17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan seorang pemimpin pemerintahan tidak hanya diukur dari sudut seberapa jauh mereka berhasil membangun pemerintahan dan melaksanakan pembangunan tetapi juga diukur seberapa jauh pemimpin pemerintahan itu dalam melaksanakan pemerintahan itu dapat mengayomi masayarakat, melindungi masyarakat dan melayani kebutuhan masyarakat, untuk terealisir kondisi ini maka perlunya pemimpin pemerintahan mengetahui dan memahami nilai-nilai yang baik dalam pemerintahan baik yang berasal dari perundang-undangan, nilai-nilai yang berasal budaya masayarakat maupun nilai- nilai yang berasal dari agama yang kesemua itu menjadi lingkup kajian dari etika pemerintahan. Kepemimpinan pemerintahan bukanlah urusan kompetensi dan kewenangan semata, tetapi merupakan sumber aktivitas kelompok yang prima. Jika seorang pemimpin tahu bagaimana memasuki suatu masalah, maka ia pun harus menemukan strategi untuk keluar dari masalah itu, sesempit apapun jalan keluarnya. Kepemimpinan pemerintahan bukan hadir untuk membetangkan beban kepada yang dipimpinnya, tetapi hadir di tengah-tengah masyarakat untuk membawa harapan, kesejahteraan, rasa aman dan penghargaan. Kondisi saat ini telah mengalami perubahan jika dibandingkan sebelumnya, pemimpin pemerintahan tidak lagi merupakan sosok yang hanya dapat member perintah saja, tetapi mereka dituntut untuk 1

kepemimpinan pemerintahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: kepemimpinan pemerintahan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan seorang pemimpin pemerintahan tidak hanya diukur dari sudut

seberapa jauh mereka berhasil membangun pemerintahan dan melaksanakan

pembangunan tetapi juga diukur seberapa jauh pemimpin pemerintahan itu

dalam melaksanakan pemerintahan itu dapat mengayomi masayarakat,

melindungi masyarakat dan melayani kebutuhan masyarakat, untuk terealisir

kondisi ini maka perlunya pemimpin pemerintahan mengetahui dan memahami

nilai-nilai yang baik dalam pemerintahan baik yang berasal dari perundang-

undangan, nilai-nilai yang berasal budaya masayarakat maupun nilai-nilai yang

berasal dari agama yang kesemua itu menjadi lingkup kajian dari etika

pemerintahan.

Kepemimpinan pemerintahan bukanlah urusan kompetensi dan kewenangan

semata, tetapi merupakan sumber aktivitas kelompok yang prima. Jika seorang

pemimpin tahu bagaimana memasuki suatu masalah, maka ia pun harus

menemukan strategi untuk keluar dari masalah itu, sesempit apapun jalan

keluarnya. Kepemimpinan pemerintahan bukan hadir untuk membetangkan

beban kepada yang dipimpinnya, tetapi hadir di tengah-tengah masyarakat untuk

membawa harapan, kesejahteraan, rasa aman dan penghargaan. Kondisi saat ini

telah mengalami perubahan jika dibandingkan sebelumnya, pemimpin

pemerintahan tidak lagi merupakan sosok yang hanya dapat member perintah

saja, tetapi mereka dituntut untuk tanpil sebagai pemeberi suri teladan, menjadi

panutan dan pemberi arah, menjadi fasilitator, sebagai mitra kerja, sebagai

penanggung resiko yang mempunyai visi untuk mendorong organisasi dan

orang-orang yang dipimpinnya berkembang, belajar, serta mampu

mengembangkan seluruh potensi dirinya secara optimal.

1

Page 2: kepemimpinan pemerintahan

B. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah mengidentifikasi dan menganalisa

sifat, watak, dan perangai kepemimpinan dalam salah satu instansi pemerintahan

yang ada di provinsi lampung, dimana penulis akan menganalisa instansi Kantor

Kelurahan Bumi Sari, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi

Lampung.

C. Kegunaan Penulisan

Kegunaan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Secara praktis diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam menentukan sifat, watak dan perangai kepemimpinan seperti apakah yang sesuai dengan instansi pemerintahan yang dipimpinnya.

2. Secara teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan sebagai referensi bagi pengembangan dalam Ilmu Pemerintahan

khususnya dalam mata kuliah Kepemimpinan Pemerintahan.

