9
 Awan T. Adiana 105030300111032 Bisnis Internasional A HI sebagai Subyek Akademik Hubungan internasional (HI) berkaitan dengan isu-isu yang berkenaan dengan perkembangan dan perubahan negara-negara berdaulat dalam konteks seistem negara atau masyarakat negara yang lebih besar. Ada empat tradisi teoritis penting dalam HI: realism, liberalism, Masyrakat Internasional, dan EPI. Pemikiran HI telah berkembang melalui fase- fase tertentu, dicirikan oleh perdebatan khusus diantara kelompok-kelompok penstudi. Ada banyak teori yang berbeda-beda dalam HI. Teori-teori itu dapat dipilah dalam sejumlah cara: apa yang kami sebut ‘tradisi teoritis utama’ bukanlah suatu entitas objektif . Ada tiga perdebatan besar sejak HI menjadi subjek akademik di akhir PD I, dan sekarang bedara di awal tahap empat. Yang pertama adalah antara liberalism utopian dan realisme; kedua, antara pendekatan tradisional dan behavioralisme; ketiga, antara neorealisme/neoliberalisme dan neo Marxisme. Perdebatan keempat muncul antara tradisi yangtelah mapan dan alternative-alternatif kaum pasca positivism. Disinilah di jelaskan bahwa mengapa HI sebagai subjek akademik yang dinamis, yang terus berkembang, dan melihat arah evolusi pemikiran yang berkesinambungan. Liberalisme Utopian: Studi Awal HI Dorongan penting untuk menyusun subjek akademik HI yang terpisah adalah disebabkan oleh Perang Dunia I (1914-1918), yang mengakibatkan jatuhnya jutaan korban jiwa. Keinginan untuk tidak mengulangi kesalahan yang dahsyat seperti itu diperlukan usaha untuk mengatasi masalah peperangan total antara pasukan bersenjata mekanik negara-nega ra industri modern yang dapat mengakibatkan kehancuran yang hebat. Mengapa perang mulai di urutan pertama? Dan mengapa Inggris, Prancis, Russia, Jerman, Austria, Turki dan kekuatan-kekuatan lain terus-menerus berperang dalam wajah seperti pembantai dan dengan kesempatan yang berkurang dalam mendapatkan segala sesuatu yang bersifat nyata dari konflik tersebut? Ini adalah pertanyaan sulit, tetapi teori

Hubungan Internasional

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 1/9

Awan T. Adiana

105030300111032

Bisnis Internasional A

HI sebagai Subyek

Akademik 

Hubungan internasional (HI) berkaitan dengan isu-isu yang berkenaan dengan

perkembangan dan perubahan negara-negara berdaulat dalam konteks seistem negara atau

masyarakat negara yang lebih besar. Ada empat tradisi teoritis penting dalam HI: realism,

liberalism, Masyrakat Internasional, dan EPI. Pemikiran HI telah berkembang melalui fase-

fase tertentu, dicirikan oleh perdebatan khusus diantara kelompok-kelompok penstudi. Ada

banyak teori yang berbeda-beda dalam HI. Teori-teori itu dapat dipilah dalam sejumlah cara:

apa yang kami sebut ‘tradisi teoritis utama’ bukanlah suatu entitas objektif . Ada tiga

perdebatan besar sejak HI menjadi subjek akademik di akhir PD I, dan sekarang bedara di

awal tahap empat. Yang pertama adalah antara liberalism utopian dan realisme; kedua,

antara pendekatan tradisional dan behavioralisme; ketiga, antara neorealisme/neoliberalisme

dan neo Marxisme. Perdebatan keempat muncul antara tradisi yangtelah mapan dan

alternative-alternatif kaum pasca positivism. Disinilah di jelaskan bahwa mengapa HI sebagai

subjek akademik yang dinamis, yang terus berkembang, dan melihat arah evolusi pemikiran

yang berkesinambungan.

Liberalisme Utopian: Studi Awal HI

Dorongan penting untuk menyusun subjek akademik HI yang terpisah adalah disebabkan

oleh Perang Dunia I (1914-1918), yang mengakibatkan jatuhnya jutaan korban jiwa. Keinginan

untuk tidak mengulangi kesalahan yang dahsyat seperti itu diperlukan usaha untuk mengatasi

masalah peperangan total antara pasukan bersenjata mekanik negara-negara industri modern

yang dapat mengakibatkan kehancuran yang hebat.

