146
i IPS. VIII.1.1.01 s.d IPS. VIII.1.4.11 MODUL SMP TERBUKA Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas : VIII Semester : 1 KEGIATAN SISWA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009

IPS_kelas_VIII_smt_1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IPS_kelas_VIII_smt_1

i

IPS. VIII.1.1.01

s.d

IPS. VIII.1.4.11

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : VIII

Semester : 1

KEGIATAN SISWA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

Page 2: IPS_kelas_VIII_smt_1

ii

Page 3: IPS_kelas_VIII_smt_1

iii

KATA PENGANTAR

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMP Terbuka, perlu adanya

penyempurnaan modul sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini. Oleh karena itu

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama berupaya melakukan

penyempurnaan modul SMP Terbuka agar sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta dapat memenuhi kebutuhan siswa, keadaan sekolah

dan masyarakat sekitar.

Seiring dengan dinamika penyempurnaan tersebut, ditetapkanlah Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kedua peraturan tersebut merupakan

pedoman dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Modul sebagai sumber belajar utama dalam proses pembelajaran bagi siswa SMP

Terbuka ini telah disusun sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Dalam pembahasannya modul ini telah mencakup seluruh Standar Kompetensi

dan Kompetensi Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan minimal tingkat Sekolah

Menengah Pertama (SMP). Dengan disempurnakannya modul SMP Terbuka ini

diharapkan siswa memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan tuntutan

kurikulum yang berlaku.

Mengingat Kurikulum yang digunakan dalam penulisan modul ini adalah Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka masukan dan saran dari lapangan sangat

diharapkan untuk penyempurnaan baik isi maupun perwajahan modul ini di masa yang

akan datang. Semoga modul ini dapat dimanfaatkan secara optimal sehingga mutu

pendidikan SMP Terbuka mengalami peningkatan sesuai dengan tuntutan jaman

Jakarta, Januari 2009

Direktur

Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Didik Suhardi, SH., M.Si.

NIP. 131270212

Page 4: IPS_kelas_VIII_smt_1

iv

Page 5: IPS_kelas_VIII_smt_1

v

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar ................................................................................... iii

Daftar Isi ................................................................................... v

Petunjuk Belajar ................................................................................... vii

IPS.VIII.1.1.01 Kondisi Fisik Dan Penduduk Indonesia.................... 1

IPS.VIII.1.1.02 Permasalahan Penduduk Dan Dampaknya

Terhadap Pembangunan.............................................

33

IPS.VIII.1.1.03 Permasalahan Lingkungan Hidup Dalam

Pembangunan Berkelanjutan.....................................

65

IPS.VIII.1.2.04 Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme

Barat serta Pengaruhnya di Indonesia........................

83

IPS.VIII.1.2.05 Perlawanan Rakyat terhadap Kolonialisme Belanda

di Berbagai Daerah....................................................

103

IPS.VIII.1.2.06 Proses Tumbuh dan Berkembangnya

Kesadaran Nasional Indonesia……………………..

139

IPS.VIII.1.2.07 Pergerakan Nasional Indonesia.................................. 155

IPS.VIII.1.3.08 Penyimpangan Sosial................................................. 181

IPS.VIII.1.4.09 Kelangkaan Sumber Daya dan Kebutuhan Manusia 191

IPS.VIII.1.4.10 Pelaku Ekonomi Rumah Tangga Keluarga,

Perusahaan, Negara dan Koperasi............................

217

IPS.VIII.1.4.11 Pasar.......................................................................... 245

Kepustakaan ...................................................................................... 259

Page 6: IPS_kelas_VIII_smt_1

vi

Page 7: IPS_kelas_VIII_smt_1

vii

PETUNJUK BELAJAR

Buku ini memuat 11 (sebelas) modul untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas

VIII Semester 1. Modul ini harus Kamu pelajari dan selesaikan dalam jangka waktu satu

semester, baik melalui kegiatan belajar di TKB (Tempat Kegiatan Belajar) maupun belajar

di luar TKB

Dalam mempelajari modul ini supaya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

1. Belajar dengan modul keberhasilannya tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan

Kamu dalam memahami dan mematuhi langkah-langkah belajarnya.

2. Belajar dengan modul dapat dilakukan secara mandiri atau kelompok, baik di TKB

atau di luar TKB.

3. Langkah-langkah yang perlu Kamu ikuti secara berurutan dalam mempelajari modul

ini adalah sebagai berikut :

a. Usahakan Kamu (bila memungkinkan) memiliki buku paket Ilmu Pengetahuan

Sosial Kelas VIII sebagai bahan pengayaan atau pendalaman materi, karena dalam

modul ini diutamakan pada materi esensial/materi pokok/materi utama.

b. Baca dan pahami benar-benar tujuan yang terdapat dalam modul ini. Perhatikan

materi pokoknya dan uraian materinya.

c. Bila dalam mempelajari tersebut mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-

teman yang lain. Dan bila inipun belum terpecahkan sebaiknya Kamu tanyakan

pada guru pamong di TKB atau guru bina pada waktu tatap muka.

d. Setelah Kamu merasa memahami materi pelajaran tersebut, kerjakanlah tugas-tugas

yang tercantum dalam modul ini, dalam lembar jawaban yang terpisah atau pada

buku tulis Kamu.

e. Periksalah hasil penyelesaian tugas tersebut melalui kunci yang tersedia. Dan bila

ada jawaban yang belum betul, pelajari sekali lagi materi yang bersangkutan. Bila

semua kegiatan dalam satu modul sudah dapat diselesaikan dengan baik Kamu

berhak mengikuti tes akhir modul yang diselenggarakan oleh guru bina atau guru

pamong.

f. Bila dalam tes akhir modul Kamu dapat mencapai nilai 65 Kamu dapat

mempelajari modul berikutnya.

4. Urutan kegiatan di atas harus Kamu taati, agar Kamu lebih cepat berhasil mempelajari

modul ini.

Selamat belajar, semoga sukses !!!

Page 8: IPS_kelas_VIII_smt_1

viii

Page 9: IPS_kelas_VIII_smt_1

1

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : VIII

Semester : 1

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

Penulis : 1. Drs. Sutama

2. Drs. Sukimin

Pengkaji Materi : 1. Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd.

2. Drs. Eko Siswono, M.Si

Perevisi : 1. Drs. Suhail Effendey

2. Drs. Marlan Kasni Kr.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

KONDISI FISIK DAN

PENDUDUK INDONESIA

IPS.VIII.1.1.01

Page 10: IPS_kelas_VIII_smt_1

2

Page 11: IPS_kelas_VIII_smt_1

3

A. PENDAHULUAN

Tanpa Kamu sadari, ternyata Kamu telah sampai pada modul ini. Hal ini berkat kerja keras

dan disiplin serta rasa tanggung jawab yang besar, sehingga Kamu tidak mengalami

kesulitan serta kendala apapun dalam mempelajari modul-modul itu. Juga dalam

mengerjakan tugas-tugas yang ada pada setiap modul, serta telah dapat mengikuti tes akhir

modul yang dilaksanakan oleh gurumu dan telah berhasil dengan baik. Selamat buat Kamu

!.

Modul yang akan Kamu pelajari ini berjudul “Kondisi fisik dan Penduduk Indonesia”.

Untuk mencapai kompetensi tersebut, materi pelajaran yang harus Kamu pelajari adalah

hubungan posisi geografis, dengan perubahan musim di Indonesia, angin muson di

Indonesia, perubahan musim, flora & fauna, jenis tanah, permasalahan penduduk di

Indonesia, pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk dan hubungan antara kondisi fisik dan

sosial ekonomi Indonesia.

Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu 4 x 40 menit dan terbagi menjadi 2

kegiatan. Kegiatan 1 tentang kondisi fisik wilayah Indonesia dan kegiatan 2 tentang

kondisi kependdudukan Indonesia. Bila Kamu menemui kesulitan dalam mempelajari

modul ini, dapat Kamu catat pada buku catatan dan Kamu diskusikan dengan teman-teman

atau dapat Kamu tanyakan langsung kepada guru pamong atau guru bina pada waktu tatap

muka di SMP induk.

Selamat belajar ! Semoga berhasil !

Page 12: IPS_kelas_VIII_smt_1

4

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Kondisi Fisik Wilayah Indonesia

1. Standar Kompetensi Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

2. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan kondisi fisik wilayah Indonesia

3. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Menunjukkan letak astronomis, geografis, dan geologis

b. Menganalisa hubungan posisi geografis dan astronomis dengan perubahan musim

di Indonesia

c. Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asiatis, tipe Australis serta

kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Webber.

d. Mengidentifikasi persebaran jenis-jenis tanah dan pemanfaatannya.

4. Materi Pokok Untuk mencapai kompetensi dasar tersebut, materi pokok yang harus Kamu pelajari

adalah:

a. Letak Wilayah Indonesia

b. Hubungan posisi geografis dengan perubahan musim di Indonesia

c. Angin muson di Indonesia

d. Perubahan musim

e. Flora & fauna

f. Jenis tanah

5. Uraian Materi

a. Letak Wilayah Indonesia Dilihat dari letak astronomi ,letak geografis, dan letak geologis wilayah kepulauan

Indonesia adalah sebagai berikut :

Letak astronomis adalah letak suatu wilayah atau negara yang berdasarkan pada

garis bujur dan garis lintang.

Letak menurut garis lintang, Indonesia berada antara garis 60 LU – 11

0 LS. Ini

berarti bahwa menurut lintang, Indonesia berada di wilayah iklim tropis (ingat

pembagian iklim bumi berdasarkan garis lintang). Wilayah iklim tropis di bumi

terletak antara 23 ½0 LU – 23½

0 LS. Iklim tropis Indonesia sangat berkaitan dengan

letak geografis di Indonesia.

Ciri khas iklim tropis di Indonesia adalah sebagai berikut :

• Menerima panas sepanjang tahun, dan suhu rata-rata tinggi yaitu antara 260 C

sampai 280

• Udara lembab, sehingga amplitudo suhu harian kecil. Amplitudo yaitu

perbedaan suhu antara siang dan malam.

• Curah hujan rata-rata pertahun 2000 mm, yang didukung oleh luas perairan laut

53% dari seluruh luas Indonesia.

• Dipengaruhi pergantian arah angin setiap 6 bulan, sebagai akibat adanya angin

musim dari Asia dan angin musim dari Australia.

Page 13: IPS_kelas_VIII_smt_1

5

Letak geografis adalah letak suatu daerah atau negara dilihat dari kenyataan di

permukaan bumi atau posisi negara itu pada bola bumi.

Berdasarkan letak geografis Negara Indonesia terletak di antara Samudra Pasifik

dan Samudra Hindia, serta diantara Benua Asia dan Benua Australia.

Letak Geologis adalah letak suatu wilayah atau negara yang dilihat dari keadaan

lapisan batu-batuannya atau keadaan lapisan tanahnya.

Berdasarkan letak geologis Negara Indonesia dilalui oleh 2 (dua) jalur pegunungan

besar, yaitu jalur pegunungan mediterania dan jalur pegunungan Pasifik.

Sampai disini Kamu memahami? Ambil atlasmu dan amati letak obyek geografi

tersebut! Baik, kita lanjutkan pembahasan!

b. Hubungan Posisi Geografis dengan Perubahan Musim di Indonesia Seperti telah Kamu ketahui di atas bahwa, Indonesia terletak antara 6

0 LU – 11

0 LS

dan antara Benua Asia dan Benua Australia dengan arah utara-selatan. Karena

tekanan udara di Benua Asia dan Australia selalu berubah maka timbulah angin

muson yang melintasi wilayah Indonesia. Angin muson ialah angin yang setiap

setengah tahun berganti arah yang berlawanan. Angin muson yang berasal dari Asia

merupakan angin muson barat dan angin muson yang berasal dari Australia

merupakan angin muson timur.

Berikut ini, akan dijelaskan kedua angin muson tersebut.

1) Angin Muson Barat

Angin muson barat bertiup pada bulan Oktober-Maret . Hal ini disebabkan

mulai tanggal 23 September sampai dengan tanggal 21 Maret, kedudukan semu

matahari berada di belahan bumi selatan dan sampai pada garis lintang 23½0 LS

tanggal 22 Desember. Intensitas penyinaran matahari di Benua Australia lebih

tinggi dari pada intensitas penyinaran matahari di Benua Asia. Akibatnya, udara

di Benua Australia bertekanan minimum dan di Benua Asia bertekanan

maksimum.

Dengan demikian, bertiuplah angin dari Benua Asia ke Australia melalui

Indonesia (perhatikan gambar 01.01 Peta Arah Angin Muson Barat). Karena

angin tersebut melalui Lautan Hindia yang luas, angin ini mengandung banyak

uap air yang menyebabkan banyak terjadinya hujan. Oleh karena itu, pada

musim tersebut sebagian besar wilayah Indonesia sedang mengalami musim

penghujan.

Perhatikan gambar berikut !

Gambar. 01.01. Peta Arah Angin Muson Barat

Page 14: IPS_kelas_VIII_smt_1

6

Gambar.01.02. Peta Arah Angin Muson Timur

2) Angin Muson Timur

Angin muson timur disebut juga angin muson tenggara. Angin muson ini

bertiup bulan April-Agustus. Hal ini disebabkan mulai tanggal 21 Maret dan

sampai 23 September, kedudukan semu matahari berada di belahan bumi utara

dan sampai garis lintang 23 ½0 LU tanggal 21 Juni. Intensitas penyinaran

matahari di Benua Asia lebih tinggi daripada intensitas penyinaran matahari di

Benua Australia. Akibatnya, udara di Benua Asia bertekanan minimum dan

udara di Benua Australia bertekanan maksimum.

Dengan demikian, bertiuplah angin dari Australia ke Asia melalui Indonesia

(perhatikan gambar 01.02 Peta Arah Angin Muson Timur). Angin tersebut

melintasi wilayah gurun yang luas di Australia, kemudian melalui laut yang

sempit diantara Australia dan Indonesia. Akibatnya angin ini tidak mengandung

banyak uap air, sehingga tidak mendatangkan hujan di Indonesia. Jadi, pada

musim tersebut sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau.

c. Flora dan Fauna di Indonesia Flora dan fauna di Indonesia digolongkan menjadi tiga zona, yaitu :

1) Flora-fauna Asiatis, berada di Paparan Sunda yang meliputi Pulau Sumatera,

Kalimantan, Jawa dan Pulau Bali. Paparan Sunda ini sekitar 140 juta tahun

yang lalu merupakan bagian dari benua Asia. Oleh karena itu, flora-fauna di

paparan Sunda memiliki kesamaan dengan flora-fauna yang hidup di benua

Asia. Flora-fauna tipe Asiatis dengan tipe Peralihan dipisahkan oleh garis

“Wallacea”

2) Flora-fauna Australis, berada di paparan Sahul meliputi Pulau Papua dan pulau-

pulau di dangkalan Sahul. Pada jaman geologi (Oligosin) paparan Sahul ini

bergabung dengan benua Australia, sehingga flora-fauna di daerah ini memiliki

kesamaan dengan flora-fauna yang hidup di benua Australia. Flora-fauna tipe

Australis dengan tipe Peralihan dipisahkan oleh garis “Weber”.

3) Flora –fauna peralihan, terletak di antara garis Wallacea sebelah barat dan garis

Weber disebelah timur. Flora-fauna di daerah ini menyerupai dengan yang ada

di Asia dan sebagian lagi menyerupai dengan yang ada di Australia.

Page 15: IPS_kelas_VIII_smt_1

7

Fauna di Indonesia Fauna (dunia hewan) di Indonesia merupakan fauna peralihan antara fauna Asia dan

Australia. Karena pengaruh iklim dan letak tanah air kita berada diantara Asia dan

Australia, maka kekayaan fauna Indonesia sangat besar dan jenisnya sangat beragam.

Keanekaragaman jenis organismenya cukup tinggi di dunia. Dari 8000 jenis reptilia

dunia, 25% diantaranya terdapat di Indonesia. Jenis organisme lain berupa fauna

bertulang belakang 20%, serangga 20%, cacing 10%. Terdapat 1300 jenis burung, 2500

jenis ikan dan 1000 jenis amphibia. Perhatikan gambar contoh jenis-jenis fauna yang

ada di Indonesia berikut ini.

Contoh Fauna di Indonesia

Gambar 0I.03. Anoa dan Gajah Gambar 0I.04: Burung Maleo

Gambar 0I.05. Burung Rangkong dan Kakatua Gambar 0I.06. Komodo

Gambar 0I.07. Orang Utan Gambar 0I.08. Banteng

Page 16: IPS_kelas_VIII_smt_1

8

Gambar 0I.09. Gajah Gambar 0I.10. Harimau

Ganbar 0I.11. Kanguru Gambar 0I.12. Burung Kasuari

Sebagai dasar pembeda antara hewan yang bersifat Asiatis dengan hewan yang

bersifat Australis, Kamu dapat menyimak tabel pembeda berikut ini

Tabel 1 : Perbedaan fauna Asiatis dengan fauna Australis

Fauna Asiatis Fauna Australis

- binatang menyusui besar-besar

- terdapat bermacam-macam jenis kera

- jenis ikan air tawar banyak

- jenis burung berwarna tidak banyak

- binatang menyusui kecil-kecil, dan

jenis binatang berkantong

- tidak terdapat jenis kera

- jenis ikan air tawar sedikit

- terdapat banyak jenis burung berwarna

Sekarang coba Kamu perhatikan gambar peta daerah fauna Indonesia. Pada peta

tersebut terdapat garis khayal pembatas antar daerah fauna Asiatis dengan fauna

daerah peralihan, yaitu garis Wallacea. Sedangkan garis Weber adalah garis

keseimbangan antara daerah fauna Asiatis dan Australis. Garis keseimbangan

maksudnya adalah daerah di sekitar garis Weber tempat dimana dapat ditemui

fauna Asiatis dan juga fauna Australis.

Coba cari pada peta di bawah ini pulau-pulau yang termasuk daerah fauna Asiatis

dan pulau-pulau yang termasuk daerah fauna yang bersifat Australis! Cari pula

pulau-pulau daerah fauna peralihan di Indonesia!

Page 17: IPS_kelas_VIII_smt_1

9

Gambar 0I .13. Peta Persebaran Fauna di Indonesia

Flora di Indonesia Jenis tumbuh-tumbuhan (flora) yang hidup di suatu tempat terdiri dari tumbuh-

tumbuhan yang tumbuh secara alami. Disamping itu juga ada tumbuh-tumbuhan yang

ditanam serta dipelihara oleh manusia. Tumbuhan alami ini disebut juga vegetasi

alami. Sedangkan mengenai tumbuh-tumbuhan yang ditanam serta dipelihara oleh

manusia, dibahas dalam pertanian.

Contoh flora di Indonesia

Gambar 0I.14. Sabana di Nusa Tenggara Gambar 0I.15. Hutan Hujan Tropis

Dimanfaatkan untuk peternakan Banyak menghasilkan kayu

Page 18: IPS_kelas_VIII_smt_1

10

Gambar 0I.16. Hutan Jati di Saradan. Gambar 0I.17. Hutan Bakau di Kalimantan

Contoh Hutan Musim (Hutan Mangrove)

Vegetasi alami (dunia tumbuh-tumbuhan) yang terdapat di Indonesia adalah sebagai

berikut :

a. Hutan Hujan Tropis Di daerah beriklim khatulistiwa seperti Indonesia, yang banyak sinar matahari,

curah hujannya besar, dan suhu udaranya tinggi. Vegetasi utamanya adalah hutan

hujan tropis. Hutan ini di jumpai di dataran rendah hingga ke pegunungan. Hutan

hujan tropis sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun dan di dalamnya hidup

beribu jenis tumbuhan, tumbuhan tersebut tersusun atas berbagai tingkat

ketinggian, hingga seakan-akan membentuk lapisan-lapisan.

b. Hutan Musim Hutan musim dijumpai di daerah yang suhu udaranya tinggi dan mempunyai

perbedaan musim hujan dan kemarau yang nyata. Pohon-pohon di hutan ini tahan

kering. Hal ini terlihat dari adanya lapisan pelindung berupa kulit kayu mati yang

tebal pada batangnya. Pada musim kemarau, sebagian pohonnya meranggas atau

menggugurkan daunnya untuk mengurangi penguapan air, tetapi pada musim hujan

pohon-pohon ini menghijau kembali. Pohon hutan musim yang penting antara lain

adalah pohon jati, kapuk dan angsana. Dalam hutan musim tumbuhan bawah cukup

lebat, karena sinar matahari dapat mencapai permukaan tanah. Misalnya di Jawa

Tengah, Jawa Timur, sampai ke Nusa Tenggara.

Perhatikan gambar hutan Jati, bandingkan antara hutan hujan tropis dengan dan

hutan jati (termasuk hutan musim) yang sedang meranggas.

c. Sabana Sabana adalah padang rumput yang diselingi oleh ditumbuhi pohon-pohon perdu

atau semak belukar. Sabana banyak terdapat di Nusa Tengga Barat dan Nusa

Tenggara Timur, yang curah hujannya tidak tinggi. Di daerah ini ternak

dikembangbiakkan secara bebas. Karena itu daerah ini merupakan penghasil ternak,

seperti sapi, kambing dan kuda.

d. Stepa Stepa adalah padang rumput yang relatif luas tanpa adanya pohon-pohon perdu atau

semak belukar. Daerah ini dijumpai di dataran yang sangat sedikit curah hujannya

seperti di Nusa Tenggara Timur.

e. Hutan Bakau Tumbuh di pantai yang landai dan berlumpur serta terletak di daerah pasang surut.

Pohon bakau hidup di lingkungan air payau yang merupakan percampuran air laut

Page 19: IPS_kelas_VIII_smt_1

11

dan air tawar. Oleh Karena itu pohon bakau sukar menghisap air untuk keperluan

hidupnya. Daun pohon bakau mempunyai lapisan tebal di permukaannya, dan

berguna untuk mengurangi penguapan air pada bagian daun. Sebagian akarnya

muncul di permukaan air atau lumpur untuk mendapatkan oksigen, karena di dalam

lumpur oksigen sangat kurang. Nama lain pohon bakau adalah mangrove. Di

belakang hutan bakau, kearah daratan, biasanya tumbuh pohon nipah yang daunnya

berguna untuk atap. Hutan bakau yang terluas terdapat di daerah pantai Irian Jaya,

Sumatera bagian Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan.

f. Hutan Rawa Lebih jauh ke arah daratan dari hutan bakau, biasanya terdapat hutan rawa air

tawar. Hutan ini meliputi daerah rawa-rawa yang cukup luas di Indonesia. Hutan

rawa air tawar tidak menghasilkan kayu yang baik, tetapi tanah di daerah ini dapat

digunakan untuk pertanian. Sebagian hutan rawa air tawar di Indonesia telah diubah

menjadi daerah persawahan.

Hutan rawa lain yang sejenis dengan hutan rawa air tawar adalah hutan rawa

gambut. Hutan ini merupakan penghasil kayu yang cukup penting. Salah satunya

kayunya adalah kayu ramin, yang dapat dimanfaatkan untuk peralatan rumah.

Hutan rawa gambut banyak terdapat di pantai timur Sumatera, Kalimantan Barat

dan Kalimantan Tengah

Demikian uraian mengenai hutan yang terdapat di Indonesia, semoga Kamu dapat

memahami dengan jelas dan bermanfaat sebagai pengetahuan dan dalam kehidupan

sehari-hari, baik sekarang maupun dalam kehidupan bermasyarakat di waktu yang

akan datang. Untuk lebih jelasnya Kamu perhatikan dengan baik peta berikut ini!

Gambar 0I.18. Peta Persebaran Flora di Indonesia

Page 20: IPS_kelas_VIII_smt_1

12

d. Jenis Tanah dan Pemanfaatannya Sebelum Kamu mengenal tanah, ada baiknya terlebih dahulu Kamu harus

mengetahui pengertian tanah. Tahukah Kamu apakah tanah itu ? Tanah adalah

lapisan kulit bumi terluar yang terdiri atas bahan padat yang bercampur dengan air,

udara dan jasad-jasad hidup yang merupakan tempat pertumbuhan tanaman. Tanah

berasal dari pelapukan batuan yang terdapat di permukaan bumi. Batuan tersusun

atas mineral-mineral, yaitu bahan yang terjadi karena peristiwa alam dan

mempunyai unsur kimia tertentu. Oleh pengaruh suhu udara, angin dan hujan,

batuan itu lama-lama menjadi lapuk. Mineral-mineral yang ada di dalam batuan

kemudian terlepas dan akhirnya membentuk tanah.

Di dalam tanah terdapat jasad-jasad hidup. Organisme tersebut antara lain bakteri

dan jamur. Jasad-jasad tersebut membusukkan tumbuhan dan hewan yang mati dan

juga kotoran hewan, sehingga sisa-sisa tumbuhan dan hewan-hewan ini berubah

menjadi bahan organik yang disebut humus. Humus adalah unsur tanah yang

penting, karena merupakan sumber makanan bagi tanaman dan membuat tanah

dapat menyerap air lebih banyak. Humus terdapat pada lapisan tanah yang paling

atas.

Coba perhatikan gambar berikut !

Gambar. 01.19. Pembagian Lapisan Tanah. Lapisan Humus penting untuk tumbuhan.

Jenis tanah yang terdapat di Indonesia berbeda, ada yang subur dan ada yang tidak

subur. Bagaimana dengan tanah yang ada di daerah Kamu ? Pasti ada tanah yang

subur dan yang tidak subur. Ada jenis tanah yang hanya dapat ditumbuhi tanaman

tertentu saja. Adapun jenis-jenis tanah adalah sebagai berikut :

- Tanah aluvial, yaitu tanah yang terbentuk dari endapan lumpur dan pasir halus

yang bawa aliran sungai.

- Tanah andosol (tanah vulkanik), yaitu tanah yang terbentuk dari endapan abu

gunung api.

- Tanah regosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan yang berasal dari

muntahan gunung api, atau endapan pasir di sepanjang pantai.

- Tanah organosol, yaitu tanah yang terbentuk dari bahan organik, yaitu dari sisa-

sisa tumbuhan yang mudah membusuk.

Page 21: IPS_kelas_VIII_smt_1

13

- Tanah litosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan keras yang belum lapuk

dengan sempurna.

- Tanah latosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan gunung api yang sudah

mengalami pelapukan lebih lanjut.

- Tanah grumosol, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan kapur dan batuan

gunung api.

- Tanah mediteran, yaitu tanah yang terbentuk dari batuan kapur yang tercampur

dengan batuan endapan

- Tanah humus, yaitu tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan yang

mengalami pembusukan secara alami. Terdapat di daerah tropis.

Agar lebih jelas, perhatikan tabel berikut ini !

Tabel 2 : Jenis tanah menurut bahan pembentuk dan kesesuaian lahan

Jenis Tanah Bahan Pembentuk Terdapat di

daerah

Tanaman Yang Cocok

Tanah aluvial

Lumpur dan pasir halus

yang dibawa aliran sungai

dan diendapkan

Dataran rendah dan

daerah sepanjang

sungai Indonesia

Padi, Palawija, tembakau,

tebu, sayuran, kelapa dan

buah-buahan

Tanah andosol

(tanah vulkanik)

Abu gunung api

Daerah gunung api di

Sumatera, Jawa, Bali,

Nusa Tenggara, dan

Minahasa

Kina, teh, kopi

Tanah regosol

(berbutir kasar)

Batuan berasal dari

muntahan gunung api,

endapan pasir disepanjang

pantai

Lereng-lereng

gunung api dan

pantai-pantai di

seluruh Indonesia

Palawija, tembakau dan

buah-buahan

Tanah organosol

(tanah gambut)

Bahan organik, yaitu sisa

tumbuhan rawa yang sudah

membusuk

Dataran rawa di

Kalimantan, Papua

dan Sumatera

Kelapa, nanas dan padi

Tanah litosol

(tanah batu-batuan)

Batuan keras yang belum

lapuk dengan sempurna

Lereng-lereng gunung

yang mengalami erosi

berat dan pegunungan

kapur di seluruh

Indonesia

Pohon-pohon besar atau

dihutankan

Tanah latosol

(tanah tua)

Batuan gunung api yang

sudah mengalami

pelapukan

Seluruh Indonesia

kecuali di beberapa

pulau Nusa Tenggara

dan Maluku

Padi, palawija, kopi, karet,

kelapa sawit, buah-buahan.

Tanah grumosol

Batuan kapur dan batuan

gunung api

Sumatera, Jawa,

Nusa Tenggara,

Papua (yang

ketinggiannya kurang

dari 200 m di atas

permukaan air laut)

Padi, palawija, kelapa,

karet, kopi, pohon jati.

Tanah mediteran

(tanah kapur)

Batuan kapur yang

tercampur dengan batuan

endapan

Daerah bukit kapur di

Jawa, Sumatera

Selatan dan Sulawesi

Tenggara

Palawija, tembakau dan

pohon jati

Page 22: IPS_kelas_VIII_smt_1

14

Perhatikan gambar-gambar di bawah ini, tentukan jenis-jenis tanaman semacam itu

bisa diusahakan di daerah mana saja di seluruh Indonesia ?

Gambar.01.20. Beberapa contoh tanaman buah dan sayur

6. Tugas 1 Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jelaskan bagaimana letak geografis negara Indonesia !

2. Jelaskan tentang angin muson barat !

3. Sebutkan perbedaan-perbedaan antara fauna Asiatis dengan fauna Australis !

4. Sebutkan nama garis khayal yang membatasi antara fauna jenis Asiatis dengan

fauna di daerah peralihan, dan garis khayal yang membatasi fauna Australis

dengan fauna peralihan !

5. Sebutkan flora (vegetasi alami) yang terdapat di Indonesia serta daerah

dijumpainya masing-masing !

6. Jelaskan pengertian tanah !

7. Sebutkan minimal 3 contoh jenis tanah dan tanaman yang cocok untuk tanah

tersebut!

Page 23: IPS_kelas_VIII_smt_1

15

Kegiatan 2 : Kondisi Kependudukan Indonesia

1. Standar Kompetensi Memahani permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

2. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan Kondisi Kependudukan Indonesia

3. Indikator Pencapaian Kompetensi :

a. Mendeskripsikan permasalahan kependudukan di Indonesia

b. Menjelaskan pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk di berbagai wilayah

Indonesia

c. Menjelaskan hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi di Indonesia

4. Materi Pokok Untuk mencapai kompetensi dasar tersebut, materi pokok yang harus Kamu pelajari

adalah:

a. Permasalahan kependudukan di Indonesia

b. Pusat-pusat kegiatan ekonomi penduduk di berbagai wilayah Indonesia

c. Hubungan antara kondisi fisik dan sosial ekonomi di Indonesia

5. Uraian Materi

a. Permasalahan Kependudukan di Indonesia Tiap-tiap negara di dunia memiliki permasalahan di bidang kependudukan.

Masalah kependudukan di tiap-tiap daerah atau negara tidak sama. Di Indonesia

masalah utama di bidang kependudukan meliputi jumlah penduduk banyak,

persebaran penduduk yang tidak merata dan laju pertumbuhan penduduk yang

tinggi. Selain dihadapkan pada masalah jumlah (kuantitas), Indonesia juga

memiliki masalah kependudukan dalam hal mutu (kualitas) yang secara umum

tergolong masih rendah. Jumlah penduduk Indonesia yang besar, secara umum

memiliki keuntungan seperti :

- Terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja

- Dapat digunakan untuk usaha pembelaan negara, bila negara mengalami

bahaya.

Setiap negara di dunia sudah tentu memiliki penduduk. Ada yang jumlahnya cukup

besar, ada pula yang jumlahnya masih sedikit. Tahukah Kamu urutan jumlah

penduduk Indonesia bila di banding dengan penduduk negara lain di dunia ?

Coba Kamu perhatikan tabel berikut ini

Tabel 1-1 Perkembangan Penduduk Indonesia 1961 – 2000

Tahun Jumlah (ribuan) Pertumbuhan (%)

1961 97.010 2,13

1971 119.183 2,08

1980 147.490 2,32

1990 178.631 1,98

2000 203.456 1,70 Sumber: BPS

Page 24: IPS_kelas_VIII_smt_1

16

Menurut Tabel 1-1 tersebut, jumlah penduduk Indonesia adalah 97,010 juta jiwa

(1961), 119,183 juta jiwa (1971), 147,490 juta jiwa (1980), 178,631 juta jiwa

(1990), dan 203,456 juta jiwa (2000). Dari jumlah tersebut terlihat bahwa jumlah

penduduk dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Berikutnya

perhatikan tingkat pertumbuhan penduduk, yaitu tahun 1961 adalah 2,13%, tahun

1971 adalah 2,08%, tahun 1980 adalah 2,32 %, tahun 1990 adalah 1,98% , dan

2000 adalah 1,70%.

Bagaimana jumlah penduduk tersebut bila kita bandingkan dengan negara-negara

lain di dunia?

Tabel 1-2. Jumlah Penduduk Sepuluh Negara di Dunia

(Hasil Proyeksi/Perkiraan)

Jumlah (jutaan)

No.

Negara 1997 2000 2003 2025

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Cina

India

Amerika Serikat

Indonesia

Brasil

Federasi Rusia

Pakistan

Jepang

Bangladesh

Nigeria

1.236,7

969,7

267,7

244,3

160,3

147,3

137,8

126,1

122,2

107,1

1.255

1.016

276

206

172

150

148

127

132

128

1.288,7

1.068,6

291,5

220,5

176,5

145,5

149,1

127,5

146,7

133,9

1.471

1.370

323

265

224

136

243

134

182

217 Sumber : World Population Data Sheet 2003.

Sekarang berada pada urutan ke berapakah jumlah penduduk Indonesia, jika

dibandingkan dengan negara-negara di dunia ? Menurut jumlah penduduknya,

Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar di dunia.

Tabel 1-3. Jumlah Penduduk di Wilayah Asean Tahun 2003

No. Negara Jumlah (Jutaan)

1. Indonesia 220,5

2. Philippines 81,6

3. Vietnam 80,8

4. Thailand 63,1

5. Myanmar 49,5

6. Malaysia 25,1

7. Kamboja 12,6

8. Singapore 4,2

9. Laos 5,6

10. Brunei 0,4 Sumber: World Population Data Sheet

Dari tabel di atas, Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk Indonesia di Asia

Tenggara menempati urutan nomor 1. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk

negara ASEAN, penduduk Indonesia lebih dari dua kali lipat. Coba Kamu hitung

berapa perbandingannya dengan tiap-tiap negara anggota ASEAN.

Page 25: IPS_kelas_VIII_smt_1

17

Indonesia di antara negara-negara di ASEAN, menempati posisi ke berapa? Negara

manakah yang paling sedikit penduduknya?

