebijakan akuntansim sedemikian rupa sehingga dapat memberikan informasi yang relevan, andal, dapat diperbangingkan, dan mudah dipahami.c. Memberikan pengungkapan tambahan jika kesesuain dengan persyaratan khusus dalam SAK tidak cukup bagi pengguna laporan keuangan untuk memahami pengaruh dari transaksi tertentu, peristiwa dan kondisi lain terhadap posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas.

2. Manajemen LabaManajemen laba sebagai suatu proses mengambil langkah yang disengaja dalam batas prinsip akuntansi yang berterima umum baik didalam maupun diluar batas General Accepted Accounting Princips (GAAP).Menurut sugiri (1998:1-18) membagi definisi manajemen laba menjadi dua, yaitu :1. Definisi sempit, manajemen laba dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Manajemen laba dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk bermain dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya laba.2. Definisi luas. Manajemen laba merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit usaha dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang unit tersebut.

Pengertian manajemen laba oleh Merchan (1989) dalam Merchan dan Rockness (1994) didefinisikan sebagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan yang bisa memberikan informasi mengenai keuntungan ekonomis yang sesungguhnya tidak dialami perusahaan, yang dalam jangka panjang tindakan tersebut bisa merugikan perusahaan.

Sasaran Manajemen LabaMenurut Ayres (1994:27-29) terdapat unsur-unsur laporan keuangan yang dapat dijadikan sasaran untuk dilakukan manajemen laba yaitu :a. Kebijakan Akuntansi. Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib diterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu antara menerapkan akuntansi lebih awal dari waktu yang diterapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.b. Pendapatan. Dengan mempercepat atau menunda pengakuan akan pendapatan.c. Biaya. Menganggap sebagai ongkos (beban biaya) atau menganggap sebagai suatu tambahan investasi atas suatu biaya.

Alasan Dilakukan Manajemen Labaa. Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap manajer. Manajemen laba berhubungan erat dengan tingkat perolehan laba atau prestasi usaha suatu organisasi, hal ini karena tingkat keuntungan atau laba dikaitkan dengan prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh manajer.b. Manajemen laba dapat memperbaiki hubungan dengan pihak kreditor. Perusahaan yang terancam default yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang pada waktunya, perusahaan berupa menghindarinya dengan membuat kebijakan yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan demikian akan memberi posisi bergaining yang relatif baik dalam negoisasi atau penjadwalan ulang utang antara pihak kreditor dengan perusahaan.c. Manajemen laba dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya terutama pada perusahaan go publik pada saat IPO.

Terjadinya Manajemen LabaMenurut Ayres (1994:27-29) manajemen laba dapat dilakukan oleh manajer dengan cara-cara sebagai berikut :a. Manajer dapat menentukan kapan waktu akan melakukan manajemen laba melalui kebijakannya. Hal ini biasanya dikaitkan dengan segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas dan juga keuntungan yang secara pribadi merupakan wewenang dari para manajer.b. Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib diterapkan oleh suatu perusahaan. Yaitu antara menerapkan lebih awal atau menunda sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.c. Upaya manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntansi tertentu dari sekian banyak metode yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang ada (GAAP).

2.3Konsekuensi Ekonomi Laporan KeuanganEconomic consequences adalah konsep yang menyatakan bahwa, walaupun bertentangan dengan implikasi teori pasar modal efisien, pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Walaupun dengan implikasi kebijakan teori pasar modal efisien, tampak bahwa pilihan kebijakan akuntansi memiliki konsekuensi ekonomi bagi pemakai laporan keuangan, walaupun tidak secara langsung mempengaruhi aliran kas perusahaan.Zeff (1978) mendefinisikan economic consequences sebagai dampak laporan akuntansi terhadap perilaku pengambilan keputusan bisnis, pemerintah, dan kreditor. Esensi definisi tersebut adalah bahwa laporan akuntansi dapat mempengaruhi (affect) keputusan nyata oleh manajer dan pihak lain, tidak hanya sekedar menggambarkan (reflecting) hasil keputusan yang dibuat.Pemahaman konsep konsekuensi ekonomi dalam pemilihan kebijakan akuntansi merupakan hal penting karena beberapa alasan :1. Konsep itu sendiri merupakan hal yang menarik2. Usul bahwa kebijakan akuntansi bukan merupakan persoalan, bertentangan dengan pengalaman akuntan.3. Hadirnya konsekuensi ekonomi menimbulkan pertanyaan mengapa konsekuensi ekonomi tersebut ada.