Mengapa perang mulai di urutan pertama? Dan mengapa Inggris, Prancis, Russia,

Jerman, Austria, Turki dan kekuatan-kekuatan lain terus-menerus berperang dalam wajah

seperti pembantai dan dengan kesempatan yang berkurang dalam mendapatkan segalasesuatu yang bersifat nyata dari konflik tersebut? Ini adalah pertanyaan sulit, tetapi teori

Page 2: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 2/9

akademik HI yang dominan dibentuk pertama kali melalui pencarian untuk menjawab

pertanyaan-pertanyaan tersebut. Disiplin baru HI muncul dengan sangat dipengaruhi oleh

pemikiran-pemikiran liberal. Cara berpikir liberal, memiliki dukungan politik yang solid dari

negara yang paling kuat dalam system internasional pada saat itu. Woodrow Wilson memiliki

visi membuat dunia ‘aman bagi demokrasi’ yang dirumuskan dalam empat belas pernyataan

yang disampaikan pada pidato Kongres di bulan Januari 1918. Wilson berkeinginan untuk

membangun Liga Bangsa-Bangsa yang didirikan melalui Konferensi Perdamaian Paris pada

1919. Harapan Wilson adalah mengakhiri para pemimpin otokratis yang gemar berperang dan

menempatkan pemerintahan yang damai sebagai gantinya. Ide institusi internasional dapat

memajukan kerjasama yang damai antar negara. Ini adalah elemen dasar dalam pemikiran

liberal sehingga merupakan anggapan tentang hubungan antara demokrasi liberal dan

perdamaian. Diyakini bahwa, melalui organisasi internasional yang didesain secara rasional

dan cerdas, memungkin kan untuk mengakhiri perang dan mencapai perdamaian. Norman

Angell adalah tokoh kaum idealis liberal lainnya. Dalam bukunya yang berjudul The Great 

Illusion (1909), Angell mengemukakan bahwa banyak warga negara yang masih yakin bahwa

perang memberikan tujuan-tujuan yang menguntungkan. Pemikiran ini didasarkan pada

pandangan liberal terhadap manusia dan masyarakat. Pemikiran liberalism ini mendominasi

fase pertama HI akademik di tahun 1920 dan 1930an.

Tetapi mengapa kemudian ada istilah yang berbau ejekan dalam pemikiran tersebut,

yaitu ‘Liberalisme Utopian’? ini disebabkan oleh perkembangan ekonomi dan politik tahun

1920 dan 1930an. Demokrasi liberal mendapat pukulan keras dengan bermunculannya kaum

fasis dan kediktatoran Nazi di Italia, Jerman, dan spanyol. Otoriterisme juga meningkat di

banyak negara Eropa Tengah dan Timur. Dan disinilah harapan Wilson gagal terwujud. Liga

Bangsa-Bangsa tidak pernah menjadi organisasi internasional yang kuat untuk

mengendalikan negara-negara yang ingin berkuasa dan agresif seperti yang diharapkan

pemikir-pemikir kaum liberal.

Realisme dan Krisis 20 tahun 

Kritik yang paling komprehensif dan mendalam terhadap idealism liberal adalah dari E.H.

Carr, penstudi HI Inggris. Dalam bukunya yang berjudul The Twenty Year’s Crisis (1939),

berpendapat bahwa para pemikir liberal salah menilai fakta sejarah dan salah memahami sifat

hubungan internasional. Hubungan internasional pada dasarnya adalah tentang perjuangan

antara kepentingan dan keinginan yang bertentangan. HI selalu digambarkan sebagai konflik

daripada kerjasama. Hans J. Morgenthau yang menulis buku Politics Among Nation: The 

Struggle for Power and Peace (1948) mengungkapkan bahwa sifat manusia merupakan dasar

hubungan internasional tidak lebih dari hubungan manusia lain yang manapun. Manusia

Page 3: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 3/9

mementingkan diri sendiri untukl mengejar kekuasaan, dan itu dengan mudah mengakibatkan

agresi. Hitler (Jerman) dan Mussolini (Italia) sebagai contoh. Mereka secara terang-terangan

mengejar kebijakan luar negeri yang agresif yang dicapai melaluli konflik, bukan kerjasama.

