11
GAMBARAN UMUM USAHA Sebagaimana kita ketahui, Jakarta merupakan pusat segala jenis bisnis dan pusat pemerintahan. Banyak para pebisnis dan kalangan pemerintah daerah yang datang ke Jakarta untuk menyelesaikan transaksi bisnis atau urusan lainnya ke pemerintahan pusat. Sebagian dari urusan mereka tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan memerlukan waktu beberapa hari, sehingga mereka membutuhkan tempat tinggal sementara (Hotel). Hotel merupakan tempat tinggal sementara bagi para pebisnis atau para turis dari luar kota, dan mereka ini adalah target pasar dalam mendirikan hotel. Dengan persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini dan akibat dari globalisasi ekonomi, banyak para pebisnis yang mengerem/mengurangi biaya operasional. Biasanya mereka menginap di hotel berbintang, maka saat ini mereka beralih ke hotel yang lebih rendah levelnya. Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Bisnis Hotel merupakan salah satu perusahaan yang saat ini berupaya berusaha memperoleh konsumen yang baru dan mempertahankannya, serta berpotensi sebagai lahan bisnis yang layak untuk dilakukan. Rencana pembangunan hotel baru ini dilatarbelakangi oleh keinginan investor untuk menginvestasikan dana yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang setimpal. Untuk menganalisa kelayakan pembangunan hotel baru tersebut, harus di bentuk tim yang diberi tugas untuk melakukan studi kelayakan proyek pembangunan Hotel baru tersebut. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi kepada investor tentang proyek yang dikaji apakah benar-benar layak atau tidak dilihat dari berbagai aspek. Studi kelayakan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan pembangunan hotel baru tersebut. Hasil studi ini diharapkan bermanfaat bagi para stakeholder untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan keputusan dalam pelaksanaan proyek pembangunan hotel tersebut dikemudian hari, sehingga diharapkan target pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Hasil studi ini juga diharapkan akan bermanfaat bagi manajemen maupun calon kreditur dalam melaksanakan penilaian yang mendalam dan sistematis terhadap proyek ini sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pelaksanaan proyek termasuk besarnya kredit yang dapat diberikan. BAB I ASPEK PASAR DAN PEMASARAN I.I Aspek Pasar Pasar dapat dianalisis dari dua aspek yaitu pasar produsen dan pasar konsumen. I.2 Kondisi Persaingan Pasar Study Kelayakan Bisnis Page 1

KELAYAKAN BISNIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HOTEL MELATI

Citation preview

Page 1: KELAYAKAN BISNIS

GAMBARAN UMUM USAHA

Sebagaimana kita ketahui, Jakarta merupakan pusat segala jenis bisnis dan pusat pemerintahan. Banyak para pebisnis dan kalangan pemerintah daerah yang datang ke Jakarta untuk menyelesaikan transaksi bisnis atau urusan lainnya ke pemerintahan pusat. Sebagian dari urusan mereka tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan memerlukan waktu beberapa hari, sehingga mereka membutuhkan tempat tinggal sementara (Hotel). Hotel merupakan tempat tinggal sementara bagi para pebisnis atau para turis dari luar kota, dan mereka ini adalah target pasar dalam mendirikan hotel.

Dengan persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini dan akibat dari globalisasi ekonomi, banyak para pebisnis yang mengerem/mengurangi biaya operasional. Biasanya mereka menginap di hotel berbintang, maka saat ini mereka beralih ke hotel yang lebih rendah levelnya. Hotel adalah suatu bidang usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, untuk setiap orang yang menginap, makan, memperoleh pelayanan dan menggunakan fasilitas lainnya dengan pembayaran. Bisnis Hotel merupakan salah satu perusahaan yang saat ini berupaya berusaha memperoleh konsumen yang baru dan mempertahankannya, serta berpotensi sebagai lahan bisnis yang layak untuk dilakukan.

