6
1. Mengapa pasien BAB tanpa ampas, perut kembung, dan muntah ? bagaimana mekanismenya ? Berak encer yang berakibat mengeluarkan darah dan lendir biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Shigella, C. Jejuni, E. Coli enteroinvasif, dan Salmonella. Mekanisme infeksinya ialah dengan menginvasi mukosa. Pertama, bakteri menginvasi dan merusak sel epitel mukosa. Ini terjadi sebagian besar di kolon dan bagian distal ileum. Invasi kemudian diikuti dengan pembentukan mikroabses dan ulkus superficial yang menimbulkan eritrosit dan leukosit sehingga terdapat pada feses. Toksin yang dihasilkan juga menyebabkan kerusakan jaringan dan kemungkinan juga peningkatan sekresi air dan elektrolit dan mukosa. Dengan demikian, terjadilah berak encer yang disertai darah dan lendir.Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja. invasi bakteri terdiri atas 3 proses yaitu: Penempelan di mukosa Bakteri yang berkembang biak dalam usus halus untuk menghindarkan diri dari penyapuan. Penempelan ini menyebabkan pengurangan kapasitas penyerapan atau menyebabkan sekresi cairan. Toksin yang menyebabkan sekresi

Jump 7 Nomor 1,2,3,4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jump 1,2,3 ,4 ntuk skenario blk gastrointestinal blok7 yang sangat bermanfaatbagi anda semia

Citation preview

1. Mengapa pasien BAB tanpa ampas, perut kembung, dan muntah ? bagaimana mekanismenya ? Berak encer yang berakibat mengeluarkan darah dan lendir biasanya disebabkan oleh bakteri seperti Shigella, C. Jejuni, E. Coli enteroinvasif, dan Salmonella. Mekanisme infeksinya ialah dengan menginvasi mukosa. Pertama, bakteri menginvasi dan merusak sel epitel mukosa. Ini terjadi sebagian besar di kolon dan bagian distal ileum. Invasi kemudian diikuti dengan pembentukan mikroabses dan ulkus superficial yang menimbulkan eritrosit dan leukosit sehingga terdapat pada feses. Toksin yang dihasilkan juga menyebabkan kerusakan jaringan dan kemungkinan juga peningkatan sekresi air dan elektrolit dan mukosa. Dengan demikian, terjadilah berak encer yang disertai darah dan lendir.Diare mendadak yang disertai darah dan lendir dalam tinja. Pada disentri shigellosis, pada permulaan sakit, bisa terdapat diare encer tanpa darah dalam 6-24 jam pertama, dan setelah 12-72 jam sesudah permulaan sakit, didapatkan darah dan lendir dalam tinja.invasi bakteri terdiri atas 3 proses yaitu:Penempelan di mukosaBakteri yang berkembang biak dalam usus halus untuk menghindarkan diri dari penyapuan. Penempelan ini menyebabkan pengurangan kapasitas penyerapan atau menyebabkan sekresi cairan.Toksin yang menyebabkan sekresiBeberapa bakteri lain mengeluarkan toksin yang menghambat fungsi sel epitel. Toksin ini mengurangi absorpsi natrium melalui vili dan meningkatkan sekresi klorida dari kripta, yang menyebabkan sekresi air dan elektrolit. Penyembuhan terjadi bila sel yang sakit diganti dengan sel yang sehat setelah 2-4 hari.Invasi mukosaBakteri yg menginvasi tersebutdapat menyebabkan diare berdarah (disenteri) melalui invasi dan perusakan sel epitel mukosa di sebagian besar kolon. Invasi ini diikuti dengan pembentukan mikroabses dan ulkus superfisial yang menyebabkan adanya sel darah merah dalam tinja. Toksin yang dihasilkan kumanmenyebabkan kerusakan jaringan dan juga sekresi air dan elektrolit dari mukosa.Perut kembung Produksi Gas yang berlebihan: Produksi gas yang berlebihan oleh bakteri-bakteri adalah penyebab umum dari kembung/pembesaran perut sekali-kali (intermittent). Bakteri-bakteri dapat memproduksi terlalu banyak gas dalam tiga cara.Jumlahgas yang diproduksi oleh bakteri-bakteri bervariasi dari individu ke individu. Dengan kata-kata lain, beberapa individu mungkin mempunyai bakteri-bakteri yang menghasilkan lebih banyak gas, barangkali karena ada lebih banyak bakteri-bakteri atau karena bakteri-bakteri tertentu mereka adalah lebih baik dalam menghasilkan gas.Mungkin ada pencernaan dan penyerapan makanan yang kurang baik didalam usus kecil, mengizinkan lebih banyak makanan yang tidak tercerna mencapai bakteri-bakteri di usus besar. Lebih banyak bakteri-bakteri mendapat makanan yang tidak tercerna, lebih banyak gas yang mereka hasilkan. Contoh-contoh dari penyakit-penyakit yang melibatkan pencernaan dan penyerapan yang buruk termasuk intoleransi (ketidaktoleranan) lactose, kekurangan pankreas, dan penyakit celiac.Pertumbuhanbakteri yang berlebihan dapat terjadi didalam usus kecil. Dibawah kondisi-kondisi normal, bakter-bakteri yang menghasilkan gas dibatasi pada usus besar. Pada beberapa kondisi-kondisi medis, bakteri-bakteri ini menyebar kedalam usus kecil. Ketika penyebaran bakteri ini terjadi, makanan mencapai bakteri-bakteri sebelum ia dapat dicerna dan diserap dengan sempurna oleh usus kecil. Oleh karenanya, bakteri-bakteri didalam usus kecil mempunyai banyak sekali makanan yang tidak tercerna dari mana gas-gas dibentuk. Kondisi ini dimana bakteri-bakteri penghasil gas bergerak kedalam usus kecil disebut pertumbuhan bakteri yang berlebihan dari usus kecil.Produksi gas yang berlebihan oleh bakteri-bakter biasanya diiringi oleh buang gas yang lebih banyak. Peningkatan buang gas mungkin tidak selalu terjadi, bagaimanapun, karena gas secara potensi dapat dieliminasi dalam cara-cara lain - penyerapan kedalam tubuh, penggunaan oleh bakteri-bakteri lain, atau mungkin, oleh eliminasi pada malam hari tanpa sepengetahuan dari pembuang gas.Muntah Muntah berdasarkan etiologinya dapat dirangsang melalui:a. Serabut afferent vagus dari lapisan visceral gastrointestinal; misal muntah akibat rangsang peritoneum atau peritonitis, kolik bilier atau distensi gastrointestinal.b. System vestibuler yang dirangsang oleh posisi atau infeksi vestibulum (reseptor histamine H1 dan muskarinik).c. SSP, misal rangsang pada penciuman, penglihatan, dan emosi.d. Chemoreceptor Trigger Zone pada area postrema medulla (reseptor serotonin 5-HT3 dan dopamine D3); muntah akibat obat kemoterapi, toksin, hipoksia, uremia, asidosis, dan pengobatan radiasi (Djojoningrat, 2007).Sinyal sensorik yang mencetuskan muntah terutama berasal dari pharynx, oesophagus, gaster, dan bagian atas intestinum tenue. Tahapan muntah berlangsung sebagai berikut. Gerakan antiperistaltik (gerakan kearah atas), dapat dimulai sejauh ileum. Kemudian aksi muntah dimulai dengan bernapas dalam, naiknya tulang lidah dan larynx untuk menarik sphincter oesophagus bagian atas supaya terbuka. Kemudian glottis menutup untuk mencegah muntah masuk paru. Kemudian terjadi pengangkatan palatum molle untuk menutup nares posterior. Selanjutnya diaphragma berkontraksi sehingga menimbulkan tekanan tinggi, sementara terjadi relaksasi sphincter oesophagus bagian bawah, sehingga terjadi pengeluaran muntah (Guyton & Hall, 2007).

