40
BABI PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Keluarga berencana merupakan suatu cara yang efektif untuk mencegah mortalitas ibu dan anak, karena dapat menolong pasangan suami istri menghindari kehamilan yang tidak diinginkan , dalam upaya safemotherhood pilar yang diutamakan adalah tentang keluarga berencana yang memastikan bahwa setiap orang atau pasangan mempunyai akses ke informasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat untuk kehamilan dan jumlah anak Sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi semua warga negara agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum serta untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010, maka pembangunan dan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat dianggap penting. Untuk mencapai tujuan tersebut, penggarapan program nasional KB diarahkan pada sasaran langsung yaitu pasangan usia subur ( 15 – 49 ) dengan jalan secara bertahap menjadi peserta KB yang aktif. ( Jica, 2003 ) 1

DocumentKB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: DocumentKB

BABI

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Keluarga berencana merupakan suatu cara yang efektif untuk

mencegah mortalitas ibu dan anak, karena dapat menolong pasangan

suami istri menghindari kehamilan yang tidak diinginkan , dalam upaya

safemotherhood pilar yang diutamakan adalah tentang keluarga berencana

yang memastikan bahwa setiap orang atau pasangan mempunyai akses ke

informasi dan pelayanan KB agar dapat merencanakan waktu yang tepat

untuk kehamilan dan jumlah anak Sesuai dengan tujuan pembangunan

kesehatan yaitu tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi semua

warga negara agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal,

sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum serta untuk mewujudkan

Indonesia sehat 2010, maka pembangunan dan pelayanan kesehatan bagi

seluruh masyarakat dianggap penting. Untuk mencapai tujuan tersebut,

penggarapan program nasional KB diarahkan pada sasaran langsung yaitu

pasangan usia subur ( 15 – 49 ) dengan jalan secara bertahap menjadi

peserta KB yang aktif.

( Jica, 2003 )

Pertambahan penduduk seperti deret ukur yang tiap tahun semakin

meningkat, untuk itu pemerintah menggalakkan program KB. Salah satu

alat kontrasepsi itu adalah suntik KB 3 bulan yang memiliki peminatnya

cukup tinggi sehingga memiliki andil besar untuk mengendalikan

pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat.

Metode progesterone semula diperkenalkan untuk menghindari

efek samping estrogen dan untuk menurunkan pajanan total ke estroid.

Dengan adanya regien estrogen progesterone modern dosis rendah , alasan

ini kurang menjadi masalah, tetapi pendekatan dengan metode bermanfaat

yang memiliki masa kerja yang sangat lama dan dosis pajanan steroid

yang rendah, sementara efektifitas kontrasepsi tetap tinggi. Masing-masing

metode progesterone memperlihatkan perbedaan yang cukup besar dalam

1

Page 2: DocumentKB

sifat - sifat mereka dan memiliki daya terik yang beragam terhadap wanita

yang berbeda. ( Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi , 2006 : 130 )

Berdasarkan mini survey BKKBN tahun 2006, di dapatkan bahwa

metode hormonal suntikan 35,8% dan pil 17,4% IUD 5,4% susuk KB

4,3% dan MOW 2,3% yang digunakan oleh akseptor KB(Viviroy, 2008).

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk

memberi Asuhan Kebidanan pada Ny."M" umur 42 tahun dengan akseptor

suntik 3 bulanan depoprogestin sebagai salah satu usaha untuk

menjarangkan kelahiran serta untuk menerapkan management kebidanan

dan pengetahuan dalam praktek.

1.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan Umum

Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu akseptor suntik

3 bulanan (Depo Progestin) secara komprehensif dengan menggunakan

pendekatan management kebidanan pada ibu akseptor suntik 3 bulanan.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan diharapkan mahasiswa mampu:

Melakukan pengkajian data pada Ny "M" Umur 42 tahun P5005 Ab000,

dengan Kontrasepsi suntik 3 Bulan, jenis Depoprogestin

Mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah ibu akseptor suntik 3

bulanan.

Mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin muncul

Mengidentifikasi kebutuhan segera yang sesuai dengan masalah

potensial

Merencanakan tindakan sesuai dengan diagnosa dan masalah.

Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana.

Mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada Ny."M" umur 42 tahun

dengan akseptor suntik 3 bulanan depoprogestin.

