22
Kasus 7 Seorang pria 40 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan demam disertai menggigil selama 4 hari setelah pulang dari memancing di laut. Demam terutama terjadi malam hari disertai keringat dingin. Pemerikasaan suhu badan 38,5 o C dan ditemukan hepatomegali. Hasil pemeriksaan hasil laboratorium RDT positif. 1. Daftar masalah Demam disertai menggigil selama 4 hari Demam terjadi malam hari disertai keringat dingin Suhu badan 38,5oC Hepatomegali Pemeriksaan hasil laboratorium RDT positif. Diagnosis : Malaria tropikana (plasmodium palcifarum) 2. Tujuan terapi Mengobati keluhan yang dialami pasien, yaitu demam (38,5°C), sejak 4 hari yang disertai menggigil kemudian berkeringat Mengobati penyakit dasar yang menyebabkan munculnya gejala (kausatif),yaitu mengeradikasi Plasmodium palcifarum

Kasus 7

Embed Size (px)

DESCRIPTION

posr

Citation preview

Kasus 7

Seorang pria 40 tahun datang ke praktek dokter dengan keluhan demam disertai menggigil selama 4 hari setelah pulang dari memancing di laut. Demam terutama terjadi malam hari disertai keringat dingin. Pemerikasaan suhu badan 38,5oC dan ditemukan hepatomegali. Hasil pemeriksaan hasil laboratorium RDT positif.1. Daftar masalah Demam disertai menggigil selama 4 hari Demam terjadi malam hari disertai keringat dingin Suhu badan 38,5oC Hepatomegali Pemeriksaan hasil laboratorium RDT positif.Diagnosis : Malaria tropikana (plasmodium palcifarum)2. Tujuan terapi Mengobati keluhan yang dialami pasien, yaitu demam (38,5C), sejak 4 hari yang disertai menggigil kemudian berkeringat Mengobati penyakit dasar yang menyebabkan munculnya gejala (kausatif),yaitu mengeradikasi Plasmodium palcifarum

3. GolonganEffikasiSuitabilitySafetyCost

NSAID nonselektif (aspirin, ibuprofen, asam mefenamat, piroksikam )NSAID non selektif ini Menghambat COX 1 dan COX 2, dimana COX 1 banyak terdapat di GIT , enzim ini berfungsi untuk menghasilkan prostasiklin yang bersifat protektor untuk mukosa lambung. Jika dihambat akan menurunkan proteksi mukosa lambungIndikasi : analgesik dan antipiretik Kontraindikasi : tukak peptik (duodenum dan lambung), hipersensitivitas terhadap aspirin dan obat lain pada golongan ini, anak-anak < 1 tahunEfek samping : tukak peptik (lambung dan duodenum), perdarahan saluran cernaAsetosal tablet 100 mg =Rp 70-134,-Ibuprofen tablet 200 mg Rp 92,00 dan tablet 400 mg Rp 121-352,-Asam mefenamat kapsul 250 mg dan 500 mg Rp 110-132,-Piroksikam tablet 10 mg dan 20 mg Rp 60-110,-

28570756080

NSAID - selektif COX 2 (lumirakoksib, selekoksib, rofekoksib ) Hambat COX 2 (enzim ini banyak di vaskuler, ginjal dll) sehingga durasi of actionnya cukup lama dan hanya diperlukan pemberian satu kali sehari saja Indikasi : analgesik dan antipiretik Kontraindikasi : Pasien dengan gangguan kardiovaskuler Efek samping : hambat agregasi trombosit, vasodilatasi dan efek anti-proliferatif yang akan mengakibatkan trombosis dan serangan jantung (sudah banyak obat dari golongan ini yang ditarik dari predaran karena efek tersebut)Selekoksib kapsul 100 mg Rp 165.335/30 kapsul, kapsul 200 mg Rp 258.570/30 kapsul (celebrex)

28070757560

NSAID COX 3 (paracaetamol)Menghambat COX 3, dimana COX 3 banyak terdapat di central (otak) sehingga langsung bekerja pada pusat pengaturan termoregulasiIndikasi : nyeri rigan sedang, antipiretik Kontraindikasi : -Efek samping : hepatotoksik jika dikonsumsi 10 mg -15 mg per hariRp 75-100,-/tablet 500 mg