Tabel 1-4. Pertumbuhan Penduduk Negara-negara di ASEAN

No. Negara Pertumbuhan (%)

1. Philippines 2.2

2. Malaysia 2.1

3. Myanmar 2.1

4. Kamboja 1.9

5. Brunei 1.9

6. Laos 1.6

7. Indonesia 1.6

8. Vietnam 1.3

9. Singapore 0.7

10. Thailand 0.7 Sumber: World Population Data Sheet 2003

Meskipun angka pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh,

namun karena jumlah penduduk yang besar maka pertumbuhan 1,6% masih

tergolong tinggi. Coba diskusikan dengan teman-temanmu mengapa demikian?

b. Permasalahan Utama Bidang Kependudukan di Indonesia 1) Persebaran Penduduk Indonesia

Persebaran Penduduk Indonesia tidak merata. Pada umumnya penduduk

tersebut terpusat di kota-kota besar dan daerah pertanian yang subur. Hampir 70

% dari jumlah penduduk di Indonesia mendiami di Pulau Jawa, padahal luas

Pulau Jawa hanya sekitar 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia. Sehingga

Pulau Jawa sangat padat penduduknya bukan ?

2) Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Perubahan jumlah penduduk baik pertambahan atau pengurangan disebut

pertumbuhan penduduk. Kalau bertambah disebut pertumbuhan positif, kalau

kurang disebut pertumbuhan negatif. Pada tahun 1990 pertumbuhan penduduk

Indonesia sekitar 1,6 %. Angka pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan

jumlah penduduk bertambah dengan cepat.

3) Faktor-faktor yang menentukan kualitas penduduk

Kamu sudah tahu bahwa kemampuan penduduk antar daerah untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang utama, berbeda-beda. Hal tersebut menyebabkan kualitas

penduduk tiap daerah berbeda-beda pula.

Page 26: IPS_kelas_VIII_smt_1

18

Adapun faktor-faktor yang menentukan kualitas penduduk sebagai berikut:

♦ Tingkat Pendidikan Penduduk Pada modul yang lalu Kamu sudah mengetahui tingkat pendidikan rata-rata

penduduk Indonesia, bukan ? Untuk lebih memahami, coba Kamu amati sekali

lagi komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan berikut ini !

Tabel 1-5. Komposisi penduduk Indonesia menurut tingkat pendidikan

Hasil sensus tahun 1971 s.d 2001

Pendidikan 1971

%

1980

%

1985

%

1990

%

2001

%

Tamat/belum tamat SD

SD

SLTP

SLTA

Diploma/Universitas

Tidak diketahui

73,3

19,6

4,4

2,0

0,4

-

55,8

55,8

8,3

5,9

0,8

-

37,5

37,5

12,9

11,8

1,9

-

56,8

26,8

8,8

6,8

0,6

0,2

34,36

32,80

14,84

14.7

3,31

Amati tabel secara teliti ! Coba Kamu sebutkan tingkat pendidikan penduduk

dari tahun ke tahun berdasarkan tabel tersebut. Apakah tingkat rata-rata

penduduk Indonesia masih rendah ?

♦ Keadaan Kesehatan Penduduk Tingkat kesehatan penduduk dapat Kamu lihat dari angka kematian, terutama

angka kematian bayi. Angka kematian adalah jumlah rata-rata penduduk yang

meninggal dari setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Bila angka kematian

rendah, tingkat kesehatan penduduk tinggi dan sebaliknya bila angka kematian

tinggi maka tingkat kesehatan rendah.

Sampai di sini tentu Kamu bertanya, mengapa tingkat kesehatan penduduk

Indonesia masih rendah ?

Sebagai jawaban, coba Kamu diskusikan dengan teman-temanmu !

♦ Tingkat Penghasilan Penduduk Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk, Kamu terlebih dahulu harus

mengetahui ciri-ciri keluarga sejahtera. Keluraga sejahtera yaitu apabila suatu

keluarga sudah terpenuhi semua kebutuhan hidupnya.

Untuk mencapai keluarga sejahtera, tentu setiap keluarga perlu mempunyai

penghasilan atau pendapatan yang layak. Pendapatan suatu keluarga dalam satu

tahun dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan tiap anggota keluarga dalam

tahun.

Jadi pendapatan suatu keluarga dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Besar

kecilnya penghasilan rata-rata tiap anggota keluarga dapat dipergunakan

sebagai ukuran tingkat kesejahteraan penduduk. Dengan penghasilan yang

cukup orang mempunyai peluang untuk hidup sehat dengan pendidikan yang

tinggi dibanding yang penghasilannya rendah.

♦ Tingkat Kesejahteraan Penduduk Dari uraian di atas, Kamu sudah mengetahui bahwa ukuran tingkat

kesejahteraan penduduk dapat diukur salah satunya dari pendapatan rata-rata

Page 27: IPS_kelas_VIII_smt_1

19

= Rp. 339.730,00

setiap orang selama satu tahun. Tentu Kamu ingin tahu bagaimana pendapatan

rata-rata penduduk Indonesia ? Untuk itu terlebih dahulu Kamu harus

mengetahui jumlah penduduk dan pendapatan nasional.

Untuk menghitung pendapatan rata-rata penduduk, Kamu dapat menggunakan

rumus :

Contoh :

Pendapatan nasional Indonesia pada tahun 1981 sebesar

Rp.50.110.175.000.000,00 (lima puluh triliyun seratus sepuluh milyar seratus

tujuh puluh lima juta rupiah). Jumlah penduduk Indonesia tahun 1980 sebesar

147.500.000 jiwa.

Maka pendapatan rata-rata penduduk Indonesia pada tahun 1990 =

Rp. 50.110.175.000.000,00

147.500.000

Pendapatan rata-rata tiap bulannya = Rp. 339.730,00 : 12 = Rp. 28.311,00

Pendapatan rata-rata per hari =Rp. 28.311,00 : 30 = Rp. 943,69

Berdasarkan contoh perhitungan ini, Kamu dapat mengetahui bahwa

pendapatan rata-rata penduduk Indonesia masih sangat rendah. Bayangkan saja

setiap penduduk hanya memiliki uang sebesar Rp. 943,69 untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Sekarang Kamu hitung, berapa besar pendapatan rata-rata perhari setiap

anggota keluargamu dengan cara di atas. Diskusikan dengan teman-temanmu!

lalu hasilnya laporkan kepada guru pamongmu !

“Selamat berdiskusi”

Adapun faktor-faktor yang menyebabkan masih rendahnya kualitas penduduk

Indonesia antara lain

♦ Tingkat Pendapatan Rata-rata Penduduk Rendah.

Di atas Kamu sudah diberi contoh cara menghitung pendapatan rata-rata

penduduk setiap tahun, dan akhirnya dapat disimpulkan bahwa pendapatan rata-

rata penduduk Indonesia masih rendah. Hal ini menyebabkan banyak orang tua

yang tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya dan terpaksa menghentikan

sekolah anak-anaknya. Akibatnya banyak anak-anak yang putus sekolah, karena

harus bekerja mencari nafkah guna membantu perekonomian orang tua mereka.

Pendapatan yang rendah dapat disebabkan karena tingkat pendidikan yang

rendah.

Pendapatan rata-rata =

Pendapatan Nasional

Jumlah Penduduk

Page 28: IPS_kelas_VIII_smt_1

20

Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !

Gambar.01.21. Anak usia sekolah yang terpaksa ikut mencari nafkah

(Sumber : Kompas)

♦ Kurangnya Keterampilan dan Tingkat Pendidikan yang Rendah

Tingkat pendidikan rendah di suatu daerah dapat terjadi karena di daerah itu

misalnya jumlah anak usia sekolah banyak, tetapi tempat belajarnya kurang.

Akibatnya banyak anak-anak yang tidak tertampung untuk bersekolah.

Disamping itu tidak seimbangnya jumlah SD dengan SLTP, SLTP dengan

SMU, dan SMU dengan Perguruan Tinggi. Banyak tamatan SD yang tidak

dapat melanjutkan ke SLTP dan seterusnya. Hal ini dapat terjadi di daerah-

daerah yang penduduknya padat. Kadang-kadang oleh jauhnya jarak antara

sekolah dengan tempat tinggal yang terpencil menyebabkan anak-anak enggan

bersekolah.

♦ Rendahnya Kesadaran Masyarakat Terhadap Kesehatan

Dalam kehidupan sehari-hari Kamu bisa amati bagaimana kesadaran

masyarakat terhadap kesehatan. Masih banyak masyarakat yang tidak tahu

makanan bergizi, tinggal di lingkungan yang kotor dan membuang sampah

sembarangan. Jika mereka sakit tidak mau ke dokter dan lain-lain. Faktor-faktor

inilah yang menyebabkan tingkat kesehatan penduduk Indonesia masih rendah.

♦ Kesejahteraan Penduduk yang Masih Rendah

Di atas sudah Kamu pelajari bahwa ukuran kesejahteraan diantaranya dilihat

dari tingkat pendapatan rata-rata. Di Indonesia pendapatan rata-rata penduduk

masih rendah. Rendahnya pendapatan rata-rata penduduk Indonesia erat

hubungannya dengan pendapatan nasional Indonesia secara keseluruhan masih

kecil. Hal ini karena belum semua sumber daya alam yang kita miliki dapat

diolah dengan baik. Akibat kurangnya modal, tenaga ahli dan teknologi.

Disamping itu jumlah penduduk Indonesia yang terlalu besar. Inilah yang

menyebabkan tingkat kesejahteraan penduduk Indonesia masih rendah.

Usaha-usaha Meningkatkan Kualitas Penduduk Seperti Kamu ketahui Indonesia sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan

di segala bidang. Termasuk pembangunan sumber daya manusia. Agar

pembangunan berjalan lancar, dibutuhkan manusia-manusia yang berkualitas

Page 29: IPS_kelas_VIII_smt_1

21

tinggi. Untuk mendapatkan manusia yang berkualitas, maka pemerintah

melaksanakan usaha-usaha sebagai berikut:

♦ Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Dalam uraian mengenai komposisi penduduk pada modul yang lalu, Kamu

sudah mengetahui tingkat pendidikan di Indonesia masih rendah.

Untuk meningkatkan mutu penduduk, khususnya menyangkut mutu pendidikan,

maka pemerintah melaksanakan beberapa kebijaksanaan di bidang pendidikan,

melalui jalur pendidikan formal dan non formal.

Peningkatan mutu pendidikan jalur pendidikan formal contohnya dengan

menambah anggaran pendidikan, menambah gedung-gedung sekolah,

peningkatan jumlah guru dan dosen dan memperbanyak buku-buku pelajaran.

Disamping itu pemerintah mencanangkan “Wajib Belajar” sembilan tahun

mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama

(SMP).

Coba Kamu perhatikan gambar-gambar berikut ini !

Gambar.01.22

Gerakan budaya membaca anak-anak untuk meningkatkan mutu pendidikan

Gambar.01.23 Penataran calon guru untuk meningkatkan mutu pendidikan

Page 30: IPS_kelas_VIII_smt_1

22

Coba Kamu amati gambar di atas satu persatu ! Kemudian buatlah kesimpulan

mengenai usaha-usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan di Indonesia ! Diskusikan hasil pengamatanmu dengan teman-

teman. Hasilnya laporkan kepada guru pamongmu !

Juga melaksanakan pendidikan melalui jalur pendidikan non formal, yaitu

pendidikan masyarakat di luar sekolah. Contoh kursus-kursus ketrampilan dan

program “kejar” paket A dan paket B.

Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar.01.24 Pendidikan Ketrampilan Teknik Dasar.

Diperlukan untuk memasuki dunia kerja.

Adakah di lingkunganmu kegiatan pelatihan teknik dasar, atau ’kejar’ (kegiatan

belajar) Paket A dan Paket B? Jika ada coba cari tahu tentang hal tersebut!

Laporkan hasil diskusimu kepada guru pamongmu untuk mengetahui kebenaran

hasil diskusimu !

♦ Usaha Meningkatkan Kesehatan Penduduk Dalam rangka meningkatkan kesehatan penduduk, pemerintah melaksanakan

usaha-usaha antara lain sebagai berikut :

- Program Perbaikan Gizi

Program ini ditujukan kepada mereka yang rawan gizi atau bagi penduduk

yang berpenghasilan rendah.

- Program Pemberantasan Penyakit Menular

Program ini diutamakan untuk memberantas penyakit menular seperti

malaria, demam berdarah, diare, kolera, TBC dan lain-lain

- Program Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Untuk memenuhi pelayanan kesehatan masyarakat, pemerintah

membangun, tempat-tempat pelayanan kesehatan masyarakat sampai ke

pelosok daerah. Misalnya Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA) di tingkat

desa, Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) di tingkat desa sampai

Page 31: IPS_kelas_VIII_smt_1

23

ibukota propinsi. Disamping itu juga dilaksanakan Usaha Kesehatan

sekolah (UKS) mulai tingkat SD, SMP dan SMA secara berkala.

Coba Kamu perhatikan contoh pelayanan kesehatan masyarakat dibawah

ini!

Gambar.01.25 Para pasien yang sedang dirawat di Puskesmas

- Peningkatan Peralatan Laboratorium Kesehatan

Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan penduduk, maka

pemerintah juga memberikan alat-alat laboratorium.

- Program Penyediaan Air Bersih di Pedesaan

Kamu perhatikan sendiri air sungai di daerahmu. Ada yang sudah kotor dan

tercemar, terutama di daerah perkotaan. Padahal air itu merupakan

kebutuhan penting bagi kehidupan manusia. Jika masyarakat minum air

yang kotor, maka akan berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu pemerintah

membangun sarana air bersih di pedesaan. Pembangunan itu melalui dana

Bantuan Inpres dan Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan.

- Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman

Di atas tadi Kamu telah mempelajari salah satu faktor yang menyebabkan

rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Diantaranya ialah karena

kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan masih rendah.

Lingkungan yang kotor, jorok dan kumuh merupakan sumber berbagai bibit

penyakit. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan lingkungan

masyarakat, pemerintah telah berusaha antara lain dengan memberi

penyuluhan kepada masyarakat tentang cara membuang sampah yang benar

dan penyediaan sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus). Juga membangun

Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL) melalui dana bantuan Inpres dan

sarana bantuan kesehatan. Coba Kamu perhatikan contoh sarana umum

yang dibangun pemerintah di sekitar tempat tinggalmu.

Page 32: IPS_kelas_VIII_smt_1

24

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 01.26 Pemukiman penduduk yang bersih

� Meningkatkan Kesejahteraan Penduduk

Dalam uraian mengenai kesejahteraan penduduk Kamu telah mengetahui bahwa

kesejahteraan penduduk Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan

kesejahteraan tersebut, maka pemerintah melaksanakan usaha-usaha antara lain

sebagai berikut :

- Meningkatkan pendapatan nasional, dengan cara menggali sumber

daya alam sebanyak-banyaknya dengan tidak merusak lingkungan.

Contohnya antara lain meningkatkan pertanian, perkebunan, pertambangan

dan perindustrian.

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.01.27 Pembangunan industri pariwisata sebagai upaya peningkatan pendapatan

Page 33: IPS_kelas_VIII_smt_1

25

- Menekan laju pertumbuhan penduduk, dengan cara melaksanakan program

keluarga berencana dan pemerataan kesempatan kerja bagi tenaga kerja

wanita.

Selain kedua usaha diatas, pemerintah juga melaksanakan usaha sebagai

berikut:

� Meningkatkan pembinaan kesejahteraan keluarga, melalui kelompok ibu-

ibu PKK mulai dari tingkat desa samapai di tingkat pemerintah pusat.

Misalnya memberikan ketrampilan kepada ibu-ibu PKK.

� Mendirikan Koperasi Unit Desa

Lembaga ini merupakan urat nadi bagi perekonomian masyarakat desa.

Badan ini memberi bantuan modal kepada petani untuk meningkatkan

produksinya.

� Melaksanakan Pembangunan Proyek Padat Karya

Tujuan pembangunan proyek padat karya ini untuk menyerap tenaga kerja

sebanyak-banyaknya. Bila semua penduduk bekerja berarti pendapatan

penduduk juga meningkat.

� Membangun Rumah Murah untuk Rakyat

Seperti rumah BTN tipe 21, perumnas, rumah sangat sederhana dan rumah

susun di kota-kota besar. Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !

Gambar.01.28 Rumah komplek perumahan untuk memenuhi kebutuhan perumahan rakyat

� Memberi Bantuan Sosial Kepada Penduduk yang Tertimpa Musibah,

Seperti: banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan kebakaran

� Memberi Pembinaan Kepada Suku Terasing,

Seperti memberi kursus ketrampilan, membangun pemukiman agar mereka

tidak hidup berpindah-pindah

Tujuannya agar memudahkan pembinaan para petani ini melalui wadah

Kelompencapir, yaitu kelompok pendengar, pembaca dan pemirsa

Page 34: IPS_kelas_VIII_smt_1

26

� Meningkatkan Ketrampilan bagi Remaja Putus Sekolah.

Tujuannya agar para remaja memiliki berbagai macam ketrampilan

sehingga mereka punya bekal untuk terjun ke dunia usaha. Baik untuk

bekerja pada perusahaan, di pabrik, maupun berwiraswasta.

c. Pusat Kegiatan Ekonomi Penduduk

Kegiatan ekonomi penduduk meliputi produksi, distribusi dan konsumsi barang dan

jasa. Dalam memenuhi kebutuhan di bidang ekonomi ketiga hal tersebut sangat

dibutuhkan oleh manusia. Pada umumnya manusia akan bertempat tinggal di

daerah yang menjadi pusat kegiatan ekonomi.

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 01. 29 Pasar salah satu pusat kegiatan ekonomi di perkotaan

Di Indonesia pusat-pusat kegiatan ekonomi pada umumnya terdapat di wilayah :

• Kota-kota besar yang memiliki sarana untuk kelancaran kegiatan ekonomi.

Contoh : Jakarta, Surabaya, Medan, Makasar dan lain-lain.

• Di daerah-daerah yang tanahnya subur.

Contoh : Pulau Jawa, Bali dan lain-lain

• Di daerah-daerah penghasil barang tambang.

Contoh : Martapura, Balikpapan dan lain-lain.

Page 35: IPS_kelas_VIII_smt_1

27

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 01. 29 Pusat kegiatan ekonomi di prdesaan

d. Hubungan antara Kondisi Fisik dan Sosial Ekonomi Bentuk-bentuk kegiatan di dunia ini tidak terlepas dari pengaruh lingkungan

dimana kehidupan itu berada. Hal ini berlaku untuk semua kehidupan. Berkaitan

dengan semua hal tersebut, akan dibahas khusus tentang pengaruh atau kaitan

bentuk-bentuk muka bumi dengan kegiatan penduduk (aktivitas penduduk).

Pada dasarnya kegiatan penduduk tidak bisa terlepas dengan lingkungan tempat

tinggalnya.

Coba Kamu perhatikan bentuk-bentuk kehidupan di berbagai relief muka bumi

berikut ini :

� Daerah pegunungan, pada daerah ini umumnya penduduk mencari nafkah

untuk keperluan hidupnya atau bermata pencaharian dalam bidang pertanian

dan peternakan. Umumnya pertanian yang diusahakan di daerah ini adalah

sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, ubi-ubian, jagung (palawija)

dan sebagainya. Jenis pertanian ini sangat didukung oleh suhu udara yang sejuk

dan air yang cukup. Baik air hujan maupun air dari mata air. Demikian juga

dengan peternakan, seperti : sapi, kerbau dan sebagainya, yang didukung oleh

makanan (pakan) ternak yang cukup, yaitu rumput dan sebagainya.

� Daerah dataran rendah, umumnya penduduk bermata pencaharian di bidang

pertanian sawah. Hal ini didukung oleh pengadaan irigasi, dan suhu udara yang

lebih panas dibandingkan dengan daerah pegunungan.

� Daerah pantai, di daerah ini bermata pencaharian sebagai nelayan dan

perikanan. Kegiatan ini didukung oleh lingkungan alamnya, yaitu laut dan

rawa-rawa air asin untuk tambak (tebat), misalnya tambak udang dan bandeng.

Sampai disini pembahasan unsur sosial wilayah Indonesia telah selesai !

Selanjutnya kerjakan tugas-tugas berikut ini !

Page 36: IPS_kelas_VIII_smt_1

28

Kosakata Astronomis = letak suatu wilayah tertentu berdasarkan pada garis lintang dan

bujur

Angin Muson = arah angin yang berganti arah setiap 6 (enam) bulan , yaitu

muson barat daya dan muson tenggara

Asiatis = sejenis atau sama yang ada di Asia

Australis = sejenis atau sama yang ada di Australia

Flora = dunia tumbuh-tumbuhan

Fauna = dunia hewan atau jenis-jenis hewan

Formal = sesuai dengan peraturan yang sah atau resmi

Geografis = pengetahuan tentang bumi

Kualitas = tingkat kemampuan atau mutu

Kuantitas = berkaitan dengan jumlah

Komposisi = susunan atau pengelompokan

Produktif = banyak mendatangkan hasil

Piramida = bangunan dari batu yang berbentuk limas

Garis Wallacea = sebuah garis khayal yang membatasi daerah persebaran antara

tipe fauna Asiatis dengan daerah peralihan atau tengah

Garis Weber = sebuah garis khayal yang membatasi daerah persebaran antara

tipe fauna Australis dengan daerah peralihan atau tengah

6. Tugas 2

Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas !

1. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kualitas penduduk masih rendah !

2. Sebutkan usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas penduduk !

3. Jelaskan mata pencaharian penduduk daerah dataran rendah dan pantai !

Page 37: IPS_kelas_VIII_smt_1

29

C. PENUTUP

Saya ucapkan “Selamat” karena Kamu telah selesai mempelajari modul ini. Untuk

mengingat kembali uraian materi pada modul ini, berikut ini disajikan rangkuman sebagai

berikut :

1. Indonesia secara geografis terletak diantara dua benua Asia dan Australia. Letak

terjadinya angin muson yang melewati wilayah Indonesia

2. Fauna Indonesia dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu fauna Asiatis, Australis dan

Peralihan

3. Permasalahan penduduk Indonesia :

- Jumlah penduduk besar

- Pertumbuhan penduduk tinggi

- Penyebaran tidak merata

- Mutu (kwalitas) masih rendah

Setelah Kamu yakin telah memahami seluruh materi dalam modul ini, segeralah temui

guru Kamu untuk minta diadakan tes akhir modul.

Ingat ! agar Kamu dapat melanjutkan belajar modul berikutnya, nilai tes minimal harus 65

(enam puluh lima). Selamat belajar menghadapi Tes Akhir Modul ! Semoga berhasil !

Page 38: IPS_kelas_VIII_smt_1

30

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1 1. Indonesia terletak diantara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu

Samudra pasifik dan samudra Hindia.

2. Angin yang berhembus dari benua Asia menuju Australia menyebabkan sebagian

besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini bertiup pada bulan

Oktober – Maret.

3. Perbedaan Fauna Asiatis dan Fauna Australis

4. Garis khayal yang membatasi antara fauna Asiatis dan fauna Peralihan adalah garis

Wallacea, sedangkan garis khayal yang membatasi fauna Australis dengan fauna

peralihan adalah garis Weber

5. Flora yang terdapat di Indonesia sebagai berikut :

a. Hutan hujan tropis terdapat di dataran rendah hingga ke pegunungan di Indonesia,

seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Irian Jaya.

b. Hutan musim, terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sampai ke Nusa Tenggara.

c. Sabana, terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

d. Stepa, terdapat di Nusa Tenggara Timur.

e. Hutan Bakau, terdapat di daerah pantai Irian Jaya, Sumatera Timur, Kalimantan

Barat dan Kalimantan Selatan.

f. Hutan Rawa, terdapat di Pantai Timur Sumatera, Kalimantan Barat dan Kalimantan

Tengah

6. Tanah adalah lapisan atas kulit bumi yang terdiri dari bahan padat, air dan jasad-

jasad hidup, yang bersama-sama merupakan tempat pertumbuhan tanaman.

7. a. Tanah alluvial, termasuk tanah yang subur, dengan jenis tanaman yang sesuai

adalah padi, palawija, tembakau, sayuran, dan buah-buahan.

b. Tanah andosol, tanah subur untuk jenis tanaman kina, teh, kopi dan untuk

dihutankan

c. Tanah regosol, tanah subur untuk jenis tanaman palawija, tembakau dan buah-

bahan.

d. Tanah organosol, tanah ini kurang subur, hanya bisa untuk pohon-pohon besar dan

untuk dihutankan.

e. Tanah litosol, tanah yang tidak subur, yang hanya bisa untuk pohon-pohon besar

dan untuk dihutankan

f. Tanah latosol, tanah subur, yang sesuai untuk jenis tanaman padi, palawija, kopi,

karet, kelapa, kelapa sawit, buah-buahan dan untuk dihutankan.

g. Tanah grumosol, tanah subur yang sesuai untuk jenis tanaman palawija, tembakau

dan pohon jati.

Fauna bersifat Asiatis Fauna bersifat Australis

• Binatang menyusui besar-besar

• Terdapat bermacam-macam

jenis kera

• Jenis ikan air tawar banyak

• Jenis burung berwarna tidak

banyak

• Binatang menyusui kecil-kecil dan

jenis binatang berkantong

• Tidak terdapat jenis kera

• Jenis ikan air tawar sedikit

• Terdapat banyak jenis burung

berwarna

Page 39: IPS_kelas_VIII_smt_1

31

Tugas 2 1. a. Tingkat pendidikan penduduk masih rendah

b. Tingkat kesehatan penduduk masih rendah

c. Tingkat kesejahteraan penduduk masih rendah

2. a.. Meningkatkan mutu pendidikan

b. Meningkatkan kesehatan penduduk

c. Meningkatkan kesejahteraan penduduk

3. a. Dataran rendah umumnya bermata pencaharian di bidang pertanian sawah

b. Daerah pantai umumnya sebagai nelayan dan usaha perikanan

Page 40: IPS_kelas_VIII_smt_1

32

Page 41: IPS_kelas_VIII_smt_1

33

IPS.VIII.1.1.02

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : VIII

Semester : 1

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

Penulis : Drs. Sutama

Drs. Sukimin

Pengkaji Materi : Drs. Eko Tri Rahardjo,M.Pd.

Perevisi : 1. Drs. Suhail Effendey

2. Drs. Marlan Kasni Kr.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

PERMASALAHAN PENDUDUK DAN

DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN

Page 42: IPS_kelas_VIII_smt_1

34

Page 43: IPS_kelas_VIII_smt_1

35

A. PENDAHULUAN

“Selamat bertemu kembali siswa SMP Terbuka” Apa kabar ? Tentu Kamu sehat-sehat saja

bukan ! Bagaimana dengan hasil belajarmu ? Memuaskan bukan ! Baiklah pada pertemuan

ini Kamu mempelajari materi pelajaran dengan judul “ Permasalahan Penduduk dan

Dampaknya terhadap Pembangunan ”

Setelah selesai mempelajari modul ini diharapkan Kamu mampu memahami permasalahan

penduduk dan dampaknya terhadap Pembangunan . Untuk mencapai kemampuan tersebut,

Kamu harus mempelajari pokok materi berikut ini :

- Perkembangan jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya dengan perkembangan

penduduk dunia

- Pertumbuhan Penduduk Yang Cepat

- Kepadatan Penduduk dan Persebaran Yang tidak merata

- Komposisi Penduduk pada usia muda tinggi

- Usia Harapan Penduduk masih rendah

- Ledakan Penduduk tinggi

- Mobilitas Penduduk ( masalah migrasi )

- Upaya Penanggulangan dan Dampaknya terhadap Pembangunan

Alat-alat bantu untuk memperlancar dan mempermudah memahami materi pelajaran dalam

modul ini antara lain : Buku geografi untuk SMP, Peta dan Atlas. Alat-alat bantu ini bisa

Kamu pinjam dari temanmu atau pinjam dari perpustakaan Sekolah Induk. Waktu untuk

mempelajari modul ini 4 x 40 menit, termasuk kegiatan untuk menyelesaikan tugas-tugas

dan test akhir modul. Apabila menemui kesulitan dalam mempelajari modul ini Kamu

dapat mendiskusikan dengan teman-temanmu atau minta bantuan kepada guru pamongmu.

Belajarlah dengan sungguh-sungguh dan terus menerus. Kareana dengan belajar cara

demikian Kamu akan cepat menguasai materi pelajaran yang ada dalam modul ini.

Selamat belajar ! Semoga berhasil !

Page 44: IPS_kelas_VIII_smt_1

36

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Jumlah, Pertumbuhan, Kepadatan, dan Komposisi Penduduk Indonesia

1. Standar Kompetensi Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

2. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan upaya

penanggulangannya

3. Indikator Pencapaian Kompetensi : a. Mendeskripsikan perkembangan jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya

dengan perkembangan penduduk dunia.

b. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk

(kelahiran dan kematian)

c. Membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap propinsi dan pulau di Indonesia

d. Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan bentuk piramida

penduduknya

e. Menghitung angka perbandingan laki-laki perempuan (sex ratio) dan beban

ketergantungan, serta mengartikan angka tersebut.

4. Materi Pokok Materi pokok yang harus Kamu pelajari dalam kegiatan 1 (satu) ini meliputi :

Pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk Indonesia dalam kaitannya dengan

perkembangan penduduk dunia, kepadatan penduduk dan komposisi penduduk

Indonesia

5. Uraian Materi

a. Pertumbuhan Penduduk 1) Pengertian Pertumbuhan Penduduk

Coba Kamu perhatikan jumlah penduduk di daerahmu! Tahukah Kamu berapa

jumlahnya? Coba Kamu amati dari waktu ke waktu! Bagaimanakah

perkembangannya, bertambah atau berkurang? Sudah tentu bertambah, bukan?

Bertambahnya jumlah penduduk tersebut adalah contoh pertumbuhan

penduduk. Jadi pertumbuhan penduduk adalah :

Kalau jumlah penduduknya bertambah disebut pertumbuhan penduduknya

positif, jika berkurang disebut pertumbuhan penduduknya negatif. Untuk lebih

jelasnya, coba Kamu perhatikan gambar berikut ini !

Perubahan keadaan jumlah penduduk menuju kearah pertambahan

penduduk maupun pengurangan

Page 45: IPS_kelas_VIII_smt_1

37

Gambar 02.1 Penduduk Indonesia yang Selalu Bertambah Jumlahnya

2) Faktor Pertumbuhan Penduduk

Dalam kehidupan sehari-hari, Kamu tentu saja pernah melihat macam-macam

peristiwa di masyarakat. Ada yang lahir dan ada orang yang meninggal dunia.

Ada pula orang yang datang menetap dan ada yang pindah ke tempat lain.

Semua peristiwa itu berpengaruh terhadap jumlah penduduk.

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah penduduk ada 3 yaitu :

kelahiran, kematian dan migrasi (perpindahan penduduk).

3) Jenis Pertumbuhan Penduduk

Kamu sudah mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

jumlah penduduk, seperti yang dijelaskan di atas bukan ? Dari faktor-faktor

tersebut, Kamu dapat pula mengetahui jenis pertumbuhan penduduk. Kelahiran

dan kematian merupakan peristiwa alamiah. Perpindahan penduduk (migrasi)

merupakan peristiwa sosial yang juga dapat mempengaruhi terjadinya

perubahan jumlah penduduk di suatu tempat. Karena manusia bersifat dinamis.

Artinya selalu bergerak dari suatu tempat ke tempat lain. Berdasarkan hal itu

maka pertumbuhan penduduk dibagi menjadi dua, yaitu :

Pertumbuhan penduduk alami, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi

oleh faktor kelahiran dan kematian.

Pertumbuhan penduduk total, yaitu pertumbuhan penduduk yang dipengaruhi

oleh faktor kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (migrasi).

4) Cara menghitung pertumbuhan penduduk

Dengan menggunakan rumus dibawah ini, Kamu dapat menghitung

pertumbuhan penduduk. Baik pertumbuhan alami, maupun pertumbuhan

penduduk total :

Page 46: IPS_kelas_VIII_smt_1

38

Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami :

P = Pertumbuhan penduduk alami

L = Jumlah bayi yang lahir

M = Jumlah orang yang meninggal

Sedangkan pertumbuhan penduduk total dapat dihitung dengan

mempergunakan rumus :

Pt = Pertumbuhan penduduk total

L = Jumlah bayi yang lahir

M = Jumlah orang yang meninggal

I = Jumlah orang yang Imigrasi (penduduk yang datang)

E = Jumlah orang yang Emigrasi (penduduk yang pergi)

Dengan kedua rumus itu. Kamu dapat menghitung berapa jumlah pertumbuhan

penduduk suatu daerah.

Contoh : Di daerah A pada tahun 1990 jumlah penduduknya 12.435 jiwa.

Selama satu tahun terdapat kelahiran bayi 1.245 jiwa. Yang meninggal dunia

850 jiwa. Penduduk yang datang dan menetap sebanyak 500 orang, sedangkan

penduduk yang pergi dan menetap di daerah lain sebanyak 275 orang.

Maka pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk totalnya dapat

dihitung sebagai berikut :

Pertumbuhan penduduk alami

P = L – M

P = 1.245 jiwa – 850 jiwa = 395 jiwa

Pertumbuhan penduduk total

Pt = (L – M) + (I – E) = (1.245 – 850) + (500-275)

Pt = 395 + 225 = 620 jiwa

Jumlah penduduk di daerah A pada tahun 1990 = 12.435 jiwa + 620 jiwa =

13.055 jiwa.

Dari contoh diatas, coba Kamu hitung pertumbuhan penduduk alami,

pertumbuhan penduduk total dan jumlah penduduk di daerahmu ! Diskusikan

hasil pekerjaanmu dengan teman-temanmu! Kemudian laporkan hasil

pekerjaanmu kepada gurumu.

P = L – M

Pt = (L – M) + (I – E)

Page 47: IPS_kelas_VIII_smt_1

39

5) Contoh Pertumbuhan penduduk Indonesia

Tabel 2.1 : Pertumbuhan Penduduk Indonesia antara tahun 1930 s.d 2025

(Hasil sensus dan proyeksi)

No Tahun Jumlah enduduk

Dalam Jutaan

Pertambahan

penduduk (jutaan)

Pertumbuhan

Rata-rata Pertahun

(%)

1

2

3

4

5

1930

1961

1971

1980

1990

60.7

97.1

119.2

147.5

179.3

-

36.4

22.1

28.3

31.8

-

1.17

2.21

3.14

3.18

6.

7.

8.

9.

10.

11.