1.3 MANFAAT

2

Page 3: DocumentKB

a. Bagi petugas kesehatan

Dapat memberikan pelayanan yang baik pada klien dalam hal

kontrasepsi sehingga dapat meningkatkan taraf hidup kesehatan

masyarakat pada umumnya dan dapat memberikan KIE dengan jelas

kepada klien.

b. Bagi Masyarakat

Dapat mengatur jarak kelahiran dan dapat merencanakan jumlah anak

yang diinginkan oleh suatu keluarga.

1.4 METODE PENULISAN

Asuhan kebidanan ini disusun dengan cara:

a. Observasi.

Teknik observasi dalam studi kasus ini adalah pengamatan secara

langsung yang meliputi inspeksi, palpasi.

b. Wawancara.

Mengadakan Tanya jawab langsung kepada klien guna mengetahui

keluhan keluhan yang dirasakan oleh ibu, sehingga dapat memberikan

intervensi yang tepat dan benar sesuai dengan masalah yang ada.

c. Praktek

Melakukan praktek langsung melalui pendekatan managernet

kebidanan.

d. Studi Pustaka.

Membaca sumber buku yang dapat mendukung terlaksananya asuhan

dan dapat membandingkan antara teori dan praktek.

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

3

Page 4: DocumentKB

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

II. Tujuan

III. Metode Penulisan

IV. Sistimatika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. Landasan Teori

II. Tinjauan Asuhan Kebidanan

BAB III TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian

II. Identifikasi Masalah Dan Diagnosa

III. Intervensi

IV. Implementasi

V. Evaluasi

BABIV PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP

I. Kesimpulan

II. Saran

DAFTAR PUSTAKA

4

Page 5: DocumentKB

BAB II

TINJAUAN TEORI

II.1 Pengertian

Pengertian KB

Adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan dengan jalan

memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan,

penjarangan kelahiran dan penghentian kelahiran. ( Depkes RI,1994 )

Pengertian Kontrasepsi

Adalah menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai

akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma.

(Depkes RI, 1994)

Adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan, upaya itu

dapat bersifat sementara dapat pula bersifat permanen.

(Sarwono.1999,hal.63 )

Cara kerja

Cara kerja dari kontrasepsi suntik adalah mencegah kehamilan, dengan

cara :

Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi.

Melumpuhkan sperma.

Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma.

Pembagian Cara Kontrasepsi

Pada umumnya cara atau metode kontrasepsi dapat dibagi menjadi :

a. Metode Sederhana

1. Tanpa alat atau obat

- Senggama terputus

- Pantang berkala

2. Dengan alat atau obat

- Kondom

- Diafragma

- Cream, jelly dan cairan berbusa

- Tablet berbusa ( vaginal tablet)

5

Page 6: DocumentKB

b. Metode efektif

- Pil KB

- AKDR

- Suntik KB

- Susuk KB

c. Metode mantap dengan cara operasi (Kontrasepsi mantap)

- Pada wanita : Tubektomi

- Pada Pria : Vasektomi

(Hanafi,1992,hal.43)

II.2 Kontrasepsi Suntik 3 Bulanan

1. Kontrasepsi suntik 3 bulanan

Jenis kontrasepsi suntikan yang beredar di Indonesia ada 2 yaitu

DMPA (Depo Medroxy Progesteron Asetat) yang lazim disebut Depo

Provera dan Netoen (Noretistercn Oenanthate) yang lazim disebut

Noristerat.

Depo provera sebagai kontrasepsi suntikan diberikan dengan dosis 150

mg/3cc, sedangkan Noristerat dengan dosis 200 mg/1 x. (Depkes RI,

1994)

2. Cara Kerja

Menurut " Panduan Praktek Felayanar Kontrasepsi (2003), kontrasepsi

suntik memiliki cara kerja :

a. Mencegah ovulasi.

b. Mengentalkan lendir serviks sehingga menurunkan kemampuan

penetrasi sperma.

c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi.

d. Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

3. Efektifitas

Kedua kontrasepsi sutik tersebut (DMPA dan Noretisteron

Oenanthate) memiliki efektifitas yang tinggi yaitu )0,3 kehamilan per

100 wanita dalam setahun, asal penyuntikannya dilakukan secara

teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan.

(Sarwono,2003,hal.MK-41)

6

Page 7: DocumentKB

4. Keuntungan

Sangat efektif.

Mencegah kehamilan jangka panjang.

Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri

Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI

Sedikit efek samping.

Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.

Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 3,5 tahun sampai

perimenapause.

Menurunkan kejadian penyakit payudara.

Mencegah beberapa penyebab penyakit radang panggul.

Menurunkan krisis anemia bulan sabit.