Rencana pembangunan hotel baru ini dilatarbelakangi oleh keinginan investor untuk menginvestasikan dana yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang setimpal. Untuk menganalisa kelayakan pembangunan hotel baru tersebut, harus di bentuk tim yang diberi tugas untuk melakukan studi kelayakan proyek pembangunan Hotel baru tersebut. Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan rekomendasi kepada investor tentang proyek yang dikaji apakah benar-benar layak atau tidak dilihat dari berbagai aspek.

Studi kelayakan ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan pembangunan hotel baru tersebut. Hasil studi ini diharapkan bermanfaat bagi para stakeholder untuk menetapkan kebijaksanaan, perencanaan, pengambilan keputusan dalam pelaksanaan proyek pembangunan hotel tersebut dikemudian hari, sehingga diharapkan target pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana. Hasil studi ini juga diharapkan akan bermanfaat bagi manajemen maupun calon kreditur dalam melaksanakan penilaian yang mendalam dan sistematis terhadap proyek ini sebagai dasar pengambilan keputusan untuk pelaksanaan proyek termasuk besarnya kredit yang dapat diberikan.

BAB IASPEK PASAR DAN PEMASARAN

I.I Aspek Pasar

Pasar dapat dianalisis dari dua aspek yaitu pasar produsen dan pasar konsumen.

I.2 Kondisi Persaingan Pasar

Usaha pembangunan hotel baru ini dilatarbelakangi oleh keinginan investor untuk menginvestasikan dana yang dimiliki untuk mendapatkan keuntungan yang setimpal. Bisnis Hotel merupakan salah satu perusahaan yang saat ini berupaya berusaha memperoleh konsumen yang baru dan mempertahankannya, serta berpotensi sebagai lahan bisnis yang layak untuk dilakukan.

I.3 Porter’s 5 forces

Analisa porter’s 5 forces adalah sebuah framework untuk menganalisa industri dan pengembangan strategi bisnis yang diciptakan oleh M.E Porter pada tahun 1979. Analisa ini menggunakan konsep yang dikembangkan dari teori industrial organization, yang selanjutnya digunakan untuk mengidentifikasi 5 kekuatan sebagai penentu intensitas kompetisi dan daya tarik pasar.

1. Threat of new entrants

2. Threat of subsititute product

3. Bargaining power of supplier

4. Bargaining power of buyer

5. Rivalry (persaingan)

Study Kelayakan Bisnis Page 1

Page 2: KELAYAKAN BISNIS

I.4 Analisis SWOT Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),

kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

1. Kekuatana. Lokasi hotel melati ini sangat strategis. Hotel melati terletak di JL. Thamrin yang dapat dikatakan amat strategis karena masih tergolong berada di pusat kota dengan lingkungan masih tergolong berada di pusat kota dengan lingkugan yang tidak terlalu bising untuk dipakai sebagai tempat beristirahat.

b. Modernisasi teknologi di perhotelan. Hotel melati ini juga menyesuaikan diri dengan menambah fasilitas produksinya dengan peralatan yang lebih modern dan lebih praktis. 

c. Kultur organisasi adalah kekeluargaan. Dimana setiap pengambilan keputusan didasarkan atas kesepakatan keluarga. 

2. Kelemahana. Sarana promosi hanya advertising. Yaitu berupa papan nama hotel yang terpasang didepan hotel dan selain itu ada juga brosur hotel yang jumlahnya terbatas, dan melalui yellow page yang ada pada buku petunjuk telepon.

b. Segmen pasar dari tingkat menengah kebawah. Hotel Melati ini hanya menjangkau tamu yang sebagaian besar (75%) terdiri dari tamu asing dengan tujuan pesiar dan tamu yang datang dari luar kota dengan kepentingan kerja.

c. Belum mampu menarik customer secara optimal. Meskipun Hotel Melati ini memiliki berbagai kelebihan untuk mendapatkan bagian potensi pasar yang lebih baik dari pangsa pasar yang ada.

3. KesempatanPengembangan pegawai melalui training. Untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan, maka hotel Melati ini telah banyak mengadakan training sehingga menampakkan hasil yang positif dengan bertamabahnya keterampilan dalam bidangnya masing-masing. 