2000

2005

2010

2015

2020

2025

209.5

222.8

235.0

245.6

254.2

261.4

30.2

13.3

12.2

10.6

8.6

7.2

1,46

1,23

1,07

0,88

0,68

0,56

Berdasarkan tabel 1. Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk Indonesia terus

bertambah, bukan! Ini berarti penduduk Indonesia mengalami pertumbuhan

penduduk positif. Pertumbuhan penduduk tersebut tiap tahunnya makin

meningkat. Pada tahun 1930 – 1961 pertumbuhan rata-rata hanya 1,17 juta jiwa

meningkat menjadi 3,18 juta jiwa pada tahun 1980 –1990. Faktor-faktor yang

mendorong pertumbuhan penduduk Indonesia adalah kelahiran dan kematian.

Sedangkan factor migrasi (perpindahan penduduk) tidak begitu berpengaruh

terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia Hal ini karena jumlah penduduk

yang masuk ke Indonesia maupun jumlah penduduk yang pindah ke luar negeri

tidak begitu besar.

Setelah dilakukan upaya cara memperkecil jumlah kelahiran melalui program

keluarga berencana, menunda perkawinan usia muda, dan meningkatkan

pendidikan. Jika keberhasilan yang telah dicapai Indonesia dipertahankan terus,

pertumbuhan penduduk pada tahun 2025 nanti diharapkan dapat menjadi

0,56%. Bandingkan dengan pertumbuhan penduduk pada tahun 1990 dan

sebelumnya, yaitu 1,98%. Perhatikan lebih jelas Tabel 2.1 berapa persen rata-

rata penurunan penduduk tiap lima tahunnya antara 1990-2025?

6) Perbandingan pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara di

Asean

Pertumbuhan penduduk berbagai negara di dunia tidak sama. Tergantung

dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Di negara yang sedang

berkembang dan aman, pertumbuhan penduduknya tinggi, karena jumlah

kelahirannya lebih tinggi dari jumlah kematian. Sebaliknya di negara-negara

maju, pertumbuhan penduduknya kecil. Hal ini disebabkan kesadaran penduduk

negara maju akan keluarga berencana sudah cukup tinggi.

Untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan penduduk di beberapa negara di

Asean

Page 48: IPS_kelas_VIII_smt_1

40

Kamu perhatikan table 2 .2 berikut ini !

Tabel 2.2 Pertumbuhan Penduduk Negara-negara di ASEAN

No. Negara Pertumbuhan (%)

1. Kamboja 2.9

2. Laos 2.8

3. Brunei 2.3

4. Philippines 2.3

5. Malaysia 2.2

6. Myanmar 1.9

7. Indonesia 1.7

8. Vietnam 1.6

9. Singapore 1.1

10. Thailand 1.1

Sumber: World Population Data Sheet

Meskipun angka pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh

setelah Myanmar, namun karena jumlah penduduk yang besar maka

pertumbuhan 1,7% masih tergolong tinggi. Coba diskusikan dengan teman-

temanmu mengapa demikian?

b. Kepadatan Penduduk 1) Pengertian Kepadatan Penduduk

Setelah Kamu mengetahui jumlah penduduk di daerahmu, coba Kamu

bandingkan dengan luas wilayah daerahmu. Juga Kamu bandingkan dengan

luas daerah pertanian yang ada.

Dengan demikian Kamu sudah mengetahui cara menghitung kepadatan

penduduk. Jadi yang dimaksud dengan kepadatan penduduk adalah :

2) Jenis Kepadatan Penduduk

Suatu daerah atau negara, memiliki luas wilayah daratan dan luas lahan

pertanian. Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah disebut

kepadatan penduduk aritmatik, dihitung dengan rumus :

Perbandingan jumlah penduduk suatu wilayah dengan luas wilayah tersebut

Kepadatan Jumlah Penduduk

Aritmatik Luas Wilayah (km2)

=

Page 49: IPS_kelas_VIII_smt_1

41

Kepadatan 1.250.000 Jiwa

Aritmatik 24.575 km2

= = 50,86 dibulatkan menjadi 51

Contoh : Daerah B pada tahun 1990 jumlah pendudknya 1.250.000 jiwa. Luas

wilayahnya 24.575 kilometer persegi. Maka kepadatan penduduknya dapat

dicari sebagai berikut

Jadi kepadatan penduduk aritnatik daerah B pada tahun 1990 sebesar 51 jiwa

per kilometer persegi.

Perbandingan jumlah penduduk suatu daerah dengan luas lahan pertanian

disebut kepadatan penduduk agraris. Rumus ini menghitung sebagai berikut :

Contoh : Daerah B pada tahun 1990 jumlah penduduknya 1.250.000 jiwa. Luas

wilayah pertanianya 8.758 kilometer persegi. Kepadatan penduduk agrarisnya

dapat dihitung sebagai berikut :

Maka kepadatan penduduk agraris daerah B pada tahun 1990 sebesar 143 jiwa

perkilometer persegi.

Coba Kamu hitung kepadatan penduduk aritmatik dan kepadatan penduduk

agraris di daerahmu masing-masing. Diskusikan dengan teman-temanmu.

Kemudian mintakan kepada guru pamongmu untuk memeriksanya.

3) Kepadatan Penduduk Indonesia

Kepadatan penduduk berhubungan dengan persebarannya pada wilayah-

wilayah tertentu. Hal tersebut karena kepadatan penduduk adalah jumlah

penduduk dibandingkan luas wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk

tiap satu km2 atau tiap satu mil. Dengan demikian, ada daerah yang

berpenduduk padat dan ada yang jarang.

Cara menghitung kepadatan penduduk di atas, sebenarnya Kamu juga sudah

dapat mengetahui kepadatan penduduk Indonesia. Agar memudahkan Kamu,

perhatikan tabel berikut ini

Tabel 2.3 Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau

Kepadatan Penduduk

Per-Km2

No.

Pulau

Luas (km2)

1990 2000

1. Sumatera 473.606 77 68

2. Jawa 132.187 808 904

3. Bali 5.633 493 555

Kepadatan Jumlah Penduduk

Agraris Luas Lahan Pertanian (km2) =

Kepadatan 1.250.000 Jiwa

Agraris 8.758 (km2)

=

= 142,73 dibulatkan menjadi 143 Jiwa

Page 50: IPS_kelas_VIII_smt_1

42

4. Nusa Tenggara 73.137 139 152

5. Kalimantan 539.460 17 20

6. Sulawesi 189.216 86 73

7. Maluku 85.728 22 23

8. Papua 410.660 4 5

9. Indonesia 1.919.443 93 109 Sumber: Population Data Sheet 2003

Coba Kamu amati tabel 4 dengan teliti. Tentukan di pulau-pulau mana yang

kepadatan penduduknya sangat tinggi? Dan Pulau-pulau mana yang kepadatan

penduduknya masih rendah?

Saya yakin Kamu dapat menentukan kelompok pulau yang tinggi dan pulau

yang masih rendah kepadatan penduduknya. Bagaimana kepadatan penduduk

propinsi-propinsi di Indonesia ? Propinsi mana yang paling padat dan propinsi

mana yang paling jarang penduduknya ? Seperti kepadatan penduduk antar

pulau, kepadatan penduduk propinsi-propinsi di Indonesia juga tidak merata.

Ada yang sangat jarang tetapi ada yang sangat padat.

Propinsi yang paling jarang penduduknya adalah Papua/Irian dan yang paling

padat penduduknya adalah DKI Jakarta. Untuk memperluas wawasanmu,

carilah data-data kepadatan penduduk di tiap propinsi pada buku-buku Geografi

atau buku yang berkaitan di perpustakaan sekolahmu.

4) Persebaran Penduduk Indonesia

Amati kembali Tabel. 2-3 Kepadatan Penduduk Indonesia Menurut Pulau

sebagaimana diuraikan terdahulu! Dari tabel itu, Kamu dapat mengetahui

kepadatan penduduk tiap-tiap pulau tidak sama, bukan ? Ini berarti persebaran

penduduk Indonesia tidak merata.

5) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepadatan Penduduk

Dari peta persebaran penduduk Kamu dapat mengetahui bahwa tiap daerah

kepadatannya tidak merata. Misalnya di Pulau Jawa, penduduknya cukup padat.

Tahukah Kamu apa saja sebabnya ? Hal ini karena ada faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a) Pulau Jawa tanahnya subur. Lahan pertaniannya luas. Maka banyak

penduduk daerah lain yang tertarik pindah ke sini. Pulau Jawa terkenal

dengan lumbung beras di Indonesia.

Coba Kamu perhatikan gambar berikut !

Gambar.02.02. Salah satu lahan pertanian di Pulau Jawa

Page 51: IPS_kelas_VIII_smt_1

43

b) Sebagai Pusat Pemerintahan

Seperti Kamu ketahui, di Pulau Jawa banyak terdapat kota-kota besar,

diantaranya Jakarta merupakan pusat kegiatan pemerintah Republik

Indonesia dan menjadi tumpuan harapan bagi penduduk daerah lain.

c) Banyak Terdapat Fasilitas Pendidikan

Hampir sebagian besar lembaga pendidikan tinggi di Indonesia terdapat di

Pulau Jawa. Jika di luar Jawa, perguruan tinggi baru terdapat di ibukota

Propinsi. Di Pulau Jawa, perguruan tingginya sudah tersebar sampai ibukota

kabupaten. Misalnya Universitas Jember, Universitas sebelas Maret di Solo

dan Universitas Jendral Sudirman di Purwokerto.

d) Sebagai Pusat Perekonomian

Kota-kota besar seperti Jakarta, selain merupakan pusat pemerintahan, juga

merupakan pusat kegiatan perekonomian. Disini terdapat berbagai macam

fasilitas perekonomian. Contohnya pusat-pusat perbelanjaan, kawasan

industri, perbankan dan lain-lain.

e) Banyak terdapat fasilitas sosial lainnya

Untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan penduduk, maka di kota-kota

besar menyediakan berbagai macam fasilitas sosial. Misalnya rumah-rumah

sakit, pusat-pusat hiburan dan tempat-tempat rekreasi.

Coba Kamu perhatikan gambar berikut ini.

Gambar.02.03. Obyek Wisata Monumen Nasional di Jakarta

Coba Kamu mati sekali lagi gambar-gambar diatas! Faktor-faktor itulah yang

menyebabkan banyak penduduk daerah yang tertarik untuk pindah dan menetap

di Jakarta. Akibatnya penduduk di Pulau Jawa pada umumnya menjadi padat.

6) Perbandingan kepadatan penduduk Indonesia dengan beberapa negara di

Asean.

Dalam uraian terdahulu Kamu sudah mengetahui factor-faktor yang

mempengaruhi kepadatan penduduk suatu daerah. Begitu pula kepadatan

penduduk di tiap-tiap negara tidak sama. Hal ini tergantung faktor-faktor yang

Page 52: IPS_kelas_VIII_smt_1

44

mempengaruhinya. Sebagai bahan perbandingan, coba Kamu perhatikan tabel

berikut ini !

Tabel 2.4. Kepadatan Penduduk Asean Tahun 2003

No. Negara Luas Areal (mil) Kepadatan

(orang/mil2)

1 Singapore 240 17.528

2 Philippines 115.120 704

3 Vietnam 125.670 631

4 Thailand 197.250 318

5 Indonesia 705.190 300

6 Myanmar 253.880 189

7 Malaysia 126.850 197

8 Kamboja 68.150 180

9 Brunei 2.030 162

10 Laos 89.110 61 Sumber: Population Data Sheet 2003

Sekarang bandingkanlah dengan kepadatan di antara negara-negara ASEAN.

Perhatikan Tabel 2.4 pada peringkat berapa kedudukan Indonesia di antara negara-negara ASEAN? Negara mana yang paling padat dan paling jarang penduduknya?

Upaya mengendalikan jumlah dan kepadatan penduduk yang tidak merata

♦ Upaya Pengendalian jumlah penduduk

Pada modul terdahulu Kamu sudah mengetahui bahwa penduduk Indonesia setiap tahunnya bertambah. Hal ini apabila tidak dikendalikan akan menyebabkan

terjadinya pertambahan penduduk dengan pesat dan akhirnya terjadi ledakan penduduk. Jumlah penduduk yang besar seperti pada tabel diatas, penyebabnya adalah masih tingginya angka kelahiran di Indonesia. Untuk mengendalikan angka kelahiran

maka pemerintah melaksanakan beberapa kebijakan diantaranya program keluarga berencana, memperluas lapangan kerja bagi wanita, meningkatkan mutu kesehatan, dan meningkatkan taraf kehidupan keluarga. dan lain-lain.

Coba Kamu perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.02.04.

Suatu keluarga dengan

dua orang anak

Page 53: IPS_kelas_VIII_smt_1

45

Dengan diterimanya program keluarga berencana dan semakin banyak wanita yang

bekerja, seperti gambar diatas, maka jumlah kelahiran dapat ditekan, sehingga

pertumbuhan penduduk menjadi rendah. Akhirnya jumlah penduduk dapat

dikendalikan.

♦ Upaya pengendalian kepadataan penduduk

Disamping jumlah penduduk yang besar, pertumbuhan penduduk yang masih

tinggi, masalah penduduk di Indonesia lainnya adalah kepadatan penduduk yang

tidak merata. Untuk meratakan persebaran penduduk, pemerintah melaksanakan

beberapa kebijakan. Misalnya melaksanakan program transmigrasi, pemerataan

pembangunan di daerah pedesaan dan lain-lain.

Dengan dilaksanakannya program transmigrasi , maka masalah kepadatan

penduduk dapat diatasi. Karena makin banyak penduduk yang ikut transmigrasi,

maka kepadatan penduduk seperti di pulau jawa bisa berkurang. Juga dengan

adanya pemerataan pembangunan di daerah pedesaan, penduduk daerah betah

tinggal di desa dan tidak berbondong-bondong pindah ke kota.

Komposisi Penduduk Indonesia

Penduduk pada umumnya dapat dikelompokkan baik menurut umur, jenis kelamin,

mata pencaharian maupun agama. Pengelompokkan demikian dinamakan komposisi

penduduk. Coba Kamu perhatikan penduduk yang ada di daerahmu. Penduduknya

terdiri dari berbagai macam golongan usia. Ada anak-anak, remaja, dewasa, orang tua

baik laki-laki maupun perempuan.

Coba Kamu perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.02..05 Sekelompok anak sekolah. Contoh Penduduk

Usia Sekolah

Dengan memperhatikan gambar tersebut, mudah-mudahan Kamu dapat mengerti apa

yang dimaksud komposisi penduduk.

Komposisi penduduk adalah Pengelompokan penduduk menurut ciri-ciri tertentu

Page 54: IPS_kelas_VIII_smt_1

46

Jenis-jenis Komposisi Penduduk Pengelompokan penduduk menurut ciri-ciri tertentu sebenarnya banyak sekali. Tetapi

beberapa pengelompokan penduduk yang perlu Kamu ketahui antara lain :

a. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin

Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, berarti penduduk

digolongkan berdasarkan umur dan jenis kelamin. Coba Kamu perhatikan tabel di

bawah ini. Coba Kamu perhatikan penduduk yang ada di daerahmu. Penduduknya

terdiri dari berbagai macam golongan usia. Ada anak-anak, remaja, dewasa, orang

tua baik laki-laki maupun perempuan

Tabel 2.5. Komposisi penduduk Indonesia menurut umur dan

jeniskelamin (x 1000)

Umur (tahun) Laki-laki Perempuan Jumlah

0 - 4 11183,7 10774,1 21957,1

5 - 9 10969,0 10601,6 21570,6

10 - 14 9804,1 9484,3 19288,4

15 - 19 10639,3 10158,1 20797,4

20 - 24 11739,4 11331,2 23070,6

25 - 29 10222,4 10267,7 20490,1

30 - 34 8281,4 9093,5 17374,9

35 - 39 7540,9 8407,9 15948,8

40 - 44 7259,3 7725,2 14984,5

45 - 49 6617,8 6734,8 13452,6

50 - 54 5445,5 5201,3 10646,8

55 - 59 3996,3 3818,6 7814,9

60 - 64 3123,8 3089,1 6212,9

65 - 69 3123,8 3089,1 6212,9

70 - 74 1562,6 2107,5 3670,0

75 + 1518,9 1871,4 3390,3

Jumlah 112352,2 113395,6 225747,8 Sumber: Biro Pusat Statistika Tahun 2000

Berdasarkan table 2.5 tersebut di atas, Kamu dapat mengetahui berapa jumlah

penduduk laki-laki dan penduduk perempuan. Kamu juga dapat mengetahui

penduduk golongan umur mana yang paling banyak jumlahnya. Tentunya golongan

anak-anak, bukan ! Coba Kamu diskusikan dengan teman-temanmu. Laporkan hasil

diskusi kepada guru pamongmu.

Berdasarkan tabel 2.5 di atas juga Kamu dapat membuat grafik atau piramida

penduduk. Caranya buatlah garis tegak dan datar, garis tegak itu menunjukkan

kelompok usia, sedang yang mendatar yaitu sebelah kiri menunjukkan jumlah

penduduk pria, sedangkan yang kanan jumlah wanita.

Pada piramida penduduk, Kamu dapat mengetahui garis bawah (alasnya),

menunjukkan golongan usia muda. Bagian atas menunjukkan penduduk usia tua.

Sedangkan bagian kiri piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk laki-

laki, dan disebelah kanannya menunjukan jumlah penduduk perempuan.

Berdasarkan ciri-cirinya piramida penduduk dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga)

bentuk yaitu :

a. Piramida Penduduk Muda

b. Piramida Penduduk Stasioner

c. Piramida Penduduk Tua

Page 55: IPS_kelas_VIII_smt_1

47

Gambar.02.06 Bentuk-bentuk piramida penduduk

Perhatikan dan amati ketiga bentuk piramida penduduk diatas ! Ada perbedaan

bukan? Piramida bentuk limas, bagian alasnya besar dan bagian puncaknya kecil.

Piramida penduduk yang demikian menggambarkan penduduk usia muda.

Piramida bentuk ini banyak terdapat di negara-negara yang sedang berkembang,

termasuk piramida penduduk Indonesia.

Piramida penduduk bentuk batu nisan, bagian alas dan puncaknya kecil, bagian

tengah besar. Ini berarti menggambarkan penduduk tua, karena jumlah penduduk

tua lebih banyak dari jumlah anak-anak. Piramida seperti ini biasanya terjadi

dinegara-negara maju.

Piramida penduduk bentuk granat, bagian alas, tengah, atas sama dan puncaknya

mengecil. Piramida penduduk yang demikian menggambarkan penduduk dalam

keadaan stasioner (tetap).

Sekarang coba Kamu sebutkan pengertian piramida penduduk. Jawabnya, piramida

penduduk adalah :

Jika ada waktu, coba Kamu buat piramida penduduk di daerahmu masing-masing.

Mintalah data-data penduduk ke kantor desa atau kelurahan di daerahmu, terutama

jumlah penduduk, golongan umur dan jenis kelamin.

Diskusikan tugasmu itu dengan teman-temanmu! Lalu laporkan hasilnya kepada

guru pamongmu untuk mengetahui kebenarannya.

b. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan disini menurut jenjang

pendidikan formal.Seperti, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama, Sekolah Lanjutan Tingkas Atas dan Perguruan Tinggi. Berapa

banyak jumlah penduduk Indonesia yang telah menamatkan setiap jenjang

pendidikan tersebut, perhatikan tabel berikut ini!

Susunan penduduk menurut jumlah, kelompok umur dan jenis

kelamin yang digambarkan dalam bentuk grafik.

Page 56: IPS_kelas_VIII_smt_1

48

Tabel 2.6 Komposisi Peduduk Indonesia berumur 10 tahun keatas

menurut tingkat pendidikan tahun 1990

Pendidikan 1990 (jutaan)

Tidak/belum pernah sekolah

Tidak bersekolah/belum tamat SD

Tamat SD

Tamat SLTP Umum

Tamat SLTP Kejuruan

Tamat SLTA Umum

Tamat SLTA Kejuruan

Tamat Akademi dan Diploma

Tamat Universitas

Tidak di ketahui

21,9

42,4

40,9

13,3

1,0

7,8

5,2

1,0

0,9

0,001

Jumlah 135,0 Sumber BPS, Jakarta 1990

Dari tabel diatas, Kamu dapat mngetahui bahwa di Indonesia jumlah penduduk

yang tidak bersekolah dan belum tamat SD masih separuh lebih dari seluruh jumlah

penduduk.

Para penduduk yang tidak bersekolah atau belum tamat SD itu dapat terdiri dari

penduduk yang memang belum sekolah atau yang putus sekolah oleh karena itulah

pemerintah menganggap perlu dilaksanakannya wajib belajar.

Untuk memantapkan pengetahuan tentang komposisi penduduk, Kamu hitung

jumlah penduduk di RT mu atau di desamu ! Lalu susunlah tabel menurut

pendidikan seperti tabel diatas

c. Komposisi penduduk menurut status perkawinan

Dilingkungan tempat tinggalmu, Kamu dapat mengetahui ada penduduk laki-laki

dan perempuan,bukan ? Diantara mereka ada yang belum kawin, yang sudah

kawin, ada yang janda dan ada yang duda. Pengelompokan penduduk yang

demikian inilah disebut komposisi penduduk menurut status perkawinan. Di

Indonesia Kamu dapat mengetahui komposisi penduduk menurut status perkawinan

seperti tabel berikut ini.

Tabel 2.7 Penduduk berumur 10 tahun ke atas menurut jenis kelamin dan

status perkawinan tahun 1990

Status Perkawinan Laki-laki Perempuan

Belum kawin

Kawin

Cerai Hidup

Cerai Mati

29.306.128

35.639.314

664.512

1.076.769

2.813.760

7.056.436

2.114.451

368.211

Jumlah 66.686.723 68.352.858 Sumber BPS, Jakarta 1990

Coba Kamu amati tabel 2.7 tersebut ! Jumlah penduduk Indonesia yang kawin lebih

besar dari yang belum kawin, bukan ? Sedangkan jumlah penduduk yang berstatus

janda lebih besar dari yang duda. Hal ini karena penduduk wanita yang cerai hidup

maupun cerai mati tidak mau kawin lagi. Sekarang coba Kamu buat komposisi

Page 57: IPS_kelas_VIII_smt_1

49

penduduk di daerahmu masing-masing! Kemudian Kamu susun seperti tabel diatas.

Hasilnya Kamu laporkan kepada guru pamong.

d. Komposisi penduduk menurut tempat tinggal

Dari persebaran penduduk. Kamu sudah mengetahui bahwa penduduk Indonesia

tersebar tidak merata. Menurut tempat tinggalnya di kota. Bagaimana jumlah

perbandingan penduduk Indonesia menurut tempat tinggal ? Untuk mengetahuinya,

coba Kamu perhatikan tabel berikut ini.

Tabel 2.8 Komposisi Penduduk Menurut Tempat Tinggal

Dan Jenis Kelamin Berdasarkan Sensus Tahun 1990

Tempat Tinggal Laki-Laki Perempuan Jumlah

Desa

Kota

61.692.358

27.683.319

62.121.635

27.750.471

123.813.993

55.433.790

Jumlah 89.375.677 89.872.106 179.247.783 Sumber BPS, Jakarta 1990.

Dengan mengamati table 2.8 tersebut, Kamu dapat mengetahui bahwa penduduk

Indonesia banyak bertempat tinggal di desa. Disamping itu juga Kamu dapat

mengetahi perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan perempuan, baik

yang tinggal di desa maupun di kota. Jumlahnya hampir sama, bukan?

Ditiap-tiap daerah jumlah penduduknya tidak sama. Hal ini tergantung dengan

faktor – faktor yang mempengaruhinya. Coba Kamu pelajari kembali faktor –

faktor tersebut dalam modul terdahulu. Begitu pula dengan penduduk yang tinggal

di kota, jumlahnya berbeda-beda. Coba Kamu perhatikan beberapa kota yang

penduduknya diatas 1 juta jiwa berikut ini :

Tabel 2.9 Kota di Indonesia yang Penduduknya diatas 1 juta Jiwa

No Nama Kota Jumlah Penduduk

1

2

3

4

5

Jakarta

Surabaya

Bandung

Medan

Semarang

6.503.499

2.027.913

1.462.637

1.378.955

1.026.671

Coba Kamu amati tabel 2.9 diatas, apa sebabnya ke 5 (lima kota tersebut jumlah

penduduknya besar ? Diskusikan dengan teman-temanmu ! Hasilnya Kamu

laporkan kepada guru pamongmu.

e. Angka Perbandingan laki-laki dan perempuan (Sex Ratio)

Sex Ratio (SR) merupakan jumlah penduduk laki-laki dari setiap 100 orang

perempuan, dirumuskan :

Sex Ratio = x 100 Jumlah laki-laki

Jumlah Perempuan

Page 58: IPS_kelas_VIII_smt_1

50

Angka ketergantungan = x 100 = 102,7 45 + 7

48

Contoh :

Di suatu daerah jumlah penduduk laki-lakinya 400 orang dan perempuannya 500

orang. Berapakah Sex Ratio daerah tersebut ?

Sex Ratio = 400 x 100 = 80

500

Sex Ratio 80 artinya tiap 100 penduduk perempuan terdapat 80 penduduk laki-laki.

Nah, menurut Kamu kondisi suatu daerah lebihbaik yang Sex Rationya kurang atau

lebih dari 100 ? Apa alasanmu ?

f. Angka Ketergantungan

Menurut produktifitas kerjanya, usia penduduk digolongkan atas 3 kelompok usia,

yaitu :

0– 14 tahun = kelompok usia belum produktif (anak-anak)

15 – 64 tahun = kelompok usia produktif (dewasa)

65 tahun keatas = kelompok usia tidak produktif (tua)

Angka ketergantungan/dependency ratio (DR) adalah jumlah penduduk usia non

produktif dari tiap 100 orang penduduk produktif. Rumusnya :

Contoh : Di suatu daerah jumlah penduduk usia 0 – 14 tahun = 45 %; usia 15 – 64

tahun = 48 % ; usia 65 tahun atau lebih = 7 %. Berapakah angka

ketergantungannya?

Dibulatkan menjadi 103

Angka ketergantungan 103 artinya setiap 100 penduduk usia produktif

menanggung beban anak-anak dan orang tua sebanyak 103 orang.

6 . Tugas 1 Jawablah soal-soal berikut dengan singkat dan jelas !

1. Tuliskan pengertian pertumbuhan penduduk !

2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ?

3. Di daerah P tahun 1990 pendudknya berjumlah 2.450 jiwa. Selama setahun bayi

yang lahir 250 orang, penduduk yang meninggal 125 orang. Berapa pertumbuhan

penduduk alaminya ?

4. Luas Daerah C pada tahun 1990 seluas 27.500 kilometer persegi. Jumlah

penduduknya sebesar 2.872.000 jiwa. Sedangkan luas lahan pertaniannya 15.425

kilometer persegi. Hitunglah kepadatan aritmatik dan kepadatan agraris !

5. Jelaskan pengertian komposisi penduduk !

6. Sebutkan 3 (tiga) jenis piramida penduduk berdasarkan komposisi penduduk

menurut umur dan jenis kelamin !

7. Jelaskan mengapa Indonesia memiliki piramida jenis kerucut !

8. Pada usia berapa penduduk disebut usia produktif ?

9. Jelaskan arti dari Sex ratio 98 !

Angka ketergantungan = x 100 ∑ Penduduk Usia 0 – 14 + Usia >64

∑ PendudukUsia 15 - 64

Page 59: IPS_kelas_VIII_smt_1

51

Kegiatan 2 : Usia Harapan Hidup, Ledakan Penduduk, dan Mobilitas Penduduk

1. Standar Kompetensi Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

2. Kompetensi Dasar Kemampuan mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap

Pembangunan.

3. Indikator : a. Mengartikan angka usia harapan hidup

b. Mendiskripsikan berbagai dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya

c. Menyajikan informasi kependudukan dalam bentuk peta, tabel, dan grafik

d. Mengidentifikasi jenis-jenis migrasi dan faktor penyebabnya

e. Menganalisa dampak positif dan dampak negatif migrasi serta usaha

penanggulangannya

4. Materi Pokok Materi pokok yang harus Kamu pelajari dalam kegiatan 2 (dua) ini adalah pengertian

angka usia harapan hidup, dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya, jenis-

jenis mobilitas penduduk , faktor penyebab dampak negatif migrasi dan usaha

menanggulanginya

5. Uraian Materi

a. Angka Usia Harapan Hidup Penduduk di suatu wilayah ada yang memiliki usia yang sangat tua, di lain pihak

ada yang muda belia atau bahkan pada usia bayi atau baru lahir terus meninggal

dunia.

Nah, begitulah manusia mereka bisa meninggal dunia kapan saja, atau pada usia

berapa saja. Mereka bisa meninggal pada saat usia yang sangat tua, dewasa,

remaja, anak-anak, dan bahkan bayi ketika baru lahir. Bila semua usia penduduk

di suatu daerah pada suatu periode tertentu itu dirataratakan, maka akan

ditemukan usia rata-rata penduduk suatu daerah. Hal ini dinamakan angka usia

harapan hidup.

Tinggi rendahnya usia harapan hidup suatu daerah sangat dipengaruhi oleh angka

kematian bayi tinggi maka usia harapan hidup menjadi rendah. Demikian pula

sebaliknya, jika angka kematian bayi rendah suatu daerah maka usia harapan hidup

menjadi tinggi. Di negara-negara maju usia harapan hidup penduduk pada

umumnya tinggi karena angka kematian bayi sangat rendah. Di negara-negara

berkembang termasuk Indonesia terjadi sebaliknya, angka kematian bayi tinggi

sehingga angka usia harapan hidup menjadi lebih rendah. Ini disebabkan antara lain

karena adanya pola hidup, pola makan, gizi, kebersihan, kesehatan dan lain-lain.

b. Ledakan Penduduk 1) Pengertian Ledakan Penduduk

Ledakan penduduk yaitu keadaan penduduk laju pertumbuhannya cepat

sebagai akibat dari tingkat kelahiran yang tinggi sedangkan tingkat kematian

menurun secara tajam. Ledakan penduduk dapat membawa akibat komplek,

seperti tumbuhnya ekonomi , standar hidup menurun, terjadi pengangguran,

berbagai fasilitas hidup menurun dan timbulnya krisis lingkungan.

Page 60: IPS_kelas_VIII_smt_1

52

2) Faktor-faktor penyebab ledakan Penduduk

Adapun yang menjadi faktor penyebab laju pertambahan penduduk Indonesia

dikarenakan, antara lain :

• tingkat kematian yang menurun

• tingkat kelahiran yang tinggi

• adanya kawin dalam usia muda

• adanya keyakinan pada sebagian masyarakat ’banyak anak banyak rezeki’.

• sikap religi, dimana anak merupakan anugerah Tuhan

• faktor wanita masih sebagai tenaga di rumah

Dengan melihat faktor-faktor penyebab terjadinya ledakan penduduk, maka kita

dapat menarik kesimpulan bahwa ledakan penduduk terjadi apabila tingkat

kelahiran yang tinggi sedang tingkat kematian menurun secara tajam, sehingga

laju pertumbuhan penduduk cepat.

3) Dampak-dampak permasalahan kependudukan terhadap Pembangunan

Pertambahan penduduk yang cepat, dapat menimbulkan ledakan penduduk pada

negara tersebut. Dan ledakan penduduk ini sangat besar kaitannya dengan

masalah pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, baik sandang, pangan maupun

papan atau perumahan sebagai tempat tinggal penduduk.

Kita bisa mengambil contoh Pulau Jawa, kita dapat rasakan akibat-akibat yang

ditimbulkan dari ledakan penduduk sekarang ini, antara lain :

• jalanan macet,

• kurang terpenuhinya kebutuhan akan air bersih,

• tenaga dan penerangan listrik sangat kurang,

• kekurangan perumahan,

• kekurangan bahan makanan ,

• tidak terpenuhinya kebutuhan akan tenaga medis atau dokter,

• tidak tercukupinya kebutuhan akan gedung-gedung sekolah atau sarana

pendidikan yang lainnya,

• kurangnya jumlah tenaga pendidik dan pengajar,

• tidak terpenuhinya kebutuhan akan sarana angkutan seperti bus, kereta api,

• areal daerah pertanian menjadi semakin sempit,

• pendapatan rata-rata penduduk relatif rendah, dan

• meningkatnya tindak kriminalitas, sebagai akibat dari sikap mental

penduduk padat yang tidak baik.

Selain dari hal-hal diatas, ledakan penduduk akan dapat pula membawa akibat

yang komplek, antara lain :

• Tumbuhnya keadaan ekonomi yang tidak maju, sehingga proses

pertumbuhan ekonomi sulit, karena hasil yang diperoleh habis dimakan

walaupun telah ada usaha perbaikan di bidang pertanian.

• Kualitas kehidupan penduduk terus menurun.

• Banyak terjadi pengangguran, sebagai akibat lapangan kerja yang tidak

seimbang dengan tenaga kerja yang tersedia.

• Kebutuhan akan fasilitas kesehatan, sekolah, perumahan, dan lain-lainnya

harus ditambah, padahal pemerintah tidak punya biaya, karena biaya yang

diperoleh pemerintah adalah dari oran-orang miskin, akhirnya mencari

pinjaman pada negara lain.

Page 61: IPS_kelas_VIII_smt_1

53

• Dikhawatirkan timbulnya bahaya krisis lingkungan atau kurang tersedianya

tempat tingal penduduk.

4) Cara mengatasi ledakan penduduk tinggi

Karena bahaya yang sangat mengerikan apabila terjadi ledakan penduduk, maka

perlu adanya pencegahan yang dimulai sekarang. Hal ini dapat kita lakukan

dengan cara antara lain :

• program keluarga berencana,

• memajukan bidang industri,

• transmigrasi,

• memajukan pendidikan,

• meningkatkan bidang pertanian.

c. Mobilitas Penduduk. 1) Pengertian Mobilitas Penduduk

Dalam kehidupan sehari-hari Kamu tentu dapat memperhatikan bahwa

manusia selalu sibuk. Petani pagi-pagi berangkat ke sawah atau ladang.

Pegawai berangkat ke kantor. Anak-anak sekolah pergi ke sekolah, dan lain-

lain. Setelah mereka selesai dengan pekerjaannya masing-masing lalu pulang

kembali ke tempat semula. Gerak perpindahan penduduk ini disebut mobilitas

penduduk. Jadi mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan dari suatu

tempat ke tempat lain.