2. Mengapa ada nyeri tekan pada abdomen anak ? Nyeri abdomen dapat terjadi karena rangsangan visceral, rangsangan somatic, dan akibat peristaltic. Adanya nyeri tekan pada pemeriksaan fisik seseorang juga menunjukkan bentuk nyeri tersebut. Nyeri tekan biasanya berasal dari nyeri yang melibatkan serosa. Nyeri ini dapat terjadi akibat infeksi yang kontinyu (terus menerus) serta ulcus lanjut. Nyeri somatic biasanya nyerinya terlokalisasi (Daldiyono & Syam, 2007).Nyeri perut dapat berasal dari visceral akibat rangsang mekanik (regangan, spasme) atau kimiawi (iskemia, inflamasi). Nyeri visceral bersifat tumpul, rasa terbakar, dan samar batas lokasinya. Sedangkan nyeri peritoneum parietal bersifat tajam dengan lokasi yang lebih jelas. Ujung saraf nyeri pada organ seperti hati dan ginjal terbatas pada kapsulanya, jadi rasa nyeri timbul bila ada regangan karena pembesaran organ. Berdasarkan lokasinya, nyeri di daerah epigastrium mengarah pada 3 organ, yaitu gaster, pancreas, dan duodenum (Djojoningrat, 2007).

3. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik skenario 1 ? Sudah di jawab pada jump 1 4. Bagaimana interpretasi pemeriksaan rectal touch ? Sebelum dilakukan RT, penderita harus diminta miksi lebih dulu. Pemeriksaan colok dubur dapat memberi kesan keadaan tonus sfingter anus, mukosa rektum, keadaan lain seperti benjolan di dalam rektum dan prostat.Didapatkan lender darah positif hal ini menunjukan adanya perdarahan pada mukosa rectum, dan feces (-)