2

Page 3: kepemimpinan pemerintahan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Teoritis

Pemimpin (Leader = head) adalah seseorang yang mempergunakan

wewenang dan kepemimpinannya, mengarahkan bawahan untuk mengerjakan

sebagian pekerjaannya dalam mencapai tujuan organisasi. Leader adalah

seorang pimpinan yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan dan kewibawaan

(personality authority). Falsafah kepemimpinannya bahwa ia (pemimpin) adalah

untuk bawahan dan milik bawahannya.

Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku

bawahan, agar mau bekerja sama dengan bekerja secara produktif untuk

mencapai tujuan organisasi. Pengertian Menurut Suwarto (1999;h.273) yang

dikutip dari pendapat Gibson kepemimpinan adalah suatu upaya penggunaan

jenis pengaruh bukan paksaan (concoercive) untuk memotivasi orang-orang

melalui komunikasi guna mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan mengandung pengertian yang seringkali sukar ditangkap,

maka tidak mengherankan apabila timbul berbagai macam definisi atau deskripsi

tentang kepemimpinan. Ada yang berpendapat bahwa kepemimpinan adalah

sesuatu yang melekat pada diri si pemimpin dan oleh karenanya kepemimpinan

itu lalu dikaitkan dengan pembawaan, kepribadian, kemampuan dan

kesanggupan yang kesemuanya mengarah kepada cirri-ciri atau sifat-sifat

tertentu. Pendapat yang lain mengatakan bahwa kepemimpinan adalah kegiatan

dari si pemimpin, berhubung dengan itu kepemimpinan lalu dikaitkan dengan

kedudukan dan jenis erilaku tertentu. Sedangkan yang lain menyatakan

kepemimpinan sebagai proses antar hubungan atau interaksi antara pemmpin,

pengikut, dan situasi.

Pamudji mengakomodir berbagai definisi dari kepemimpinan, yang antara lain

dikemukakan sebagai berikut:

3

Page 4: kepemimpinan pemerintahan

1. Kepemimpinan sebagai titik pusat proses-proses kelompok, menurut

pandangan ini kepemimpinan dimaknaisebagai titik pusat dari perubahan,

kegiatan, dan proses dari kelompok. Kepemimpinan dipandang sebagai pangkal

penyebab daripada kegiatan-kegitan, proses atau perubahan-perubahan.

Kepemimpinan merupakan gejala kelompok atau gejala sosial.

2. Kepemimpinan adalah suatu kepribadian yang mempunyai pengaruh, faham

ini muncul diantara teoritikus yang berusaha menerangkan mengapa beberapa

orang lebih mampu melaksanakan kepemimpinan daripada orang lain.

Kepemimpinan disini dipandang sebagai akibat dari pengaruh yang bersifat

sepihak. Mereka mengakui pemimpin dapat mempunyai sifat-sifat yang

membedakannya dari pengikut, tetapi mereka itu pada umumnya gagal

mengakui adanya corak-corak timbal balik atau interatif dari situasi

kepemimpinan.

3. Kepemimpinan adalah suatu seni untuk menciptakan kesesuaian faham atau

keseiaan, kesepakatan pendapat ini cenderung melihat kepemimpinan sebagai

suatu usaha yang terselubung untuk mempengaruhi dan sebagai suatu sarana

untuk membentuk kelompok sesuai kemauan pemimpin. Pendapat ini kurang

mengakui hak-hak, keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan anggota-

anggota kelompok atau norma dan tradisi kelompok. Hal ini sebenarnya

mendapat reaksi negative yang kuat dari golongan yang menentang tiap

kemungkinan otoriter.

4. Kepemimpinan adalah pelaksanaan pengaruh, pemakaian pengertian

pengaruh merupakan tanda selangkah maju kearah generalisasi dan abstraksi

dalam mendefinisikan kepemimpinan. Nash menyatakan bahwa kepemimpinan

mencakup kegiatan mempengaruhi perubahan dalamperbuatan orang-orang.

Sedang Ordwey Tead juga mengemukakan definisinya tentang kepemimpinan

sebagai the activityof influencing people to cooperate toward some goal which

they to find desirable (kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang untuk

bekerjasama dalam rangka mencapai yang mereka kehendaki). Pandangan

tentang pengaruh ini mengakui adannya kenyataan bahwa individu-individu

berbeda-beda pengaruh dari perilaku mereka terhadap kegiatan-kegiatan

kelompok. Hal ini berarti adanya hubungan timbal balik antara pemimpin dan

4

Page 5: kepemimpinan pemerintahan

pengikut, tetapi tidak harus diwarnai oleh dominasi, penguasaan dan penekanan

oleh pihak pemimpin. Pada umumnya menyatakan bahwa kepemimpinan itu

adalah melaksanakan suatu pengaruh yang menentukan terhadap perilaku

anggota-anggota kelompok dan kegiatan-kegiatan kelompok.