2) Jenis-jenis Mobilitas Penduduk

Berdasarkan lamanya penduduk menetap di suatu tempat maka mobilitas

penduduk dapat Kamu bedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a) Mobilitas Penduduk Permanen ( menetap )

b) Mobilitas Penduduk Non Permanen ( tidak tetap )

Mobilitas Penduduk Permanen

Mobilitas Permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat

lain dengan tujuan untuk menetap atau migrasi. Migrasi dapat dibedakan

menjadi dua jenis, yaitu :

(1) Migrasi Internasional

Migrasi Internasional disebut juga migrasi antar bangsa. Contohnya

imigrasi dan emigrasi. Imigrasi adalah masuknya penduduk negara lain ke

suatu negara. Orangnya disebut imigran, sedangkan emigrasi adalah

keluarnya penduduk dari negara asalnya. Orangnya disebut emigran. Jadi

yang dimaksud dengan migrasi internasional adalah perpindahan

penduduk antar negara dengan tujuan menetap.

(2) Migrasi Nasional

Migrasi Nasional disebut juga migrasi dalam negeri. Contohnya,

transmigrasi dan urbanisasi. Agar Kamu lebih jelas lagi mengenai

transmigrasi dan urbanisasi akan Kamu pelajari pada kegiatan berikutnya.

Migrasi Nasional adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk

menetap yang terjadi dalam satu wilayah negara.

Page 62: IPS_kelas_VIII_smt_1

54

Mobilitas Penduduk Non Permanen

Mobilitas Penduduk Non Permanen adalah perpindahan penduduk dari suatu

tempat ke tempat lain bertujuan tidak menetap atau bersifat sementara.

Mobilitas non permanen dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

(1) Mobilitas Ulang Alik

Mobilitas Ulang Alik disebut juga mobilitas harian, karena perpindahan

penduduk terjadi dalam waktu singkat. Misalnya petani pagi berangkat ke

tempat kerja, sore pulang ke rumah. Anak sekolah pagi berangkat ke

sekolah, siangnya pulang ke rumah. Pegawai pagi berangkat ke kantor,

sorenya pulang ke rumah masing-masing. Jadi yang dimaksud dengan

mobilitas ulang alik adalah gerakan penduduk dalam waktu singkat lalu

kembali lagi ke tempat asalnya.

(2) Mobilitas Sirkuler ( Migrasi bermusim )

Mobilitas Sirkuler disebut juga mobilitas sementara. Contoh sehabis

musim tanam, Banyak petani yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.

Setelah musim panen tiba mereka kembali lagi ke desa untuk memanen

hasil pertaniannya. Jadi yang dimaksud Mobilitas Serkuler adalah gerakan

penduduk yang pindah ke tempat lain dalam waktu kurang dari enam

bulan. Bila perpindahan penduduk bertujuan untuk menetap didaerah lain

paling sedikit enam bulan disebut migrasi penduduk . Mobilitas sirkuler

ini juga disebut migrasi musiman.

3) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perpindahan Penduduk

Perpindahan penduduk di dunia ini sudah berlangsung sejak lama. Mulai dari

Jaman pra sejarah sampai saat sekarang ini. Tentunya kami ingin tahu sebab-

sebab terjadinya perpindahan penduduk, bukan ? Ada dua faktor utama yang

menyebabkan terjadinya perpindahan penduduk, yaitu faktor pendorong di

negara asal dan faktor penarik di daerah lain.

a) Faktor-faktor pendorong di negara asal

Yaitu semua penyebab di negara asal, sehingga penduduk mau melakukan

migrasi. Faktor-faktor tersebut meliputi :

- keadaan ekonomi, seperti sulitnya mata pencaharian, rendahnya

penghasilan, tanah kurang subur, jumlah penduduk terlalu besar,

- bencana alam, yaitu peristiwa yang terjadi diluar kemampuan manusia.

Seperti banjir, gunung meletus, gempa bumi, dan lain-lain,

mengakibatkan hilangnya mata pencaharian penduduk dan penduduk

merasa tidak aman untuk tinggal di negara asal, dan

- keadaan politik, seperti kekacauan, perang saudara, tekanan politik dan

lain-lain. Akibatnya penduduk merasa tidak aman tinggal di negara

tersebut.

b) Faktor penarik di negara lain

Yang dimaksud dengan faktor penarik di negara lain yaitu semua daya tarik

di negara lain ini. Hal tersebut menyebabkan penduduk tertarik untuk

pindah ke negara itu. Faktor tersebut meliputi :

- Keadaan ekonomi, seperti mudahnya mendapatkan pekerjaan,

masih meluasnya lapangan kerja, keadaan tanah yang subur, upah yang

tinggi, dan lain-lain,

Page 63: IPS_kelas_VIII_smt_1

55

- Keadaan politik, seperti keamanan terjamin, tidak ada kekacauan,

peperangan, dan

- Faktor lain seperti karena melanjutkan pendidikan, mencari nafkah di

negara lain dan kawin dengan bangsa lain.

4) Pengaruh mobilitas penduduk terhadap mutu dan jumlah penduduk

Perpindahan penduduk antar negara secara besar-besaran akan membawa

pengaruh terhadap jumlah dan mutu penduduk. Baik itu bagi negara yang

ditinggalkan maupun negara yang didatangi.

Bagi negara yang ditinggalkan akibatnya antara lain : jumlah penduduk

berkurang dan jumlah tenaga kerja juga berkurang. Sedangkan bagi negara

yang didatangi akibatnya jumlah penduduk bertambah, jumlah tenaga kerja

bertambah dan timbul golongan baru yaitu kaum imigran atau pendatang.

Berdasarkan uraian mobilitas penduduk, coba Kamu amati mobilitas penduduk

didaerahmu masing-masing ! catat dan diskusikan jenis mobilitas yang ada di

daerahmu ! Laporkan hasil pekerjaanmu kepada guru pamongmu.

d. Transmigrasi 1) Pengertian Transmigrasi

Pernahkah Kamu melihat penduduk di daerahmu pindah ke daerah lain ? Atau

Penduduk daerah lain pindah kedaerahmu ? Apakah kepindahan tersebut karena

dipindahkan oleh Pemerintah atau atas kemauannya sendiri ? Perpindahan

penduduk yang demikian disebut transmigrasi. Jadi pengertian transmigrasi

adalah perpindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah

yang masih jarang penduduknya dalam satu wilayah negara.

2) Tujuan Transmigrasi

Tentu Kamu bertanya apa tujuan pemerintah melaksanakan transmigrasi ? Pada

modul terdahulu Kamu telah mengetahui ada beberapa masalah penduduk di

Indonesia, diantaranya adalah persebaran penduduk tidak merata. Untuk itulah

pemerintah melaksanakan transmigrasi. Lebih lanjut tujuan transmigrasi adalah

untuk :

� meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat yang dipindahkan

maupun yang didatangi,

� memperkuat ketahanan dan kesatuan bangsa,

� mempercepat proses pelaksanaan pembinaan bangsa,

� memperlancar proses pembangunan daerah,

� meningkatkan produksi pertanian, terutama bahan pangan, dan

� pemerataan persebaran penduduk Indonesia.

Jadi pemindahan penduduk dari daerah yang padat penduduknya bukan semata-

mata untuk pemerataan persebaran penduduk, tetapi lebih diutamakan untuk

meningkatkan kesejahteraan dan memakmurkan rakyat Indonesia.

3) Daerah Asal dan Tujuan Transmigrasi

Dari tujuan transmigrasi diatas, Kamu telah mengetahui tujuan utama

dilaksanakannya transmigrasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

penduduk. Maka penduduk yang dipindahkan tentu berasal dari daerah miskin

dan padat penduduknya.

Adapun syarat-syarat daerah pengirim transmigrasi yaitu :

� daerah yang kepadatan penduduknya diatas 1000 jiwa perkilometer persegi,

Page 64: IPS_kelas_VIII_smt_1

56

� daerah yang penghasilannya sangat rendah,

� daerah yang terkena bencana alam seperti banjir dan gunung meletus,

� daerah tandus yang akan dimajukan, dan

� daerah yang terkena proyek penting seperti pembangunan waduk.

Sedangkan daerah penerima transmigrasi mempunyai syarat-syarat sebagai

berikut:

� Daerah yang masih jarang penduduknya seperti pula Sumatera, Kalimantan,

Sulawesi, dan Papua.

� Daerah yang subur dan masih luas lahan pertaniannya.

e. Urbanisasi 1) Pengertian Urbanisasi

Coba Kamu amati lagi penduduk daerahmu ! Adakah diantara mereka yang

pindah ke kota dengan tujuan menetap ? Nah, mereka inilah yang disebut kaum

urban. Jadi yang dimaksud urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa

ke kota. Bisa terjadi pula perpindahan penduduk dari kota kecil ke kota besar.

2) Faktor Penyebab Terjadinya Urbanisasi

Tentu Kamu bertanya, mengapa penduduk tidak betah tinggal di desa dan

mereka memilih pindah ke kota ? Sudah tentu ada sebabnya, bukan ?

Terjadinya urbanisasi karena dua sebab, yaitu karena keadaan di desa dan

keadaan di kota.

Seperti Kamu ketahui bahwa sebagian besar penduduk di pedesaan mata

pencahariannya bertani. Tanah pertanian makin lama makin sempit akibat

bertambahnya jumlah jumlah penduduk. Akibatnya pendapatan petani menjadi

rendah. Di desa sukar mencari pekerjaan lain selain sebagai bertani.

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar 02.07 . Salah satu potret kemiskinan di pedesaan

Keadaan kehidupan seperti gambar diatas itulah yang mendorong penduduk

pindah ke kota dengan harapan nasib mereka akan lebih baik. Sebaliknya

keadaan kota jauh berbeda dengan di desa. Terutama di kota-kota besar seperti

Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan. Dikota-kota besar banyak hal menarik

yang membuat penduduk desa untuk pindah.

Page 65: IPS_kelas_VIII_smt_1

57

Di daerah perkotaan umumnya tersedia berbagai fasilitas seperti sarana

pendidikan, kesehatan, hiburan, dan lapangan kerja. Adanya fasilitas tersebut

membuat penduduk desa tertarik untuk pindah ke kota besar. Harapannya sudah

tentu untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Padahal untuk hidup di kota

orang harus berbekal kepada pengetahuan, ketrampilan, dan keuletan yang

memadai. Tanpa dibekali hal-hal seperti itu, maka orang tidak akan mampu

bersaing dan gagal hidup di kota.

3) Pengaruh Urbanisasi Terhadap Jumlah dan Mutu Penduduk

Coba Kamu amati jumlah dan mutu penduduk di daerahmu ! Jika banyak yang

pindah ke kota-kota besar, tentu ada akibatnya bukan ?

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.02.08. Sebuah rumah yang terbengkalai akibat tidak terurus. Contoh dampak

Urbanisasi bagi daerah asal.

Berdasarkan gambar-gambar tersebut Kamu tentu dapat mengetahui akibat-

akibat urbanisasi bagi daerah bukan ? Akibat itu berpengaruh pula terhadap

jumlah dan mutu penduduk di daerah. Misalnya jumlah penduduk daerah jadi

berkurang sulit mencari tenaga kerja usia muda, dan menurunnya hasil

pertanian. Hal ini berpengaruh juga terhadap mutu penduduk daerah, karena

penghasilan penduduk ikut merosot.

Urbanisasi bukan saja merugikan desa yang ditinggal, tetapi membawa

pengaruh bagi kota-kota besar. Hal ini karena tidak semua penduduk desa yang

pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan. Banyak diantara mereka tidak

memiliki ketrampilan yang sesuai dengan pekerjaan yang ada dikota. Agar

Kamu lebih jelas perhatikan gambar-gambar akibat urbanisasi di kota-kota

berikut ini !

Page 66: IPS_kelas_VIII_smt_1

58

Coba Kamu perhatikan baik-baik gambar dibawah ini !

Gambar.02 10 Terpaksa menjadi peminta-minta di kota karena tidak memiliki pekerjaan

Gambar.02.11 Suasana kemacetan lalu lintas

pada salah satu jalan di kota besar.

Gambar.02 09 Karena tidak memiliki tempat tinggal yang layak di kota, cuci pakaian

di kali menjadi salah satu kejadian rutin.

Page 67: IPS_kelas_VIII_smt_1

59

Coba Kamu amati dan pelajari gambar-gambar diatas ! Dari pengamatanmu itu,

coba Kamu buat kesimpulan tentang akibat urbanisasi bagi kota-kota besar.

Diskusikan hasil pekerjaanmu dengan teman-temanmu. Kemudian laporkan

hasil diskusimu kepada guru pamongmu.

Urbanisasi di kota-kota besar membawa akibat juga terhadap jumlah dan mutu

penduduk. Jumlah penduduk bertambah, kepadatan penduduk tinggi, dan mutu

penduduk jadi rendah. Hal ini karena meningkatnya pengangguran sehingga

pendapatan rata-rata penduduk jadi rendah. Juga meningkatnya daerah

pemukiman kumuh di kota-kota besar, dapat menyebabkan tingkat kesehatan

masyarakat jadi menurun.

4) Usaha Pemerintah Pengurangi Arus Urbanisasi

Berdasarkan uraian di atas Kamu sudah mengetahui akibat urbanisasi. Baik

akibat bagi desa yang ditinggalkan, maupun kota-kota yang didatangi. Untuk itu

arus urbanisasi harus dikurangi.

Adapun usaha pemerintah untuk mengurangi arus urbanisasi sebagai berikut :

� Pemerataan Pembangunan di Setiap Daerah

Dengan adanya pembangunan di setiap daerah, akan membuka lapangan

kerja bagi Penduduk di sekitarnya. Kegiatan pembangunan di daerah dapat

mengurangi urbanisasi. Hal ini karena penduduk di daerah dapat

memperoleh pekerjaan dari pembangunan tersebut. Mereka tidak perlu

lagi pindah ke kota-kota besar.

� Membangun fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial di daerah.

Agar penduduk desa tinggal di desa, maka pemerintah membangun berbagai

macam fasilitas umum dan fasilitas sosial. Misalnya Puskesmas, gedung

sekolah, sarana lalu lintas, tempat hiburan, dan listrik masuk desa.

Dengan adanya pembangunan seperti pada gambar diatas, penduduk desa

jadi betah tinggal di desa. Disamping itu pula mereka tidak merasa

ketinggalan pendapatannya dengan penduduk yang tinggal di kota.

� Pembangunan Proyek Industri di daerah

Pembangunan kawasan industri di daerah dapat mengalihkan perhatian

penduduk untuk tetap tinggal di daerah. Contohnya pembangunan pabrik

Gambar.02.12 Pembangunan Industri tekstil di pedesaan. Salah satu upaya mencegah

urbanisasi

Page 68: IPS_kelas_VIII_smt_1

60

gas alam di Arun, Aceh. Dengan adanya pabrik tersebut, penduduk Aceh

dan sekitarnya tidak perlu lagi mencari pekerjaan di kota-kota besar lainnya.

� Meningkatkan perekonomian rakyat pedesaaan

Dalam uraian diatas Kamu sudah mengetahui bahwa salah satu faktor

pendorong urbanisasi adalah keadaan perekonomian. Untuk itu pemerintah

perlu meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat di pedesaaan.

Misalnya membangun pasar, sarana irigasi, meningkatkan peranan Koperasi

Unit Desa dan Badan Usaha Unit Desa.

� Membatasi penduduk desa yang pindah ke kota

Pemerintah kota membatasi jumlah penduduk pindah ke kota. Bisa saja

urbanisasi dilakukan dengan syarat-syarat tertentu, terutama bagi mereka

yang telah bekerja di kota. Untuk itulah pemerintah perlu membatasi antara

lain : mempersulit izin pindah ke kota besar. Menyatakan kota Jakarta

tertutup bagi pendatang baru, dan melaksanakan pemeriksaan Kartu Tanda

Penduduk (KTP) di kota-kota besar.

� Melaksanakan program sarjana masuk desa

Para sarjana ini dikirim secara sukarela di daerah-daerah. Tujuannya adalah

mempelopori pembangunan di pedesaan. Tugas mereka antara lain ikut

menggerakkan pembangunan desa, memberikan penyuluhan tentang

berbagai macam kebijaksanaan pemerintah dalam pembangunan.

Disamping itu ikut memberikan pelatihan ketrampilan kepada pemuda di

desa. Dengan memiliki berbagai ketrampilan para pemuda desa membangun

daerahnya masing-masing. Sehingga membuat para pemuda tetap betah

tinggal di desa.

Berdasarkan uraian di atas, coba Kamu amati usaha-usaha seperti itu di

daerahmu masing-masing. Jika ada coba Kamu catat. Kemudian Kamu

diskusikan dengan teman-temanmu. Hasilnya Kamu laporkan kepada guru

pamong.

Kosa Kata Emigran = orang yang keluar dari suatu negara

Emigrasi = perpindahan penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu

negara

Imigran = orang yang pindah masuk kesuatu negara

Imigrasi = perpindahan penduduk atau orang yang pindah masuk

kesuatu negara

Jompo = orang tua usia lanjut

Mobilitas = perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain

Pemulung = orang yang bekerja memungut barang-barang bekas dari

tempat sampah

Pencakar langit = menjulang tinggi

Transmigran = orang yang malaksanakan transmigrasi

Ulang-alik = perpindahan penduduk bersifat sementara atau nglaju,

seperti seseorang yang bekerja setiap hari pagi berangkat

dan sore hariny kembali pulang ke rumah

Urban = orang yang melakukan urbanisasi

Urbanisasi = perpindahan penduduk dari desa ke kota

Sirkuler = perpindahan yang bersifat sementara

Page 69: IPS_kelas_VIII_smt_1

61

6. Tugas 2

1. Jelaskan pengertian angka usia harapan hidup ?

2. Upaya apa yang harus dilakukan untuk menanggulangi ledakan penduduk ?

3. Jelaskan pengertian mobilitas penduduk !

4. Jelaskan perbedaan mobilitas ulang-alik dengan mobilitas sekuler !

5. Sebutkan 2 (dua) macam migrasi !

6. Berikan 2 (dua) contoh migrasi nasional ?

7. Apakah yang dimaksud dengan

1) emigrasi

2) imigrasi

8. Sebutkan faktor-faktor pendorong perpindahan penduduk !

9. Sebutkan akibat perpindahan bagi negara yang didatangi !

10. Sebutkan akibat perpindahan bagi negara yang ditinggalkan !

Page 70: IPS_kelas_VIII_smt_1

62

C. PENUTUP

Selamat atas selesainya Kamu mempelajari semua materi pelajaran yang ada di dalam

modulini. Mudah-mudahan ilmu yang Kamu peroleh dari modul ini ada manfaatnya bagi

kehidupan sehari-hari.

Untuk lebih memperkuat ingatan Kamu, ada baiknya bila Kamu membaca rangkuman

berikut

ini.

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan keadaan penduduk menuju kearah pertambahan

atau penurunan jumlah penduduk. Perubahan penduduk dipengaruhi faktor kelahiran,

kematian dan migrasi (perpindahan penduduk). Pertumbuhan penduduk ada dua jenis,

yaitu pertumbuhan penduduk alami dan pertumbuhan penduduk total.

Pertumbuhan penduduk di tiap-tiap daerah tidak sama. Tergatung faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Bila faktor kelahiran dan migrasi besar, maka pertumbuhan

penduduknya

tinggi. Sebalikinya jika migrasi besar dan jumlah kelahirannya kecil maka pertumbuhan

penduduknya kecil.

Di negara-negara maju, umumnya pertumbuhan penduduknya rendah. Karena kesadaran

masyarakat terhdap keluarga berencana dan kesehatan sudah cukup tinggi. Maka di negara

maju jumlah kelahiran dan kematian sangat kecil. Sehingga pertumbuhan penduduknya

rendah.

Kepadatan penduduk agraris lebih tinggi dibandingkan dengan kepadatan penduduk

aritmatik.

Terutama di negara-negara yang sedang berkembang. Hal ini karena sebagian besar

penduduk

bermata pencaharian di bidang pertanian. Sedangkan luas lahan pertanian terbatas.

Di Indonesia kepadatan penduduk tidak merata di setiap pulau, baik kepadatan aritmatik

maupun kepadatan agraris. Di Indonesia persebaran penduduk paling besar terdapat di

semua

propinsi di Pulau Jawa. Adapun faktor penyebabnya karena tanah subur, merupakan pusat

pemerintahan di Indonesia. Disamping itu juga sebagai pusat perekonomi, pusat

pendidikan, dan tersedianya berbagai macam fasilitas sosial serta fasilitas umum.

Untuk mengendalikan jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar, maka pemerintah

berusaha menekan angka kelahiran dengan melaksanakan program keluarga berencana,

program transmigrasi dan pemerataan pembangunan hingga di daerah pedesaan.

Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu.

Misalnya menurut kelompok umur, jenis kelamin, status perkawinan, tingkat pendidikan

dan menurut tempat tinggal.

Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.

Mobilitas penduduk dibedakan atas mobilitas nonpermanen (tidak menetap) dan

permanen/migrasi (menetap).

Page 71: IPS_kelas_VIII_smt_1

63

Selanjutnya saya berharap Kamu belajar sungguh-sungguh agar Kamu dapat mengerjakan

tes akhir modul ini. Janganlah malu bertanya pada gurumu. Dan yang perlu Kamu ingat

adalah apabila Kamu telah selesai mempelajari modul ini dan Kamu telah merasa siap

benar mintalah tes akhir modul kepada gurumu. Untuk selanjutnya Kamu boleh

mempelajari modul berikutnya. Saya yakin Kamu akan berhasil dengan baik dalam

mempelajari modul selanjutnya.

Akhirnya saya mengucapkan selamat belajar semoga sukses !

Page 72: IPS_kelas_VIII_smt_1

64

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah ke arah pertambahan penduduk

2. Kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (migrasi)

3. Pertumbuhan penduduk alami = 250-125 = 125 orang

4. Kepadatan penduduk daerah C = 2.872.000 : 47.500 = 60,46

Dibulatkan menjadi 60 jiwa perkilometer persegi

Kepadatan agrarisnya 2.872.000 : 15,425 = 186,19

Dibulatkan menjadi 186 jiwa perkilometer persegi

5. Komposisi penduduk adalah pengelompokkan penduduk menurut ciri-ciri tertentu

6. a. Piramida penduduk bentuk kerucut

b. Piramida penduduk bentuk batu nisan

c. piramida bentuk granat

7. Karena di Indonesia jumlah penduduknya lebih banyak berasal dari golongan usia

anak-anak

8. Usia 15 – 64 tahun

9. Setiap 100 penduduk perempuan terdapat 98 penduduk laki-laki

Tugas 2 1. Rata-rata usia penduduk di daerah-daerah pada saat meninggal dunia

2. Upaya yang harus dilakukan untuk menanggulangi ledakan penduduk :

a. Program Keluarga Berencana

b. Meningkatkan Perindustrian

c. Transmigrasi

d. Meningkatkan Pendidikan

e. Meningkatkan Pertanian.

3. Gerakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain

4. Mobilitas ulang alik adalah gerakan penduduk dalam waktu singkat lalu kembali ke

tempat asalnya. Sedangkan mobilitas sirkuler adalah gerakan perpindahan penduduk

dalam waktu yang lama kurang dari enam bulan baru kembali ke tempat asalnya.

5. a. Migrasi Internasional

b. Migrasi Nasional

6. a. Urbanisasi

b. Transmigrasi

7. a. Perpindahan penduduk dari negara asal menuju ke negara lain

b. Masuknya penduduk negara lain ke suatu negara

8. a. Keadaan ekonomi

b. Bencana alam

c. Keadaan politik

d. Faktor sosial lainnya

9. a. Jumlah penduduk bertambah

b. Tenaga kerja bertambah

c. Lapangan kerja bertambah sempit

d. Timbul golongan baru

10. a. Jumlah penduduk berkurang

b. Jumlah tenaga kerja berkurang

Page 73: IPS_kelas_VIII_smt_1

65

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : VIII

Semester : 1

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

Penulis : Drs. Sutama

Drs. Sukimin

Pengkaji Materi : Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd

Perevisi : 1. Drs. Suhail Effendey

2. Drs. Marlan Kasni Kr.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

PERMASALAHAN LINGKUNGAN HIDUP

DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

IPS.VIII.1.1.03

Page 74: IPS_kelas_VIII_smt_1

66

Page 75: IPS_kelas_VIII_smt_1

67

A. PENDAHULUAN

Apa khabar siswa SMP Terbuka dimana saja Kamu berada ? Mudah-mudahan selalu dalam

keadaan baik dan sehat, sehingga dapat terus mempelajari modul mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial.

Pada kesempatan ini modul yang akan Kamu pelajari berjudul “ Permasalahan

Lingkungan Hidup Dalam Pembangunan Berkelanjutan “

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam modul ini, Kamu harus mempelajari

pengertian lingkungan hidup, unsur-unsur lingkungan, arti penting lingkungan, kerusakan

lingkungan dan faktor penyebabnya, Upaya penanngulangan lingkungan dan

pembangunan berwawasan lingkungan.

Modul ini terdiri 2 kegiatan yaitu kegiatan 1 tentang lingkungan hidup dan kegiatan 2

tentang pelestarian lingkungan hidup. Untuk mempelajari modul ini diperlukan waktu 4 x

40 menit.

Untuk menambah pengetahuan, silahkan dibaca buku-buku lain yang ada kaitannya dengan

materi tersebut.

Akhirnya saya ucapkan selamat belajar!

Page 76: IPS_kelas_VIII_smt_1

68

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Lingkungan Hidup

1. Standar Kompetensi Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

2. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan

3. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Menjelaskan Pengertian Lingkungan Hidup

b. Mendeskripsikan unsur-unsur lingkungan hidup c. Menjelaskan pentingnya lingkungan bagi kehidupan d. Bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup

4. Materi Pokok Untuk mencapai kompetensi tersebut Kamu harus mempelajari materi pokok di

bawah ini : Pengertian lingkungan hidup, unsur-unsur lingkungan, pentingnya

lingkungan hidup, bentuk-bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya, upaya penanggulangannya, hakekat pembangunan berkelanjutan, dan ciri-ciri

pembangunan berkelanjutan serta penerapannya.

5. Uraian Materi

a. Pengertian Lingkungan Hidup Arti singkat dari lingkungan hidup adalah ruang dengan segala isinya yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Perlu Kamu pahami juga bahwa manusia adalah mahluk yang paling menentukan

dalam mengubah bentang alam (lingkungan), dimana proses pengubahan ini dapat membawa dampak yang baik dan dampak yang jelek pada lingkungan hidup umat manusia.

b. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan 1) Unsur-unsur abiotik yaitu benda-benda mati yang terdapat di dalam lingkungan.

Contoh : air, tanah, udara, batu-batuan, sinar matahari dan lain-lain 2) Unsur-unsur biotik yaitu mahluk hidup yang berada di dalam lingkungan Contoh : hewan dan tumbuhan 3) Unsur –unsur sosial budaya yaitu semua hasil karya manusia yang terdapat di

dalam lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya.

Gambar 03.1.

Lingkungan yang

wajib kita pelihara

kelestariannya,

untuk mendukung

kehidupan

Page 77: IPS_kelas_VIII_smt_1

69

c. Pentingnya Lingkungan Hidup Kamu tahu apa pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan ?

Pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan adalah

1) sebagai tempat untuk kelangsungan kehidupan

2) sebagai tempat tinggal ( hunian ) atau habitat

3) sebagai tempat tumbuhnya tumbuh-tumbuhan

Penggunaan lingkungan hidup harus didasarkan pada kelestarian guna menunjang

pembangunan. Semua orang, di samping mempunyai hak atas lingkungan hidup,

juga mempunyai kewajiban untuk menjaga atau mencegah lingkungan hidup

terhadap kerusakan dan pencemaran. Lingkungan hidup di Indonesia yang

dikarunikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada Bangsa dan Rakyat Indonesia,

merupakan rahmat dari padaNya dan wajib dikembangkan dan dilestarikan

kemampuannya agar dapat tetap menjadi sumber penunjang hidup bagi Bangsa dan

Rakyat Indonesia serta mahluk lainnya.

Pancasila sebagai dasar dan falsafah Negara merupakan kesatuan yang bulat dan

utuh untuk memberikan keyakinan kepada Rakyat dan Bangsa Indonesia, bahwa

kebahagiaan hidup akan tercapai jika didasarkan atas keselarasan dan

keseimbangan , baik dalam hidup manusia sebagai pribadi dalam hubungan

manusia dengan manusia, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan

manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, maupun dalam mengejar kemajuan

lahiriah maupun kebahagiaan batiniah. Antara manusia, masyarakat dan lingkungan

hidup terdapat hubungan timbal balik, yang selalu harus dibina dan dikembangkan

agar tetap dalam keseimbangan yang serasi dan dinamis.

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional mewajibkan agar

sumber daya alam dipergunakan untuk sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.

Kemakmuran tersebut haruslah dapat dinikmati baik oleh generasi sekarang

maupun generasi mendatang.

Negara menetapkan bahwa pembangunan tidak hanya mengejar kemakmuran

lahiriah maupun kepuasan batiniah saja, akan tetapi juga keseimbangan antara

keduanya. Oleh karena itu penggunaan sumber daya alam harus seimbang dengan

keselarasan dan keserasian lingkungan hidup.

Lingkungan hidup dalam arti ekologi tidaklah mengenal batas wilayah, baik

wilayah negara maupun wilayah administratip. Akan tetapi, jika lingkungan hidup

dikaitkan dengan pengelolaannya, maka haruslah jelas batas-batas wilayah

wewenang pengelolaan tersebut.

Lingkungan hidup manusia Indonesia menurut konsep kewilayahan merupakan

suatu pengertian hukum. Dalam pengertian ini, lingkungan hidup Indonesia adalah

kawasan Nusantara yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua

samudera. Dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi

alamiah dan peranan strategis, tempat bangsa dan rakyat Indonesia

menyelenggarakan kehidupan bernegara. Dengan demikian, maka wawasan dalam

menyelenggarakan pengelolaan lingkungan hidup Indonesia adalah wawasan

Nusantara.

Lingkungan hidup Indonesia terdiri dari berbagai daerah, masing-masing sebagai

subsistem yang meliputi aspek sosial budaya, ekonomi dan fisik, dengan corak

ragam yang berbeda antara subsistem yang satu dengan yang lainnya, dan dengan

daya dukung lingkungan yang berlainan.

Page 78: IPS_kelas_VIII_smt_1

70

Pembinaan dan pengembangan yang didasarkan kepada keadaan daya dukung

lingkungan akan meningkatkan keselarasan dan keseimbangan subsistem, yang

berarti juga meningkatkan ketahanan subsistem.

Pembinaan subsistem yang satu akan mempengaruhi yang lainnya, yang pada

akhirnya akan mempengaruhi pula ketahanan ekosistem secara keseluruhan. Oleh

karenanya, maka pengelolaan lingkungan hidup menuntut dikembangkannya suatu

sistem kebijakan nasional tentang pengelolaan lingkungan hidup dengan

keterpaduan sebagai ciri utamanya.

Manusia sebagai pengubah lingkungan fisik Campur tangan manusia dalam proses alam sangat besar. Proses perubahan dimuka

bumi yang dilakukan manusia sangat beraneka ragam, seperti proses erosi akibat

dari penggundulan hutan, terjadinya pengendapan sebagai akibat dari pembuatan

bendungan dan tanggul.

Manusia sebagai pengubah lingkungan biotik Manusia berperan juga dalam penyebaran tumbuh-tumbuhan. Dengan teknologi

memungkinkan penyebaran tumbuh-tumbuhan yang secara alami tidak mungkin

dikembangkan di suatu daerah, tetapi akhirnya dapat dikembangkan, contohnya

dari tumbuhan tropik ditanam di daerah sedang dapatlah tumbuh dengan

menggunakan teknologi rumah kaca( Green house )

Penyebaran binatangpun sama banyak dipengaruhi oleh manusia, dengan contoh

dimana manusia menambah populasi ternak yang dibutuhkan, tetapi dilain pihak

banyak spesies binatang punah karena tindakan manusia.

Sampai disini Kamu paham ?

Baik, berikut ini diuraikan faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perusakan

dan pencemaran lingkungan!

d. Kerusakan Lingkungan Hidup dan Faktor-Faktor Penyebabnya. 1) Kerusakan lingkungan hidup yang disebabkan oleh faktor alam (bencana alam)

a) Letusan Gunung Api

Letusan gunung api merupakan gejala alam, yang dapat merusak

lingkungan hidup. Contohnya : merusak perumahan, daerah pertanian,

hutan ,perkebunan, fasilitas umum, dan mengancam keselamatan mahluk

hidup

b) Gempa Bumi

Getaran bumi dapat mengakibatkan gempa sehingga dapat merusak

lingkungan hidup. Contohnya : merusak perumahan, daerah pertanian,

hutan, perkebunan, fasilitas umum, dan mengancam keselamatan makhluk

hidup

c) Kemarau Panjang

Terjadinya musim kemarau panjang juga dapat merusak lingkungan hidup.

Contohnya : dimana-mana terjadi bencana kekeringan, akibatnya

kekurangan air untuk pertanian, untuk air minum dan lain-lain.

Page 79: IPS_kelas_VIII_smt_1

71

d) Badai atau angin bertiup sangat kencang

Di daerah-daerah tertentu, seperti di Amerika Serikat, Cina, Filipina yang

sering terjadi bencana alam akibat badai. Akibatnya dapat merusak

lingkungan dan mengancam keselamatan mahluk hidup.

e) Banjir

Di daerah-daerah sekitar aliran sungai, sering terjadi bencana alam akibat

banjir, sehingga dapat merusak lingkungan hidup dan mengancam

keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitarnya.

Kamu sudah paham ? Kamu tahu bentuk kerusakan yang lain ?

2) Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia

a) Penebangan hutan yang semena-mena.

Penebangan hutan yang tidak diperhitungkan, serta tidak dibarengi dengan

usaha mereboisasikan atau menghutankan kembali maka akan timbul

berbagai gangguan/ketimpangan pada lingkungan hidup, antara lain :

- Musnahnya tumbuh-tumbuhan yang ada di daerah hutan tersebut

- Musnahnya sumber kayu dalam kurun waktu yang lama.

- Rusaknya tanah-tanah di daerah hutan tersebut sebagai akibat dari

proses pengikisan dan erosi, dan terjadi tanah longsor atau banjir

bandang

- Terganggunya kesinambungan dari siklus air, bahkan berakibat akan

terjadi kekurangan air pada musim kemarau dan banjir pada saat musim

penghujan.

- Terusirnya berbagai jenis hewan yang hidup di dalam hutan tersebut.

b) Timbunan sampah

Timbunan sampah yang berceceran di sekitar pemukiman penduduk dapat

juga mengakibatkan pencemaran pada lingkungan hidup daerah tersebut.

Hal ini bisa terbukti antara lain :

- Tersumbatnya saluran air yang mengakibatkan bahaya banjir pada

daerah tersebut diwaktu musim penghujan.