32080 80 8080

NSAID- COX 2 preferential (diklofenak, meloksikam)Efek penghambatan COX 2 lebih kuat daripada COX 1, bahkan efek penghambatan COX 1 sangat minimalIndikasi : untuk antiinflamasi seperti untuk peyakit sendi (osteoartritis, artritis reumatoid, spondilosis ankiolising)Kontraindikasi : tukak peptik, pasien yang sedang minum antikoagulanEfek samping : efek terhadap GIT sangat kuat sehingga bisa mengakibatkan tukak peptik Diklofenac tablet 25 mg dan 50 mg Rp 97-121,-Meloksikam tablet 7,5 mg dan 15 mg Rp 550-800,-

23570 756070

GolonganEffikasiSuitabilitySafetyCost

NSAID nonselektif (aspirin, ibuprofen, asam mefenamat)NSAID non selektif ini Menghambat COX 1 dan COX 2, dimana COX 1 banyak terdapat di GIT , enzim ini berfungsi untuk menghasilkan prostasiklin yang bersifat protektor untuk mukosa lambung. Jika dihambat akan menurunkan proteksi mukosa lambungIndikasi : analgesik dan antipiretik Kontraindikasi : tukak peptik (duodenum dan lambung), hipersensitivitas terhadap aspirin dan obat lain pada golongan ini, anak-anak < 1 tahunEfek samping : tukak peptik (lambung dan duodenum), perdarahan saluran cerna

Skor 707570

NSAID - selektif COX 2 (lumirakoksib) Hambat COX 2 (enzim ini banyak di vaskuler, ginjal dll) sehingga durasi of actionnya cukup lama dan hanya diperlukan pemberian satu kali sehari saja Indikasi : analgesik dan antipiretik Kontraindikasi : Pasien dengan gangguan kardiovaskuler Efek samping : hambat agregasi trombosit, vasodilatasi dan efek anti-proliferatif yang akan mengakibatkan trombosis dan serangan jantung (sudah banyak obat dari golongan ini yang ditarik dari predaran karena efek tersebut)

Skor 65 7560

NSAID COX 3 (paracaetamol)Menghambat COX 3, dimana COX 3 banyak terdapat di central (otak) sehingga langsung bekerja pada pusat pengaturan termoregulasiIndikasi : nyeri rigan sedang, antipiretik Kontraindikasi : -Efek samping : hepatotoksik jika dikonsumsi 10 mg -15 mg per hari

Skor 80 80 70

NSAID- COX 2 preferential (diklofenak, meloksikam)Efek penghambatan COX 2 lebih kuat daripada COX 1, bahkan efek penghambatan COX 1 sangat minimalIndikasi : untuk antiinflamasi seperti untuk peyakit sendi (osteoartritis, artritis reumatoid, spondilosis ankiolising)Kontraindikasi : tukak peptik, pasien yang sedang minum antikoagulanEfek samping : efek terhadap GIT sangat kuat sehingga bisa mengakibatkan tukak peptik

Skor 70 7070

Pilihan obat untuk pasien yaitu Paracetamol 500 mg, dapat diberikan 3xsehari untuk mengatasi gejala penyerta lainnya karena memiliki efek antipiretik yang tinggi serta efek samping yang minimal.

4. Golongan obat yang tepat dan rasional Golongan ObatNama obatAKTIVITAS

Schizonticide darahSchizonticide jaringanGametocyteSporozoite

4 aminoquinolonChloroquine(++)(+)

ArylaminoalcoholQuinidine(++)

Quinine(++)

Mefloquine(++)

Phenanthrene MethanolHalofantrine(++)

AntimetabolitesProguanil(+)(+)

Chlorproguanine(+)(+)

Pyremethamine(+)(+)

Sulfadoxine(+)

Sulfalene(+)

Dapsone(+)

AntibiotikaTetracycline(+)(+)

Doxycycline(+)(+)

Minocycline(+)(+)

AminoquinolonePrimaquine0(+)(+)

Golongan Obat Nama obat AKTIVITAS

Schizonticide darahSchizonticide jaringan Gametocyte

4 aminoquinolonChloroquine++(+)

ArylaminoalcoholQuinidine(++)

Quinine(++)

Mefloquine(++)

Phenanthrene methanolHalofantrine(++)

AntimetabolitesProguanil(+)(+)