5. Kerugian

Sering diketemukan gangguan haid, seperti: siklus haid yang

memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit,

perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak, tidak haid sama

sekali.

Klien sangat tergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan.

Tidak dapat dihentikan sewaktu waktu sebelum suntikan bcrikut.

Permasalahan berat badan merupakan efek samping terserang.

Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian.

Jika terdapat efek samping tidak dapat ditarik kembali.

Penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada

vagina, libido, gangguam emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat.

6. Indikasi

Usia reproduksi.

Ibu menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

Tidak dapat menggunakankontrasepsi yang mengandung estrogen.

Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.

Setelah abortus atau keguguran

Telah banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi. .

Perokok

7

Page 8: DocumentKB

Tekanan darah < 180/110 mmHg dengan masalah pembekuan darah

atau anemia bulan sabit.

Menggunakan obat untuk epilepsy atau TBC.

Sering lupa menggunakan pil kontrasepsi.

Anemia defisiensi besi.

(Sarwono,2003,hal MK-42)

7. Kontra indikasi

Yang tidak boleh menggunakan kontrasepsi suntikkan antara lain:

Hamil atau di curigai hamil

Perdarahan pervagina yang belum jelas penyebabnya.

Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenore.

Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

DM disertai komplikasi.

8. Waktu memulai penggunaan kontrasepsi KB Suntik Waktu yang tepat

untuk memulai suntik KB antara lain:

Setiap saat selama siklus haid asal ibu tersebut tidak hamil.

Mulai hari pertama sampai had ke 7 siklus haid.

Pasca persalinan sampai 40 hari, sebelum berkumpul dengan suami.

Pasca keguguran sampai 7 hari.

(Sarwono,2003,hal.MK-42)

9. Tempat Penyuntikan

a. Pada otot (IM)

b. Pada otot bokong (gluteus) yang dalam, bekas suntikan ditutup

dengan plester untuk mencegah keluarnya obat

c. Pada otot pangkal lengan (deltoid).

10. Cara Pemakaian

Cara ini baik untuk wanita yang menyusui untuk dipakai segera setelah

melahirkan.

a. Suntikan pertama

- Dapat diberikan dalam waktu 4 mgg setelah melahirkan

(dirnulai had ke 3-5 setelah melahirkan)

- Setiap saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.

8

Page 9: DocumentKB

- Mulai hari pertama sampai hari kp 7 siklus haid.

b. Suntikan kedua

Diberikan 12 mgg dengan kelonggaran waktu kurang/1 mgg dari

patokan 12 mgg untuk Depo Provera.

Sedangkan Noristerat suntikan pertama diberikan setiap 8 mgg

selama 3 kali, dengan kelonggaran waktu kurang/1 mgg dari

patokan 8 mgg, untuk suntikan ke-5 dan selanjutnya tiap 12 mgg

dengan kelonggaran waktu sama dan diberikan sampai sekitar 2 th

(9 kali suntikan).

c. Setelah 2 th bila perlu dipertimbangkan ganti cara kontrasepsi lain.

(Hanafi,1992,hal.163)

11. Efek samping dan Penanganannya

a. Gangguan Haid (amenorhoe )

1. Bila tidak hamil, pengobatan apapun tidak perlu dijelaskan

bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim, nasehati untuk

kembaii ke klinik.

2. Bila telah terjadi kehamilan, rujuk idien hentikan penyuntikan,

jelaskan bahwa hcrmon progestin tidak akan menimbulkan

kelainan pada janin.

3. Bila terjadi kehamilan ektopik, rujuk klien segera.

4. Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan

perdarahan, karena tidak akan berhasil, tunggu 3-6 bulan

kemudian bila tidak terjadi perdarahan juga rujuk ke klinik.

9

Page 10: DocumentKB

b. Perdarahan Bercak atau Spoting

Informasikan bahwa perdarahan ringan sering dijumpai, tetapi hal

ini bukanlah masalah serius yang biasanya tidak memerlukan

pengobatan, bila klien tidak dapat menerima perdarahan tersebut

dan ingin melanjutkan suntikan, maka dapat disarankan 2 pilihan

pengobatan yaitu :

- Siklus pil kombinasi (30-50 g etinilestradiol) atau obat sejanis

ibuprofen ( sampai 800 mg 3x/hari untuk 5 hari ) atau obat

jenis lain.