- Daerah sekitar itu akan jadi lembab dan timbunan sampahnya akan

membusuk, sehingga dipakai sarang bakteri patogen yang dapat

menimbulkan penyakit muntaber, kolera, penyakit kulit dan penyakit-

penyakit yang lainnya, berbau busuk, mengganggu pemandangan.

- Demikian pula jika timbunan sampah terdapat di air tergenang akan

menimbulkan daerah permukiman menjadi lebih kotor, bahkan akhirnya

berkembang biak nyamuk malaria, penyebab wabah penyakit malaria.

Karena hal itulah maka sampah di kota-kota merupakan salah satu masalah

ekologi yang perlu mendapat perhatian .

c) Dampak Negatif Teknologi

Pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan penggalian dan pemanfaatan

sumber daya sangat besar. Kegiatan ini akan menyebabkan gangguan

keseimbangan ekosistem (ruang di mana terbentuk hubungan timbal balik

antara mahluk hidup dengan lingkungannya). Memang, manusia berusaha

mencari dan menggunakan teknologi untuk mencukupi kebutuhan

Page 80: IPS_kelas_VIII_smt_1

72

hidupnya, akan tetapi selain menguntungkan, teknologi juga membawa

dampak-dampak negatif.

Dengan makin bertambahnya kepadatan penduduk dan berlangsungnya

mobilitas penduduk, perluasan industrialisasi dan bertambahnya terus

penggunaan hasil teknologi, akan menambah masalah pelestarian

lingkungan. Masalah-masalah ini misalnya penggalian tanah, perubahan

fungsi lahan dan erosi tanah. Hingga kini masalah yang telah lama

berkembang, masih sedikit sekali yang dapat terpecahkan.

Masalah-masalah itu bertambah lagi dengan perubahan komposisi kimiawi

tanah, air dan udara yang diakibatkan oleh pencemaran atau polusi. Polusi

dapat terjadi pada udara, air dan tanah.

Beberapa sumber polusi antara lain :

- Racun dari limbah industri dan rembesan dari daerah pertambangan

- Bahan-bahan organik limbah melalui air dan limbah industri dari

pengolahan bahan makanan, pabrik kertas, pabrik tekstil dan pabrik

kimia.

- Bahan-bahan padat yang tidak terurai dari sisa-sisa organik yang tidak

hilang dari pertambangan, penggalian, pertanian dan lain-lain

- Pemanasan air dalam proses pendinginan, terutama generator listrik.

- Garam non-toksis sebagai hasil limbah industri, termasuk pengeboran

minyak bumi.

- Pestisida yang dipakai dalam pertanian.

- Isotop radioaktif dari reaktor industri, sebagai tenaga nuklir

menggantikan tenaga bahan bakar.

Pusat-pusat kota industri dan kota-kota sangat menderita karena polusi.

Lingkungan udara di kota-kota sudah tidak segar lagi, sampah menjadi

masalah yang belum terpecahkan terutama di kota-kota besar, juga di

Indonesia, lebih-lebih lagi sampah yang terdiri dari berbagai jenis bahan,

ada jenis sampah yang mudah busuk dan ada yang tidak.

Untuk meningkatkan produksi, banyak digunakan pestisida dan pupuk

buatan, pupuk penyubur tanah, akan tetapi setelah itu tanah menjadi miskin

kembali terutama jika penggunaannya tidak tepat . Pestisida juga cenderung

meninggalkan bahan kimiawi yang mengganggu bahan makanan yang

berasal dari tumbuh-tumbuhan. Pestisida dapat mematikan sejumlah

kehidupan mahluk yang berguna ataupun insek yang berupa hama tanaman.

Polusi air terjadi dimana-mana, terutama di daerah industri maupun kota-

kota besar, menyebabkan matinya ikan, di kolam, sungai, danau dan laut,

serta tidak menutup kemungkinan punahnya dari spesies jenis ikan tertentu.

d) Perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota-kota yang

padat sekali penduduknya, menyebabkan lingkungan hidup di kota menjadi

rusak atau buruk. Hal ini dapat dilihat dari tidak teraturnya perumahan dan

banyaknya hunian atau tempat tinggal yang keadaannya kumuh, sungai-

sungai yang tercemar oleh sampah dan kotoran lainnya.

e) Penangkapan ikan di laut atau laut dangkal sekitar pantai secara besar-

besaran, tanpa diikuti upaya pencegahan perusakan, akan menyebabkan

lingkungan laut rusak, karena peralatan yang digunakan tidak memenuhi

persyaratan yang telah ditentukan. Akibatnya sumber daya ikan cepat habis.

Page 81: IPS_kelas_VIII_smt_1

73

Dengan majunya pengembangan teknologi tidaklah mengarah pada dampak

negatip saja, tetapi sangat besar pula dampak positip pada lingkungan tempat

manusia hidup. Upaya mengurangi dampak negatip teknologi, terus dilakukan,

dicari jalan bagaimana caranya agar kesuburan tanah tidak berkurang dan

sumber daya alam yang lain tetap lestari.

4. Tugas 1

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas !

1. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan !

2. Mengapa lingkungan hidup sangat penting bagi manusia ?

3. Jelaskan minimal 3 penyebab terjadinya kerusakan lingkungan !

Page 82: IPS_kelas_VIII_smt_1

74

Kegiatan 2 : Pelestarian Lingkungan Hidup

1. Kompetensi Dasar Kemampuan mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya

penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan .

Indikator :

a. Memberi contoh bentuk pencemaran dan upaya penaggulangannya

b. Menjelaskan hakekat pembangunan berkelanjutan

c. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan dan penerapannya.

2. Materi Pokok Untuk mencapai kompetensi tersebut Kamu harus mempelajari materi pokok berikut

ini :

a. Bentuk pencemaran lingkungan

b. Usaha pelestarian lingkungan hidup

c. Pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan

3. Uraian Materi a. Bentuk pencemaran lingkungan diantaranya adalah :

1) Pencemaran Udara (Polusi)

Faktor utama penyebab terjadinya pencemaran udara adalah gas beracun, abu,

asap, dan partikel yang dikeluarkan dari mesin-mesin industri besar, kendaraan

bermotor, serta uap zat-zat kimia yang beracun. Gas-gas yang beracun tersebut,

yaitu oksida karbon, karbon monoksida dan oksida nitrogen

2) Pencemaran air dan tanah

Pencemaran air dan tanah dapat terjadi akibat limbah industri yang

mengandung zat-zat kimia dibuang sembarangan oleh pabrik tanpa

memperhatikan kelestarian dan keamanan lingkungan. Akibatnya, limbah

industri tersebut mencemari air sungai dan air sumur sehingga mengganggu

kesehatan masyarakat setempat yang menimbulkan bermacam-macam penyakit

kulit, pernapasan dan mata.

Selain disebabkan oleh zat-zat kimia, hal lain yang dapat merusak lingkungan

yaitu banyaknya sampah yang dibuang sembarangan sehingga menimbulkan

penyumbatan saluran-saluran air yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir.

Pokok perhatian dewasa ini berkisar pada aspek-aspek yang dirasakan sebagai

tekanan krisis yang membahayakan kelangsungan hidup manusia. Misalnya

kejernihan udara dan sumber air dapat mempengaruhi zat-zat bahan pangan dan

produktivitasnya terus-menerus .

Semakin banyaknya penduduk yang mendiami suatu tempat, semakin banyak

pula sampah yang dibuang ke sungai atau parit sehingga melebihi daya

tampung sungai. Akibatnya, fungsi sungai berubah menjadi tempat

pembuangan sampah. Demikian pula, limbah industri banyak yang dibuang ke

sungai yang menimbulkan pencemaran air dan tanah yang mengakibatkan

kematian hewan dan menurunnya kesuburan tanah.

Page 83: IPS_kelas_VIII_smt_1

75

3) Pencemaran Suara

Pencemaran suara diakibatkan oleh kegiatan manusia dalam menjalankan

mesin-mesin industri dengan suara yang membisingkan sehingga dapat

mengganggu pendengaran masyarakat setempat.

b. Perbaikan dan Pencegahan Pencemaran Lingkungan Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya manusia selalu mengubah

lingkungannya. Namun, sering tanpa disadari kegiatan tersebut menimbulkan

akibat sampingan yang merugikan manusia.

Oleh karena itu perlu usaha-usaha yang bertujuan memelihara lingkungan hidup. Di

Indonesia masalah lingkungan pada umumnya menyangkut perusakan hutan,

kekurangan tempat tinggal dan perusakan laut.

Selanjutnya cara-cara memelihara lingkungan yang berhubungan dengan ketiga

masalah tersebut adalah sebagai berikut :

1) Pemeliharaan hutan

Pemeliharaan hutan dapat dilakukan dengan cara tidak membakar, tidak

menebang kayu secara liar, mencegah perladangan liar, melakukan penghijauan

dan reboisasi. Penghijauan ialah kegiatan penanaman tanaman di daerah tanah

kritis atau tanah gundul. Kegiatan ini bertujuan mencegah penurunan

produktifitas tanah dan air.

Reboisasi juga merupakan kegiatan penghijauan kembali atau penanaman

kembali tanaman di daerah hutan yang gundul. Kegiatan ini tujuannya sama

dengan penghijauan, tetapi dilaksanakan pada daerah yang tadinya hutan lalu

menjadi gundul. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan ialah memilih pohon

pengganti yang cocok dengan tanah dan iklimnya. Pohon yang paling baik ialah

yang tidak meranggas (gugur daunnya) meskipun pada musim kemarau.

2) Pengolahan tanah yang baik

Pengolahan tanah yang baik akan memperbaiki sifat-sifat tanah. Dengan

demikian, tanah menjadi gembur dan cukup mengandung oksigen. Pada tanah

miring perlu dibuat sengkedan atau teras-teras (terrasering) sehingga tidak

terjadi erosi dan tanah longsor. Pada tanggul atau tepi teras perlu ditanami

tanaman-tanaman berkayu keras. Tanaman-tanaman berkayu keras, antara lain

lamtoro dan turi. Tanaman-tanaman itu selain dapat mencegah erosi dan tanah

longsor, daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak seperti kambing.

Page 84: IPS_kelas_VIII_smt_1

76

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.03.2. Sengkedan (terrasering) untuk mencegah erosi dan tanah longsor

3) Pemeliharaan lingkungan permukiman

Masalah permukiman timbul karena munculnya banyak industri di dalam kota

dan karena adanya urbanisasi. Masalah lingkungan berhubungan dengan tempat

tinggal, terutama terjadi di daerah perkotaan. Perencanaan kota seharusnya

menetapkan daerah yang dikhususkan untuk industri dengan memperhatikan

arah angin dan sungai. Dengan demikian, limbah industri dapat diatur

pembuangannya.

Di kota-kota sebaiknya juga dibuat tanaman dan jalur hijau yang berfungsi

sebagai tempat rekreasi dan penangkap debu. Fungsi jalur hijau sebagai

berikut :

• Melindungi jalan raya dari panas matahari, curah hujan yang lebat dan

tiupan angin yang kencang.

• Mengurangi bahaya pencemaran udara karena tumbuhan hijau dapat

menetralkan udara yang mengandung zat-zat sisa pembakaran

• Menambah keindahan kota karena tumbuhan hijau yang ditata sedemikian

rupa memberikan pemandangan yang asri / indah.

4) Pencegahan Kerusakan Laut

Usaha ini dilakukan dengan cara mencegah penggunaan bahan peledak dalam

mencari ikan, mencegah penggalian pasir di pantai dan mencegah penebangan

hutan bakau. Demikian pula kapal-kapal laut dilarang membuang sisa-sisa

bahan bakar ke laut.

Kegunaan tanaman bakau yang tumbuh di pantai adalah :

a) Menahan goncangan ombak yang menerpa pantai sehingga bahaya erosi

pantai dapat dihindarkan.

b) Tempat hidup berbagai macam binatang pantai seperti kerang dan kepiting

c) Akar bakau dapat menahan tanah pantai sehingga tidak mudah longsor.

d) Kayu bakau dapat dimanfaatkan sebagai kayu bakar

e) Rimbunnya daun bakau dapat menyejukkan daerah sekitar pantai.

Page 85: IPS_kelas_VIII_smt_1

77

5) Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS)

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah wilayah tampungan air hujan yang masuk

ke dalam wilayah air sungai.

Kegiatan perbaikan, pengaturan dan pengembangan wilayah sungai meliputi

empat hal, yaitu :

a) Perbaikan dan pemeliharaan sungai

b) Pengaturan sungai

c) Penanggulangan akibat bencana alam gunung berapi, dan

d) Pengembangan wilayah sungai

6) Pengolahan Air Limbah (Bahan Buangan)

Limbah pabrik yang mengandung zat-zat kimia dan minyak mentah yang

tumpah di laut akibat kapal-kapal tanker yang bocor maupun penambangan

lepas pantai menyebabkan pencemaran air. Limbah pabrik dan pestisida

mengandung zat kimia beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup.

Air limbah dapat menyebabkan ikan mati, dan tanaman bahan pangan tidak

dapat tumbuh dengan baik. Pabrik-pabrik perlu diawasi lebih ketat dalam

pembuangan sisa-sisa. Misalnya pada pabrik tekstil dan pabrik kimia yang

limbahnya sangat berbahaya bagi kehidupan.

Perhatikan gambar dibawah ini !

Gambar.03.03. Limbah pabrik dapat mencemari sungai

Limbah industri yang terpaksa dibuang di dekat pemukiman penduduk, harus

diolah atau ditambah dengan bahan kimia tertentu. Tindakan ini dimaksudkan

agar tidak membahayakan kehidupan manusia atau mencemarkan lingkungan.

7) Cara-cara pencegahan lainnya ialah dengan memberi penerangan kepada

masyarakat luas mengenai perlunya memelihara lingkungan. Penerangan

tersebut dapat dilakukan melalui media massa, misalnya televisi, radio dan surat

kabar.

Page 86: IPS_kelas_VIII_smt_1

78

Selanjutnya mari kita bahas tentang pembangunan !

c. Hakekat Pembangunan Berkelanjutan Kamu tahu, apa maksud pembanguanan berwawasan lingkungan atau berkelanjutan

itu ?

Pemabangunan berwawasan lingkungan adalah upaya peningkatan kualitas

manusia secara bertahap dengan memperhatikan faktor lingkungan.

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada

pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara

bijaksana, efisiensi, dan pemanfaatanya yang baik untuk generasi masa kini

maupun generasi yang akan datang.

Tujuan pembangunan dinegara manapun pasti sama yaitu untuk kebaikan

masyarakatnya. Meskipun istilah tujuan pembangunan yang digunakan cukup

bervariasi, namun hakikatnya kurang lebih sama yaitu meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan yaitu :

• Keadilan sosial.

• Kemakmuran yang merata

• Perlakuan yang sama dibidang hukum

• Kesejahteraan material, mental & spiritual

• Kebahagiaan untuk semua

• Ketentraman

• Keamanan

Untuk mencapai sasaran yang cukup banyak tentunya peranan lingkungan hidup

perlu mendapat perhatian yang serius. Selanjutnya, pembangunan merupakan upaya

sadar untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya, guna meningkatkan mutu

kehidupan rakyat. Dalam hal ini, bahwa sumber daya alam sangat terbatas baik

dalam jumlah maupun dalam mutunya, sedangkan kebutuhan akan sumber daya

alam makin meningkat sebagai akibat meningkatnya pertumbuhan penduduk dan

kebutuhannya.

Sejalan dengan itu, daya dukung lingkungan dapat terganggu dan kualitas

lingkungan hidup dapat menurun pula. Pelaksanaan pembangunan yang semakin

meningkat, mengandung resiko pencemaran dan perusakan lingkungan hidup,

sehingga susunan dan kegunaan ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan

dapat pula rusak karenanya. Hal semacam itu akan merupakan beban sosial, karena

pada akhirnya masyarakat dan pemerintahlah yang harus menanggung beban

pemulihannya. Terpeliharanya ekosistem yang baik dan sehat merupakan tanggung

jawab yang menuntut peran serta setiap anggota masyarakat untuk meningkatkan

daya dukung lingkungan.

Oleh karena itu, pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan

sebagai sarana untuk mencapai kesinambungan dan menjadi jaminan bagi

kesejahteraan generasi sekarang dan generasi yang akan datang.

Latihan

Diskusikan bersama teman-temanmu !

1. Apa manfaat tumbuh-tumbuhan terhadap tanah ?

2. Bagaimana cara menjaga kesuburan tanah ?

3. Apa manfaat reboisasi di hutan gundul ?

Page 87: IPS_kelas_VIII_smt_1

79

Jadi setiap kegiatan pembangunan harus memperhatikan pelestarian lingkungan

agar keberadaan lingkungan hidup selalu dapat mendukung kehidupan masyarakat.

d. Ciri – ciri Pembangunan Berkelanjutan Bahwa pembangunan berkelanjutan berusaha menyatukan 3 ( tiga ) ciri – ciri

yaitu :

Dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup

Dimensi Ekonomi tetap mempokuskan kepada pertumbuhan, pemerataan, dan

stabilitas.

Dimensi Sosial mencakup pemberdayaan, mobilitas, pembinaan, kelembagaan, dan

pemberantasan kemiskinan.

Dimensi Lingkungan Hidup bertujuan agar ramah lingkungan, hemat sumber daya

alam, dan pelestarian keanekaragaman hayati.

Sampai disinilah pembahasan mengenai lingkungan hidup. Untuk selanjutnya bila

Kamu telah menguasai seluruh materi modul ini, segeralah temui guru untuk

diadakan tesakhir modul. Namun sebelum itu kerjakan terlebih dahulu tugas 2

berikut ini.

Kosakata Abiotik = benda-benda mati yang ada disekitar kita

Biotik = makhluk hidup yang ada dilingkungan sekitar kita

Bencana alam = kerusakan atau bahaya akibat dari proses alam

Green house = rumah kaca

Polusi = pencemaran atau kerusakan lingkungan, seperti

pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran

dan tanah

Terrasering = tanah yang posisinya miring dibuat teras-teras atau

petak-petak ( sengkedan )

Pembangunan berwawasan

lingkungan = kegiatan pembangunan yang yang selalu

memperhatikan pelestarian atau keselamatan

lingkungan

Pembangunan berkelanjutan = kegitan pembangunan yang tetap memperhitungkan

untuk generasi masa kini dan generasi yang akan

datang.

DIMENSI

EKONOMI

DIMENSI

SOSIAL

DIMENSI

LINGKUNGAN HIDUP

Page 88: IPS_kelas_VIII_smt_1

80

4. Tugas 2 Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas ! 1. Sebutkan 2 cara mencegah terjadinya perusakan dan pencemaran laut !

2. Jelaskan secara singkat tujuan utama pembangunan nasional !

3. Jelaskan pengertian pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan !

Page 89: IPS_kelas_VIII_smt_1

81

C. PENUTUP

Selamat ! Kamu telah selesai mempelajari modul ini dengan baik. Untuk memandu

ingatanmu terhadap materi yang telah dipelajari perhatikan kesimpulan dibawah ini !

1. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan adalah :

a. Unsur abiotik

a. Unsur biotik

b. Unsur sosial budaya

2. Lingkungan sangat penting diperhatikan karena dapat menjamin kelangsungan hidup

manusia.

3. Faktor penyebab timbulnya perusakan & pencemaran lingkungan adalah :

a. Akibat peristiwa alam :

1) Letusan gunung api

2) Gempa bumi

3) Kemarau panjang

4) Badai atau angin bertiup kencang

5) Banjir

b. Akibat aktivitas manusia :

1) Penebangan hutan yang semena-mena

2) Timbunan sampah

3) Dampak negatif teknologi

4) Akibat negatif urbanisasi di kota

5) Penangkapan ikan secara besar-besaran dan cara yang salah.

4. Pembangunan yang bijaksana harus dilandasi wawasan lingkungan dan berkelanjutan

Setelah Kamu menguasai seluruh materi pada modul ini segera minta tes akhir modul

kepada gurumu ! Ingat untuk dapat mempejari modul berikutnya, nilai tes minimal

harus 65 (enam puluh lima). Selamat mengikuti tes ! Semoga berhasil !

Page 90: IPS_kelas_VIII_smt_1

82

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1

1. Unsur-unsur yang terdapat pada lingkungan adalah :

a. Unsur abiotik

b. Unsur biotik (mahluk hidup)

c. Unsur sosial budaya (masyarakat beserta nilai-nilai dan norma sosial yang ada)

2. Karena kehidupan manusia sangat tergantung kepada kondisi lingkungan.

Lingkungan yang mengalami kerusakan mengakibatkan manusia tidak dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya.

3. Tiga sebab terjadinya kerusakan adalah :

a. Penebangan hutan semena-mena

b. Adanya timbunan sampah

c. Adanya dampak negatip industri

Tugas 2

1. Cara mencegahnya adalah :

a. Mencegah menggunakan bahan peledak dalam mencari ikan

b. Mencegah penggalian pasir di pantai

c. Mencegah kebocoran minyak dari kapal tanker dan penambangan minyak lepas

pantai

d. Mencegah penebangan hutan bajau

2. Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

3. Dalam melaksanakan pembangunan harus selalu memperhatikan pelestarian

lingkungan

Page 91: IPS_kelas_VIII_smt_1

83

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : VIII

Semester : 1

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

Penyusun : Drs. Bambang Sumbogo, M.Si

Drs. H. Idham Khalik

Saprudin,S.Pd

Pengkaji Materi : Drs. H. Basry Siregar, M.Pd

Dra.Corry Iriani,M.Pd

Pengkaji Media : Dra. Asih Priati Subadio

Perevisi : Drs. Warno

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

IPS.VIII.1.2.04

PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN

IMPERIALISME BARAT SERTA PENGARUHNYA DI

INDONESIA

Page 92: IPS_kelas_VIII_smt_1

84

Page 93: IPS_kelas_VIII_smt_1

85

A. PENDAHULUAN

Selamat jumpa kembali siswa SMP Terbuka.

Bagaimana keadaan kamu sekarang ? Semoga kamu senantiasa dalam keadaan sehat

sejahtera.

Sekarang kamu telah sampai pada Modul IPS.VIII.1.2.04 yang berjudul Perkembangan

Kolonialisme dan Imperialisme Barat dan Pengaruhnya di Berbagai Daerah di Indonesia.

Modul ini dibagi menjadi 2 kegiatan :

Kegiatan 1 : Menjelaskan tentang Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di

Indonesia

Kegiatan 2 : Membahas tentang pengaruh kolonialisme di berbagai daerah di

Indonesia

Waktu untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan di atas adalah 4 x 40 menit

Nah, Selamat Belajar!

Page 94: IPS_kelas_VIII_smt_1

86

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Perkembangan Kolonialisme di Indonesia

1. Standar Kompetensi Memahami proses Kebangkitan nasional

2. Kompetensi Dasar Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta

pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan pemerintah pada masa kolonial di Indonesia

4. Materi Pokok a. Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda, pada masa VOC tahun 1602- 1799

b. Kebijakan Pemerintah Kolonial Prancis ( Daendels) tahun 1807-1811

c. Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris (Raffles ) tahun 1811-1816

d. Kebijakan Pemerintahan Hindia Belanda (1830-1900)

5. Uraian Materi

a. Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda, pada masa VOC tahun 1602- 1799 Apakah VOC itu?

VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) adalah persekutuan dagang di India

Timur. Adapun yang dimaksud dengan India Timur oleh Belanda adalah

Indonesia. VOC didirikan oleh para pedagang Belanda pada tahun 1602. Tujuannya

adalah untuk mencegah terjadinya persaingan diantara pedagang-pedagang

Belanda di Indonesia. VOC merupakan sebuah badan resmi yang oleh pemerintah

Belanda diberi hak-hak istimewa, antara lain :

1) Hak monopoli perdagangan

2) Hak memiliki tentara sendiri

3) Hak mengadakan perjanjian dengan negeri yang ditaklukkannya

4) Hak mencetak uang sendiri

Dengan hak-hak istimewa tersebut, maka VOC yang semula merupakan organisasi

pedagang berkembang menjadi oraganisasi pemerintahan. Sementara itu VOC juga

dibebani kewajiban oleh pemerintah Belanda .

Apakah kewajiban VOC tersebut ? . Ya, beberapa diantaranya adalah :

1) Membantu keuangan negeri Belanda

2) Membantu di bidang militer jika diperlukan

Page 95: IPS_kelas_VIII_smt_1

87

Gambar 4.1 Kapal-Kapal dagang VOC sedang berlayar

Gubernur Jenderal pertama VOC adalah Pieter Booth . Di bawah pimpinan Pieter

Both, VOC Berhasil menguasai Ambon tahun 1605. Ambon kemudian dijadikan

sebagai pusat kegiatan VOC.

Salah satu kebijakan VOC untuk meraih keuntungan yang besar adalah melakukan

monopoli perdagangan, terutama perdagangan rempah-rempah. Dalam hal ini

rakyat yang memiliki rempah-rempah harus menjualnya kepada VOC dengan

harga yang sudah ditentukan. Selain itu apabila jumlah rempah-rempah terlalu

banyak di pasaran sehingga harganya turun, maka VOC melakukan pemusnahan

tanaman rempah-rempah milik rakyat yang dianggap berlebihan. Untuk

mengawasi jalannya monopoli perdagangan rempah - rempah di Maluku VOC

menjalankan patroli yang disebut pelayaran Hongi.

Gambar 4.2 Kapal VOC yang digunakan dalam pelayaran Hongi

Page 96: IPS_kelas_VIII_smt_1

88

Pada tahun 1619, di bawah Gubernur jenderal VOC kedua yaitu Jan Peter Zoon

Coen, VOC berhasil merebut Jayakarta (sekarang Jakarta). Nama Jayakarta

kemudian diganti menjadi Batavia . Jan Peter Zoon Coen kemudian memindahkan

pusat kegiatan VOC dari Ambon ke Batavia. Dari Batavia VOC mengembangkan

wilayah kekuasaannya secara bertahap keseluruh Indonesia. Pada akhir abad ke-17,

VOC telah berhasil menundukkan kerajaan-kerajaan besar di Indonesia, antara lain

Palembang, Ternate, Tidore, Makassar, banten dan Maluku.

Gambar 4.3 Pelabuhan Kota Batavia , yang pada tahun 1619

dijadikan sebagai pusat kegiatan VOC

Keberhasilan VOC menaklukkan kerajaan – kerajaan di Indonesia didukung oleh

beberapa faktor, diantaranya karena persenjataan dan perlengkapan perang VOC

lebih baik, memiliki organisasi yang baik, disiplin yang keras dan yang paling

utama VOC berhasil melakukan politik Devide et Impera. Politik Devide et Impera

adalah politik atau cara yang dilakukan oleh Belanda untuk menguasai suatu

wilayah dengan cara memecah belah atau mengadu domba rakyat , bangsawan atau

raja setempat.

Pada akhir abad ke 18, VOC mengalami kemunduran khususnya di bidang

keuangan. Beberapa penyebabnya antara lain :

1) Besarnya dana yang dikeluarkan oleh VOC untuk memperluas daerah

kekuasaanya

2) VOC tidak mampu mengontrol monopoli perdagangan

3) Banyak pegawai VOC yang melakukan korupsi.

Menghadapi masalah di atas, VOC tidak menyerah begitu saja. Berbagai usaha

untuk memenuhi kembali kas yang kosong dilakukan, diantaranya dengan :

1) Penyerahan wajib (Verplichk Leveranties) berupa hasil bumi dari setiap daerah

dengan harga ditentukan (lada, beras, pala, gula, dsb).

2) Menerapkan perdagangan Stelsel, yaitu mewajibkan rakyat Priangan menanam

kopi, hasilnya diserahkan pada VOC dengan harga yang ditetapkan VOC.

Page 97: IPS_kelas_VIII_smt_1

89

Bagaimana hasilnya?

Ternyata usaha tersebut tidak berhasil, keuangan semakin parah.

Masalah yang dihadapi VOC menyadarkan pemerintah Belanda bahwa VOC

sebagai persekutuan kongsi dagang tidak mungkin dapat bertindak sebagai negara

dan organisasi kekuasaan. Akhirnya, pada tanggal 31 desember 1799 VOC

dibubarkan. Kekuasaan VOC di Indonesia diambil alih pemerintahan Belanda.

Dengan kata lain sejak saat itu wilayah yang dulu dikuasai VOC, diperintah

langsung oleh pemerintah Belanda

Bagaimana kondisi Indonesia setelah dibawah kekuasaan langsung pemerintahan

Belanda?

Ternyata hal itu tidak membawa perbaikan dan perubahan yang berarti bagi rakyat

Indonesia. Sebagai negeri jajahan, tetap saja menjadi lahan eksploitasi ekonomi

bagi penjajahnya. Rakyat tetap saja sengsara. Hal itu lebih diperburuk karena

Belanda sedang perang melawan Prancis yang pada waktu itu dipimpin oleh

Napoleon Bonaparte . Dalam perang tersebut Belanda kalah, dan wilayahnya

dikuasai Prancis. Pemerintah Kerajaan Belanda mengungsi ke Inggris. Negeri

Belanda dipimpin oleh adik Napoleon Bonaparte yang bernama Louis Napoleon.

Bagaimana pengaruh dikuasinya negara Belanda oleh Prancis terhadap keadaan di

Indonesia ? Hal ini akan kamu ketahui pada bagian selanjtnya. Namun sebelum

membahasnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1) Apa tujuan para pedagang Belanda membentuk VOC ?

2) Mengapa VOC dapat bertindak sebagai penguasa di Indonesia ?

3) Apa yang menyebabkan runtuhnya VOC ?

Saya yakin kamu pasti bisa menjawabnya. Cocokkan jawabanmu dengan uraian

materi di atas

b. Kebijakan Pemerintah Kolonial Prancis ( Daendels) tahun 1807-1811 Pada tahun 1807, raja Louis Napoleon mengirim Daendels ke

Indonesia dengan tugas untuk memperbaiki keadaan di

Indonesia dan mempertahankan Indonesia dari serangan

Inggris

Pada masa pemerintahan Daendels sebagai Gubernur

Jenderal (1807-1811) dilakukan beberapa tindakan penting

antara lain :

Gmbar 4.5 Gubernur Jenderal

Herman Willem Daeandels

Gambar 4.4, Peta lokasi dilaksanakannya Priangan Stelsel di Jawa Barat

Page 98: IPS_kelas_VIII_smt_1

90

1) Membuat jalan raya dari Anyer sampai Panarukan dengan kerja Rodi.

Pembuatan Jalan ini dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk

mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, yang berkedudukan di India

2) Meletakkan dasar-dasar pemerintahan sistem barat.

3) Mengadakan pengadilan keliling

4) Mengangkat Bupati sebagai Pegawai Negeri

Kerja paksa Rodi yang dijalankan oleh Daendels sangat memberatkan rakyat.

Rakyat Indonesia banyak yang menderita akibat kerja paksa tersebut seperti

kelaparan dan sakit. Bahkan tidak sedikit yang menemui ajal. Tindakan Daendels

menimbulkan kebencian di kalangan rakyat Indonesia. Kekejaman yang dilakukan

Daendels di Indonesia akhirnya diketahui raja Belanda. Pada tahun 1811, Daendels

dipanggil pulang ke negeri Belanda dan diganti Gubernur Jenderal Jansens .Ia

berkuasa tidak lama, hanya beberapa bulan.

Pada bulan Agustus 1811, tentara Inggris di bawah Lord Minto berhasil merebut

Batavia. Setelah terjadi pertempuran singkat akhirnya Tentara Belanda menyerah

di desa Tuntang Salatiga. Akhirnya Gubernur Jansen menandatangani sebuah

perjanjian yang disebut Perjanjian Tuntang. Dalam Perjanjian tersebut Belanda

menyerahkan Indonesia kepada Inggris.

Nah itulah uraian materi pelajaran tentang masa pemerintahan Daendels. Sebelum

membaca uraian selanjutnya jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1) Jelaskan tugas utama Daendels di Indonesia !

2) Apa maksud Daendels memerintahkan pembangunan Jalan Anyer -Panarukan !

3) Bagaimana dampak dilaksanakannya kerja RODI bagi rakyat indonesia ?

Cocokan jawabanmu dengan uraian di atas

Gambar 4.6 Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan yang

dibangun Daendels dengan kerja paksa (Rodi)

Page 99: IPS_kelas_VIII_smt_1

91

c. Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris (Raffles ) tahun 1811-1816

Setelah berhasil merebut Indonesia, pemerintah Inggris

menempatkan Thomas Stanford Rafless sebagai

Gubernur Jenderal di Indonesia. Raffless memulai

tugasnya pada tahun 1811.

Selama masa pemerintahannya, Raffless banyak

mengeluarkan kebijakan diantaranya :

1) Menghapuskan penyerahan penyerahan wajib dan

kerja paksa dari penduduk pribumi, dan sebagai

penggantinya diberlakukan Sistem Sewa tanah atau

Land Rent .

2) Melakukan perubahan dalam bidang pemerintahan

antara lain dengan mengangkat para bupati menjadi

pegawai negeri

3) Membagi pulau Jawa menjadi 18 Karesidenan

4) Mengangkat pejabat kolektor yang bertugas memungut pajak dari rakyat

Salah satu kebijakan Rafles yang sangat berpengaruh klepada kehidupan rakyat

adalah Sewa Tanah. Dalam hal ini rakyat dibebaskan dari kewajiban menyerahkan

hasil pertanian kepadapemerintah. Sebagai penggantinya rakyat harus membayar

sewa (pajak) tanah dalam bentuk uang. Hal itu menimbulkan kesulitan bagi rakyat,

karena rakyat terutama di pedesaan belum mengenal sistem pembayaran dengan

uang. Akibatnya sistem Sewa Tanah yang diterapkan mengalami kegagalan.

Selain melakukan kebijakan-kebijakan dalam bidang politik Rafles juga dikenal

dengan kebijakanya dalam bidang ilmu pengetahuan. Pada masa kekuasaannya

Raffles, berhasil dua buah buku yaitu :

1) History of Java, yang berisi tentang alam dan kebudayaan Pulau Jawa

2) History of Sumatra berisi tentang alam dan kebudayaan Pulau Jawa

Hal lain yang dilakukan oleh Rafles adalah mendorong berbagai riset dalam dunia

ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu Botani. Raffles bersama seorang ahli Botani

yang bernama Arnold, menemukan bunga bangkai yang berukuran raksasa di

Sumatera. Bunga tersebut kemudian terkenal dengan nama Raflesia Arnoldi. Selain

itu istri Raffles yang juga seorang ahli botani merintis pendirian sebuah kebun

botani yang sekarang dikenal dengan nama Kebun Raya Bogor.

d. Kebijakan Pemerintahan Hindia Belanda (1830-1900) Pada tahun 1816 Inggris menyerahkan kekuasaannya di Indonesia kepada Belanda.