4. Ancamana. Perubahan kebijaksanaan pemerintah. Kabijakan dari pemerintah sangat terasa pengaruhnya bagi dunia perhotelan, seperti tindakan devaluasi terhadap nilai mata uang rupiah akan mempengaruhi tingkat konsumsi konsumen yang akan menginap di hotel. b. Hotel Melati ini memiliki banyak pesaing-pesaing yang terdiri dari hotel-hotel disekitarnya seperti hotel vidusia, hotel riskcaltion, hotel saripan pasifik dsb.

I.5 Data Kompetitor

a. Hotel Vidusia

b. Hotel Riskcaltion

c. Hotel Saripan Pasifik

I.2 Aspek PemasranI.2.I Segmentasi, Targeting dan Positioning

a. SegmentasiSegmentasi pasar dapat di ditargetkan pada 2 segmentasi pasar, yaitu:

1. Para Bisnismen2. Turis Lokal

b. Targetting

Study Kelayakan Bisnis Page 2

Page 3: KELAYAKAN BISNIS

Target dari bisnis hotel ini adalah mereka para pebisnis dan kalangan pemerintah daerah yang datang ke Jakarta untuk menyelesaikan transaksi bisnis atau urusan lainnya ke pemerintahan pusat, Hotel merupakan tempat tinggal sementara bagi para pebisnis atau para turis dari luar kota, dan mereka ini adalah target pasar dalam mendirikan hotel.

c. Positioning

Lokasi hotel ini sangat strategis, Hotel melati terletak di JL M. Thamrin yang dapat dikatakan amat strategis karena masih tergolong berada di pusat kota dengan lingkungan masih tergolong berada di pusat kota dengan lingkugan yang tidak terlalu bising untuk dipakai sebagai tempat beristirahat.

I.5 Manajemen Pemasaran

Sarana promosi hanya advertising. Yaitu berupa papan nama hotel yang terpasang didepan hotel dan selain itu ada juga brosur hotel yang jumlahnya terbatas, dan melalui yellow page yang ada pada buku petunjuk telepon.

BAB II

ASPEK OPERASIONAL

Usaha ini dirintis mulai dari nol, maksudnya usaha ini dibangun mulai dari pembelian tanah,pembelian bahan baku, pembelian alat-alat, pembelian perlengkapan, serta pembelian lain-lainnya sampai usaha ini siap untuk dijalankan.

II.I Konsep ProdukDari aspek operasi usaha hotel ini bergerak pada bidang jasa pelayanan yang mana jasa penyewaan kamar, Seperti telah diketahui bersama ada beberapa kelas kamar yang ada di hotel melati ini adalah kelas I dan kelas II. Terdapat sedikit perbedaan antara kelas I dan kelas II. Untuk kelas I dilihat dari ukuran kamarnya lebih besar disbanding kelas II tetapi fasilitas yang diberikan tetap sama antara kelas I dan kelas II tersebut. Dengan fasilitas yang memadai, bersih dan nyaman, maka dapat dikatakan hotel kelas melati ini adalah hotel yang cukup bermutu dari hotel sejenis yang ada di sekitar.

II.2 Pengembangan ProdukPengembangan hotel kedepan untuk hotel kelas melati ini agak sulit mengingat bahwa Model atau jenis dari hotel melati ini memiliki karakteristik tersendiri, pasar tersendiri dan langganan atau customer tersendiri pula. Kemungkinan yang dapat dikembangkan adalah cara pelayanan ataupun cara pendistribusian ke langganan.

BAB IIIASPEK LEGAL DAN SUMBER DAYA MANUSIA

III.I. Aspek hukum

Berkaitan dengan keberadaan secara legal dimana proyek akan dibangun yang meliputi ketentuan hukum yang berlaku termasuk :

a. Perijinan :

i) Izin lokasi :

1. sertifikat (akte tanah)

2. bukti pembayaran PBB yang terakhir,

3. rekomendasi dari RT / RW / Kecamatan

ii) Izin usaha :

1. Akte pendirian perusahaan dari notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan hukum lainnya.

2. NPWP (nomor pokok wajib pajak)

Study Kelayakan Bisnis Page 3

Page 4: KELAYAKAN BISNIS

3. Surat tanda daftar perusahaan

4. Surat izin tempat usaha dari pemda setempat

5. Surat tanda rekanan dari pemda setempat

6. SIUP setempat

7. Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan

III.2 Identitas perusahaanNama usaha : Hotel MelatiJenis usaha : Usaha penyewaan kamarLokasi : Jalan Thamrin jakarta selatanNama Pemilik : Arif Rakhmat QVisi : Memberikan pelayanan yang terbaik dan memuaskan bagi konsumenMisi : Memberikan kenyaman seperti tempat yang bersih, udara yang sejuk dan

asriMemberikan kemudahan bagi para konsumen dengan letak hotel yang strategis.