Mengapa hubungan internasional harus egositik dan agresif? Sejarah pembunuhan manusia

pertama adalah pembunuhan Qabil terhadap Habil, saudaranya, yang disebabkan karena

rasa cemburu. Sifat manusia jelas buruk dan itu adalah titik awal analisis kaum realis. Politik

internasional dalah perjuangan demi kekuasaan. Sistem negara berdaulat dan bersenjata

berhadapan satu sama lain dan merupakan anarki internasional. ‘Yang punya’ kekuatan tentu

berpegang pada apa yang mereka miliki. Jadi sudah sewajarnya jika ‘yang tidak punya’ akan

mencoba dan memperbaiki keseimbangan internasional melalui penggunaan kekuatan.

Jika mengikuti kaum realis, jawaban yang benar adalah membentuk kekuatan

penyeimbang dan penggunaan kekuatan tersebut secara cermat untuk menyiapkan

pertahanan nasional dan menolak agresor potential. Selama negara berdaulat adalah bentuk

organisasi yang dominan, politik kekuasaan akan berlanjut terus dan negara-negara akan

terus memelihara keamanan mereka dan bersiaga untuk perang. Realism klasik Carr dan

Morgenthau menggabungkan pandangan pesimis sifat manusis dengan suatu anggapan

politik kekuasaan di antara negara-negara yang hidup dalam anarki internasional. Perdebatan

besar jelas dimenangkan oleh para pemikir realisme. Tetapi liberalism tidak serta merta

menghilang. Bnyak kaum liberal mengakui realisme adalah pandangan petunjuk yang lebih

baik bagi hubungan internasional di tahun 1930 dan 1940an, tetapi mereka melihat ini sebagai

periode sejarah yang ekstrim dan tidak normal.

Aliran Behavioralisme dalam HI 

Setelah Perang Dunia Kedua, disiplin ilmu akademik HI semakin meluas dengan cepat.

Generasi baru penstudi HI yang memakai pendekatan metodologis yang tepat, biasanya

mereka belajar dalam ilmu politik, ekomoni, atau ilmu social lainnya daripada sejarah,

diplomasi hokum atau filsafat politik. Berarti penstudi ini mempunyai latar belakang yangberbeda dari sebelumnya dan pemikiran ini diringkas dalam istilah ‘behavioralisme’ yang

menandai tidak begitu banyak teori baru sebagai suatu metodologi baru yang diupayakan

untuk menjadi ‘ilmiah’ dalam pengertian ilmu-alam dari istilah tersebut.

Dua pendekatan metodologis bagi HI, tradisional dan behavioral, jelas sangat berbeda.

Pendekatan tradisional merupakan pendekatan yang menyeluruh menerima kompleksitas

dunia manusia, melihat hubungan internasional sebagai bagian dari dunia manusia, dan

berupaya memahaminya dalam cara kemanusiaan dengan mendapatkan dari dalamnya.

Pendekatan yang lain, behvioralisme, tidak menyediakan tempat bagi moralitas atau etika

Page 4: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 4/9

dalam studi HI, sebab hal itu melibatkan nilai-nilai, dan nilai-nilai tidak dapat dipelajari secara

objektif, yakni secara ilmiah. Maka dari itu, behavioralisme mengangkat suatu pertanyaan

mendasar yang terus didiskusikan hingga sekarang: dap atkah kita memformulasikan hukum

ilmiah tentang hubungan internasional? Sebagian penstudi berusaha sadar tentang HI

sebagai wilayah hubungan manusia sekaligus juga mencoba muncul dengan model-model

umum yang berusaha menjelaskan dan tidak hanya memahami politik dunia. Kaum

behavioralisme tidak memenangkan perdebatan besar kedua, begitu juga kaum tradisionalis.

Masing-masing tipe upaya dapat menginformasikan dan memperkaya yang lain dan dapat

 juga bertindak sebagai penjamin pada penyebaran yang berlebihan disetiap pendekatan. Hal

itu membuka jalan bagi formulasi baru baik realisme maupun liberalism yang sangat

dipengaruhi metodologi-metodologi kaum behavioralis

Neoliberalisme: Institusi-institusi dan Interdependensi

Setelah tahun 1945, pusat gravitasi hubungan internasional adalah perseteruan Perang

Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Sovyet. Hubungan itu menyediakan dasar upaya baru

oleh kaum liberal untuk memformulasikan suatu alternative bagi pemikiran kaum realis yang

menghindarkan ekses-ekses utopia dari liberalism terdahulu. Kaum neoliberal menerima dan

menggunakan ide-ide kaum liberal lama tentang kemungkinan kemajuan dan perubahan,

tetapi mereka menolak idealisme. Teoritisi integrasi terdahulu mempelajari bagaimana

aktivitas-aktivitas fungsional lintas batas tertentu(perdagangan, investasi, dan lain-lain).