Jelaskan bahwa selesai pemberian pil kontrasepsi kombinasi

dapat terjadi perdarahan bila terjadi perdarahan banyak selama

pemberian suntikan ditangani dengan pemberian 2 tablet pil

kontrasepsi perhari selama 3-7 hari.

- 1 siklus pil kontrasepsi hormonal atau diberi 50 g

etinilestradiol atau 1,25 mg estrogen equin konjugasi untuk 14-

21 hari.

c. Meningkatnya atau menurunnya berat badan

Informasikan bahwa kenaikan atau penurunan berat badan

sebanyak 1-2 kg dapat terjadi, perhatikan diet klien, bila

peningkatan terlalu mencolok ganti metode lain.

d. Tekanan darah tinggi

Konsultasi medis.

e. Jerawat

Pemberian vit. A dan E dosis tinggi.

f. Keputihan

Konsultasi medis

(Sarwono,2003,hal.MK-47)

10

Page 11: DocumentKB

II.3 Tinjauan Manajemen Asuhan Kebidanan Varney

II.3.1 Pengkajian Data

- Data subyektif

1. Biodata

Nama : Ditanyakan untuk mengenal / memanggil klien

untuk menghindari kekeliruan dengan klien lain.

Umur : Ditanyakan sebagai pedoman bahwa KB suntik 3

Bulanan dapat dipakai oleh wanita usia reproduksi.

Agama : Ditanyakan sehubungan dengan kepercayaan atau

keyakinan klien tentang alat kontrasepsi.

Pendidikan : Ditanyakan untuk mengetahui tingkat pemahaman

tentang KB suntik 3 bulanan

Pekerjaan : Ditanyakan untuk mengetahui sosial ekonomi dan

taraf kehidupan klien.

Alamat : Ditanyakan untuk mengetsahui dimana ibu tinggal

dan menghindari kekeliruan bila ada kesamaan nama

ibu.

2. Keluhan Utama

Keluhan keluhan yang bisa timbul pada klien dengan KB suntik 3

bulan antara lain; Tidak datang haid, perdarahan sedikit-sedikit

atau banyak, penurunan atau peningkatan berat badan, migrain,

jerawat, kekeringan pada vagina, libido menurun, dan

kemungkinan abses pada tempat penyuntikan.

3. Alasan Datang

Alasan yang mendorong ibu datang ke klinik misalkan akan suntik

KB atau suntik ulang dengan keluhan tidak datang haid,

perdarahan sedikit-sedikit atau banyak ,penururunan/peningkatan

BB .

4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Ditanyakan untuk mengetahui adakah ibu mempunyai riwayat atau

pernah menderita penyakit tekanan darah tinggi, penyakit hati,

penyakit kencing manis, serta penyakit tumor/kanker.

11

Page 12: DocumentKB

5. Riwayat Kesehatan Sekarang

Untuk mengetahui ibu menderita sakit yang merupakan

kontraindikasi KB suntik atau tidak, misalkan: darah tinggi,

penyakit hati, kencing manis, penyakit jantung dan penyakit

tumor/kanker.

6. Riwayat Kesehatan Keluarga

Adakah keturunan dari keluarga penyakit keturunan seperti

penyakit kencing manis yang kemungkinan dapat menurun pada

klien.

7. Riwayat Haid

Mengetahui mulai dilakukuannya suntik KB.

8. Riwayat perkawinan

Merupakan data tentang status perkawinan, lamanya, dan usia saat

menikah, untuk mengetahui persepsi dan tujuan ikut KB.

9. Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu

Ditanyakan untuk mengetahui riwayat kehamilan, persalinan dan

nifas apakah ibu menggunakan KB 3 bulanan setelah melahirkan

atau setelah keguguran atau dalam masa menyusui,serta

mengetahui jumlah anak hidup atau paritas..

10. Riwayat KB

Ditanyakan untuk mengetahui ibu pernah menggunakan KB apa

sebelum menggunakan KB suntik 3 bulanan serta adakah keluhan

yang dirasakan.

11. Pola Kebiasaan Sehari Hari

a. Nutrisi

Frekuensi makan dalam sehari, komposisi makanan, nafsu

makan klien baik atau terdapat gangguan.

b. Aktivitas

Adakah gangguan dalam melakukan aktivitas yang disebabkan

Keluhan-keluhan efek samping alat kontrasepsi.

12

Page 13: DocumentKB

c. Istirahat

Adakah gangguan istirahat, tidur siang berapa jam dan istirahat

tidur malam berapa jam.

d. Kebersihan

Ditanyakan berapa kali ibu dalam sehari ganti celana dalam

sehari.

e. Hubungan sexual

Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu dengan satu pasangan

atau multipatner untuk mengidentifikasi kemungkinan timbulnya

penyakit infeksi genetalia atau keganasan.