Penyerahan kekuasaan tersebut didasarkan Convention Of London (Konvensi

London) yang ditandatangani oleh kedua negara pada tahun 1814. Dalam perjanjian

tersebut dinyatakan bahwa seluruh wilayah Belanda yang direbut Inggris harus

diserahkan kembali kepada Belanda kecuali Srilanka dan Tanjung Harapan.

Setelah menerima kembali Indonesia dari tangan Inggris, kondisi pemerintah negeri

Belanda sedang mengalami kesulitan keuangan. Hal itu disebabkan oleh:

1) Banyaknya biaya yang dikeluarkan pemerintah Belanda untuk menghadapi

perlawanan rakyat Indonesia seperti Perang Maluku, Perang Diponegoro dan

Perang Paderi

2) Pemerintah Belanda mengeluarkan dana yang besar untuk mengahdapi

pemberontakan Belgia.

Gambar.4.7 Thomas

Stanford Raffless

Page 100: IPS_kelas_VIII_smt_1

92

Untuk mengisi kas negara Belanda yang kosong, pemerintah mengeluarkan

kebijakan Culture Stelsel atau lebih dikenal dengan sebutan Sistem Tanam Paksa

pada tahun 1830. Ide penyelenggaraan sistem Tanam Paksa datang dari seorang

anggota Parlemen belanda yang bernama Johanes Van den Bosch

Dalam sistem Tanam Paksa rakyat diwajibkan

menanam tanaman yang laku dipasaran International

pada 1/5 tanah yang dimilikinya. Jenis tanaman

tersebut antara lain , tebu, vanili, nila, kopi,teh dan

sebagainya. Hasilnya harus diserahkan kepada

pemerintah. Bagi rakyat yang tidak memiliki tanah

diwajibkan bekerja di perkebunan pemerintah selama

kurang lebih 65 hari dalam setahun.

Kebijakan sistem Tanam Paksa menimbulkan

penderitaan yang sangat berat bagi rakyat Indonesia. Di

beberapa daerah bahkan terjadi bencana kelaparan,

karena menurunnya produksi pangan. Hal itu

disebabkan para petani tidak punya cukup waktu untuk

mengurusi tanaman pangan atau sawahnya.

Mereka dipaksa mengawasi tanaman yang diwajibkan

oleh pemerintah, karena kalau sampai tanamannya rusak dan gagal panen, maka

para petani harus menggantinya.

Dalam ketentuan Tanam Paksa disebutkan bahwa apabila terjadi kegagalan panen

yang tidak disebabkan oleh kesalahan petani, maka para petani tidak usah

menggantinya. Namun dalam kenyataanya para petani tetap harus mengganti

tanaman yang rusak atau gagal panen, apapun penyebabnya.

Kebijakan sistem Tanam Paksa mendapat kritikan

tajam dari orang-orang Belanda sendiri, khususnya

yang duduk di dalam parlemen. Seperti kritikan yang

ditulis oleh Dawes Dekker dalam bukunya yang

berjudul Max Havelaar. Kritikan lainnya datang dari

Fransen De Pute dalam bukunya yang berjudul Suicker

Contracten.

Dengan gencarnya kritikan terhadap pelaksanaan

Tanam Paksa, akhirnya pada tahun 1870 sistem Tanam

Paksa dihapuskan dan digantikan dengan Politik Pintu

Terbuka. Namun demikian di beberapa tempat seperti

di daerah Priangan Jawa Barat, Tanam Paksa masih

berlangsung sampai tahun 1904

Sebelum membaca uraian selanjutnya, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !

1) Apa yang mendorong pemerintah Belanda menerapkan Sistem tanam Paksa di

Indonesia ?

2) Bagaimana dampak Tanam Paksa bagi Rakyat Indonesia ?

Cocokan jawabanmu dengan uraian materi di atas !

Pelaksanaan politik Pintu Terbuka ditandai gencarnya penanaman modal swasta

asing di Indonesia terutama dalam bidang perkebunan. Di beberapa tempat di

Indonesia dibangun perkebunan-perkebunan seperti perkebunan teh dan kopi di

daerah Jawa Barat, tebu dan tembakau di daerah Jawa tengah ,Jawa Timur dan

Sumatera . Perkebunan- perkebunan tersebut dibuka dalam areal yang sangat luas.

Gambar 4.8 Gubernur Jenderal

Johanes Van Den Bosch

Gambar 4.9 Edward Douwes

Dekker (Multatuli)

Page 101: IPS_kelas_VIII_smt_1

93

Untuk menunjang kelancaran pengangkutan hasil perkebunan pemerintah

membangun jalan raya dan jalan kereta api.

Dengan dibukanya perkebunan-perkebunan besar,para petani banyak yang berubah

profesi menjadi buruh dan mendapat upah dalam bentuk uang. Dengan demikian

masyarakat pedesaan di Indonesia mulai mengenal uang sebagai alat tukar.

Politik Pintu Terbuka telah

mendatangkan keuntungan yang

sangat besar bagi perusahaan

asing dan pemerintah Belanda.

Namun rakyat Indonesia yang

bekerja sebagai kaum buruh dan

petani tetap saja tidak ada

keuntungan, karena upah yang

mereka terima sangat kecil, dan

tidak cukup untuk memenuhi

kebutuhan hidup yang layak.

Selain itu rakyat Indonesia tetap

saja menderita karena harus

menerima beban pajak yang

tidak seimbang dengan

penghasilannya.

Oleh karena itu pelaksanaan Politik Pintu Terbuka kembali menuai kritik dari

berbagai kalangan.

Pada awal abad ke 20 lahirlah gagasan dari Van Deventer yang dikenal dengan

Politik Balas Budi (Politik Etis). Ia berpendapat bahwa Bangsa Belanda

mempunyai hutang budi kepada bangsa Indonesia. Hutang budi itu harus dibayar

dengan cara memajukan kehidupan rakyat Indonesia dengan tiga cara yaitu :

1) Memajukan pendidikan (Edukasi)

2) Melakukan pemerataan Penduduk (Emigrasi atau sekarang Transmigrasi)

3) Memajukan pengairan (irigasi) bagi kepentingan pertanian rakyat pribumi

Meskipun ide tersebut nampak bagus, namun dalam pelaksanaannya tetap

diarahkan untuk kepentingan pemerintah kolonial. Seperti :

1) Edukasi tidak ditujukan untuk mencerdaskan rakyat, namun hanya untuk

memperoleh tenaga administrasi rendahan yang bisa dibayar murah

2) Emigrasi ternyata hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di

perkebunan-perkebunan di luar Jawa.

3) Irigasi atau pengairan lebih ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perkebunan-

perkebunan besar milik perusahaan-perusahaan asing

Dengan demikian seperti kebijakan pemerintah kolonial sebelumnya, Politik Etis

pun tidak memberikan perubahan yang berarti bagi perbaikan kehidupan rakyat

Indonesia. Namun demikian dari tiga program politik Etis salah satunya yaitu

edukasi atau pendidikan berdampak positip bagi berkembangnya semangat

kebangsaan Indonesia di kemudian hari.

Nah itulah uraian mengenai kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial di Indonesia.

Untuk menguji pemahaman kamu terhadap uraian materi di atas, kerjakanlah soal-

soal pada tugas 1 !

Gambar 4.10. Para kuli kontrak yang bekerja di

perkebunan-perkebunan swasta . Mereka harus bekerja

keras sementara upah yang diterima sangat kecil

Page 102: IPS_kelas_VIII_smt_1

94

Kosa Kata

Cultuur Stelsel : Kebijakan pemerintah Kolonial Belanda yang mewajibkan

rakyat untuk menanam tanaman ekspor pada 1/5 bagian

tanahnya

Devide et Impera : Politik memecah belah untuk menguasai (politik adu domba)

Edukasi : Pendidikan

Emigrasi : Pemindahan Penduduk

Gubernur Jenderal : Kepala pemerintahan daerah jajahan yang diangkat oleh raja

Belanda.

Irigasi : Pengairan

Rodi : Kerja paksa pada masa Dendels

Rangkuman

Terbentuknya kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia diawali dengan berdirinya

VOC pada tahun 1602. Dengan hak-hak istimewa yang diberikan oleh pemerintah

Belanda, VOC yang merupakan organisasi para pedagang menjadi organisasi

pemerintahan yang menguasai Indonesia.

Pada awal abad ke 19 kekuasaan VOC diambil alih oleh pemerintah Perancis. Untuk

menjalankan pemerintahan di Indonesia diangkat Gubernur Jenderal Herman Willem

Daendels. Kebijakan-kebijakan Daendels banyak yang menyengsarakan rakyat

diantaranya kerja paksa Rodi, pembuatan jalan dari Anyer sampai Panarukan yang

berjarak kurang lebih 100 Km.

Sejak 1811 wilayah Indonesia dikuasai Inggris. Pada waktu itu ditempatkan Gubernur

Thomas Stmpord Rafless. Salah satu kebijakan Rafles adalah memberlakukan sistem

Sewa Tanah ( Land Rent)

Pada tahun 1816 Indonesia kembali dikuasai oleh Belanda. Pada kurun waktu tahun

1830-1900 pemerintah Belanda menerapkan dua kebijakan yaitu sistem Tanam Paksa

dan Politik Pintu terbuka yang keduanya tidak berpihak kepada kepentingan rakyat

Indonesia. Akibatnya kehidupan rakyat selama masa kolonial tidak mengalami

perbaikan.

Pada awal abad ke- 20 pemerintah Belanda mengeluarkan kebijakan Politik Etis.

Kebijakan ini ditujukan untuk mengkat kehidupan rakyat Indonesia. Namun dalam

pelaksanaanya kebijakan politik etis lebih ditujukan untuk memenuhi kepentingan

pemerintah kolonial. Meskipun demikian kebijakan politik etis memberi dampak

positif bagi bangsa Indonesia terutama dalam bidang edukasi.

6. Tugas 1

1. Apa yang menyebabkan VOC bisa bertindak sebagai pemerintah di Indonesia.?

2. Sebutkan satu kebijakan Deandels yang menimbulkan penderitaan rakyat ?

3. Sebutkan satu faktor penyebab gagalnya sistem sewa tanah pada masa Rafless !

4. Apa yang mendorong pemerintah Belanda menerapkan sistem Tanam Paksa di

Indonesia ?

5. Mengapa Kebijakan Politik Pintu Terbuka dan Politik Etis tidak berhasil

memperbaiki kehidupan rakyat Indonesia

Page 103: IPS_kelas_VIII_smt_1

95

Kegiatan 2 : Pengaruh Kolonialisme di Berbagai Daerah di Indonesia.

1. Standar Kompetensi Memahami proses kebangkitan nasional.

2. Kompetensi Dasar Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta

pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi a. Mengidentifikasi pengaruh yang ditimbulkan oleh kolonialisme dan imperialisme

di berbagai daerah di Indonesia.

b. Mendeskripsikan perkembangan Agama kristen di Indonesia.

4. Materi Pokok a. Pengaruh Kolonialisme di Pulau Jawa dan Luar Pulau Jawa.

b. Penyebaran agama Kristen di Indonesia pada masa Kolonial.

5. Uraian Materi

a. Pengaruh Kolonialisme di Indonesia Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan kolonialisme ?

Kolonialisme adalah penjajahan atau penguasaan penguasaan suatu negara atau

wilayah oleh negara lain dengan maksud untuk memperluas wilayah negara

tersebut. Istilah lain yang memiliki arti sama dengan kolonialisme adalah

Imperialisme, yang artinya adalah sistem politik yang bertujuan untuk menguasai

negara lain dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Dengan

demikian dilihat dari tujuannya kolonialisme dan imperialisme memiliki kesamaan

yaitu menguasai negara atau wilayah negara lain dengan maksud untuk mendapat

keuntungan

Kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia telah mewarnai corak kehidupan

bangsa Indonesia. Peradaban barat yang dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa telah

menimbulkan dampak terhadap bangsa Indonesia. Dampak yang ditimbulkan

tersebut ada yang positif ,ada pula yang negatif bagi perkembangan peradaban

bangsa Indonesia.

Diantara pemerintah kolonial yang penah berkuasa di Indonesia, yang paling kuat

pengaruhnya, adalah pemerintah kolonial Belanda. Hal ini disebabkan karena

Belanda merupakan negara yang paling lama menjajah Indonesia, dibandingkan

bangsa-bangsa Eropa lain.

Pengaruh kolonial Belanda terhadap kehidupan rakyat Indonesia berbeda-beda

antara satu daerah dengan daerah lainnya. Hal ini disebabkan oleh:

1) Setiap daerah di Nusantara mengalami masa penjajahan yang berbeda-beda.

Hal ini mengakibatkan pola hubungan antara masyarakat pribumi dengan

penjajah berbeda-beda. Contohnya Maluku Selatan yang sudah dikuasai

Belanda sejak tahun 1605, Batavia tahun 1619 sementara Aceh yang baru

dikuasai tahun 1904.

2) Sikap raja, penguasa tradisional dan masyarakat memiliki sikap yang berbeda

dalam menghadapi kedatangan bangsa Barat. Ada yang bersikap lunak atau

menerima, namun ada pula yang menolak kehadiran bangsa dan budaya barat di

daerahnya.

Page 104: IPS_kelas_VIII_smt_1

96

Adapun bentuk dan ciri-ciri pengaruh kolonial di Indonesia dapat dikelompokkan

kedalam bidang-bidang sebagai berikut :

1) Adat Istiadat

a) Feodalisme , yaitu adanya perbedaan dalam pergaulan antara anggota

masyarakat kalangan atas (Bangsawan) dengan kalangan bawah (rakyat

jelata). Keadaan ini biasanya disertai dengan adanya pandangan kalangan

bangsawan yang menganggap rendah kalangan rakyat jelata atau tidak

setara dalam soal hak dan kedudukan. Pemerintah Kolonial pada umumnya

mendukung pemberian gelar-gelar tertentu kepada kaum bangsawan. Hal ini

berguna dalam mendukung politik memecah belah masyarakat.

b) Berkembangnya sikap rasionalisme yang berasal dari peradaban barat, yang

menolak hal-hal yang bersifat takhayul

c) Timbulnya budaya disiplin, menghargai waktu dan berfikir logis , yang

berasal dari peradaban masyarakat industri di dunia barat.

d) Berkembangnya model pakaian ala barat, untuk lelaki memekai baju stelan ,

berdasi dan bersepatu, dan untuk wanita memakai rok dan bersepatu

Gambar 4.9. Sekelompok pelajar Indonesia berpakaian ala barat

2) Pendidikan

Kebijakan pemerintah Hindia Belanda memberi kesempatan bagi anak-anak

pribumi untuk mendapat pendidikan ala barat, mulai dari sekolah dasar sampai

pendidikan tinggi telah menyebabkan lahirnya golongan cendekiawan atau

terpelajar. Hal ini kelak berdampak pada berkembangnya kesadaran nasional.

3) Kesenian

Pengaruh Kolonial dalam kesenian antara

lain nampak pada:

a) Seni sastra, yaitu dengan dibentuknya Kantoor voor de Volkslectuur

(Komisi Bacaan rakyat) yang merupakan tempat penyimpanan bacaan-

bacaan bermutu baik dalam bahasa Belanda maupun bahasa Inggris.

Lembaga di atas setelah Indonesia merdeka menjadi Balai Pustaka

b. Seni bangunan, seperti nampak pada bangunan Stasiun Kereta Api, kantor,

gereja, Sekolah dan lain-lain.

c. Seni tari, seperti tarian dansa

Page 105: IPS_kelas_VIII_smt_1

97

4) Hukum dan pemerintahan

Hukum dan perundang-undangan yang berlaku setelah Indonesia merdeka,

sebagian besar adalah warisan kolonial Belanda. Beberapa hukum yang

merupakan warisan kolonial Belanda, namun sudah disempurnakan adalah :

a) Burgelijk Wetboek ( Kitab Undang-Undang Perdata)

b) Staatblaad van Nederland Indie (lembar negara Hindia Belanda)

c) Bepalingen van Wergeving (Peraturan Umum Perundang-undangan)

Sistem pemerintahan yang diwariskan pemerintah kolonial Belanda bersumber

pada ajaran Trias Politika yang membagi kekuasaan negara menjadi tiga yaitu

: Legislatif (pembuat undang-undang), Eksekutif (pelaksana undang-undang)

dan Yudikatif ( pengawas pelaksanaan Undang-undang).

Untuk menguji pemahaman kamu terhadap uraian materi di atas, coba kamu

sebutkan masing-masing satu bentuk pengaruh kolonialisme barat di Indonesia

dalam bidang adat istiadat, pendidikan, kesenian dan pemerintahan !

Jika sudah dijawab, cocokan jawabanmu dengan uraian materi di atas !

b. Penyebaran Agama Kristen di Indonesia. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa khususnya bangsa Spanyol, sangat berkaitan

dengan penyebaran agama Kristen (Nasrani) di Indonesia, baik Kristen Katholik

maupun Kristen Protestan. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan awal kedatangan

mereka ke Indonesia

Tokoh penyebar agama Katolik yang termasyur adalah seorang misionaris bernama

Fransiskus Xaverius. Pada tahun 1546, Fransiskus Xaverius berangkat dengan

kapal dagang yang berlayar melalui Banda ke Ambon. Ia juga mengunjungi tempat

lainnya seperti Ternate, Halmahera dan Merauke. Di tempat-tempat itu, ia

mengenalkan ajaran Kristen. Diantara penduduk setempat yang

mendengarkannnya, ada yang tertarik untuk memeluk agama Katolik.

Misionaris lain adalah para biarawan Fransiskus dan Dominikus, yang

mengenalkan agama Kristen Katolik di Nusa Tenggara Timur (Flores Timur)

dengan pusatnya di Larantuka.Selain mengenalkan ajaran Kristen Katholik, para

misionaris juga mengorganisasi pembangunan gereja, rumah sakit, sekolah-sekolah

Gambar 4. 10 Bangunan Gereja

merupakan salah satu peninggalan

kebudayaan zaman kolonial Belanda

Page 106: IPS_kelas_VIII_smt_1

98

dan panti-panti asuhan. Selanjutnya, misionaris menyebarkan agama Katholik ke

Minahasa, Bolaang Mongondow, dan Sangir Talaud.

Kegiatan penyebaran agama Katholik di Indonesia agak menyusut sejak

kedatangan Belanda dengan VOC nya. Kebanyakan orang Belanda beragama

Kristen Protestan. Orang-orang Belanda secara tidak langsung juga menyebarkan

agama Protestan di Indonesia. Organisasi penyebaran agama Protestan disebut

Zending.

Pada kapal-kapal VOC, ikut serta para pendeta.. Mereka dibiayai oleh kantor pusat

VOC di negeri Belanda, untuk memulihkan kehidupan rohani para penguasa VOC.

Di tempat-tempat persinggahannya di Indonesia, para pendeta itu lalu mengenalkan

juga ajaran Kristen Protestan kepada penduduk setempat.

Seperti halnya penyebaran agama Katholik, pada umumnya agama Protestan

diterima di wilayah yang belum terjangkau kerajaan-kerajaan Islam Penyebaran

agama Protestan dilakukan dengan menyesuaikan diri dengan budaya setempat.

Sehingga penganut agama di wilayah tertentu memiliki ciri khas tersendiri. Ritual

agama lebih dominan menggunakan bahasa daerah setempat. Dengan penyebaran

agama Kristen tersebut, maka berdirilah gereja-gereja di Maluku, Minahasa, Sangir

Talaud, Ternate serta beberapa daerah tertentu di pulau Jawa, Sumatera Utara,

kalimantan dan sebagainya.

Penyebaran agama Kristen Protestan juga diiringi dengan pendirian sekolah-

sekolah, rumah sakit, panti asuhan dan sebagainya. Tokohnya antara lain DR.

Nomensen Immanuel.Akan tetapi, baik missi maupun Zending dicemari oleh sikap

orang-orang Portugis dan VOC (Belanda) yang membeda-bedakan tingkatan dan

masyarakat berbuat kasar. Hal itu menimbulkan kesan buruk penduduk setempat

terhadap agama Kristen dan mengidentikan agama Kristen dengan penjajah. Itulah

sebabnya kedatangan misionaris disambut curiga, bahkan ditolak oleh penduduk

setempat.

Nah, siswa SMP Terbuka, itulah uraian tentan perkembangan Agama Kristen di

Indonesia. Saya yakin kalian bisa memahaminya. Sebelum melanjutkan pada uraian

materi selanjutnya, kerjakan tugas-tugas untuk kegiatan ini!

Kosakata Eksekutif : Lembaga pelaksana undang-undang (pemerintah)

Feodalisme : Sistem sosial atau politik yang memberi kekuasaan yang besar

kepada golongan bangsawan

Legislatif : Lembaga pembuat undang-undang (di negara kita DPR)

Yudikatif : Lembaga pengawas pelaksanaan Undang-undang

Rangkuman Kolonialisme dan imperialisme telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan

peradaban bangsa Indonesia. Bentuk dan besarnya pengaruh kolonialisme di berbagai

daerah berbeda-beda. Hal itu disebabkan oleh perbedaan sikap para raja, tokoh

masyarakat ,dan budaya masyarakat terhadap kedatangan bangsa-bangsa Barat.

Pengaruh kolonialisme di Indonesia nampak dalam adat istiadat, agama, kesenian,

hukum pemerintahan dan lain-lain

Page 107: IPS_kelas_VIII_smt_1

99

Salah satu dampak kedatangan bangsa-bangsa Eropa ke Indonesia adalah tersebarnya

Agama Kristen di Indonesia. Pada umumnya agama Kristen tersebar dan diterima oleh

masyarakat yang belum tersentuh oleh pengaruh Agama Islam,Hindu atau

Budha.Agama Kristen Katholik di sebarkan oleh Missionaris Spanyol sedangkan

Agama Kristen Protestan disebarkan oleh Zending Belanda.

Page 108: IPS_kelas_VIII_smt_1

100

6. Tugas 2 :

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas!

1. Mengapa pengaruh kolonialisme di daerah-daerah di Indonesia berbeda-beda !

2. Jelaskan mengapa pemerintah kolonial mendukung berkembangnya feodalisme di

Indonesia ?

3. Jelaskan dampak dibukanya sekolah bagi kaum pribumi !

4. Jelaskan tiga unsur kekuasaan dalam sistem pemerintahan yang bersumber pada

azas Trias Politika !

5. Sebutkan tokoh penyebar agama Kristen Katholik dan Kristen Protestan.

Page 109: IPS_kelas_VIII_smt_1

101

C. PENUTUP

Selamat kamu sudah menyelesaikan modul ini. Semoga kamu dapat memahami semua

materi pelajaran yang telah kamu pelajari dalam modul ini.

Jangan lupa selesaikan tugas-tugasnya, periksa kebenaran tugas-tugasmu dengan melihat

kunci tugas.

Untuk menguji pemahamanmu terhadap uraian materi modul ini, segeralah mintalah tes

akhir modul pada gurumu. Kerjakan dengan teliti dan sungguh-sungguh, agar kamu

mendapat nilai yang memuaskan

Selamat menempuh tes akhir modul, semoga sukses.

Page 110: IPS_kelas_VIII_smt_1

102

D. KUNCI TUGAS

Tugas 1.

1. Karena VOC diberi hak-hak istimewa untuk mengusasi wilayah Indonesia oleh

pemerintah Indonesia, seperti hak monopoli perdagangan, hak memiliki tentara

sendiri, mengadakan perjanjian dengan negeri yang ditaklukannya dan hak mencetak

uang sendiri

2. Memerintahkan Kerja paksa Rodi untuk membangun jalan dari Anyer sampai

Panarukan dengan tujuan untuk memperthankan Pulau jawa dari serangan Inggris

3. Karena rakyat Indonesia terutama di pedesaan waktu itu belum mengenal sistem

pembayaran dengan uang, sementara pajak harus dibayar dengan uang

4. Karena Kas Negara Belanda mengalami kekosongan, sebagain akibat terjadinya

perlawanan rakyat Indonesia dan pemberontakan Belgia

5. Karena baik politik pintu Terbuka maupun Politik Etis lebih mengutamakan

kepentingan pemerintah kolonial

Tugas 2 1. Setiap daerah di Nusantara mengalami masa penjajahan yang berbeda-beda.

2. Karena hal itu berguna untuk mendukung politik pecah belah untuk menguasai

Indonesia

3. Timbulnya kaum cendikiawan yang menjadi pendorong lahirnya pergerakan

kebangsaan

4. Legislatif : pembuat undang-undang

Eksekutif : pelaksana Undang-undang

Yudikatif : pengawas pelaksanaan undang-undang

5. a. Kristen Katholik : Fransiskus Xaverius

b. Kristen Protestan : DR Nomensen Immanuel

Page 111: IPS_kelas_VIII_smt_1

103

MODUL SMP TERBUKA

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas : VIII

Semester : 1

Waktu : 4 x 40 menit

KEGIATAN SISWA

Penulis : Drs. Bambang Sumbogo, M. Si.

: Drs. H. Idham Khalik

: Saprudin,S.Pd

Pengkaji Materi : Drs. Basry Siregar, M.Pd

Dra.Corry Iriani,M.Pd

Pengkaji Media : Dra. Asih Priati. S. Subandio

Perevisi : Drs. Warno

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

2009

IPS.VIII.1.2.05

PERLAWANAN RAKYAT TERHADAP KOLONIALISME

BELANDA DI BERBAGAI DAERAH

Page 112: IPS_kelas_VIII_smt_1

104

Page 113: IPS_kelas_VIII_smt_1

105

A. PENDAHULUAN

Siswa SMP Terbuka, setelah kalian mempelajari perkembangan Kolonialisme di

Indonesia pada modul sebelumnya, sekarang kalian akan mempelajari berbagai perlawanan

rakyat terhadap pemerintah Belanda

Uraian materi pada modul ini dibagi ke dalam dua kegiatan yaitu:

Kegiatan 1 : Menguraikan tentang perlawanan Pangeran Diponegoro, Pattimura, Perang

Padri, Perang Bali dan Perang Banjar

Kegiatan 2 : Menguraikan tentang Perlawanan Aceh dan Sisingamangaraja

Waktu yang diperlukan untul menyelesaikan modul ini adalah 4 x 40 menit.

Baca dan pelajarilah dengan teliti dan seksama. Jangan lupa kerjakan tugas-tugasnya, agar

kamu bisa lebih memahami materi yang sudah kamu pelajari

Selamat belajar, semoga sukses.

Page 114: IPS_kelas_VIII_smt_1

106

B. KEGIATAN BELAJAR

Kegiatan 1 : Bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonial Barat

di berbagai daerah di Indonesia

1. Standar Kompetensi Memahami proses kebangkitan nasional.

2. Kompetensi Dasar Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperialisme Barat, serta

pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mendeskripsikan bentuk-bentuk perlawanan rakyat menentang kolonialisme Barat di

berbagai daerah pada abad ke 19

4. Materi Pokok a. Reaksi umum rakyat Indonesia terhadap pemerintah Kolonial Belanda sampai abad

ke –19.

b. Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Belanda

1) Perang Patimura

2) Perang Diponegoro

3) Perang Padri

4) Perang Bali

5) Perang Banjar

5. Uraian Materi

a. Reaksi umum Rakyat Indonesia terhadap Kekuasaan Kolonialisme Belanda

pada abad ke - 19

Dalam modul sebelumnya sudah dikatakan bahwa kedatangan Belanda kembali ke

Indonesia tidak disukai oleh rakyat Indonesia. Masih ingatkah Kamu apa sebabnya?

Ya, rakyat Indonesia merasa khawatir penderitaan yang pernah dialami pada jaman

VOC akan terulang kembali. Kekhawatiran itu ternyata benar. Pemerintah Belanda

kembali membebani penduduk dengan bermacam-macam pajak. Di samping itu

juga rakyat diperintahkan untuk melakukan berbagai kerja paksa.

Perlakuan sewenang-wenang pemerintah Belanda terhadap rakyat Indonesia

menyebabkan kemiskinan, penderitaan, perasaan tertekan dan tertindas. Tentu saja

hidup yang demikian tidak menyenangkan, bukan ?

Sementara itu Pemerintah Belanda juga selalu berusaha memperluas daerah

kekuasaannya, dan menanamkan pengaruhnya pada kerajaan-kerajaan yang ada di

Indonesia. Seperti di Kerajaan Mataram, kerajaan Palembang, Kerajaan Bali dan

sebagainya

Tindakan-tindakan pemerintah Belanda yang sewenang-wenang tersebut

menimbulkan perasaan tidak senang rakyat terhadap Belanda. Perasaan tidak

senang tersebut menimbulkan reaksi dari rakyat Indonesia. Bentuk reaksi rakyat

Page 115: IPS_kelas_VIII_smt_1

107

terhadap kesewenang-wenangan pemerintah kolonial Belanda antara lain muncul

dalam bentuk perlawanan bersenjata. Pada abad ke 19 perlawanan rakyat terhadap

Belanda terjadi di berbagai daerah. Perlawanan tersebut pada umumnya dipimpin

oleh para raja, bangsawan, ulama atau tokoh masyarakat.

Nah, di bawah ini akan diuraikan beberapa perlawanan rakyat tersebut

Pelajarilah dengan baik, agar Kamu dapat memahaminya.

1) Perang Patimura atau Perang Maluku (1817)

a) Sebab-sebab terjadinya Perang Patimura

Perang Patimura atau Perang Maluku terjadi pada rahun 1817. Penyebab

terjadinya perang tersebut adalah :

Pertama : Rakyat Maluku menentang kedatangan bangsa Belanda ke

Maluku, karena mereka khawatir akan terulangnya penderitaan yang pernah

dialami rakyat Maluku pada zaman VOC pada abad 16-18

Pada zaman VOC, Maluku merupakan daerah yang paling menderita. Coba

Kamu ingat kembali materi pelajaran di kelas I ! Masih ingatkah Kamu

bagaimana akibat dilaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah?

Ya, monopoli perdagangan rempah-rempah telah menimbulkan penderitaan

yang sangat berat bagi rakyat Maluku. Dengan monopoli perdagangan ,

rakyat tidak bisa menjual rempah-rempahnya secara bebas dengan harga

yang tinggi. Rakyat hanya boleh menjual rempah-rempah kepada VOC

dengan harga yang sudah ditentukan VOC. Selain itu VOC juga

memusnahkan tanaman rempah-rempah rakyat yang dianggap berlebihan.

Oleh karena itulah rakyat Maluku berusaha menentang kembalinya Belanda

ke Maluku.

Kedua : Pemerintah Hindia Belanda menindas rakyat Maluku dengan

mewajibkan rakyat Maluku melakukan kerja paksa, menyerahkan berbagai

barang kebutuhan seperti ikan asin, dendeng, dan kopi kepada pemerintah

Hindia Belanda.

b) Proses terjadinya Perang Maluku

Perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda

dipimpin oleh Thomas Matulesi yang terkenal

dengan nama Patimura. Pemimpin lainnya

antara lain : Anthonie Rhebok, Thomas

Pattiwael, Lucas Latumahina, Said, Perintah,

dan Ulupaha. Di samping itu juga terdapat

seorang pahlawan putri bernama Christina

Martha Tiahahu.

Perlawanan rakyat Maluku berpusat di Pulau

Saparua.

Tahukah Kamu dimanakah Pulau Saparua itu ?

Coba Kamu perhatikan gambar peta di bawah

ini.

Gambar 5.1 Pattimura

Pemimpin Perang

Maluku

Page 116: IPS_kelas_VIII_smt_1

108

Pada gambar diatas terdapat gambar sebuah pulau yang diarsir hitam, Nah

itulah pulau Saparua yang merupakan perlawanan rakyat Maluku pada

tahun 1817.

Bagaimanakah proses perlawanan rakyat Maluku tersebut ?

Pada malam harinya tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak.

Mereka membakar perahu-perahu Belanda yang ada di Pelabuhan. Setelah

itu pasukan Patimura mengepung Banteng Duursteed dan menyerang

pasukan Belanda yang ada di dalam benteng tersebut. Residen Van Den

Berg yang ada di dalam benteng ditembak mati. Keesokan harinya, tanggal

16 Mei 1817 Pasukan Patimura berhasil merebut dan menduduki Benteng

Duursteed.

Dari Saparua, perlawanan menjalar ke pulau-pulau lainnya. Seperti Pulau :

Haruku, Seram, Lorike, Uring, Asilulu dan Wakasihu.

Untuk menghadapi perlawanan rakyat tersebut, para pembesar Belanda di

Ambon melakukan persiapan. Pada tanggal 19 Mei 1817 mereka

mengirimkan bantuan pasukan yang diberangkatkan dari Ambon sebanyak

2000 orang menuju Haruku. Mereka bermarkas di Benteng Zeelandia.

Gambar 5.2 Kepulauan Maluku Selatan tempat

terjadinya Perang Maluku

Gambar 5.3 Penyerbuan Benteng Duursteed di Bawah Pimpinan Pattimura

Page 117: IPS_kelas_VIII_smt_1

109

Akan tetapi ternyata Raja dan rakyat Haruku serta daerah-daerah sekitarnya

telah siap menghadapi pasukan Belanda. Kemudian rakyat Haruku dan

daerah sekitarnya menyerang Benteng Zeelandia. Namun pasukan Belanda

berhasil menerobos pengepungan pasukan rakyat Maluku.

Pasukan Belanda kemudian melanjutkan perjalanannya menuju ke Saparua,

untuk merebut kembali Benteng Duursteed yang dikuasai pasukan

Patimura. Ketika pasukan Belanda sampai Saparua, maka pertempuran

antara pasukan Belanda dengan pasukan yang dipimpin oleh Patimura pun

berkobar.

Dalam pertempuran di Saparua, prajurit-prajurit Belanda banyak yang

tewas. Pihak Belanda mengalami kerugian besar karena banyak perwiranya

yang tewas. Tujuan pasukan Belanda untuk merebut Benteng Duursteed pun

gagal. Dengan demikian Benteng Duursteed tetap diduduki oleh pasukan

Patimura. Kemenangan Patimura di Saparua membakar semangat

perjuangan rakyat di daerah-daerah lain di Maluku. Hal itu mendorong

semakin berkobarnya perlawanan rakyat di seluruh Maluku.

Dalam upaya untuk merebut kembali Benteng Duursteed di Saparua,

Belanda mendatangkan pasukan bantuan ke Saparua, pada awal bulan Juli

1817. Pasukan tersebut menembaki Benteng Duurteed dengan meriam-

meriam dari kapal. Akan tetapi usaha ini ternyata tidak berhasil. Pasukan

Patimura tetap bertahan di Benteng tersebut. Selanjutnya Belanda mengajak

para pemimpin Maluku untuk berunding. Namun perundingan tersebut juga

tidak membawa hasil sehingga pertempuran pun berkobar lagi.