5. Kepemimpinan adalah tindakan atau perilaku, sekelompok ahli suka

mendefinisikan kepemimpinan dalam arti tindakan-tindakan atau perilaku.

Pandangan behavioral ini terutama tertarik pada penyusunan definisi yang

memungkinkan penyajian suatu landasan bagi observasi, deskripsi, pengukuran

dan eksperimentasi yang obyektif.

6. Kepemimpinan adalah suatu bentuk persuasi, Schenk menyebutkan

kepemimpinan adalah manajemen mengenai manusia dengan jalan persuasi

(ajakan/himbauan) dan inspirasi dan bukannya dengan pengarahan atau

ancaman paksaan yang terselubung. Hal ini menyangkut problem-problem nyata

untuk segera menerapkan pengetahuan tentang faktor-faktor kemanusiaan.

7. Kepemimpinan adalah suatu hubungan kekuatan/kekuasaan. Janda

mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu hubungan kekuatan/kekuasan yang

khusus diwarnai oleh persepsi (penglihatan) anggota kelompok bahwa anggota

kelompok yang lain mempunyai hak untuk memperoleh perilaku bagi yang

tersebut terdahulu yang menuntun kegiatannya sebagai seorang anggota suatu

kelompok tertentu. Disini kekuatan/kekuasaan dipandang sebagai suatu bentuk

hubungan pengaruh diantara anggota-anggota kelompok.

8. Kepemimpinan sebagai sarana pencapaian tujuan. Beberapa teoritisi telah

memasukkan gagasan pencapaian tujuan dalam definisi kepemimpinan.

Beberapa diantaranya telah mendefinisikan kepemimpinan dalam arti nilai

instrumentalnya dalam pencapaian tujuan-tujuan dan pemuasan-pemuasan

kebutuhan kelompok.

9. Kepemimpinan sebagai suatu hasil dari interaksi. Bogardus berpendapat

bahwa sebagai suatu proses sosial kepemimpinan merupakan antar dorongan

yang menyebabkan sejumlah orang mulai bersiap-siap mencapai tujuan lama

dengan semangat/jiwa baru dengan penuh harapan. Kelompok ini penting dalam

menarik perhatian pada kenyataan bahwa kepemmpinan tumbuh dari proses

5

Page 6: kepemimpinan pemerintahan

interaksi itu sendiri. Kepemimpinan dapat disimak/dikaji dan ternyata benar

apabila diakui dan didukung oleh angota–anggota lain dalam kelompok.

10. Kepemimpinan adalah peranan yang dipilahkan. Salah satu penemuan

penting dalam sosiologi modern adalah pengembangan teori peranan. Setiap

anggota masyarakat menduduki posisi status dalam masyarakat dan juga dalam

berbagai macam kelembagaan dan organisasi. Dalam tiap posisi seseorang

berharap dapat memainkan peranan yang telah ditentukan. Kepemimpinan dapat

dipandang sebagai suatu aspek pemilah-milahan peranan.

11. Kepemimpinan sebagai inisiasi (permulaan) dari struktur. Beberapa penulis

memandang kepemimpinan tidak sebgai suatu jabatan yang pasif atau sebagai

suatu perolehan peranan, tetapi sebagai suatu proses pemunculan dan

pemeliharaan struktur peranan. Kepemimpinan dimaknai sebagai variabel–

variabel yang menyebabkan pemilah-milahan dan pemeliharaan struktur peranan

dalam kelompok. Definisi ini lebih memiliki kegunaan teoritis dibandingkan denga

kegunaan praktis dan nyata.

Dari beberapa definisi diatas dapat diambil sebagai patokan definisi dari

kepemimpinan adalah kemampuan untuk menggerakkan dan mengarahkan

orang-orang ke tujuan yang kehendaki oleh pemimpin. Dengan demikian esensi

dari kepemimpinan hakekatnya meliputi unsur-unsur:

1. Pemimpin atau orang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku

orang lain.

2. Pengikut yang dapat dipengaruhi baik oleh ajakan, bujukan, anjuran, perintah,

instruksi, paksaan dan bentuk lainnya.