Chlorproguanine(+)(+)

Pyremethamine(+)

Sulfadoxine(+)

Sulfalene(+)

Dapsone(+)

AntibiotikaTetracycline(+)(+)

Doxycycline(+)(+)

Minocycline(+)(+)

AminoquinolonePrimaquine0(+)(+)

Nama ObatEfficacySuitabilitySafetyCost

KlorokuinKlorokuin hanya efektif terhadap parasit dalam fase eritrosit, sama sekali tidak efektif terhadap parasit di jaringan. Kemungkinan mekanisme kerja penghambatan aktivitas polimerase heme plasmodium oleh klorokuin.Tingkat resistensi tinggiIndikasi : Pengobatan & profilaksis malaria, Kontra Indikasi :hati-hati pada pasien dengan penyakit hati, atau pada pasien gangguan saluran cerna, neurologik dan darah yang berat. Bila terjadi gangguan selama terapi, maka pengobatan harus dihentikan.Efek Samping :Dengan dosis yang tepat, klorokuin merupakan obat yang sangat aman.ES yang mungkin ditemukan adalah sakit kepala ringan, gangguan pencernaan, gangguan penglihatan, dan gatal-gatal.Sediaan :Klorokuin tab 150 mg : Rp. 58,44,-/tablet

Klorokuin tab 250 mg ; Rp. 68,20,-/tablet

32570858585

PrimakuinDi duga primakuin berubah menjadi elektrofil yang bekerja sebagai mediator oksidasi-reduksi. Aktivitas ini membantu aktivitas malaria melalui pembentukan oksigen reaktif atau mempengaruhi transportasi elektron parasit.Indikasi :Tambahan untuk terapi P. vivax dan P. ovale (eradikasi stadium hepar)

Kontra Indikasi :pasien dengan penyakit sistemik yang berat yang cenderung mengalami granulositopenia misalnya artritis reumatoid dan lupus eritomatosus. Primakuin juga tidak dianjurkan diberikan bersamaan dengan obat lain yang dapat menimbulkan hemolisis, dan obat yang dapat menyebabkan depresi sumsum tulang.

Efek Samping :Mual, muntah, anoreksia, sakit perut, methemoglobinemia, anemia hemolitik terutama pada defisiensi G6PD, dan leukopenia.Sediaan :Primakuin tab 15 mg : Rp. 30,00,-/tablet.

33080858085

KinaKina terutama berefek skizontosid darah dan juga berefek gametosid terhadap P.vivax dan P.malariae, tetapi tidak untuk P. falciparum.Mekanisme kerja antimalarianya berkaitan dengan gugus kuinolon yang dimilikinya, dan sebagian disebabkan karena kina merupakan basa lemah, sehingga akan memiliki kepekatan yang tinggi di dalam vakuola makanan P. falciparum.Diperkirakan obat ini bekerja di dalam organel ini melalui penghambatan aktifitas heme polimerase, sehingga terjadi penumpukan substrat yang bersifat sitotoksik yaitu heme. Indikasi :Malaria falciparum; nocturnal leg cramp.

Kontra Indikasi :Hemoglobinuria,neuritis optic, miastenia gravis.Tingkat resistensi tinggi.Efek Samping :sinkonisme, termasuk tinitus, sakit kepala, rasa panas di kulit, mual, sakit perut, gangguan penglihatan (termasuk buta sementara), bingung; reaksi alergi, termasuk angioudem, gangguan darah (termasuk trombositopenia dan koagulasi intavaskular), gagal ginjal akut, hipoglikemia (terutama sesudah pemebrian perenteral), gangguan kardiovaskular; sangat toksik pada overdosis.

Sediaan :Kuinin tablet 200 mg : Rp. 249,52,-/ tablet.

29060807575

Kombinasi artesunat-amodiakuinEfektif untuk fase aseksual eritrosit untuk P. falcifarum.Indikasi : pengobatan malaria falciparum pada daerah di mana plasmodium falciparum telah dinyatakan resisten dengan pengobatan klorokuin.