Kelebihan Persekutuan Komanditer

1. Mudah proses pendiriannya.

2. Kebutuhan akan modal dapat lebih dipenuhi.

3. Persekutuan komanditer cenderung lebih mudah memperoleh kredit.

4. Dari segi kepemimpinan, persekutuan komanditer relatif lebih baik.

5. Sebagai tempat untuk menanamkan modal, persekutuan komanditer cenderung lebih baik, karena bagi sekutu diam akan lebih mudah untuk menginvestasikan maupun mencairkan kembali modalnya.

Kekurangan Persekutuan Komanditer

1. Kelangsungan hidup tidak menentu, karena banyak tergantung dari sekutu aktif yang bertindak sebagai pemimpin persekutuan.

2. Tanggung jawab para sekutu komanditer yang terbatas mengendorkan semangat mereka untuk memajukan perusahaan jika dibandingkan dengan sekutu-sekutu pada persekutuan firma.

Perizinan

Dokumen yang dibutuhkan untuk pendirian CV adalah sebagai berikut :

1. Foto copy KTP para pendiri, minimal 2 orang

2. Foto copy KK penanggung jawab / Direktur

3. Pas photo penanggung jawab ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna

4. Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan

5. Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha

6. Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung Perkantoran

7. Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di lingkungan perumahan) Khusus luar jakarta

8. Kantor berada di wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada di wilayah pemukiman.

9. Foto kantor tampak depan, tampak dalam (ruangan berisi meja, kursi, komputer berikut 1-2 orang pegawainya). Biasanya ini dilakukan untuk mempermudah pada waktu survey lokasi untuk PKP atau SIUP

10. Siap di survey

Study Kelayakan Bisnis Page 4

Page 5: KELAYAKAN BISNIS

III.3 Sumber Daya Manusia

1. Perencanaan SDM

2. Deskripsi dan Spesialisasi Pekerjaan

3. Kompensasi

4. Keselamatan kerja

BAB IV

ASPEK KEUANGAN

Aspek keuangan yaitu suatu aspek penting untuk studi kelayakan bisnis yang berkaitan dengan sumber dana yang akan diperoleh dan proyeksi pengembaliannya dengan tingkat biaya modal dan sumber dana yang bersangkutan Aspek keuangan memberikan gambaran bisnis yang dapat dilihat dari segi keuangannya, dalam aspek ini akan dibahas mengenai rencana keuangan baik pendapatan maupun biaya-biaya yang dikeluarkan.

a. investasi awal

b. harga pokok penjualan

c. proyeksi laporan laba rugi

d. laporan arus kas

e. analisis kelayakan bisnis

KEPEMILIKAN DAN Pengurus Usaha

PemrakarsaAtas dasar ilustrasi diatas dan beberapa hasil analisa survey kelapangan yang akan dijelaskan, maka saya bernama  Arif Rakhmat Q merencanakan untuk membangun usaha Hotel Melati. Dimana usaha yang akan dibangun ini merupakan perluasan / pengembangan usaha yang sudah ada, dalam arti kata, saya sudah mempunyai pengalaman dalam usaha bidang ini selama + 4 tahun.Kepemilikan Usaha

Proyek usaha hotel kelas melati ini merupakan usaha berbentuk CV., dimana pengurus usaha adalah:

Pemilik / Pimpinan Usaha        : Arif Rakhmat Q

Pengurus Harian                      : Rahardian Shandy

Karyawan; 20 orang

Modal Usaha

Modal dasar usaha dan telah disetorkan sebesar Rp 2.825.000.000 (dua miliar delapan ratus dua puluh lima juta rupiah) berupa:

1.     Tanah seluas 1000 m2 (tempat lokasi usaha)                Rp  2.500.000.000

2.     Dana Kas & bank                                                            Rp         325.000.000 Total                       Rp  2.825.000.000

Permintaan ProdukTigkat hunian hotel kelas melati dikota Jakarta rata-rata 75%, dengan jumlah lebih dari 100 hotel. Sehingga dengan masuknya atau dibangunnya 1 atau 2 hotel tidak akan banyak menurunkan tingkat hunian, sedangkan dalam radius +3 km belum ada yang akan membangun hotel kelas melati.PeluangMengingat banyaknya hotel kelas melati dan tidak ada yang membangun hotel dikelas melati dalam radius  + 3 km. Maka diasumsikan tingkat hunian masih disekitar 75%.

Study Kelayakan Bisnis Page 5

Page 6: KELAYAKAN BISNIS

Rate Perkamar (Harga Jual)

Hotel Melati ini mempunyai 2 jenis kamar, yaitu:

Kelas I           Rp         200.000 per-hari, terdiri dari 20 kamar

Kelasi II         Rp         175.000 per-hari, terdiri dari 30 kamar

Luas BangunanLuas tanah Hotel Melati ini + 1000 m2 dan bangunan terdiri dari 3 lantai dan luas bangunan adalah:

-          Lobby dan lorong dan lain-lain                                = 150 m2

-          Kamar kelas I              = 4 m x 5 m x 20 unit           = 400 m2

-          Kamar Kelas II           = 3 m x 5 m x 30 unit           = 450 m2-          Total  = 1000 m2

Biaya Pembangunan

Kalkulasi biaya pembangunan hotel ini adalah:

Tanah = 1000 m2 x Rp 2.500.000 / m2 = RP 2.500.000.000

Bangunan = 1000 m2 x Rp 2.000.000 /m2 = Rp 2.000.000.000

Tempat tidur, lemari, kursi= @ Rp 3.000.000 x 50 unit = Rp    150.000.000

Air Conditioning (AC) = @ Rp 2.500.000 x 50 unit = Rp   125.000.000

Pemanas air  = @ Rp    750.000 x 50 unit = Rp    37.500.000

Motor = @ Rp 15.000.000 x 2 unit = Rp        30.000.000

Lain-lain (perizininan, konsultan) = Rp             50.000.000 Total = Rp 4.892.500.000

IV.  Proyeksi Keuangan

Total biaya pembangunan Hotel Kelas Melati tersebut sebesar Rp 4.892.500.000, dengan rincian sebagai berikut:

Investasi tetap:

1.    Pembelian tanah Rp   2.500.000.000

2.    Biaya bangunan Rp   2.000.000.000

3.    Perlengkapan Rp      342.500.000

4.    Lain-lain Rp               50.000.000 Total Rp  4.892.500.000

Modal Kerja:5.    Modal Kerja operational bulan pertama Rp.             50.000.000

Grand Total RP  4.942.500.000

Sumber Dana Investasi

Kebutuhan dana dalam pembangunan usaha ini berasal dari dana sendiri dan dana pinjaman dari bank. Yaitu:

Modal sendiri

Investasi Tetap Rp    2.000.000.000 (60%) Modal Kerja Rp                 50.000.000

Total Rp    2.050.000.000

Study Kelayakan Bisnis Page 6

Page 7: KELAYAKAN BISNIS

Kredit Bank Investasi Tetap Rp         2.892.500.000  (40%)

Grand Total Rp 4.942.500.000Asumsi Proyeksi Keuangan:Asumsi-asumsi proyeksi keuangan dapat dilihat pada Formulir lampiran keuangan, seperti: Harga Jual, Harga Pokok, Biaya Operasional, Tenaga Kerja, Suku Bunga Bank, Rasio Persediaan, Piutang, Hutang Dagang,  Kenaikan Harga dan Biaya (escalation), Umur Ekonomis / Penyusutan, dan sebagainya.Pembayaran Kredit