3. Adanya tujuan yang hendak dicapai (Pamudji, 1985:9-22).Mc.Gregor

berpendapat ada empat unsur pokok yang menentukan kepemimpinan, antara

lain:

a. Watak pemimpin.

b. Sikap, kebutuhan dan perwatakan anak buah/bawahan/pengikut.

c. Sifat organisasi (tujuan, struktur, dan tugas yang harus dilaksanakan )

6

Page 7: kepemimpinan pemerintahan

d. Lingkungan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

B. Deskripsi Umum Organisasi

Penulis disini akan membahas tentang organisasi atau instansi pemerintahan

yang akan diteliti yakni adalah instansi Kelurahan Bumi Sari, Kecamatan Natar.

Oleh karena itu dibawah ini penulis mendiskripsikan Organisasi atau instansi

Kelurahan Bumi Sari yang penulis teliti.

KELURAHAN DESA BUMI SARI KECAMATAN NATAR

KEDUDUKAN

Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai satu kesatuan masyarakat yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung di bawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri dalam ikatan negara Republik Indonesia.

Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang mempunyai organisasi pemerintah terendah langsung di bawah camat dan tidak berhak menyelenggarakan rumah tangga sendiri.

TUGAS/FUNGSI KEPALA DESA, PERANGKAT DESA DAN BPD

Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa menjelaskan

secara tegas susunan organisasi pemerintahan desa, yakni: Pemerintahan Desa

terdiri atas: Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

Selanjutnya, Pemerintah Desa meliputi: Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Sedangkan Perangkat Desa terdiri atas: Sekretaris Desa dan Perangkat Desa

lainnya.

Yang dimaksud dengan Perangkat Desa lainnya adalah:

a. Sekretariat Desa, disebut urusan yang terdiri atas:

Kepala Urusan Pemerintahan

Kepala Urusan Pembangunan, dan

Kepala Urusan Umum

b. Pelaksana Teknis Lapangan disebut Pamong, yang disesuaikan dengan kondisi

kebutuhan masyarakat setempat dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

7

Page 8: kepemimpinan pemerintahan

c. Unsur Kewilayahan: disebut Dusun yang disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan

masyarakat setempat dan ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Dalam melaksanakan tugas, Kepala Desa mempunyai Wewenang:

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama BPD

b. Mengajukan rancangan Peraturan Desa.

c. Menetapkan Peraturan Desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD

d. Menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Desa mengenai APB Desa

untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD

e. Membina kehidupan masyarakat desa

f. Membina perekonomian desa

g. Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif;

h. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapatmenunjuk kuasa

hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

dan

i. Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perudang-undangan

Kewajiban Kepala Desa:

a. Memeegang teguh dan mengasmalkan Pancasila, melaksanakan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 serta mempertahankan dan

memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

c. Memelihara ketentraman dan keterlibatan masyarakat;

d. Melaksanakan kehidupan demokrasi;

e. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari

korupsi, kolusi dan nepotisme;

f. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa;

g. Menaati dan menegakan seluruh peraturan perundang-undangan;

h. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik

i. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa;

j. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa;

k. Mendamaikan perselisihamn masyarakat di desa

l. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa;

8

Page 9: kepemimpinan pemerintahan

m. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat

istiadat;

n. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; serta

o. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan

hidup.

Selain kewajiban dimaksud, Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati, memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada masyarakat.

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa disampaikan kepada Bupati melalui camat (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD disampaikan 1 (satu) kali dalam 1 ()satu) tahun dalam musyawarah BPD

Laporan akhir masa jabatan kepala desa disampaikan kepada Bupati melalui camat dan kepada BPD.

C. STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH DESA BUMI SARI KECAMATAN NATAR

.....................

 

9

KEPALA DESA

BPD

SEKERTARIS DESA

KASI PEMERINTAHAN

KASI ADMINISTRASI

KASI KEUANGANKASI UMUMKASI TRANTIBNAS

Page 10: kepemimpinan pemerintahan

Adapun susunan organisasi dari kelurahan Bumi sari Kecamatan Natar adalah sebagai berikut:

Nama JabatanSUPRIONO,SE KEPALA DESA. BUMI SARI

ANDIANTO ,S.SOS SEKRETARISDrs, NGALIMAN BPDREVANI PUTRI KASI KEUANGAN

ANDRI KASI ADMINISTRASISUJADI NUGROHO KASI TRANTIBNAS

M. JAINAL KASI UMUMRISKI AHMAD KASI PEMERINTAHAN

D. Analisis Sifat, watak, Perangai Kepemimpinan Lurah Bumi Sari

Untuk memperoleh data atau informasi yang mengenai sifat, watak, dan

perangai dari Kepala desa Bumi sari tersebut, disini penulis menggunakan teknik

observasi.