Kontra Indikasi :Pasien yang hipersensitif terhadap pengobatan amodiakuin, penderita dengan gangguan hepar, dan tidak digunakan untuk profilaksis.Efek samping : Artesunat : sakit kepala, mual muntah, sakit perut, gatal, demam, perdarahan abnormal, hematuria, penggunaan jangka panjang menimbulkan gangguan pendengaran dan perubahan neurologis.Amodiakuin : mual muntah, sakit perut, diare, gatal-gatal.Sediaan :ACT (artesunat tablet 50 mg + amodiaquine anhydrida tablet 200 mg) Rp. 1.375,00,-/tablet.

34085858585

TetrasiklinAntibiotik broad spectrum yang poten tetapi lambat dalam melawan bentuk aseksual dalam darah seluruh spesies Plasmodium. Obat ini juga aktif melawan stadium intrahepatik primer pada P.falciparum.Kemungkinan banyak resistensi.Indikasi :digunakan sebagai kombinasi dengan kina untuk malaria falciparum untuk menurunkan resiko rekurensi.

Kontra Indikasi :Hipersensitifitas terhadap tetrasiklin, gangguan dan renal, Efek Samping :gangguan saluran cerna, gangguan osifikasi, depresi sumsum tulang (tidak menetap), pemakaian yang lama dapat menyababkan perubahan flora normal usus. Sediaan :Tetrasiklin kapsul 250 mg Rp.73,00,- / kapsul.

Tetrasiklin kapsul 500 mg Rp.185,94,-/kapsul

31580808075

Kombinasi Sulfadokin-PirimetaminSangat efektif untuk mengobati pasien malaria oleh P. falciparum yang sudah resisten terhadap klorokuin.Obat ini bekerja dengan cara mencegah pembentukan asam folinat (asam tetrahidrofolat) dari PABA pada plasmodium.Indikasi :terapi tambahan untuk kina pada pengobatan malaria falciparum, tidak dianjurkan untuk profilaksis.

Kontra Indikasi :Sebaiknya tidak digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal maupun hati, juga bila ada diskrasia darah.Efek Samping :Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan reaksi kulit yang hebat bahkan mematikan, seperti eritema multiform, SJS, atau NETSedian :Antimalaria DOEN (kombinasi sulfadoksin 500 mg & pirimetamin 25 mg) tablet Rp. 473,00,-/tablet

31580808075

Menurut Buku Pedoman Tatalaksan Malaria di Indonesia Tahun 2008 dinyatakan bahwa terapi malaria lini pertama yaitu:

Sediaan yang digunakan untuk pengobatan malaria adalah artemisinin combination therapy (ACT) yang terdiri dari artesunat + amodiakuin.Kemasan artesunat + amodiakuin terdiri dari 3 blister (setiap hari diberikan 1 bister untuk dosis dewasa) dengan rincian tiap blister sbb : Amodiakuin 4 tablet @ 200 mg Artesunat 4 tablet @ 50 mg

Sedangkan untuk primakuin tersedian dalam bentuk tablet primakuin dengan sediaan 7,5 mg dan 15 mg. Aturan dosis yang diberikan yaitu 15 mg/hari (basa) sekali sehari untuk 5-14 hari.

dr. Mawar MelatiSIP No: 001/002/UP/DINKESPraktek:Jln. Gili Nangu no 23, MataramHP : 081999999Mataram, 11 Juli 2011R/ blister ACTNo IIIS. u.cParaf R/ Tab Primakuin 15 mg No. XV s.t.d.d Tab I p.c. ParafR/ Tab Parasetamol 500 mgNo. XVS. p.r.n. 3.d.d. tab I. p.c.______________________________________________ ParafPro : Bapak RezaUmur : 40 tahunAlamat : Jl. Masih Panjang no. 29 MataramPro: Nn. CherryUmur: 18 tahunAlamat: Jl. Surabaya no.5 Mataram

Keterangan : tiap blister ACT diberikan Amodiakuin 4 tablet @ 200 mg dan Artesunat 4 tablet @ 50 mg. pasien diberikan 1 blister per hari.

Edukasi Parasetamol hanya bila panas masih ada, diminum sampai tidak demam/panas lagi Obat antimalaria harus diminum teratur sesuai dengan yang diresepkan untuk menghindari terjadinya relaps Bila terdapat tanda tanda bahaya seperti suhu pasien tinggi dan terdapat kejang yang bisa terjadi pada malaria serebral segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat Higienitas lingkungan harus dijaga untuk memberantas penyebaran malaria, yaitu dengan memberantas vektor nyamuk.