Pada akhir bulan Juli 1817, Belanda kembali mendatangkan pasukan

bantuan ke Saparua. Dalam penyerangan ini Belanda mengerahkan kapal-

kapalnya dan melepaskan tembakan dengan gencar ke arah benteng

Duursteed yang masih diduduki oleh pasukan Patimura. Benteng Duursteed

pun direbut oleh Belanda Setelah itu apakah pasukan Patimura menyerah

begitu saja? Tentu saja tidak.

Setelah Benteng Duursteed direbut oleh Belanda Pasukan Patimura

melanjutkan perlawanannya dengan cara bergerilya.

Untuk menangkap pemimpin perlawanan Maluku, para pembesar Belanda

mengumumkan bahwa siapa saja yang berhasil menangkap Patimura akan

diberi hadiah 1000 gulden. Bagaimanakah sikap rakyat Maluku terhadap

janji pemerintah Belanda tersebut? Adakah diantara mereka yang berani

menghianati perjuangan bangsanya karena tergiur oleh uang yang besar?

Ternyata semua rakyat tidak mau menghianati perjuangan bangsanya.

Mereka tidak mau mengorbankan pejuang bangsanya sendiri hanya karena

uang.

c) Akhir Perang Maluku

Pemerintah Belanda berusaha keras menyelesaikan perang dalam waktu

singkat. Mereka ingin segera menangkap para pemimpin perlawanan rakyat

Maluku agar perlawanan rakyat tersebut segera berakhir.

Page 118: IPS_kelas_VIII_smt_1

110

Pada bulan Oktober 1817, pasukan Belanda dikerahkan secara besar-

besaran. Dalam suatu pertempuran pada bulan November 1817. Belanda

dapat menangkap Patimura, Anthonie Rhebok, Thomas Patiwael dan Raja

Tiow. Beberapa hari kemudian para pemimpin lainnya tertangkap oleh

Belanda.

Setelah para pemimpin perlawanan tertangkap, perlawanan rakyat Maluku

pun padam. Pada tanggal 16 Desember 1817 Patimura dan para pemimpin

lain dijatuhi hukuman gantung.

Nah itulah proses terjadinya perang Maluku. Untuk mengetahui pemahamanmu

terhadap uraian di atas, coba Kamu jawab pertannyaan-pertanyaan berikut ini :

a) Mengapa rakyat Maluku menentang datangnya Belanda kembali ke

Maluku?

b) Dimanakah letak daerah pusat perlawanan Maluku ?

c) Bagaimana usaha Belanda untuk mengakhiri Perang Maluku ?

Coba Kamu cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini.

a) Rakyat Maluku menentang kedatangan Belanda kembali ke Maluku, karena

mereka khawatir akan terulangnya penderitaan seperti pada zaman VOC.

b) Pusat perlawanan rakyat Maluku adalah di pulau Saparua.

c) Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran dan menangkap

para pemimpin perlawanan.

2) Perang Diponegoro (1825-1830)

a) Sebab-sebab terjadinya Perang Dipenogoro dapat dibagi menjadi dua yaitu :

Sebab-sebab umum:

• Pemerintah Hindia Belanda melarang para bangsawan untuk

menyewakan tanahnya kepada para pengusaha perkebunan swasta.

• Kaum ulama merasa kecewa, karena peradaban barat yang bertentangan

dengan Agama Islam telah masuk ke dalam kalangan istana. Peradaban

barat yang bertentangan dengan Agama Islam tersebut diantaranya

kebiasaan minum-minuman keras.

• Rakyat sangat menderita dan kecewa, sebab dibebani dengan

bermacam-macam pajak. Diantaranya pajak kelapa, pajak pasar, pajak

dagangan, pajak ternak, pajak menuai padi, dan pajak lalu lintas. Di

samping itu rakyat juga masih harus melakukan kerja paksa untuk

kepentingan para pembesar Belanda.

Semakin lama kebencian dan kekecewaan terhadap pemerintah Hindia

Belanda semakin memuncak. Rakyat telah menanti-nantikan seorang

pemimpin yang dapat menggerakkan rakyat melawan Belanda.

Akhirnya apa yang dinanti-nantikan oleh rakyat terlaksana. Pangeran

Diponegoro tampil memimpin rakyat menentang tindakan sewenang-

wenang pemerintah Belanda.

Sebab Khusus :

Sebab khusus terjadinya Perang Dipenogoro adalah, pada tahun 1825

Belanda merencanakan membuat jalan melintas tanah makam leluhur

Pangeran Diponegoro tanpa meminta izin terlebih dahulu.

Page 119: IPS_kelas_VIII_smt_1

111

Dengan sewenang-wenang pemerintah Belanda menancapkan tonggak-

tonggak di atas tanah makam leluhur Diponegoro tanpa minta izin terlebih

dahulu. Kemudian Pangeran Diponegoro menyuruh orang-orang untuk

mencabuti tonggak-tonggak tersebut. Hal ini diketahui oleh Residen AH.

Smissert. Kemudian Residen Smissert mintan kepada paman Dipenegoro

yaitu Pangeran Mangkubumi untuk memanggil Pengeran Diponegoro dan

menghadapkannya. Akan tetapi Pangeran Diponegoro menolak panggilan

tersebut. Bahkan Pangeran Mangkubumi kemudian memihak kepada

Pangeran Diponegoro. Akibat penolakan Pangeran Diponegoro terhadap

panggilan Residen Smissaert, maka pecahlah Perang Diponegoro. Bila

kamu telah memahami uraian di atas. Coba jawab pertanyaan-pertanyaan

dibawah ini!

- Apa yang menjadi sebab umum dan sebab khusus terjadinya perang

Diponegoro.

- Mengapa rakyat Jawa Tengah merasa benci dan kecewa terhadap

Belanda

Cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini :

- Sebab umum : Bangsawan dan rakyat Jawa Tengah merasa gelisah dan

kecewa terhadap tindakan Pemerintah Belanda yang sewenang-wenang

- Sebab khusus : pada tahun 1825 Belanda merencanakan membuat jalan

melintasi makam leluhur Pangeran Diponegoro tanpa meminta izin

terlebih dahulu.

b) Proses terjadinya Perang Diponegoro

Pada tanggal 20 Juli 1825 jam lima sore, pasukan Belanda mulai

mendatangi rumah Pangeran Diponegoro. Tembakan-tembakan meriam

pun dilepaskan ke arah rumah Pangeran Diponegoro di Tegalrejo.

Pangeran Diponegoro mula-mula menyingkir ke daerah Selarong di sebelah

barat daya Yogyakarta. Daerah Selarong yang berbukit-bukit dijadikan

sebagai markas besar pasukan Diponegoro.

Perjuangan Pangeran diponegoro ternyata mendapat sambutan dari berbagai

pihak. Banyak bangsawan, ulama dan petani menggabungkan diri pada

pasukan Pangeran Diponegoro. Kyai Mojo seorang ulama besar dari

Surakarta menggabungkan diri bersama para santrinya. Sentot Alibasyah

Prawirodirjo seorang bangsawan muda belia juga mendukung perjuangan

Pangeran Diponegoro dan menjadi panglima utamanya. Dibawah ini adalah

gambar para pemimpin perang Diponogoro.

Page 120: IPS_kelas_VIII_smt_1

112

Perang Diponegoro tidak hanya berkobar di sekitar Yogyakarta tetapi meluas

hingga daerah Jawa Tengah dan beberapa daerah Jawa Timur untuk menghindari

sergapan dari pasukan Belanda, Pangeran Diponegoro memindah-mindahkan

markasnya yaitu ke Plered dan Pengasih.

Pada tahun 1825 sampai 1826 pasukan Diponegoro memperoleh banyak

kemenangan. Pasukan Diponegoro berhasil menguasai Pacitan dan Purwadadi.

Pertempuran besar antara pasukan Diponegoro dengan pasukan Belanda terjadi di

daerah-daerah Banyumas, Pekalongan, Semarang dan lain-lain. Agar kamu

mengetahui tempat tersebut , amatilah peta tempat terjadinya Perang Diponegoro di

Jawa Tengah berikut ini !

Gambar 05.4. Pangeran Diponegoro

Gambar 05.5. Kyai Mojo Gambar 05.6.

Sentot Alibasyah Prawirodirjo

Page 121: IPS_kelas_VIII_smt_1

113

Siasat yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro adalah siasat perang gerilya.

Dengan gerakan yang cepat pasukan-pasukan Diponegoro menggempur pasukan

Belanda yang jumlahnya jauh lebih besar. Belanda mendatangkan pasukan bantuan

sebanyak 3000 orang. Namun 200 orang diantaranya tewas dalam pertempuran.

Pada tahun 1827 Belanda mendatangkan pasukan dari daerah-daerah lain. Pasukan

Belanda yang ada di Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan ditarik ke Pulau Jawa.

Kemudian untuk menghadapi siasat gerilya Pangeran Diponegoro, pemimpin

pasukan Belanda Jenderal De Kock menjalankan sistem Benteng stelsel, yaitu

dengan mendirikan benteng-benteng pertahanan di daerah-daerah yang telah di

kuasainya. Kemudian antara yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan

jalan. Dengan demikian Pasukan Belanda dapat bergerak cepat dari satu benteng ke

benteng lainnya.

Bagaimanakah akibat sistem benteng stelsel ini bagi pasukan Diponegoro?

Dengan sistem Benteng Stelsel ini, pasukan Pangeran Diponegoro tidak dapat

bergerak dengan leluasa lagi. Maka akibatnya pasukan Pangeran Diponegoro

menjadi lemah. Mengapa demikian ? Hal ini karena :

- Daerah gerilya Pangeran Diponegoro menjadi sempit

- Daerah gerilya pasukan Diponegoro terpecah belah. Hubungan antara satu

kelompok pasukan dengan kelompok pasukan lainnya terputus. Setiap

kelompok pasukan hanya dapat bergerak di daerah masing-masing.

Nah, setelah Belanda mengetahui bahwa pasukan Pangeran Diponegoro mulai

lemah, maka Belanda berusaha mendekati para pemimpin pasukan Diponegoro.

Apa yang dilakukan oleh Belanda terhadap para pemimpin pasukan tersebut?

Gambar 5.7 . Peta Daerah pertempuran Perang Dipenogoro tahun 1825-

1830 ( Daerah yang diberi warna lebih terang)

Page 122: IPS_kelas_VIII_smt_1

114

Para pemimpin pasukan Diponegoro dibujuk agar mau diajak berunding dan

menghentikan perlawanan. Antara tahun 1828 sampai 1830 Pangeran Diponegoro

menhadapi banyak kesulitan. Hal ini karena :

1. Pada tahun 1828 Kyai Mojo mengadakan perundingan dengan Belanda. Ketika

perundingan gagal, Kyai Mojo pun ditangkap dan diasingkan ke Minahasa.

Beliau wafat pada tahun 1849 dan dimakamkan di Tondano.

2. Pada tahun 1829 Pangeran Mangkubumi terpaksa menyerah sebab telah lanjut

usia. Disamping itu keluarga pangeran Mangkubumi di sandera.

3. Pada tahun 1829, Sentot Alibasyah Prawirodirjo mengadakan perundingan

dengan Belanda. Ia bersedia menyerah asal diperbolehkan tetap memimpin

pasukannya. Sentot Prawirodirjo dengan pasukannya dikirim ke Sumatera Barat

untuk menghadapi kaum Paderi. Akan tetapi di Sumatera ia dituduh

bekerjasama dengan kaum Paderi. Oleh karena itu maka Sentot Alibasyah

Prawirodirjo ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, kemudian dipindahkan ke

Bengkulu pada tahun 1855.

4. Pada tahun 1830 Putera Pangeran Diponegoro yaitu Pangeran Dipokusumah

menyerah.

Keempat peristiwa di atas sangat melemahkan pasukan Diponegoro. Sementara itu

Belanda berusaha keras untuk menangkap Pangeran Diponegoro. Kemudian

Belanda mengumumkan sayembara. Siapa yang dapat menangkap Pangeran

Diponegoro akan diberi hadiah sebesar 20.000 ringgit. Akan tetapi sayembara

tersebut tidak mendapat perhatian dari rakyat. Tak seorangpun diantara rakyat

Mataram yang mau menghianati Pangeran Diponegoro.

Nah itulah peristiwa Perang Diponegoro. Apakah kalian sudah memahaminya.

Untuk memantapkan pemahaman terhadap uraian di atas, coba kamu jawab

pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Siasat apa yang dilaksankan oleh Pangeran Diponegoro dalam menghadapi

Belanda

2. Bagaimana akibat dilaksanakannya siasat Benteng Stelsel terhadap kedudukan

pasukan Diponegoro?

Jawabannya adalah :

Dalam mengadakan perlawanan terhadap Belanda, Pangeran Diponegoro

menggunakan siasat perang gerilya.

Akibat dilaksanakannya sistem Benteng Stelsel pasukan Diponegoro menjadi

lemah. Hal ini karena :

1. Daerah gerilya Pasukan Diponegoro menjadi sempit

2. Daerah gerilya pasukan Diponegoro terpecah belah.

c) Akhir Perang Diponegoro

Semakin lama kesulitan Pangeran Diponegoro makin bertambah, sementara itu

Belanda terus menerus membujuk agar Pangeran Diponegoro mau berdamai

dengan mengadakan perundingan. Akhirnya Pangeran Diponegoro meminta agar

Page 123: IPS_kelas_VIII_smt_1

115

pasukan boleh kembali ke markasnya. Belanda menyetujui syarat tersebut. Maka

dilaksanakanlah perundingan yang bertempat di Magelang.

Ternyata Belanda melakukan tindakan yang licik. Ia tidak menepati janjinya.

Setelah perundingan gagal, Jenderal De Kock memerintahkan agar Pangeran

Diponegoro ditangkap. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 28 maret 1830.

Rupanya pemerintah Belanda mengajak berunding Pangeran Diponegoro hanya

sekedar tipu muslihat belaka. Maksud sebenarnya ialah mereka ingin mencari

kesempatan untuk menangkap Pangeran Diponegoro.

Setelah Pangeran Diponegoro ditangkap, kemudian di bawa ke Semarang dan terus

ke Batavia. Akhirnya dengan menumpang kapal Pollux, Pangeran Diponegoro

diasingkan ke Menado. Pada tahun 1834, ia dipindahkan ke Makassar (Ujung

Pandang). Pangeran Diponegoro wafat di Makassar pada tanggal 8 Januari 1834

dan dimakamkan di Kampung Melayu, Makassar.

Nah, itulah uraian tentang perlawanan Pangeran Diponegoro. Sudah pahamkah

Kamu terhadap uraian di atas?

Agar Kamu lebih memahami uraian di atas, coba Kamu Jawab pertanyaan dibawah

ini!

- Mengapa Pangeran Diponegoro mau berunding dengan Belanda?

- Apa maksud Belanda yang sebenarnya mengajak berunding kepada Pangeran

Diponegoro?

Dapatkah Kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas?

Coba Kamu cocokkan jawabanmu dengan jawaban di bawah ini!

- Pangeran Diponegoro mau berunding dengan Belanda karena pada waktu itu

pasukannya semakin terdesak. Di samping itu Belanda juga terus menerus

membujuk Pangeran Diponegoro agar mau berunding

- Maksud Belanda yang sebenarnya mengajak berunding kepada Pangeran

Diponegoro adalah sebagai siasat untuk menangkap Pangeran Diponegoro dan

mengakhiri perang.

3) Perang Paderi (1821-1827)

a) Sebab-sebabnya Perang Paderi

Perang Paderi adalah perang yang terjadi antara rakyat Sumatera barat melawan

Belanda. Dimanakah terpatnya terjadinya peristiwa perang tersebut?

Coba kamu perhatikan gambar peta di bawah ini!

Page 124: IPS_kelas_VIII_smt_1

116

Pada peta di atas digambarkan lokasi terjadinya Perang Paderi, yaitu daerah yang diarsir.

Amatilah dengan baik peta tersebut, agar Kamu dapat memahaminya.

Apakah yang menyebabkan terjadinya Perang Paderi tersebut?

Dahulu di Sumatera Barat (Minangkabau) terdapat orang-orang yang walaupun sudah

memeluk agama Islam tetapi masih suka berjudi, menyabung ayam, dan meminum-

minuman keras. Kebiasaan ini tentu saja bertentangan dengan ajaran Agama Islam. Namun

kebiasaan tersebut dianggap telah menjadi adat istiadat, terutama di kalangan kaum

bangsawan atau kaum adat.

Pada abad ke-19 di Minangkabau terjadi perubahan penting. Pada waktu itu banyak orang

Minangkabau yang pulang menunaikan ibadah haji dari Mekkah. Ketika mereka bermukim

di Mekkah, disana sedang terjadi gerakan Wahabi. Gerakan Wahabi ini menghendaki agar

agama Islam dijalankan oleh para pemeluknya secara murni sesuai dengan Al-Qur’an dan

Hadits Nah, orang-orang Minangkabau yang pulang menunaikan ibadah haji pada waktu

itu ingin melaksanakan ajaran Wahabi ini di daerahnya. Mereka ini disebut kaum Paderi.

Kaum Paderi menginginkan agar kebiasaan-kebiasaan masyarakat Minangkabau yang

bertentangan dengan agama Islam dihapuskan. Namun hal ini mendapat tentangan dari

sebagian masyarakat Minangkabau yang teridiri dari kaum adat. Mereka menganggap

kebiasaan-kebiasaan tersebut sebagai adat yang sudah turun menurun.

Dengan adanya kejadian tersebut di atas, maka timbullah pertentangan antara kaum paderi

dengan kaum adat. Semakin lama pertentangan ini semakin meruncing. Keadaan ini

memancing pemerintah Belanda untuk ikut campur di dalamnya.

Nah, dengan adanya campur tangan pemerintah Belanda di dalam pertentangan antara

Kaum Paderi dengan Kaum Adat maka timbullah peperangan yang disebut Perang Paderi.

Bagaimanakah terjadinya perang tersebut? Ikutilah uraian berikut.

Gambar 5.8 Peta daerah tempat terjadinya Perang Paderi tahun

1821-1837

Page 125: IPS_kelas_VIII_smt_1

117

b) Proses terjadinya Perang Paderi

Proses terjadinya Perang paderi dibagi menjadi 2 tahap. Tahap kesatu yaitu

peperangan sebelum meletusnya Perang Diponegoro (1821-1825). Tahap kedua

yaitu peperangan setelah berakhirnya Perang Diponegoro (1830-1837)

� Peperangan sebelum meletusnya Perang Diponegoro (1821-1825) Pada mulanya perang yang terjadi di

Sumatera Barat merupakan perang saudara,

antara kaum Paderi dengan kaum Adat.

Pertempuran besar yang pertama antara kedua

belah pihak terjadi di Kota Lawas, dan

kemudian menjalar ke daerah-daerah lain. Di

Alahan Panjang Kaum Paderi dibawah

pimpinan Datuk Bandaro berperang melawan

kaum Adat dibawah pimpinan Datuk Sati.

Setelah Datuk Bandaro meninggal, ia

kemudian digantikan oleh Datuk Malim Basa.

Ia berkedudukan di Bonjol oleh karena itu ia

terkenal dengan sebuatan Tuanku Imam

Bonjol. Bonjol kemudian dijadikan pusat

pertahanan Kaum Paderi. Di sana terdapat

benteng-benteng yang terletak pada suatu

perbukitan. Di samping Tuanku Imam Bonjol,

para pemimpin Kaum Paderi yang lain di

antaranya Tuanku Pasaman, Tuanku Nan

Renceh dan Tuanku Nan Cerdik.

Untuk menghadapi kaum Paderi, kaum Adat kemudian meminta bantuan

Belanda. Bagaimanakah sikap pemerintah Belanda terhadap permintaan

kaum Adat tersebut? Ya, pemerintah Belanda bersedia membantu kaum

Adat untuk menghadapi kaum Paderi. Bagaimana menurut pendapat kamu.

Mengapa Belanda mau ikut campur dalam pertentangan antara kaum Adat

dan kaum Paderi dengan membantu kaum Adat?

Ya, tentu saja Belanda mau membantu kaum Adat menghadapi kaum

Paderi, karena ingin dapat menguasai Sumatera Barat. Nah, dengan

membantu kaum Adat melawan kaum Paderi, berarti terbukalah kesempatan

bagi Belanda untuk menguasai daerah tersebut. Akhirnya terjadilah

persekutuan antara kaum Adat dengan pasukan Belanda untuk melawan

kaum Paderi.

Pada tahun 1821 pos pasukan Belanda di Semawang diserbu kaum Paderi.

Disamping itu di sekitar Lintau, pasukan Belanda juga dihancurkan oleh

Kaum Paderi. Sementara itu pasukan Belanda berusaha untuk menangkap

para pemimpin kaum Paderi. Untuk dapat menguasai medan pertempuran.

Belanda mendirikan Benteng Fort De Kock di Bukit Tinggi. Berkali-kali

pasukan Belanda berusaha menyerang pasukan kaum Paderi di Lintau,

tetapi selu gagal. Bahkan pernah terjadi pasukan Belanda terjebak sehingga

mundur ke Pagaruyung.

Gambar 05.9 Tuanku Imam Bonjol

Page 126: IPS_kelas_VIII_smt_1

118

Pada tahun 1822 di sekitar Baso terjadi pertempuran antara pasukan Belanda

dengan pasukan Paderi di bawah pimpinan Tuanku Nan Renceh. Dalam

pertempuran itu pasukan Paderi bergerak dengan lincah dan bertebaran kemana-

mana. Karena persenjataan yang dimiliki kaum Paderi tidak seimbang dengan

persenjataan yang dimiliki Belanda, maka kaum Paderi menjalankan siasat

perang gerilya. Siasat ini dilakukan dengan cara memukul musuh secara tiba-tiba,

kemudian dengan cepat memencar mengundurkan diri. Dengan siasat perang

gerilya itu pasukan Paderi beberapa kali dapat memukul pasukan Belanda, antara

lain di daerah Bonio dan Agam.

Pada tahun 1825 kedudukan Belanda bertambah sulit, Apa sebabnya? Coba

Kamu ingat! Apa yang terjadi di Jawa Tengah pada tahun tersebut? Ya, pada

waktu itu di Jawa Tengah pecah perang Diponegoro. Hal ini tentu saja menambah

beban pemerintah Belanda. Sementara Perang Paderi belum dapat diselesaikan,

Belanda sudah harus menghadapi Perang Diponegoro di Jawa Tengah.

Untuk mengurangi masalah yang harus di hadapinya Belanda berusaha mengajak

kaum Paderi agar mau berdamai. Kaum Paderi menerima ajakan pemerintah

Belanda tersebut. Maka kedua belah pihak mengadakan perjanjian. Perjanjian

antara Belanda dengan kaum Paderi dinamakan Perjanjian Masang. Isi perjanjian

tersebut antara lain menyatakan bahwa kedua belah pihak yaitu Kaum Paderi dan

Belanda yang membantu kaum adat harus menghormati batas-batas daerah

masing-masing dan tidak akan saling menyerang.

Dengan ditandatanganinya perjanjian itu, maka perang antara kaum Paderi

dengan pasukan Belanda untuk sementara berhenti. Kemudian Belanda menarik

sebagian pasukannya ke Pulau Jawa untuk menghadapi Pangeran Diponegoro.

Selanjutnya bagaimana sikap pemerintah Belanda setelah menyelesaikan

Pangeran Diponegoro? Apakah ia tetap mentaati isi perjanjian yang telah ditanda

tanganinya? Nah, untuk itu teruskanlah mempelajari uraian materi berikutnya.

� Peperangan setelah berakhirnya Perang Diponegoro (1830-1837)

Setelah perang Diponegro berakhir, Belanda mulai melanggar perjanjian dengan

kaum Paderi. Akibatnya pertempuran pun mulai berkobar lagi di daerah

Pariaman.

Sementara itu kaum Adat mulai sadar, bahwa tujuan Belanda tidaklah semata-

mata ingin membantunya. Akan tetapi Belanda bertujuan ingin menguasai

Minangkabau . Pada waktu itu rakyat Minangkabau dipaksa untuk bekerja rodi

dan membayar pajak yang cukup berat.

Melihat kenyataan seperti di atas, maka kaum Adat mengubah sikapnya. Mereka

membantu kaum paderi melawan Belanda. Dengan demikian peperangan berubah

yang tadinya perang saudara antara kaum Paderi melawan kaum Adat mejadi

perang antara seluruh rakyat Minangkabau melawan Belanda.

Di sekitar Padang, penghulu-penghulu adat menyerang pos-pos pasukan Belanda.

Keadaan ini cukup menyulitkan pihak Belanda.

Page 127: IPS_kelas_VIII_smt_1

119

Untuk mengatasi perlawanan rakyat Sumatera Barat ini, Belanda mendatangkan

pasukan dari Pulau Jawa. Ingat pada waktu itu Belanda telah berhasil

memadamkan Perang Diponegoro.

Dengan demikian waktu itu Belanda berusaha ingin memecah belah bangsa

Indonesia. Pemerintah belanda mengirimkan pasukan yang dipimpin oleh

Sentot Alibasah Prawirodirejo untuk melawan kaum Paderi. Masih ingat

siapakah Sentot Alibasyah Prawirodirjo itu? Ya, beliau adalah salah seorang

pimpinan pasukan dalam Perang Diponegoro yang dikalahkan oleh Belanda.

Namun apakah usaha Belanda ini berhasil? Ternyata tidak. Sebab pasukan

Sentot Prawirodirejo ternyata malah membantu kaum paderi. Oleh karena itu

maka Sentot Prawirodirejo ditangkap dan diasingkan ke Cianjur, sedangkan

pasukannya dibubarkan.

Pada tahun 1833 terjadilah pertempuran besar di daerah Agam, tapi karena

pukulan-pukulan keras dari Belanda, maka banyak pemimpin pasukan rakyat

Minangkabau yang menyerah.

Kemudian Belanda berusaha memusatkan kekuatannya untuk merebut Bonjol

yang merupakan pusat pertahanan pasukan rakyat Minangkabau. Kota-kota di

sekitar Bonjol diduduki Belanda, semua jalan yang menuju Bonjol ditutup, kota

Bonjol pun dikepung rapat oleh pasukan Belanda.

Sementara itu 12.000 orang pasukan Paderi tetap bertahan di Benteng Bonjol,

siap menghadapi pertempuran yang menentukan. Beberapa bulan kemudian

terjadilah pertempuran itu. Benteng Bonjol dihujani peluru-peluru meriam dan

dikepung rapat oleh pasukan belanda. Tetapi pasukan Paderi tidak menyerah.

Mereka tetap bertahan selama 2 tahun yaitu sampai akhir tahun 1837.

c) Akhir Perang Paderi

Pada bulan Oktober 1837 Pasukan Belanda berhasil menerobos benteng Bonjol.

Pertempuran sengitpun terjadi di dalam benteng tersebut. Karena persenjataan

yang dimiliki oleh pasukan Belanda jauh lebih lengkap dibandingkan dengan

persenjataan yang dimiliki kaum paderi, maka akhirnya Benteng Bonjol pun

jatuh ke tangan Belanda. Tuanku Imam Bonjol kemudian ditangkap dan

dibuang di Cianjur. Kemudian dipindahkan ke Minahasa, hingga ia wafat

disana. Hingga sekarang makampun tetap dipelihara dengan baik oleh rakyat

setempat.

Agar Kamu lebih memahami uraian di atas, coba kamu jawab pertanyaan-

pertanyaan di bawah ini!

- Siapa sajakah tokoh-tokoh rakyat Sumatera Barat yang memimpin Perang

Paderi?

- Bagaimana isi Perjanjian Masang?

- Mengapa pada Perang Paderi tahap ke 2 Kaum Adat jadi memihak kepada

Kaum Paderi?

Page 128: IPS_kelas_VIII_smt_1

120

Cocokkanlah jawabanmu dengan jawaban di bawah ini!

- Tokoh-tokoh Perang Paderi diantaranya : Tuanku Imam Bonjol, Tuanku

Nan Renceh dan Tuanku Nan Cerdik

- Isi perjanjian Masang : Kaum Paderi dan Belanda yang memihak kaum

Adat harus menghormati batas daerah masing-masing dan tidak akan saling

menyerang

- Kaum Adat memihak kaum Paderi karena kaum Adat mengetahui bahwa

Balanda bermaksud menguasai Sumatera Barat.

4) Perang Bali atau Perang Jagaraga (1844-1849)

a) Sebab-sebab terjadinya Perang Bali adalah : Terjadinya Perang Bali disebabkan oleh :

Pertama :Belanda memaksa kerajaan-kerajaan yang ada di Bali untuk tunduk

kepada kekuasaan Belanda.

Pada abad ke 19 di Bali sudah berdiri beberapa kerajaan diantaranya : Buleleng,

Karangasem, Klungkung, Gianyar, Badung,Jembrana, Tabanan, Mangwi dan

Bangli. Hubungan antara Belanda dengan kerajaan-kerajaan tersebut sudah

berlangsung sejak abad ke 17. Kapal-kapal Belanda banyak yang berlabuh di

Bali dengan tujuan berdagang. Agar lebih jelas mengenai letak kerajaan-

kerajaan tersebut, amatilah peta di bawah ini !

Pada abad ke 19 Pemerintah Belanda berusaha untuk menguasai Pulau Bali.

Pada tahun 1841, raja-raja Buleleng, Klungkung dan Karangasem dipaksa

dengan kekuatan senjata untuk menandatangani perjanjian. Isi perjanjian antara

lain adalah bahwa :

- Kerajaan-kerajaan di Bali harus takluk kepada pemerintah Belanda yang

berpusat di Batavia. Namun mereka masih tidak mau takluk kepada

Belanda.

- Belanda tidak mau mengakui hukum Tawan Karang yang berlaku di

kerajaan Bali atas kapal Belanda yang terdampar di pantai Bali.

Gambar 5.10 Peta kerajaan-kerajaan di Bali

Page 129: IPS_kelas_VIII_smt_1

121

Di Bali sejak dahulu ada sebuah hukum adat yang disebut Hukum adat Tawan

Karang. Dalam hukum tersebut ditetapkan bahwa apabila ada kapal dari luar

terdampar di Pantai Bali, maka semua isi dan muatannya menjadi milik

kerajaan yang menguasai pantai tersebut.

Pada tahun 1844 ada sebuah kapal Belanda terdampar di pantai Buleleng.

Sesuai dengan hukum adat Tawan karang maka kapal Belanda yang terdampar

itu menjadi milik Kerajaan Buleleng. Akan tetapi pemerintah Belanda menuntut

agar kerajaan Buleleng mengembalikan kapal tersebut kepada Belanda.

Tuntutan tersebut ditolak oleh kerajaan Buleleng. Bahkan raja Buleleng

bersama patihnya yang bernama Gusti Ketut Jelantik mempersiapkan

pasukannya untuk menghadapi Belanda. Hal ini dilakukan karena Belanda

mengancam akan menggunakan kekerasan. Kerajaan Karangasem

mempersiapkan pasukan untuk membantu Kerajaan Buleleng.

b) Proses Terjadinya Perang Bali Pada tahun 1846 pasukan Belanda yang berkekuatan 1700 orang di daratkan di

Buleleng. Dengan demikian pecahlah Perang Bali. Pasukan Bali bertahan di

dalam benteng. Akan tetapi persenjataan pasukan Belanda lebih lengkap,

sehingga Belanda dapat merebut benteng tersebut dan menduduki Istana raja.

Raja Buleleng terpaksa menandatangani perjanjian. Demikian pula dengan Raja

Karang Asem. Ia juga dipaksa menandatangani perjanjian yang sama.

Setelah menundukkan Kerajaan Buleleng, Belanda mengira telah berhasil

menguasai Bali. Oleh karena itu sebagian besar pasukannya ditarik kembali ke

Pulau Jawa. Dugaan Belanda ternyata salah. Setelah sebagian besar pasukan

Belanda ditarik ke Pulau Jawa, raja-raja Buleleng, Karangasem, Mengwi dan

Badung bersiap-siap untuk menghadapi Belanda. Pos pasukan Belanda di Bali

diserbu dan senjata apinya dirampas.

Pada tahun 1848 Belanda mengirimkan pasukan sejumlah 2300 orang. Belanda

menuntut agar Gusti Ketut Jelantik menyerah. Kecuali itu Belanda juga

menuntut agar raja-raja Bali mengirimkan utusan ke Batavia untuk meminta

maaf kepada Gubernur Jenderal.

Karena raja-raja Bali tidak mau memenuhi tuntutan Belanda tersebut, maka

Belanda segera mendaratkan pasukannya. Dengan demikian berkobarlah

pertempuran besar.

Pasukan-pasukan Bali memusatkan pertahanannya di Benteng Jagaraga.

Mereka mempertahankan benteng tersebut dengan gigih. Pasukan Belanda

mengalami kesulitan, sehingga mereka terpaksa menghentikan peperangan.

Pada tahun 1849 Belanda kembali mendatangkan pasukan sejumlah 5000

orang. Mereka mendarat di pantai Buleleng dan langsung menyerang Benteng

Jagaraga. Orang-orang Bali mengobarkan Perang Puputan. Apa yang dimaksud

dengan Perang Puputan?

Perang Puputan ialah perlawanan habis-habisan sampai seluruh pasukan gugur,

tetapi akhirnya Benteng Jagaraga pun jatuh ketangan Belanda. Nah, itulah

proses terjadinya Perang Bali atau Perang Jagarga.

Page 130: IPS_kelas_VIII_smt_1

122

c) Akhir Perang Bali

Sejak jatuhnya Kerajaan Buleleng, perjuangan di Bali mulai melemah, Kerajaan

karangasem dan Klungkung masih menjalankan perlawanan. Akan tetapi

kerajaan lainnya seperti Badung, Bangli dan Jembrana sudah menyerah.

Akhirnya Kerajaan karangasem dam Klungkung pun menyerah. Pada tahun

1849 raja-raja Bali sudah berhasil dipaksa untuk takluk kepada Belanda.

Nah, Itulah perlawanan rakyat yang terjadi di Bali. Sebelum Kamu melanjutkan

mempelajari materi selanjutnya kerjakanlah terlebih dahulu soal-soal di bawah

ini:

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan hak Tawan Karang?

2) Sebutkan 4 nama kerajaan yang ada di Bali pada abad ke 17!

3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Perang Puputan?

Cocokkan jawabanmu dengan pernyataan di bawah ini !