Teknik observasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh

data dengan cara meneliti, mengamati, atau meninjau secara langsung

objek yang dijadikan bahan penelitian. Dalam hal ini penulis

mengamati kegiataan atu pelaksanaan pemerintahan di Kelurahn Bumi

sari pada masa kepemimpinan bapak Supriono, SE yang menjabat

sebagai Kepala Desa

Hasil observasi yang diperoleh penulis terkait kepemimpinan Supriono, SE

sebagai Kepala Desa adalah sebagai berikut:

1. Kemampuan Analisa(analytical ability), seorang pemimpin haruslah

mampu menganalisa permasalahan yang kompleks, menguasai

dengan baik dan membuat keputusan cermat dan tepat mengenai

masalah tersebut, dalam hal ini Supriono, SE membuat keputusan

bijak dalam hal ke amanan desa, dengan menganalisis warga. Agar

tidak melakukun hiburan sapai larut malam. Sehingga warga menjadi

lebih aman, karna hiburan sampai larut malam dapat memicu keributan

warga.

2. Melayani Masyarakat(public services), seorang pemimpin selalu

menyediakan waktunya untuk melayani dan mengabdi demi

kepentingan masyarakat, Kepala Desa Bumi sari Supriono, SE sudah

10

Page 11: kepemimpinan pemerintahan

cukup baik dalam hal melayani warga, dengan memberikan layanan

dikantor maupun dirumahnya sendiri. Oleh sebab itu warga merasa

terlayani dengan baik.

3. Ingin Tahu(Curiosity),Pemimpin yang baik selalu ingin tahu. Ingin

tahu apa yang dialami rakyatnya. Selalu bertanya untuk segala

kemungkinan yang terbaik. Jika ada rakyatnya mengeluhkan sesuatu

hal, ia akan mengajarkan atau memberi contoh untuk mencari tahu apa

yang mungkin bisa dilakukan sekaligus bersama-sama mencari jalan

keluar. Kepala Desa Bumisari melakukan sosialisasi kepada warga

dengan langsung terjun kelapangan mendengarkan curhatan warga,

delam hal ini warga pernah mengeluh akibat rusaknya jalan ketika

musim hujan. Dan Supriono, SE mengadakan gotongroyong kepada

warga untuk memperbaiki jalan yang rusak.

4. Ketenangan(Tranquility), seorang pemimpin tenang dalam

menghadapi permasalahan dan tidak mudah terpancing emosinya.

Dalam hal ini Kepala Desa Bumi sari pernah mengalami ketenangan

dalam permasalahan warga yang sedang ricuh akibat bermain sepak

bola, supriono, SE mencari jalan tengah untuk menyelsaikan

permasalahan sehingga warga merasa teradili dengan musiawarah

warga.

5. Keterbukaan(Openness), seorang pemimpin bersifat terbuka dalam

arti dapat diajak diskusi dan jujur atau fair play dalam segala urusan,

Kepala Desa Bumisari setiap melakukan pembangunan desa

Supriono, SE menjabarkan dana dari pemerintahan dengan rinci.

Sehingga warga menanggapi dengan positif.

11

Page 12: kepemimpinan pemerintahan

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sifat, watak, dan perangai kepemimpinan seorang pemimpin yang harusnya

sesuai dengan situasi dan kondisi istansi yang dipimpinnya, serta bagaimana

sifat, watak, dan perangai kepemimpinan yang dimiliki seorang pemimpin

tersebut yang akan menentukan bagaimana seorang pemimpin melihat suatu

permasalahan, dan sifat, watak, dan perangai itulah yang akan menentukan

bagaimana seseorang pemimpin memimpin organisasinya atau instansinya.

Melihat dari situasi tersebut diatas maka penulis menyimpulkan bahwa sifat,

watak, dan perangai kepemimpinan sudah cukup baik bagi warga Bumi Sari,

yang di pimpin Oleh Supriono, SE warga menjadi lebih sejahtera dari

kepemimpinan sebelunya.

B. Saran

Sifat, watak, dan perangai kepemimpinan seorang pemimpin harus mendengarkan keinginan warga dengan keadilan, sehingga warga dapat sejahtera. Sebagai Mahasiswa harus melatih emosional dalam hal memimpin, agar kelak bisa menjadi pemimpin yang mensejahterakan yang dipimpi.

12

Page 13: kepemimpinan pemerintahan

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Dedi milyadi, 2009, Kepemimpinan dan prilaku organisasi. Serang:Untirta Press

Literatur Lain

www.wikipedia.com

13