12. Data psikososial

Untuk mengetahui persepsi ibu dan keluarga tertang KB, serta

mengetahui tentang motivasi ibu atau keluarga untuk jadi

akseptor.

13. Data Spiritual

Ditanyakan untuk mengetahui keyakinan klien tentang KB apakah

ibu menentang ataukah tidak.

- Data obyektif

a. Pemeriksaan umum

Keadaan umum baik atau tidak

Kesadaran baik atau tidak

Tekanan darah normal (<180/110 dapat memakai KB suntik 3

3 bulanan)

Nadi : 72 - 92 x/menit

Pernafasan 16-20 x/menit

Suhu 36-37,5 °C

BB dapat terjadi peningkatan BB 1-5 kg dalam tahun pertam

pemakaian.

(Hanafi,1992,hal 171)

b. Pemeriksaan fisik

Inspeksi

Kepala : Rambut hitam, bersih dan tidak rontok.

13

Page 14: DocumentKB

Muka : Pucat atau tidak, hiperpigmentasi atau tidak.

Mata : Sklera kuning atau tidak, konjungtiva pucat atau

tidak.

Hidung : Ada sekret atau tidak.

Mulut : Bersih, ada sariawan atau tidak.

Leher : Terlihat adanya pembesaran vena jugularis dan

kelenjar tiroid atau tidak.

Dada : Adakah benjolan abnormal, pengeluaran cairan

abnormal dan payudara.

Abdomen : Ada pembesaran atau tidak

Genetalia : Floor albus ada atau tidak, perdarahan ada atau

tidak

Ekstremitas :Adakah oedem, varises.

Palpasi

Dada : Teraba benjolan yang abnormal dipayudara atau

tidak.

Abdomen : TFU tidak teraba, nyeri tekan abdomen tidak ada.

Ekstremitas: Adakah oedem pada tungkai dan tangan untuk

mengetahui kemungkinan klien menderita penyakit

jantung dan adakah varises pada kaki kemungkinan

terdapat gangguan sirkulasi pembuluh darah.

II.3.2 Identifikasi Masalah dan Diagnosa

DX : Ny ” ... ” Umur....Tahun P...... Ab...... Dengan Akseptor

Baru KB suntik 3 bulanan depoprogestin

DS :

Klien mengatakan ingin

suntik KB 3 bulanan

Jumlah anak dan umur anak

terkecil

DO:

Tekanan darah < 180/110

mmHg

14

Page 15: DocumentKB

Nadi : 80-100 x/menit

Suhu : 36-37,5OC

RR : 16-24 x /menit

II.3.3 Intervensi

Dx: Ny “…” umur … tahun P.... Ab.....dengan Akseptor baru KB

suntik 3 bulanan depoprogestin.

Tujuan :

Ibu mendapatkan pelayanan KB suntik 3 bulanan.

Kriteria Hasil :

- Tidak terjadi kehamilan

- Mendapatkan suntikan KB suntik 3 bulanan depo progestin.

- Tidak terjadi efek samping selama menggunakan KB suntik 3

bulanan

Intervensi :

1. Informasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa dapat

diberikan suntik KB 3 bulanan.

R/ Informasi yang diberikan dapat membuat klien lebih kooperatif

2. Jelaskan tentang KB secara umum, serta alat KB yang

tersedia dan yang sesuai dengan kondisi klien (informed choice)

R/ klien menentukan KB yang sesuai dengan keinginannya

3. Beri informed consent untuk dilakukannya penyuntikan

R/ Tanggung jawab – tanggung gugat

4. Lakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur.

R/ Tindakan yang sesuai prosedur akan menekan atau menghindari

terjadinya komplikasi.

5. Diskusikan dengan klien kemungkinan efek samping yang

timbul untuk segera datang keklinik.

R/ Penanganan yang cepat akan menghindari timbulnya komplikasi

yang berlanjut.

15

Page 16: DocumentKB

6. Beritahu tentang tanggal kembali untuk suntik ulang dan

catat dikartu

R/ Informasi yang tepat menghindari kesalahan yang terjadi.

II.3.4 Implementasi

Dx : Ny ”...” Umur ... tahun P.... Ab.... Akseptor baru KB suntik 3

bulanan depoprogestin

1. Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa

ibu dapat diberi suntik KB 3 bulanan.