Sedangkan pembayaran kredit akan dimulai dicicil pada tahun kedua, dan berakhir pada tahun ke-6. Lebih detail dapat dilihat pada tabel dibawah ini atau pada lampiran-02 Proyeksi Aliran Dana)

Cara hitung laba

Contoh Simulasi untuk unit condotel 

LUAS : 22.30 m2ROOM RATE : 545.000OKUPANSI : 50 % ( PESIMIS )TOTAL UNIT : 296 UNITTOTAL LUAS AREA : 7.461.3 m2GOP 50 % ( Pengelolaan Hotel )

Room Rate X Total Unit X 365 hari ( 1 tahun ) X Okupansi X GOP ( Gross Operating Profit 50% )Sama dengan ROI Penghasilan total.

Luas Unit : Total Luas Area = Koefisien Luasan

ROI Penghasilan total X Koefisien Luasan = Penghasilan per Owner per  Tahun ( ROI yang diterima per owner atau setiap pemilik unit condotel 

Proyeksi Laba RugiPada tahun operasi pertama diperkirakan sudah mendapatkan keuntungan sebesarRp 3.923.000 dan tahun kedua memperoleh laba sebesar Rp 69.643.000. Akumulasi keuntungan dalam sembilan tahun adalah Rp 2.861.642. Lebih ditail tentanng  Proyeksi laba rugi dapat dilihat pada Lampiran-03Analisa Investasi

Dalam analisa investasi kami menggunakan 2 metode, yaitu:

1.      Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali investasi dengan menggunakan keuntungan ditambah penyusutan.Payback Period usaha ini adalah 4 tahun.2.      Internal Rate of Return (IRR) adalah tingkat bunga yang akan menjadi nilai sekarang dari proceeds yang diharapkan yang akan diteriama, sama dengan nilai sekarang dari pengeluaran modal. IRR yang baik jika lebih besar dari tingkat suku bunga bank.IRR sebesar 27,11%.

Rasio Keuangan

Metode yang digunakan adalah:

Likuiditas adalah ukuran kemampuan usaha dalam memenuhi kewajiban lancarnya, minimal 1 atau 100%.

Tahun Likuiditas

Tahun -1

Tahun -2

Tahun -3

Tahun -4

Tahun -5

Tahun -6

36.88%

77.97%

159.22%

333.10%

829.57%

0%

Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05

Study Kelayakan Bisnis Page 7

Page 8: KELAYAKAN BISNIS

ProfitabilitasKemampuan usaha dalam menghasilkan laba dengan jumlah harta yang telah ditanamkan, dapat diukur dengan ROI(Rate of return O Investment) dan ROE (Rate of return On Equity). ROI dan ROE yang baik lebih besar dari suku bunga bank.

 

Tahun ROI ROE

Tahun -1

Tahun -2

Tahun -3

Tahun -4

Tahun -5

Tahun -6

13.75%

19.85%

26.54%

32.27%

39.65%

50.76%

14.24%

22.34%

30.52%

36.14%

42.19%

48.69%

Terlihat ROI dan ROE makin menigkat yang menyatakan proyek ini layak dibangun. Selanjunya lihat lampiran-0 atau 05

V.    Jaminan Kredit.

Jaminan kredit usaha untuk pinjaman tersebut, kami bersedia menjaminkan tempat bangunan usaha beserta peralatan.

BAB V

PENUTUP

Bahwa dalam melakukan usaha di tuntut untuk serius dan fokus kita tidak bisa dalam menjalankan suatu bisnis hanya setengah setengah, kegagalan berusaha sebenarnya bukan karena orang lain melainkan karena diri kita sendiri dengan demikian ketekunan dalam menjalankannya adalah suatu keharusan. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan diawal memulai usaha kerena salah perhitungan diawal maka yang terjadi adalah efek berantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan sementara modal lama kelamaan tersedot habis.

Sudah sewajarnya apabila kita ingin memulai usaha belajarlah kepada mereka yang sudah sukses agar kita dapat memilih mana yang baik mana yang tidak agar kita terhindar dari resiko yang lebih besar.

Study Kelayakan Bisnis Page 8