3
KELEMBABAN UDARA (K.I.2) A. Tujuan Percobaan Menentukan kelembaban udara suatu tempat B. Dasar Teori Kelembaban udara ditentukan oleh banyak nya uap air di dalam udara. Kalau tekana uap air dalam udara mencapai maksimum, maka mulailah terjadi pengembunan. Temperatur dimana terjadi pengembunan disebut titik embun. Kelembaban mutlak adalah massa uap air dalam udara per satuan volume. Sedangkan kelembaban relative adalah perbandingan antara massa uap air per satuan volume dalam udara dengan massa uap air per satuan volume itu kalau tekanan nya sama dengan tekanan maksimum uap air pada temperatur udara, atau dituliskan sebagai KelembabanUdara= tekanan uapair dalamudara tekanan maxuapair pada temperaturudara tersebut Untuk menetukan tekanan uap air dalam udara, dipergunakan rumusan (Humpreys, 1940) P = P max – 0,00066 B (f k – f b ) (1) dengan P = Tekanan uap air dalam udara P max = Tekanan uap air maksimum pada temperature udara B = Barometer t k = Temperatur yang ditunjukkan oleh temperature kering t b = Temperatur yang ditunjukkan oleh temperature basah C. Metode Percobaan C.1 Alat dan Skema Alat 1. Higrometer putar ( sling hygrometer ) ( Gambar 1 )

Kelembaban Udara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kelembaban udara

Citation preview

Page 1: Kelembaban Udara

KELEMBABAN UDARA

(K.I.2)

A. Tujuan Percobaan

Menentukan kelembaban udara suatu tempat

B. Dasar Teori

Kelembaban udara ditentukan oleh banyak nya uap air di dalam udara. Kalau tekana uap air dalam udara mencapai maksimum, maka mulailah terjadi pengembunan. Temperatur dimana terjadi pengembunan disebut titik embun.Kelembaban mutlak adalah massa uap air dalam udara per satuan volume. Sedangkan kelembaban relative adalah perbandingan antara massa uap air per satuan volume dalam udara dengan massa uap air per satuan volume itu kalau tekanan nya sama dengan tekanan maksimum uap air pada temperatur udara, atau dituliskan sebagai

KelembabanUdara= teka nanuap air dalamudaratekananmax uapair pada temperatur udara tersebut

Untuk menetukan tekanan uap air dalam udara, dipergunakan rumusan (Humpreys, 1940)

P = Pmax – 0,00066 B (fk – fb) (1)

dengan P = Tekanan uap air dalam udaraPmax = Tekanan uap air maksimum pada temperature udaraB = Barometertk = Temperatur yang ditunjukkan oleh temperature keringtb = Temperatur yang ditunjukkan oleh temperature basah

C. Metode Percobaan

C.1 Alat dan Skema Alat

1. Higrometer putar ( sling hygrometer ) ( Gambar 1 )2. Higrometer titik embun ( dew point hygrometer )3. Tabel-tabel

C.2 Prosedur Percobaan

(1). Dengan Sling Hygrometer

1. Catatlah suhu kamar dan kelembaban saat pengamatan dilakukan.2. Salah satu ujung thermometer dibasahi dengan air sedang ujung yang lain

dibiarkan kering3. Sling hygrometer diputar selama 50 kali putaran dan temperature kedua

thermometer dicatat sebagai temperature kering (tk) dan temperature basah (tb)4. Langkah tersebut diulangi minimal 3 kali penngamatan.

(2). Dengan Dew-Point Hygrometer

Page 2: Kelembaban Udara

1. Catatlah suhu kamar dan kelembaban saat pengamatan dilakukan.2. Cairan eter dimasukkan kedalam bumbung yang berdinding luar

mengkilat, tutup beserta thermometer nya.3. Eter di paksa untuk menguap dengan cara memompa udara ke dalam

bumbung tersebut.4. Catat suhu thermometer saat dinding mulai berembun sebagai temperature

kering (tk) dan saat mulai hilang nya embun sebagai temperature basah (tb).5. Langkah tersebut diulangi 3 kali pengamatan.

D. Analisa Data

Dalam percobaan ini metode yang digunakan adalah metode perhitungan, yakni dengan mangolah data yang ada ke dalam rumus yang dimiliki. Dari hasil pengamatan (B,fk,fb) hasil perhitungan P berdasarkan persamaan (1) dan hasil pembacaan tabel ( Pmax,rho) maka dapat dihitung :

kelembaban relatif= PPm×100 %

Kelembaban Mutlak=Kelembaban relatif ×ρm

Titik embun=t b+t k

2