2. Menjelaskantentang KB secara umum, serta alat KB

yang tersedia dan yang sesuai dengan kondisi klien.

3. Memberi informed consent untuk dilakukannya

penyuntikan

4. Melakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur, yaitu

secara IM pada paha bagian luar.

5. Mendiskusikan dengan klien kemungkinan efek

samping yang timbul untuk segera datang keklinik.

6. Memberitahu tentang tanggal kembali untuk suntik

ulang pada tanggal (3bulan+11hari) dan mencatat dikartu.

II.3.5 Evaluasi

Tanggal : 28-12-2011

Jam : 10.15 WIB

Dx : Ny “...” Umur ... Tahun P... Ab... Dengan Akseptor Baru KB

suntik 3 bulanan depoprogestin

S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah

diberikan dan akan datang kembali untuk KB suntik ulang

sesuai jadwal

O : Ibu dapat mengulang KIE yang diberikan

A : Ny “...” Umur ... tahun P... Ab... Dengan Akseptor Baru KB

suntik 3 bulanan depoprogestin

16

Page 17: DocumentKB

P : - Anjurkan pada ibu untuk datang sesuai jadwal

(3bulan+11hari)

- Ingatkan pada ibu bila terjadi keluhan segera priksa ke klinik

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 28 Desember 2011

Jam : 10.00 WIB

Data subyektif

1. Biodata

Nama klien : Ny "M" Nama suami :Tn "B"

Umur : 42 tahun Umur : 45 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tani Pekerjaan : Tani

Penghasilan : - Penghasilan : -

Alamat : Pakem Alamat : Pakem

2. Keluhan utama

Ibu mengatakan ingin suntik KB 3 bulanan, karena Pakai KB pil kalau

pilnya akan habis mata terasa panas.

3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Ibu mengatakan tidak pemah menderita sakit yang menahun seperti darah

tinggi, kencing manis, sakit kuning, dan Asma. Serta tidak pernah

menderita penyakit tumor ataupun kanker.

4. Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu mengatakan sekarang tidak sedang menderita penyakit tekanan darah

tinggi, penyakit kencing manis,sakit kuning,penyakit jantung atau penyakit

tumor/kanker.

5. Riwayat Penyakit Keluarga

17

Page 18: DocumentKB

Keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderira penyakit menular

(Hepatitis, TBC) dan penyakit meturun (Darah tinggi, Kanker, Kencing

manis, Jantung).

6. Riwayat Perkawinan

Ibu menikah : 1 kali

Lama : 25 tahun

Usia menikah pertama kali : 20 tahun.

7. Riwayat haid

○ Menarche : 10 tahun

○ Siklus haid : 28 hari

○ Lama : 7 hari

○ Banyak atau warna : 1-2 softek/tidak penuh, wama merah tidak

menggumpal.

○ Keluhan : Ibu tidak punya keluhan

○ HPHT : 21-12-2011

8. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Yang Lalu

9. Riwayat KB

Ibu mengatakan pernah menggunakan KB Pil selama 1 bulan dan

keluhannya mata panas saat pil mau habis.

10. Pola kebiasaan sehari hari

Pola Nutrisi 3x sehari/hari, nafsu makan baik, dengan komposisi nasi 1

pirig sayur, lauk pauk, tidak ada gangguan.

Pola Istirahat

18

Page 19: DocumentKB

Ibu biasa istirahat siang ± 1 jam dan malam ± 7-8 jam, tidak ada

gangguan.

Pola Eliminasi

BAB : 1x sehari, konsistensi lembek , wama kuning, tidak ada

gangguan.

BAK : 5-6 x / hari warna kuning jernih, tidak ada gangguan.

Pola Aktivitas

Ibu sehari-hari hanya mengasuh anaknya dan mengerjakan pekerjaan

rumah sehari-hari seperti menyapu dan memasak sendiri..

Pola Kebersihan

Mandi 2x/hari, ganti baju dan celana dalam 2x/hari, gosok gigi 2

x/hari,dan keramas 3x/ minggu

Pola Hubungan Sexual

Ibu belum berani bersetubuh karena belum mengikuti KB

11. Data psikososial

Psikologis

Ibu mengatakan khawatir jika terjadi kehamilan, oleh karena itu ibu

akan ikut KB

Sosial

Ibu mengatakan dari suami mendukung ibu menggunakan KB suntik 3

bulanan

12. Data Spiritual

Ibu mengatakan melaksanakan sholat 5 waktu rutin dan meyakini bahwa

dalam agamanya tidak ada larangan menjadi akseptor KB 3 bulanan.