Teoritis kaum neoliberal lainnya mempelajari bagaimana integrasi menghidupi dirinya sendiri:

kerjasama transaksi membuka jalan bagi kerjasama diwilayah lainnya. Di tahun 1950an Karl

Deutsch dan rekannya berpendapat bahwa aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan membantu

membentuk nilai-nilai dan identitas bersama diantara negara yang berbeda dan membuka

  jalan bagi hubungan kooperatif yang membuat perang semakin mahal dan akhirnya tidak

terjadi. Interpendensi kompleks menggambarkan situasi yang sangat berbeda dari gambaran

realis atas hubungan internasional.

Di negara-negara demokrasi Barat ada factor-faktor lain disamping negara, dan konflik

kekerasan jelas tidak ada dalam agenda internasional dan menyebut bentuk neoliberalisme ini

liberalism interdependensi. Ketika terdapat derajat yang tinggi, negara-negara akan sering

membentuk institusi-institusi internasional untuk menghadapi masalah-masalah bersama.

Institusi memajuakn kerjasama lintas batas-batas internasional dengan menyediakan

informasi dan dengan mengurangi biaya. Neoliberalisme ini disebut liberalisme institusional.

Pemikiran bahwa demokrasi liberal meningkatkan perdamaian sebab mereka tidak berperang

terhadap satu sama lain. Hal itu sangat dipengaruhi oleh penyebaran demokrasi yang sangat

cepat di dunia setelah akhir perang Dingin. Dan neoliberalisme ini disebut sebagai liberalisme

Page 5: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 5/9

republican. Aliran- aliran neoliberalisme yang berbeda ini saling mendukung dalam

memberikan suatu argument menyeluruh yang konsisten untuk hubungan internasional yang

lebih damai dan kooperatif.

Neoliberalime: Bipolaritas dan Konfrontasi 

Kenneth Waltz menggali landasan baru dalam bukunya, Theory of International Politics  

(1979), yang mengajukan suatu teori kaum realis yang sangat berbeda diilhami oleh ambisi

ilmiah behavioralisme. Waltz mencatat bahwa system internasional adalah anarkis, tidak ada

pemerintahan dunia. System internasional terdiri dari serupa unit. Ada satu hal dimana

negara-negara berbeda dalam kekuatannya, disebut sebagai kapabilitas relative. Dengan

demikian, hubungan internasional merupakan suatu anarki yang terdiri dari negara-negara

yang beragam dan hanya berbeda dalam satu hal penting, yaitu kekuatan relatifnya. Anarkimungkin bertahan, sebab negara ingin memelihara otonominya. Sitem internasional yang

muncul setelah Perang Dunia Kedua didominasi oleh dua superpower, Amerika dan Uni

Sovyet. Tetapi ketika UNi Sovyet runtuh, Amerika lah yang mendominasi system yang

bergerak menuju system multi popular. Negara berkekuatan besar akan selalu cenderung

menyeimbangkan satu sama lain. Dengan hilangnya Uni Sovyet, maka Amerika lah yang

mendominasi sitem tersebut.

Negara-negara kecil dan cenderung lemah akan memiliki kecenderungan mengaliansikan

dirinya dengan negara berkekuatan besar agar dapat mempertahankan otorisasi

maksimumnya. Kaum neorealis tidak menyangkal semua kemungkinan bagi kerjasama

antarnegara, tetapi mereka berpendapat bahwa negara-negara yang bekerjasama akan selalu

berusaha memaksimalkan kekuatan relative dan mempertahankan otonominya. Sepanjang

tahun 1980an sebagian kaum neorealis dan kaum neoliberal semakin erat berbagi titik awal

analitis bersama yang pada dasarnya berkaraktre kaum neorealis, yakni negara adalah actor

utama dalam apa yang masih merupakan anarki internasional dan mereka tetap menjaga

kepentingan terbaiknya sendiri. Seperti diketahui sebelumnya, perdebatan antara nerealismedan neoliberalisme dapat dilihat sebagai lanjutan dari perdebatan besar pertama dalam HI.