1. Hak Tawan Karang adalah hak kerajaan di Bali untuk mengambil alih

kapal yang terdampar di pantai Bali berserta seluruh muatannya muatan

2. Kerajaan Buleleng, Karangasem, Klungkung, Tabanan

3. Perang sampai titik darah penghabisan

5) Perang Banjar (1859-1863)

a) Sebab-sebab terjadinya Perang Banjar Sebab-sebab terjadinya Perang Banjar adalah :

Pertama: Belanda ikut campur tangan dalam menentukan pengganti Sultan

Banjar setelah wafatnya Sultan Adam.

Pada tahun 1857 raja Banjarmasin yaitu Sultan Adam wafat. Rakyat

menghendaki Pangeran Hidayat sebagai penggantinya. Akan tetapi Belanda

Gambar 5.11 Pertempuran Jagaraga

Page 131: IPS_kelas_VIII_smt_1

123

ikut campur tangan mengangkat Pangeran Tamjidillah sebagai Sultan. Hal ini

menimbulkan perasaan tidak puas di kalangan rakyat Banjar.

Kedua :Belanda menangkap Pengeran Prabu Anom, seorang bangsawan yang

terkenal menentang Belanda.

Dengan ditangkapnya Pangeran Prabu Anom para bangsawan dan rakyat di

Banjar merasa gelisah dan resah. Semakin lama kekerasan rakyat semakin

besar. Akhirnya kemarahan rakyatpun timbul ketika Kesultanan Banjar diambil

alih dan dikuasai oleh Belanda. Dengan demikian maka perang Banjar pun

pecah.

b) Proses Terjadinya Perang Banjar

Tahukah Kamu di manakah terjadinya Perang banjar? Perang Banjar terjadi di

Kalimantan Selatan, tepatnya di Banjarmasin. Untuk lebih jelasnya coba kamu

perhatikan peta berikut ini!

Bagaimanakah proses terjadinya Perang Banjar?

Pada bukan April 1859, rakyat menyerbu pos tentara Belanda di Pengaron dan

Martapura. Rakyat Banjarmasin pada waktu itu dipimpin oleh Pangeran

Hidayat dan Pangeran Antasari. Tokoh-tokoh lain diantaranya yaitu Demang

Leman, Haji Nasrun, Haji Buyasin, Kyai Langlangan dan lain-lain. Mereka

berhasil merebut benteng Belanda di Tabanio.

Untuk menghadapi perlawanan rakyat Banjar, Belanda segera melancarkan

serangan balasan. Benteng Gunung Lawak yang dipertahankan oleh Kyai

Gambar 5.12 Peta Kalimantan pada abad ke-19 .

Perhatikan letak Banjarmasin, tempat terjadinya Perang Banjar

Page 132: IPS_kelas_VIII_smt_1

124

Demang Leman diserbu dab direbut oleh Belanda. Akan tetapi Kyai Deman

Leman berhasil merebutnya. Kembali. Kemudian pasukan Banjar yang

dipimpin oleh Tumenggung Surapati berhasil membakar dan menenggelamkan

Kapal Onrust milik Belanda di sungai Barito.

Pada tahun 1860, Pemerintah Belanda menuntut agar Pangeran Hidayat menyerah. Tetapi

tuntutan itu ditolak oleh pangeran Hidayat. Kemudian pada tanggal 11 Juni 1860.

Pemerintah Belanda secara resmi menghapuskan Kerajaan Banjar. Sejak saat itu Kerajaan

Banjar langsung diperintah oleh seorang penguasa Hindia Belanda.

Peristiwa dihapusnya kerajaan Banjar ternyata semakin membakar kemarahan rakyat,

perlawanan pun semakin meluas. Kepala-kepala daerah dan para ulama ikut memberontak

dan memperkuat barisan pejuang.

Pangeran Hidayat berkali-kali bertempur dengan Belanda. Akan tetapi karena pesenjataan

yang tidak seimbang, maka pasukan Pangeran Hidayat terus terdesak dan semakim lemah.

Setelah bertempur selama dua tahun akhirnya pada tahun 1861 Pengeran Hidayat

menyerah. Kemudian dibuang oleh Belanda ke Pulau Jawa.

Bagaimanakah dengan perlawanan yang dipimpin Pangeran Antasari?

Pangeran Antasari terus melanjutkan perlawanan.

Rakyat dengan penuh semangat ikut berjuang dengan

Pangeran Antasari tetapi karena usianya telah lanjut,

pada bulan Oktober 1862 Pangeran Antasari wafat.

Sepeninggal Pangeran Antasari perlawanan terus

berlangsung Namun satu persatu para pemimpin

rakyat Banjar tertangkap oleh Belanda atau gugur

dalam pertempuran. Kyai Demang Lemang seorang

pejuang yang tangguh, tertangkap. Kemudian ia

dijatuhi hukuman gantung. Kyai Buyasin gugur dalam

pertempuran di Tanah Dusun.

Gambar 5.13

Rakyat di bawah pimpinan Tumenggung Suropati

membakar dan menenggelamkan kapal Ourust

Gambar 5.14

Pangeran Antasari

Page 133: IPS_kelas_VIII_smt_1

125

c) Akhir Perang Banjar

Dengan hilangnya para pemimpin, maka perlawanan rakyat Banjar pun menjadi

lemah. Akhirnya perlawanan pun padam. Selanjutnya Banjarmasin sepenuhnya

dikuasai Belanda.

Nah, itulah uraian materi pelajaran tentang perlawanan rakyat Banjar terhadap

Belanda. Untuk memantapkan pemahamanmu, coba kamu jawab pertanyaan-

pertanyaan dibawah ini.

Apa yang menyebabkan terjadinya Perang Banjar?

Siapa sajakah tokoh rakyat Banjar yang memimpin perlawanan terhadap Belanda?

Jawabanmu benar bila cocok dengan pernyataan di bawah ini.

Sebab terjadinya Perang Banjar adalah ikut campurnya Belanda dalam urusan

pemerintah Kesultanan Banjar, ketika terjadi pergantian Sultan.

Para pemimpin perlawanan Banjar. Pangeran Hidayat, Pangeran Antasari, dan

Tumenggung Surapati.

Kosakata

Gerilya : cara atau siasat berperang dengan melakukan

penyerangan secara tiba-tiba

Residen : kepala wilayah

Swasta : bukan pemerintah atau bukan milik pemerintah

Hukum Adat Tawang Karang : Hukum yang berlaku di kerajaan-kerajaan Bali yang

menyatakan bahwa setiap kapal yang kandas di

Pantai Pulau Bali, maka seluruh isi kapal tersebut

menjadi milik Raja Bali

Kaum Adat : Golongan masyarakat yang berusaha

mempertahankan adat kebiasaan

Kaum Paderi : Para Ulama yang berusaha mengadakan

perubahan terhadap adat kebiasaan masyarakat Minangkabau, yang tidak sesuai dengan

ajaran Agama Islam, mereka mengenakan pakaian yang serba putih.

Rangkuman

Berkuasanya kembali Belanda di Indonesia sejak tahun 1816 menimbulkan perasaan

benci dan kecewa di kalangan bangsa Indonesia. Perasaan-perasaan tersebut timbul

karena tindakan-tindakan sewenang-wenang pemerintah Belanda terhadap bangsa

Indonesia. Tindakan sewenang-wenang Belanda menyebabkan bangsa Indonesia hidup

menderita dan tertekan. Hal ini menyebabkan timbilnya perlawanan dari rakyat

Indonesia terhadap Belanda.

Timbulnya perlawanan rakyat Maluku dibawah pimpinan Pattimura dan Perang

Diponegoro merupakan reaksi terhadap kesewenangan-wenangan pemerintah Belanda.

Untuk memadamkan perlawanan-perlawanan tersebut. Belanda menggunakan berbagai

cara baik dengan cara peperangan maupun dengan menawarkan perundingan.

Page 134: IPS_kelas_VIII_smt_1

126

Perundingan yang ditawarkan kepada Pangeran Diponegoro senenarnya adalah untuk

mencari kesempatan agar Belanda dapat menangkap Pangeran Diponegoro. Dengan

demikian Belanda dapat mengakhiri Perang Diponegoro.

Dalam usaha untuk memperkuat wilayah kekuasannya. Pemerintah Belanda berusaha

menanamkan pengaruhnya diberbagai daerah.

Usaha tersebut dilakukan dengan cara mencampuri urusan pemerintahan kerajaan dan

rakyat di daerah-daerah di Indonesia.

Timbulnya perlawanan rakyat di Sumatera Barat, Bali dan Kalimantan Selatan

disebabkan oleh kesewenang-wenangan tindakan Belanda yang ingin menguasai

daerah-daerah tersebut.

Namun karena persenjataan yang dimiliki oleh rakyat tidak seimbang, maka

perlawanan perlawanan yang terjadi selalu dapat digagalkan oleh Belanda.

6. Tugas 1

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan 4 tokoh dalam perang Maluku!

2. Jelaskan sebab umum dan sebab khusus terjadinya Perang Diponegoro?

3. Sebutkan tokoh-tokoh Perang Paderi

4. Jelaskan penyebab terjadinya Perang Bali

5. Apa penyebab terjadinya perang Banjar?

Page 135: IPS_kelas_VIII_smt_1

127

Kegiatan 2 : Perang Aceh dan Perlawanan Sisingamangaraja

1. Standar Kompetensi : Memahami proses kebangkitan nasional

2. Kompetensi Dasar : Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan

imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di

berbagai daerah.

3. Indikator Pencapaian Kompetensi Mendiskripsikan peristiwa Perang Aceh dan Perlawanan Sisingamangaraja

4. Materi Pokok a. Perang aceh (1873-1904)

b. Perlawanan Sisingamangaraja (1878-1904)

5. Uraian Materi

a. Perang Aceh (1873-1904) 1) Sebab-sebab terjadinya Perang Aceh

Kamu pasti sudah tahu dimana letak

daerah Aceh itu. Ya, Aceh terletak di

Pulau Sumatera bagian utara. Untuk lebih

jelasnya perhatikan gambar peta

disamping !

Coba Kamu amati gambar peta dengan

baik! Pada gambar 16 terdapat daerah

yang diarsir yang disebut daerah Aceh. Di

daerah itulah pada tahun 1873 sampai

tahun 1904 terjadi perang Aceh. Apakah

yang menyebabkan terjadinya perang

tersebut?

Sebab-sebab terjadinya Perang Aceh dapat dibagi menjadi dua yaitu :

� Sebab Umum

Pertama :Belanda ingin menguasai Aceh.

Bagaimana menurut pendapat Kamu apa yang menyebabkan belanda ingin

menguasai Aceh?

Belanda ingin menguasai daerah Aceh karena letak daerah ini sangat

strategis. Aceh terletak di pintu Selat Malaka yang merupakan jalur

perdagangan yang sangat ramai. Bila Belanda berhasil menguasai Aceh,

maka ia akan memperoleh keutungan yang sangat besar.

Kedua : adanya perubahan Traktat London menjadi Traktat Sumatera yang

memberikan kesempatan kepada Belanda untuk menguasai Aceh.

Bangsa Belanda sebenarnya sudah sejak lama ingin menguasai Aceh.

Namun keinginan itu terhalang oleh perjanjian Traktat London yang di buat

pada tahun 1824 oleh Inggris dan Belanda. Dalam perjanjian tersebut

disebutkan bahwa Inggris dan Belanda akan menghormati kedaulatan Aceh.

Dengan adanya Traktat London, Belanda tidak berani untuk menguasai

Aceh. Apa sebanya? Ya, Karena Belanda takut, kalau melanggar perjanjian

Gambar 5.14 Peta daerah Aceh

Page 136: IPS_kelas_VIII_smt_1

128

tersebut berarti ia harus berhadapan dengan Inggris. Oleh karena itu Aceh

tetap menjadi suatu kerajaan yang berdaulat sampai tahun 1870.

Pada tahun 1871 keadaan mulai berubah. Karena terdorong oleh

keinginannya yang besar untuk menguasai Aceh, maka Belanda berusaha

membujuk Inggris agar mau mengubah Traktat London. Nah, usaha

Belanda tersebut ternyata berhasil. Pada tahun itu juga Belanda dan Inggris

menandatangani Traktat Sumatera. Dalam Traktat Sumatera ini dinyatakan

bahwa Inggris tidak akan menghalang-halangi Belanda untuk menguasai

Sumatera termasuk Aceh.

Nah, dengan adanya Traktat Sumatera, maka terbukalah kesempatan bagi

Belanda untuk menguasai aceh.

Ketiga : Belanda mencampuri masalah hubungan Aceh dengan negara-

negara lain di luar negeri.

Raja Aceh sudah mengetahui maksud Belanda yang ingin menguasai

daerahnya. Sebagai persiapan untuk menghadapi Belanda. Aceh menjalin

hubungan dengan kedutaan besar Amerika Serikat dan Italia di

Singapura.Dengan adanya hubungan antara Aceh negara negara besar,

Belanda merasa khawatir kalau-kalau keinginannya menguasai Aceh

terhalang oleh negara-negara besar tersebut. Oleh karena itu Belanda

menuntut agar Aceh memberi penjelasan tentang hubungannya dengan

Amerika Serikat, Turki dan Italia itu. Tuntutan tersebut tentu saja ditolak

oleh Aceh. Hal ini menyebabkan hubungan Belanda dengan Aceh menjadi

tegang.

� Sebab Khusus.

Pada tahun 1873, Belanda menuntut agar Aceh tunduk kepada pemerintah

Hindia Belanda. Tuntutan tersebut ditolak dengan tegas oleh Sultan

Mahmudsyah. Nah, dengan ditolaknya tuntutan tersebut maka Belanda

mengumumkan perang dengan Aceh. Dengan demikian maka Perang Aceh

pun berkobar.

2) Proses terjadinya Perang Aceh Pada bulan april 1873 Belanda melancarkan serangan pertama dengan

mendaratkan pasukannya sebanyak 2300 orang tentara. Datangnya serangan

Belanda ini dihadapi dengan penuh semangat oleh pasukan Aceh, maka

terjadilah pertempuran yang besar di depan Mesjid Raya Aceh. Dalam

pertempuran tersebut pemimpin pasukan Belanda yaitu Mayor Jenderal Kohler

tewas. Dengan demikian serangan Belanda yang pertama ini mengalami

kegagalan. Pasukan Belanda terpaksa naik kembali ke kapal dan pulang

kembali ke Batavia.

Untuk melemahkan keadaan Aceh, kapal-kapal Belanda berusaha mengepung

Bandar atau Pelabuhan Aceh. Akibat pengepungan tersebut maka perdagangan

Aceh menjadi macet.

Tujuh bulan kemudian yaitu pada bulan Desember 1873, Belanda melancarkan

serangan yang kedua kalinya dengan mengerahkan sekitar 8000 orang pasukan.

Page 137: IPS_kelas_VIII_smt_1

129

Jumlah ini hampir tiga kali lipat jumlah pasukan yang digunakan pada serangan pertama.

Hal ini menunjukkan bahwa Aceh tidak bisa dianggap ringan oleh Belanda. Serangan

Belanda yang kedua ini dipimpin oleh Mayor Jenderal Van Swieten.

Dalam serangan yang kedua ini pasukan Belanda berhasil merebut Mesjid Raya Aceh,

kemudian bergerak menyerbu Istana. Akan tetapi Belanda tidak berhasil menawan Sultan.

Sebab Sultan Mahmudsyah beserta keluarganya dan para pengikutnya telah mengungsi ke

Leungbata. Kota Leungbata ini kemudian dijadikan markas besar untuk melanjutkan

perlawanan.

Meskipun Istana telah dikuasai oleh Belanda tetapi

perjuangan rakyat Aceh tidak padam. Perlawanan

selanjutnya dilakukan dengan cara gerilya. Daerah-daerah

yang berada diluar kota, sepenuhnya dikuasai oleh para

gerilyawan. Belanda hanya berkuasa di kota-kota saja.

Dalam melakukan perlawanan, para gerilyawan Aceh

dipimpin oleh Teuku (bangsawan) dan Tengku (Ulama).

Salah seorang ulama yang terkenal memimpin perlawanan

terhadap Belanda ialah Tengku Cik Di Tiro.

Mayor Jenderal Van Swieten kemudian diganti oleh

Jenderal Pel yang sering melakukan serangan keluar kota.

Akan tetapi dalam pertempuran di Tonga, Jenderal Pel tewas.

Dengan demikian sudah dua orang perwira tinggi tentara Belanda yang tewas dalam Perang

Aceh.

Tewasnya dua orang perwira tinggi tentara Belanda merupakan pukulan bagi Belanda.

Oleh karena itu Belanda mengubah siasatnya dengan siasat garis pemusatan atau

Konsentrasi Stelsel. Dengan siasat ini Belanda tidak mengadakan serangan keluar kota

lagi. Pasukan Belanda dipusatkan di benteng-benteng sekitar kota. Mereka hanya bertugas

mempertahankan kota-kota. Bagaimanakah tindakan para gerilyawan Aceh menghadapi

siasat ini?

Menghadapi siasat garis pemusatan, para gerilyawan Aceh makin meningkatkan

perjuangan. Mereka terus menerus menyerbu ke kota. Benteng-benteng Belanda di sekitar

kota terus digempur. Tangsi-tangsi militer Belanda juga terus diserbu. Patroli-patroli

militer Belanda disergap. Jalan raya dan jembatan yang dapat digunakan oleh Belanda pun

di rusak oleh para gerilyawan.

Sementara itu seorang panglima terkenal bernama Teuku Umar memimpin perlawanan di

Pantai Barat. Teuku Umar dan anak buahnya menyerang pos-pos pertahanan Belanda di

daerah barat. Istri Teuku Umar bernama Cut Nyak Dhien juga ikut berjuang. Pemimpin

lainnya yang terkenal ialah Panglima Polim.

Gambar 5.15 Tengku Cik Di Tiro

Page 138: IPS_kelas_VIII_smt_1

130

Perhatikan gambar di bawah ini !

Semakin lama Belanda semakin merasa berat menghadapi para gerilyawan Aceh. Perang

Aceh telah berkobar selama 10 tahun. Namun belum ada tanda-tanda bahwa Aceh akan

menyerah. Oleh karena itu para pembesar Belanda mulai memikirkan siasat baru.

Pemerintah Belanda Kemudian menugaskan Dr. Snouck Hurgronye untuk menyelidiki

masyarakat Aceh. Tujuannya ialah untuk mengetahui kelemahan maupun kekuatan Aceh.

Dr. Snouck Hurgronye ialah seorang ahli agama Islam, Hukum Adat dan kehidupan Islam.

Ia datang ke Aceh dengan menyamar sebagai ulama dari Turki dengan nama samaran

Abdulgafar. Kemudian ia menyusup ke dalam masyarakat Aceh dan mengadakan

penyelidikan terhadap masyarakat Aceh. Bagaimanakah hasil penyelidikan Dr. Snouck

Hurgronye?

Atas hasil penyelidikannya Dr. Snouck Hurgronye menyusun sebuah buku dengan judul

De Atjehers. Dalam bukumya itu Dr. Snouck Hurgronye mengusulkan bahwa Aceh harus

ditaklukkan dengan cara kekerasan. Yaitu dengan menyerang dan menggempur pusat-pusat

pertahanan para ulama.

Semula pemerintah Belanda keberatan untuk menerima

usul Dr. Snouck Hurgronye itu. Karena hal ini

memerlukan biaya yang besar. Pemerintah Belanda akan

memerlukan pasukan yang lebih besar dan persenjataan

yang lebih banyak untuk menyerang dan menggempur

pusat-pusat pertahan para ulama.

Sementara itu Gubernur Militer Aceh yaitu Deukerhoff

mengusulkan siasat adu domba. Usul ini diterima oleh

pemerintah Belanda, sebab tidak

banyak makan biaya, maka para pemimpin Belanda

mulai membujuk orang-orang Aceh agar mau bekerja

sama dengan Belanda.

Bagaimanakah sikap pemimpin Aceh menghadapi siasat

ini?

Kesempatan itu digunakan sebaik-baiknya oleh Teuku Umar. Pada tahun 1893, Teuku

Umar dengan pasukannya menyerah. Ia bersedia bekerja sama dengan Belanda. Maka

iapun diterima dengan gembira oleh Belanda. Kemudian Teuku Umar dijadikan sebagai

Panglima dengan gelar Teuku Johan Pahlawan. Ia diperbolehkan tetap memimpin

pasukannya. Bahkan pasukannya diberi persenjataan lengkap. Akan tetapi pada tahun

Gambar. 5.16 Teuku Umar

Gambar 5.17 Panglima Polim Gambar 5.18 Cut Nyak Dien

Gambar 5.19 Snouk Hurgronye

Page 139: IPS_kelas_VIII_smt_1

131

1896, Teuku Umar beserta pasukannya dengan membawa persentjaan dan perbekalan

lengkap kembali memihak para pejuang Aceh.

Bagaimana sikap Belanda menghadapi kenyataan tersebut?

Pemerintah Belanda merasa tertipu. Siasat adu domba yang dijalankan oleh pemerintah

Belanda ternyata telah memukul Belanda sendiri. Gubernur militer Deuckerhoff dianggap

sebagai orang yang harus bertanggung jawab atas terjadinya peristiwa tersebut. Oleh

karena itu iapun dipecat.

Akhirnya Belanda menyadari bahwa siasat kekerasan

yang diusulkan oleh Dr. Snouck Hurgronye harus

dilaksanakan. Untuk melaksanakan siasat kekerasan

tersebut., kemudian Belanda menugaskan Jenderal Van

Heutsz. Maka ia segera membentuk pasukan anti

gerilya yang disebut pasukan Marsose (Morechuse)

Pada tahun 1899 Belanda mulai mengadakan serangan

secara besar-besaran ke daerah pedalaman. Dalam

melaksanakan siasat kekerasan ini, pasukan Belanda

benar-benar mababi buta, bila mereka menyerang

sebuah kampung, maka semua penduduk yang ada di

kampung tersebut dibinasakan. Rumah-rumah

penduduk dirobohkan atau dibakar. Hal ini

menimbulkan penderitaan rakyat yang tidak ikut

berperang.

Bagaimanakah sikap para pejuang Aceh menghadapi siasat kekerasan ini?

Para pejuang Aceh tidak gentar menghadapi siasat kekerasan ini. Mereka tetap bertahan

dengan gigih. Benteng Kuto Reh yang merupakan pusat pertahanan para pejuang Aceh

dipertahankan mati-matian. Benteng tersebut baru dapat direbut oleh Belanda setelah

semua pejuang Aceh Gugur.

Siasat kekerasan yang dilaksanakan oleh Belanda menyebabkan para gerilyawan Aceh

terdesak. Namun Teuku Umar tetap memimpin perlawanan di Aceh Barat. Tak lama

kemudian dalam suatu pertempuran di Meulaboh, Teuku Umar Gugur, Cut Nyak Dhien

Gambar 5.20

Jenderal Van Heutsz

Gambar 5.21 Jenderal Van Heutz sedang memimpin pasukannya

dalam Perang Aceh

Page 140: IPS_kelas_VIII_smt_1

132

melanjutkan perjuangan suaminya bersama-sama pejuang Aceh lainnya. Diantara pejuang

Aceh yang berjuang bersama Cut Nyak Dhien, terdapat seorang pahlawan wanita bernama

Cut Meutia. Cut Nyak Dhien akhirnya tertangkap oleh Belanda dan dibuang ke Sumedang

Jawa Barat, sampai ia wafat di sana.

3) Akhir Perang Aceh

Pada tahun 1903 pasukan Belanda berhasil menawan kerabat kesultanan, sehingga

pada tahun itu juga Sultan Muhammad Daudsyah terpaksa menyerah kepada Belanda.

Beberapa bulan kemudian Panglima Polim menyerah juga.

Pada tahun 1904 para pemimpin Aceh terpaksa menandatangani perjanjian Singkat

atau Plakat Pendek. Isi perjanjian itu menyatakan bahwa Aceh mengakui kekuasaan

Belanda. Namun demikian perlawanan rakyat Aceh terus berlangsung. Perlawanan

rakyat Aceh baru dapat dipatahkan sama sekali pada tahun 1917.

Nah itulah proses terjadinya Perang Aceh yang merupakan perang terbesar dan yang

terjadi pada abad ke 19.

Agar pemahanmu terhadap uraian diatas lebih mantap, coba jawablah pertanyaan

dibawah ini :

Bagaimana sikap para pejuang Aceh dalam menghadapi siasat garis pemusatan?

Sebutkan 4 orang tokoh pemimpin rakyat Aceh yang memimpin perlawanan terhadap

Belanda?

Jelaskan bagaimana usul Dr. Snouck Hurgronye terhadap pemerintah Belanda untuk

menghadapi perlawanan rakyat Aceh!

Cocokan jawabanmu !

Pemimpin perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda diantaranya : teuku Umar,Teuku

Cik Ditiro, Cut Nyak Dhien, Panglima Polim.

Dr. Snouck Hurgronye mengusulkan bahwa untuk menaklukan rakyat Aceh harus

dengan kekerasan

Gambar. 5.21 . Serdadu-serdadu Belanda ketika menangkap para

pejuang Aceh

Page 141: IPS_kelas_VIII_smt_1

133

b. Perlawanan Sisingamangaraja (1878-1904)

1) Sebab-sebab terjadinya perlawanan Sisingamaraja Sisingamangaraja adalah nama Raja Bakara di

daerah Tapanuli, Sumatera Utara. Raja ini dikenal

dengan sebutan Sisingamangaraja XII. Ia sangat

berpengaruh di kalangan masyarakat Batak serta

dianggap sakti atau keramat.

Pada tahun 1878 Sisingamangaraja memimpin

perlawanan rakyat Tapanuli terhadap

Belanda.Penyebab timbunya perlawanan

Sisingamangaraja adalah karena Belanda berusaha

ingin menguasai Tapanuli. Pada waktu itu

Belanda mendatangkan pasukan ke Tapanuli

dengan alasan untuk melindungi kaum

Missionaris yang menyebarkan agama Nasrani di

daerah tersebut.

Tindakan Belanda yang mendatangkan pasukan ke Tapanuli tidak disetujui oleh

Sisingamangaraja XII. Maka pada waktu itu berkobarlah perang antara rakyat

Tapanuli dibawah pimpinan Sisingamangaraja XII melawan pasukan Belanda.

2) Proses terjadinya perlawanan Sisingamangaraja

Setelah Belanda mendatangkan pasukannya di Tapanuli pada tahun 1878, maka

terjadilah pertempuran antara pasukan Belanda melawan pasukan rakyat

Tapanuli. Mula-mula pertempuran terjadi di Balige

Pada tahun 1883, daerah Bakara sebagai pusat perlawanan Sisingamangaraja

XII , dapat direbut oleh pasukan Belanda, maka Sisingamangaraja XII

memindahkan pusat perlawanan ke Dairi dan Pakpak.

Belanda berusaha untuk memperlemah pasukan Sisingamangaraja. Usaha

tersebut dilakukan dengan cara mengadakan pengepungan terhadap pasukan

Sisingamangaraja dari dua arah yaitu dari arah utara dan selatan. Pengepungan

dari arah utara dlakukan oleh pasukan Belanda di bawah pimpinan Van Daalen,

yang baru saja menyelesaikan operasi militer di daerah tinggi Gayo. Sedangkan

dari selatan Belanda mendatangkan pasukan dari Medan. Pasukan ini

mengepung pasukan Sisingamangaraja dari daerah Kabanjahe dan Sidikalang.

Pengepungan yang dilakukan oleh pasukan Belanda menyebabkan daerah

Sisingamangaraja XII semakin sempit. Namun ia dengan gigih tetap bertahan

dan terus melakukan perlawanan terhadap Belanda.

Untuk mengakhiri perang, Belanda membujuk Sisingamangaraja XII untuk

menyerah. Hal ini ditolak dengan tegas oleh Sisingamangaraja XII dan

perlawanan pun berkobar.

Gb.5.22

Sisingamangaraja XII

Page 142: IPS_kelas_VIII_smt_1

134

3) Akhir Perlawanan Sisingamangaraja Pada tahun 1907 Belanda mendatangkan pasukan dalam jumlah besar dibawah

pimpinan Kapten Chrioffel. Pertempuran sengit pun terjadi di Dairi dan Pakpak.

Dalam pertempuran tersebut Sisingamaraja XII bersama seorang putrinya yang

bernama Lopian dan dua orang putranya yang bernama Patuan Ngori dan

Paman Anggi gugur. Di samping itu para pengikutnya pun banyak yang gugur.

Sisingamangaraja XII dimakamkan di Tarutung.

Maka sejak saat itu Belanda berkuasa di Tapanuli. Untuk lebih memantapkan

pemahanmu. Kerjakanlah soal-soal dibawah ini!

Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Apa yang menyebabkan timbulnya perlawanan Sisingamangaraja XII!

2. Setelah daerah Bakara dikuasai Belanda maka Sisingamangaraja XII

memindahkan pusat perlawanannya ... dan ...

3. Jelaskan usaha-usaha Belanda untuk memperlemah pasukan

Sisingamangaraja XII!

Cocokan jawabanmu !

1. Penyebab timbulnya perlawanan Sisingamangaraja XII adalah karena

belanda ingin menguasai daerah Tapanuli

2. Dairi dan Pakpak

3. Dengan mengadakan pengepungan terhadap pasukan Sisingamangaraja XII

Kosakata

Strategis : baik letaknya

Traktat : perjanjian

Rangkuman

Letak daerah Aceh sangat strategis, yaitu berada di pintu Selat Malaka yang merupakan

jalur pelayaran yang ramai, Karena letaknya yang strategis itulah maka Belanda

berusaha untuk menguasai Aceh.

Keinginan Belanda untuk menguasai Aceh mendapat perlawanan dari rakyat Aceh.

Maka timbullah perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda yang merupakan perang

paling lama dan terbesar selama abad ke 19.

Untuk menghadapi perlawanan rakyat Aceh, Belanda melakukan berbagai cara, baik

dengan cara politik, pecah belah (adu domba) maupun dengan cara kekerasan. Namun

akhirnya perang Aceh dapat diakhiri dengan cara kekerasan.

Belanda juga berusaha untuk menguasai Tapanuli. Hal ini tentu saja ditentang oleh

rakyat Tapanuli pada waktu itu dipimpin oleh Sisingamangaraja XII.

Sisingamangaraja XII bersama dengan para pengikutnya berusaha mempertahnkan

daerahnya. Namun akhirnya ia gugur dalam pertempuan di Pakpak.

Page 143: IPS_kelas_VIII_smt_1

135

Tugas 2

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas

1. Jelaskan sebab khusus terjadinya Perang Aceh?

2. Apa yang menghalangi keinginan Belanda untuk menguasai Aceh sebelum tahun 1824.

3. Sebutkan 4 (empat) tokoh perlawanan Aceh terhadap Belanda!

4. Bagaimana kesimpulan Dr. Snock Hurgronye tentang cara menaklukan perlawanan

Aceh?

5. Bagaimana akhir perlawanan Sisingamangaraja?

Page 144: IPS_kelas_VIII_smt_1

136

C. PENUTUP

Sekarang Kamu telah selesai memepelajari modul ini saya ucapkan selamat kepada Kamu

yang telah berusaha dengan keras mempelajri modul ini. Semoga Kamu dapat memahami

semua materi pelajaran yang telah kamu pelajari dalam modul ini.

Di dalam Modul ini Kamu telah mempelajari reaksi-reaksi rakyat Indonesia terhadap

tindakan pemerintah kolonial Belanda pada abad ke-19. Tindakan pemerintah Belanda

yang sewenang-wenang terhadap bangsa Indonesia telah menimbulkan terjadinya

perlawanan rakyat Indonesia di berbagai daerah. Perlawanan-perlawanan tersebut di

antaranya : Perang Patimura di Maluku, Perang Diponegoro di Jawa Tengah, Perang Paderi

di Sumatera Barat, Perang Jagaraga di Bali, Perang Banjar di Kalimantan Selatan, Perang

Aceh, Perlawanan Sisingamangaraja XII di Sumatera Utara dan masih banyak perlawanan-

perlawanan rakyat di daerah lainnya.

Akan tetapi perlawanan-perlawanan rakyat yang terjadi pada abad ke 19 selalu dapat

dipatahkan oelh Belanda. Hal ini antara lain disebabkan oleh masih kurangnya persatuan

dan kesatuan dan perjuangan masih tergantung kepada pemimpin, sehingga kalau

pemimpin perjuangan gugur atau ditangkap oleh Belanda maka perlawanan pun berakhir.

Nah, setelah Kamu mengetahui sebab-sebab kegagalan perjuangan Bangsa Indonesia untuk

mengusir penjajah selama abad ke 19, diharapkan Kamu menyadari pentingnya persatuan

dan kesatuan dalam perjuangan mencapai cita-cita kita sebagai Bangsa Indonesia.

Sekarang Kamu telah menyelesaikan semua kegiatan dalam modul ini. Jangan lupa

mintalah tes akhir modul kepada gurumu. Kemudian setelah itu pelajarilah modul

berikutnya.

Selamat menempuh tes akhir modul dan selamat mempelajari modul berikutnya!

Page 145: IPS_kelas_VIII_smt_1

137

D. KUNCI TUGAS

Kegiatan 1

1. - Patimura (Thomas Matulessi)

- Anthonie Rhebok

- Thomas Patiwael

- Martha Christina Tiahahu

2. a. Sebab Umum

- Rakyat gelisah dan kecewa para bangsawan dan rakyat terhadap tindakan

Belanda yang sewenang-wenang terhadap rakyat

- Berkembangnya budaya barat dalam kehidupan keraton, seperti minuman keras,

mabuk dan lain-lain.

b. Sebab Khusus :

Tahun 1825 Belanda merencanakan membuat jalan melintasi makam para leluhur

Pangeran diponegoro.

3. Tokoh Perang Paderi

a. Tuanku Imam Bonjol

b. Tuanku Nan Rancah

c. Tuanku Pasaman

d. Tuanku Nan Cerdik

4. a. Belanda memaksa kerajaan-kerajaan di Bali untuk mengakui kekuasaannya

b. Belanda tidak mengakui hukum adat Tawan Karang yang berlaku di Bali.

5. a. Belanda ikut campur tangan dalam penentuan siapa yang berhak menjadi Sultan

Banjar.

b. Belanda menangkap Pangeran Prabu Anom yang disenangi rakyat.

Tugas 2

1. Belanda memaksa raja Aceh untuk mengakui kekuasaanya

2. Traktat London (1824) yang isinya bahwa Belanda akan menghormati kedaulatan Aceh

3. a. Teuku Umar

b. Panglima Polim

c. Teuku Cik Ditiro

d. Cut Nyak Dien

4. Rakyat Aceh hanya dapat ditaklukan dengan cara kekerasan

5. Sisingamangaraja dan para pemimpin pasukannya gugur, sehingga Tapanuli jatuh ke

tangan Belanda

Page 146: IPS_kelas_VIII_smt_1

138