19

Page 20: DocumentKB

Data obyektif

1. Pemeriksaan umum

o Keadaan umum : Baik

o Kesadaran : Composmentis

o BB sekarang : 62 kg

o BB sebelumnya : 60 kg

o TB : 155 cm

o Tekanan Darah : 120/80 mmHg

o Nadi : 84 x / menit

o Pernafasan : 24 x / menit

o Suhu : 36,0o C

2. Pemeriksaan fisik

a) Inspeksi

Rambut : Hitam, bersih, tidak rontok.

Muka : Tidak pucat,tidak ada oedem. Konjungtiva tidak

pucat, sclera tampak putih.

Telinga : Simetris, tidak ada serumen pada telinga.

Hidung : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada poilp.

Mulut dan gigi : Bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada caries gigi.

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,limfe dan

pembesaran vena jugularis.

Dada : Simetris, tidak ada kelainan

Abdomen : Tidak membesar, tidak ada bekas operasi.

Genetalia : bersih, tidak tampak adanya kelainan.

Ekstermitas : Tidak ada oedem, tidak ada varises(-/-).

Palpasi

Dada : Tidak teraba benjolan abnormal, tidak ada nyeri

20

Page 21: DocumentKB

tekan pada payudara.

Abdomen : Tidak teraba adanya benjolan atau tumor

Auskultasi

Dada : Tidak terdengar ronchi dan wheezing

Perkusi

Perut : Tidak kembung

Reflek patella : +/+

3.2 IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA

Dx : Ny ”M” Umur 42 tahun P5005 Abooo dengan Akseptor baru KB suntik

3 bulanan depoprogestin .

Ds :

1. Ibu mengatakan ingin menjadi akseptor KB 3 bulanan,saat ini sudah

selesai menstruasi dan belum berhubungan badan.

Do :

o Tekanan darah : 120/80 mmHg

o Nadi : 84 x/ menit

o Pernafasan : 24 x / menit.

o Suhu : 36,00C

3.3 ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL

-

3.4 IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIAL

-

3.5 INTERVENSI

Dx : Ny “ M “ Umur 42 Tahun P5005 Abooo dengan Akseptor Baru KB suntik

3 bulanan depoprogestin .

Tujuan :

Ibu mendapatkan pelayanan KB suntik 3 bulanan.

21

Page 22: DocumentKB

Kriteria Hasil :

- Tidak terjadi kehamilan

- Mendapatkan suntikan KB suntik 3 bulanan depoprogestin.

Intervensi :

1. Informasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dapat diberi

suntik KB 3 bulanan.

R/ Informasi yang diberikan dapat membuat klien lebih kooperatif

2. Jelaskan tentang KB secara umum, serta alat KB yang tersedia dan

yang sesuai dengan kondisi klien.

R/ klien menentukan KB yang sesuai dengan keinginannya

3. Beri informed consent untuk dilakukannya penyuntikan

R/ Tanggungjawab – tanggunggugat

4. Lakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur.

R/ Tindakan yang sesuai prosedur akan menekan atau menghindari

terjadinya komplikasi.

5. Diskusikan dengan klien kemungkinan efek samping yang timbul

untuk segera datang keklinik.

R/ Penanganan yang cepat akan menghindari timbulnya komplikasi

yang berlanjut.

6. Beritahu tentang tanggal kembali untuk suntik ulang dan catat dikartu

R/ Informasi yang tepat menghindari kesalahan atau kelalaian yang

mungkin terjadi.

3.6 IMPLEMENTASI

Dx : Ny ”M” Umur 42 tahun P5005 Ab000 Akseptor baru KB suntik 3 bulanan

depoprogestin

1.Menginformasikan pada ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dapat diberi

suntik KB 3 bulanan.

2.Menjelaskantentang KB secara umum, serta alat KB yang tersedia dan

yang sesuai dengan kondisi klien.

3.Memberi informed consent untuk dilakukannya penyuntikan

22

Page 23: DocumentKB

4. Melakukan penyuntikan sesuai dengan prosedur, yaitu secara IM pada

paha bagian luar.

5. Mendiskusikan dengan klien kemungkinan efek samping yang timbul

untuk segera datang keklinik.