Tetapi tidak seperti perdebatan yang terdahulu, perdebatan ini membawa hasil kebanyakan

kaum neoliberal menerima sebagian besar asumsi kaum neorealis sebagai titik awal untuk

analisis.

Masyarakat Internasional: Aliran Inggris 

Fakta bahwa HI berlanjut didominasi oleh ilmuan Amerika sekalipun kemasyhurannya

mulai menurun. Di tahun 1970-80an agenda HI diliputi oleh perdebatan neoliberalisme dan

Page 6: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 6/9

neorealisme. Penstudi HI di Eropa dan dimana pun menjadi lebih percaya diri dan kurang siap

menerima agenda yang banyak ditulis oleh para penstudi Amerika Serikat. Inggris menolak

tantangan kaum behavioralis dan menekankan pendekatan tradisional yang berdasarkan

pada pemahaman, penilaian, norma-norma, dan sejarah manusia. Aliran HI ini kadang-

kadang disebut ‘Aliran Inggris (English School)’ tetapi, ia mengabaikan fakta bahwa bebrapa

tokoh utamanya bukanlah orang Inggris melainkan dari Australia, Kanada, dan Afrika selatan.

Jadi ini lebih bias disenut sebagai Masyarakat Internasional. Teori ini mengakui pentingnya

kekuatan dalam masalah-masalah internasional. Mereka juga memfokuskan pada negara dan

system negara. Tetapi mereka menolak pandangan sempit kaum realis bahwa politik dunia

merupakan keadaan alami Hobbesian dimana tidak ada norma internasional sama sekali.

Mereka memandang negara sebagai kombinasi Machtstaat (negara berkuasa) dan Rechstaat

(negara konsitusional). Masyarakat Internasional juga mengakui pentingnya individu dan

sebagian dari mereka berpendapat bahwa individu adalah bagian dari negara-negara.

Masyarakat Internasional sependapat dengan kaum realis dalam menilai pentingnya kekuatan

dan kepentingan nasional.

Para penstudi Masyarakat Internasional menekankan kehadiran yang abadi dalam

masyarakat internasional. Ada konflik dan kerjasama, tetapi kekuatan masih dianggap

sebagai sesuatu yang tidak dapat disederhanakan.

Ekonomi Politik Internasional (EPI)

Disini muncul yang namanya ‘Dunia Ketiga’ dimana banyak negara-negara “baru yang

lemah dalam bidang ekonomi dan politik. Dunia Ketiga ini melatarbelakangi terjadinya

peredebatan besar ketiga dalam HI tentang ekonomi politik internasional, atau biasa disebut

EPI. EPI pada dasarnya membahas tentang siapa mendapatkan apa dalam system ekonomi

dan politik internasional. Karl Marx beranggapan bahwa kaum borjuis menggunakan kekuatan

ekonominya untuk mengeksploitasi dan menekan kaum pekerja. Dunia ketiga dianggap

miskin karena mereka tidak mampu dan tidak maju. Tetapi, mereka miskin karena secara aktifditelantarkan oleh negara kaya Dunia Pertama. Sepanjang system kapitalis hadir, akan

terdapat keterbelakaangan di Dunia Ketiga. Pandangan kaum liberal atas EPI sangat berbeda

dan bertentangan. Mereka berpendapat bahwa kesejahteraan manusia dapat dicapai dengan

perluasan kapilatisme global yang bebas diluar batas-batas negara berdaulat. Pandanga EPI

yang berbeda muncul dalam analisis terhadap tiga isu EPI, yaitu, penyebaran globalisasi

ekonomi, siapa yang menang dan kalah dalam proses globalisasi ekonomi, dan pandangan

tentang politik dan ekonomi.

Page 7: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 7/9

Aliran Penentang: Pendekatan Alternatif pada HI

Setiap pendapat pasti ada suatu pertentangan dari beberapa pihak. Pihak penentang itu

akhirnya melakukan pendekatan alternative pada studi HI. Ada dua factor yang dapat

membantu menjelaskan perkembangan ini, pecahnya perang dingin antara Timur-Barat yang

dikuasai oleh dua super power, Uni Sovyet dan Amerika Serikat, dan politik konservatif yang

tidak banyak menghasilkan perubahan dan penciptaan dunia yang lebih baik. Ada perdebatan

baru dalam HI yang menyatakan isu-isu metodologis dan isu-isu yang seharusnya dipandang

paling penting bagi HI untuk dipelajari. Isu dan metodologi baru yang dikemukakan disini

memiliki persamaan bahwa tradisi yang mapan dalam HI gagal menguasai perubahan politik

dunia pasca Perang Dingin. Banyak penstudi beranggapanbahwa perdebatan HI keempat

telah terbuka di tahun 1990an diantara tradisi yang telah mapan di satu sisi dengan aliran

baru di sisi lainnya.