6. Memberitahu tentang tanggal kembali untuk suntik ulang pada tanggal

22 Maret 2012 dan mencatat dikartu.

3.7 EVALUASI

Tanggal : 28-12-2011

Jam : 10.15 WIB

Dx : Ny “M” Umur 42 Tahun P5005 Ab000 Dengan Akseptor Baru KB suntik 3

bulanan depoprogestin

S : Ibu mengatakan mengerti dengan penjelasan yang telah diberikan dan

akan datang kembali untuk KB suntik ulang sesuai jadwal

O : Ibu dapat mengulang KIE yang diberikan

A : Ny “M” Umur 42 tahun P5005 Ab000 Dengan Akseptor Baru KB suntik 3

bulanan depoprogestin

P : - Anjurkan pada ibu untuk datang sesuai jadwal (Tanggl 22 Maret

2012)

- Ingatkan pada ibu bila terjadi keluhan segera priksa ke klinik

23

Page 24: DocumentKB

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.M Usia 42 Tahun P5005 Ab000

Dengan akseptor baru KB suntik 3 bulanan depoprogestin . Dalam teori dituliskan

bahwa banyak sekali keuntungan dan efek samping dari KB suntik 3 bulan. Pada

Pengkajian pada pasien diperoleh data subyektif yang diperoleh dari keterangan

pasien sendiri dan pada data obyektif dilakukan pemerikasaan yang dapat

menunjang penegakan diagnosa pada pasien. Pada tahap pengkajian, pasien dapat

kooperatif dengan petugas kesehatan sehingga data yang didapatkan dapat

menggambarkan keadaan umum pada pasien

Pada tahap identifikasi masalah / diagnosa, penyaji tidak mengalami

permasalahan karena data yang didapatkan cukup menunjang terbentuknya

diagnosa, dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek di

lapangan.

Pada identifikasi masalah potensial tidak terjadi karena ibu dalam keadaan

sehat meskipun ibu mengalami sedikit peningkatan berat badan dan ibu merasa itu

bukan menjadi masalah yang berarti maka hal itu tidak memerlukan identifikasi

kebutuhan segera dalam penanganannya.

Pada intervensi pasien dilakukan asuhan kebidanan yang sesuai dengan

keadaan yang dialami oleh pasien, seperti memberitahu tentang hasil pemeriksaan

kesehatan yang dilakukan, melakukan persiapan mulai dari pasien, lingkungan

dan alat-alat yang digunakan dalam menerapkan metode kontrasepsi KB suntik 3

bulan (Depo progestin), melakukan penyuntikan, dll. Dalam hal ini tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

Pada Implementasi telah dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah

disusun sebelumnya sehingga dalam pelaksanaan dilakukan secara maksimal,

efektif dan seefisien mungkin sesuai dengan keadaan pesien, dalam pelaksanaan

24

Page 25: DocumentKB

ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan praktek dilapangan.

Pada tahap akhir dilakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah

diberikan pada klien untuk mengetahui apakah ibu sudah mengerti pada informasi

yang telah diberikan oleh petugas kesehatan dengan baik. Dalam evaluasi juga

tidak terdapat kesenjangan antara teori dan perakteknya

25

Page 26: DocumentKB

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Ny "M" Umur 42 tahun

P5005 Ab000 dengan akseptor baru KB suntik 3 bulanan Depoprogestin dapat

menyimpulkan bahwa, Ibu sepenuhnya mengerti tentang pentingnya

mengikuti progran KB, ibu juga sudah paham dengan KB suntik 3 bulanan

yang diikutinya, baik tentang keuntungan, kerugian dan efek sampingnya.

V.2 Saran

Perlunya KIE tentang KB, terutama efek samping berbagai macam

jenis KB sehingga menambah pengetahuan klien dan membantu klien

mudah beradaptasi terhadap efek samping KB yang timbul. Dan

menambah pengetahuan klien terhadap deteksi dini terhadap

ketidakcocokan suatu alat kontrasepsi, sehingga memotivasi klien untuk

datang ke klinik

26

Page 27: DocumentKB

DAFTAR PUSTAKA

Hartanto , Hanafi .2001 . KB Dan Kontrasepsi . Jakarta : PHS

Glasier , Anna . Dkk . 2006 . Keluarga Berencana Dan Kesehatan Reproduksi

Jakarta : EGC

Saifuddin , Abdul bani . 2003 . Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta : YBPSP

Sarwono . 2002 . Ilmu Kebidanan . Jakarta : EGC

Manuabe . 2002 . Ilmu Kebidanan Dan Penyakit Kandungan, KB Untuk

Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC

27