Meskipun teori-teori berbeda dalam banyak hal, masuk akal untuk menjadikannya

sistematis berdasar pada peringkat yang menjadikannya sebagai kriteria yang relevan seperti:

Koherensi yaitu teori harus konsisten, bebas dari kontradiksi internal.

Kejelasan eksposisi teori harus diformulasikan dalam hal yang bebas dan jelas

Tidak bias yang artinya harus berdasarkan pada penilaian yang murni subjektif

Ruang lingkup teori harus relevan untuk sejumlah besar isu-isu penting

Mendalam, harus dapat menjelaskan dan memahami sebanyak mungkin fenomena

yang dimaksud.

Tetapi, tak satu pun dari pendekatan teoritis yang benar-benar menang dalam HI saat ini.

Semuanya dijalankan secara aktif dalam disiplin yang menangkap aspek-aspek ekonomi,

politik dan perdamaian.

Page 8: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 8/9

Awan T. Adiana

105030300111032

Bisnis Internasional A

Hubungan Internasional

Fourteen Points of Democratic, Woodrow Wilson (1918) (Empat BelasPoin Demokrasi Woodrow Wilson)

1. There should be no secret alliances between countries.

Bahwa suatu keharusan untuk tidak ada aliansi rahasia antar negara-negara.

Sehingga tercipta sebuah keadilan dalam suatu tatanan internasional.

2. Freedom of the seas in peace and war.

Kebebasan navigasi dilaut, yang dapat diartikan jika suatu kapal melintas di salah

satu wilayah negara, maka tidak serta merta diserang melainkan dibicarakan secara

diplomatic.

3. The reduction of trade barriers among nations.

Pengurangan hambatan-hambatan pada perdagangan bebas. Ini dimaksudkan agar

negara-negara tidak saling merugikan dalam hal perekonomian.

4. The general reduction of armaments.Pengurangan jumlah persenjataan sesuai dengan keselamatan domestic.

5. The adjustment of colonial claims in the interest of the inhabitants as well as of the

colonial powers.

Klaim colonial dan wilayah harus diselesaikan dan mengacu pada prinsip hak untuk

menentukan nasib sendiri (otonomi).

6. The evacuation of Russian territory and a welcome for its government to the society of

nations.

Evakuasi wilayah Rusia dan memberikan sambutyan bagi pemerintahan itu untuk

masyarakat bangsa-bangsa.

7. The restoration of Belgian territories in Germany.

Pemulihan wilayah Belgia yang ada di bawah kekuasaan Jerman.

8. The evacuation of all French territory, including Alsace-Lorraine.

Evakuasi seluruh wilayah Prancis, termasuk Alsace-Lorraine.

9. The readjustment of Italian boundaries along clearly recognizable lines of nationality.

Penyesuain kembali batas wilayah Italia sepanjang garis jelas yang dikenali darikewarganegaraan.

Page 9: Hubungan Internasional

5/10/2018 Hubungan Internasional - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-internasional-55a0bc576fa25 9/9

10. Independence for various national groups in Austria-Hungary

Kemerdekaan bagi kelompok nasional di Austria-Hungary.

11. The restoration of the Balkan nations and free access to the sea for Serbia

Pemulihan negara Balkan dan memberikan akses bebas di daerah laut untuk Serbia

12. Protection for minorities in Turkey and the free passage of the ships of all nations

through the Dardanelles.

13. Perlindungan terhadap kaum minoritas di Turki dan akomodasi gratis untuk seluruh

kapal yang melewati Dardanelles.

14. Independence for Poland, including access to the sea.

Kemerdekaan bagi Polandia, termasuk akses untuk kelautannya.

15. A league of nations to protect mutual guarantees of political independence and

territorial integrity to great and small nations alike.

Liga Bangsa-Bangsa untuk melindungi jaminan kerjasama politik dan integritas

wilayah untuk negara besar maupun kecil.